Você está na página 1de 70

ANALISIS PENGARUH KECELAKAAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS DI PT.

PERISAI ABADI GUNA BANDUNG

TUGAS AKHIR Diajukan untuk menempuh Ujian Sarjana Strata 1 Pada Fakultas Teknik & Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Oleh: DODI HERMANTO 1.03.06.019

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK & ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2011

ANALYSIS OF THE EFFECT OF WORK ACCIDENT ON PRODUCTIVITY IN PT. PERISAI ABADI GUNA BANDUNG

FINAL PROJECT Asked to take Strata 1 Degree Exams At the Faculty of Engineering & Computer Science University Computer Indonesia

By: DODI HERMANTO 1.03.06.019

INDUSTRIAL ENGINEERING DEPARTMENT FACULTY OF ENGINEERING & COMPUTER SCIENCE UNIVERSITY COMPUTER INDONESIA BANDUNG 2011

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KECELAKAAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS DI PT. PERISAI ABADI GUNA BANDUNG
Oleh: Dodi Hermanto 1.03.06.019

Produktivitas yang baik dapat menunjang keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sebab melalui adanya faktor tersebut akan menciptakan tingkat Produktivitas yang optimal sehingga menunjang keberhasilan perusahaan.

PT. Periasi Abadi Guna menganggap perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan agar perusahaan tidak kehilangan tenaga kerja yang berakibat menghambat proses produksi yang akan merugikan perusahaan akibat kecelakaan di tempat kerja tersebut. Proses identifikasi pengaruh kecelakaan terhadap produktivitas ini menggunakan regresi linier berganda secara gabungan atau bersama-sama terhadap rata-rata nilai untuk Frekuensi Rate dan Produktivitas.

Frekuensi Rate dari tahun 2005-2009 mengalami trend yang turun, sedangkan produktivitas yang ada di PT. Perisai Abadi Guna dari tahun 2005-2009 mengalami trend yang naik. dan Frekuensi Rate dapat di lihat pada koefesien sebesar -9.581 dan produktivitas dapat di lihat pada koefesien sebesar 0.001. hubungan antara frekuensi rate dengan produktivitas berupa sangat kecil sebesar 0.022 sama dengan 2.2%, secara statistik dengan uji hipotesis tidak ada hubungan yang signifikan demikian perusahaan masih bisa menjaga produktivitasnya.

Kata Kunci : Frekuensi Rate, Produktivtas & Analisis Regresi Linier Berganda, Kecelakaan Kerja

ii

ABSTRACT ANALYSIS OF THE EFFECT OF WORK ACCIDENT ON PRODUCTIVITY IN PT. PERISAI ABADI GUNA BANDUNG

By: Dodi Hermanto 1.03.06.019

Productivity is good to support the successof a a company in achieving its goals. Because the presence of these factors will create an optimum level of productivity so that the success of the company. PT. Perisai Abadi Guna To consider the protection of labor is needed, so companies do not lose the labor which resulted inhibit production process that will hurt the company due to accidents in the workplace. The process of identifying the influence of accidents on this productivity using simple linear regression in combination or together against the average value for the Frequency Rate and Productivity. Frequency Rate from 2005-2009, experiencing a down trend, while productivity in the PT. Perisai Abadi Guna from 2005-2009, experiencing a rising trend. Rate and Frequency can be viewed in the coefficient of -9581 and productivity can be viewed in the coefficient of 0.001. relationship between the frequency rate is very small with a productivity of 0022 equal to 2.2%, statistically the hypothesis test there was no significant relationship so the company could still maintain its productivity. Keywords: Frequency Rate, Produktivtas & Multivariate Regression Analysis, Work Accident

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT penguasa semesta alam, shalawat serta salam semoga terlimpah curah kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW beserta umatnya yang setia sampai akhir zaman. Senang sekali pada akhirnya penyusun telah menyelesaikan laporan Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan mata kuliah Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Keberhasilan ini tentu saja tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak yang selama ini membantu penyusun dalam menyelesaikannya. Untuk itu penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar besarnya kepada:

1. Allah SWT penguasa semesta alam, karena berkat ridho, rahmat dan hidayahnyalah, penyusun diberikan kelancaran dalam menyusun laporan Tugas Akhir ini. 2. Pak Iyan Andriana. ST selaku dosen pembimbing yang selama ini dengan sabar membantu dan mengarahkan penyusunan dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. 3. Bapak Gabriel Sianturi, M.T. selaku dosen wali yang telah senantiasa mengajar mahasiswanya dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan disiplin yang sangat baik selama ini. 4. Bapak I Made Aryantha A, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia yang saya hormati. 5. Dosen-dosen Jurusan Teknik Industri Ibu Julian, Bapak Alam Santosa, Bapak Agus Riyanto dan Ibu Diana, yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan selama ini. 6. Untuk Kedua Orang tua ku di palembang/Keluang Umak, Baba, Terimah kasih banyak telah mendoakan saya dapat menyelesaikan laporan Tugas

Akhir. Dan Kopek Ocha, Kopek Lili, Kak Merek, Kak Doddyk, dan Adikku Alex, Naysha, Nixson, special Buat De Tutty. Terima Kasih Semua Telah mendukung Saya Menyelesaikan Tugas Akhir. 7. untuk teman kontrakan Arya, Ijal, Teguh Jenggo, Sandi Susan, Hempi Pele, untuk anak-anak TI 06 Black Bei, Om Nova, Uje, Egi Siba, Aki Gerda, Tami, Indah, Eris, Tithan, yang telah membantu saya dalam proses penyusuna tugas akhir ini. Untuk temen-temen 05 khususnya Rendy dan Gali atas bimbingan dan konseling saran nya, dan untuk teman-teman seluruh anak Teknik Industri lainnya, terima kasih banyak 8. Kepada semua pihak yang telah membantu saya yang tidak sempat saya sebutkan, terima kasih sebanyak-banyaknya.

Penyusun menyadari pembuatan laporan Tugas Akhir ini pasti masih memiliki kekurangan dalam berbagai aspek, pihak penyusun sangat berterimakasih jika ada pihak yang ingin memberikan saran dan kritiknya terhadap laporan Tugas Akhir ini. Semoga di masa yang akan datang akan ada perbaikan dan penyempurnaan terhadap laporan Tugas Akhir ini. Demikian laporan Tugas Akhir ini disusun dan dibuat, mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, atas segala perhatian dan dukungannya penyusun mengucapkan terimakasih.

Bandung, Februari 2011

Penyusun (Dodi Hermanto)

Daftar Isi

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... ABSTRAK..............................................................................................

i ii

KATA PENGANTAR ............................................................................ iii DAFTAR ISI .......................................................................................... DAFTAR TABEL .................................................................................. DAFTAR GAMBAR .............................................................................. DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... iv v vi vii

Bab 1 Pendahuluan .................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................. 3 1.2. Identifikasi Masalah ................................................................... 3 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3 1.4. Pembatasan Masalah................................................................... 3 1.5. Sistem Penulisan......................................................................... 4

Bab 2 Landasan Teori ................................................................................. 5 2.1. Kecelakaan Kerja ........................................................................ 5 2.1.1. Pengertian Kecelakaan Kerja............................................. 5 2.1.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kecelakaan Kerja ... 6 2.1.3. Kecelakaan Kerja Karena Faktor Manusia ........................ 8 2.1.4. Akibat/Dampak Kecelakaan Kerja .................................... 10 2.1.5. Pencegahan Kecelakaan Kerja .......................................... 11 2.1.6. Faktor-Faktor Pencegahan Kecelakaan .............................. 13 2.1.7. Klasifikasi Kecelakaan Akibat Kerja ................................. 13 2.1.8. Statistik Kecelakaan .......................................................... 17 2.3. Produktivitas Kerja ..................................................................... 18 2.4. Metode-Motode Pokok Pengukuran Produktivitas ...................... 20 2.5. Regresi Linier Ganda .................................................................. 21

2.5.1. Akurasi Regresi Linier Ganda .......................................... 21

Bab 3 Metodologi Penelitian ...................................................................... 23 3.1. Flowchart Metodologi Penelitian ................................................. 23 3.2. Langkah-langkah Pemecahan Masalah......................................... 24 3.2.1. Studi Lapangan Dan Studi Literatur ................................... 24 3.2.2. Indetifikasi Masalah .......................................................... 24 3.2.3. Tujuan Penelitian .............................................................. 24 3.2.4. Pengumpulan Data ............................................................. 24 3.2.5. Pengolahan Data ............................................................... 25 3.2.6. Regresi Linier Ganda/Koefisien Deteminasi ...................... 26 3.2.7. Uji Hipotesis ..................................................................... 26 3.2.8. Analisis ............................................................................. 27 3.2.9. Kesimpulan Dan Saran ....................................................... 27

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data................................................. 28 4.1. Sejarah Perusahaan ...................................................................... 28 3.2.7. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................ 29 3.2.8. Hubungan Produktivitas Dengan K3 ................................ 30 3.2.9. Job Description PT. Perisai Abadi Guna .......................... 31 4.2. Pengumpulan Data....................................................................... 33 4.2.1. Data Kecelakaan Kerja DiPabrik/Kantor Dan Lalu Lintas .. 33 4.2.2. Data Target Produksi Dan Jumlah Produksi Yang Dicapai 33 4.3. Pengolahan Data .......................................................................... 36 4.3.1.1.Perhitungan Frekuensi Rate Kecelakaan Kerja Dipabrik, Kantor Dan Kecelakaan Kerja Lalu Lintas ......................................................... 36 Perhitungan Regresi Kecelakaan Dengan Menggunakan SPSS ............................................. 38 4.3.1.2. Perhitungan Regresi Frekuensi Rate ...................... 39

4.3.2. Kekapitulasi Produktivitas Periode Tahun 2005-2009 ....... 39 4.3.2.1. Perhitungan Regresi Produktivitas Dengan Menggunakan SPSS ................................ 40 4.3.2. Perhitungan Pengaruh Kecelakaan Terhadap Produktivitas 40

Bab 5 Analisis ............................................................................................... 42 5.1. Analisis Kecelakaan Kerja Diwilayah Pabrik/Kantor Dan Lalu Lintas.. ....... 42 5.2. Analisis Data Target Produksi/Produksi Yang Dicapai Dan Jumlah Produktivitas.. 43 5.1. Analisis Jumlah Frekuensi Rate Periode Tahun 2005-2009.................. 44 5.4. Analisis Pengaruh FR Terhadap Produktivitas ............................. 45 5.4.1.Uji Koefisien Determinasi .................................................. 45 5.4.2.Uji Nova ............................................................................. 46

Bab 6 Kesimpulan dan Saran ...................................................................... 47 6.1. Kesimpulan .......................................................................... 47 6.2. Saran .................................................................................... 48 Daftar Pustaka Lampiran

Bab 1 Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan sektor industri saat ini merupakan salah satu andalan dalam pembangunan nasional Indonesia yang berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan dan pemerataan pembangunan. Kegiatan industri dalam proses produksinya selalu disertai faktor-faktor yang mengandung resiko bahaya dengan terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat kerja, sebab dengan adanya kecelakaan kerja tersebut dapat pula mengakibatkan menurunnya produktivitas karyawan. Proses produksi yang dilakukan oleh suatu industri sangat bergantung pada jumlah pekerja yang berfungsi sebagai tenaga kerja dalam proses produksi tersebut, karena lingkungan kerja merupakan lingkungan buatan, maka pengaturan lingkungan kerja harus dibuat sedemikian rupa agar tidak merugikan, baik tenaga kerja maupun perusahaan industri itu sendiri.

Keselamatan kerja sangat erat kaitannya dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan serta cara-cara melakukan pekerjaan, oleh karena itu keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja. Keselamatan kerja adalah dari, oleh dan untuk setiap tenaga kerja serta orang lainnya dan juga masyarakat pada umumnya. Keselamatan kerja memiliki latar belakang sosial, ekonomi dan budaya yang sangat kuat, didalam masyarakat yang sedang membangun dan salah satu aspek penting pembangunan adalah bidang ekonomi dan sosial, maka keselamatan kerja tampil kedepan karena cepatnya penyerapan teknologi dari segala seginya termasuk problematika keselamatan kerja, sedangkan kondisi sosial dan budaya belum cukup siap untuk menghadapinya.

Pengontrolan bahaya kecelakaan di suatu pabrik merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan supaya kegiatan produksi di pabrik tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Kecelakaan yang sering terjadi di lingkungan

kerja ini mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, baik dari segi penurunan produksi, kerusakan material dan mesin serta kerugian lain yang mungkin tidak dapat terlihat jelas namun apabila diperhitungkan akan cukup signifikan. Bila kecelakan kerja di area industri dapat terhindari, maka kegiatan produksi tidak akan terganggu dan perusahaan mendapatkan keuntungan. Setiap perusahaan harus memperhatikan keselamatan kerja, karena keselamatan kerja tidak saja mutlak bagi para pekerja saja tetapi juga penting bagi perusahaan untuk menekan jumlah kecelakaan kerja dan mengurangi biaya kecelakaan kerja.

Oleh karena itu resiko terjadinya kecelakaan kerja harus dikurangi seminimal mungkin untuk menghindari kerugian yang lebih besar lagi. Penanganan keselamatan kerja merupakan bagian dari perlindungan tenaga kerja yang tujuannya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja agar mendapatkan derajat kesehatan yang baik dan meningkatkan efesiensi dan produktivitas kerja yang setinggi mungkin.

PT. Perisai Abadi Guna merupakan salah satu perusahaan pabrik yang memproduksi Kain Vitrage dimana dalam perkembangannya perusahaan ini berkembang maju cukup pesat. PT. Perisai Abadi Guna dalam proses produksinya menggunakan bahan yang kompleks serta peralatan dengan tingkat teknologi yang semakin tinggi. Proses produksi yang menggunakan teknologi tinggi akan berlangsung dengan cepat serta efisien sehingga menghasilkan produk yang bermutu dengan harga bersaing, tetapi disisi lain penggunaan teknologi tinggi dapat menimbulkan kemungkinan bahaya yang lebih besar adanya kecelakaan kerja. Oleh karenanya PT. Perisai Abadi Guna menganggap perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan agar perusahaan tidak kehilangan tenaga kerja yang berakibat menghambat proses produksi yang akan merugikan

perusahaan akibat kecelakaan ditempat kerja tersebut. Perusahaan yang menganggap perlindungan kerja itu penting tentunya akan memperhatikan hal-hal tersebut diatas untuk menghindari menurunnya produksi dari perusahaan, sebab dengan adanya kecelakaan kerja tersebut dapat pula mengakibatkan menurunnya produktivitas karyawan.

Dari uraian diatas, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk mengambil judul ANALISIS PENGARUH KECELAKAAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS DI PT. PERISAI ABADI GUNA BANDUNG.

1.2. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah pada penelitian tugas akhir ini, diantaranya sebagai berikut: 1. Sejauh mana pengaruh kecelakaan kerja terhadap produktivitas yang terjadi di perusahaan. 2. Sejauh mana produktivitas yang ada diperusahaan. 3. Apakah terdapat pengaruh antara kecelakaan kerja terhadap produktivitas. 1.3. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini, yaitu: 1. Mengetahui sejauh mana kecelakaan kerja terhadap produktivitas yang terjadi di perusahaan. 2. Mengetahui sejauh mana produktivitas yang ada diperusahaan. 3. Mengetahui pengaruh antara kecelakaan kerja terhadap produktivitas. 1.4. Pembatasan Masalah Agar masalah penelitian ini lebih jelas dan terarah pada masalah yang utama, maka peneliti membatasi ruang lingkup masalahnya yaitu yang dibatasi pada evaluasi: 1. Faktor kecelakaan kerja diwakili oleh variable frekuensi rate. 2. Evaluasi hanya pada pembahasan kejadian kecelakaan kerja terhadap produktivitas.

1.5. Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan Bab pendahuluan ini berisi penjelasan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan asumsi, sistematika pembahasan dan sistematika penulisan yang akan dilakukan. Bab 2 Landasan Teori Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang berisikan teori-teori yang sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas dengan model yang digunakan untuk pemecahan masalah yang akan dibuat. Bab 3 Metodologi Penelitian Bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian serta langkah-langkah pemecahan masalah yang akan digambarkan juga dalam bentuk flowchart. Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini akan diuraikan hasil pengumpulan data, yang kemudian data tersebut diolah sehingga didapatkan hasil berdasarkan pengolahan yang akan dilakukan. Hasil tersebut nantinya akan dianalisis pada bab selanjutnya sehingga memberikan keterangan yang dibutuhkan pada tujuan penelitian. Bab 5 Analisis Berisi tentang pembahasan serta analisa terhadap hasil pengolahan data yang didapat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan. Bab 6 Kesimpulan dan Saran Berisikan kesimpulan dari pengolahan data yang telah dianalisis dan disertai dengan saran-saran dari penulis untuk kelanjutan dari penelitian yang sudah dilakukan.

Bab 2 Landasan Teori

2.1. Kecelakaan Kerja 2.1.1. Pengertian Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga, oleh karna itu di belakang peristiwa itu tidak dapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Kecelakaan bisa terjadi kondisi tidak membawa keselamatan kerja, atau perbuatan tidak yang tidak selamat. Jadi, defenisi kecelakaan kerja adalah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan.

Menurut sumamur (1989), kecelakaan kerja adalah kecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti, bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan.

Kecelakaan menurut M. Sulaksmono (1997) adalah suatu kejadian tidak diduga dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses suatu aktivitas yang telah diatur. Kecelakaan akibat kerja adalah berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan pekerjaan atau pada waktu pekerjaan berlangsung.

Oleh karena itu, kecelakaan akibat kerja ini mencakup dua permasalahan pokok, yakni: a). kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan, b). kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan.

Bennett Silalahi dan Rumondang Silalahi menyatakan bahwa kecelakaan kerja adalah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Adapun pengertian kecelakaan kerja menurut yang lazim berlaku di

perusahaan-perusahaan Indonesia diartikan sebagai suatu peristiwa atau kejadian yang tidak direncanakan, tidak diharapkan terjadi diperusahaan yang dapat menimbulkan penderitaan bagi pekerja.

2.1.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kecelakaan Kerja Menurut Sumamur (1989) menyatakan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu : a. Faktor manusia meliputi aturan kerja, kemampuan pekerja (usia, masa kerja/pengalaman, kurangnya kecakapan dan lambatnya mengambil keputusan), disiplin kerja, perbuatan-perbuatan yang mendatangkan kecelakaan, ketidak cocokan fisik dan mental. Kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh pekerja dan karena sikap yang tidak wajar seperti terlalu berani, sembrono, tidak mengindahkan instruksi, kelalaian, melamun, tidak mau bekerja sama, dan kurang sabar. Kekurangan kecakapan untuk mengerjakan sesuatu karena tidak mendapat pelajaran mengenai pekerjaan. Kurang sehat fisik dan mental seperti adanya cacat, kelelahan dan penyakit. b. Faktor mekanik dan lingkungan, letak mesin, tidak dilengkapi dengan alat

pelindung, alat pelindung tidak pakai, alat-alat kerja yang telah rusak. Lingkungan kerja berpengaruh besar terhadap moral pekerja. Faktor-faktor keadaan lingkungan kerja yang penting dalam kecelakaan kerja terdiri dari pemeliharaan rumah tangga (house keeping), kesalahan disini terletak pada rencana tempat kerja, cara menyimpan bahan baku dan alat kerja tidak pada tempatnya, lantai yang kotor dan licin. Ventilasi yang tidak sempurna sehingga ruangan kerja terdapat debu, keadaan lembab yang tinggi sehingga orang merasa tidak enak kerja. Pencahayaan yang tidak sempurna misalnya ruangan gelap, terdapat kesilauan dan tidak ada pencahayaan setempat. 1. Faktor Pekerjaan a. Jam Kerja Yang dimaksud jam kerja adalah jam waktu bekerja termasuk waktu istirahat dan lamanya bekerja sehingga dengan adanya waktu istirahat ini dapat mengurangi kecelakaan kerja.

b. Pergeseran Waktu Pergeseran waktu dari pagi, siang dan malam dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan kecelakaan akibat kerja.

2. Faktor Manusia (human Factor) a. Umur Pekerja Penelitian dalam test refleks memberikan kesimpulan bahwa umur mempunyai pengaruh penting dalam menimbulkan kecelakaan akibat kerja. Ternyata golongan umur muda mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan kecelakaan lebih rendah dibandingkan usia tua, karena mempunyai kecepatan reaksi lebih tinggi. Akan tetapi untuk jenis pekerjaan tertentu sering merupakan golongan pekerja dengan kasus kecelakaan kerja tinggi, mungkin hal ini disebabkan oleh karena kecerobohan atau kelalaian mereka terhadap pekerjaan yang dihadapinya.

b. Pengalaman Bekerja Pengalaman bekerja sangat ditentukan oleh lamanya seseorang bekerja. Semakin lama dia bekerja maka semakin banyak pengalaman dalam bekerja. Pengalaman kerja juga mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Pengalaman kerja yang sedikit terutama di perusahaan yang mempunyai.

c. Tingkat Pendidikan dan Keterampilan Pendidikan seseorang mempengaruhi cara berpikir dalam menghadapi pekerjaan, demikian juga dalam menerima latihan kerja baik praktek maupun teori termasuk diantaranya cara pencegahan ataupun cara menghindari terjadinya kecelakaan kerja.

d. Lama Bekerja Lama bekerja juga mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Hal ini didasarkan pada lamanya seseorang bekerja akan mempengaruhi pengalaman kerjanya.

e. Kelelahan Faktor kelelahan dapat mengakibatkan kecelakaan kerja atau turunnya produktifitas kerja. Kelelahan adalah fenomena kompleks fisiologis maupun psikologis dimana ditandai dengan adanya gejala perasaan lelah dan perubahan fisiologis dalam tubuh. Kelelahan kan berakibat menurunnya kemampuan kerja dan kemampuan tubuh para pekerja. Kecelakaan kerja umumnya disebabkan oleh berbagai penyebab, teori tentang terjadinya suatu kecelakaan adalah : 1. Teori kebetulan Murni (Pure Chance Theory), yang menyimpulkan bahwa kecelakaan terjadi atas kehendak Tuhan, sehingga tidak ada pola yang jelas dalam rangkaian peristiwanya, karena itu kecelakaan terjadi secara kebetulan saja. 2. Teori Kecenderungan Kecelakaan (Accident prone Theory), pada pekerja tertentu lebih sering tertimpa kecelakaan, karena sifat-sifat pribadinya yang memang cenderung untuk mengalami kecelakaan kerja. 3. Teori Tiga Faktor (Three Main Factor), menyebutkan bahwa penyebab kecelakaan peralatan, lingkungan dan faktor manusia pekerja itu sendiri. 4. Teori Dua Faktor (Two main Factor), kecelakaan disebabkan oleh kondisi berbahaya (unsafe condition) dan tindakan berbahaya (unsafe action). 5. Teori Faktor Manusia (Human Factor Theory), menekankan bahwa pada akhirnya seluruh kecelakaan kerja tidak langsung disebabkan karena kesalahan manusia. 2.1.3. Kecelakaan Kerja Karena Faktor Manusia Hasil penilitian bahwa 80-85% kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia . Unsur-unsur tersebut menurut buku Management Losses Bab II tentang The causes andEffects of Loss antara lain: Ketidak seimbangan fisik /kemampuan fisik tenaga kerja,antara lain: Tidak sesuai berat badan , kekuatan dan jangkauan Posisi tubuh yang menyebabkan lebih lemah Kepekaan tubuh Kepekaan panca indra terhadap bunyi

Cacat fisik Cacat sementara Ke tidak seimbangan kemampuan psikologis pekerja,antara lain: Rasa takut / phobia Gangguan emosional Sakit jiwa Tingkat kecakapan Tidak mampu memahami Sedikit ide (pendapat) Gerakannya lamban Keterampilan kurang Kurang pengetahuan ,antara lain: Kurang pengalaaman Kurang orientasi Kurang latihan memahami tombol tombol (petunjuk lain) Kurang latihan emahami data Salah pengertian terhadap suatu perintah Kurang trampil , antara lain : Kurang mengadakan latihan praktik Penampilan kurang Kurang kreatif Salah pengertian Stres mental, antara lain : Emosi berlebihan Beban mental berlebihan Pendiam dan tertutup Problem dengan suatu yang tidak dipahami Frustasi Sakit mental

Stres fisik, antara lain : Badan sakit (tidak sehat badan) Beban tugas berlebihan Kurang istirahat Kelelahan sensori Terpapar bahan berbahaya Terpapar panas yang tinggi Kekurangan oksigen Gerakan terganggu Gula darah menurun motivasi menurun (kurang termotivasi )antara lain: Mau bekerja bila ada penguatan /hadiah (reeward) Frustasi berlebihan Tidak ada umpan balik(feed back) Tidak mendapat intensif produksi Tidak mendapat pujian dari hasil kerjanya Terlalu tertekan

2.1.4. Akibat / dampak kecelakaan kerja kerugian bagi instansi biaya pengangkutan korban kerumah sakit, biaya pengobatan ,pengubura jika sampai korban meninggal dunia hilangnya waktu kerja si korban dan rekan- rekan yang menolong sehingga menghambat kelancaran program mencari pengganti atau melatih tenaga baru mengganti/memperbaikimesin yang rusak kemunduran mental para pekerja. kerugian bagi korban Kerugiaqn paling fatal bagi korban adalah jika kecelakaan itu sampai mengakibatkan ia sampai cacat atau meninggal dunia ,ini berarti hilangnya pencari nafkah bagi keluarga dan hilangnya kasih sayanga orang tua terhadap putra putrinya.

Kerugian bagi masyarakat dan negara Aakibat kecelakaan maka beban biaya akan dibebankan sebagaibiaya produksi yang mengakibatkan dinaikkannya harga produksi perusahaan tersebut dan merupakan pengaruh bagi harga di pasaran.

2.1.5. Pencegahan Kecelakaan Kerja Untuk mencegah kecelakaan kerja sangatlah penting diperhatikannya

Keselamatan Kerja .Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan,tempat kerja, lingkungan kerja,serta tata cara dalam melakukan pekerjaan yang bertujuan untuk menjamin keadaan, keutuhan dan

kesempurnaan,baik jasmaniah maupun rohaniah manusia,serta hasil karya budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan pekerja pada khususnya.Jadi dapat disimpulkan ,bahwa keselamatan kerja pada hakekatnya adalah usaha manusia dalam melindungi hidupnya dan yang berhubungan dengan itu,dengan melakukan tindakan preventif dan pengamanan terhadap terjadinya kecelakaan kerja ketika kita sedang bekerja. Mengapa kita harus melaksanakan keselamatan kerja ? Kita harus melaksanakan keselamatan kerja ,karena dimana saja,kapan saja, dan siapa saja manusia normal ,tidak menginginkan terjadinya kecelakaan terhadap dirinya yang dapat berakibat fatal.

Bagaimanakah kita melaksanakan keselamatan kerja ? Bersikap mawas diri terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan Bekerjalah dengan serius, cepat dan teliti,dan tekun tanpa melupakan keselamatan kerja. Hindarkanlah melamun dan sikap tidakpeduli dalam bekerja. Janganlah berbuat suatu kebodohan yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan. Istirahatlah jika anda sudah mulai bosan atau lelah Hindarkanlah bercanda pada aktu bekerja Janganlah mencoba-coba pada waktu bekerja Jangan menganggap bahwa alat atau mesin yang sudah biasa kita pergunakan itu tidak mencelakakan kita Tindakan lain yang kita anggap perlu dalm menghindari terjadinya kecelakaan dengan penggunaan alat

pengaman,mengingatkan teman dsb.

Kecelakaan kerja pada prinsipnya dapat dicegah dan pencegahan ini menurut Bennet NBS (1995) merupakan tanggung jawab para manajer lini, penyelia, mandor kepala dan juga kepala urusan.etapi menurut M. Sulaksmono (1997) dan yang tersirat dalam UU No.1 tahun 1970 pasal 10 ,bahwa tanggung jawab pencegahan kecelakaan kerja,selain pihak perusahaan juga karyawan (naker) dan pemerintah. Pencegahan kecelakaan kerja menurut para pakar , antara lain: Bennet NB Silalahi, Julian B.Olishifki dan Sumamur.

A. Menurut Bennet NB Silalahi (1995) bahwa teknik pencegahan kecelakaan harus didekati dua aspek, yakni : Aspek perangkat keras (peralatan , perlengkapan,mesin, letak dsb) Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)

B. menurut Julian B.Olishifki (1985) bahawa aktivitas pencegahan yang profesional adalah : memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin,cara kerja,material dan struktur perencanaan memberikan alat pengaman agar tyidak membahayakan sumber daya yang ada dalam perusahaan tersebut memberikan pendidikan (training) kepada karyawan tentang kecelakaan dan keselamatan kerja memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerjayang berada pada area yang membahayakan.

C. Menurut Sumamur (1996), kecelakaan kecelakaan akibat kerja dapat dicegah denan 12 hal berikut: Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi kerja pada umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan

pemiliharaan, pengawasan, pengujian dan cara kerja peralatan industri,tugastugas pengusaha danburuh, latihan,supervisi medis, P3K dan pen\meriksaan kesehatan. Standarisasi yang ditetapkan secara resmi, setengah resmi atau tidak resmi mengenai misalnya syarat- syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan industri dan alat pelindung diri (APD) Pengawasan ,agar ketentuan

UU wajib dipatuhi Penelitian bersifat teknik ,misalnya tentang bahanbahanyang berbahaya,pagar pengaman,pengujian APD , pencegahan ledakan peralatan lainnya Riset medis, terutama meliputi efek fisiologis dan patologis, faktor lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan Penelitian psikoogis, meliputi penelitian tentang pola pola kewajibanyang mengakibatkan kecelakaan Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenisjenis kecelakaan yang terjadi Pendidikan Latihan-latihan Penggairahan, pendekatan lain agar bersikap yangt selamat ?Asuransi, yaitu insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaanUsaha keselamatan pada tingkat perusahaan

2.1.6. Fakto-faktor pencegahaan kecelakaan Dari uraian beberapa pakar diatas bahwa kecelakaan kerja dapat dicegah,pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yakni :

Lingkungan Manusia Peralatan Bahaya (hal hal yang membahayakan) Bahaya

Peralatan

KECELAKAAN

Manusia

Lingkungan Gambar 2.1. Faktor-faktor Pencegahaan Kecelakaan

2.1.7. Klasifikasi Kecelakaan Akibat Kerja Klasifikasi kecelakaan akibat kerja menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) tahun 1962 adalah sebagai berikut: 1. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan a. Terjatuh. b. Tertimpa benda jatuh. c. Tertumbuk atau terkena benda-benda, terkecuali benda jatuh. d. Terjepit oleh benda. e. Gerakan-gerakan melebihi kemampuan. f. Pengaruh suhu tinggi. g. Terkena arus listrik. h. Kontak dengan bahan-bahan berbahaya atau radiasi. i. Jenis-jenis lain, termasuk kecelakaan-kecelakaan yang data-datanya tidak cukup atau kecelakaan-kecelakaan lain yang belum masuk klasifikasi tersebut. 2. Klasifikasi menurut penyebab a. Mesin. i. Pembangkit tenaga, terkecuali motor-motor listrik. ii. Mesin penyalur (Transmisi). iii. Mesin-mesin untuk pengerjaan logam. iv. Mesin-mesin pengolah kayu. v. Mesin-mesin pertanian. vi. Mesin-mesin pertambangan. vii. Mesin-mesin lain yang tidak termasuk klasifikasi tersebut.

b. Alat angkut dan alat angkat. i. Mesin angkat dan peralatannya. ii. Alat angkutan diatas rel. iii. Alat angkutan lain yang beroda, kecuali kereta api. iv. Alat angkutan udara. v. Alat angkutan air. vi. Alat-alat angkutan lain.

c. Peralatan lain. i. Bejana bertekanan. ii. Dapur pembakar dan pemanas. iii. Instalasi pendingin. iv. Instalasi listrik, termasuk motor listrik, tetapi dikecualikan alat-alat listrik (tangan). v. Alat-alat listrik (tangan). vi. Alat-alat kerja dan perlengkapannya, kecuali alat-alat listrik. vii. Tangga. viii. Perancah (steger). ix. Peralatan lain yang belum termasuk klasifikasi tersebut. d. Bahan-bahan, zat-zat dan radiasi. i. Bahan peledak. ii. Debu, gas, cairan dan zat-zat kimia, terkecuali bahan peledak. iii. Benda-benda melayang. iv. Radiasi. v. Bahan-bahan dan zat lain yang belum termasuk golongan tersebut. e. Lingkungan kerja. i. Diluar bangunan. ii. Didalam bangunan. iii. Dibawah tanah. f. Penyebab-penyebab lain yang belum termasuk golongan-golongan tersebut. i. Hewan. ii. Penyebab lain. g. Penyebab-penyebab yang belum termasuk golongan tersebut atau data tak memadai. 3. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan a. Patah tulang. b. Dislokasi/keseleo. c. Regang oto/urat. d. Memar dan luar dalam yang lain.

e. Amputasi. f. Luka-luka lain. g. Luka dipermukaan. h. Gegar dan remuk. i. j. Luka bakar. Keracunan-keracunan mendadak (akut).

k. Akibat cuaca dan lain-lain. l. Mati lemas.

m. Pengaruh arus listrik. n. Pengaruh radiasi. o. Luka-luka yang banyak dan berlainan sifatnya. p. Lain-lain. 4. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka ditubuh a. Kepala. b. Leher. c. Badan. d. Anggota atas. e. Anggota bawah. f. Banyak tempat. g. Kelainan umum. h. Letak lain yang tidak dapat dimasukan klasifikasi tersebut.

Klasifikasi tersebut yang bersifat jamak adalah pencerminan kenyataan, bahwa kecelakaan akibat kerja jarang sekali disebabkan oleh suatu, melainkan oleh berbagai faktor. Penggolongan menurut jenis menunjukkan peristiwa yang langsung mengakibatkan kecelakaan dan menyatakan bagaimana suatu benda atau zat sebagai penyebab kecelakaan menyebabkan terjadinya kecelakaan, sehingga sering dipandang sebagai kunci bagi penyelidikan sebab lebih lanjut. Klasifikasi menurut penyebab dapat dipakai untuk mengolongkan penyebab menurut kelainan atau luka-luka akibat kecelakaan atau menurut jenis kecelakaan terjadi yang diakibatkannya. Keduanya membantu dalam usaha pencegahan kecelakaan, tetapi klasifikasi yang disebut terakhir terutama sangat penting. Penggolongan menurut

sifat dan letak luka atau kelainan ditubuh berguna bagi penelaahan tentang kecelakaan lebih lanjut dan terperinci.

Dari penyelidikan, ternyata faktor manusia dalam timbulnya kecelakaan sangat penting. Selalui ditemui dari hasil-hasil penelitian, bahwa 80 85% kecelakaan disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan manusia, bahkan ada suatu pendapat bahwa akhirnya langsung atau tidak langsung semua kecelakaan adalah dikarenakan faktor manusia. Kesalahan tersebut mungkin saja dibuat oleh perencana pabrik, oleh kontraktor yang membangunnya, pembuat mesin-mesin, pengusaha, insinyur, ahli kimia, ahli listrik, pelaksana atau petugas yang melakukan pemeliharaan mesin dan peralatan.

2.1.8. Statistik Kecelakaan Meliputi kecelakaan yang disebabkan oleh atau diderita pada waktu menjalankan pekerjaan yang berakibat kematian atau kelainan-kelainan dan meliputi penyakit akibat kerja Satuan perhitungan kecelakaan adalah peristiwa kecelakaan

Statistik kecelakaan harus disusun berdasarkan suatu definisi yang seragam untuk setiap kecelakaan dalam industri. Secara umum harus disusun berdasarkan kerangka untuk upaya pencegahan kecelakaan dan khususnya untuk

penggambaran tingkat risiko. Semua kecelakaan yang demikian harus dilaporkan dan ditabulasikan secara seragam.

Pengumpulan statistik kecelakaan dan maksud tujuannya Statistik kecelakaan mungkin dikumpulkan pada suatu perusahaan, pada perusahaan-perusahaan di suatu daerah,

Perhitungan angkah-angkah kecelakaan Untuk perbandingan banyaknya kecelakaan pada suatu pabrik terhadap pabrik lainya dalam cabang industry yang sama, perlu diperhitungkan perbedaanperbedaan yang mungkin disebabkan oleh perbedaan jumlah tenaga kerja yang

berkerja pada kedua pabrik tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan perhitungan angkah Frekwensi (=F), yaitu banyaknya kecelakaan untuk setiap juta jammanusia.

Frekuensi dan tingkat keparahan (beratnya kecelakaan) harus disusun atas dasar metoda yang seragam. Harus ada pembatasan-pembatasan seragam tentang kecelakaan, cara-cara seragam untuk mengukur waktu menghadapi resiko dan besarnya resiko.

banyaknyakecelakaanx 1000000 jam manusia total

Sebegitu jauh, dengan angka frekwensi kecelakaan baruhlah jumlah kecelakaan yang mendapat perhatian, dalam hal ini bukalah suatu ukuran yang tepat bagi pengberatnya kecelakaan.

2.3. Produktivitas Kerja Produktivitas kerja merupakan suatu konsep yang menunjukkana danya kaitan output dengan input yang dibutuhkan seorang tenaga kerja untuk menghasilkan produk. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan melihat jumlah output yang dihasilkan oleh setiap karyawan selama sebulan. Seorang karyawan dapat dikatakan produktif apabila ia mampu menghasilkan jumlah produk yang lebih banyak dibandingkan dengan karyawan lain dalam waktu yang sama. mempunyai

Produktivitas kerja merupakan suatu sikap mental yang selalu

pandangan bahwa mutu kehidupan hari harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas (Bambang Tri, 1996:283) adalah: a. Manusia Faktor manusia mencakup beberapa aspek antara lain kuantitas, tingkat keahlian, latar belakang kebudayaan dan pendidikan, kemampuan, sikap, minat, struktur pekerjaan, umur, jenis kelamin. b. Modal Faktor modal meliputi aspek modal tetap, teknologi, bahan baku. b. Faktor metode (proses)

Faktor metode meliputi tata ruang tugas, penanganan bahan baku penolong dan mesin, perencanaan dan pengawasan produksi, pemeliharaan melalui pencegahan, teknologi yang memakai cara alternatif. c. Faktor produksi Meliputi kuantitas, kualitas, ruangan produksi, struktur campuran, spesialisasi produksi. d. Faktor lingkungan organisasi Meliputi organisasi dan perencanaan, kebijaksanaan personalia, system manajemen, gaya kepemimpinan, kondisi kerja, ukuran perusahaan, iklim kerja, system intensif. e. Faktor lingkungan negara Meliputi struktur social politik, struktur industri, pengesahan, tujuan pengembangan jangka panjang dan lain-lain. f. Faktor lingkungan internasional Meliputi kondisi perdagangan dunia, masalah-masalah perdagangan

internasional, kebijakan migrasi tenaga kerja. g. Umpan balik Umpan balik menunjukkan bagaimana masyarakat menilai kuantitas dan kualitas produksi berapa banyak uang yang harus dibayarkan untuk masukan-masukan utamanya (tenaga kerja dan modal) dimana masyarakat menawarkan pada perusahaan. Peningkatan produktivitas tenaga kerja perlu diupayakan, karena mempunyai manfaat, baik secara makro maupun secara mikro. Secara makro peningkatan produktivitas bermanfaat dalam pendapatan masyarakat yang lebih tinggi, tersedianya barang kebutuhan masyarakat yang lebih banyak dengan harga lebih rendah, perbaikan kondisi kerja termasuk jam kerja dan lain-lain. Secara mikro bermanfaat bagi karyawan yaitu dapat meningkatkan gaji atau upah, memperbaiki kondisi kerja, meningkatkan semangat kerja, menimbulkan rasa aman di tempat kerja dan lain-lain. Oleh karenanya meningkatkan produktivitas karyawan merupakan suatu keinginan perusahaan. Melalui para manajernya, perusahaan berusaha untuk memaksimalkan potensi karyawan.

2.4. Metode-metode Pokok pengukuran Produktivitas Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan

pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan-namun hanya mengetegahkan apakah meningkat atau kurang serta tingkatnya. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, saksi, proses) dengan lainya. Pengukuran seperti itu menunjukan pencapain relative. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada saran/tujuan.

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan sumber yang digunakan dan definisi-definisi di atas dan perumusan sebagai berikut:

Produktivi tas

jumlahproduksiyangdicapai targetproduksi

Dari rumus diatas dapat dipisahkan atas dua pengertian, yaitu: Suatu kumpulan hasil-hasil Hasil merupakan hal yang penting karena kumpulan hasil berarti tidak ada produktivitas. Hal ini menunjukan jumlah produksi yang dicapai dalam meraih suatu tujuan. Jumlah produksi yang dicapai menunjukan seberapa banyak sesuatu hasil diperoleh, sedangkan target produksi menunjukan beberapa irit sumber daya telah digunakan untuk mencapai hasil tersebut.

Produksi dan produktiivtas a. Meningkatkan produksi menunjukan pertambahan jumlah hasil yang dicapai b. Meningkatkan produktivitas mengandung pengertian pertambahan hsail dan perbaikan cara pencapaian produksi tersebut.

2.5. Regresi Linier Berganda Menurut Hair (1998) dalam Zuhdi (2006), regresi linier berganda adalah teknik statistik umum yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara sebuah

variabel dependen dan beberapa variabel independen. Tujuan utama regresi linier berganda adalah menggunakan variabel independen yang nilainya telah diketahui untuk memprediksi sebuah variabel dependen.

Analisis regeresi digunakan bila variabel independen dan dependennya bersifat metrik. Tetapi untuk hal tertentu, teknik ini juga dapat digunakan untuk data yang bukan metrik. Setiap variabel independen diberikan bobot yang menunjukkan kontribusi relatif variabel independen tersebut terhadap prediksi keseluruhan. Dengan metode ini akan diketahui koefisien setiap variabel (b) yang menunjukkan kontribusi setiap variabel independen terhadap variabel dependen dalam model keseluruhan. Bentuk umum dari persamaan regresi adalah sebagai berikut (Walpole & Mayers, 1995) dalam Zuhdi (2006) : Y= b0 + bi Xi + e Di mana : Y = variabel dependen Xi = variabel independen ke-i b0 = perpotongan persamaan regresi dengan sumbu Y bi = koefisien kemiringan yang memberikan nilai perubahan Y akibat perubahan Xi e = nilai sisa (residu), yaitu error akibat ketidaksesuaian data dengan model.

Dalam analisis multi regresi, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:

2.5.1. Akurasi Regresi Linier berganda Hair (1998) dalam Zuhdi (2006), mengatakan bahwa untuk mengukur seberapa akurat prediksi yang dilakukan regresi linier berganda, digunakan koefisien

2 2 2 determinasi ( R ). Nilai R berkisar antara 0 sampai 1. Nilai R yang


mendekati 1 menunjukkan model regresi telah baik, yaitu bahwa variabel dependen telah dapat dijelaskan secara linier oleh variabel independen. Sedangkan

2 bila nilai R mendekati 0, tidak berarti bahwa model tersebut tidak baik,
melainkan linearitas antar variabel dalam model tersebut kecil dan prediksi yang diberikan tidak lebih dari nilai rata-rata variabel dependen. Pada umumnya, nilai

R 2 akan bertambah tinggi dengan bertambahnya jumlah variabel independen. 2 Nilai R ini menunjukkan kesesuaian model berdasarkan data yang diperoleh 2 2 dari sampel penelitian. Untuk itu, nilai R perlu disesuaikan menjadi nilai R
adjusted, yaitu koefisien determinasi yang memasukkan unsur banyaknya variabel independen sehingga dapat lebih mencerminkan kesesuaian model tersebut terhadap dunia nyata yang diwakilinya.

Uji F Untuk menguji signifikansi pengaruh dari variable frekuensi rate dan terhadap produktivitas, maka dilakukan F-test dengan tingkat kepercayaan Adapun hipotesis yang diajukan adalah: - Ha = Berarti tidak ada pengaruh yang positif antara frekuensi rate secara bersama-sama terhadap produktivitas.

- Ho = Berarti tidak ada pengaruh positif antara frekuensi rate secara bersamasama terhadap produktivitas kerja Kriteria pengujian :

- Jika F hitung > F tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak serta korelasinya dinyatakan signifikan

Bab 3 Metodologi Penelitian

3.1. Flowchart Penelitian Flowchart penelitian dibuat sebagai acuan untuk melakukan penelitian agar langkah-langkah atau proses penelitian dapat terlihat dengan jelas.

Gambar 3.1. Flowchart penelitian

3.2. Langkah-langkah Pemecahan Masalah 3.2.1. Studi lapangan dan Studi Literatur Studi lapangan atau observasi dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi objek penelitian secara mendetail, serta mengetahui apa saja yang terjadi terkait masalah yang akan diteliti. Agar data yang didapat akurat, maka dilakukan observasi dengan mengadakan wawancara dengan pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan penelitian ini. Pada studi literatur, untuk mendukung penelitian yang dilakukan terutama dalam tahap pemecahan masalah, diperlukan studi literatur yang berisi konsep teoritis yang berkaitan dengan penelitian. Teoriteori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu materi tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang penelitian yang akan dilakukan. Dengan adanya studi literatur, maka akan memudahkan langkah-langkah penelitian secara keseluruhan.

3.2.2. Identifikasi Masalah Dalam hal ini peneliti melakukan utnuk menganalisis pengaruh kecelakaan terhadap produktivitas kerja diperusahaan pada saat ini. Serta jenis-jenis kecelakaan apa saja yang sering terjadi diperusahaan dan apakah perlu dilakukan perbaikan terhadap keselamatan kerja.

3.2.3. Tujuan Penelitian Pada tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pegaruh kecelakaan kerja terhadap produktivitas serta mengevaluasi pendataan dan pelaporan yang telah dijalankan dan mengkaji serta memberi usulan perbaikan.

3.2.4. Pengumpulan Data Peneliti mulai mengumpulkan data yang terdiri dari data kecelakaan kerja lima tahun terakhir, yaitu tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009. Data kecelakaan kerja pada di pabrik/kantor dan kecelakaan kerja lalu lintas.

Setelah

mengumpulkan

data

kecelakaan

maka

dari

itu

peneliti

juga

mengumpulkan data target produksi yang dicapai dan target produksi tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009, dapat menghasilkan nilai produktivitas setiap tahun.

3.2.5. Pengolahan Data Penelitian melakukan perhitungan angkah frekwensi kecelakaan dan Severity Rate.

Frequency Rate (F) =

Banyaknya kecelakaan x1.000.000 Jam manusia total

Pada bagian ini peneliti mengolah data dengan menggunakan perhitungan diantaranya menghitung terhadap kecelakaan kerja dipabrik/kantor dan

kecelakaan kerja lalu lintas pada waktu terjadi kecelakaan dan melakukan dengan menghitung angkah frekwensi kecelakaan.

Yang selanjutnya dari hasil tersebut kemudian dilakukan rekapitulasi nilai berdasarkan peringkat. nilai yang terbesar atau tertinggi menjadi urutan pertama yang harus segera dijadikan prioritas untuk perbaikan, guna untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja terhadap produktivitas tersebut diwaktu mendatang. Selain itu juga dilakukan pengolahan dengan menggunakan regresi linear sederhana dari tahun 2005-2009 pada wilayah atau area pabrik, kantor, dan lalu lintas guna melihat tren kecelakaan kerja yang terjadi.

Untuk data yang di ambil diperusahaan adalah target produksi dan jumlah produksi yang dicapai, maka dari itu peneliti mencoba untuk menghitung target produksi pertahun dan jumlah produksi yang dicapai pertahun.

Produktivitas

jumlah produksi yang dicapai target produksi

3.2.6. Regresi linier Ganda/koefisien determinasi Untuk mengetahui bagaimana besarnya pengaruh kecelakaan terhadap

produktivitas maka digunakan untuk menentukan Perhitungan regresi linier berganda ini dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS for windows 12.0 koefisien determinasi dengan persamaan. R2 = r2x100% Uji F Untuk menguji signifikansi pengaruh dari variable frekuensi rate dan produktivitas, maka dilakukan F-test dengan tingkat kepercayaan Adapun hipotesis yang diajukan adalah:

- Ha = Berarti tdak ada pengaruh yang positif antara frekuensi rate terhadap produktivitas.

- Ho= Berarti tidak ada pengaruh positif antara frekuensi rate terhadap produktivitas kerja Kriteria pengujian :

- Jika F hitung > F tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak serta korelasinya dinyatakan signifikan

3.2.7. Uji Hipotesis Pengujian Hipotesis akan membawa kepada kesimpulan untuk menolak atau menerima hipotesi. Dengan demikian kita dihadapkan pada dua pilihan. Agar pemilihan kita lebih terinci dan mudah, maka diperlukan hipotesis alternative Bila sampel diambil dari populasi, maka bukti yang diperoleh dari sampel dapat digunakan untuk membuat pernyataan inferensi mengenai karakteristik populasi. Selain itu, informasi sampel dapat digunakan sebagai hipotesis mengenai populasi yang telah dibentuk atau dibuat. Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenal sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya disebut sampel total atau sensus. Hipotesis ditentukan oleh sipeneliti dalam penelitian, H0 yang

diharapkan oleh peneliti biasa ditolak, karena peneliti menginginkan penelitian yang dia teliti tidak lebih baik dari penelitian sebelumnya.

Adapun langkah-langkah dalam uji hipotesis adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis tandingan (H1). Menentukan derajat keberartian (). Menentukan tes statistik yang cocok dan menentukan daerah kritis berdasarkan . 4. Hitung tes statistik, tolak H0 jika tes statistik ada di daerah kritis, selain itu jangan tolak H0. 5. Menentukan kesimpulan

3.2.8. Analisis Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap segala hal yang telah dilalui dalam tahapan penelitian yang telah dilakukan mengenai metode maupun data yang diperoleh. Dari hasil analisis perhitungan tersebut, maka dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui apakah kecelakaan terhadap produktivitas masih harus disempurnakan, kemudian untuk menentukan atau sebagai ukuran pengalaman kecelakaan dari suatu perusahaan serta dapat menentukan apakah pengalaman tersebut lebih baik atau menjadi buruk tiap tahunnya. Kemudian pada analisis ini dilakukan juga analisa yang disajikan dalam bentuk dimana pada diagram ini dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi pada wilayah pabrik, kantor dan lalu lintas.

3.2.9. Kesimpulan dan Saran Hasil dari pengolahan data dan penganalisaan yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya, kemudian diambil beberapa pernyataan yang dapat dijadikan sebagai kesimpulan. Kesimpulan ini dibuat untuk lebih memudahkan pembaca dalam memahami isi dari penelitian yang telah dilakukan. Selain kesimpulan, akan dijelaskan juga beberapa saran yang didedikasikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang diambil pada penelitian. Tujuanya agar dilakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan.

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

4.1.

Sejarah Perusahaaan

PT. Perisai Abadi Guna Garment Industry yang sekarang berlokasi di Jl. Industri 1 No. 3B Leuwigajah, Cimahi Jawa merupakan salah satu perusahaan milik swasta yang berstatus kepemilikan sebagai perusahaan perseorangan (Persero) yang berada di kota cimahi.

Sejarah berdirinya PT. Perisai Abadi Guna Garment Industry dimulai sejak bertemunya 3 orang yang ingin bekerja sama mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang garment atau pakaian jadi. Ketiga orang tersebut berasal dari Indonesia dan Jepang, yang mana dari Indonesia diwakili oleh satu orang dan berasal dari PT. Trisula sedangkan dari Jepang diwakili oleh dua orang yang berasal dari Marubeni Co.LTD dan Seikou Co. LTD.

Pada tanggal 9 November 1990 dengan akta Notaries No. 42 tahun 1990 berdirilah PT. Perisai Abadi Guna Garment Industry dengan Notaries Daniel., dengan tiga orang pendiri yaitu: 1. Andy Tadius Lie 2. Toru Asai 3. Seijiro Hirakawa

Kemudian akta Notaries tersebut dirubah menjadi No. 52 tahun 1991 tertanggal 10 Juli 1991 dengan Notaries yang sama, kemudian tanggal 24 Oktober 1991 berdasarkan pada keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 593/SK/456-BKPMD/1991, pihak PT. Perisai Abadi Guna Garment Industry diijinkan oleh pejabat yang berwenang untuk mendirikan sebuah pabrik garment (industri Gorden Vitrage) di atas sebidang tanah seluas 8110 m2 (delapan ribu seratus sepuluh meter persegi) di Jl. Industri 1 No. 3B Leuwigajah Cimahi. Maka berdirilah PT. Perisai Abadi Guna Garment Industry di daerah tersebut yang

berstatus kantor pusat dan sekaligus sebagai pabrik untuk memproduksi dengan pertimbangan: 1. Tersedianya jaringan angkutan darat yang baik dan dekat dengan jalan raya. 2. Dekatnya dengan bahan baku yang dibutuhkan. 3. Dekatnya dengan tenaga kerja yang dibutuhkan Pendirian perusahaan ini memiliki tujuan untuk membantu pemerintah dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan social ekonomi masyarakat, di daerah sekitar perusahaan.

4.1.1. Struktur Organisasi Perusahaan

4.1.2. Hubungan produktivitas dengan K-3

Diagram tersebut melihat bahwa dengan adanya sikap manajemen perusahaan yang tidak saja memperhatikan kepentingan perusahaan tetapi juga

memperlihatkan agar perusahaan penetapkan kebijakan-kebijakan manajemen yang berorentasi pada kesembangan kepentingan, yaitu kepentingan perusahaan keselamatan kerja.

Sehingga dalam uraian diatas diketahui bahwa pelaksanaan program K-3 ini menimbulkan pengaruh aspek positif dan aspek teknis. Pengaruh positif pada psikologi adalah pekerja merasa bahwa perusahaan memperhatikan meraka hingga dalam bekerja merasa aman dan lebih baik dalam bekerja dan tidak akan mengecewakan perusahaan. Sehingga pengaruh aspek teknis adalah penurun jumlah kecelakaan dan sakit akibat kerja yang mestinya yang tidak perlu terjadi.

4.1.3. Job Description PT. Perisai Abadi Guna Deskripsi tugas, kewajiban dan wewenang serta tanggung jawab untuk masingmasing jabatan di PT. Perisai Abadi Guna, secara umum adalah sebagai berikut: Direktur 1. Memimpin dan mengawasi jalannya perusahaan, mulai dari perencanaan yang terdiri menentukan misi dan tujuan yang akan dicapai perusahaan dalam jangka panjang serta target-terget yang harus dicapai dalam jangka pendek, penataan Pengaturan, pelaksanaan serta pengendalian dan evaluasi dari seluruh kegiatan perusahaan. 2. Membuat keputusan-keputusab bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efesien dalam pencapaian tujuan perusahaan. Membuat peraturan di dalam perusahaan termasuk melakukan pelimpahan tugas dan wewenang terhadap manajer direktur. 3. Bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup perusahaan termasuk tanggung jawab atas ketepatan dan kualitas tugas bagian-bagian yang ada, sehingga bagian-bagian tersebut dapat bekerja secara efektif dan efesien untuk mencapai hasil yang optimal. KA Produksi Barang Jadi 1. Mengkoordinasi, mengawasi serta menyusun rencana produksi dan mengendalikannya. 2. Memotivasi para karyawan yang berada dibawahnya, supaya target produksi perusahaan dapat tercapai. 3. Mengimplementasikan misi dan tujuan perusahaan serta membuat program-program yang menunjang tercapainya target dan tujuan perusahaan. KA Produksi Kniting 1. Mengkoordinasikan dan memonitor pemeliharaan sistem atau sistem yang menyangkut operasional benang maupun desain dan analisis untuk instal dan pembuatan kain vitrage. 2. Memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatan didepartemen Produksi kniting dalam rangka memberi kepada user diseluruh unit yang bersifat teknis maupun bisnis proses.

KA Marketing Piutang 1. Turut menentukan harga yang dapat bersaing dihasilkan oleh perusahaan sejenis lainnya. 2. Bertanggung jawab atas adanya suatu rencana penjualan yang realistis serta pengiriman barang selaras dengan kebijakan perusahaan. 3. Turut bertanggung jawab atas tercapaianya rencana atau target marketing yang telah ditetapkan. KA Accounting & Keuangan 1. Menegang uang kas kantor perusahaan 2. membuat laporan keuangan setiap bulan. 3. Bertanggung jawab dengan produk yang

dalam Visi dan Misi Panitian Pembina kecelakaan terhadap produktivitas PT. Perisai Abadi Guna, adalah:

A. Visi mengurangi terjadinya kecelakaan karena dapat merugikan perusahaan dan memberikan komitmen serta konsisten dalam pelaksanaannya.

B. Misi Menjadikan PT. Perisai Abadi Guna perusahaan yang safety mainded dan kontribusinya jelas bagi produktivitas tenaga kerja dalam menghasilkan produk bermutu, sehat dan sejahtera serta lingkungan ikut menikmati keberadaan perusahaan disekitar mereka. Hasil dari kebijakan serta visi dan misi yang selama ini telah diterapkan oleh perusahaan.

4.2.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang didapat diperusahaan selama 5 tahun terakhir yang dimulai dari periode tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan tahun 2009, data jumlah produksi yang dicapai pertahun dan target produksi dapat dianalisa sesuai dengan program yang telah berlaku.

4.2.1. Data Kecelakaan Kerja Dipabrik, Kantor Dan Lalu Lintas Untuk menganalisa kecelakaan kerja diperusahaan ini, maka dilakukan pemisahan terhadap ruang lingkup kecelakaan kerja yang terjadi didalam area pabrik/kantor dan kecelakaan akibat kecelakaan kerja lalu lintas.
Tabel 4.1. Data kecelakaan kerja dipabrik/kantor dan kecelakaan kerja lalu lintas

Jenis wilayah Kecelakaan kerja Pabrik kantor Lalu lintas Total

2005 35 1 8 44

Jumlah Kecelakaan 2006 2007 2008 21 17 25 0 1 0 6 5 7 27 23 32

2009 30 1 6 37

4.2.2. Data Target Produksi dan Jumlah Produksi yang dicapai Data yang di dapat di perusahaan PT. Perisai Abadi Guna selama 5 tahun sesuai dengan program berlaku , peneliti mengambil data adalah target produksi dan jumlah produksi yang dicapai diantaranya tabel sebagai berikut.
Tabel 4.2. Data Target Produksi, Produksi yang dicapai dan Jumlah Produktivitas tahun 2005.

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total

Jumlah Produksi Yang Dicapai 630 592 125 890 500 731 120 870 120 633 184 104 5499

Target Produksi 632 592 125 898 521 731 120 871 120 635 184 114 5543

Tabel 4.3. Data Target Produksi, Produksi Yang Dicapai Dan Jumlah Produktivitas Tahun 2006.

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total

Jumlah Produksi Yang Dicapai 525 122 139 400 978 877 225 100 450 98 176 125 4215

Target Produksi 525 122 142 675 985 877 225 100 450 98 176 125 4500

Tabel 4.4. Data Target Produksi, Produksi yang dicapai dan Jumlah Produktivitas tahun 2007.

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total

Jumlah Produksi Yang Dicapai 632 890 184 425 632 632 500 500 500 1500 1500 1500 9395

Target Produksi 632 898 184 425 632 632 632 500 500 1500 1500 1500 9535

Tabel 4.5. Data Target Produksi, Produksi yang dicapai dan Jumlah Produktivitas tahun 2008.

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total

Jumlah Produksi Yang Dicapai 497 996 1000 998 999 1000 1000 1000 850 120 944 120 9524

Target Produksi 500 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 856 120 950 120 9546

Tabel 4.6. Data Target Produksi, Produksi Yang Dicapai Dan Jumlah Produktivitas Tahun 2009.

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total

Jumlah Produksi Yang Dicapai 497 996 1000 998 999 1000 1000 1000 850 120 944 120 9524

Target Produksi 500 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 856 120 950 120 9546

4.3.

Pengolahan Data

Data kecelakaan kerja, selanjutnya akan diolah terlebih dahulu dan disajikan dalam bentuk hasil pengumpulan data kecelakaan kerja dan data jumlah produksi yang dicapai, target produksi selama periode lima tahun terakhir, yaitu tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009.

4.3.1. Perhitungan Frequency Kecelakaan Kerja Dipabrik, Kantor Dan Kecelakaan Kerja Lalu Lintas.
Pada tabel dibawah ini, data akan dihitung menurut jenis wilayah kecelakaan kerjanya, yaitu jenis wilayah kecelakaan kerja area pabrik/kantor dan kecelakaan kerja area lalu lintas periode tahun 2005 - 2009.

Frekuensi Rate (F)=

Banyaknya kecelakaan x1.000.000 Jam manusia total / Tahun

Tabel 4.7. Rekapitulasi Perhitungan Frequency Rate Kecelakaan KerjaDipabrik/Kantor Dan Kecelakaan Kerja Lalu Lintas Tahun 2005 - 2009. Jenis Wilayah Kecelakaan Kerja Pabrik Kantor Lalulintas Pabrik Kantor Lalulintas Pabrik Kantor Lalulintas Pabrik Kantor Lalulintas Pabrik Kantor Lalu lintas

Tahun

Jumlah kecelakaan

Jumlah Pekerja

FR

2005

44

250

87.301

2006

32

250

63.492

2007

23

250

45.635

2008

34

250

67.460

2009

37

250

73.413

Contoh perhitungan: Ket: Frekuensi Rate (F) Jam-manusia total : Jumlah pekerja : 250 orang 1 hari = 7 jam 1 minggu = 6 hari 1 bulan = 4 minggu 1 tahun = 12 bulan 7 x 6 x 4 x 12 = 2016 Jam/Tahun

1 hari = 7 jam 1 tahun= 360 Hari/Tahun 1 tahun 360 x 7=2520 Jam/Tahu 7x 6 x 4 x 12 = 2016 Jam/Tahun

Kecelakaan pabrik, kantor dan lalu lintas pada tahun 2005. F=


44 x1.000.000 250 x 2016 44000000 87.301 504000

Angka frekuensi rate tersebut menunjukan, bahwa dalam tahun 2005 terjadi kecelakaan 87.301 pada setiap 1.000.000 jam manusia Total / Tahun Kecelakaan pabrik, kantor dan lalu lintas pada tahun 2006. F=
32 x1.000.000 250 x 2016 32000000 63.492 504000

Angka frekuensi rate tersebut menunjukan, bahwa dalam tahun 2006 terjadi kecelakaan 63.492 pada setiap 1.000.000 jam manusia/Tahun.

Kecelakaan pabrik, kantor dan lalu lintas pada tahun 2007. F=


23x1.000.000 250 x 2016 23000000 45.635 504000

Angka frekuensi rate tersebut menunjukan, bahwa dalam tahun 2007 terjadi kecelakaan 45.635 pada setiap 1.000.000 jam manusia/Tahun.

Kecelakaan pabrik, kantor dan lalu lintas pada tahun 2008.

F=

34 x1.000.000 250 x 2016 34000000 67.460 504000

Angka frekuensi rate tersebut menunjukan, bahwa dalam tahun 2008 terjadi kecelakaan 67.460 pada setiap 1.000.000 jam manusia/Tahun.

Kecelakaan pabrik, kantor dan lalu lintas pada tahun 2009. F=


37 x1.000.000 250 x 2016 37000000 73.413 504000

Angka frekuensi rate tersebut menunjukan, bahwa dalam tahun 2009 terjadi kecelakaan 73.413 pada setiap 1.000.000 jam manusia/Tahun.

4.3.1.1.

Perhitungan Regresi Kecelakaan Dengan Menggunakan SPSS

Pada tahap ini akan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan proses regresi berganda pada data kecelakaan kerja yang terjadi selama periode lima tahun terakhir yaitu tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009 berdasarkan masingmasing klasifikasinya, diantaranya kecelakaan kerja berdasarkan wilayah pabrik, kantor dan lalu lintas.
Tabel 4.8. Koefisien Regresi Kecelakaan Dengan Menggunakan SPSS

Coefficients(a)
Model 1 Unstandardized Coefficients B Std. Error 1838.9 5966.116 00 -.900 2.973 Standardized Coefficients Beta .308 -.172 -.303 .778 .782 t Sig.

(Constant) tahun

a Dependent Variable: to_kecelakaan Trend tahun kecelakaan = 1838.900 atau -0.9 tahun.

4.3.1.2.

Perhitungan Regresi Frekuensi Rate


Coefficients(a)

Tabel 4.9. Koefisien Regresi Frekuensi Rate Dengan Menggunakan SPSS

Model

(Constant) tahun

Unstandardized Coefficients Std. B Error 19289.3 9062.21 25 1 -9.581 4.515

Standardized Coefficients Beta

Sig.

2.129 -.775 -2.122

.123 .124

a Dependent Variable: FR

4.3.2. Rekapitulasi Produktivitas Periode tahun 2005-2009 Pada tabel 4.9. dapat dilihat bahwa dari hasil perhitungan produktivitas antara jumlah produksi yang dicapai dengan target produksi maka, didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10. Hasil Perhitungan Produktivitas Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 Produktivitas 0.99206 0.93667 0.98532 0.9977 0.967886

Contoh perhitungan:
Produktivitas jumlah produksiyang dicapai 5499 0.99206 Tahun 2005 target produksi 5543 jumlah produksi yang dicapai 4215 0.93667 Tahun 2006 target produksi 4500 jumlah produksi yang dicapai 9395 0.98532 Tahun 2007 target produksi 9535 jumlah produksi yang dicapai 9524 0.9977 Tahun 2008 target produksi 9546 jumlahproduksiyang dicapai 9524 0.967886 Tahun 2009 target produksi 9546

Produktivitas

Produktivitas

Produktivitas

Produktivitas

4.3.2.1.

Perhitungan Regresi Produktivitas Dengan Menggunakan SPSS

Pada tahap ini akan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan proses regresi berganda pada data produktivitas yang terjadi selama periode lima tahun terakhir yaitu tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009.
Tabel 4.11. Koefisien Regresi Produktivitas Dengan Menggunakan SPSS Coefficients(a) Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta -1.033 15.153 .001 .008 .076 t Sig.

(Constant) tahun

-.068 .132

.950 .903

a Dependent Variable: prouct

Trend tahun produktivitas = -1.033 atau 0.001 tahun

4.3.3. Perhitungan Pengaruh Kecelakaan Terhadap Produktivitas Dengan melihat regresi frekuensi rate kecelakaan dan regresi produktivitas yang telah dibuat sebelumnya, pada bagian ini dapat diketahui secara keseluruhan atau bersama-sama yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas. Ho Hi : koefesien regresi tidak signifikan : Koefesien regresi signifikan

Tabel 4.12. Summary


Model Summary Model 1 R R Square .149a .022 Adjusted R Square -.304 Std. Error of the Estimate .02813270

a. Predictors: (Constant), FrekuensiRate

Angka R Square (angka korelasi yang dikuadratkan) sebesar 0.022. Angka R Square disebut juga sebagai koefisien deteminasi. Kecilnya angka koefesien determinasi, 0.022 atau sama dengan 2.2% (Rumus : r2x100%). Angka tersebut bahwa sebesar 2.2, sedangkan sisanya 97.8% (100-2.2%) harus dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab lainnya.
Tabel 4.13. Anova
ANOVAb Model 1 Sum of Squares .000 .002 .002 df 1 3 4 Mean Square .000 .001 F .068 Sig. .811a

Regression Residual Total

a. Predictors: (Constant), FrekuensiRate b. Dependent Variable: Produktivitas

Uji ANOVA menghasilkan angka F sebesar 0.068 dengan tingkat signifikan (angka probabilitas) sebesar 0.811 karena angka probabilitas 0.811>dari 0.05, maka model regresi ini tidak layak digunakan dalam memprediksi frekuensi.

Untuk dapat digunakan sebagai model regresi yang dapat digunakan dalam memprediksi variable tergantung, maka angka probabilitas harus lebih kecil dari 0.05.

Bab 5 Analisis

Dari hasil pengolahan data kecelakaan yang sebelumnya telah dilakukan dibab 4, selanjutnya dapat dianalisa, yaitu terhadap banyaknya kecelakaan kerja diwilayah pabrik, kantor dan lalu lintas setiap masing-masing periode.

5.1. Analisis kecelakaan kerja diwilayah pabrik, kantor dan lalu lintas Pada jumlah kecelakaan kerja periode tahun 2005 - 2009 diwilayah pabrik, kantor dan lalu lintas, total jumlah kejadiannya kecelakaan periode tahun 2005 sebesar 44, periode tahun 2006 sebesar 27, periode tahun 2007 sebesar 23, periode tahun 2008 sebesar 32 dan periode tahun 2009 sebesar 37 maka dari itu kecelakaan kerja di wilaya pabrik, kantor lalu lintas tahun dari masing-masing periode.
Tabel 5.1. Wilayah Kecelakaan Kerja Berdasarkan Periode Tahun 2005-2009

Jenis wilayah Kecelakaan kerja Pabrik kantor Lalu lintas Total 2005 35 1 8 44

Jumlah Kecelakaan 2006 21 0 6 27 2007 17 1 5 23 2008 25 0 7 32 2009 30 1 6 37

Gambar 5.1. Diagram Pareto Wilayah Kecelakaan Kerja Pabrik, Kantor dan Lalu lintas

Wilayah Kecelakaan Kerja Pabrik, Kantor dan Lalu lintas


50 40 30 20 10 0 2005 2006 2007 Tahun 2008 2009 Total

5.2. Analisis Data Target Produksi, Produksi yang dicapai dan Jumlah Produktivitas Untuk data jumlah produksi yang dicapai dan target produksi tahun 2005- 2009 dapat menghasilkan nilai produktivitas masing-masing periode 2005-2009. tahun dari masing-masing periode.
Tabel 5.2. Jumlah Produksi, Target Produksi dan Produktivitas Periode Tahun 2005-2009

Tahun 2005 2006 2007 2008 2009

Jumlah produksi 5499 4215 9395 9524 5636

Target Produksi 5543 4500 9535 9546 5823

Produktivitas 0.99206 0.93667 0.98532 0.9977 0.967886

Gambar 5.2. Diagram Pareto Jumlah Produksi, Target Produksi dan Produktivitas Periode Tahun 2005-2009

Jumlah Produksi, Target Produksi dan Produktivitas 2005-2009


12000

10000

8000

6000

Jumlah Produksi Target Produksi Produktivitas

4000

2000

0 2005 2006 2007 Tahun 2008 2009

5.3. Analisis Jumlah Frekwensi Rate periode tahun 2005-2009 Kemudian jumlah frekuwensi Rate kecelakaan pada periode tahun 2005 2009, total jumlah frekwensi rate tahun 2005 sebesar 87.3015873, jumlah frekwensi rate tahun 2006 sebesar 63.49206349, jumlah frekwensi rate tahun 2007 sebesar 45.6349206, jumlah frekwensi rate tahun 2008 sebesar 67.46031746, dan jumlah frekwensi rate tahun 2009 sebesar 73.41269841, tahun dari masing-masing periode. Tabel 5.3. Frequency Rate Berdasarkan Periode Tahun 2005-2009 Tahun
2005 2006 2007 2008 2009

FR
87.3015873 63.49206349

45.63492063
67.46031746

73.41269841

Gambar 5.3. Diagram Pareto Frekuensi Rate Periode Tahun 2005-2009

100 80 60 40 20 0

Frekuensi Rate Periode Tahun 2005-2009

Frekuensi Rate

2005

2006

2007 Tahun

2008

2009

Tabel 5.4. Tabel Produktivitas Berdasarkan Periode Tahun 2005-2009 Tahun


2005 2006 2007 2008 2009

Produktivitas 0.99206 0.93667 0.98532 0.9977 0.967886

Gambar 5.4. Diagram Pareto Produktivitas Periode Tahun 2005-2009 Produktivitas Periode Tahun 2005-2009
1,01 1 0,99 0,98 0,97 0,96 0,95 0,94 0,93 0,92 0,91 0,9 2005 2006 2007 2008 2009

Produktivitas

Tahun

Setelah diuji pengaruh frekuensi rate terhadap produktivitas dengan mengunakan grafik pareto maka kecelakaan kerja atau frekuensi rate tidak ada pengaruh sama sekali terhadap produktivitas.

5.4. Analisis Pengaruh FR Terhadap Produktivitas Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variable pengaruh kecelakaan terhadap produktivitas. Jika ada berapa besarnya hubungan kedua variable tersebut.

5.4.1. Uji Koefisien Determinasi Angka R Square (angka korelasi atau r2 dikuadratkan) sebesar 0.022. Angka R Square disebut juga sebagai koefesien determinasi.atau sama dengan 2.2% angka tesebut berarti bahwa sebesar 2.2% yang dapat dijelaskan dengan menggunakan variable Frekuensi Rate. R Square berkisar antara 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R Square maka hubungan kedua variable semakin kecil dan sebaliknya.

5.4.2. Uji Anova Untuk menguji signifikansi pengaruh dari variabel frekwensi rate dan terhadap produktivitas kerja, maka dilakukan dengan tingkat kepercayaan adapun hipotesis yang diajukan adalah: hipotesis tersebut ternyata 0.068> 0.05. Model regresi tidak dapat memprediksi produktivitas.

Uji Anova meghasilkan angka F sebesar 0.068 dengan tingkat signifikansi (angka probabilitas) 0.811. karena angka probabilitas 0.811 > dari 0.05, maka model regresi ini tidak layak untuk digunakan dalam memprediksi. Dengan kata lain variable frekuensi rate dan produktivitas tidak mempengaruhi.

Untuk uji signifikan koefisien regresi frekuensi rate dengan produktivitas dengan uji hipotesis Ho : Koefisien regresi tidak signifikan

Hi : Koefisien regresi signifikan

Bab 6 Kesimpulan dan Saran

6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan analisis pengolahan data mengenai pengaruh kecelakaan terhadap produktivitas yang ada pada PT. Perisai Abadi Guna, maka kesimpulan yang dapat adalah sebagai berikut. Kecelakaan yang terjadi di PT Perisai Abadi Guna dari tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009, maka mengalami trend kecelakaan yang terjadi menuru. Produktivitas yang ada di PT Perisai Abadi Guna dari tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009, maka mengalami Trend yang naik. Frekuensi Rate dari tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009, maka mengalami Trend yang turun. Selama ini kejadiaan kecelakaan yang mempengaruhui produktivitas sebesar 0.022 atau sama dengan 2.2%, maka hal ini menyatakan bahwa kejadian kecelakaan yang dihasilkan Frekuensi Rate bernilai kecil, jadi kecelakaan kerja tidak ada pengaruh terhadap produktivitas. Secara statistic berdasarkan uji hipotesis tidak ada hubungan yang terjadi antara kecelakaan yang diwakili Frekuensi Rate terhadap produktivitas, maka perusahaan tidak memperhitungkan kejadian kecelakaan dan perusahaan masih bisa menjaga produktivitasnya. Dari uji statistik dengan mengunakan SPSS frekuensi rate dan produktivitas maka dari itu frekuensi rate terhadap produktivitas tidak ada pengaruh.

6.2.

Saran

Dari hasil kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat ditulis memukakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dan usaha meningkatkan produktivitas ditinjau dari segi pelaksanaan. Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut.

Agar pelaksanaan produktivitas karyawan dapat berjalan dengan lancer dan baik, hendaknya pabrik perusahaan memberikan saksi kepada karyawan yang tidak mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan hal ini ditunjukan supaya semua karyawan yang bekerja melakukan pekerjaan dengan hati-hati sehingga apa yang terjadi masalah perusahaan dapat diatasi.

Dengan memperhatikan kecelakaan kerja akibat kelaian atau kecerobohan pekerja, maka penyuluhan dan pengarahan sebelum melakukan pekerjaan diberikan secara insentif melalui komunikasi yang efektif. Dalam hal ini tindakan evaluasi harus mendapatkan prioritas melalui tanggapan positif terhadap umpan balik dari pihak pekerja.

Meningkatkan budaya K3 kepada pekerja dengan membiasakan karyawan bekerja secara aman dan selamat dengan mempraktekan sebagai modal dasar kebudayaan K3. Di PT. Perisai Abadi Guna.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumamur P.K (1989). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV Haji Masagung. 2. Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007 3. Drs. Muchdarsyah Sinungan. (2009). Produktivitas Apa Dan Bagaiman. Jakarta Bumi Aksara 4. Dain Rakyat. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS 18001.Jakarta 13930. INDONESIA 5. Prof. Dr . Sudjana, M.A., M.Sc. Metode Statistik. PT. TARSITO. Bandung. 6. Iyan Andriana. (2009) SPSS Statistical Product Service Solutions.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi Nama Nim Tanggal Lahir Alamat : Dodi Hermanto : 1.03.06.019 : 31 Juli 1987 : Desa. III Keluang Rt. 7/3 Kec. Keluang Muba Kab. Musi Banyuasin Provinsi. Sumsel Nomor Telepon/Hp Email Jenis Kelamin Warga Negara Agama : 081321303005 : macan_bungsu@rocketmail.com : Laki-Laki : Indonesia : Islam

Pendidikan Universitas Komputer Indonesia SMK Paundan 2 Bandung SLTPN 5 Keluang SDN 1 Keluang 2006-2011 2003-2006 2000-2003 1994-2000

Lampiran-lampiran

PT. PERISAI ABADI GUNA


Jl.Industri No. 3B Leuwigajah, Cimahi-Jawa barat Telp/Fax. 022-6006026 Specialist gordyn and vitrage

STRUKTUR ORGANISASI PT. PERISAI ABADI GUNA

Arsip :

PT. PERISAI ABADI GUNA


Jl.Industri No. 3B Leuwigajah, Cimahi-Jawa barat Telp/Fax. 022-6006026 Specialist gordyn and vitrage

HUBUNGAN ANTARA K3 DAN PRODUKTIVITAS

Arsip :

PT. PERISAI ABADI GUNA


Jl.Industri No. 3B Leuwigajah, Cimahi-Jawa barat Telp/Fax. 022-6006026 Specialist gordyn and vitrage

MASTER KODE JENIS PEKERJAAN TAHUN 2005


KODE V1 V15 V2 V25 VP1 VP15 VP2 VP25 KL1 KLP1 KG1 KGP 1 JENIS PEKERJAAN Vit standar Polos 1 m, Vit standar Polos 1,5 m, Vit standar Polos 2 m, Vit standar Polos 2,5 m, Vit standar Print 1 m, Vit standar Print 1,5 m, Vit standar Print 2 m, Vit standar Print 2,5 m, K Langsung No 1, K Langsung Print No 1 K Gantung No 1, K Gantung Print No. 1 TARGET Target Produksi 632 592 125 898 521 731 120 871 120 635 184 114 Jumlah target 630 592 125 890 500 731 120 870 120 633 184 104

MASTER KODE JENIS PEKERJAAN TAHUN 2006


KODE V1 V15 V2 V25 VP1 VP15 VP2 VP25 KL1 KLP1 KG1 KGP 1 JENIS PEKERJAAN Vit standar Polos 1 m, Vit standar Polos 1,5 m, Vit standar Polos 2 m, Vit standar Polos 2,5 m, Vit standar Print 1 m, Vit standar Print 1,5 m, Vit standar Print 2 m, Vit standar Print 2,5 m, K Langsung No 1, K Langsung Print No 1 K Gantung No 1, K Gantung Print No. 1 Target Produksi 525 122 142 675 985 877 225 100 450 98 176 125 TARGET Jumlah target 525 122 139 400 978 877 225 100 450 98 176 125

Arsip :

PT. PERISAI ABADI GUNA


Jl.Industri No. 3B Leuwigajah, Cimahi-Jawa barat Telp/Fax. 022-6006026 Specialist gordyn and vitrage

MASTER KODE JENIS PEKERJAAN TAHUN 2007


KODE V1 V15 V2 V25 VP1 VP15 VP2 VP25 KL1 KLP1 KG1 KGP 1 JENIS PEKERJAAN Vit standar Polos 1 m, Vit standar Polos 1,5 m, Vit standar Polos 2 m, Vit standar Polos 2,5 m, Vit standar Print 1 m, Vit standar Print 1,5 m, Vit standar Print 2 m, Vit standar Print 2,5 m, K Langsung No 1, K Langsung Print No 1 K Gantung No 1, K Gantung Print No. 1 TARGET Target Produksi 632 898 184 425 632 632 632 500 500 1500 1500 1500 Jumlah target 632 890 184 425 632 632 500 500 500 1500 1500 1500

MASTER KODE JENIS PEKERJAAN TAHUN 2008


KODE V1 V15 V2 V25 VP1 VP15 VP2 VP25 KL1 KLP1 KG1 KGP 1 JENIS PEKERJAAN Vit standar Polos 1 m, Vit standar Polos 1,5 m, Vit standar Polos 2 m, Vit standar Polos 2,5 m, Vit standar Print 1 m, Vit standar Print 1,5 m, Vit standar Print 2 m, Vit standar Print 2,5 m, K Langsung No 1, K Langsung Print No 1 K Gantung No 1, K Gantung Print No. 1 TARGET Target Produksi 500 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 856 120 950 120 Jumlah target 497 996 1000 998 999 1000 1000 1000 850 120 944 120

Arsip :

PT. PERISAI ABADI GUNA


Jl.Industri No. 3B Leuwigajah, Cimahi-Jawa barat Telp/Fax. 022-6006026 Specialist gordyn and vitrage

MASTER KODE JENIS PEKERJAAN TAHUN 2009


KODE V1 V15 V2 V25 VP1 VP15 VP2 VP25 KL1 KLP1 KG1 KGP 1 JENIS PEKERJAAN Vit standar Polos 1 m, Vit standar Polos 1,5 m, Vit standar Polos 2 m, Vit standar Polos 2,5 m, Vit standar Print 1 m, Vit standar Print 1,5 m, Vit standar Print 2 m, Vit standar Print 2,5 m, K Langsung No 1, K Langsung Print No 1 K Gantung No 1, K Gantung Print No. 1 Target Produksi 125 125 365 635 184 321 982 500 500 650 786 650 TARGET Jumlah target 111 125 315 596 184 321 898 500 500 650 786 650

Wilaya Kecelakaan 2005 Pabrik kantor Lalu lintas 35 1 8

Jumlah Kecelakaan 2006 21 0 6 2007 17 1 5 2008 25 0 7 2009 30 1 6

Arsip :

PT. PERISAI ABADI GUNA


Jl.Industri No. 3B Leuwigajah, Cimahi-Jawa barat Telp/Fax. 022-6006026 Specialist gordyn and vitrage

SURAT KETERANGAN
NO.005 / PAG-TUGAS AKHIR / X / 10

Yang bertanda tangan dibawah ini pemimpin PT. PERISAI ABADI GUNA menerangkan bahwa :

Nama Nim Jurusan

: Dodi Hermanto : 10306019 : Teknik Industri

Yang bersangkutan telah melakukan Penelitian Tugas Akhir di PT. PERISAI ABADI GUNA terhitung sejak tanggal 01 Oktober S/d 30 Oktober 2010.

Demikian surat keterangan ini agar dipergunakan sebagai mana mestinya.

Bandung, 30 Oktober 2010 PT. PERISAI ABADI GUNA

Andy Tadius Lie Pimpinan


Arsip :

Você também pode gostar