Syukur Alhamdulillah Penulis ucapkan atas terselesainya makalah ini dengan tepat waktu.Tanpa Rida dan Kasih Sayang-NYA makalah ini mustahil dapat diselesaikan dengan baik.Tidak lupa juga Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini berisi tentang "Posisi dan Peran Sistem Administrasi NKRI". Dalam penyusunan karya tulis ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan informasi-informasi terkait sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya tulis meskipun tersusun sangat sederhana. Makalah ini disusun bagi siapa saja yang ingin membacanya.Harapan penulis makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang ingin Akhir kata, sesuai dengan pepatah "Tidak ada gading yang tak retak",Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan isi makalah ini selanjutnya.Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Semarang, September 2011
Penulis
CSISI DAN LkAN SIS1LM ADMINIS1kASI NLGAkA kLSA1UAN kLU8LIk INDCNLSIA
PENDAHULUAN Latar Belakang Lahirnya Administrasi Negara sebagai suatu disiplin hanya dipandang sebagai aktiIitas lembaga legislatiI sebab hanya dianggap sebagai pelaksanaan dari kebijakan- kebijakan negara/publik dalam rangka mewujudkan tujuan negara oleh lembaga eksekutiI, lebih khusus birokrasi pemerintahan. Namun seiring dengan perkembangannya, harus lah dipahami bahwa Administrasi Negara itu mencakup aktiIitas keseluruhan lembaga negara dalam mencapai tujuan negara. Kemudian Muncul lah suatu sistem yaitu Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dipraktekkan untuk mendukung penyelenggaraan NKRI agar uapaya Indonesia dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan bernegara dapat terlaksana secara berdaya guna dan berhasil guna. Peranan Administrasi Negara sangat penting dalam proses perubahan sosial dan dalam kegiatan pembangunan nasional. Oleh karena itu sebagai suatu sistem dalam Sistem Administrasi Negara harus mengetahui bahwa administrasi negara bukan berkenaan dengan soal teknik, prosedur, mekanis, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana untuk dapat dilakukan spesialisasi bidang-bidang kegiatan yang tertentu, dan mengetahui bagaimana harus mengorganisasikan dan melakukan supervisi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melalui kegiatan orang lain. Pemahaman tentang Administrasi Negara akan lebih bermakna dengan memandangnya sebagai satu keseluruhan yang utuh yaitu sebagai suatu sistem dalam hal ini Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.. Dimana Sistem Administrasi Indonesia berlaku dalam satu struktur yang tertentu. Di samping itu, ia pun hidup dalam satu lingkungan budaya Indonesia pula. Bagaimana kah eksistensi administrasi negara dalam lingkungan budaya penerimanya dalam hal ini penerimanya. Tentu ada pengaruh besar dari karakteristik Indonesia dengan kata lain , kita sadar bahwa Iaktor kondisioning setempat Indonesia akan merupakan penentu bagi administrasi negara Indonesia di dalam melaksanakan Iungsi-Iungsinya. Di dalam hubungan timbal balik antara lingkungan administrasi dengan kinerja administrasi yaitu dimana lingkungan yang kurang baik maka kinerja administrasinya tidak optimal dan sebaliknya administrasi yang terbelakang akan memperburuk lingkungannya. Hal ini sangat melirik posisi dan peran sistem administrasi negara dalam Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya sebagai sistem penyelenggaraan negara dan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara. Sebagai suatu sistem maka hubungannya dengan lingkungan. Jika diperhatikan di Indonesia yang sangat multikultural, majemuk, dan kondisi politik, ekonomi, dll yang tergolong masih belum stabil, bagaimanakah posisi dan peran sistem administrasi negara itu dapat berjalan dengan baik sementara Iaktor kondisioning nya tidak mendukung? Jawabannya kembali merujuk ke kalimat sebelumnya yang mengatakan antara hubungan administrasi dan lingkungannya. Tentu, dengan keadaan seperti itu lingkungan yang kurang baik maka kinerja administrasinya tidak optimal. SANKRI sebagai sistem penyelenggaraan negara dan pemerintahan negara berarti masih belum optimal atau katakan saja gagal dalam hal ini. Bagaimana untuk menjadikan posisi sistem administrasi Indonesia kuat dan perannya dapat tercapai dengan optimal tentu harus memperhatikan Iaktor-Iaktor yang secara langsung/tidak langsung mempengaruhi sistem itu sendiri. Bagaimana masalah intern dan ekstern nya, harus segera diminimalkan jika mungkin dihapuskan. Orang-orang yang terlibat dalam intern sistem itu juga harus memahami sebagai mana besar posisi dan peran sistem administrasi negara dalam Kesatuan Negara Republik Indonesia dan batasan-batasannya. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan tentang bagaimana posisi dan peran sistem administrasi negara kesatuan Republik Indonesia.
POSISI DAN PERAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
1. PENGERTIAN SANKRI adalah Administrasi negara sebagai sistem yang dipraktekkan untuk mendukung dan mewujudkan cita-cita NKRI agar dapat terlaksana secara berdaya guna dan berhasil. SANKRI disamping sebagai landasan idiil Pancasila dan konstitusionad 1945,serta landasan operasiona GBHN dan Propernas , juga harus searas dengan situasi dan perkembangan lingkungan,termasuk paradigma ilmu administrasi negara.
A. ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI LUAS DAN SEMPIT O ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI LUAS: Keseluruhan kegiatan LEMBAGA NEGARA dalam rangka mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA. Mencakup aktiIitas keseluruhan lembaga negara dalam mencapai tujuan negara yang tersebut dengan Sistem Penyelenggaraan Negara dan Pembangunan Bangsa. O ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI SEMPIT: Keseluruhan kegiatan LEMBAGA EKSEKUTIF dalam rangka mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA/PEMERINTAHAN dan sebagai sistem disebut Sistem Penyelenggaraan Pemerintah Negara.
B. ADMINISTRASI PUBLIK 1UGA ADMINISTRASI NEGARA Berasal dari penggunaan penggunaan istilah governance sebagai pengganti istilah administrasi negara. Istilah governance telah digunakan dalam berbagai konteks,seperti good comporate governance , international governance , local governance, serta public governance( sebagai pengganti istilah publik administration). Ada pula yang memberikan pengertian governance sebagai proses kegiatan bersama-sama dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan dalam good governance tekandung makna menyangkut Sharing/partnership peneglolaan negara antar sektor publik yaitu pemerintah dengan sektor swasta Dan sektor masyarakat. Dengan demikian dalam governance terlibat beberapa pelaku yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Oleh karena itu terdapat pandangan dan pendapat bahwa dalam wujudnya yang baru, kata public dalam public administration kurang diIokuskan kepada pemerintah lagi,tetapi lebih kepada masyarakat yang dilayani. Walaupun demikian , hal itu bukan berarti administrasi tentang masyarakat tetapi administrasi yang diselenggarakatn untuk masyarakatyang kemudian meningkat menjadi administrasi oleh masyarakat.
Berdasarkan hal itu maka good governance dapat dicirikan dalam nilai-nilai sebagai berikut : 1) Partisipasi Setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan, bai secara langsung maupun melalui internediasi institusi legitimasi yang mewakili kepentingannya. Partisipasi seperti ini dibangun atas dasar kebebasan berserikat, berbicara dan berpartisipasi secara konstruksi. 2) Aturan hukum Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa pengecualian, terutama hukum untuk hak asasi manusia. 3) Transparasi Dibangun atas dasar kebebasan arus inIormasi. Proses lembaga dan inIormasinya secara langsung dapat diterima oleh mereka yang membutuhka. 4) Ketanggapan Setiap lembaga dan proses kegiatannya harus melayani para pihak terkait 5) Orientasi kepada konsensus Govenance yang baik menjadi perantara kepantingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas,baik dalam hal kebijakan maupun prosedur. 6) Kesetaraan Semua warga negara , baik laki-laki maupun perempuan mempunyai kesempatan untuk meninggakatkan dan memelihara kesejahteraan, 7) Efektifitas dan efesiensi Setiap proses dan lembaga menghasilkan produk tertentu sesuai dengan apa yang telah digariskan dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia sebaik mungkin 8) Akuntabilitas Para pengambil keputusan dalam pemerintah sektor swasta dan masyarakat bertsnggung jawab kepada publik dan lembaga-lembaga . 9) Visi stratejik Para pemimpin dan publik harus mempunyai perspektiI governace yang baik dan pengembangan sumber daya manusia yang luas dan jauh ke depan sejalan dengan apa yang diperlukan untuk pembangunan.
C. APARATUR NEGARA Administrasi negara sebagai konsep tidak terlepas dari konsep Aparatur negara. Dalam praktek pengembangan administrasi negara dalam GBHN dan repelita disebut sebagai pembangunan Aparatur pemerintah (sampai dengan GBHN 1988) dan selanjutnya aparatur negara. GBHN 1993 dan 1998 telah memberikan batasan tentang aparatur Negara, yaitu keseluruhan lembaga dan pejabat negara serta pemerintahan negara yang meliputi aparatur kenegaraan dan aparatur pemerintahan. Berdasarkan uraian diatas , maka aparatur negara dapat terdiri dari Aparatur kenegaraan dan aparatur pemerintahan yang mencakup aparatur pemerintah dan aparatur perekonomian negara ( perum) dan Daerah (perumda ). Kesemuanya itu merupakan unsur-unsur yang esensi dalam SANKRI.
D. SISTEM ADMINISTRASI NKRI SEBAGAI SITEM PENYELENGGARAAN NEGARA DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH NEGARA Menurut UUD 1945 Sistem Administrasi Kesatuan Republik Indonesia dibagi menjadi dua istilah, yaitu Penyelenggaraan Negara dan Penyelenggaraan Pemerintah Negara. a. Sistem Penyelenggaraan Negara Kata 'penyelenggaraan juga digunakan dalam Tap MPR. Sebagai contoh, MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, Tap MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN, Tap MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan, dan Tap MPR No. VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan. Pengertian penyelenggaraan didalam Tap MPR berbeda-beda. Dalam Tap MPR No. XI/MPR/1998, bagian konsideran A menyebutkan: 'bahwa berdasarkan UUD 1945, pelaksanaan penyelenggaraan negara dilakukan oleh lembaga-lembaga eksekutiI, legislative dan yudikatiI. Bab I huruI A dari Tap MPR No. IV/MPR/1999 menyebutkan : 'penyelenggaraan negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional dalam segala aspek kehidupan bangsa,oleh penyelenggara negara, yaitu lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara bersama-bersama segenap rakyat Indonesia di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. Pasal 1 UU No.28 Tahun 1999 : 'Pejabat Negara yang menjalankan Iungsi eksekutiI, legislatiI, atau yudikatiI, dan pejabat lain yang Iungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam pasal 2 UU beserta penjelasannya, penyelenggara negara meliputi: 1. Pejabat Negara pada lembaga negara 2. Menteri 3. Gubernur, sebagai wakil Pemerintah Pusat di Daerah 4. Hakim, meliputi hakim di semua tingkatan pengadilan 5. Pejabat Negara yang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku . Pejabat lain yang memiliki Iungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pejabat dimaksud adalah pejabat yang tugas dan wewenangnya di dalam melakukan penyelenggaraan negara rawan terhadap praktek KKN : a. Direksi, Komisaris, dan pejabat structural lainnya pada BUMN dan BUMD b. Pimpinan Bank Indonesia c. Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri d. Pejabat Eselon I dan pejabat lain yang disamakan di lingkungan sipil, militer, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia e. Jaksa I. Penyidik g. Panitera Pengadilan h. Pemimpin dan Bendaharawan Proyek Dalam konteks governance yang baik, maka SANKRI sebagai system penyelenggaraan negara adalah system penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa dalam segala aspeknya, dengan memanIaatkan segenap dana dan daya yang tersedia secara nasional serta mendayagunakan segala kemampuan seluruh Aparatur Negara beserta rakyat, di seluruh wilayah negara Indonesia, demi tercapainya tujuan dan terlaksananya tugas nasional/negara sebgaimana dimaksud UUD 1945. b. System Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Berdasarkan UUD 1945 dalam bab III tentang Kekuasaan Pemerintahan Negara Pasal 4 ayat (1) menetapkan bahwa 'Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar. Bab V Tap MPR tersebut disebutkan pula bahwa 'Presiden selaku Kepala Pemerintahan Negara, menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan negara, berkewajiban untuk mengarahkan semua potensi dan kekuatan pemerintahan dalam melaksanakan dan mengendalikan pembangunan.
Dari ketentuan UUD 1945 dan Tap MPR di atas, terkandung pengertian sebagai berikut : 1) Istilah keuasaan pemerintahan negara tidak lain adalah kekuasaan pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) UUD 1945 2) Istilah pemerintahan/pemerintahan negara digunakan dalam pengertiannya yang sempit, yaitu hanya mengenai lembaga eksklusiI 3) Penyelenggaraan pemerintahan negara adalah penyelenggaraan pemerintahan yang dilakukan hanya oleh presiden selaku Kepala Pemerintahan saja. Dalam konteks governance yang baik, maka SANKRI sebagai system penyelenggaraan pemerintahan negara adalah keseluruhan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan (povoir executive, executive power) dengan memanIaatkan dan mendayagunakan kemampuan pemerintahan dan segenap Aparaturnya dari semua peringkat pemerintahan besert seluruh rakyat di wilayah Indonesia, serta dengan memanIaatkan pula segenap dana dan daya yang tersedia secara nasional demi tercapainya tujuan negara dan terwujudnya cita-cita bangasa sebagaimana dimaksud Pembukaan UUD 1945. System penyelenggaraan pemerintahan negara merupakan bagian integral dari system pentelenggaraan negara, sehingga merupakan bagian yang sangta dominan dalam penyelenggaraan negara.
E. Asas Umum Penyelenggaraan Negara Asas-asas umum penyelenggaraan negara tersebut adalah : a. Asas kepastian hukum, yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatuhan, dan keadilan dalam setiap kebijkan penyelenggara negara b. Asas kepentingan umum, yaitu asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratiI, akomodatiI dan selektiI. c. Asas keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh inIormasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatiI tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara d. Asas proporsionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara negara e. Asas profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Asas akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. UNSUR- UNSUR POKOK SITEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA SANKRI sebagai sistem penyelenggaraan negara dan sebagai sistem penyelenggaraan pemerintahan negara sebagaimana halnya sesuatu sistem terdiri sari subsisteem-subsistem atau unsur-unsurnya. Seperti sistem lainnya., administrasi negara sebagai sistem , ada pokoknya tersiri atas ; O Unsur nilai Unsur nilai disebut juga sistem nilai, meliputi landasan atau dasar neggara yaitu pancasila, cita-cita negara dan tujuan negara, semuanya telah dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 yang tetap tidak berubah walaupun UUD 1945 mengalami perubahan. Pancasila sebagai landasan atau dasar negara yang mengandunt 5 prinsip utama.pancasila juga merupakan IalsaIah hidup atau pandangan hidup yang mempersatukan bangsa dan memnberi petunjuk dalam upaya mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin dalam masyarakat indonesia. ita-cita negara yaitu negara indonesia yang merdeka,bersatu berdaulat adil dan makmur. Seperti yang sudah disebutkan pada tap MPR No.V11/MPR 2001 tentang visi masa depan indonesia. Tujuan negara yaitu melindungi segenap tumpah darah indonesia,mensejahterakan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan turut ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemnerdekaan , perdamaian abadi abadi dan keadilan sosial. O Unsur struktur Merupakan suatu kelembagaan yang diperlukan dalam kehidupan Negara Republik indonesia yang demokratis dan konstitusional berupa tatanan kelembagaan penyelenggaraan negara dan pemerintah negaara dalam mengembangkan visi misi bangsa. Sesuai dengan pengertian sistem penyelenggaraannegara dan sistem penyelenggaraan pemerintah an negara.maka unsur atau subsistem tersebut adalah : Struktur penyelenggaraan negara meliputi seluruh aparaturnegara baik aparatur kenegaran, aparatur pemerintah maupun aparaturperekonomian. Beserta seluruh organisasi politik. Struktur penyelenggaraan pemerintahan negara mencakup presiden beserta seluruh aparatur pemerintahan dan aparatur perekonomian negara baik tingkat pusat maupun daerah.
3. UNSUR PROSES a. Proses Penyelenggaraan Negara 1) Penyelenggaraan pemilihan umum dilakukan untuk memilih wakil-wakil rakyat di lembaga-lembaga perwakilan, yaitu DPR, dewan perwakilan rakyat Daerah (DPRD) provinsi dan DPRD Kabupaten. Setelah reIormasi pemilu diselenggaraan juga untuk memilih presiden dan wakil presiden. 2) MPR sebagai lembaga negara, yang terdiri dari atas anggota DPR dan anggota DPD mengadakan siding sedikitnya sekali dalam 5 tahun di Ibu Kota Negara, melantik Presiden dan /atau wakil presiden dan berwenang mengubah dan menetapkan UUD melalui mekanisme tertentu. 3) Presiden bersama DPR menyusun Propenas sebagai penjabaran GBHN, yang kemudian dirinci dalam rencana pembangunan Tahunan (Repeta) yang memuat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang ditetapkan oleh DPR bersama pemerintah. 4) Tiap-tiap lembaga negara, departemen dan LPND menyusun Rencana Strategis, sedangkan Pemerintah Daerah menyusun Program Pembangunan Daerah (Propeda) berdasarkan Propenas 5) Selain Propenas dan APBN, DPR membuat undang-undang lain dalam rangka ppenyelenggaraan negara, seperti undang-undang tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD, Undang-undang tentang Mahkamah Konstitusi, undang-undang tentang Mahkamah Agung, maupun undang-undang tentang pemilihan umum. ) Presiden mengangkat/menetapkan/meresmikan anggota BEPEKA, serta Hakim Agung dan Hakim Konstitusi yang diusulkan oleh DPR, dan beberapa pejabat Negara yang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Proses Penyelenggaraan Pemerintahan Negara 1. Presiden secara Iormal ataupaun tidak Iormal, memberikan arahan terutama kepada para Menteri sebagai pembantu-pembantunya 2. Penyelenggraan pemerintahan negara sesuai dengan arahan presiden serta berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dilaksanakan oleh para menteri, yang operasionalisasinya dilaksankan oleh Aparatur pemerintahan dan aparatur perekonomian negara, baik di tingkat pusat maupun Daerah, beserta masyarakat 3. Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah negara diadakan hubungan kerja dan koordinasi antara dan antar aparatur pemerintah pusat dan aparatur pemerintah daerah 4. DPR, DPD, BEPEKA dan MA melakukan pengawasan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku 5. Presiden dapat mengajukan Rancangan Undang-undang (RUU) kepada DPR dalam rangka penyelenggaraan pemerintah, khususnya RUU tentang APBN . Presiden dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerinthan mempunyai hubungan kerja dengan lembaga negara lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undnagan yang berlaku
C. Faktor-faktor Lingkungan Strategis Faktor lingkungan adalah Iaktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh system administrasi negara. Eksistensi SANKRI banyak dipengaruhi secara simultan oleh Iaktor-Iaktor lingkungan ini. Adapun Iaktor-Iaktor lingkungan administrasi negara Indonesia adalah sebgai berikut: 1. Faktor fisik - Geografis a. Indonesia secara geograIis sebagai negara kepulauan terdiri lebih dari 13.000 buah pulau besar dan kecil, yang keseluruhannya seluas 5.193.250 Km 2 termasuk 3.1.13 Km 2 wilayah lautnya. b. Sebagai negara kepulauan, terletak dijalan silang antara 2 samudra dan diantara 2 benua. c. Dari segi iklim, karena terletak di daerah garis khatulistiwa, maka Indonesia beriklim tropis yang hanya mengenal musim kemarau dan musim hujan. Karena kondisi Iisik geograIis seperti tersebut di atas, maka Indonesia memerlukan Aparatur yang mengelola hubungan laut, kepabeanan/bea cukai dan imigrasi yang handal. 2. Faktor Demografi Jumlah penduduk ynag besar, dengan antara lain kuantitasnya, intelektualitas dan penyebarannya yang kurnag baik, antara lain telah menimbulkan program transmigrasi dan keluarga berencana serta program pendidikan yang harus dikelola melalui system administrasi dan manajemen yang tepat 3. Faktor kekayaan alam Karena indonesia kaya akan hasil bumi dan alam maka diperlukan kelembagaan dan aparatur untuk mengaturnya sehingga dapat dimanIaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat. 4. Faktor idiologi Idiologi pancasila sudah jelas mempengaruhi SANKRI , karena pancasila adalah landasan idiil dari SANKRI. Berbicara idiologi secara luas , pembangunan dan juga privatisasi sebagai suatu idiologi misalnya telah mempengaruhi pula eksistensi negara sebagai sisten yang dipraktekan. 5. Faktor politik Instabilitas kehidupan politik misalnyya jelas mempengaruhi stabilitas sistem administrasi negara. Perilaku birokrasi berubah ubah sesuai dengan aspirasi politik yang dominan. 6. Faktor ekonomi Keadaan ekonomi yang kurang baik telah menyebabkan rendahnya kemampuan pemerintah untuk menggaji dan mensejahterakan hidup. Aparatur yang berjalan baik akan menghasilkan/ mengubah kondisi ekonomi menjadi baik,begitu pula sebalinya. 7. Faktor sosial budaya Faktor sosial budaya sangat mempengaruhi perilaku aparatur yang pada gilirannya mempengaruhi sistem administrasi negara itu. Program dan tindakan-tindakan aparatur sedikit banyak akan mengubah budaya. 8. Faktor pertahanan dan keamanan Kondisi keamanan mempengaruhi kinerja aparatur, sebaliknya nkinerja aparat keamanan telah memperbaiki kondisi keamanan.
Kedelapan Iaktor lingkungan itu secara simultan pengaruh mempengaruhi terhadap sistem administrasi negara. Selain antar 8 Iaktor itu sendiri Saling berinteraksi. Karna tidak ada negara satupu yang kondisinya benar-benar sam denagan indonesia,makan tidak ada negara yang sistem administrasinya benar-benar mirip dengan SANKRI. KESIMPULAN SANKRI dalam konteks governance yang baik merupakan sebagai sistem penyelenggaraan negara, adalah sistem penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa dalam segala aspek nya, dengan memanIaatkan segenap dana dan daya yang tersedia secara nasional serta mendayagunakan segala kemampuan seluruh Aparatur Negara beserta rakyat, di seluruh wilayah negara Indonesia, demi tercapainya tujuan dan terlaksananya tugas nasional/negara sebagaimana dimaksud UUD 1945. Sedangkan SANKRI sebagai sistem penyelenggaraan pemerintahan negara adalah keseluruhan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan (povoir executiI, executiI power) dengan memanIaatkan dan mendayagunakan kemampuan pemerintah dan segenap aparaturnya dari semua peringkat pemerintahan beserta seluruh rakyat di wilayah negara Indonesia, serta dengan memanIaatkan pula segenap dana dan daya yang tersedia secara nasional demi tercapainya tujuan negara dan terwujudnya cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud pembukaan UUD 1945. Sementara hubungan dari keduanya dimana sistem penyelenggaraan pemerintahan negara merupakan bagian integral dari sistem penyelenggaraan negara. Asas Umum Penyelenggaraan Negara: 1. Asas kepastian hukum 2. Asas Kepentingan umum 3. Asas keterbukaan