Você está na página 1de 14

Kata Pengantar

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Syukur Alhamdulillah Penulis ucapkan atas terselesainya makalah ini dengan tepat
waktu.Tanpa Rida dan Kasih Sayang-NYA makalah ini mustahil dapat diselesaikan dengan
baik.Tidak lupa juga Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini berisi tentang "Posisi dan Peran Sistem Administrasi NKRI". Dalam
penyusunan karya tulis ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan
informasi-informasi terkait sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia
biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan
maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin
menyelesaikan karya tulis meskipun tersusun sangat sederhana.
Makalah ini disusun bagi siapa saja yang ingin membacanya.Harapan penulis
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang ingin
Akhir kata, sesuai dengan pepatah "Tidak ada gading yang tak retak",Penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan isi makalah ini
selanjutnya.Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Semarang, September 2011

Penulis



CSISI DAN LkAN SIS1LM ADMINIS1kASI NLGAkA kLSA1UAN
kLU8LIk INDCNLSIA


DISUSUN CLLn

ALlllA1l nu8uL Alnl (14020110120037)
C8ln 8lAnA ( )
ulnA A8l1A SA8l ( )
A?u vL8AWA1l (14020110120074)
?uSl lkA ML8Lln ( )
lnu8l AS1u1l ( )
SlLvlA A?u ZuPAluA ( )
MLl1lSA vAn?A SlMAn!un1Ak ( )
8lSkA 8APMAWA1l ( )
8l?An 8APA?u 8A1lWl ( )
8lSkA LAMLLLA ( )


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Lahirnya Administrasi Negara sebagai suatu disiplin hanya dipandang sebagai
aktiIitas lembaga legislatiI sebab hanya dianggap sebagai pelaksanaan dari kebijakan-
kebijakan negara/publik dalam rangka mewujudkan tujuan negara oleh lembaga eksekutiI,
lebih khusus birokrasi pemerintahan. Namun seiring dengan perkembangannya, harus lah
dipahami bahwa Administrasi Negara itu mencakup aktiIitas keseluruhan lembaga negara
dalam mencapai tujuan negara. Kemudian Muncul lah suatu sistem yaitu Sistem Administrasi
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dipraktekkan untuk mendukung penyelenggaraan
NKRI agar uapaya Indonesia dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan bernegara dapat
terlaksana secara berdaya guna dan berhasil guna.
Peranan Administrasi Negara sangat penting dalam proses perubahan sosial dan
dalam kegiatan pembangunan nasional. Oleh karena itu sebagai suatu sistem dalam Sistem
Administrasi Negara harus mengetahui bahwa administrasi negara bukan berkenaan dengan
soal teknik, prosedur, mekanis, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana untuk dapat
dilakukan spesialisasi bidang-bidang kegiatan yang tertentu, dan mengetahui bagaimana
harus mengorganisasikan dan melakukan supervisi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan melalui kegiatan orang lain. Pemahaman tentang Administrasi Negara
akan lebih bermakna dengan memandangnya sebagai satu keseluruhan yang utuh yaitu
sebagai suatu sistem dalam hal ini Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia.. Dimana Sistem Administrasi Indonesia berlaku dalam satu struktur yang tertentu.
Di samping itu, ia pun hidup dalam satu lingkungan budaya Indonesia pula. Bagaimana kah
eksistensi administrasi negara dalam lingkungan budaya penerimanya dalam hal ini
penerimanya. Tentu ada pengaruh besar dari karakteristik Indonesia dengan kata lain , kita
sadar bahwa Iaktor kondisioning setempat Indonesia akan merupakan penentu bagi
administrasi negara Indonesia di dalam melaksanakan Iungsi-Iungsinya.
Di dalam hubungan timbal balik antara lingkungan administrasi dengan kinerja
administrasi yaitu dimana lingkungan yang kurang baik maka kinerja administrasinya tidak
optimal dan sebaliknya administrasi yang terbelakang akan memperburuk lingkungannya.
Hal ini sangat melirik posisi dan peran sistem administrasi negara dalam Sistem Administrasi
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya sebagai sistem penyelenggaraan negara
dan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara. Sebagai suatu sistem maka hubungannya
dengan lingkungan. Jika diperhatikan di Indonesia yang sangat multikultural, majemuk, dan
kondisi politik, ekonomi, dll yang tergolong masih belum stabil, bagaimanakah posisi dan
peran sistem administrasi negara itu dapat berjalan dengan baik sementara Iaktor
kondisioning nya tidak mendukung? Jawabannya kembali merujuk ke kalimat sebelumnya
yang mengatakan antara hubungan administrasi dan lingkungannya. Tentu, dengan keadaan
seperti itu lingkungan yang kurang baik maka kinerja administrasinya tidak optimal.
SANKRI sebagai sistem penyelenggaraan negara dan pemerintahan negara berarti masih
belum optimal atau katakan saja gagal dalam hal ini.
Bagaimana untuk menjadikan posisi sistem administrasi Indonesia kuat dan perannya
dapat tercapai dengan optimal tentu harus memperhatikan Iaktor-Iaktor yang secara
langsung/tidak langsung mempengaruhi sistem itu sendiri. Bagaimana masalah intern dan
ekstern nya, harus segera diminimalkan jika mungkin dihapuskan. Orang-orang yang terlibat
dalam intern sistem itu juga harus memahami sebagai mana besar posisi dan peran sistem
administrasi negara dalam Kesatuan Negara Republik Indonesia dan batasan-batasannya.
Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan tentang
bagaimana posisi dan peran sistem administrasi negara kesatuan Republik Indonesia.










POSISI DAN PERAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

1. PENGERTIAN
SANKRI adalah Administrasi negara sebagai sistem yang dipraktekkan untuk
mendukung dan mewujudkan cita-cita NKRI agar dapat terlaksana secara berdaya
guna dan berhasil. SANKRI disamping sebagai landasan idiil Pancasila dan
konstitusionad 1945,serta landasan operasiona GBHN dan Propernas , juga harus
searas dengan situasi dan perkembangan lingkungan,termasuk paradigma ilmu
administrasi negara.

A. ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI LUAS DAN SEMPIT
O ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI LUAS:
Keseluruhan kegiatan LEMBAGA NEGARA dalam rangka mewujudkan
TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA. Mencakup aktiIitas keseluruhan lembaga
negara dalam mencapai tujuan negara yang tersebut dengan Sistem
Penyelenggaraan Negara dan Pembangunan Bangsa.
O ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI SEMPIT:
Keseluruhan kegiatan LEMBAGA EKSEKUTIF dalam rangka mewujudkan
TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA/PEMERINTAHAN dan sebagai sistem
disebut Sistem Penyelenggaraan Pemerintah Negara.

B. ADMINISTRASI PUBLIK 1UGA ADMINISTRASI NEGARA
Berasal dari penggunaan penggunaan istilah governance sebagai pengganti
istilah administrasi negara. Istilah governance telah digunakan dalam berbagai
konteks,seperti good comporate governance , international governance , local
governance, serta public governance( sebagai pengganti istilah publik
administration). Ada pula yang memberikan pengertian governance sebagai
proses kegiatan bersama-sama dalam memecahkan masalah dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Bahkan dalam good governance tekandung makna
menyangkut Sharing/partnership peneglolaan negara antar sektor publik yaitu
pemerintah dengan sektor swasta Dan sektor masyarakat. Dengan demikian
dalam governance terlibat beberapa pelaku yaitu pemerintah, swasta, dan
masyarakat. Oleh karena itu terdapat pandangan dan pendapat bahwa dalam
wujudnya yang baru, kata public dalam public administration kurang diIokuskan
kepada pemerintah lagi,tetapi lebih kepada masyarakat yang dilayani. Walaupun
demikian , hal itu bukan berarti administrasi tentang masyarakat tetapi
administrasi yang diselenggarakatn untuk masyarakatyang kemudian meningkat
menjadi administrasi oleh masyarakat.

Berdasarkan hal itu maka good governance dapat dicirikan dalam nilai-nilai
sebagai berikut :
1) Partisipasi
Setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan, bai
secara langsung maupun melalui internediasi institusi legitimasi yang
mewakili kepentingannya. Partisipasi seperti ini dibangun atas dasar
kebebasan berserikat, berbicara dan berpartisipasi secara konstruksi.
2) Aturan hukum
Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa pengecualian,
terutama hukum untuk hak asasi manusia.
3) Transparasi
Dibangun atas dasar kebebasan arus inIormasi. Proses lembaga dan
inIormasinya secara langsung dapat diterima oleh mereka yang
membutuhka.
4) Ketanggapan
Setiap lembaga dan proses kegiatannya harus melayani para pihak terkait
5) Orientasi kepada konsensus
Govenance yang baik menjadi perantara kepantingan yang berbeda untuk
memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas,baik dalam
hal kebijakan maupun prosedur.
6) Kesetaraan
Semua warga negara , baik laki-laki maupun perempuan mempunyai
kesempatan untuk meninggakatkan dan memelihara kesejahteraan,
7) Efektifitas dan efesiensi
Setiap proses dan lembaga menghasilkan produk tertentu sesuai dengan
apa yang telah digariskan dengan menggunakan sumber-sumber yang
tersedia sebaik mungkin
8) Akuntabilitas
Para pengambil keputusan dalam pemerintah sektor swasta dan
masyarakat bertsnggung jawab kepada publik dan lembaga-lembaga .
9) Visi stratejik
Para pemimpin dan publik harus mempunyai perspektiI governace yang
baik dan pengembangan sumber daya manusia yang luas dan jauh ke
depan sejalan dengan apa yang diperlukan untuk pembangunan.

C. APARATUR NEGARA
Administrasi negara sebagai konsep tidak terlepas dari konsep Aparatur
negara. Dalam praktek pengembangan administrasi negara dalam GBHN
dan repelita disebut sebagai pembangunan Aparatur pemerintah (sampai
dengan GBHN 1988) dan selanjutnya aparatur negara.
GBHN 1993 dan 1998 telah memberikan batasan tentang aparatur
Negara, yaitu keseluruhan lembaga dan pejabat negara serta
pemerintahan negara yang meliputi aparatur kenegaraan dan aparatur
pemerintahan.
Berdasarkan uraian diatas , maka aparatur negara dapat terdiri dari Aparatur
kenegaraan dan aparatur pemerintahan yang mencakup aparatur pemerintah dan
aparatur perekonomian negara ( perum) dan Daerah (perumda ). Kesemuanya itu
merupakan unsur-unsur yang esensi dalam SANKRI.

D. SISTEM ADMINISTRASI NKRI SEBAGAI SITEM
PENYELENGGARAAN NEGARA DAN SISTEM
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH NEGARA
Menurut UUD 1945 Sistem Administrasi Kesatuan Republik Indonesia dibagi
menjadi dua istilah, yaitu Penyelenggaraan Negara dan Penyelenggaraan Pemerintah
Negara.
a. Sistem Penyelenggaraan Negara
Kata 'penyelenggaraan juga digunakan dalam Tap MPR. Sebagai contoh,
MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, Tap MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN, Tap
MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan
Perundang-undangan, dan Tap MPR No. VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa
Depan.
Pengertian penyelenggaraan didalam Tap MPR berbeda-beda. Dalam Tap
MPR No. XI/MPR/1998, bagian konsideran A menyebutkan: 'bahwa berdasarkan
UUD 1945, pelaksanaan penyelenggaraan negara dilakukan oleh lembaga-lembaga
eksekutiI, legislative dan yudikatiI.
Bab I huruI A dari Tap MPR No. IV/MPR/1999 menyebutkan : 'penyelenggaraan
negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional dalam segala aspek kehidupan
bangsa,oleh penyelenggara negara, yaitu lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara
bersama-bersama segenap rakyat Indonesia di seluruh wilayah Negara Republik
Indonesia.
Pasal 1 UU No.28 Tahun 1999 : 'Pejabat Negara yang menjalankan Iungsi
eksekutiI, legislatiI, atau yudikatiI, dan pejabat lain yang Iungsi dan tugas pokoknya
berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam pasal 2 UU beserta penjelasannya,
penyelenggara negara meliputi:
1. Pejabat Negara pada lembaga negara
2. Menteri
3. Gubernur, sebagai wakil Pemerintah Pusat di Daerah
4. Hakim, meliputi hakim di semua tingkatan pengadilan
5. Pejabat Negara yang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
. Pejabat lain yang memiliki Iungsi strategis dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Pejabat dimaksud adalah pejabat yang tugas dan wewenangnya di
dalam melakukan penyelenggaraan negara rawan terhadap praktek KKN :
a. Direksi, Komisaris, dan pejabat structural lainnya pada BUMN dan BUMD
b. Pimpinan Bank Indonesia
c. Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri
d. Pejabat Eselon I dan pejabat lain yang disamakan di lingkungan sipil, militer,
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia
e. Jaksa
I. Penyidik
g. Panitera Pengadilan
h. Pemimpin dan Bendaharawan Proyek
Dalam konteks governance yang baik, maka SANKRI sebagai system
penyelenggaraan negara adalah system penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa
dalam segala aspeknya, dengan memanIaatkan segenap dana dan daya yang tersedia
secara nasional serta mendayagunakan segala kemampuan seluruh Aparatur Negara
beserta rakyat, di seluruh wilayah negara Indonesia, demi tercapainya tujuan dan
terlaksananya tugas nasional/negara sebgaimana dimaksud UUD 1945.
b. System Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
Berdasarkan UUD 1945 dalam bab III tentang Kekuasaan Pemerintahan
Negara Pasal 4 ayat (1) menetapkan bahwa 'Presiden Republik Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.
Bab V Tap MPR tersebut disebutkan pula bahwa 'Presiden selaku Kepala
Pemerintahan Negara, menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan negara,
berkewajiban untuk mengarahkan semua potensi dan kekuatan pemerintahan dalam
melaksanakan dan mengendalikan pembangunan.

Dari ketentuan UUD 1945 dan Tap MPR di atas, terkandung pengertian
sebagai berikut :
1) Istilah keuasaan pemerintahan negara tidak lain adalah kekuasaan pemerintahan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) UUD 1945
2) Istilah pemerintahan/pemerintahan negara digunakan dalam pengertiannya yang
sempit, yaitu hanya mengenai lembaga eksklusiI
3) Penyelenggaraan pemerintahan negara adalah penyelenggaraan pemerintahan
yang dilakukan hanya oleh presiden selaku Kepala Pemerintahan saja.
Dalam konteks governance yang baik, maka SANKRI sebagai system
penyelenggaraan pemerintahan negara adalah keseluruhan penyelenggaraan
kekuasaan pemerintahan (povoir executive, executive power) dengan memanIaatkan
dan mendayagunakan kemampuan pemerintahan dan segenap Aparaturnya dari semua
peringkat pemerintahan besert seluruh rakyat di wilayah Indonesia, serta dengan
memanIaatkan pula segenap dana dan daya yang tersedia secara nasional demi
tercapainya tujuan negara dan terwujudnya cita-cita bangasa sebagaimana dimaksud
Pembukaan UUD 1945.
System penyelenggaraan pemerintahan negara merupakan bagian integral dari
system pentelenggaraan negara, sehingga merupakan bagian yang sangta dominan
dalam penyelenggaraan negara.

E. Asas Umum Penyelenggaraan Negara
Asas-asas umum penyelenggaraan negara tersebut adalah :
a. Asas kepastian hukum, yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan
landasan peraturan perundang-undangan, kepatuhan, dan keadilan dalam setiap
kebijkan penyelenggara negara
b. Asas kepentingan umum, yaitu asas yang mendahulukan kesejahteraan umum
dengan cara yang aspiratiI, akomodatiI dan selektiI.
c. Asas keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh inIormasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatiI tentang
penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi
pribadi, golongan, dan rahasia negara
d. Asas proporsionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan
kewajiban penyelenggara negara
e. Asas profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan
kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Asas akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


2. UNSUR- UNSUR POKOK SITEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
SANKRI sebagai sistem penyelenggaraan negara dan sebagai sistem
penyelenggaraan pemerintahan negara sebagaimana halnya sesuatu sistem terdiri sari
subsisteem-subsistem atau unsur-unsurnya. Seperti sistem lainnya., administrasi
negara sebagai sistem , ada pokoknya tersiri atas ;
O Unsur nilai
Unsur nilai disebut juga sistem nilai, meliputi landasan atau dasar neggara
yaitu pancasila, cita-cita negara dan tujuan negara, semuanya telah
dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 yang tetap tidak berubah walaupun
UUD 1945 mengalami perubahan.
Pancasila sebagai landasan atau dasar negara yang mengandunt 5 prinsip
utama.pancasila juga merupakan IalsaIah hidup atau pandangan hidup
yang mempersatukan bangsa dan memnberi petunjuk dalam upaya
mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin dalam masyarakat
indonesia.
ita-cita negara yaitu negara indonesia yang merdeka,bersatu berdaulat
adil dan makmur. Seperti yang sudah disebutkan pada tap MPR
No.V11/MPR 2001 tentang visi masa depan indonesia.
Tujuan negara yaitu melindungi segenap tumpah darah
indonesia,mensejahterakan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
turut ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemnerdekaan , perdamaian abadi abadi dan keadilan sosial.
O Unsur struktur
Merupakan suatu kelembagaan yang diperlukan dalam kehidupan
Negara Republik indonesia yang demokratis dan konstitusional berupa tatanan
kelembagaan penyelenggaraan negara dan pemerintah negaara dalam
mengembangkan visi misi bangsa.
Sesuai dengan pengertian sistem penyelenggaraannegara dan sistem
penyelenggaraan pemerintah an negara.maka unsur atau subsistem tersebut
adalah :
Struktur penyelenggaraan negara meliputi seluruh aparaturnegara baik
aparatur kenegaran, aparatur pemerintah maupun
aparaturperekonomian. Beserta seluruh organisasi politik.
Struktur penyelenggaraan pemerintahan negara mencakup presiden
beserta seluruh aparatur pemerintahan dan aparatur perekonomian
negara baik tingkat pusat maupun daerah.

3. UNSUR PROSES
a. Proses Penyelenggaraan Negara
1) Penyelenggaraan pemilihan umum dilakukan untuk memilih wakil-wakil rakyat di
lembaga-lembaga perwakilan, yaitu DPR, dewan perwakilan rakyat Daerah (DPRD)
provinsi dan DPRD Kabupaten. Setelah reIormasi pemilu diselenggaraan juga untuk
memilih presiden dan wakil presiden.
2) MPR sebagai lembaga negara, yang terdiri dari atas anggota DPR dan anggota DPD
mengadakan siding sedikitnya sekali dalam 5 tahun di Ibu Kota Negara, melantik
Presiden dan /atau wakil presiden dan berwenang mengubah dan menetapkan UUD
melalui mekanisme tertentu.
3) Presiden bersama DPR menyusun Propenas sebagai penjabaran GBHN, yang
kemudian dirinci dalam rencana pembangunan Tahunan (Repeta) yang memuat
anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang ditetapkan oleh DPR bersama
pemerintah.
4) Tiap-tiap lembaga negara, departemen dan LPND menyusun Rencana Strategis,
sedangkan Pemerintah Daerah menyusun Program Pembangunan Daerah (Propeda)
berdasarkan Propenas
5) Selain Propenas dan APBN, DPR membuat undang-undang lain dalam rangka
ppenyelenggaraan negara, seperti undang-undang tentang susunan dan kedudukan
MPR, DPR, DPD dan DPRD, Undang-undang tentang Mahkamah Konstitusi,
undang-undang tentang Mahkamah Agung, maupun undang-undang tentang
pemilihan umum.
) Presiden mengangkat/menetapkan/meresmikan anggota BEPEKA, serta Hakim
Agung dan Hakim Konstitusi yang diusulkan oleh DPR, dan beberapa pejabat Negara
yang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.




b. Proses Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
1. Presiden secara Iormal ataupaun tidak Iormal, memberikan arahan terutama kepada
para Menteri sebagai pembantu-pembantunya
2. Penyelenggraan pemerintahan negara sesuai dengan arahan presiden serta berbagai
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dilaksanakan oleh para menteri, yang
operasionalisasinya dilaksankan oleh Aparatur pemerintahan dan aparatur
perekonomian negara, baik di tingkat pusat maupun Daerah, beserta masyarakat
3. Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah negara diadakan hubungan kerja dan
koordinasi antara dan antar aparatur pemerintah pusat dan aparatur pemerintah daerah
4. DPR, DPD, BEPEKA dan MA melakukan pengawasan sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
5. Presiden dapat mengajukan Rancangan Undang-undang (RUU) kepada DPR dalam
rangka penyelenggaraan pemerintah, khususnya RUU tentang APBN
. Presiden dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerinthan mempunyai hubungan
kerja dengan lembaga negara lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undnagan
yang berlaku

C. Faktor-faktor Lingkungan Strategis
Faktor lingkungan adalah Iaktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
system administrasi negara. Eksistensi SANKRI banyak dipengaruhi secara simultan
oleh Iaktor-Iaktor lingkungan ini.
Adapun Iaktor-Iaktor lingkungan administrasi negara Indonesia adalah sebgai berikut:
1. Faktor fisik - Geografis
a. Indonesia secara geograIis sebagai negara kepulauan terdiri lebih dari 13.000 buah
pulau besar dan kecil, yang keseluruhannya seluas 5.193.250 Km
2
termasuk
3.1.13 Km
2
wilayah lautnya.
b. Sebagai negara kepulauan, terletak dijalan silang antara 2 samudra dan diantara 2
benua.
c. Dari segi iklim, karena terletak di daerah garis khatulistiwa, maka Indonesia
beriklim tropis yang hanya mengenal musim kemarau dan musim hujan.
Karena kondisi Iisik geograIis seperti tersebut di atas, maka Indonesia
memerlukan Aparatur yang mengelola hubungan laut, kepabeanan/bea cukai dan
imigrasi yang handal.
2. Faktor Demografi
Jumlah penduduk ynag besar, dengan antara lain kuantitasnya, intelektualitas dan
penyebarannya yang kurnag baik, antara lain telah menimbulkan program
transmigrasi dan keluarga berencana serta program pendidikan yang harus dikelola
melalui system administrasi dan manajemen yang tepat
3. Faktor kekayaan alam
Karena indonesia kaya akan hasil bumi dan alam maka diperlukan kelembagaan dan
aparatur untuk mengaturnya sehingga dapat dimanIaatkan sebesar-besarnya bagi
kesejahteraan rakyat.
4. Faktor idiologi
Idiologi pancasila sudah jelas mempengaruhi SANKRI , karena pancasila adalah
landasan idiil dari SANKRI. Berbicara idiologi secara luas , pembangunan dan juga
privatisasi sebagai suatu idiologi misalnya telah mempengaruhi pula eksistensi negara
sebagai sisten yang dipraktekan.
5. Faktor politik
Instabilitas kehidupan politik misalnyya jelas mempengaruhi stabilitas sistem
administrasi negara. Perilaku birokrasi berubah ubah sesuai dengan aspirasi politik
yang dominan.
6. Faktor ekonomi
Keadaan ekonomi yang kurang baik telah menyebabkan rendahnya kemampuan
pemerintah untuk menggaji dan mensejahterakan hidup. Aparatur yang berjalan baik
akan menghasilkan/ mengubah kondisi ekonomi menjadi baik,begitu pula sebalinya.
7. Faktor sosial budaya
Faktor sosial budaya sangat mempengaruhi perilaku aparatur yang pada gilirannya
mempengaruhi sistem administrasi negara itu. Program dan tindakan-tindakan
aparatur sedikit banyak akan mengubah budaya.
8. Faktor pertahanan dan keamanan
Kondisi keamanan mempengaruhi kinerja aparatur, sebaliknya nkinerja aparat
keamanan telah memperbaiki kondisi keamanan.

Kedelapan Iaktor lingkungan itu secara simultan pengaruh mempengaruhi
terhadap sistem administrasi negara. Selain antar 8 Iaktor itu sendiri Saling
berinteraksi. Karna tidak ada negara satupu yang kondisinya benar-benar sam
denagan indonesia,makan tidak ada negara yang sistem administrasinya benar-benar
mirip dengan SANKRI.
KESIMPULAN
SANKRI dalam konteks governance yang baik merupakan sebagai sistem
penyelenggaraan negara, adalah sistem penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa
dalam segala aspek nya, dengan memanIaatkan segenap dana dan daya yang tersedia secara
nasional serta mendayagunakan segala kemampuan seluruh Aparatur Negara beserta rakyat,
di seluruh wilayah negara Indonesia, demi tercapainya tujuan dan terlaksananya tugas
nasional/negara sebagaimana dimaksud UUD 1945.
Sedangkan SANKRI sebagai sistem penyelenggaraan pemerintahan negara adalah
keseluruhan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan (povoir executiI, executiI power)
dengan memanIaatkan dan mendayagunakan kemampuan pemerintah dan segenap
aparaturnya dari semua peringkat pemerintahan beserta seluruh rakyat di wilayah negara
Indonesia, serta dengan memanIaatkan pula segenap dana dan daya yang tersedia secara
nasional demi tercapainya tujuan negara dan terwujudnya cita-cita bangsa sebagaimana
dimaksud pembukaan UUD 1945.
Sementara hubungan dari keduanya dimana sistem penyelenggaraan pemerintahan
negara merupakan bagian integral dari sistem penyelenggaraan negara.
Asas Umum Penyelenggaraan Negara:
1. Asas kepastian hukum
2. Asas Kepentingan umum
3. Asas keterbukaan

Você também pode gostar