Você está na página 1de 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BAPAK E DENGAN MASALAH KEPERAWATAN ANSIETAS (CEMAS) DI PANTI SOSIAL HAFARA YOGYAKARTA

Disusun oleh : Baiq Wulan Iswansari, S.Kep. 20070320025

PENDIDIKAN PROFESI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2011/2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA KOPING ADAPTIF MATA AJAR POKOK BAHASAN WAKTU HARI/TANGGAL TEMPAT SASARAN PENYULUH I. : Keperawatan Keluarga / Jiwa : pola koping adaptif : 15 menit : Kamis, 26 Januari 2012 : Panti Sosial HAFARA : Keluarga Tn E : Baiq Wulan Iswansari, S.Kep

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang pola koping adaptif selama 1 x 15 menit keluarga Tn. E diharapkan dapat mengetahui tentang pola koping adaptif dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari..

II.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan: 1. Pengertian pola koping 2. Mekanisme koping 3. Karakteristik koping 4. Contoh koping adaptif dan maladaptive 5. Menerapkan koping adaptif dalam kehidupan sehari-hari III. MATERI PEMBELAJARAN A. Pengertian Pola koping Mekanisme koping adalah cara yang digunakan individu dalam menyelesaikan masalah, mengatasi perubahan yang terjadi dan situasi yang mengancam baik secara kognitif maupun perilaku. Roy mengemukakan bahwa individu sebagai makhluk biopsikososial dan spiritual sebagai satu kesatuan yang utuh memiliki mekanisme koping untuk beradaptasi terhadap

perubahan lingkungan sehingga individu selalu berinteraksi terhadap perubahan lingkungan. B. Sumber koping 1. Faktor internal Meliputi kesehatan dan energy, system kepercayaan, komitmen atau tujuan hidup, perasaan seseorang seperti harga diri, control dan kemahiran, pemecahan masalah dan keterampilan social. 2. Faktor eksternal Meliputi dukungan social dan sumber material. C. Mekanisme koping Mekanisme koping adalah cara yang diakukan individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang mengancam. Mekanisme koping ada 2 yaitu: 1. Mekanisme koping adaptif Adalah mekanisme koping yang baik, yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan. Kategorinya adalah berbicara dengan orang lain, memecahkan masalah secara efektif, teknik relaksasi, latihan seimbang dan aktivitas konstruktif. 2. Mekanisme koping maladaptive Adalah mekanisme koping yang meghambat fungsi integrasi, memecah pertumuhan, menurunkan otonomi, dan cendeung menguasai lingkungan. Kategorinya adalah mkan berlebihan atau tidak makan, bekerja berlebihan, menghindar. D. Karakteristik koping 1. Adaptif jika memenuhi kriteria sebagai berikut : (a) dapat menceritakan secara verbal tentang perasaannya (b) mengembangkan tujuan realistis (c) dappat mengidentifikasi sumber koping (d) dapat menimbulkan mekanisme koping yang efektif (e) mengidentifikasi strategi alternative (f) memilih strategi yang tepat (g) menerima dukungan.

2. Maladaptive jika memenuhi kriteria sebagai berikut : (a) merasa tidak mampu (b) tidak mampu menyelesaikan maalah secra efektif (c) perasaan cemas, takut, marah, irritable, tegang, gangguan fisiologis, adanya stress kehidupan, tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar. IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR KEGIATAN PENYULUH Pembukaan Salam pembukaan Perkenalan Apersepsi Mengkomunikasikan tujuan PESERTA Menjawab salam Memperhatikan Berpartisipasi aktif Memperhatikan

NO 1.

WAKTU 2 Menit

Kegiatan inti penyuluhan 2. 10 Menit Menjelaskan; Pengertian Pola koping Mekanisme koping Karakteristik koping Contoh koping adaptif dan maladaptif Memberikan kesempatan kepada peserta bertanya Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan yang berkaitan dengan materi yang belum jelas. memperhatikan penyuluhan untuk Menanyakan hal-hal yang belum jelas. Memperhatikan dan mencatat penjelasan penyuluh cermat dengan

Penutup Menyimpulkan materi yang telah disampaikan. 3 2 Menit Evaluasi Salam V. METODE 1. 2. 3. Ceramah Tanya jawab Diskusi penyuluhan dengan pertanyaan secara lisan.

Memperhatikan.

Menjawab Menjawab salam

VI. MEDIA DAN ALAT Leaflet EVALUASI a. Prosedur : Lisan b. Jenis Soal: Menyebutkan macam-macam koping Meyebutkan contoh koping adaptif dan maladaptive : Formatif c. Bentuk soal : Essay

BAB I TINJAUAN TEORI

A. Gambaran Umum Ansietas 1. Pengertian Ansietas Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menybar, berkaitan dengan perasaan tak berdaya dan tidak pasti, tidak memiliki objek yang spesifik, dialami secara subyektif, dan dikomunikasikan secara interpersonal. 2. Etiologi Ansietas a. Teori Neurobiologi 1) Amygdala sebagai pusat komunikai antara bagian otak yang memproses input sensori dan bagian otak yang menginterpretasikan input (amygdala mengidentifikasi informasi sensori yang masuk sebagai ancaman da kemudian menimbilkan perasaan cemas/takut). 2) Amygdala berperan dalam phobia, mengkoordinasikan rasa takut, memory dan emosi dan semua respon fisik terhadap situasi yang penuh dengan stressor. b. Teori psikologi 1) Harga Diri Rendah 2) Pemalu pada masa kanak-kanak 3) Orang tua yang pemarah, terlalu banyak kritik 4) Ketidaknyamanan dengan agresi 5) Sexual abuse 6) Mengalami peristiwa yang menakutkan. c. Teori Kognitif Cemas sebagai manifestasi dari penyimpangan berpikir dan membuat persepsi/kebiasaan/perilaku terhadap suatu bahaya. individu memandang secara berlebihan

3. Faktor Resiko ansietas a. Wanita 2x lebih besar dari laki-laki. b. Etnik

c. Perpisahan d. Pernah mengalami kekerasan fiik saat anak-anak, seksual abuse e. Status social ekonomi rendah f. Riwayat keluarga (pernah ada penyimpangan yang hamper sama) g. Substance or stimulus abuse 4. Tingkatan cemas a. Ansietas ringan Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehar-hari. Individu menjadi wasada dan mengalami peningkatan lapang persepsi. Ansietas dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas. b. Ansietas sedang Memungkinkan individu untuk berfokus pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain. Mempersempit lapang persepsi individu. Individu dapat berfokus pada lebih banyak area jika diarahkan untuk melakukannya. c. Ansietas berat Sangat mengurangi lapang persepsi individu. Individu cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berfikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Individu memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area lain. d. Panic Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan terror. Hal yang rinci terpecah dari proporsinya. Kehilangan kendali, tidak mampu melakukan sesuatu meski dengan arahan.

5. Rentang Respon ansietas Adaptif Maladaptif

ANTISIPASI

RINGAN

SEDANG BERAT PANIK

Respon adaptif merupakaan respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma social dan budaya yang secaraa umum berlaku dimasyarakat. Respon maladaptive adalah respon yang diberikan individu dalam menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma-norma kebudayaan, sedangkan posisi harga diri rendah berada diantara respon adaptif dan mal adaptif ( Stuard and Sudeen, 1998 ) B. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Ansietas 1. Pengkajian umum a. Kognitif Takut mati, takut menjadi gila, dan ketakutan lain yang tidak spesifik. Penurunan kemampuan memecahkan masalah. Khawatir yang berlebihan. Penurunan kemampuan konsentrasi. b.Afektif Irritable, worried, tegang, ketakutan. Merasa tidak adekuat. Perasaan yang berlebihan, waspada, merasa menderita yang mendalam. c. Fisiologis Palpitasi, nyeri dada, takikardi, hiperventilasi, pusing sakit kepala, merasa lumpuh, sensasi panas, mulut kering, mual, muntah, diare, ketegangan otot, kurang istirahat. d.Behavioral Gemetar, menggigil, kurang istirahat, gelisah.

2. Diagnosa Keperawatan a. Ansietas b. Innefective Breathing pattern

c. Koping individu tidak efektif d. Ketakutan e. Post trauma sindrom f. Disfungsional grieving Hubungan dengan diagnose medic; a. Gangguan stress pasca trauma post trauma syndrome, disfungsional grieving b. Gangguan ansietas umum gangguan proses fikir, fear, anxiety, ineffective breathing pattern c. Gangguan panic dengan agoraphobia anxiety 3. Perencanaan Tindakan Keperawatan a. 1) Anxiety control 2) Decision making b. Nursing Intervensi: protektif. Pada cemas tingkat sedang, reedukasi yang berorientasi pada pemahaman dengan meliatkan pasien dalam proses penyelesaian masalah. 2) Komunikasi terapeutik 3) Managing hiperventilasi 4) Relaksasi 5) Cognitive behavioral therapy (CBT) 6) Sarankan untuk mengubah gaya hidup (olahraga teratur, diet seimbang, pengaturan tidur, kurangi alkoholl, minimalisasi sumber stress, kurangi kebiasaan merokok, kopi dll) 7) Ajarkan koping yang adaptif. c. adaptif dan sesuai Evaluasi 1) Pasien mengidentifikasi dan menggunakan strategi koping yang 1) Pada cemas tingkat berat, turunkan kecemasan, supportif dan Nursing Outcome:

2) Pasien mendemonstrasikan satu tau lebih tenik relaksasi 3) Pasien melaporkan kejadian/intensitas cemas/ serangan panic. 4) Pasien melakukan latihan nafas daam untuk mencegah dan mengatur cemas dan serangan panic. 5) Pasien menggunakan teknik problem solving untuk membantu mengatur situasi yang sulit.

Você também pode gostar