Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Analgesik narkotika adalah suatu jenis obat penghilang rasa sakit yang menghalangi transmisi sinyal rasa sakit di otak, seringkali menyebabkan toleransi (kebutuhan untuk dosis obat yang lebih tinggi obat). Analgesik narkotik, disebut juga agonis narkotik, diresepkan untuk mengatasi nyeri yang sedang sampai berat. Anlgesik narkotik bekerja terutama pada sistem saraf pusat. Narkotik tidak hanya menekan rangsang nyeri tetapi juga menekan pernapasan dan batuk yang bekerja pada pusat pernapasan dan batuk pada medulla di batang otak. Salah satu contoh dari narkotik adalah morfin, yang merupakan analgesik kuat yang dapat meredakan nyeri yang ringan sampai sedang dan menekan batuk. Kodein tidak sekuat morfin, tetapi dapat meredakan nyeri yang ringan sampai sedang dan menekan batuk (Anugerah, 1994). Source: Anugerah, P. 1994, Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan, 220, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta Analgetik narkotik merupakan turunan opium yang berasal dari tumbuhan Papaver somniferum atau dari senyawa sintetik. Analgesik ini digunakan untuk meredakan nyeri sedang sampai hebat dan nyeri yang bersumber dari organ viseral. Penggunaan berulang dan tidak sesuai aturan dapat menimbulkan toleransi dan ketergantungan. Toleransi adalah penurunan efek, sehingga untuk mendapatkan efek seperti semula perlu peningkatan dosis. Karena dapat menimbulkan ketergantungan. Obat golongan ini penggunaannya diawasi secara ketat dan hanya nyeri yang tidak dapat
diredakan dengan obat analgetik, antipiretik, dan antiinflamasi) (Priyanto, 2008). Source : Priyanto, 2008, Farmakologi Dasar untuk Mahasiswa Farmasi dan Keperawatan, Leskonfi, Jakarta, pp. 115-116
http://www.youtube.com/watch?v=iOEGa-Dfwwg