Você está na página 1de 10

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI PHANEROGAMAE PINOPHYTA (GYMNOSPERMAE)

Oleh : Nama NIM : Anggit Aprilliani : 1410160043

Kelas /Semester : BIO B / IV Kelompok Asisten :2 : - Eva Purnamasari - Zaenal Mustopa

LABORATORIUM BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2012

ACARA PRAKTIKUM I PINOPHYTA (GYMNOSPERMAE) I. TUJUAN 1. Untuk menemukan ciri-ciri familia-familia dalam kelas Cycadopsida, Gnetopsida, Coniferopsida. 2. Mengklasifikasikan karakteristiknya. masing-masing spesimen berdasarkan

II.

DASAR TEORI Gymnospermae adalah tumbuhan berpembuluh yang menghasilkan biji. Gymnospermae berbeda dengan tumbuhan berbunga (Angiospermae) karena balak biji pada tumbuhan Gymnospermae telanjang, tidak tertutup oleh daun buah (carpel). Bakal biji Gymnospermae terdapat pada daun yang termodifikasi atau pada ujung-ujung daun tertentu. Bakal biji tersebut bersama-sama membentuk kerucut (strobilus). Tumbuhan ini memiliki habitus semak,perdu atau pohon. Akarnya merupakan akar tunggang, batang tumbuhan tegak lurus dengan bercabangcabang. Gymnospermae tidak memiliki bunga sesungguhnya, sporofil terpisahpisah atau membentuk strobilus jantan dan strobilus betina. Umumnya berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua. Penyerbukan pada gymnospermae hampir selalu dengan cara anemogami (bantuan angin). Waktu penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang. Gymnospermae dibagi menjadi empat kelas namun sekarang dianggap sebagai divisi tersendiri, yaitu; Cycadophyta (sebagai kelas berakhiran psida, sehingga menjadi Cycadopsida) Pinophyta (Pinopsida) Gnetophyta (Gnetopsida) Ginkgophyta (Ginkgopsida)

Gymnospermae

merupakan

kelompok

tumbuhan

purba

yang

diperkirakan muncul pertama kali pada zaman Kreta dan Jura, dan mengalami kelimpahan pada zaman Palaeozoic dan Mesozoic. Dari semua sisa yang masih hidup, kurang lebih 700 species merupakan tumbuhan berkayu.komponen utama xilem pada sebagian besar anggota

Gymnospermae adalah trakeid, sebagai penyalur air dan struktur penunjang. Pembuluh kayu pada pertumbuhan sekunder hanya ditemukan pada anggota ordo Gnetales.

III. ALAT DAN BAHAN 1. Lup 2. Cycas rumphii 3. Pinus merkusii 4. Gnetum gnemon

IV. PROSEDUR KERJA 1. Spesimen tumbuhan yang telah disediakan diamati secara bergantian. 2. Spesimen tumbuhan yang telah disediakan diamati habitusnya dan percabangan batang dan bentuk tajuk. 3. Mengamati daun yang mencaup jenis daun, pertulangan daun dan duduk daun. 4. Struktur alat perkembangbiakannya diamati serat dibedakan antara strobilus jantan dan betina. Perhatikan juga apakah strobilus tersebut berada pada satu tanaman atau berbeda tanaman. 5. Khusus gnetum gnemon dan perhatikan habitusnya dan alat

perkembangbiakannya berupa kerucut jantan maupun betina tesusun dalam bentuk bulir. Amatilah kerucut jantan, dimana letak benang sarinya dan pada kerucut betina tunjukkan perianthiumnya. Sebutkan ciri-ciri spesifik Gnetum yang menyerupai tumbuhan Angiospermae. 6. Masing-masing spesimen berdasar spesifikasi yang telah diamati dibuat gambar damn klasifikasinya.

V.

HASIL PENGAMATAN

VI. PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini kami akan mengamati beberapa spesies tumbuhan dari kelas Cycadopsida, Gnetopsida dan Coniferopsida. Tumbuhan petama yang kami amati adalah pakis haji (Cycas rumphii) yang termasuk ke dalam kelas Cycadopsida. Klasifikasi Divisio Classis Ordo Family Genus Spesies : Cycadophyta : Cycadopsida : Cycadales : Cycadeae : Cycas : Cycas rumphii

Berdasarkan macam batangnya Cycas rumphii tergolong ke dalam bentuk pohon, karena batangnya berkayu dengan satu batang utama. Selain itu, pola percabangan/modus pertumbuhan dari Cycas rumphii adalanh monopodial, dari bagian bawah batang tegak lurus dan di bagian terminalnya terdapat percabangan. Dari segi bentuk atau segi penampang batangnya Cycas rumphii memiliki bentuk bulat (silindris). Ketika diamati daunnya, berdasarkan filotaksis atau letak daunnya Cycas rumphii memiliki susunan daun yang saling berhadapan, dan memiliki pertulangan daunnya yang sejajar dengan bentuk daunnya yang berbentuk seperti pita. Macam daun Cycas ini adalah daun majemuk karena terdiri dari dua atau lebih helaian daun. Selain itu, tipe tepian daun yang dimiliki daun Cycas ini adalah pektinatus, karena bentuknya seperti sisir dan terbagi-bagi, kecil-kecil. Ketika diamati alat perkembangbiakannya,

tumbuhan Cycas memiliki storbilus yang terletak di ujung (terminal) pohon pada Cycas rumphii jantan dan strobilus terletak di bagian aksilaris pada Cycas rumphii betina.

Alat perkembangbiakan jantan (mikrosporofil) terletak diujung (terminal) dan pada strobilus pakis haji yang kami amati memiliki tujuh nodus dengan masing-masing nodus berisi dua buah ovul. Sedangkan alat perkenmbangbiakan betinanya (makrosporofil) terletak di ketiak daundaunya atau disebut juga aksilaris. Tumbuhan Cycas rumphii ini memiliki distribusi seksnya yaitu dioesius atau disebut juga berumah dua, karena bunga jantan dan bunga betina terdapat pada individu yang berbeda. Jika dilihat dari alat perkembangbiakannya yang distribusi seksnya dioesius dengan penyerbukannya yang dibantu oleh angin, sehingga spesies Cycas rumphii ini relatif sulit ditemukan. Tumbuhan Pinophyta yang kami amati selanjutnya adalah Pinus (Pinus merkusii). Klasifikasi Divisio Clasis Ordo Famili Genus Spesies : Pinophyta : Pinopsida : Pinales : Pinaceae : Pinus : Pinus merkusii

Pinus merkusii memiliki habitus pohon dikarenakan batangnya berkayu dan memiliki satu batang utama dengan pola percabangan monopodial karena pada bagian ujung pohonya terdapat percabangan. Selain itu, seperti halnya pakis haji, Pinus ini juga memiliki bentuk atau segi penampang batangnya berbentuk bulat atau silindris. Dilihat dari bentuk daunnya, daun Pinus berbentuk seperti jarum dengan letak daunnya yang tersebar. Macam daun yang

dimiliki Pinus ini adalah majemuk, dikarenakan terdiri lebih dari dua helaian daun. Daunnya memiliki pertulangan daun yang sejajar dengan tepian daun yang rata. Alat kelamin Pinus merkusii berupa strobilus. Untuk strobilus jantanya terletak diujung (terminal) dan biasanya bentuk strobilus jantannya lebih kecil dari bentuk strobilus betina. Sedangkan strobilus betinanya letaknya diantara ketiak-ketiak daun (aksilaris). Pinus merkusii memiliki jumlah mikrosporofil yang letaknya di ujung (terminal), biasanya mikrosporofil berbentuk kuncup dan makrosporoilnya letaknya terletak diketiak daun atau aksilaris. Pinus merkusii ini memiliki distribusi seks monoesius artinya dalan satu individu terdapat bunga jantan dan bunga betina.

strobilus betina

strobilus jantan

Dan tumbuhan yang kami amati adalah melinjo atau tangkil (Gnetum gnemon). Klasifikasi Divisio Classis Ordo Family Genus Spesies : Gnetophyta : Gnetopsida : Gnetosidales : Gnetosidaeae : Gnetum : Gnetum gnemon

Gnetum gnemon merupakan tumbuhan yang habitusnya pohon dengan batang yang berkayu serta pola percabangan monopodial artinya dari

bagian bawah batang tegak lurus dan di bagian terminalnya terdapat percabangan. Dan batangnya memiliki bentuk dan segi penampang yang bulat atau silindris. Berdasarkan bentuk daunnya Gnetum ini memuliki macam daun tunggal karena terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya persendian (artikulasi) pada dasar. Selain itu, dilihat dari filotaksis atau letak daunnya daunnya berhadapan (oposita) artinya dua daun terletak pada satu nodus, masing-masing pada satu sisi. Daun Gnetum ini memiliki bentuk bulat telur (lonjong) dengan pertulangan daun yang menjala dengan tepian daun yang rata. Alat perkembangbiakan Gnetum antara strobilus jantan dan betina terletak pada dua individu yang berbeda atau disebut juga distribusi seksnya adalah dioesius (berumah dua). Baik letak strobilus jantan (mikrosporofil) maupun betinanya (makrosporofil) berada di ketiak daun (aksilaris). VII. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: 1. Berdasarkan bentuk batangnya, tumbuhan Pinophyta memiliki habitus pohon, berkayu, pola percabangan monopodial dan memiliki bentuk batang yang bulat. 2. Berdasarkan alat perkembangbiakannya biasanya tumbuhan Pinophyta memiliki strobilus jantang yang letaknya di ujung (terminal) dan strobilus betinanya letaknya aksilaris. 3. Pada spesies dari Classis Cycadopsida yaitu Cycas rumphii relatif sulit ditemukan dikarenakan penyerbukannya yang dibantu oleh angin dan jumlah spesies jantang yang relatif sedikit dibandingkan spesies betinanya. 4. Pada setiap strobilus yang dimiliki oleh tumbuhan Pinophyta terdapat ovulum sebagai alat perkembangbiakannya.

DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, G. 1993. Taksonomi Umum. Yogya: Universitas Gajah Mada Pers. Tjitrosoepomo, G. 1996. Taksonomi Tumbuhan. Yogya: Universitas Gajah Mada Pers. Tjitrosoepomo, G. 1997. Morfologi Tumbuhan. Yogya: Universitas Gajah Mada Pers. Steenis, van. 1981. Flora cetakan ketiga. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Mulyani, Asep dkk. 2012. Panduan Praktikum Taksonomi Phanerogamae. Cirebon: Pusat Laboratorium IAIN Syekh Nurjati

Você também pode gostar