Você está na página 1de 13

INYOMAN NURJAYA

I MADE SUWITRA

NI KETUT KUSMARJATHI

IGUSTI

NENGAH ARNAWA

KERTI{AWICAKSANIA
FAKULTAS HUKUM UNNMRSITAS WARIUADE\ryA ISSN 0853-6422

I\{AJffiILHIUHUKUM

PENAI$GGI.INGJAIVAB

Ni Luh Made Mahendrawati

DEIVAhIEDITOR:
Ida Ay,, Putu Widiati (Ketua)
I Ketut Kasta Arya Wijaya (Sekretaris) AnakAg,rrrg sagung Laksrni Dewi (Bendahara)

Ni KomangArini Styawati (Anggota) Ni Made Sukaryati Karma (Anggota)

TATAUSAI{A:
Ni Made Suri Ardani

l{i Made Suri Adnyani


I Wayan Sumerta Ni Nyoman Astiti Asih . I Nyornan Kesunnajaya Ni l.tyoman Suwirti I Nyoman Sudiana Putra

SEKRETARIAT:
Fakultas Hukum Universitas Warmadewa Denpasar JI. Terornpong No. Z4Tanjung Bungkak Denpasar (80235) Telp (036 L) 223858 (hunting), 7 449633, Fax (0361) 235073

I\'IAJAI"AII IIMU HUKT M KERTIIA WICAKSANA diterbitkan oleh Fakultas Hukum Universitas Warmadewa sebagai media informasi dan Pengembangan IImu Hukum, yang diterbitkan dua kali setahun yaitu setiap bulan Januari dan Juli

UCAPA}I TERIVIAKASII{
ucapan terima kasfh kami sampaikan kepada Mitra Bestari yang telah membantu melakukan penelaahan tentang kelayakan substansi dari artikel yang dimuat dalam Majalah Ilmu Hukum Kertha Wicaksana Fakultas Hukum Universitas Warmadewa Volume 15 Nomor L dan 2 tahun 2009 ini, yaitu :
Prof. Dr. I Nyoman Nurjaya, SH.MH. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang. Prof. Dr. Made Weni, SH. MS. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Merdeka Malang.

Prof. Dr. M. Arief Amrullah, SH.M.Hum. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Negeri Jember.
Prof. Dr. I. Gst. Ngr. Wairocana, SH.MH. Guru Besar Fakultas Hukum universitas udayana Denpasar. Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH.MH. Guru Besar Fakultas Hukum universitas udayana Denpasar.

Ahli Pengembangan

Made Suwitra, SH.MH. Hukum Lokal Fakultas Hukum Universitas Warmadewa Denpasar.

Dr.

I Nyoman Putu Budiartha, SH.MH. Ahli Hukum Bisnis dan Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Warmadewa Denpasar.

I Nyoman Sumardika, SH.M.Kn Ahli Hukum Bisnis dan Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Warmadewa Denpasar.

I Nyoman Sujana, SH.M.Hum.

Ahli Hukum Bisnis dan Kenotariatan Fakultas Hukum


Universitas Warmadewa Denpasar.

Ahli Hukum Kepengacaraan Fakultas Hukum Universitas Warmadewa Denpasar.


Denpasar, Juli 2009 Dewan Redaksi

I Made Minggu Widyantara,

SH.M.Hum.

DAFTAR ISI
UCAPAI{ TERI1![AKASIH""""""" DAPTAR rSI ...............

"""""'i"""'

""""""""'] .............. lt

PENGEMBANGAN IIUKUM LOKAL II.IYOMANNI R.IAYA Sumber Daya.Alam : Perspektif Menuiu pensakuan li"Jaru,, mkal Dalam Pengelolaan

AntrolologiEukum """"""""":::::-:-:--:--:"-"'-""":":"""""""""""""""""'

roz

I MADE SINMTRA Masyarakat Hukum Adat Atas Peneakuan Dan Perlindungan Hak-Hak Tradisional Hukum Adat """"""""" 110 ranih Utayat, p"*p^iil;iiFl;ffiil;?il-k;"*,Il;d;N;sara vs. NI KETI.IT I{TISII{AR.IATHI Inap penerapan prins ip ffi.*T6"t Dalam pemberian obat oleh Perawat di Ruang Rawat 114

;H;Htr#ifli'N".

23

rfiun

1ee2

"""""

"""""""""""""""""""'

I KETI]'T SUKADANA paradigmatVturyurut uiTerhadapHukum SebagaiAspekPembaruanHukum

""""""""""

120

I{UK['M PEMERINTAIIAN KE"ruTIRIANTO

PengelolaanSumberDayaAlamMelaluiAudiiling}ungan.....,.......124
IGUSTTBAGUSSURYAWAN p""yaenggaraan Beberapa pur*ur*rf,-rlii1ju*

Bang1i.....,..

""""":"""""""'

. r-r-^.^ r\^^-^tr- ri trrol.,,nafr Pemerintahan Daerah di Kabupaten ...........

131

NI LUH SUPADMI

2005 Tentang standar Imolementasi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun


c

""""""" AkuntansiPemerintahan.....'....""" IDABAGUSMAffiNDR"A.IAYADitinjau n---: Sudut Perlindungan Hak Dari Disturbansi IIAM T;;Ha;;iifik""gan Hidup ""':""""""""""""""' ArtriMur,"sia.......-'.........:..."""""ir"""r'r""""
HTIIilJMBISNIS

136

141

NrLt IrMADEII{AITENDRAWATT
I WAYANARTIIANAYA

ill-ri'*iiufGi.o"taogDalamKegiatanBisnis
i#;ilK;i;ild;-D;u*r.rr.tu-r.-3asarModaldilndonesia
KEPENGACAR.AAI{ INYOIT{AN SUJAI{A Wewenang l(omisi Peiberantasan Korupsi
(Iq1>K)

......-:....................... 148 """"":"""""'

D.|am Percepatan Pemberantasan

TindakPidanaKorupsidilndonesia
I"AIN.I,AIN

""':""""""'

""""""'

163

tri[sffiffi#f"nggunaan
INDEKSPENT.ruS II\bEKS SI'BYEK

Bahasa Indonesia Dalam Dokumen

Hukum

....

16e L77 178

barmn xncrrffAl{

TLMIAIT

L79

PETUNA'UKPENT'LISAI\

ANALISIS PR.AGIT{ATTK PENGGTINAA}TBAr{ASA rNDoNESr,a DAT"AM oortrnnrcN HuKutu


(THE PRAGMATIC ANALYSB IN THE T]SE OF INDONESIAN IN LEGAL DOCUMENT)

NengahArnawa
FPBS IKIP PGRI BALI Jl. Akasia Denpasar. ?elp. (0361) gl4zg1S

ABSTRACT
As national language,

In chapter xv article 36 un'd'ang-undang Dasar

gouernment adrninistration' That's why, legat docime"t

Ind.onesian"i";;;;;;""

1945, it is stated. that the natbnal language gouernment ad,ministration. Legal

is Ind,onesinn.

studv' tanguase in tesat d,o""y?t

:ff:I;!r::"#;":f:#:{:;**
PENI}ATTULUAIT.I

,ii ;;;rft:"a

use of rnd,onesian in tesar ", *d reteuance m;;;:;;;;;;;;; ;;:;;,i,1,#iffo,,uement in

dieuient is a part of tnao"Jrilri. arr"J on pragmatb "n"lt- "J'rion)ora airiiiir"';;;;; ac_t. The

Key words : Governm.ent Ad.ministr.ation, Legal Document.

genjadi saksi ahri untuk

oleh masyarakat. Akibatnya, ragam bahasa hukum sulit dipahami. Da1am_ undang-undang Dasar Lg 4s,bab )il/ pasal 36 dinyatakan "Bahasa negara iatrah bahasa Indonesia". Ketentuan ini ,ci;abarkan kembali dalam politik Bahasa Nasio.rlt (1984), (warvasanDigitar, B0 November z}ar. bahwa Bahasa hukum sering menimburkan negara, dalam kedu,Cukannya sebagai bahasa bahasa Indonesia mengemban 4 fungsi, interpretasi ganda (ambiguJ, bahkan sering yaitu sebagai : (1) bahasa res,rri pu*erintahan, multi interpretasi. Ragam bahasa ini cenderung (2) bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, lanya dapat dipahamioleh rnereka yang bekerja (3) alat perhubungan pada pembangunan di sektor hukum. Todung Murya Lubis pun nasion al, (4) alat pengembangan kebudlyu&r, menegaskan bahwa ragam bahasa hukum jlT" pengetahuan, dan teknorogr. penegakan seperti itu dapat menimbulkan keangkuhan, hukum merupakan bagian dari pemba.rfirrru., profesional hukum. sejalan dengan pendapat ini, nasional. Penegakan hukum juga merupakan Harkrisnowo men5ratakul p"rrlgrnaan bahasa bagian dari penyelenggaraan pemerintahan. dalam dokumen hukurn ddo;sia telah lama oleh karena itu, seyogyanya bahasa daram dipandang sebagai penggunaan bahasa yang dokumen hukum pun mengikuti kaidah-kaidah hanya dirnaksudkan untuk kalangan hukum. peng$lnaan bahasa Indonesia baku. Pandangan ini muncul karena ad-a kesulitan PengkaJian bahasa hukum bertu:uan untuk masyarakat awam untuk memahami rumusan memberikan ekplanasi ilmiah objektifdari sisi dan pernyataan yang menjadi muatan dokumen teori linguistik sehingga fenornena bahasa
t69

pernah mengatakan bahwa bahasa hukum sangat spesifik, yakni hanya dikuasai oleh mereka yang terlibat dan -b*rg,rlat dengan bidang hukum saja. praktisi hukum ini sering 'bingung'dengan bahasa yang dituliskan dalam perundang-undangan maupun perjanjian

menceritakan pengalaman sebllumnya ketika "kasus beberapa di kepolisian dan pengadilan bahrva bahasa hukum sering rurnit dan membingungkan. pernyataan Murniah ini pun dibenark; oreh beLerapa praktisi hukum. Todung Mulya Lubis, rnisalnya,

Murniah, Kepala subbid Informasi dan Publikasi pusat Bahasa, Depdiknas (2009)

berbeda dengan ragam bahasa yang digunakan

keaslian bahasa Indonesia. Bahasa Jrukuffi, seolah-olah sebagai corak tersendiri yang

anggapan bahasa hukum tidak mengungkapkan

Dokumen hukurn serayakrya dapat ii*u.gerti oleh mereka yang awam hukum. Badudu (1g8s) mengatak&o, bahwa ragam bahasa dalam dokurnen hukum rnenirnbulkan

hukum. Dokumen hukum bukan hanya u:rtuk mereka yang berp'ofesi di bidang hukum.

Kertha wicaksana vot. 15 No.

Juli 2049

/SSN

0853-6422

Indonesia dalam dokumen hukum dapat iebih

dapat dipahami oleh masyarakat luas.

dipahami. Deskripsi empirik ragam bahasa hukum diharapkan dapat : (1) meningkatkan pemahaman substansi dokumen-dokumen
hukum oleh masyarakat luas; (1) menjadi acuan atau pertimbangan penyusunan teks hukum. pembahasan ditekankan pada aspek ekspresi lingusitik, terutama pada aspek sintaksis.

Berkenaan dengan itu, ruang lingkup

KONSEP DA}I KERAhIGI(A TEORI Konsep


Ada tiga konsep dasar yang akan dijadikan
acuarl ketika menelaah bahasa Indonesia dalam dokumen hukuffi, yaitu variasi bahasa, jargon, dan register. Ketiga konsep ini diuraikan secara

Reg,ster Hartman dan Strok (1972) menyatakan register sebagai a uariety in language used fo, a specific purpose, as opposed to a social or regional dialect. Berdasarkan pandangan ini, register merupakan salah satu ragam pemakaian bahasa untuk rlencapai tujuan tertentu. Dokumen hukum merupakan salah satu ranah pemakaian bahasa. Dokumen 'hukum ditetapkan untuk rnenacapai tujuantujuan hukum tertentu. Oleh karena itu, bahasa dalam dokumen hukum dapat
dipandang sebagai salah satu register yang ada dalam bahasa Indonesia.

Kerangka Teori
Bahasa Indonesia dalam dokumen hukum merupakan salah satu bentuk pemakaian bahasa dalam ranah tertentu. Untuk dapat mernberikan telaah ilmiah-objektif terhadap

singkat berikut ini.

Variasi bahasa
Bahasa bukanlah sesuatu yang monolitik. Setiap bahasa memiliki keanekaragaman.

pemakaian bahasa Indonesia dalam dokumen

itu

Keanekaragaman bahasa disebabkan adanya ciri pembeda pemakaian bahasa. Ciri pembeda

hukum digunakan dua teori dasar sebagai


kerangka acuan, yaitu teori sosiolinguistik dan pragrnatik. Dari teori sosiolinguistik akan dapat ditelaah varian-varian bahasa Indonesia dalam

disebut idiosinkrasi (idiosyncra,sy).

sehingga menjadi gaya (style) bahasa


pers eorarl gan. Idiosinkrasi perorangan m enj adi

Idiosinkrasi dapat dilihat pada tingkat individual

dokurnen hukum berdasarkan pendekatan ekstralinguistik; dan dari teori pragmatik akan
ditelaah relevansi variasi bahasa dalam dokumen

identitas pribadi yang dapat digunakan sebagai alat pengenal. Idiosinkrasi perorangan sering disebut idiolek (band. Alwasilah, 1985) Selain secara indiidual, variasi bahasa dapat

pula diidentifikasi secara kelektif. Variasi


bahasa secara kolektif dapat dilihat berdasarkan

hukum dengan pendekatan tindak berbahasa {speech. acts). Pendekatan ini dijadikan acuan karena penggunaan bahasa Indonesia dalam dokumen hukum rnerupakan salah satu bentuk tindak berbahasa.

daerah, stratifikasi sosial, fungsi, dan waktu. Berdasarkan daerah (wilayah pakai) dikenal

variasi dialek; berdasarkan strati{ikasi sosial dikenal variasi sosiolek; berdasarkan fungsi dikenal variasi fungsilek, dan dari demensi waktu dikenal kronolek. Dikaitkan dengan
variasi-variasi bahasa ini, ragam bahasa dalam dokumen hukum dapat diidentifikasi sebagai fungsilek (band. Nababar, 1985).

Sosiolinguistik merupakan cabang linguistik makro yang berusaha memberikan


penj elasan terhadap berbagai (variasi) ekspresi

Teori Sosiolinguistik

bahasa dari perspektif variabel sosial kemasyarakatan. Pengkajian bahasa dari perspektif variabel sosial kemasyarakatan merupakan telaah penting, seperti yang
diungkapkan Halliday (1978) bahwa language is social fact. There a,re two fundamental aspects : expresses arud semantic system. A social reality (ar a cultur"e) is itsetf an edifice'of rneanirug - a semiotic construct Merujuk pada pandangan

Jargon
Jargon sering dinyatakan sebagai bahasa untuk kalangan profesi tertentu. Dalam disiplin

ilmu atau profesi sering digunakan istilah


orang luar (outsider). Narnun demikian, dokumen hukum bukan hanya konsumsi
hukum sehingga substansi dokurnen hukum
tertentu yang tidak (atau sulit) dimengerti oleh

Halliday itu, pengkajian bahasa selalu melibatkan aspek ekspresi dan makna.
Penelaahaan aspek ekspresi dan makna perlu mempertimbangkan realitas sosial. Realitas sosial dapat mempengaruhi pilihan bentuk dan makna dalam penggunaan bahasa.
170

masyarakat yang berprofesi pada sektor hukurn karena itu perlu ada penelaahan ragam bahasa

Nengah Arnawa

Anatisis pragmatik Bahasa rndonesia daram Dokumen Hukum

yang rumit dan tidak menimbulkan


1gB0).

sehingga mampu mengungkapkan pemikiran

kepada kecermatan penggunaan bahasa

dicirikan oleh (1) kemantapan yang dinarnis, dan (2) kecendekiaan. Kemantapan yang dinamis adalah konsistensi penggunaan kaidah-kaidah gramatika termasuk penerapan tatatulis sesuai dengan Ej aan S ahas a Ind onesia yang Disernpurnakan. Kecendekiaan rnengacu

dalam situasi formal / resmi. Dalam situasi formal / resrni digunakan ragam bahasa Indonesia baku. Bahasa Indorr*sia baku

pembaca adalah masyarakat profesi hukum. Kedua, setting pemakaian bahasa Indonesia dalam dokumen hukum dapat diidentifikasi ke

penggunaan isiilah-istilah hukum perlu diberikan penJelasan karena tidak setiap

Pertaffi&, partisipan atau pembaca dokumen hukum adalah masyarakat lias (publik) dengan berbagai latar belakang profesi, pendidikan, duo strata sosial lainnya. Dengan demikian,

hukum dapat diuraikan seperti berikut.

pernakaian bahasa, yang mencakrp formal / Keti g&, tujuan pemakaia, bahasa ya,g mengacu kepuau apa yang ingin dicapai dari penggunaan bahasa itu. Dokumen hukum merupakan salah satu ranah pemakaian bahsa Indonesia. Mengacu teori sosiolinguistik ini, bahasa dalam dokumen

mencakrp pembaca dan penulis. Kedua, sefltng pemakaian bahasa yang mengacu kepada situasi

lain. Dalarn bahasa tulis tutis partisipan

mencakup : pembi cara,pendengar, atau audiens

alatah ranah (domain) pemakaian bahasa. P.,a*ah pernakaian nanasa merupakan konfigurasi sistemik antara tiga konrponen cias ar. Ferrama, partisipan (pelibat) yang

Lt ar: *'u dut pancang sosioringuistik, salah sa:u ias:':r p,endukung udu.rya variasi bahasa

tetapi juga melakukan sesuatu.

res*i, akrab santai, atau intim.

(aturan) yang perlu dipertimbangkan, yaitu maksirn kerja sama dan maksi* k**opanan. Dikaitkan dengan penggunaan bahasa dalam dokumen hukum perlu dipertimbangkan maksim kerja sama. Grice (dalam Xabab&D, 1987) merurnuskan 4 maksim (aturan) kerja sama, yaitu : (1) maksim kuantitas, (2) maksim kualitas, (B) maksim relevandi, dan (4) maksim
cara.

bersikap. Dalam penggunaan bahasa ada duamal.,,im

Penggunaan bahasa Indonesia dalam dokumen hukum dimaksudkan agar orangorang atau masyarakat yang terikat pada dokumen hukum itu merakukan sesuatu yang diamanatkan dalam dokumen hukum tersebut. Berdasarkan fakta empirik ini, bahasa dalam dokumen hukum dapat diidentifikasi ke dalam tindak tutur performatif, khususnya direktif. Tindak tutur direktif adalah ekspresi ujar an I tulisan sedemikian rupa sehingga p.t.rt,.r, melakukan sesuatu sesuai dengan maksud penutur. Bagi petutur, ekspresi ujaran / tulisan direktif sebagai alasan untuk bertindak atau

Metode Penulisan
dokumen hukum merupakan salah satu ranah pemakaian bahasa, khususnya bahasa profesi.

Pengkajian bahasa Indonesia dalam

oleh karena itu, pijakan metodologisnya didasarkan pada Pedoman pen.titian


Pemakaian Bahasa, Pusat Bahasa Departemen

keambiguan atau multi interpretasi (Halim,

antara (bentuk) bahasa dengan konteks yang mendasari pemakaian (bentuk) bahasa itu (Nababan, 1987). Komponen teori pragmatik yang diacu dalam penulisan ini adalah teori tindak bahas a (speech acts theory). Berdasarkan teori ini dijelaskan bahiva ketika seseorang mengatakan / menuliskan sesuatu ia tidak hanya mengatakan atau menuliskan sesuatu
t71

Teori Pragrnatik Pragmatik merupakan cabang lingrristik makro yang menelaah pemakaian bahasa. Pragmatik mencoba meryelaskan hubungan

terkumpul dianalisis dengan pendekatan


kualjtatif secara induktif (band. Mashun,
IIAS
Z00b).

Pendidikan l.{asional (band. Gunar}van, ZAAU. Sumber clata dalam penulisan ini diambil dari dokumen hukum perdata dan pidana yang dipilih secara random. Data dikump.rit *r, clengan cara elisitasi, yakni mengutip beberapa percontoh pernakaian bahasa dalam dokumen hukum yang dinilai signifikan dianalisis untuk mengungkapkan deskripsi pemakaian bahasa Indonesia dalam ranah hukum. Data yang

IL DAN PEMBAIIASAT.I

Teori pragmatik merupakan cabang linguistik yang menelaah penggunaan bahasa secara alamiah. Di dalam teori ini tercakup prinsip kerja sama (coaperatiue principlesj. Prinsip keqia sama mencakup empat maksim (aturan), yaitu : rnaksim kuantitas. maksim kualitas, maksim relevansi, dan rnaksim cara.

Kertha Wicaksana Vot. 15 No.

Juli

20Ag

,SSt\r

: 0853-6422

Berdasarkan pencatatan data secara purposiue

dapat diketahui bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam dokumen hukum banyak yang perlu disesuaikan dengan prinsip kerja sama (cooperatiue pri.ruciples), khuslrsnya maksim kuantitas ilan maksim cara sedangkan untuk

maksirn kualitas dan maksim relevansi


penggunaan bahasa Indonesia dalam dokumen

B erdas arkan kondisi ernpirik penggunaan bahasa Indonesia dalam dokumen hukum seperti itu, pada bagian ini, analisis difokuskan pada penerapan maksim kuantitas dan maksim cara. Telaah penggunaan bahasa Indonesia dalam dokumen hukum berdasarkan maksim kuantitas dan maksim cara disajikan berikut ini.

hukum cukup memadai.

I\{aksim kualitas rnewajibkan setiap


pemakai bahasa rnengatakan lmenuliskan hal

Analisis Bahasa Indonesia dalam


Ilokumen Hukum Berdasarkan Maksim Kuantitas
Dalam teori pragmatik, rnaksim kuantitas merupakan bagian dari pr"insip kerja sama (c o o p e ratiu e p ri rucip I e s) . IlIaks im ini m ew aj ibkan
setiap pemakai bahasa (pembicara atau penulis) rnemberikan informasi secukupnya. Kecukupan informasi dalarn sebuah wacana (lisan dan tulis) dapat dilihat berdasarkan kata (diksi) yang digunakan. Kata yang digunakan seharusnya

yang sebenarnya. Maksim ini memiliki clua aturan khusus, yaitu (a) jangan katakan / tuliskan apa yang ancla anggap sal&h, dan (b) jangan katakan ltuliskan sesuatu yang tidak didukung dengan bukti yang cukup. Dalam dokumen hukum, kedua aturan ini secara konsiten telah dilakukan, seperti contoh kalirnat berikut ini. il{enim}:ang, bahrva untuk mernperkuat da}ildalil permohonantry&, para pemohon telah pula menyerahkan surat-surat bukti berupa fotocopi berrneterai cukup dan telah dicocokkan dengan a-qlin)ra sehingga sah dapat diterima sebagai alat bukti dan diberi tanda F.1 sampai dengan P.16 sebagai berikut..... Bahx,a pemohon telah diputuskan tidak bisa rrempunyai keturunan berdasarkan surat keterangan dokter (vide bukti P.4 dan P.5). Para pemohon telah melangsungkan perkau,inan di i\{alffio, Su,eden pada tanggal 30 Desember 1995 (vide bukti P.1) (surnber : berkas perkara
n

fungsional untuk mengeksplisitkan maksud lvacana. Dalam dokumen hukum, sering ditemukan penggunaan kata secara berlebih sehingga tidak setiap kata digunakan secara
fungsional. Beberapa contoh penggunaan bahasa

Indonesia dalam dokumen hukuln -yang periu disesuaikan dengan maksim kuantitas adalair
seperti berikut ini.
Kuasa para pemohon supaya datang menghariap

dimuka persidangan PengaCil an

N egeri

Denpasar yang bersidang dalam gedungnva di

bukti sehingga dari prinsip kerj a sama, kirususnya maksim kualitas penggunaan bahasa Indonesia dalam dokumen hukum dikatakan cukup memadai. Hal ini sangatlogis karena penerapan dalil-dalil hukum atas suatu perkara senantiasa didasarhan pada alat bukti
yang cukup dan sah. Maksirn relevansi dalarn prinsip ke.ja sama

omor 17 7/P dt.P 12003/PIY. Dps ). Kalimat 1 - 3 di atas selalu didukung alat

Jalam P.B. Sudirman No. 1 Denpasar Nanti pada hari : Jumat, tanggal 26 ittropember 2001 Jam 09.00 wita, agar telah siap sedia hadir dengan rnembawa surat-surat dan saksi-saksi yang akan didengar cian akan diajukan sebagai bukti didalam pemeriksaan perkara pemohon Nomor : 17L{Pdt P/2004/Pi{.Dps. Panggilan ini saya laksanakan ditempat yang bersangkutan dan disana saya bertemu serta
berbicara dengan kuasa pemohon.

{cooperatiue prirtciples) rnervajibkan setiap peserta rnengatakan / menuliskan sesuatu yang berhubungan dengan topik. Maksim ini terdiri

Selanjutnya saya telah meninggalkan dan Illenyerahkan sehelai salinan dari risalah panggrlan ini kepadanya. Demikian risalah panggilan ini dibuat dan
ditanda tangani oleh saya serta kuasa pemohon.

atas satu aturan khusus, yakni perkataan I


tulisan Anda har-us relevan. Penggunaan bahasa

Inclonesia dalam doktimen hukum sangat konsisten dengan prinsip ini. Setiap kalimat

dalam dokumen hukurrl selalu merniliki relevansi yang cukr-rp tinggi dengan substansi
pokok perkara adopsi anak.

pokok perkara. Seperti dalam berkas perkara nolnor : L7 l/Pdt. P l\j\BlPi\i.Dps, semua kalimat rnengacu kepada
t72

(Sumber Risalah Panggilan nomor : 17ll Pdt.PnAAllPI{.Dps.) Pada kalimat (1 - 4) ditemukan sejumlah kata yang tidak fungsional. Penggunaan kata yang tidak fungsional berimplikasi pada dua hal, yaitu : (1) struktur kalirnat menjadi tidak baku, dan (2) informasi ),ang ingin di-.ampaikan menjadi kurang jelas. Perbaikan kalirnat i1) dapat dilakukan dengan cara menghilangkan

Nengah Arnawa

: Analisis

Pragmatik Bahasa lndonesia datam Dokumen Hukum

Tabei

1.

Komparasi Kalimat Risarah panggiian Nomor :777lpdt.p/2004lpN.Dps.

Kalimat Dokumen Hukum

Kalimat Perbaikan
1a.

1. Kuasa para pemohon supaya datang


rnenghadap dimuka persidangan pengaclilan Negeri Denpasar yang bersiclang -dalam gedungnya di Jalan P.B. suclirman lr{o. 1 Denpasar I'{anti pada hari : Jumat, tanggal 26 l{opember 2004 Jam 09.00 rvita, agar telah siap sedia hadir dengan membawa

2, Parrggrlan ini saya laksanakan ditn*patyang 3. selanjutnya

Ir{omor : 17 tlP dt.p /20041pI{. Dps.

surat-surat dan saksi-saksi yang akan diclengar dan akan diajukan sebagul u,rtti didalam pemeriksaan perkara pu*ohon

perkara nomor : 17 fdt.p /2004/pI.I.Dps. 1c. surat-surat yang diajukan sebagai uu[ti dan saksi-saksi akan didengar keterangannya.

surat-surat dan saksi-saksi yang terkait

Wita.1b. Dalam persidangan itu, pemohon membawa

Kuasa para pemohon sup aya clatang ke persidangan Pengadilan Negeri Jalan p.B. sudirman no.1 Denpasar, pacla hari Jumat, tanggal 26 Nopember 2004, pukul 09.00

bersangkutan dan diszura saya bertemu serta berbicara dengan kuasa pemohon.

Za.Panggilan ini telah diterima kuasa


pemohon.2b.

saya telah meninggalkan dan menyerahkan sehelai salinan dari risalah panggrlan ini kepadanya. 4. Dernikian risalah panggilan ini clibuat dan ditanda tangani oleh saya serta kuasa
pemohon.

Isi panggilan ini sudah sayajelaskan kepada kuasa pemohon.

3. satu lernbar salinan panggilan ini telah


diserahkan kepada kuasa pemohon.
4a.

4b.

datangai risalah panggrlan ini.

saya dan kuasa pemohon telah menan-

Demikianlah risalah panggrlan ini clibuat.

Tabel

beberapa kata yang tidak fungsional clan mengubah struktur kalimat itu rnenjadi kalimat yang lebih pendek. perbaikan kalimat (r - 4) dapat di'isualkan secara komparatif pacla
1.

panggrlan itu dilakukan melalui clua cara, ),aitu


t.

Perubahan kalimat-kalimat dalam risalah

kali*rat itu tidak mengubah isi risalah panggilan nomor : L7llpdt .plz0a4/plV.Dps.
1) menghilangkan kosa kata y'ang ticlak

digunakan medadi baku. perubahan kalirnat-

fungsional dan struktur kalimat

rnaka seinrua kosa kata yang cligrrnakan menjadi

panggilan itu. Dengan mengubah kalimatkalimat yang ada dalam rr.satah panggiran nomor : 17 llPdt.P/2a04/phl.Dps. rnenjadi kalimat-kalimat seperti pada kolom z tabll t,
-yang

kosa kata yang tidak fungsional dalam risalah

Berda-sarkan tabel 1 dapat clilihat beberapa

menlratakan terdak,,va telah terbukti ber-sal ah melaktrkan tindak pidana kerena l:ea1p:ianrj a menyebabkan orang lain luka-luka calan pasai 1 avat (1) Ilndang-IJndang RI No 12 rRr is; l. supaya dipidana penjara selama 4 bulan Terhad*p kalimat (b) I,ang dikutip ciad plrrusan nomor : 1 I 6lPi d. B/2 0 0 E/Pi\r D p _= d a p ai ci i b,e ri kai, analisis seperti berikut ini.
.

Setelah mendengar tuntutan pidana dari penuntut Lrmum )'ang pada pokcl,n-.-a

dengan mengubah strukt,ur kalimat


kaidah sintaksis bahasa Indonesia

F ungsi-fungsi sintaksis pada kalimat r'5) kabur. I(ekbauran fung-si sintaksis itu clapat diperbaiki

se-quai
,

diperiukan (berlebih) dan (2) mengubah *ruktur sehingga kalimat yang digunakan menjadi lebih pendek. Kalirnat yang lebih pendek dapat mengurangi ketaksaan rnakna.

Beberapa kosa kata yang digunakan cialarn kalimat (b) itu tidak fungsional sehingga tidak perlu digunakan. Berdasarkan analisis (u - b) tersebut, kalinrat dapat diperbaiki seperti tertera clalam Tabel 2.

kuantitas dari prinsip kerja sam a (cooperatiue principles) pada teori pragmatik dikutip dari putusan nornor : 18G/Pid .B/200E p\.Dps seperti berikut ini"

yang perlu disesuaikan dengan rnaksirn

contoh lain penggunaan bahasa Indonesia

ctalam Dokumen Hukum Berdasarkan Maksisrn Cara Dalam teori pragmatik, rrraksim cara rnengatur bagaimana sesuatu itu diungkapkan. rJngkapan atau kalimat harus jelas. K*jeiasan kalimat dilihat dari empat aspek, yaitt, : t.a) hindari ketiduljelasan I kekaburan kalirnat atau ungkap&D, (b) hindari kedr,vimaknaan, rc)

Analisis Bahasa Indonesia

173

Kertha Wicaksana Vol. 15 No.

Juli

2009

/SSt{ : A8fi-6422

Tabel 2. Komparasi Kalimat Putusan Nomor : 186/Pid.B/2008f\i.Dps.

Kalirnat Dokumen Hukum


(1)

Kalimat Perbaikan
(2)

(5) Setelah mendengar tuntutan pidana

bersalah melakukan tindak pidana kerena bersalah. kealpaannyamenyebabkanorarrglainluka- 5b. Karena

penuntut umum yang pada pokoknya menyatakan terdakwa telah terbukti


luka dalam pasal
1

dari

5a. Setelah mendengar tuntuan pidana dari penuntut umum, yang pada pokoknya menyatakan bahwa terdakwa terbukti

RI No.12/DRT penjara selama 4 bulan.


/ tuliskan

kealpaannya, terdakwa Undang-Undang menyebabkan orang lain luka-luka. /1951, supaya dipidana 5c. Sesuai pasal 1 ayat (1) Undang-Undang RI
ayat (1) No. 12IDRT/1951, terdakwa supaya dipidana

penjara selama 4 bulan.

katakan

katakan /tuliskan secarateratur

secara singkat, dan

..

(d) satu ide dengan ide lainnya yang


mengakibatkan kekaburan isi. Konstruksi
wacana seperti ini tidak sesuai dengan prinsip koherensi kewacanaan dan maksim cara; seperti contoh surat pernyataan berikut ini.

Ge.jala umum penggunaan bahasa

i'ang tldak sesuai dengan maksim cara dalam dokumen hukum adalah adanya pertentangan

Indonesia

SUR"A.TPERNYATAAN

Yangbertanda tangan di bawah ini

Namax) Danseterusnya

: :

Dengan ini membuat pernyataan untuk menyerahkan dengan sepenuhnya anak asuh kami

Nama*) Danseterusnya
1. Nama(suami)*) Dan seterusnya 2. Nama(istri)*) Dan seterusnya

: :

Untuk sementara diberikan perawatan di klinik Astiti / Panti Asuhan Sidhi Astu, di jalan Raya Tuka, 24 Dalung, Kuta Utara, Badung sebagaimana mestinya dan akan diangkat pnak oleh
:

: :

Setelah penyerahan anak ini seluruh tanggungjawab sepenuhnya terletak pada orang tua yang mengangkat.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapunjuga, untuk dapat dipergunakan seperlunya. Identitas tidak dicantumkan karena
+)

dianalisis

tidak

Tempat dan tanggal Jabatan, Tanda tangan Nama terang dan stempel (dikutip dari berkas perkara perdata nomor : 17 \/P dt.P l2003lPN. Dps. )

t74

Nengah Arnawa

Analisis pragmatik Bahasa lndonesia dalam Dokumen Hukum

pernyataan untuk menyershkan dengon sepenuhnya anak asuh kami .... (Z) Urttuk sementara diberikan perawatan di klirtik Astiti I Panti Asuhan sidhi Astu, di jatan Raya Tuka,
Kuta utara, Bodung sebagairnana, mestinya daru akan diartgleat anak oleh ... . Kalimat (1) mengandung makna bahwa
pembuat pernyataan menyerahkan s epenuhnya anak asuhnya; sedangkan pada kalimat (z) rnengandung dua ide, yaitu (a) untuk sementara anak asuh itu dirawat di ktinik Ast iti I panti Asuhan Sidhi Astu dan (b) anak asuh itu akan diangkat oleh .... Dengan mengacu kepada kedua
24 Dalung,

Dalam surat perny ataan itu ter,Capat pertentangan ide sehingga tidak sesuai dengan maksim kualitas seperti yang dipersyaratkan dalam prinsip kerja sama. Pertentangan ide itu terdapat pada kalimat : ( L) Dengan ini membuat

jelas.

melakukan perbuatjrn melanggar undangqndang keimigrasian sebagaimana terurai dalam surat dakwaan". perbaikan kalirnat konsideran ini membuat maknanya menjadi
S

terdakwa dipersidangan memberikan kulerangan yang pada pokoknya telah

berhubungan dengan proses imigrasi. Jika proses imigrasi dilakukan sesuai prosedur, pelaku tidak dapat dikatakan melanggar un dang-un dang keimigras ian. s e balit<nya, j it<a proses imigrasi dilakukan tidak sesuai prosedur, pelaku dikatakan melanggar undang-undang keimigrasian. oleh karena itu, konsideran ini dapat dirumuskan menjadi "Menimbang, bahwa

IMPULAII IIAhI

SARAr.,{

ide yang ada pada kalimat (z) maka makna kalimat (1) menjadi kabur. Kekaburan makna kalimat (1) disebabkan kehadiran fras a akan diangkat oleh pada kalimat (Z) yang bermakna belum diangkat sehingga anak itu tidak dapat diserahkan sepenuhrya seperti makna kalimat (1). Kekaburan makna kalimat (1) pun --disebabkan oleh kehadiran frasa urutuk seinentara diberikan perawatan di ktiruik Astiti I Panti Asuhan sidhi Astu pada kalirn at (z) yang bermakna anak itu belum diserahkan
kepada yang mengangkatnya.

kurungatr, dengan biaya sendiri boleh sekedar meringankan nasibnya menurut aturan-aturan )'ang akan ditetapkan dengan undang-undang". F rasa pidana kurungan bermakna terpidnrru

dinyatakan "orang yang dijatuhi pidana

Contoh lain, kekaburan gagasan juga ditemukan pada pasal 2g KuHp. pada pasal ini

melakukan perbuatan keimigrasian

pasal 23 KUHP itu terpidana diberikan hak untuk meringankan nasibnya sehingga makna 'kehilangan kemerdekaan' bagi terpidana kurungan menjadi kabur. contoh kekaburan rnakna kalirnat juga ditemukan pada putusan nomor : 1B6lpid.B/ 2a}B/PN.Dps. seperti berikut ini "Ivlenimbeog, bahwa terdakwa dipersidangan mernberikan keterangan yang pada pokoknya telah

kehilangarr kemerdekaannya. Akan tetapi pada

maksim kuantitas dan maksin cara. Ketidaksesuaian dengan maksim kuantitas menyebabkan kalimat-kalimat dalam dokumen hukum banyak yang tidak efektif, kosa kata digunakan secara tidak fungsional. Ketidaksesuaian dengan maksim cara menyebabkan makna kalimat dalam dokumen hukum menjadi kabur.
Saran Indonesia digunakan untuk melaksanakan administrasi p"*"*intahan. Dokumen hukum merupakan salah satu administrasi pernerintahan. oleh karena itu rumusan-rumusan dalam dokumen hukum perlu dirumuskan dengan ragam bahasa Indonesia baku, yang taat azaz sesuai kaidah gramatika yang berlaku. Penggunaan ragam bahasa Indonesia baku d al am dokumen hukum dih arapkan
negara. Sebagai bahasa resmi negara, bahasa
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi

penggunaan bahasa Indonesia dalam dokumen hukum, secara umum, telah memenuhi krite:-ia. maksim kualitas dan maksim relevansi. IIal ini dapat dipahami karena sebuah tuntutan hukulrl selalu didasarkan bukti yang kuat dan relevan dengan perkara. Namum demikian, penggunaan bahasa Indonesia dalarn dokumen hukum masih banyak yang perlu disesuaikan dengan

Simpulan Bahasa cialam dokumen hokum dapat dikategorikan pada tindak tutur direktif. Berdasarkan uraian pada bagian hasil dan pembahasan dapat clisimpulkan bahwa

sebagaimana terurai dalarn surat dakwaan". Dalarn kalimat ini, makna frasa p,erbuatan keimig.rasian dirnaknai sama dengan frasa melauggar undang-undang keimigrasiaqj padahal, secara teks frasa perbuatan keimigrasian bermakna tindakan yang

terhadap hukum yang berlaku.


t75

meningkatkan pemahaman masyarakat

Kertha Wicaksana Vol. 15 No. 2 Juli 2009

/SSA/

: A8fi-6422

DAT'TARPUSTAI(A
Allan, K. 199 B. Meaning and Speech Acts , [cited 20 Nopember 2003J. Available from : http:/

Leech, Geoffry. 1ggB. prinsip-prinsip


Pragmatik. Jakarta : Ijniversitas Indonesia
Press.

lwww arts.monash.
acts_allan. html.

edu. au/ling/speech_

Alwasilah.c. 1985. soslo logi Bahaso. Bandung:


Angkasa.

Rajawali Press.

strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta:

Goddard, C. 2003. Directiue speech Acts in Malay : An Eth*opregmatic perspectiue. Dalam christine Beal (Ed), special Issue on Intercultural communication Armidale : University of lr{erv England. Gordotr, B. 1999 . Analysis of Gratitude speech Act. [cited B Agustus 2009]. Available from: http :l / w gordon.web.wesleyan.edu/paper/ gratitd.htm Gunarw&r, A. 2002. ped,oman penelitian Pemahaian Bahasa. Jakarta : Pusat B ahas a, Departernen Pendidikan l.lasional.

in the Theory of speech Acts. cambridge : cambridge university press. sudaryanto. 19gB . Metode dan Aneka Tehnih, Analisis Bohasa. Yogyak arta : Duta Wacana lJniversity press. Thomas, J. lggb . fureaning in Interactiarl : An Introduction, to Pragmotics. New york :
,stu dies

Nlabab&r, P.w.J. 1g8T .Ilmu pragmatik : Teori daru Penera,pannyo. Jakarta : pZLpTK. searle, olohn R. 197 T . speech Acts : Aru Essay in the Philosophy of Langua,ge. Cambridge : Cambridge University press. searle, John R. 1gB1 . Expression and, Meaning :

Longmarl.

t76

alt 'la! {li ,*lf

llt |l4, Lt

{*

raa!

IF

* * *
l&

ff

Você também pode gostar