Você está na página 1de 11

LAPORAN KASUS KANDIDIASIS Oleh: Maria Bethamia Rosari Pembimbing: dr. Dody Suhartono, Sp.

KK

I . PENDAHULUAN Kandidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut yang disebabkan oleh Candida albicans dan dapat mengenai mulut , vagina , kulit , kuku , bronki atau paru , kadangkadang dapat menyebabkan septicemia , endocarditis , atau meningitis. Jamur Candida yang sering sekali terdapat pada kulit , mulut , selaput mukosa vagina adalah Candida albicans. Kandidiasis diklasifikasikan berdasarkan tempat yang terkena oleh Conant (1971) menjadi kandidiasis selaput lendir , kandidiasis kutis , kandidiasis sistemik. Penyakit ini terdapat di seluruh dunia dengan sedikit perbedaan variasi penyakit dan dapat menyerang semua umur , baik laki-laki maupun perempuan tetapi terutama pada orang tua dan bayi.Kandidiasis termasuk ke dalam infeksi oportunistik . Penularan utama terjadi secara endogen ,namun kadang-kadang terjadi juga penularan secara eksogen seperti kandidiasis areola mammae pada ibu menyusui bayinya menderita stomatitis candida. Terjadinya penyakit dipengaruhi oleh faktor-faktor predisposisi seperti factor imunologis dan non imunologis , endogen dan eksogen , fisiologis dan patologis , sistemik atau local misalnya lesi pada tangan sering mengenai orang-orang yang sering berkontak dengan air seperti ibu rumah tangga. Pada anak-anak sering terjadi penderita dermatitis atopic dan dermatitis seboroik. Kandida hidup sebagai saprofit , merupakan flora normal pada mulut , tenggorokan dan saluran pencernaan lainnya , vagina kadang-kadang pada lipatan kulit, dan di bawah kuku jari tangan . Di alam bebas ditemukan pada tanah ,atmosfir,air,serangga dan tumbuh-tumbuhan . Jamur ini merupakan jamur dimorfik , yang bentuknya tergantung lingkungannya . Bentuk miselium atau bentuk hifa ditemukan pada penyakit , karena bentuk ini dianggap pathogen , sedangkan bentuk ragi atau klamidospora merupakan bentuk istirahat yaitu sebagai saprofit.

1|Kandidiasis

Gejala klinis yang ditimbulkan oleh kandidiasis tergantung dari tempat terkenanya pada kandidiasis selaput lendir bias menimbulkan trush yang sering terjadi pada bayi timbul pseudomembran putih coklat muda kelabu yang menutupi lidah , palatum mole , pipi bagian dalam , dan permukaan rongga mulut yang lain. Bisa juga menyebabkan perlecetan pada sudut mulut dan pada penderita diabetes mellitus sering terjadi vulvovaginitis pada wanita . Kandidiasis kutis menyebabkan adanya lesi pada daerah lipatan-lipatan tubuh berupa bercak yang berbatas tegas bersisik , basah , dan eritematosa. Kandidiasis sistemik sering mengakibatkan endocarditis dan meningitis. Pemeriksaan pada kandidiasis bias dilakukan dengan pemeriksaan langsung dan pemeriksaan biakan . Kandidiasis pada umunya mudah dibedakan dengan penyakit lainnya berdasarkan pemeriksaan mikroskopik langsung. Berikut ini merupakan laporan kasus kandidiasis pada anak berumur 5 bulan. I. LAPORAN KASUS

Identitas pasien Nama Usia Alamat Tanggal berobat : An. D : 5 bulan : Desa Bongkok : 25 April 2011

Anamnesis Alloanamnesis dilakukan pada tanggal 25 April 2011, pukul 12.00 di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSU Kardinah Tegal. Keluhan utama Gatal di daerah kepala , leher , ketiak , selangkangan . Riwayat penyakit sekarang
2|Kandidiasis

Sejak 1 bulan yang lalu, pasien sering merasakan adanya gatal daerah leher , ketiak , selangkangan yang terlihat dengan pasien sering menggaruk garuk saat bangun maupun tertidur. Ibu pasien mengatakan awalnya dari seringnya pasien keringat buntet yang kemudian timbul bruntus- bruntus kemerahan yang dimulai dari lipatan leher dan melebar ke tempat yang lainnya. Rasa gatal dirasakan hilang timbul, jika timbul pada malam hari pasien sangat gelisah dan sering menangis dan terbangun karena gatalnya.Karena gatal yang tidak tertahankan ibu pasien sering memberikan bedak caladyn ke tubuh pasien . Ibu pasien mengaku sudah sering membawa anaknya untuk berobat ke puskesmas tetapi keluhan tidak berkurang walaupun diberikan obat salap berulang kali. Ibu pasien mengatakan tidak ingat nama obat yang diberikan oleh puskesmas. Rasa gatal terasa berkurang setiap pasien dioleskan salep tetapi bruntus-bruntus kemerahan semakin menyebar dan keluhan gatal menjadi di berbagai tempat. Riwayat riwayat alergi obat, asma, gigi berlubang, nyeri menelan, keluar cairan kekuningan dari telinga, bersin-bersin pada pagi hari, batuk disangkal oleh ibu pasien. Riwayat bersin-bersin di pagi hari, asma, dalam keluarga disangkal pasien. Pasien memiliki kebiasaan mandi 2x dalam sehari tetapi ibu pasien mengaku tidak sering menggantikan baju pasien jika mulai berkeringat, ibu pasien hanya menggantikan bajunya jika mandi dalam 2x sehari saja. Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah kontak dengan bahan logam maupun bahan kimia.

Pemeriksaan Fisik ( 25 April 2011, pukul 12.00 wib ) Status generalis Keadaan umum Kesadaran Tanda vital: Tekanan darah Nadi Suhu Pernapasan : 120/70 mmHg : 100x/m : afebris : 20x/m : 60 cm
3|Kandidiasis

: tampak sakit ringan : compos mentis

Tinggi badan

Berat badan Kepala

: 8 Kg : Normocephali, rambut hitam, distribusi merata,tidak tampak kelainan pada kulit kepala.

Mata

: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, alis mata hitam, tidak ada madarosis

Telinga Hidung Mulut Thoraks

: Normotia, tidak ada kelainan kulit : Normal, deviasi (-), sekret (-) : bibir tidak pucat, tidak ada kelainan kulit : bentuk normal, pergerakan simetris, tidak terdapat kelainan Paru : Suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/Jantung : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

: datar, supel, hepar dan lien tidak teraba membesar, tidak terdapat kelainan

Ekstremitas atas

: akral hangat, tidak ada edema, tidak sianosis, terdapat kelainan kulit pada pergelangan tangan (status dermatologikus)

Ekstremitas bawah

: akral hangat, tidak ada edema, tidak sianosis, terdapat kelainan pada (status dermatologikus)

Status Dermatologi Distribusi Ad region : Regional : cervicalis anterior , axillaris , scapullaris , inguinalis , antebrachii anterior Lesi : Multiple, sebagian diskret sebagian konfluen, bilateral, batas tegas, berbentuk lesi satelit , dengan ukuran mulai dari miliar sampai plakat, dengan pinggir lesi kasar dan basah. Efloresensi : Makula eritematosa, vesikel, papul.

4|Kandidiasis

RESUME

Pasien, An. D, 5 bulan datang berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSU Kardinah Tegal pada tanggal 25 April 2011 pukul 12.00 WIB dengan keluhan gatal yang berawal dari punggung pasien yang terlihat berwarna kemerahan terlebih setelah berkeringat. Gatal yang dirasakan pasien kemudian semakin menyebar ke beberapa tempat seperti lipatan leher, lipatan
5|Kandidiasis

ketiak , lipatan pergelangan tangan , serta selangkangan yang menyebabkan pasien sulit untuk tidur karena terganggu oleh gatalnya. Ibu pasien mengatakan pasien sering menggaruk-garuk saat pasien sedang tidur. Kemudian ibu pasien membawa ke puskesmas dan diberikan beberapa salep tetapi tetap tidak ada perubahan . Ibu pasien juga mengaku sering memeberikan bedak caladyn kepada pasien . Ibu pasien mengatakan tidak terlalu sering mengganti pakaian pasien walaupun berkeringat, pasien hanya digantikan bajunya saat mandi pagi dan sore saja. Pada status generalis tidak ditemukan adanya kelainan. Pada status dermatologikus didapatkan di daerah lipatan leher , ketiak , lipatan pergelangan tangan , selangkangan serta punggung tampak adanya lesi multiple, difus , bentuk tidak teratur , ukuran dari nummular hingga plakat , batas tidak tegas , lesi tampak kering . Efloresensi makula hipopigmentasi ditutupi skuama halus , eritematosa yang bersisik.

Diagnosis Banding 1. Eritrasma 2. Dermatitis intertriginosa 3. Dermatofitosis

Diagnosis Kerja Kandidiasis

Usulan Pemeriksaan Pemeriksaan mikroskopis langsung Pemeriksaan biakan

PENATALAKSANAAN 1. Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi. 2. Pengobatan Topikal 3. Pengobatan Sistemik

6|Kandidiasis

PROGNOSIS Quo ad vitam Quo ad functionam Quo ad sanationam Quo ad cosmeticum : ad bonam : dubia ad bonam : dubia ad bonam : ad bonam

III.PEMBAHASAN Kandidiasis adalah penyakit infeksi primer atau sekundee yang disebabkan oleh jamur genus Candida terutama Candida albicans . Penyakit ini dapat berjalan akut,subakut dan kronis , terlokalisir pada kulit , mulut , tenggorokan , kulit kepala , vagina , jari kuku , bronchi , paruparu dan saluran pencernaan , dan dapat pula sistemik mengenai endocardium , meningen sampai septikemia. Nama lain dari kandidiasis adalah kandidosis , dermatocandidiasis , bronchomycosis , mycotic vulvovaginitis , muguet dan moniliasis. Kandidiasis terbagi menurut klasifikasi dari CONANT (1971) : Kandidiasis selaput lendir : 1. Kandidiasis oral 2. Perleche 3. Vulvovaginitis 4. Blanitis 5. Kandidiasis mukokutan kronik 6. Kandidiasis bronkopulmonar

Kandidiasis Kutis : 1. Lokalisata : a. daerah intertriginosa b. daerah perianal


7|Kandidiasis

2. Generalisata 3. Paronikia atau onikomikosis 4. Kandidiasis kutis granulomatosa

Kandidiasis Sistemik : 1. Endokarditis 2. Meningitis 3. Pielonefritis 4. Septikemia

Infeksi candida dapat terjadi , apabila ada faktor predisposisi baik endogen maupun eksogen . Faktor endogen : 1.Perubahan fisiologik : a. Kehamilan , karena perubahan pH dalam vagina b. Kegemukan , karena banyak keringat c. Debilitas d. Iatrogenik e. Endokrinopati , gangguan gula darah kulit f. Penyakit kronik : tuberculosis , lupus eritematosus dengan keadaan umum yang buruk 2.Umur Orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi karena status imunologiknya tidak sempurna 3.Imunologik yaitu dengan penyakit genetic

Faktor eksogen : a. Iklim , panas dan kelembaban menyebabkan perspirasi meningkat b.Kebersihan kulit c. Kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan maserasi dna memudahkan masuknya jamur
8|Kandidiasis

d.Kontak dengan penderita , misalnya pada trush , balanopostitis.

Penegakan kandidiasis berdasarkan gambaran klinis dari pasien di atas berupa bercakbercak makula dengan eritema berbatas tegas dan terlihat adanya hipopigmentasi . Pada pemeriksaan dermatologis pasien didapatkan lokasi dan distribusi kulit ketiak, lipatan leher , pergelangan tangan , selangkangan. Lesi berupa bercak kemerahan yang meninggi berbatas tidak tegas dan tidak menonjol ke permukaan kulit , eritema terlihat pada lipatan-lipatan kulit. Efloresensi makula hipopigmentasi , eritema . Diagnosis banding dapat disingkirkan dengan membandingkan gejala-gejala dari tiap-tiap diagnosis banding. Pada eritrasma lesi hanya terlihat di lipatan- lipatan kulit ,lesi terlihat lebih merah , berbatas tegas. Pada dermatitis intertriginosa keluhan gatal tidak selalu dikeluhkan sedangkan dermatofitosis penderita merasa gatal sekali,kelainan berbatas tegas, terdiri atas berbagai macam efloresensi kulit, bagian tepi lesi lebih aktif daripada bagian tengah central healing, bila menahun dapat berupa sedikit hiperpigmentasi dan skuama. Anjuran pemeriksaan pada penderita kandidiasis adalah yaitu dengan pemeriksaan langsung dengan cara dilakukan kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan gram maka akan terlihat adanya sel ragi, blastospora, atau hifa semu. Pemeriksaan yang kedua yang dpt dilakukan yaitu dengan pemeriksaan biakan . Bahan yang akan diperiksakan ditanam dalam agar dektrosa glukosa Sabouraud. Perbenihan
0

disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37 C, koloni tumbuh setelah 24- 48 jam, berupa yeast like colony. Identifikasi candida albicans dilakukan dengan membiakkan tumbuhan tersebut pada com meal agar.

9|Kandidiasis

Penatalaksanaan khusus untuk pasien ini yaitu berupa terapi sistemik dan topikal. Untuk terapi sistemik diberikan tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna,obat ini tidak diserap oleh usus. Kedua yaitu amfoterisin B diberikan intravena untuk kandidosis sistemik. Sedangkan therapi topikal yaitu dengan a. larutan ungu gentian -1% untuk selaput lender,1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari. b. nistatin: berupa krim,salap,emulsi, c. amfoterisin B d. grup azol antara lain : -Mikonazol 2 % berupa krim atau bedak. -Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dank rim. -Tiokonazol,bufonazol,isokonazol -Siklopiroksolamin 1% larutan, krim -Antimikotik yang lain yang berspektrum luas.

Prognosis dari penyakit ini umumnya baik,bergantung pada berat ringannya faktor predisposisi .

10 | K a n d i d i a s i s

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda, A, Kandidosis. dalam : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi kelima, Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2007; 106-109. 2. Siregar, R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit edisi kedua, Jakarta: EGC,2005. Thomas B Johnson, Richard A. et al; kandidiasis ; fitzpatricks color atlas and synopsis of clinical dermatology; 6th edition; Mcgraw hill; 2005. 3. Stephen j mcphee; Maxine A; psoriasis; Current medical diagnosis and treatment; Mcgraw hill; 2010.

11 | K a n d i d i a s i s

Você também pode gostar