Você está na página 1de 10

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq ASPEK KEPERILAKUAN PADA wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop PERSYARATAN PELAPORAN asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz Ryanda Saputra (0901103010040) Muhammad Edly

Facrurrozy (0901103010016) xcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq Dwi Rahmadiansyah (0901103010030) wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz xcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz xcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop asdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcv bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
12/5/2011 AKUNTANSI KEPRILAKUAN

ASPEK KEPERILAKUAN PADA PERSYARATAN PELAPORAN


Syarat-syarat Pelaporan
Dalam interaksi dengan manusia, kita seringkali memberitahukan informasi kepada orang lain mengenai karakteristik kita. Dengan demikian, orang lain mampu mempertimbangkan apakah ia mampu menerima kita atau sebaliknya, serta bagaimana cara-cara berkomunikasi dengan kita. Sama halnya dengan pelaporan informasi pada setiap perusahaan, misalnya pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan merupakan salah satu agenda utama perusahaan yang wajib dilaksanakan setiap satu periode akuntansi perusahaan berakhir. Pelaporan keuangan meliputi informasi-informasi keuangan seperti neraca, laba/rugi, arus kas dan lainlain. Persyaratan pelaporan dikenakan dan dipaksakan oleh beraneka ragam orang dan organisasi dengan cara yang beraneka rupa. Setiap orang yang terlibat dalam perancangan atau penggunaan sistem informasi perlu memahami dampak yang mungkin dari persyaratan pelaporan terhadap pengirim informasi, serta bagaimana memprediksikan dan

mengidentifikasikan dampaknya.

Persyaratan Pelaporan yang mempengaruhi Pada Perilaku


Terdapat dua pendapat dari para psikolog terhadap perilaku pelapor/pembuat laporan serta penerima laporan, yaitu: 1. Para psikolog mengakui bahwa perilaku orang lain tidak dapat dipaksakan sesuai dengan keinginan seseorang atau kelompok.

2. Psikolog eksperimental bersama manajer dan badan regulasi berpendapat sesuai riset mereka bahwa secara aktif mereka mencoba untuk mempengaruhi perilakuorang lain agar berjalan sesuai keinginan mereka.

Persyaratan pelaporan mengharuskan si pelapor untuk menyusun dan menyajikan laporan berupa informasi-informasi hasil kinerja yang sebenarnya terjadi dalamperusahaan / organisasi. Terdapat pula kemungkinan kesalahan yang dilakukan oleh pembuat laporan dalam membuat serta menyajikan pelaporan, yaitu: 1. Kesalahan yang disengaja Dalam hal ini, laporan yang disusun oleh pembuat laporan terdapat kebohongan dan dilakukan dengan sengaja untuk memenuhi kepentingan pribadi dan atau golongan. 2. Kesalahan yang tidak disengaja Terdapatnya kesalahan akibat kurang akuratnya input informasi dan ketidakhati-hatian pelapor dalam melaporkannya. Hal ini dikarenakan system informasi perusahaanyang tidak memadai.

Untuk menanggulangi hal tersebut, maka dibutuhkan fungsi audit pelaporan keuangan dari akuntan publik independen yang bersertifikasi, dari audit internal oleh staf yang bertanggung jawab pada top manager untuk mengecek para bawahan di tempat, dan kunjungan sosial dari para penyandang dana dari badan layanan sosial. a. Antisipasi penggunaan informasi Pengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu sendiri, bersama-sama dengan informasi lainnya, untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan bereaksi terhadap informasi yang dilaporkan. Jika pengirim mengantisipasi adanya suatu reaksi yang tidak menyenangkan terhadap informasi mengenai perilaku mereka sekarang, mereka

mungkin akan memodifikasi perilaku mereka sedemikian rupa, sehingga informasi yang dilaporkan akan menimbulkan reaksi yang lebih diinginkan.

b. Prediksi Pengirim Mengenai Penggunaan Laporan oleh Sipemakai Seringkali timbul keraguan dalam diri pelapor untuk menentukan bagaimana penerima menggunakan informasi dari laporannya. Biasanya penerima jarang sekali mengemukakan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut. Hal ini menyebabkan pelapor kesulitan untuk memprediksi kapan dan bagaimana laporan tersebut akan digunakan oleh penerima. Jika terjadi hal seperti itu, maka prediksipelapor akan didasarkan atas pengalaman sebelumnya. Kadang kala, bahkan ketika orang menyatakan dengan jelas mengenai bagaimana mereka berencana untuk mengunakan informasi yang dilaporkan, mereka secara aktualnya menggunakan informasi tersebut dengan cara yang mereka indikasikan atau janjikan tidak akan digunakan. c. Insentif (Sanksi) Si penerima menginginkan agar laporan yang dibuat oleh pelapor memuat segala sesuatu yang diinginkan oleh si penerima. Tetapi dalam beberapa kasus, pelapor sudah memprediksi respons penerima yang tidak senang atas laporan tersebut sehingga pelapor enggan untuk melaporkannya. Kekuasaan penerima dalam menindak pelapor yang bertindak indisipliner tersebut sangatlah penting. Penerima paling tidak harus mendapatkan cukup kekuasaan, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memaksakan suatu persyaratan pelaporan. Semakin besar kekuasaan penerima maka pelapor akan lebih berhati-hati dalam bertindak untuk memastikan bahwa informasiyang dilaporkan akan diterima oleh penerima

d. Penentuan Waktu Dalam menentukan perubahan perilaku pengirim yang ditimbulkan oleh persyaratan pelaporan, faktor waktu sangatlah penting. Persyaratan pelaporan harus dikenakan sebelum pelapor bertindak, supaya pelapor dapat mengubah perilakunya. Jika tidak, maka perilaku pelapor pada masa lalu tidak dapat diubah. Tetapi dalam konteks manajemen, jikalau persyaratan baru dikenakan setelah perilaku pelapor terjadi, maka akan ada laporan susulan yang harus dibuat berikutnya. Karena data biasanya tidak dikumpulkan kecuali seseorang bermaksud menggunakan, maka persyaratan pelaporan yang baru sering kali memerlukan data baru dikumpulkan, yang memeberikan peluang untuk mengubah perilaku sebelum pelaporan. e. Strategi respons iteratif Mengubah perilaku biasanya mahal biayanya. Orang dipengaruhi oleh banyak tuntunan, batasan, dan keinginan yang saling bersaing satu sama lain. Perubahan apapun dalam perilaku biasanya memengaruhi lebih dari satu dimensi ini dan tidak selalu ke arah yang diprediksakan atau diinginkan. Ketika suatu persyaratan pelaporan baru dikenakan, strategi yang paling murah adalah untuk terus berperilaku seperti biasa, melaporkan sejujurnya perilaku tersebut, dan menunggu respons dan penerima. Jika tidak ada respons, maka strategi tersebut dapat diteruskan. Umpan balik negatif dari penerima yang mengindikasikan bahwa perilaku yang dilaporkan tidak diinginkan, memperbaiki estimasi pengirim mengenai perilaku apa yang diinginkan oleh penerima dan bagaimana ia akan merespons. Kemungkinan pelapor mengubah perilakunya dalam menanggapi persyaratan pelaporan saja bergantung paling tidak sebagian pada: Seberapa jelas pap yang di inginkan oleh penerima untuk terjadi, Seberapa jelas untuk apa informasi yang dilaporkan tersebut akan digunakan oleh si penerima,

Penghargaan atau sanksi apa yang dapat diberikan oleh si penerima kepada si pengirim, Penghargaan atau sanksi manakah yang mungkin digunakan oleh si penerima, Seberapa besar perubahan dalam perilaku pada suatu dimensi dapat mempengaruhi kinerja pada dimensi-dimensi penting lainnya.

f. Pengarah Perhatian Suatu persyaratan pelaporan dapat menyebabkan pelapor mengubah perilakunya bahkan jika ia tidak mengharapkan penerima bereaksi terhadap informasi yang dilaporkan. Hal in mungkin karena informasi memiliki suatu cara untuk mengarahkan perhatian pada bidang-bidang yang berkaitan dengannya, yang dapat mengarah pada perubahan perilaku. Meskipun dampak mengarahkan perhatian mungkin kurang ampuh dan kurang rentan terhadap prediksi dibandingkan dengan dampak antisipasi, dampak tersebut dapat mempengaruhi perilaku dalam beberapa situasi. Dampak mengarahkan perhatian dianggap sebagai dampak pencatatan dan bukan dampak dari pelaporan informasi karena timbul dari kepentingan individu pelapor. Dampak tersebut terjadi sebagai respons terhadap persyaratan pelaporan yang datang dari luar. Dampak mengarahkan perhatian biasanya terjadi pada program-program manajemen waktu dengan maksud menghasilkan perubahan perilaku.

Dampak Persyaratan Pelaporan


Pengaruh persyaratan pelaporan di semua bidang akuntansi: 1. Akuntansi Keuangan, Badan-badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan di Amerika Serikat telah mengakui dampak potensial yang dimiliki oleh persyaratan pelaporan

terhadap perilaku korporat. Pada awal tahun 1969 diusulkan bahwa prinsipprinsip akuntansi yang diterima secara umum dapat memengaruhi perilaku korporat. Beberapa prinsip akuntansi kemudian diterapkan setelah

diperdebatkan terlebih dahulu mengenai dampak yang akan ditimbulkannya. Beberapa hal yang kontroversial dari pernyataan standar akuntansi tersebut merupakan contoh mengenai bagaimana prinsip akuntansi memengaruhi perilaku.

2. Akuntansi Perpajakan, Meski relatif belum dieksplorasi, akuntansi perpajakan sangat sensitif terhadap persyaratan pelaporan, bahkan segelintir orang meyakini pelanggaran hak konstitusional dalam pandangan bahwa persyaratan pelaporan pajak rumit dan sulit bagi pembayar pajak pada umumnya. Persyaratan pelaporan pun dkenakan pada karyawan demi terciptanya kepatuhan pembayar pajak terhadap hukum mengenai perpajakan. Jarang pembayar pajak yang mencoba menghindar dari pajak karena informasi pajaknya akan dilaporkan oleh orang lain kepada kaantor pajak. Selain itu, peluang untuk berbuat curang pun sangat kecil karena adanya sanksi dari kantor perpajakan atas segala kecurangan. Usah pada tahun 1985 untuk mengharuskan catatan yang rinci atas pengurangan beban bisnis mungkin adalah contoh yang paling baru dan contoversal mengenai dampak keperilakuan dari persyaratan pelaporan pajak. Telah dibantah bahwa orang-orang bisnis akan mengeluarkan lebih sedikit dan dengan demikian mengklaim lebih sedikit pengurangan dibandingkan dengan persyaratan pembukuan yang sekarang. Faktanya, cacatan yang lebih rinci itu sendiri tidak perlu dilaporkan, tetapi pembayar pajak dan penyusun laporna pajak diharuskan untuk melaporkan bahwa cacatan semacam itu disimpan dan tersedia untuk diperiksa.

3. Akuntansi Manajerial, Manajemen suatu organisasi dapat memberlakukan persyaratan pelaporan internal sesuai keinginannya. Pos-pos yang dilaporkan diantaranya bersifat keuangan, operasional, sosial, atau suatu kombinasi. Data atau informasi akuntansi manajemen jarang dipublikasikan pada pihak ekstern organisasi. Sulit pula untuk digeneralisasi karena perbedaan dan keunikan sistem dari masingmasing organisasi. Menurut hasil riset bahwa kadang kala persyaratan pelaporan menghasilkan dampak yang dapat diamati terhadap perilaku pelapor dan kadang kala tidak. Keanekaragaman faktor-faktor yang dipertimbangkan menjadikannya sulit untuk memprediksi kapan dan apa dampak yang akan terjadi karenanya.

4. Akuntansi Sosial. Masih barunya akuntansi sosial bagi publik mengakibatkan dampak persyaratan pelaporan yang dapat dikaji hanya sedikit. Apalagi karena akuntansi sosial ekstern yang masih bersifat sukarela yang tidak berdampak pada persyaratan pelaporan. Sebagai contoh dampak akuntansi sosial terhadap persyaratan pelaporan ialah lahirnya polusi terhadap lingkungan dan keamanan produk.

Review Diagnostik Dilema Pelaporan

Pada titik ini, Cranston harus memutuskan apakah akan mencurahkan waktu dan energi untuk lebih dekat memantau proses perekrutan dan mencoba untuk memahami penyebab data yang dihasilkan. Kemudian ia harus memutuskan apakah akan mengambil tindakan untuk mencapai hasil yang berbeda jika yang muncul sesuai dan layak. Dia sudah berusaha untuk mendapatkan klarifikasi mengenai apa, jika ada, tindakan yang diharapkan dari dirinya, tetapi tidak berhasil. Personel garisnya mungkin telah benar ketika mereka mengatakan bahwa penyebab dari data sebelumnya diamati adalah bahwa pelamar minoritas dan perempuan tidak serta memenuhi syarat sebagai orang benar-benar dipekerjakan. Meskipun demikian, mungkin layak waktu Cranston untuk mencurahkan energi untuk lebih mendokumentasikan fakta ini untuk menghindari masalah di masa depan. Sementara Cranston mungkin dapat memprediksi kemungkinan reaksi jika dia tahu akan mendapatkan informasi yang dilaporkan, dia tidak tahu siapa yang akan. bahkan jika informasi tersebut awalnya akan pergi hanya untuk atasannya di kantor pusat, ini adalah ada jaminan bahwa hal itu tidak akan dikirim kemudian di tempat lain. Menyelidiki penyebab dari statistik jelas akan membutuhkan waktu dan bisa berakibat organisasi tambahan jika manajer merasa dia atau kantor personalianya adalah campur dengan pekerjaan mereka. Setidaknya, itu adalah salah satu laporan yang lebih untuk diisi. Jika ada sumber daya kendur dalam organisasi, atau jika Cranston terjadi untuk menjadi pribadi peduli dengan perempuan dan / atau hak-hak minoritas, dia dapat membuat upaya untuk menyelidiki apa yang menyebabkan pola statistik saat ini. Jika ia menemukan bahwa memang ada diskriminasi dalam proses perekrutan dan promosi, ia mungkin mengambil tindakan untuk memperbaiki hal ini. Namun, karena sebagian besar manajer dalam lingkungan kompetitif saat ini sudah di bawah tekanan, Cranston tidak mungkin bahkan menyelidiki penyebab pola data yang diamati kecuali dia mendapat sinyal yang jelas dari atas bahwa itu adalah kepentingan yang terbaik untuk melakukannya.

Penilain Dampak terhadap Pengirim Informasi


Salah satu metode penilaian dampak dari persyaratan pelaporan ialah melalui pengambilan keputusan deduktif yang melibatkan penalaran logis mengenai interaksi

persyaratan pelaporan dengan motivator lainnya guna membentuk perilaku manajer. Sebaiknya metode ini digunakan sebelum pemberlakuanpersyaratan pelaporan. Adapun metode lainnya, yaitu melakukan survei yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah diprediksi jawabannya kepada pelapor mengenai perilakunya. Survei dapat dilakukan dengan kontak pribadi, melalui alat komunikasi atau melalui kuisioner. Biasanya jawaban yang diberikan pelapor dapat berupa kebohongan untuk menutupi perilaku aslinya. Namun dapat pula persepsi yang tidak akurat mengenai perilaku pelapor.. Cara untuk memastikan mengenai apakah persyaratan pelaporan mengubah perilaku pelaporan adalah dengan mengamati perilaku dengan dan tanpa persyaratan pelaporan. Hal ini sebaiknya dilakukan dalam eksperimen terkendali dimana satu-satunya hal yang dapat berubah adalah persyaratan pelaporan.

Masalah dalam kondisi alamiah ialah banyak hal-hal lain yang mengalami perubahan bersama dengan persyaratan pelaporan yang menyulitkan untuk menentukan penyebab perilaku pelapor yang sedang diamati. Ketika post hoc analysis atas data sekunder digunakan, maka ukuran-ukuran perilaku yang diminati kemungkinan tidak akan tersedia. Post hoc analysis ialah analisis penggunaan data yang tersedia mengenai perilaku pelapor jika tidak tersedia pengendalian.

Você também pode gostar