Você está na página 1de 17

Artikel Tentang Kanker Payudara Kanker Payudara

Kanker Payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara.Kebanyakan pengidapa kanker payudara adalah kaum hawa,namun bukan berarti kemungkinan pria mengalami kanker payudara adalah nol.Pria juga mungkin terkena kenker payudara tetapi kemungkinannya sangant kecil.Saat ini kanker payudara adalah penyakit kanker dengan penderita nomor dua terbanyak dan untuk angka kematian tertinggi kanker payudara menduduki peringkat ke lima. Penyebab Kanker Payudara Sel kanker merupakan sel yang mengalami pertumbuhan abnormal. Begitu juga dengan sel kanker payudara, sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab spesifik kanker payudara. Walaupun demikian, terdapat sejumlah faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara, antara lain:

perubahan sifat pertumbuhan sel payudara menjadi ganas tubuh gagal membangun sistem pertahanan tubuh faktor gizi yang buruk pada makanan yang dimakan penggunaan hormon estrogen (misalnya pada pengguna terapi estrogen replacement) payudara yang sering diremas / dipencet minum alkohol dan merokok obesitas pada wanita setelah menopause: diet berpengaruh terhadap keganasan sel kanker konsumsi lemak dan serat radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas; tergantung dosis dan umur saat terkena paparan radiasi faktor genetik dan riwayat keluarga (hubungan dengan gen tertentu)

Gejala Kanker Payudara Tanda awal dari kanker payudara adalah ditemukannya benjolan yang terasa berbeda pada payudara. Jika ditekan, benjolan ini tidak terasa nyeri. Awalnya

benjolan ini berukuran kecil, tapi lama kelamaan membesar dan akhirnya melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu. Berikut antara lain hal-hal yang harus Anda perhatikan yang merupakan gejala kanker payudara:

benjolan pada payudara anda berubah bentuk / ukuran kulit payudara berubah warna: dari merah muda menjadi coklat hingga seperti kulit jeruk puting susu masuk ke dalam (retraksi) salah satu puting susu tiba-tiba lepas / hilang bila tumor sudah besar, muncul rasa sakit yang hilang-timbul kulit payudara terasa seperti terbakar payudara mengeluarkan darah atau cairan yang lain, padahal Anda tidak menyusui Tanda kanker payudara yang paling jelas adalah adanya borok (ulkus) pada payudara. Seiring dengan berjalannya waktu, borok ini akan menjadi semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara. Gejala lainnya adalah payudara sering berbau busuk dan mudah berdarah. Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:

terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara); adanya nodul satelit pada kulit payudara; kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa; terdapat model parasternal; terdapat nodul supraklavikula; adanya edema lengan; adanya metastase jauh; serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.

Pencegahan Kanker Payudara 1. Berolah raga secara teratur. Penelitian menunjukkan bahwa sejalan dengan menigkatnya aktivitas, maka resiko kanker payudara akan berkurang. Berolah raga akan menurukan kadar estrogen yang diproduksi tubuh sehingga mengurangi resiko kanker payudara.Dalam sebuah eksperimen, para peneliti menanyai 1.550 wanita berusia 40-85 tahun mengenai kebiasaan berolah raga mereka. Para wanita yang aktif berolahraga memiliki risiko

terkena kanker payudara setengah lebih rendah dibandingkan mereka yang kurang berolah raga. Berjalan kaki 30 menit, lima kali seminggu dapat menurunkan risiko kanker payudara hingga 18 persen menurut studi lain yang melibatkan 74 ribu wanita berumur 50 sampai 79 tahun. 2. Kurangi lemak. Anda tentu sudah sering mendengar pertentangan pendapat mengenai hubungan antara kanker payudara dengan makanan berlemak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet rendah lemak membantu mencegah kanker payudara. Penelitian yang lain menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lemak dan kanker payudara.. Penelitian terakhir menyatakan bahwa yang lebih penting adalah jenis lemaknya bukan jumlah lemak yang dikonsumsi. Jenis lemak yang memicu kanker payudara adalah lemak jenuh dalam daging, mentega, makanan yang mengandung susu full-cream (whole-milk dairy foods) dan asam lemak dalam margarin.Sedangkan jenis lemak yang membantu mencegah kanker payudara adalah lemak tak-jenuh dalam minyak Zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan salmon dan ikan air dingin lainnya.Lemak jenuh dalam daging dan produk susu dan asam lemak dalam margarin meningkatkan kadar estrogen dalam darah, sedangkan lemak tak-jenuh dalam minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan tidak menyebabkan kenaikan kadar estrogen dalam darah. Di Swedia pernah dilakukan penelitian selama 6 tahun terhadap lebih dari 61 ribu wanita berusia 40 sampai 76 tahun. Mereka yang mengkonsumsi 10 gram lemak tak jenuh rantai tunggal setiap hari mengalami penurunan risiko kanker payudara hingga 45 persen. Sebaliknya, setiap konsumsi 5 gram lemak tak jenuh rantai jamak meningkatkan risiko kanker payudara hingga 69 persen. Data ini menjelaskan kenapa kanker payudara jarang dijumpai di Spanyol, Yunani dan Italia, meskipun 42 persen kalori lemak yang mereka dapatkan berbentuk minyak. Hal itu karena mereka mengkonsumsi jenis lemak tak jenuh rantai tunggal. 3.Bila anda mengkonsumsi daging, jangan dimasak terlalu matang. Terlepas dari lemak jenuh yang terdapat dalam daging, cara anda memasak daging akan mempengaruhi resiko kanker payudara. Daging-daging yang dimasak/dipanggang menghasilkan senyawa karsinogenik (amino heterosiklik). Semakin lama dimasak, semakin banyak senyawa ini terbentuk. Amino heterosiklik paling banyak terdapat dalam daging bakar yang lapisan luarnya (kulitnya) gosong dan hitam. 4.Makan lebih banyak buah dan sayuran. Semakin banyak buah dan sayuran yang dimakan, semakin berkurang resiko untuk semua kanker, termasuk kanker payudara.Makanan dari tumbuh-tumbuhan

mengandung anti-oksidan yang tinggi, diantaranya vitamin A, C, E dan mineral selenium, yang dapat mencegah kerusakan sel yang bisa menjadi penyebab terjadinya kanker. National Cancer Institute (NCI) merekomendasikan untuk mengkonsumsi buah dan sayuran paling tidak 5 (lima) kali dalam sehari. Tapi harus dihindari buah dan sayuran yang mengandung banyak lemak, seperti kentang goreng atau pai dengan krim pisang. Pigmen karotenoid yang terdapat pada buah dan sayuran dipercaya melindungi kanker payudara. Para peneliti Universitas New York membandingkan sampel darah 270 wanita penderita kanker payudara dengan sampel darah 270 wanita sehat. Wanita yang memiliki karotenoid terendah memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan yang berkarotenoid tertinggi. Usahakan selalu menyertakan sayur dan buah-buahan dalam menu harian Anda, terutama wortel, tomat, semangka dan bayam. 5. Mengkonsumsi suplemen anti-oksidan. Suplemen tidak dapat menggantikan buah dan sayuran, tetapi suatu formula antioksidan bisa merupakan tambahan makanan yang dapat mencegah kanker payudara. 6. Makan lebih banyak serat. Selain berfungsi sebagai anti-oksidan, buah dan sayuran juga mengandung banyak serat. Makanan berserat akan mengikat estrogen dalam saluran pencernaan, sehingga kadarnya dalam darah akan berkurang. 7. Makan lebih banyak tahu dan makanan yang mengandung kedelai. Makanan-makanan yang berasal dari kedelai banyak mengandung estrogen tumbuhan (fito-estrogen). Seperti halnya tamoksifen, senyawa ini mirip dengan estrogen tubuh, tapi lebih lemah. Fito-estrogen terikat pada reseptor sel yang sama dengan estrogen tubuh, mengikatnya keluar dari sel payudara sehingga mengurangi efek pemicu kanker payudara.Selain menghalangi estrogen tubuh untuk mencapai sel reseptor, makanan berkedelai juga mempercepat pengeluaran estrogen dari tubuh. 8. Makan lebih banyak kacang-kacangan. Selain dalam kedelai, fito-estrogen juga terdapat dalam jenis kacang-kacangan lainnya.Insiden kanker payudara pada wanita Asia hanya seperlima dari wanita Barat. Para ilmuwan percaya bahwa penyebabnya adalah diet yang kaya kedelai. Sebuah eksperimen menunjukkan bahwa kedelai fermentasi Jepang dapat menurunkan risiko kanker payudara. Mereka yang mengkonsumi tiga porsi atau lebih setiap hari memiliki risiko lebih rendah dibandingkan yang makan hanya satu porsi atau kurang.

Kedelai mengandung fitoestrogen yang mencegah kanker payudara dengan membatasi efek karsinogenik dari estrogen. Meminum segelas susu kedelai atau tiga potong tahu/tempe setiap hari dapat melindungi Anda dari kanker payudara. 9. Hindari alkohol. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa semakin banyak mengkonsumsi alkohol, maka resiko kanker payudara semakin bertambah karena Alkohol meningkatkan kadar estrogen dalam darah. 10. Perhatikan berat badan anda. Kenaikan berat badan setiap pon setelah usia 18 tahun akan menambah resiko kanker payudara. Ini disebabkan karena sejalan dengan bertambahnya lemak tubuh, maka kadar estrogen sebagai hormon pemicu kanker payudara dalam darahpun akan meningkat.American Cancer Society pernah melakukan studi yang melibatkan 62 ribu wanita. Para peneliti menemukan bahwa semakin banyak kenaikan berat badan sejak wanita berumur 18 tahun, semakin besar risiko mengidap kanker payudara di masa menopause. Mereka yang bertambah berat badan sampai 30 kilogram meningkatkan risikonya dua kali lipat. Kelebihan berat badan tampaknya meningkatkan estrogen, yang mendukung pembentukan kanker. 11. Hindari xeno-estrogens. Xeno-estrogen maksudnya estrogen yang berasal dari luar tubuh.Perempuan mengkonsumsi estrogen dari luar tubuh terutama yang berasal dari residu hormon estrogenik yang terdapat dalam daging dan residu pesitisida estrogenik. Diduga xeno-estrogen bisa meningkatkan kadar estrogen darah sehingga menambah resiko kanker payudara. Cara terbaik untuk menghindari xeno-estrogen adalah dengan mengurangi konsumsi daging, unggas (ayam-itik) dan produk susu (whole-milk dairy product).Tetapi anda tidak perlu khawatir dengan banyak makan buah dan sayuran, karena efek anti-oksidan dan kandungan seratnya lebih banyak daripada efek residu pestisidanya. 12. Berjemur dibawah sinar matahari. Meningkatnya angka kejadian kanker kulit (Melanoma maligna) menjadikan kita takut akan sinar matahari. Tetapi sedikit sinar matahari dapat membantu mencegah kanker payudara, karena pada saat matahari mengenai kulit, tubuh membuat vitamin D. Vitamin D akan membantu jaringan payudara menyerap kalsium sehingga mengurangi resiko kanker payudara. Agar bisa memperoleh sinar matahari selama 20 menit/hari, dianjurkan untuk berjalan dibawah sinar matahari pada siang hari atau sore hari. Tetapi bila anda ingin mendapatkan kalsium atau vitamin D tidak dari sinar matahari, anda dapat mencoba mengkonsumsi makanan suplemen.

13. Jangan Merokok akan meningkatkan resiko kanker payudara.

merokok.

14. Menyusui/memberikan ASI kepada anak anda Menyusui tidak hanya bermanfaat bagi bayi, tetapi juga bagi ibunya karena menekan kadar estrogen. Para peneliti membandingkan angka melahirkan dan pola menyusui wanita yang hidup di negara maju dan negara berkembang. Mereka mendapati bahwa wanita di negara maju dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga setengahnya bila memiliki anak lebih banyak dan menyusui mereka seperti para wanita di negara berkembang (rata-rata 30 bulan per kelahiran). 15. Pertimbangkan kembali sebelum menggunakan terapi pengganti hormon (Hormone Replacement Therapy = HRT). Ada beberapa alasan bagus untuk melakukan HRT sesudah masa menopause, yaitu mengurangi resiko penyakit jantung, osteoporosis dan penyakit Alzheimers. Tetapi HRT akan menambah resiko kanker payudara. Bicarakan dengan dokter anda dan pertimbangkan resiko-resiko yang mungkin timbul, karena kebanyakan perempuan lebih tinggi resikonya untuk menderita penyakit jantung, daripada kanker payudara. 16. Hindari penggunaan BH yang terlalu ketat dalam waktu lama 17. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri, setiap bulan 18. Hindari terlalu banyak terkena sinar-x atau jenis-jenis radiasi lainnya 19. Atasi stress dengan baik, misalnya lewat relaksasi dan meditasi 20. Makanlah lalap kunir puti (temu mangga) lebih kurang dua ruas jari setiap hari Pengobatan Kanker Payudara Untuk pengobatan kanker payudara disarankan dengan menggunakan obat herbal.Obat herbal jauh lebih aman dibanding dengan menggunakan obat kimia.Obat kimia memiliki efek samping dapat memicu kerusakan hati,jantung dan organ vital lainnya.Obat herbal yang aman dan baik untuk pengobatan kanker payudara adalah dengan jus manggis xamthone plus.Karena Xamthone plus mengandung zat yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.Untuk lebih jelasnya bagaiman xamthone mampu mengatasi kanker silakan lihat disini Untuk pengobatan kanker lihat di : Obat herbal kanker payudara (dikutip dari berbagai sumber : acepsuherman.com & kankerpayudara.org)

Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. Penyebab Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara. Faktor Risiko Beberapa faktor risiko yang berpengaruh adalah : 1. Usia. Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Risiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun. 2. Pernah menderita kanker payudara. Setelah payudara yang terkena diangkat, maka risiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun. 3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara. Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki

risiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara. 4. Faktor genetik dan hormonal. 5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker. 6. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil. 7. Pemakaian pil kb atau terapi sulih estrogen. 8. Obesitas pasca menopause. 9. Pemakaian alkohol. 10 Pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. 11. Bahan kimia. Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. 12. DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki risiko tinggi menderita kanker payudara. 13 Penyinaran. www.gochiindonesia.wordpress.com Gejala dan Tanda Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk. Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah benjolan atau massa di ketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah), perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu), payudara tampak kemerahan, kulit di sekitar puting susu bersisik, puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal, nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara.

Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit. Pencegahan Banyak faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan. Beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup secara umum bisa mengurangi angka kejadian kanker. Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhkan jika masih pada stadium dini. Sadari, pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan 3 alat untuk mendeteksi kanker secara dini. Penatalaksanaan Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi. Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon. Terapi penyinaran digunakan untuk membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening. Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembangbiak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya) dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.

KANKER PAYUDARA

Fakta dan Angka Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250,000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175,000 di Amerika Serikat. Masih menurut WHO, tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 700,000 meninggal karenanya. Belum ada data statistik yang akurat di Indonesia, namun data yang terkumpul dari rumah sakit menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki ranking pertama diantara kanker lainnya pada wanita. Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat 44,000 pasien meninggal karena penyakit ini sedangkan di Eropa lebih dari 165,000. Setelah menjalani perawatan, sekitar 50% pasien mengalami kanker payudara stadium akhir dan hanya bertahan hidup 18 30 bulan. Penyebab dan Faktor Resiko Penyebab pasti kanker payudara tidak diketahui. Meskipun demikian, riset mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko pada individu tertentu, yang meliputi: Keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa Usia yang makin bertambah Tidak memiliki anak Kehamilan pertama pada usia di atas 30 tahun Periode menstruasi yang lebih lama (menstruasi pertama lebih awal atau menopause lebih lambat) Faktor hormonal (baik estrogen maupun androgen). Dari faktor risiko tersebut di atas, riwayat keluarga serta usia menjadi faktor terpenting. Riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker payudara meningkatkan resiko berkembangnya penyakit ini. Para peneliti juga menemukan bahwa kerusakan dua gen yaitu BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko wanita terkena kanker sampai 85%. Hal yang menarik, faktor genetik hanya berdampak 5-10% dari terjadinya kanker payudara dan ini menunjukkan bahwa faktor risiko lainnya memainkan peranan penting. Pentingnya faktor usia sebagai faktor risiko diperkuat oleh data bahwa 78% kanker

payudara terjadi pada pasien yang berusia lebih dari 50 tahun dan hanya 6% pada pasien yang kurang dari 40 tahun. Rata-rata usia pada saat ditemukannya kanker adalah 64 tahun. Studi juga mengevaluasi peranan faktor gaya hidup dalam perkembangan kanker payudara yang meliputi pestisida, konsumsi alkohol, kegemukan, asupan lemak serta kurangnya olah fisik. Diagnosis dan Skrining Sejumlah studi memperlihatkan bahwa deteksi kanker payudara dan serta terapi dini dapat meningkatkan harapan hidup dan memberikan pilihan terapi lebih banyak pada pasien. Diperkirakan 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah diagnosis sehingga banyak dokter yang merekomendasikan agar para wanita menjalani sadari (periksa payudara sendiri saat menstruasi) di rumah secara rutin dan menyarankan dilakukannya pemeriksaan rutin tahunan untuk mendeteksi benjolan pada payudara. Pada umumnya, kanker payudara dideteksi oleh penderita sendiri dan biasanya berupa benjolan yang keras dan kecil. Pada banyak kasus benjolan ini tidak sakit, tapi beberapa wanita mengalami kanker yang menimbulkan rasa sakit. Selain tes fisik, mamografi tahunan atau dua kali setahun dan USG khusus payudara disarankan untuk mendeteksi adanya kelainan pada wanita berusia lanjut dan wanita berisiko tinggi kanker payudara, sebelum terjadi kanker. Jika benjolan bisa teraba atau kelainan terdeteksi saat mamografi, biopsi perlu dilakukan untuk mendapatkan contoh jaringan guna dilakukan tes di bawah mikroskop dan meneliti kemungkinan adanya tumor. Jika terdiagnosis kanker, maka perlu dilakukan serangkaian tes seperti status reseptor hormon pada jaringan yang terkena. Jenis tes yang baru menyertakan juga tes gen HER2 (human epidermal growth factor

receptor-2) untuk tumor. Gen ini berhubungan dengan pertumbuhan sel kanker yang agresif. Pasien dikatakan HER2-positif jika pada tumor ditemukan HER2 dalam jumlah besar. Kanker dengan HER2-positif dikenal sebagai bentuk agresif dari kanker payudara dan memiliki perkiraan perjalanan penyakit yang lebih buruk daripada pasien dengan HER2-negatif. Diperkirakan satu dari empat sampai lima pasien dengan kanker payudara tahap akhir memiliki HER2-positif. Penatalaksanaan Kanker Payudara Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, terapi radiasi dan yang terbaru adalah terapi imunologi (antibodi). Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan kanker atau membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejala-gejalanya. Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan terapi dilakukan secara individual. Pembedahan Tumor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan. Prosedur pembedahan yang dilakukan pada pasien kanker payudara tergantung pada tahapan penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Ahli bedah dapat mengangkat tumor (lumpectomy), mengangkat sebagian payudara yang mengandung sel kanker atau pengangkatan seluruh payudara (mastectomy). Untuk meningkatkan harapan hidup, pembedahan biasanya diikuti dengan terapi tambahan seperti radiasi, hormon atau kemoterapi. Terapi Radiasi Terapi radiasi dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan. Terapi Hormon Terapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka hormon dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah pembedahan atau pada stadium akhir. Kemoterapi Obat kemoterapi digunakan baik pada tahap awal ataupun tahap lanjut penyakit (tidak dapat lagi dilakukan pembedahan). Obat kemoterapi bisa digunakan secara tunggal atau dikombinasikan. Salah satu diantaranya adalah Capecitabine dari Roche, obat anti kanker oral yang diaktivasi oleh enzim yang ada pada sel kanker, sehingga

hanya menyerang sel kanker saja. Terapi Imunologik Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini, trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang HER2 dan menghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi pilihan terapi. Pasien sebaiknya juga menjalani tes HER2 untuk menentukan kelayakan terapi dengan trastuzumab. Mengobati Pasien Pada Tahap Akhir Penyakit Banyak obat anti kanker yang telah diteliti untuk membantu 50% pasien yang mengalami kanker tahap akhir dengan tujuan memperbaiki harapan hidup. Meskipun demikian, hanya sedikit yang terbukti mampu memperpanjang harapan hidup pada pasien, diantaranya adalah kombinasi trastuzumab dengan capecitabine. Fokus terapi pada kanker tahap akhir bersifat paliatif (mengurangi rasa sakit). Dokter berupaya untuk memperpanjang serta memperbaiki kualitas hidup pasien melalui terapi hormon, terapi radiasi dan kemoterapi. Pada pasien kanker payudara dengan HER2positif, trastuzumab memberikan harapan untuk pengobatan kanker payudara yang dipicu oleh HER2.

Kanker Payudara? Kenalan yuk apa itu Kanker Payudara. Kanker Payudara - Sudah sering mendengar nama ini kan kawan? so pasti. Karena nama ini sangat tidak asing ditelinga kita. Mendengar nama Kanker yang terdapat dalam pikiran kita tentu saja sebuah nama penyakit yang sangat berbahaya dan mengerikan? Momok mengerikan sama halnya dengan Kanker Serviks. Menurut om Wikipedia.org, Kanker Payudara adalah kanker yang terjadi pada jaringan payudara. Kanker jenis ini umumnya terjadi pada kaum hawa. Meski kaum adam juga bisa terkena namun sangat kecil kemungkinannya. Pengobatan yang dilakukan untuk Kanker Payudara ini adalah dengan pembedahan. Dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.

click to zoom : Kanker Payudara Gejala, ciri-ciri, dan tanda Kanker Payudara Gejala klinis terjadinya Kanker Payudara yang umum terjadi adalah sebagai berikut :

1. Benjolan kecil pada payudara.Benjolan ini biasanya tidak nyeri dan ukuranya kecil. Tapi lama-lama membesar dan menempel pada kulit serta menimbulkan perubahan warna pada puting dan atau payudara. 2. Eksema atau erosi pada puting.Selanjutya, kulit atau puting tertarik kedalam (retraksi), warna pink atau kecoklatan sampai menjadi oedema yang menyebabkan menjadi seperti kulit jeruk, mengkerut dan menjadi borok. Borok membesar dan mendalam hingga bisa merusak payudara. Busuk dan berdarah.Ciri-ciri lainnya adalah terjadinya pendarahan pada puting. Sakit/nyeri bila tumor sudah besar dan timbul borok. Kemudian timbul pembesaran pada ketiak yaitu kelenjar getah bening, terjadi pembekakan pada lengan. Kemudian terjadi penyebaran kanker ke seluruh tubuh.Kanker payudara tingkat lanjut sangat mudah diketahui. Yaitu adanya pada kulit payudara yang cukup luas, serta ada nodul satelit. Adanya edema pada lengan, metastase jauh, terjadi ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi. Adanya kelenjar getah bening aksila. 3. Nipple discharge atau keluarnya cairan.Gejala yang ktiga adalah keluarnya cairan yang tidak wajar dan spontan dari putih atau yang disebut dengan nipple discharge. Kenapa cairan ini dikatakan tidak normal, tidak lain karena cairan normal hanya keluar pada ibu hamil, sedang menyusui atau yang memakai pil kontrasepsi.Ciri cairan ini, cairan berdarah encer, warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa dipijit. Keluar dengan terus menerus pada satu payudara. Bagi anda yang mengalami ciri-ciri ini harus waspada dan segera periksa ke dokter untuk mencegah kanker makin parah.

click to zoom : kanker payudara stadium 4 Penyebab terjadinya Kanker Payudara

Belum diketahui secara pasti apa penyebab terjadinya kanker payudara. Namunterdapat banyak faktor yang diperkirakan mempengaruhi terjadinya kanker payudara. Yaitu : Faktor risiko : 1. Faktor reproduksi.Terjadinya nuliparitas, menarche pada wanita berusia muda, terjadinya menopause dan kehamilan pertama pada wanita berusia tua. 2. Penggunaan hormon. Harvard School of Public Health melaporkan bahwa terdapat para pengguna terapi estrogen replacement mengalami peningkatan terjadinya kanker payudara. 3. Memiliki penyakit fibrokistik. 4. Obesitas atau kegemukan. 5. Konsumsi lemak. 6. Radiasi ionisasi yang terjadi selama atau sesudah pubertas dapat meningkatkan terjadinya resiko kanker payudara. Faktor genetik : Selain faktor-faktor diatas kanker payudara juga bisa disebabkan oleh faktor genetik atau faktor keturunan. Yaitu adanya mutasi pada beberapa gen yang dapat memicu terjadinya kanker payudara. Yaitu gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi tumor. Diantaranya adalah gen BRCA2 dan BRCA1. Pencegahan kanker payudara 1. Pencegahan primer. Merupakan promosi kesehatan yang sehat. Yaitu melalui upaya menghindarkan diri dari Faktor Risiko diatas serta melakukan pola hidup sehat. Termasuk juga dengan pemeriksaan payudara sendiei alias SADARI. 2. Pencegahan sekunder dilakukan pada wanita yang memiliki risiko terkena kanker payudara. Yaitu dengan melakukan deteksi dini dengan via skrining mammografi yang diklaim memiliki 90% akurat. Skrining berlaku untuk wanita usia 40 tahun keatas, wanita yang harus rujuk skrining setiap tahun dan wanita normal yang harus rujuk skrining tiap 2 tahun sekali hingga usia 50 tahun. 3. Pencegahan tertier dilakukan pada wanita yang positif menderita kanker payudara. Ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup serta mencegah komplikasi penyakit. Bisa berupa operasi, kemoterapi sitostatika. Pada stadium tertentu hanya berupa simptomatik dan pengobatan alternatif. Pengobatan kanker payudara. Pengobatan kanker 1. Mastektomi atau operasi pengangkatan payudara. Baik pengangkatan total payudara dan benjolak di ketiak, pengankatan payudara saja maupun pengangkatan sebagian pada bagian yang terdapat kanker saja.

2. Radiasi yaitu proses penyinaran dengan sinar X dan sinar gamma pada bagian yang terkena kanker. Ini berfungsi untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa setelah operasi. 3. Kemoterapi yaitu pemberian obat-obatan anti kanker. Baik obat dalam bentuk pil cair/kapsul maupun melalui infus untuk membunuh sel kanker.

Você também pode gostar