Você está na página 1de 25

SOLUSIO PLASENTA

1. Defenisi solusio plasenta


Solusio Plasenta atau pelepasan prematur plasenta, ablasio plasenta, atau perdarahan
aksidental dideIinisikan sebagai pelepasan plasenta dari tempat implantasi normal sebelum
kelahiran janin.
. Etiologi
!enyebab utama dari solusio plasenta masih belum diketahui pasti. Meskipun demikian ada
beberapa Iactor yang diduga mempengaruhi nya, antara lain :
a. penyakit hipertensi menahun
b. pre-eklampsia
c. tali pusat yang pendek
d. trauma
e. tekanan oleh rahim yang membesar pada vena cava inIerior
I. uterus yang sangat mengecil ( hidramnion pada waktu ketuban pecah,
g. kehamilan ganda pada waktu anak pertama lahir )

Di samping hal-hal di atas, ada juga pengaruh dari :
a. umur lanjut
b. multiparitas
c. ketuban pecah sebelum waktunya
d. deIisiensi asam Iolat
e. merokok, alcohol, kokain
I. mioma uteri

. Gejala klinis

ejala klinis solusio pasenta antara lain :
a. Anemi dan syok, beratnya anemi dan syok sering tidak sesuai dengan
b. banyaknya darah yang keluar.
c. Uterus keras seperti papan dan nyeri dipegang karena isi uterus bertambah dengan darah
yang berkumpul di belakang placenta sehingga uterus teregang (uterus en bois)
d. !alpasi sukar karena rahim keras
e. Fundus uteri makin lama makin naik
I. Bunyi jantung biasanya tidak ada
g. !ada toucher teraba ketuban yang tegang terus menerus (karena isi uterus bertambah)
h. Sering ada proteinuri karena disertai preeclampsia

. Klasifikasi
Secara klinis solusio plasenta dibagi dalam :
a. solusio placenta ringan
b. solusio placenta sedang
c. solusio placenta berat
KlasiIikasi ini dibuat berdasarkan tanda-tanda klinisnya, sesuai derajat terlepasnya placenta.
!ada solusio placenta, darah dari tempat pelepasan mencari jalan keluar antara selaput janin dan
dinding rahim dan akhirnya keluar dari serviks dan terjadilah solusio placenta dengan perdarahan
keluar / tampak. Kadang-kadang darah tidak keluar tapi berkumpul di belakang placenta
membentuk hematom retroplasenta. !erdarahan ini disebut perdarahan ke dalam/ tersembunyi.
Kadang- kadang darah masuk ke dalam ruang amnion sehingga perdarahan tetap tersembunyi.
a. Solusio plasenta ringan
Ruptura sinus marginalis sama sekali tidak mempengaruhi keadaan ibu ataupun janinnya.
Apabila terjadi perdarahan pervaginam, warnanya akan kehitaman dan jumlahnya sedikit sekali.
!erut mungkin terasa agak sakit atau terus menerus agategang. Uterus yang agak tegang ini harus
diawasi terus menerus apakah akan menjadi lebih tegang karena perdarahan terus menerus.
Bagian bagian janin masih mudah teraba.
b. Solusio plasenta sedang
!lasenta telah lepas lebih dari seperempatnya tapi belum sampai duapertiga luas
permukaannya. Tanda dan gejalanya dapat timbul perlahan-lahan seperti solusio plasenta ringan,
atau mendadak dengan gejala sakit perut terus menerus, yang disusul dengan perdarahan
pervaginam. Walaupun perdarahan pervaginam tampak sedikit, mungkin perdarahan telah
mencapai 1000ml. Dinding uterus teraba tegang terus menerus dan nyeri tekan sehingga bagian-
bagian janin sukar diraba. Bila janin masih hidup, bunyi jantungnya sukar didengar dengan
stetoskop biasa, harus dengan stetoskop ultrasonic. Tanda-tanda persalinan biasanya telah ada
dan akan selesai dalam waktu 2 jam. Kelainan pembekuan darah dan kelainan ginjal mungkin
telah terjadi, walaupun biasanya terjadi pada solusio plasenta berat.

c. Solusio plasenta berat.
!lasenta telah lepas lebih dari duapertiga permukaannya. Terjadi sangat tiba-tiba. Biasanya
ibu telah jatuh dalam syok dan janin telah meninggal. Uterus sangat tegang seperti papan, sangat
nyeri, perdarahan pervaginam tidak sesuai dengan keadaan syok ibu, malahan mungkin ,
perdarahan pervaginam belum sempat terjadi. Besar kemungkinan telah terjadi kelainan
pembekuan darah dan kelainan ginjal.
. Diagnosis

Keluhan dan gejala pada solusio plasenta dapat bervariasi cukup luas. Sebagai contoh,
perdarahan eksternal dapat banyak sekali meskipun pelepasan plasenta belum begitu luas
sehingga menimbulkan eIek langsung pada janin, atau dapat juga terjadi perdarahan eksternal
tidak ada, tetapi plasenta sudah terlepas seluruhnya dan janin meninggal sebagai akibat
langsung dari keadaan ini. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi mengandung
ancaman bahaya yang jauh lebih besar bagi ibu, hal ini bukan saja terjadi akibat kemungkinan
koagulopati yang lebih tinggi, namun juga akibat intensitas perdarahan yang tidak diketahui
sehingga pemberian transIusi sering tidak memadai atau terlambat
(2,3)
.

Menurut penelitian retrospektiI yang dilakukan Hurd dan kawan-kawan pada 59 kasus
solusio plasenta dilaporkan gejala dan tanda pada solusio plasenta
(2,3)
:
Tabel . Tanda dan ejala !ada Solusio !lasenta
No. Tanda atau Gejala Frekuensi ()
1. !erdarahan pervaginam 78
2. Nyeri tekan uterus atau nyeri pinggang 66
3. awat janin 60
4. !ersalinan prematur idiopatik 22
5. Kontraksi berIrekuensi tinggi 17
6. Uterus hipertonik 17
7. Kematian janin 15
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perdarahan pervaginam merupakan gejala atau tanda
dengan Irekuensi tertinggi pada kasus-kasus solusio plasenta.Berdasarkan kepada gejala dan
tanda yang terdapat pada solusio plasenta klasik umumnya tidak sulit menegakkan diagnosis,
tapi tidak demikian halnya pada bentuk solusio plasenta sedang dan ringan. Solusio plasenta
klasik mempunyai ciri-ciri nyeri yang hebat pada perut yang datangnya cepat disertai uterus
yang tegang terus menerus seperti papan, penderita menjadi anemia dan syok, denyut jantung
janin tidak terdengar dan pada pemeriksaan palpasi perut ditemui kesulitan dalam meraba bagian-
bagian janin.
!rosedur pemeriksaan untuk dapat menegakkan diagnosis solusio plasenta antara lain :
1. Anamnesis
O !erasaan sakit yang tiba-tiba di perut, kadang-kadang pasien dapat menunjukkan
tempat yang dirasa paling sakit.
O !erdarahan pervaginam yang siIatnya dapat hebat dan sekonyong-konyong (non-
recurrent) terdiri dari darah segar dan bekuan-bekuan darah yang berwarna
kehitaman .
O !ergerakan anak mulai hebat kemudian terasa pelan dan akhirnya berhenti (anak
tidak bergerak lagi).
O Kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat, mata berkunang-kunang. Ibu terlihat
anemis yang tidak sesuai dengan jumlah darah yang keluar pervaginam.
O Kadang ibu dapat menceritakan trauma dan Iaktor kausal yang lain.
2. Inspeksi

O !asien gelisah, sering mengerang karena kesakitan.
O !ucat, sianosis dan berkeringat dingin.
O Terlihat darah keluar pervaginam (tidak selalu).
3. !alpasi
O Tinggi Iundus uteri (TFU) tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
O Uterus tegang dan keras seperti papan yang disebut uterus in bois (wooden
uterus) baik waktu his maupun di luar his.
O Nyeri tekan di tempat plasenta terlepas.
O Bagian-bagian janin sulit dikenali, karena perut (uterus) tegang.
4. Auskultasi

O Sulit dilakukan karena uterus tegang, bila denyut jantung terdengar biasanya di
atas 140, kemudian turun di bawah 100 dan akhirnya hilang bila plasenta yang
terlepas lebih dari satu per tiga bagian.
5. !emeriksaan dalam

O Serviks dapat telah terbuka atau masih tertutup.
O Kalau sudah terbuka maka plasenta dapat teraba menonjol dan tegang, baik
sewaktu his maupun di luar his.
O Apabila plasenta sudah pecah dan sudah terlepas seluruhnya, plasenta ini akan
turun ke bawah dan teraba pada pemeriksaan, disebut 5rola5sus 5lacenta, ini
sering meragukan dengan plasenta previa.
6. !emeriksaan umum

O Tekanan darah semula mungkin tinggi karena pasien sebelumnya menderita
penyakit vaskuler, tetapi lambat laun turun dan pasien jatuh dalam keadaan syok.
Nadi cepat, kecil dan IiliIormis.
7. !emeriksaan laboratorium

O Urin : Albumin (), pada pemeriksaan sedimen dapat ditemukan silinder dan
leukosit.
O Darah : Hb menurun, periksa golongan darah, lakukan cross-match test.
Karena pada solusio plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah
hipoIibrinogenemia, maka diperiksakan pula COT (Clot Observation test) tiap l
jam, tes kualitatiI Iibrinogen (fiberindex), dan tes kuantitatiI Iibrinogen (kadar
normalnya 15O mg).
8. !emeriksaan plasenta
a. !lasenta dapat diperiksa setelah dilahirkan. Biasanya tampak tipis dan cekung di
bagian plasenta yang terlepas (kreater) dan terdapat koagulum atau darah beku
yang biasanya menempel di belakang plasenta, yang disebut hematoma
retro5lacenter.

9. !emeriksaaan UltrasonograIi (US)

!ada pemeriksaan US yang dapat ditemukan antara lain :

Terlihat daerah terlepasnya plasenta


anin dan kandung kemih ibu


Darah

Tepian plasenta



. Pengobatan
a. Tindakan darurat. ika terjadi deIisiensi, mekanisme pembekuan harus dipulihkan
sebelum melakukan upaya apapun untuk melahirkan bayi. Berikan kriopresipitat, FF!
atau darah segar. Berikan terapi anti syok. !antau keadaan janin terus menerus.
!ecahkan selaput ketuban, jika mungkin, terlepas dari kemungkinan cara pelahiran yang
akan dipakai.
b. Tindakan spesiIik.
Derajat 1. ika pasien tidak dalam persalinan, tindakan menunggu dengan pengawasan
ketat merupakan indikasi, karna pada banyak kasus perdarahan akan berhenti secara
spontan. ika persalinan mulai terjadi, siapkan persalinan per vaginam jika tidak ada
komplikasi lebih lanjut.
Derajat 2. Siapkan pelahiran per vaginam jika persalinan diperkirakan akan terjadi dalam
waktu sekitar 6 jam, terutama jika janin mati. Seksio sesarea sebaiknya dilakukan jika
terdapat bukti kuat adanya gawat janin dan bayi mungkin hidup.
Derajat 3. !asien selalu dalam keadaan syok, janin sudah mati, uterus tetanik dan
mungkin terdapat deIek koagulasi. Setelah memperbaiki koagulopati, lahirkan per
vaginam jika dapat dikerjakan dalam waktu sekitar 6 jam. !ersalinan per vaginam
tampaknya paling baik untuk pasien multipara. ika tidak, kerjakan seksio sesarea.






















MANA1EMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTE NATAL PATOLOGI
PADA NY ~T G
I
P
0
A
o
UMUR KEHAMILAN MINGGU
DENGAN SOLUSIO PLASENTA
DI POLI KIA RSUD RAHA
TANGGAL 1 1ULI 011

No. register :
Tanggal masuk : 18 juli 2011, jam
09.00 WITA
Tanggal pengkajian : 18 juli 2011, jam
09. 15 WITA

1. IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. IDENTITAS ISTRI/SUAMI

Nama : NY 'T / TN 'Z
Usia : 25 tahun / 27 tahun
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
!endidikan : SMA / SMA
!ekerjaan : IRT / Swasta
Alamat : Raha, III
!ekawinan ke : 1 / 1
Lamanya kawin : 1 tahun

B. DATA BIOLOIS / FISIOLOIS
1. Keluhan Utama : ibu mengatakan ada pengeluaran darah
pervaginam, terasa nyeri pada perut bagian bawah sejak 2 hari yang lalu.
2. Riwayat Keluhan Utama :
Mulai timbulnya : keluhan ini dirasakan sejak 2 hari yang lalu
SiIat keluhan : Hilang timbul
Lokasi keluhan : perut bagian bawah
!engaruh keluhan terhadap Iungsi tubuh : sangat mengganggu
Usaha ibu untuk mangatasi keluhan : pasien istrahat baring
3. Riwayat Kesehatan yang Lalu :
a) !enyakit yang di derita seperti DM, Hipertensi, Malaria, Asma, antung:
Tidak ada
b)Riwayat opname : Tidak ada
c) Riwayat trauma : Tidak ada
d)Riwayat tranIusi darah : Tidak ada
e) Riwayat alergi obat/ makanan : Tidak ada
I) Ketergantungan terhadap sesuatu : Tidak ada
. Riwayat Keluarga
a) Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengidap penyakit menular
seperti, TBC, Hepatitis.
b)Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengidap penyakit menular
seperti, DM, Kelahiran Bayi Kembar.
. Riwayat Reproduksi
a. Riwayat Haid
Menarche : 14 tahun
Siklus haid : 28-30 hari
Durasi : 4-6 hari
Dismenorhea : tidak : Ada pengeluaran darah pervaginam
b. Riwayat obstetric
1) Riwayat kehamilan, persalinan dan NiIas yang lalu : Tidak ada

2) Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan hamil yang pertama
Ibu mengatakan umur kehamilan 7 bulan
Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 28 01 2011
TaIsiran persalinan tanggal 04 11 2011
Ibu mengatakan pergerakan janinnya mulai dirasakan sejak usia
kehamilannya 5 bulan.
Ibu mengatakan pergerakan janinnya sering dirasakan pada perut bagian
kiri
Ibu mengatakan Ada pengeluaran darah pervaginam
Ibu mengatakan terasa nyeri pada perut bagian bawah
Ibu mengatakan cemas dengan keadaanya
Ibu mengatakan sudah mendapat imunisasi TT
TT 1 diberikan pada umur kehamilan 6 bulan di puskesmas
TT 2 di berikan pada umur kehamilan 7 bulan di puskesmas
Ibu mengatakan Sejak Amenore :
a. Tidak pernah perdarahan hebat
b. nyeri tekan pada perut mual muntah di pagi hari dan sering buang
air kecil pada trimester pertama
c. Tidak pernah sakit kepala hebat/ pusing

a. Riwayat inekologi
Tidak ada riwayat penyakit neoplasma (tomor)
Tidak ada riwayat penyakit menular atau inIeksi alat reproduksi
b. Riwayat Keluarga berencana (KB)
ibu belum pernah menggunakan KB karena ingin hamil.

C. RIWAYAT !EMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
1. Kebutuhan nutrisi
a. Kebiasaan
enis makanan dan minuman : nasih putih, sayur, ikan, buah, air
putih kadang-kadang susu
Frekuensi makanan : 3 x / sehari
NaIsu makan : baik
Frekuesi minum : 6 8 gelas /hari
b. perubahan selama hamil
!ola makan tidak berubah
NaIsu makan bertambah
. Kebutuhan eliminasi
Buang air kecil (BAK)
a. Kebiasaan
Frekuensi : 3 x sehari
Warna / bau : kuning/ amoniak
Tidak ada gangguan eliminasi BAK
b. !erubahan selama hamil
Frekuensi : 5 - 6 x sehari pada trimester pertama
Buang air besar (BAB)
a. Kebiasaan
Frekuensi : 1 - 2 kali sehari
Warna : kuning
Konsistensi : lunak
angguan eliminasi BAB tidak ada
b. !erubahan selama hamil
Tidak ada perubahan
. Kebutuhan kebersihan diri
a. Kebiasaan
Kebersihan rambut : ibu keramas 2 kali seminggu memakai shampoo
Kebeersihan kulit : ibu mandi 2 kali sehari menggunakan sabun mandi
Kebersihan gigi dan mulut : di bersikan setiap mandi dan sebelum
tidur mengunakan pasta gigi
Kebersihan genetalia / anus : dibersihkan setiap buang air kecil dan
buang air besar
Kebarsihan kuku tangan / kaki : dipotong bila panjang
Kebersihan pakaian : diganti setiap selesai mandi dan setiap kali
kotor
b. !erubahan setelah persalinan
Tidak ada perubahan
. Kebutuhan istirahat dan tidur
a. Kebiasaan
Tidur Siang hari : 2 jam pukul
Tidur Malam hari : 8 jam pukul
!ekerjaan rumah di bantu keluarga
b. !erubahan selama hamil
Tidak ada perubahan
1. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum ibu : baik
b) Kesadaran : kempesmentis
c) Berat badan sebelum hamil : 55 kg
d) Berat badan setelah hamil : 62 Kg
e) Tinggi badan : 160 cm
I) Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 100 /70 mmHg
b. Nadi : 80 x / menit
c. Suhu : 36,5
0
C
d. !ernapasan : 20 x / menit
e. Lila : 24 cm
g) Insspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
1. Kepala dan rambut
rambut dan kepala bersih, tidak berketombe, tidak ada benjolan,
rambut tidak gugur
2. Wajah / muka
ekspresi wajah tampak cemas, pucat, tidak ada kloasma gravidarum,
dan tidak ada oedema.
3. Mata
simetris kiri dan kanan, konjungtiva tampak pucat, sklera tidak kuning.
4. Hidung
lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, tampak ada
polyester, tidak ada benjolan/ polip
5. Telinga
simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, tampak adanya poliester
6. Mulut dan gigi
bibir lembab dan tidak pucat, tidak ada karies gigi, lidah bersih, gusi
merah muda dan tidak ada sariawan
7. Leher
tidak ada pembesaran kelenjar gondok dan pembulu limIe, tidak ada
pelebaran vena jugalaris
8. Dada ( payudara )
payudara simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, hyperpigmentasi
pada areola mamae, tidak ada benjolan, kolestrum belum keluar,
payudara tegang
9. Abdomen
tidak ada luka bekas operasi, tenus otot perut tegang. terdapat linea ningra
striae livide..
!alpasi nyeri tekan.
a. Leopold I : Tinggi Iundus uteri 2 jari di atas pusat (26 cm) umur kehamilan
28 mingg dan teraba bagian bokong.
b. Leopold II: punggung kanan (puka).
c. Leopold III : bagian terendah janin teraba kepala.
d. Leopold IV : bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul ( !A!).
e. Auskultasi D : detak jantung janin terdengar jelas, kuat, dan teratur dengan
Irekuensi, 130 x / menit
10. Ektromitas atas dan bawah
simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan, tidak ada varices, tidak ada
udema dan reIlex patella kiri dan kanan ()

D. DATA PSIKOLOGI
1. Kehamilan ini direncanakan
2. Ibu sangat senang dengan kehamilannya
3. Ibu berharap persalinan berlangsung normal dan baik





E. DATA SOSIAL
1. Hubungan ibu dengan suami baik, keluarga dan tetangga baik
2. Segala keputusan dalam keluarga diputuskan bersama

F. DATA SPIRITUAL
Selama hamil ibu tetap melaksanakan shalat

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

I
!
0
A
0
umur kehamilan 28 minggu, punggung kanan, letak kepala, kepala belum masuk
pintu atas panggul, intrauterin, tunggal, hidup, keadaan umum ibu dan janin baik, dengan
solusio plasenta dan kecemasan.
1. G
I
P
0
A
0

,8,7
Data subyektiI : - Ibu mengatakan hamil yang pertama, dan tidak pernah keguguran
Data obyektiI : - Tenus otot perut tegang
Terdapat linea nigra
Terdapat striae livide

Analisis data dan interprestasi
Tenus otot perut tegang karena belum pernah mengalami perenganggan akibat
kehamilan yang lalu (obstetric Iisikologi Iakultas padjadjaran : 183)
Linea alba yaitu garis yang sering terlihat Selama kehamilan pada abdomen yang
terletak antara umbilicus dan pusat dan terjadi pada kehamilan primi, (buku kamus
suka bidan oleh Denise Tiran)
. Umur kehamilan minggu
,8,7
Data subyektiI : - Ibu mengatakan hamil 7 bulan lebih
Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 28 01 2011
Data obyektiI : - Tinggi Iundus uteri 2 jari di atas pusat (26 cm)
TaIsiran persalinan (T!) tanggal 04 11 2011

Analisis dan interprestasi

!ada kehamilan 28 minggu tinggi Iundus uteri 2 jari diatas pusat (26 cm ).
(obstetri Iisiologi padjadjaran : 186)
Berdasarkan rumus negle taIsiran persalinan dapat dihitung dengan aturan H!HT
(hari pertama haid terakhir) tanggal 7 bulan 9, tahun tetap (digunakan untuk
bulan 1 - bulan 3) atau tanggal 7, bulan - 3 tahun 1 (dipakai untuk bulan 4
sampai bulan 12) sehingga berdasarkan rumus Neagle tersebut taIsiran persalinan
tanggal, 04 11 2011 dan dari H!HT tanggal, 28 01 2011, sampai dengan
tanggal kunjungan 18 07 2011 maka umur kehamilan yaitu 28 minggu
(obstetri Iisiologis Iakultas padjadjaran :165)

. Punggung Kanan
,8,7
Data subyektiI : Ibu mengatakan pergerakan janinnya sering dirasakan pada perut
sebelah kiri ibu
Data obyektiI : Leopold II : berada pada bagian yang datar keras, dan memanjang
pada perut sebelah kanan ibu (punggung kanan) .

Analisis data dan interprestasi
!ada pemeriksaan Leopold II yang bertujuan untuk menentukan bagian janin pada
salah satu sisi perut ibu baik sisi kanan maupun sisi kiri (punggung)
!ada pemeriksaan Leopold II, punggung janin terdapat di pihak yang diberi
rintangan terbesar berupa bagian yang memanjang, keras dan datar pada sebelah
kanan perut ibu (punggung kanan), (obstertri Iisiologis Iakultas padjadjaran :163)

. Letak Kepala
,8,7
Data subjektiI : -
Data objektiI : !ada palpasi Leopold III teraba bagian yang bundar, keras dan
melenting pada bagian terendah janin (kepala)
Analisis dan Interprestasi
!ada pemeriksaan Leopold III, yang bertujuan untuk menentukkan bagian yang
terendah dari janin
!ada pemeriksaan Leopold III, teraba bagian yang keras, bundar dan melenting
padabagian bawa uterus (atas simphisis) hal ini menunjukan bahwa janin letak
kepala. (Kapita selekta kedokteran : 267)

. Kepala belum Masuk Pintu Atas Panggul
,8,7
Data subjektiI : -
Data objektiI : !ada pemeriksaan Leopold IV, kepala belum masuk pintu
atas panggul tanggan konvergen (tangan masih bisa saling
bersentuhan).
Analisis dan Interprestasi
!ada pemeriksaan Leopold IV, yang bertujuan untuk menentukan apakah bagian
janin sudah masuk pintu atas panggul
!ada pemeriksaan Leopold IV, kedua tangan konvergen, sebagian kepala janin
belum masuk kedalam rongga panggul (kepala masih dapat di goyangkan) dan jika
tangan divergen maka bagian kepala belum sudah masuk kedalam rongga panggul,
(obstertri Iisiologis Iakultas padjadjaran :166)

. Intra Uterin
,8,7
Data subjektiI :- Ibu menyatakan tidak ada nyeri perut dan tidak ada pendarahan
Data objektiI : - !embesaran uterus sesuai umur kehamilan
Tidak ada nyeri tekan pada saat palpasi.
Analisis dan Interprestasi
nyeri pada abdomen pada saat dilakukan palpasi dan pada waktu janin bergerak ibu
tidak merasakan nyeri abdomen serta tidak ada pendarahan, menandakan janin berada
dalam kandungan (Intra uterin)
(ilmu kebidanan : 143)

Tunggal
,8,7
Data subyektiI : -
Data obyektiI : - pada palpasi leopold I, pada Iundus teraba pada bagian yang
lunak, bundar dan tidak melenting pertanda (bokong)
pada palpasi leopold II, teraba bagian yang memanjang , rata
dan ada tahanan pada sebelah kanan ibu menandakan (letak
kepala)
denyut jantung janin terdengar jelas, kuat dan teratur pada
kuadran kanan bawah dengan Irekwensi 140 x / menit
Analisis dan Interprestasi
!ada saat palpasi Leopold teraba 1 kepala, 1 punggung, 1 belakang yang menandakan
janin tunggal dan deyut jantung janin hannya terdengar disebelah kanan ibu saja, yang
menandakan bahwa janin tunggal, (obstertri Iisiologis Iakultas padjadjaran :186)

. Hidup
,8,7
Data subjektiI : ibu mengatakan pergerakan janin mulai dirasakan pada umur
kehamilan 5 bulan.
Data objektiI : detak jantung janin terdengar jelas, kuat dan teratur dengan
Irekuensi 130 x / menit
Analisis dan Interprestasi
!ada multi gravida pergerakan janin mulai dirasakan pada umur kehamilan 20 minggu
dan denyut jantung janin terdengar pada umur kehamilan 18 20 minggu, dengan
Irekuensi dalam batas normal 120 160 x / menit menandakan janin hidup. (ilmu
kebidanan : 148)

. Keadaan Umum ibu dan janin baik
,8,7
Data subyektiI : ibu mengatakan janinnya bergerak pada umur kehamilan 5 bulan
disebelah kiri perut ibu.
Data obyektiI : - Kesadaran ibu kompesmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/ 70 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36,5
o
C
!ernapasan : 20 x / menit
Denyut jantung janin terdengar jelas, kuat dan teratur dengan
Irekweensi 130 x / menit
Analisis dan Interprestasi
Tanda-tanda vital dalam batas normal, apabila tekanan darah 100 120 -/ 70 -80
mmHg, nadi 60 100 x / menit, ibu dapat berkomunikasi dengan baik, menandakan
keadaan umum ibu baik.
Denyut jantung janin positiI dan dalam batas normal yaitu antara 120 -160 - x /
menit, menandakan keadaan janin baik.
(ilmu kebidanan : 149)

10.Solusio plasenta dan kecemasan
Solusio plasenta
Dasar :
Data subyektiI : - ibu mengatakan tampak adanya pengeluaran darah melalui
jalan lahir berwarna kehitam.
Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah
Data obyektiI : - tampak pengeluaran darah pervaginam berwarna kehitaman
Nyeri tekan pada abdomen

Analisis dan interprestasi
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus
uteri sebelum janin lahir. !erdarahan pada solusio plasenta terjadi karena
terlepasnya plasenta hingga menyebabkan terjadinya perdarahan. ( obstetric
dan ginekologi : 119)

Kecemasan

Dasar :
Data subyektiI :- ibu mengatakan cemas dengan keadaanya.
Data obyektiI :- wajah ibu tampak cemas

Analisis dan interprestasi :
Kurangnya pengetahuan ibu tentang penyakitnya, menyebabkan rasa takut
kemudian merangsang hipotalamus untuk menghasilkan hormon adrenal
sehinga menyebabkan kecemasan dan kurang bersemangat. (Buku asuhan
nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal :139).

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL
!otensial terjadinya gawat janin
Dasar :
Data subyektiI :-- tampak adanya pengeluaran darah dari jalan lahir yang berwarna
kehitaman.
Data obyektiI : - denyut jantung janin terdengar kuat, jelas dan teratur dengan
Irekwensi 130 / menit.


Analisis dan interprestasi
Suatu keadaan kondisi janin tidak stabil dimana denyut jantung janin tidak teratur
dengan Irekwensi kurang dari 120 atau lebih dari 160 /menit, ( panduan praktis
pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.)

LANGKAH IV. PERLUNYA TIDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter tentang tindakan penanganan dan tindakan selanjutnya.

LANGKAH V. PERENCANAAN ASUHAN
A. TU1UAN
1. Menyiapkan secara Iisik, pisikis dan sosial
1. Menjalin komunikasi yang baik dan saling percaya dengan tetap menjaga
keamanan dan kerasiaan pasien
2. Mendiskusikan dengan ibu dan keluarga tentang persiapan persalinan secara SC.

B. KRITERIA
1. Ibu dapat berkomunikasi dengan baik dan bersiIat koperatiI dengan petugas
2. Tanda tanda vital dan Denyut jantung janin dalam batas normal.
3. !ersalinan secara SC dapat berjalan dengan lancer.

C. RENCANA TINDAKAN
1. Senyum, sapa, salam
Rasional : menjalin suasana akrab antara petugas dengan ibu
2. Lakukan inIorned consent dan meminta persetujuan ibu
Rasional : melindungi petugas dari tuntutan hukum dan memberi kebebasan pada
ibu untuk memilih
3. Observasi tanda-tanda vital dan keadaan umum ibu dan janin
Rasional : tanda-tanda vital, keadaan umum ibu dan janin yang merupakan salah
satu indikator untuk mengetahui keadaan umum ibu dan janin
4. elaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dan keadaan ibu dan janin
Rasional : agar ibu dapat mengetahui keadanya dan perkembangan kehamilannya
5. elaskan pada ibu bahwa kondisinya saat ini memerlukan tindakan segera karena
dapat berbahaya untuk janin dan ibunya dengan adanya perdarahan tersebut.
Rasional : sehingga ibu perlu menyiapkan mental dan Iisik dalam menghadapi
persalinan dengan seksio sesarea.
6. Melakukan rujukan
Rasional : agar ibu dapat ditangani secepat mungkin.


PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTE NATAL PATOLOGI
PADA NY ~T G
I
P
0
A
o
UMUR KEHAMILAN MINGGU
DENGAN SOLUSIO PLASENTA
DI PUSKESMAS KATOBU
TANGGAL 1 1ULI 011
(S O A P)

IDENFIKASI DATA DASAR
IDENTITAS ISTRI / SUAMI :
Nama : NY 'T / TN 'Z
Usia : 25 tahun / 27 tahun
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
!endidikan : SMA / SMA
!ekerjaan : IRT / Swasta
Alamat : Raha, III
!ekawinan ke : 1 / 1
Lamanya kawin : 1 tahun

DATA SUBYEKTIF ( S )
Ibu mengatakan hamil yang pertama
Ibu mengatakan umur kehamilan 7 bulan
Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 28 01 2011
TaIsiran persalinan tanggal 04 11 2011
Ibu mengatakan pergerakan janinnya mulai dirasakan sejak usia
kehamilannya 5 bulan.
Ibu mengatakan Ada pengeluaran darah pervaginam
Ibu mengatakan terasa nyeri pada perut bagian bawah
Ibu mengatakan sudah mendapat imunisasi TT
TT 1 diberikan pada umur kehamilan 6 bulan di puskesmas
TT 2 di berikan pada umur kehamilan 7 bulan di puskesmas
Ibu mengatakan Sejak Amenore :
a. Tidak pernah perdarahan hebat
b. nyeri tekan pada perut mual muntah di pagi hari dan sering buang
air kecil pada trimester pertama
c. Tidak perna sakit kepala hebat/ pusing

DATA OBYEKTIF ( O )
a. Keadaan umum ibu : baik
b. Kesadaran : kempesmentis
c. Berat badan sebelum hamil : 55 kg
d. Berat badan setelah hamil : 62 Kg
e. Tinggi badan : 160 cm
I. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100 /70 mmHg
Nadi : 90 x / menit
Suhu : 36,5
0
C
!ernapasan : 20 x / menit
g. Lila : 24 cm
h. Insspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
1. Kepala dan rambut
rambut dan kepala bersih, tidak berketombe, tidak ada benjolan,
rambut tidak gugur
2. Wajah / muka
ekspresi wajah tampak cemas, pucat, tidak ada kloasma gravidarum,
dan tidak ada oedema.
3. Mata
simetris kiri dan kanan, konjungtiva tampak pucat, sklera tidak kuning.
4. Hidung
lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, tampak ada
polyester, tidak ada benjolan/ polip
5. Telinga
simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, tampak adanya poliester
6. Mulut dan gigi
bibir lembab dan tidak pucat, tidak ada karies gigi, lidah bersih, gusi
merah muda dan tidak ada sariawan
7. Leher
tidak ada pembesaran kelenjar gondok dan pembulu limIe, tidak ada
pelebaran vena jugalaris
8. Dada ( payudara )
payudara simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, hyperpigmentasi
pada areola mamae, tidak ada benjolan, kolestrum belum keluar,
payudara tegang
9. Abdomen
tidak ada luka bekas operasi, tenus otot perut tegang. terdapat linea ningra
striae livide..
!alpasi nyeri tekan.
a.Leopold I : Tinggi Iundus uteri 2 jari di atas pusat (26 cm) umur
kehamilan 28 mingg .
b. Leopold II : punggung kanan (puka).
c. Leopold III : bagian terendah teraba kepala
d. Leopold IV : bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul (
!A!).
e. Auskultasi D
detak jantung janin terdengar jelas, kuat, dan teratur dengan Irekuensi,
140 x / menit
10.Ektromitas atas dan bawah
simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan, tidak ada varices, tidak ada
udema dan reIlex patella kiri dan kanan ()


ASESMENT

I
!
0
A
0
umur kehamilan 28 minggu, punggung kanan, letak kepala, kepala belum
masuk pintu atas panggul, intrauterin, tunggal, hidup, keadaan umum ibu dan janin baik,
dengan solusio plasenta

Você também pode gostar