Você está na página 1de 1

ABSTRAK PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN (S.

Kep) Skripsi, Juli 2011 Helvi Sabirin Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu Tahun 2011 xiv + 47 Halaman, 5 Tabel, 2 Gambar, 5 Lampiran Dari Survei Rumah Tangga beberapa negara menunjukkan penyakit alergi adalah satu dari tiga penyebab yang paling sering kenapa pasien berobat ke dokter keluarga. Penyakit pernapasan dijumpai sekitar 25% dari semua kunjungan ke dokter umum dan sekitar 80% dantaranya menunjukkan gangguan berulang yang menjurus pada kelainan alergi. Penderita alergi di Eropa ada kecenderungan meningkat pesat. Angka kejadian alergi meningkat tajam dalam 20 tahun terakhir. Setiap saat 30% orang berkembang menjadi alergi. Anak usia sekolah lebih 40% mempunyai 1 gejala alergi, 20% mempunyai asma, 6 juta orang mempunyai Dermatitis (alergi kulit). (Depkes RI, 2002). Berdasarkan pencatatan buku registrasi Puskesmas Pasar Ikan bahwa setiap tahunnya mengalami peningkatan pada penderita dermatitis. Pada tahun 2008 tercatat jumlah pasien 680 orang, pada tahun 2009 sebanyak 899 orang dan pada tahun 2010 sebanyak 1319 orang. Jumlah penderita dermatitis di Puskesmas Pasar Ikan terbanyak pada usia 20 44 tahun (352 orang) dan pada penderita berusia 1 4 tahun (511 orang). Faktor penyebab terjadinya dermatitis di Puskesmas Pasar Ikan adalah lingkungan rumah yang beresiko, alergi, genetik dan kebersihan diri (sumber data buku registrasi jumlah kunjungan pasien Puskesmas Pasar Ikan Tahun 2010). Penelitian ini menggunakan data primer dengan populasi adalah ibu yang memiliki balita 1 4 tahun yang berobat di Puskesmas Pasar Ikan tahun 2011 dengan tekhnik pengambilan sampel accidental sampling. Desain penelitian ini cross sectional dan analisis yang digunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji ChiSquare. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah penderita alergi makanan dengan kejadian dermatitis 62 orang (65,3%), lingkungan yang beresiko dengan kejadian dermatitis 42 orang (71,2%) dan adanya genetik dengan dermatitis 6 orang (18,8%). Berdasarkan analisis bivariat pada faktor alergi dan lingkungan terdapat ubungan dengan nilai p value 0.000 dan pada faktor genetik tidak ada hubungan antara faktor genetik dengan kejadian dermatitis dengan nilai p value 0,28. Simpulan dari penelitian ini disarankan Institusi Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pasar Ikan hendaknya selalu memberikan penyuluhan tentang penyebab dari dermatitis. Kata Kunci : Dermatitis, Alergi, Lingkungan dan Genetiik

Você também pode gostar