Kristina Madalena 08.60.0034 Nana Oktaviana 08.60.0036 Henry Kurniawan 08.60.0043 Septyaningrum 08.60.0044 Ellen Veronika 00.60.0069
FAKULTAS EKONOMI 1URUSAN AKUNTANSI UNIKA SOEGI1APRANATA 2011 Bisnis dan Lingkungan
1.1. Pendahuluan Abad 20 merupakan suatu periode dari perubahan yang tidak terduga. Dalam seratus tahun, dunia telah merubah semua pengakuan. Diantara area yang utama perubahan merupakan Iaktor yang paling menarik perhatian. Dengan proporsi yang kokoh dari sebuah populasi (yang disebut) negara berkembang kemudian dilanjutkan untuk memperolah sebuah standar materi dari hidup, peningkatan proporsi dari masyarakat pada planet yang menghadapi masalah kemiskinan, kelaparan dan disintegrasi sosial. Bukan merupakan suatu perdebatan lagi untuk mengetahui bahwa ada masalah krisis lingkungan. 1. Yang masih menjadi perdebatan adalah: tingkatan dari krisis; penjelasan mengenai sebab dari krisis; solusi alami yang dibutuhkan untuk degradasi lingkungan (dan sosial) dan, yang paling relevan di sini, apa yang terjadi terkait dengan akuntansi dan akuntan. Ada 2 alasan utama mengapa akuntan harus memperhatikan masalah lingkungan. Pertama, bisnis dan akuntansi sangat berhubungan. Jika bisnis ingin menjawab permintaan dari pertumbuhan lingkungan dan untuk melakukan itu maka dibutuhkan akuntansi. ManIaat akuntansi dalam masalah lingkungan ini adalah : 1. $istem akuntansi dapat dimodiIikasi untuk mengidentiIikasi pengeluaran yang terkait dengan lingkungan (dan mungkin pendapatan) secara terpisah. 2. Unsur negatiI bagi lingkungan yang disebabkan oleh sistem akuntansi harus diidentiIikasi dan sebisa mungkin diperbaiki. 3. $istem akuntansi harus lebih maju dan dalam konteks ini harus lebih memperhatikan isu lingkungan. 4. Fungsi laporan external berubah. 5. Membutuhkan pengembangan sistem akuntansi dan sistem inIormasi yang baru. Melalui proses dari 'greening akuntansi dan keuangan ini memungkinkan untuk akuntan agar lebih mengerti peran mereka itu. Apa itu akuntansi lingkungan? 1. Mengenali dan mencari untuk mengurangi dampak negatiI dari praktek akuntansi konvensional. 2. $ecara terpisah mengidentiIikasi biaya dan pendapatan yang terkait dengan lingkungan dalam sistem akuntansi konvensional. 3. Mengambil langkah aktiI sebagai inisiatiI untuk memperbaiki eIek yang sudah ada dari praktek akuntansi konvensional terhadap lingkungan. 4. Merencanakan bentuk baru dari sistem akuntansi keuangan dan non-keuangan. 5. Mengembangkan bentuk baru dari laporan perIorma dan penilaian untuk pihak internal maupun eksternal. 6. MengidentiIikasi, memeriksa dan melihat untuk meralat mana kriteria keuangan dan lingkungan yang dalam konIlik. 7. Mencoba dengan macam cara keberlanjutan agar dapaty dinilai dan dimasukkan ke dalam organisasi. 1.2. Akuntan dan Sikap Terhadap Lingkungan Merupakan masalah karena akuntan tidak secara luas melibatkan masalah lingkungan dalam pekerjaan mereka. Yang lebih mengkhawatirkan, banyak pandangan luas yang menganggap pendekatan konvensional terhadap lingkungan oleh akuntan itu seperti tangan yang mati. Pengukuran laba, laporan perIorma, adanya budget dan investasi merupakan lawan dari bisnis yang ramah lingkungan. Bagaimanapun, melihat dari pengalaman dan didorong dari pandangan beberapa orang dan merupakan Iakta bahwa akuntan sangat hebat dalam berinovasi. Tapi tentu saja akuntan memiliki hubungan yang kuat dengan aktivitas akuntansi konvensional terutama pengukuran keuangan. Penjelasan paling baik untuk ini adalah akuntan (masih) belum yakin apakah mereka harus terlibat dan jika iya bagaimana mereka berkontribusi terhadap bisnis yang ramah lingkungan. $ebagai konsekuensi-nya, akuntan sedikit berada di bawah tekanan untuk mengadopsi metode baru. Akuntansi lingkungan secara mantap muncul sebagai hal yang terkait antara pengetahuan dan teknik, semua organisasi bisnis sekarang ini mengadopsi pendekatan akuntansi lingkungan secara luas. Tapi tidak ada deIinisi dan aturan seperti apakah 'akuntansi lingkungan itu. 1.3. Kesimpulan dan Pengembangan Peran Akuntan Peneliti menganjurkan bahwa akuntan tidak terlihat sebagai sumber utama inovasi dalam organisasi pada umumnya dan sebagai respon terhadap lingkungan secara khusus. Memang, akuntan melihat diri mereka cukup inovatiI, ini merupakan inovasi yang dibatasi dengan sistem inIormasi keuangan yang sudah ada. $ebagai konsekuensi, akuntansi lingkungan muncul secara perlahan.
Bisnis dan Lingkungan Agenda, Sikap, dan Tindakan
2.1 Perkembangan Agenda Tentang Isu Lingkungan $aat ini, isu isu lingkungan bergerak begitu cepat meliputi perkembangan dalam bidang pemikiran, praktik, hukum maupun sikap. Perkembangan perkembangan tersebut tentunya akan memunculkan tekanan untuk sebuah perubahan, baik perubahan langsung maupun tidak langsung. Dan tekanan tekanan tersebut pasti mempengaruhi sebuah organisasi. $ehingga berakibat pada munculnya permintaan untuk sebuah inovasi dalam bidang akuntansi dan sistem inIormasi yang terkait. $emua bidang Iungsional akuntansi dan manajemen akan terpengaruh. Dengan demikian agenda dan pemantauan untuk setiap perkembangan adalah sebuah elemen penting, salah satunya dalam hal mendidik pandangan seseorang tentang krisis ekologi karena mempengaruhi bisnis dan akuntansi. $ejauh ini agenda bisnis dan lingkungan yang berkembang sangat bergantung pada inisiatiI sukarela. 2.2 Perkembangan Publik, Media dan Politisi Tentang Isu Lingkungan Opini dari publik, media dan politik mempengaruhi praktik praktik bisnis, sikap konsumen dan karyawan dimana pada akhirnya mengarah pada peraturan dan kerangka kelembagaan di mana organisasi beroperasi. Opiniopini tersebut akan memiliki dampak langsung terhadap organisasi dan akibatnya organisasi menggunakan sumber daya untuk mengiklankan pengaruh dari opini publik serta melobi pemerintah untuk membatasi bahkan berusaha menghapus pengaruh tersebut. Dari sudut pandang strategi bisnis, volatilitas dari opini publik tidak menawarkan panduan nyata bagi bisnis, kecuali mungkin mendorong organisasi untuk meyakinkan masyarakat bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kebanggaan menggunakan istilah konsumen hijau' mungkin telah mendingin tetapi kebiasaan konsumsi telah berubah dan masih akan terus berubah. Dampak dari perubahan lingkungan adalah karyawan berpikiran lebih kompleks. $elain itu meningkatnya pasar kerja yang sangat kompetitiI di mana munculnya kekurangan keterampilan substansial bagi karyawan. Retensi dan motivasi dari karyawan terkait erat dengan bagaimana perasaan mereka tentang dampak lingkungan dari apa yang mereka lakukan. Peningkatan jumlah perusahaan telah menyatakan kepada kita tentang pentingnya perusahaan harus menempatkan sikap karyawan mereka kepada bentuk lingkungan perusahaan.
2.3 Sikap Bisnis dan Respon Bisnis $ecara umum, respon bisnis terhadap agenda lingkungan sebelum 1990-an adalah ad hoc, sebagian besar ditentukan oleh undang-undang yang masih ada dan, meskipun bervariasi antara perusahaan dan antar negara, isu-isu jarang dilihat oleh organisasi sebagai pusat kegiatan inti mereka. Pertumbuhan pentingnya diberikan kepada isu-isu lingkungan di masa yang lebih baru sudah sangat signiIikan memang. $ekarang mungkin untuk berpendapat bahwa manajemen lingkungan merupakan elemen penting dari sebuah perusahaan dikelola dengan baik, bahwa perhatian terhadap isu lingkungan sangat penting dalam meningkatkan keuangan dan negosiasi asuransi, dan bahwa pelaporan lingkungan sekarang harus dilihat sebagai bagian normal dari akuntabilitas organisasi dan komunikasi dengan para stakeholder. 2.4 Respon Bisnis : Biaya atau Manfaat Bagi kebanyakan organisasi, bagaimanapun, isu lingkungan masih tetap soal menilai biaya dan manIaat bagi tindakan dan kelambanan bisnis. Ada masalah dengan diagram, namun, mengingat bahwa tema dari bisnis adalah bahwa 'penghijauan sama dengan keuntungan', tampaknya perlu setidaknya untuk melihat usulan itu. Hal ini dimungkinkan untuk menyamakan kegiatan ramah lingkungan tertentu dengan penghematan biaya dan peluang yang menguntungkan. Namun, ada potensi ketegangan agak lebih antara lingkungan dan laba daripada ada kongruensi dan, setelah beberapa tahun bullish 'berbicara atas' lingkungan, banyak pemimpin bisnis di seluruh dunia telah datang untuk mengakui ini. 2.5 Kesimpulan Meskipun ada sedikit keraguan bahwa masalah lingkungan dalam agenda organisasi untuk tinggal, kemajuan menuju merangkul lebih menjemukan dan antusias dari agenda lingkungan telah agak lambat, alasannya adalah beragam dan rumit. Kombinasi kebingungan, biaya kendala, kebodohan, kurangnya kemauan politik dari pemerintah, kurangnya keyakinan tentang peran bisnis di lingkungan ditambah lobi sukses dan propaganda dari bisnis pro-lingkungan.
Part B: Manajemen Informasi dan Akuntansi
Manajemen Lingkungan Mengelola penyebab dampak lingkungan pada kegiatan usaha ide yang relatiI baru, dan salah satu yang menyerukan perubahan di kedua budaya organisasi dan teknik manajemen sehari-hari dan sistem. Pemikiran terkini tentang pengelolaan lingkungan didasarkan pada pengakuan bahwa ia tidak dapat berdiri sendiri sebagai sebuah disiplin, dan bahwa pertimbangan lingkungan harus diintegrasikan dengan praktek bisnis normal. Dengan demikian, pengelolaan lingkungan pada dasarnya adalah tentang praktek bisnis dan sistem dalam menanggapi implikasi bisnis isu-isu lingkungan, apakah mereka akan ancaman atau peluang. Kebijakan lingkungan dan tujuan biasanya akan mencakup berbagai bidang pertunjukan utama, dan bukan hanya mereka yang ditentukan oleh hukum dan peraturan. Ini dapat mencakup emisi proses, limbah, penggunaan sumber daya alam, kinerja pemasok, eIek dari desain produk, konservasi alam dan sistem manajemen. Perkembangan Terakhir Berbagai organisasi yang mewakili, dukungan atau mengatur bisnis telah mengakui pentingnya pengelolaan lingkungan. Tantangan besar berikutnya adalah sekarang untuk menemukan cara di mana bisnis dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Manajemen Informasi dan Akuntansi $ukses dalam menerapkan manajemen lingkungan yang eIektiI akan tergantung pada kualitas inIormasi yang tersedia bagi manajer. Dalam jangka pendek, akuntan dapat Iokus pada area kinerja utama yang diidentiIikasi dalam kebijakan dan mempertimbangkan kontribusi mereka saat bekerja dalam sistem akuntansi dan keuangan yang ada. Akuntan perlu menemukan cara memperhitungkan Iaktor lingkungan dapat dihitung dan nyata. Dalam jangka menengah, akuntan perlu reorientasi sistem perencanaan dan peramalan untuk memasukkan target perbaikan lingkungan, dan implikasi keuangan mereka. Dalam jangka panjang, akan ada pengembangan eko-akuntansi atau akuntansi sumber daya alam, bertujuan untuk menghasilkan account lingkungan untuk mencerminkan biaya produksi penuh.
ReIerensi : R. Gray & J. Bebbington. 2001. ccounting for the Environment. $econd Edition. $age Publication.