Você está na página 1de 3

TU1UAN PERCOBAAN

1. Mahasiswa memahami prinsip pemisahan dengan metode elektroIoresis.


2. Mahasiswa dapat melaksanakan pemisahan dengan metode elektroIoresis.

ASAR TEOR
lektroIoresis adalah metode pemisahan atau analisis Iisika berdasarkan
migrasi partikel bermuatan yang terlarut atau terdispersi dalam larutan elektrolit
dengan bantuan medan listrik (Sulaiman dkk, 2007). Pergerakan molekul dalam
medan listrik dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, besar muatan dan siIat kimia dari
molekul. Bila arus listrik dialirkan pada suatu medium penyangga yang telah
berisi protein plasma maka komponen-komponen protein tersebut akan mulai
bermigrasi (Pratiwi, 2001).
Pada saat elektoIoresis berlangsung, protein akan bergerak dari elektroda
negatiI menuju elektroda positiI sampai pada jarak tertentu pada gel poliakrilamid
tergantung pada berat molekulnya. Semakin rendah berat molekulnya maka
semakin jauh pula protein bergerak atau mobilitasnya tinggi. Sebaliknya protein
dengan berat molekul lebih besar akan bergerak pada jarak yang lebih yang lebih
pendek atau mobilitasnya rendah (Ade, 2010). Hasil elektroIoresis akan
didapatkan pita-pita protein yang terpisahkan berdasarkan berat molekulnya.
Tebal tipisnya pita yang terbentuk dari pita protein menunjukkan kandungan atau
banyaknya protein yang mempunyai berat molekul yang sama dengan yang
berada pada posisi yang sama. Hal ini sejalan dengan prinsip pergerakan molekul
bermuatan, yakni molekul bermuatan dapat bergerak bebas dibawah pengaruh
medan listrik, molekul dengan muatan dan ukuran yang sama akan terakumulasi
pada zona atau pita yang sama atau berdekatan (Sudarmadji, 1996).
Terdapat tiga jenis elektroIoresis, yaitu:
1. lektroIoresis kapiler
lektroIoresis kapiler adalah suatu metode elektroIoresis yang digunakan
untuk memisahkan asam amino, protein, lipid, karbohidrat, dan nukleotida dengan
resolusi tinggi yang dilakukan pada pipa kapiler berisi buIIer. lektroIoresis
kapiler menggunakan listrik bertegangan tinggi yang menyebabkan semua

komponen ion atau molekul netral bergerak ke katoda. Metode ini memiliki
eIisiensi dan selektivitas yang baik namun boros listrik karena menggunakan
tegangan tinggi. Parameter yang terlibat dalam mengoptimalkan teknik ini untuk
menghasilkan pemisahan jauh lebih rumit daripada parameter yang terlibat dalam
KCTT. Teknik ini lebih baik daripada KCTT, yang membutuhkan pemisahan
yang sangat selektiI (Watson, 2007).
2. lektroIoresis gel
lektroIoresis gel ialah elektroIoresis yang menggunakan gel sebagai Iase
diam untuk memisahkan molekul-molekul. lektroIoresis gel merupakan suatu
teknik yang menggunakan medan listrik untuk memisahkan molekul berdasarkan
ukuran. Karena mengandung gugus IosIat yang bermuatan negatiI, di dalam
medan listrik DNA akan bergerak menuju elektroda positiI. Molekul yang lebih
pendek bermigrasi lebih cepat melalui pori-pori gel daripada molekul yang lebih
panjang. Gel yang tersusun dari poliakrilamid dapat memisahkan molekul-
molekul DNA yang perbedaan panjangnya hanya satu nukleotida dan digunakan
untuk menentukan urutan basa DNA. Gel agarosa digunakan untuk memisahkan
Iragmen DNA yang memiliki perbedaan ukuran lebih besar (Marks, 1996).
3. lektroIoresis Kertas
lektroIoresis kertas adalah jenis elektroIoresis yang terdiri dari kertas
sebagai Iase diam dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai Iase gerak,
terutama ialah ion-ion kompleks. Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi
konsentrasi sepanjang sistem pemisahan (Sulaiman dkk, 2007). Perpindahan
partikel bermuatan dalam kertas bergantung pada tanda dan besarnya muatan pada
zat terlarut, permukaan, muatan, tegangan yang digunakan, konsentrasi elektrolit,
kuat ion, pH, temperature, viskositas, adsortivitas zat terlarut dan siIat Iisika kimia
medium migrasi. Ion yang berpindah pada suatu arah juga mempengaruhi
mobilitas ion-ion lain yang bergerak pada arah yang berlawanan (Widjaja dkk,
2011).
Beberapa Iaktor yang mempengaruhi kecepatan migrasi dari molekul protein
yakni: (Sudarmadji, 1996)
1. Ukuran molekul protein

Migrasi molekul protein berukuran besar lebih lambat daripada migrasi


molekul berukuran kecil.
2. Konsentrasi gel
Migrasi molekul protein pada gel berkonsentrasi rendah lebih cepat daripada
migrasi molekul protein yang sama pada gel berkonsentrasi tinggi.
3. BuIIer (penyangga)
BuIIer dapat berperan sebagai penstabil medium pendukung dan dapat
mempengaruhi kecepatan gerak senyawa karena ion sebagai pembawa protein
bermuatan. Kekuatan ion yang tinggi dalam buIIer akan meningkatkan panas
sehingga aliran listrik menjadi maksimal. Hal ini dapat mempercepat gerakan
molekul protein. Kekuatan ion rendah dalam buIIer akan menurunkan panas
sehingga aliran listrik akan sangat minimal dan migrasi protein sangat lambat.
4. Medium penyangga
Medium pendukung ideal untuk elektroIoresis adalah bahan kimia inert yang
bersiIat relatiI stabil, mudah ditangani dan mempunyai daya serap yang baik,
sebagai migrasi elektron atau penyaringan berdasarkan ukuran molekul seperti gel
poliakrilamid. Jika ukuran pori dari medium kira-kira sama dengan molekul,
makan molekul yang lebih kecil akan berpindah lebih bebas di dalam medan
listrik, sedangkan molekul yang lebih besar akan dibatasi dalam migrasinya.
Besarnya pori-pori dapat diatur dengan mengubah konsentrasi penyusun gel
poliakrilamidanya yaitu akriamid dan bisakrilamid.
5. Kekuatan voltase
Voltase yang dipakai rendah (100-500)V, kecepatan migrasi molekul
sebanding dengan tingginya voltase yang digunakan. Voltase yang dipakai tinggi
(500-10000)V, mobilitas molekul meningkat secara lebih tajam dan digunakan
untuk memisahkan senyawa dengan BM rendah serta jenis arus yang dipakai
selalu harus searah (bukan bolak-balik).
6. Temperatur medium disaat proses elektroIoresis berlangsung.
Jika temperatur tinggi akan mempercepat proses bermigrasinya protein dan
sebaliknya jika temperatur rendah akan mengurangi kekuatan bermigrasinya
protein.

Você também pode gostar