Você está na página 1de 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. Y DENGAN KANKER SERVIKS DI BANGSAL MELATI 2 (8K) RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA A.

PENGKAJIAN Pengkajian dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Mei 2012 pukul 09.00 WIB di bangsal Melati 2 RSUD Dr. Moewardi. Pengkajian diperoleh dari hasil anamnesa langsung ke pasien, keluarga, dan status pasien. 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Umur Jenis kelamin Pendidikan Agama Suku / Bangsa Status perkawinan Alamat Sragen Tgl masuk RS Bangsal Nomor RM Dignosa medis : Melati 2 : 01129577 : Kanker Serviks Ib2 : 21 Mei 2012 : SMP : Islam : Jawa / Indonesia : Kawin : Soko 10/02, Soko, Wiri, : Ny. Y : 58 tahun : Perempuan

b. Identitas Penanggungjawab Nama Umur Jenis kelamin Pendidikan Pekerjaan : SMA : swasta : Ny. S : 28 tahun : Perempuan

Agama Alamat

: Islam : Soko 10/02, Soko, Wiri, Sragen

Hubungan dengan pasien : Anak 2. Riwayat Penyakit Pasien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah dan menjalar ke pinggang ketika terjadi perdarahan (merah segar disertai bekuanbekuan darah). b. Riwayat penyakit sekarang Pasien mengalami perdarahan sejak 4 tahun yang lalu dan hanya diperiksakan ke bidan atau dokter. Pasien diberi obat oral analgesik karena diperkirakan penyakit tersebut hanya tanda-tanda menopause saja. Tanggal 30 April 2012 pasien melakuklan pemeriksaan USG di RS PKU Muhammadiyah dengan hasil calyectasis disertai nefroltiasis kiri/cystitis. Pada tanggal 14 Mei 2012 pasien dirawat di RS PKU Muhammadiyah selama 1 minggu dan selama di RS PKU Muhammadiyah pasien telah mendapat transfusi 2 colf dan dilakukan pemeriksaan PA pada 15 Mei 2012 dengan kesan squamous cell carsinoma deferensiasi moderat. Pada tanggal 21 Mei 2012 pasien dirujuk ke RSUD DR Moewardi karena keterbatasan alat. c. Riwayat penyakit dahulu Pasien belum pernah mengalami penyakit ini sebelumnya. Pasien menderita hipertensi tapi tidak pernah diawat dirumah sakit karena penyakit hipertensi. Pasien juga tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC dan penyakit kelamin atau penyakit kronis seperti DM . d. Riwayat penyakit keluarga Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit seperti ini. Ibu pasien mempunyai riwayat hipertensi.

a. Keluhan utama

= perempuan = laki-laki serumah ----

= pasien = tinggal

Narasi : pasien adalah anak ke dua dari 3 bersaudara, pasien menikah 1 kali dikaruniai 3 anak, anak yang pertama perempuan dan sudah menikah, anak kedua perempuan dan sudah menikah, sedangkan anak ketiga laki-laki dan belum menikah. e. Riwayat menstruasi Menarche Siklus Jumlah Lama Warna Bau : 12 tahun : 28-30 hari : sedang (2 x ganti pembalut sehari) : 7 hari : merah segar-merah tua : khas

Dismenorhea : tidak

f. Riwayat obstetri 1) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas (G3P3A0 AH 3) Anak ke No Usia 1. 2. 3. 34 th 32 th 30 th Kehamilan Usia Penyuli kehamilan 40 mgg 38 mgg 39 mgg t Persalinan Jenis Penolong spontan spontan spontan Dukun anak Bidan Bidan Pr Lk Anak JK BB Pr 30 00 28 00 33 00

Pasien mengatakan selama nifas tidak ada keluhan perdarahan dengan lama nifas 35 hari. 2) Riwayat menikah Pasien mengatakan 1x menikah dengan usia perkawinan 35 tahun, pasien menikah pada usia 22 tahun. 3) Riwayat KB Pasien menggunakan KB susuk selama 2 tahun kemudian di lepas lalu punya anak, berulang selama 3x. Selama KB pasien mengalami menstruasi yang tidak teratur, kadang selama 1 bulan pasien mengalami menstruasi 3x berturut-turut. 3. Pola Fungsional Kesehatan a. Pola persepsi sehat sakit Pasien mengatakan jika sakit hanya minum obat warung dan berobat ke puskesmas. Bila belum sembuh pasien berobat ke dokter. Pasien mengetahui bahwa dia menderita kanker. Oleh sebab itu pasien merasa takut dan cemas dengan penyakitnya tersebut. b. Pola aktivitas dan istirahat Sebelum sakit : Pasien adalah ibu rumah tangga yang setiap hari mengurus pekerjaan rumah. Pasien mengatakan dapat melakukan

erangan : andiri % bantuan (dibantu alat) % bantuan (dibantu orang lain) % bantuan (dibantu alat dan orang lain) 0% bantuan (tergantung total) aktivitasnya tanpa bantuan orang lain dan tanpa alat bantu. Selama sakit : Pasien memerlukan bantuan keluarga untuk memenuhi sabagian kebutuhannya ADL Toileting Bathing Fooding Dressing Activity 0 1 2 3 4

Kesimpulan : pasien 50% bantuan. c. Pola personal hygiene Sebelum sakit : pasien mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, ganti baju 2x sehari Selama sakit d. Pola nutrisi Sebelum sakit : BB: 53 kg TB: 155 cm IMT : BB/ TB2 (m) : 53/(1,55)2 = 22,06 (normal) BB normal = (TB-100) 10% ( TB-100) = (155-100) 10% (155-100) = 49,5 kg Lila : 26 cm Pasien mengatakan biasanya makan 3x sehari 1 porsi dengan nasi,lauk,dan sayur. Pasien tidak memiliki makanan pantangan. Pasien bisanya minum air putih 6 7 gelas belimbing sehari, pasien tidak suka minum kopi. : Pasien mengatakan mandi 2x sehari di kamar mandi, gosok gigi 2x sehari, ganti baju 1x sehari dengan bantuan keluarganya.

Selama sakit BB: 49 kg TB: 155 cm IMT : 20,39 Lila : 23 cm

Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil : Hb: 11,4 g/dl Ht: 35 % Albumin: 3,6 g/dl Pasien makan sesuai diet RS yaitu bubur dan pasien menghabiskan porsi dari menu RS. Pasien minum 4 aqua gelas air putih sehari. 5 e. Pola eliminasi Sebelum sakit : Pasien biasa BAB 2 hari sekali, biasanya pada pagi hari, dengan konsistensi feses pasta, berwarna kecoklatan. BAK 5-7 x sehari 250 cc tiap BAK dengan warna kuning jernih Selama sakit : pasien BAB 2 hari sekali,dengan konsistensi feses pasta, berwarna kecoklatan, BAK 5-7 x sehari warna kuning jernih. f. Pola istirahat tidur Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasanya tidur 8 jam sehari dan kadang tidur siang 1 jam, waktu istirahat digunakan untuk menonton TV Selama sakit : Pasien mengatakan tidur 6 jam sehari dan sering terbangun pada malam hari karena nyeri yang dirasakan dan kadang karena suasana lingkungan yang ramai. Pasien kadang-kadang tidur siang 1 jam. g. Pola seksual reproduksi Pasien telah menikah selama 35 tahun, G3P3Ao AH 3 dengan riwayat kelahiran spontan, pemberian ASI selama 4 bulan, lama riwayat nifas 35 hari tanpa gangguan, dan pasien memakai KB susuk selama 2 tahun. Pasien mengatakan tidak melakukan intercourse dengan suaminya sejak 10 tahun yang lalu

h. Pola psikososial Selama di RS pasien tampak cemas mengetahui penyakitnya. Pasien mengatakan perannya sebagai ibu tidak terganggu tetapi pasien merasa sedih karena menderita kanker. Pasien tampak kooperatif dan terbuka dengan perawat,berharap segera sembuh dari sakitnya. i. Pola spiritual Pasien beragama islam. Pasien mengatakan sejak sakitnya mulai parah ia tidak dapat sembahyang seperti biasanya. Pasien tampak tabah dalam menjalani program pengobatan. j. Pola persepsi kognitif Sebelum dan selama sakit : pasien tidak menngunakan alat bantu dengar atau alat bantu lihat, pasien mampu berespon terhadap keadaan sekitarnya dengan baik, dan pasien belum mengalami gangguan daya ingat. Pasien mengatakan hanya tahu bahwa dia menderita kanker dan akan memperoleh pengobatan kemoterapi tetapi pasien tidak tahu efek samping yang akan dierima dari kemoterapi tersebut. k. Pola koping dan mekanisme stress Sebelum dan selama sakit jika ada masalah pasien menceritakan kepada anak kedua yang tinggal serumah dengannya. 4. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum : lemah b. Kesadaran c. Vital sign : 20 x/menit N d. Kepala : 88 x/menit S : 36,6o C : bentuk kepala mesochepal, tidak ada lesi, rambut sedikit motor, warna rambut hitam pekat, tampak adanya uban pada sebagian rambut, distribusi rambut tidak merata pada bagian depan e. Mata : kanan kiri simetris, pupil isokhor diameter 2 mm, : compos mentis : TD : 140/80 mmHg R

conjungtiva merah muda, sclera putih, reaksi terhadap cahaya baik, tidak memakai kacamata f. Hidung g. Telinga : bentuk hidung simetris, tidak terdapat adanya sekret, tidak ada polip : bentuk daun telinga simetris, tidak terdapat adanya serumen, pendengaran berfungsi baik, dapat merespon dengan baik pertanyaan perawat h. Mulut i. Leher I P P A I P A P I A P P : bentuk bibir simetris atas dan bawah, mukosa bibir tampak kering dan agak pucat : tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid : bentuk dada simetris, pengembangan dada kanan kiri sama : vocal fremitus teraba sama : sonor di hampir semua bagian paru : suara napas vesikuler regular : ictus cordis tidak tampak, tidak ada JVP : ictus cordis teraba pada ICS V tapi tidak kuat angkat : S1 dan S2 reguler, tidak ada suara tambahan : pekak : simetris, tidak ada bekas OP : bising usus 20x/menit : nyeri tekan pada perut bagian bawah, tidak teraba massa : timpani : tidak ada lesi, terdapat discharge darah merah segar j. Paru-paru

k. Jantung

l. Abdomen

m. Genetalia

dengan gumpalan-gumpalan darah, ganti pembalut kira-kira 3x sehari, tidak terpasang DC. n. Kulit cyanosis o. Ekstremitas : warna sawo matang, kering, turgor kulit 1 detik, tidak

Atas

: bentuk tangan simetris, jumlah jari lengkap, tidak ada

lesi, dapat digerakkan fleksi ekstensi, terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kanan sejak 20 Mei 2012 Bawah : dapat digerakan fleksi ekstensi, tidak terdapat edema

5. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 21 Mei2012 Pemeriksaan Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit Eritrosit Gol Darah PT APTT GDS Albumin Kreatinin Ureum Na K Cl HbSAg Hasil 11,4 35 3,7 193 4,06 B 13,1 23,3 98 3,6 0,7 31 140 3,7 106 10-15 20-40 60-140 3,5-5,2 0,6-1,1 < 50 130-145 3,3-5,1 98-106 Detik Detik mg/dL g/dL mg/dL mg/dL mmol/ L mmol/ L mmol/ L Normal 12-15 33-45 4,5-11 150-450 4,10-5,10 Satuan g/dL % 103/L 103/L 106/L

b. PA (patologi anatomi) PA dilakukan pada tanggal 15 Mei 2012 dengan hasil:

Makros: diterima jari sebanyak 0-3 cc, coklat, kenyal, cetak semua. Mikros: sediaan dari serviks uteri menunjukkan gepeng berlapis tumbuh papilomatous dengan kelenjar sel pielomorfi, inti berkromatin, mitosis dapat ditemukan, terdapat kornifikasi mutiara, sebagian tumbuh infiltrat ke stroma. Kesan: squamous cell carsinoma deferensiasi moderat Dx PA : squamous cell ca c. Pemeriksaan USG Pemeriksaan USG dilaksanakan pada tanggal 30 April 2012 dengan hasil hepar, GB, pankreas, ren kanan, lien, uterus, adnexa dalam batas normal. Ren kiri berukuran 105x53 mm,tampak dilatasi caliks bagian tengah disertai batu di dalamnya diameter 2,4 mm. Vesika urinaria dalam keadaan dinding menebal. Kesan: calyectasis disertai nefroltiasis kiri/cystitis d. Pemeriksaan urin pada tanggal 15 Mei 2012 Warna Keruh Bilirubin Keton Protein Leukosit Eritrosit Epitel squmous Bakteri :+ :: +2 : 50-75 : > 100 : 3-5 : kuning : keruh :-

# Terapi yang diberikan: Asan mefenamat tablet 500mg 3x1 Asam tranexamat 500 mg/8jam Infus RL 20 tpm

6. Data Fokus a. Data subyektif P : nyeri tersebut muncul karena adanya kanker di serviks, muncul saat perdarahan Q: pasien mengatakan nyeri itu rasanya mules-mules seperti mau melahirkan R S T menit Pasien mengeluh pusing dan lemas Pasien mengatakan takut dengan kondisi kesehatannya Pasien mengatakan sulit tidur karena nyeri Pasien mengatakan sulit tidur karena suasana lingkungan yang ramai b. Data Obyektif Vital sign : TD : 140/90 mmHg N : 88x/menit R : 22x/menit S : 36,8o C : nyeri tersebut terasa di bagian perut bawah dan menjalar ke : skala nyeri 5 : nyeri muncul saat darah mau keluar dan itu terasa sekitar 5 pinggang

Pasien tampak meringis dan menyeringai saat menahan sakit Pasien memegang perut ketika nyeri dirasakan Pasien tampak keluar keringat dingin Pasien tampak gelisah Pasien tampak lemas dan pucat Conjungtiva pucat Hb 11,4 Pengeluaran pervagina merah segar disertai gumpalan-gumpalan darah berdiameter 5 cm, dalam sehari pasien ganti pembalut 3 kali Tampak kantung mata

B. ANALISA DATA N Tanggal o 1 21 2012 Data Fokus Problem Nyeri Etiologi Proses desakan pada jaringan intraservikal

Mei DS : P : nyeri tersebut muncul karena adanya kanker di serviks, perdarahan Q : pasien mengatakan nyeri itu rasanya mules-mules seperti mau melahirkan R : nyeri tersebut terasa di bagian perut bawah dan menjalar ke pinggang S : skala nyeri 5 T : nyeri muncul saat darah mau keluar dan itu terasa sekitar 5 menit DO : TD : 140/90 mmHg N : 86 x/menit R : 20x/menit S : 36,6oC Pasien tampak meringis dan menyeringai saat menahan sakit Pasien memegang perut ketika nyeri dirasakan muncul saat

21 2012

Mei DS : Pasien mengatakan cemas dan takut dengan kondisi kesehatannya Pasien mengatakan takut bila dioperasi DO : Pasien tampak gelisah Pasien tampak keluar keringat dingin Pasien mengeluh pusing dan lemas Mei DS : dan lemas DO : Pasien tampak lemas dan pucat Conjungtiva pucat Hb 11,4 Pengeluaran pervagina merah segar disertai gumpalangumpalan darah berdiameter 5 cm, dalam sehari pasien

Ansietas

Krisis serviks

situasi dan

(terdiagnosa Ca kurangnya pengetahuan tentang serviks Ca dan

pengobatanny)

21 2012

Resiko perfusi jaringan

Perdarahan

Pasien mengatakan pusing gangguan

ganti pembalut 3 kali. DS: pasien mengatakan Gangguan pusing dan lemas karena nyeri yang dirasakan Pasien mengatakan sulit tidur karena suasana lingkungan pemenuhan tidur Pasien mengatakan sulit tidur kebutuhan

Nyeri kondisi lingkungan

dan

yang kurang nyaman

yang ramai DO: tampak kantung mata Pasien tampak lemah

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d proses desakan pada jaringan intraservikal 2. Ansietas b.d krisis situasi (terdiagnosa Ca serviks dan kurangnya pengetahuan tentang Ca serviks dan pengobatannya) 3. Resiko gangguan perfusi jaringan b.d perdarahan 4. Gangguan pemenuhan kebutuhan tidur b.d nyeri dan kondisi lingkungan D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No No. Dx 1 1

Tujuan

Intervensi

Rasionalisasi

Setelah selama dapat dengan hasil:

dilakukan 3x24 jam, pasien beradaptasi nyeri yang

1. Kaji keluhan nyeri pasien PQRST

1. Membantu dalam mengidentifik asi

tindakan keperawatan diharapkan

2. Ukur TTV

ketidaknyama nan pasien 2. TTV

muncul dengan kriteria 3. Ajarkan relaksasi pasien pasien dalam 4. Laksanakan program analgesic asam 500mg 3x1 2 2 Setelah selama pasien berkurang/hilang dengan kriteria hasil : Pasien tampak rileks 2. Kaji ulang dilakukan 2x24 jam dapat 1. Kaji ulang tingkat kecemasan pasien tindakan keperawatan diharapkan kecemasan terapi oral dalam pemberian mefenamat teknik pada - Pasien tidak sering mengeluh nyeri Wajah TTV nampak rileks batas normal TD: 120/80 mmHg N: 60x-90x/menit R: 16-20x/menit S: 36,4-37o C

membantu memantau keadaan pasien 3. Teknik relaksasi dapat mengalihkan perhatian dari pusat nyeri 4. Analgetik membantu mengurangi nyeri

1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat permasalahan

Wajah pasien tidak menunjukkan kegelisahan

yang menyebabkan pasien cemas

kecemasan pasien mengenai penyakit dan status

3. Beritahu dan

pasien

kesehatanya 2. Mengetahui permasalahan dapat membantu penatalaksana an tindakan keperawatan. 3. Membantu pasien untuk memb\hami

tentang ca serviks pengobatannya 4. Beri support pada pasien situasi dialami 3 3 Setelah selama terjadi perfusi dilakukan 3x24 jam, tidak gangguan jaringan 1. Kaji bagaimana 5. Anjurkan untuk tindakan keperawatan diharapkan tentang yang

penyakit dan pengobatanny a 4. Support positif membantu pasien menghadapai keadaan dengan lebih tenang 5. Pikiran positif mengurangi kecemasan

bepikiran positif

warna kulit dan membran mukosa pasien

dengan kriteria hasil : Pasien kepala lemas Tidak cyanosis Conjunctiva terjadi tidak dan

mengeluh sakit 2. Pantau mengeluaran pervagina

tidak pucat Mukosa bibir lembab Ektremitas hangat Hb 12-15 gr % Tanda vital dalam normal TD : 120-140 / 70 80 mm Hg 4 4 N : 70 - 80 X/mnt S : 36-37o C RR : 18 - 24 X/mnt Setelah selama dilakukan 3x24 jam 4. Laksanakan program 500mg/8jam terapi as.tranexsamat batas 3. Lakukan pemeriksaan darah rutin

1. Perubahan

warna mukosa

kulit

dan membran menunjukkan adanya cyanosis


2. Perdarahan

yang faktor anemia

masif resiko

merupakan terjadinya
3. Pemeriksaan

darah yang dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan tidur pasien terpenuhi dengan kriteria hasil: - pasien mengatakan sudah nyenyak Kebutuhan tidur 8 jam Tidak terdapat kantung mata Pasien nampak pasien terpenuhi yaitu bisa tidur 1. Kaji tidur kebiasaan pasien 2. Ciptakan lingkungan nyaman pasien 3. Batasi pengunjung kondisi yang bagi kebutuhan dan tidur

rutin

menunjukkan adanya perubahan pada komponen darah


4. Pemberian

terapi tepat

yang

membantu proses penyembuhan

lebih segar

yang

masuk

ruangan pasien
1. Mengetahui

4. Ajarkan

teknik

intervensi yang diberikan pada pasien 2. Situasi tenang mendukung pasien tidur 3. Pengunjung yang mapu mengurangi keramaian Teknik distraksi membantu pasien lebih nyaman untuk tidur sedikit diharapkan untuk yang akan

distraksi, imaging

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tanggal, Jam No. Dx Implementasi Respon Pasien TTD

22 2012

Mei 1

Mengkaji nyeri pasien

DS: P: pasien mengatakan nyeri itu karena penyakitnya Q: pasien mengatakan akan rasanya mules-mules, remeskremes, melahirkan R: pasien mengatakan nyeri di bagian perut bawah dan menjalar ke pinggang S: skala 5 T: pasien mengatakan nyeri muncul saat darah keluar dengan lama nyeri sekitar 5 menit DO: muncul pasien saat tampak nyeri menyeringai seperti

Maimunah

09.30

Memberikan yang nyaman

posisi DS : pasien mengatakan bagi sudah lebih nyaman

pasien (miring ke kiri DO : pasien tampak lebih dengan perut diganjal rileks guling) 1 Mengajarkan nafas dalam nyeri muncul 11.00 2 Mengkaji pasien teknik DS : pasien mengatakan ketika mengerti dan bersedia DO : pasien mencoba

melakukan napas dalam kecemasan DS: pasien mengatakan takut Maria dan cemas dengan

penyakitnya DO: pasien tampak cemas dan 16.00 3 Melaksanakan injeksi 500 mg 19.45 4 Mengajarkan pasien melakukan 24.00 3 gelisah mengenai Mariska penyakitnya advise DS:500mg masuk melalui IV intra selang pada DS : pasien mengatakan mau Mentari untuk untuk melakukannya teknik DO : pasien nampak Mentari

as.traneksamat DO: obat asam traneksamat

relaksasi imagine memejamkna mata dan rileks Melaksanakan advise DS:injeksi 500 mg as.traneksamat DO: obat asam traneksamat 500mg masuk melalui IV TTV

23 2012

Mei 1,2,4 Mengukur dirasakan

intra selang dan DS : pasien mengatakan Mustika penyakitnya DO : pasien tampak gelisah TD: 130/90 mmHg N:88x/menit R:21x/menit

mengkaji keluhan yang cemas dan takut dengan

07.00

08.00

S:36,7o C Melaksanakan program DS : pasien bersedia disuntik, Maimunah terapi mg pasien merasa nyeri saat obat DO : obat Asam tranexamat 500 mg masuk iv melalui intra selang, tidak ada flebitis dan tanda-tanda infeksi DS: pasien mengatakan cemas dengan perannya Asam tranexamat 500 dimasukkan

09.00

Mengkaji ulang kecemasan pasien dan

memberi dukungan kepada pasien

sebagai seorang istri bila mengalami penyakit sperti ini DO :pasien nampak khawatir saat menceritakan tentang perasaanya.

16.00

Melaksankan program DS : pasien bersedia di Mariska terapi dalam pemberian suntik, pasien merasa nyeri injeksi Asam saat obat dimasukkan DO : obat masuk asam tranexamat 1gr iv melalui intra selang,tidak ada flebitis dan tanda-tanda infeksi DS : pasien merasa lebih Mentari, yang tenang dan ingin beristiahat pasien DO : pasien namapak lebih dan penunggu Mentari, obat masuk asam mariska mariska tranexamat 500 mg

20.30

Menciptakan lingkungan tenang pembatas membatasi bagi

dengan menutup tirai nyaman

24.00

pasien Melaksankan program DS : terapi dalam pemberian DO: injeksi tranexamat 500 mg Asam tranexamat 1gr iv melalui intra selang,tidak ada flebitis dan tanda-tanda infeksi DS : DO: TD: 140/90 mmHg N:85x/menit R: 20x/menit S:36,7oC

24 2012

Mei 1,2,4 Mengukur TTV

Maria

06.30

06.35

1, 3

Mengkaji keluhan nyeri DS : P: nyeri saat perdarahan Q: nyeri seperti mulesmules,kremes-kremes seperti mau melahirkan. R: nyeri pada perut bagian bawah pinggang S: skala 4 T: muncul saat darah keluar dan durasi nyeri 4 menit DO: Pasien nampak tenang, hanya nyeri : Pasien belum malam DO : keluaran pervagina darah segar disertai bekuan cm darah dengan diameter 3 sesekali memegang perut saat menjalar ke

Memantau pengeluaran DS pervagina

mengatakan Mustika mengganti

pembalut sejak tadi

06.45

Mengkaji

kecemasan DS : pasien mengatakan Maimunah keadaan dan demi mengikuti terapi yang akan diberikan kesembuhannya DO : pasien nampak lebih

pasien dan memberi mnerima dukungan pada pasien

tenang 07.00 3 Mengambil darah vena sampel DS: DO: darah terambil 3 cc Pasien nampak meringis

F. EVALUASI Hari/Tanggal 24 Mei 2012 08.00 No. Dx 1 Evaluasi S : - pasien mengatakan masih merasakan nyeri saat darah keluar Pasien mengatakan nyeri berkurang Pasien mengatakan skala nyeri 4 Pasien tidak sering mengeluh karena nyerinya TTV : TD: 140/90 mmHg N:85x/menit R: 20x/menit S:36,7oC Ttd

O : - pasien nampak lebih rileks

A : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan 2 S : - pasien mengatakan cemas berkurang Pasien mengatakan berusaha menerima keadaan Pasien berusaha tenang dan sabar menghadapi penyakitnya O : Pasien tampak lebih tenang dan rileks A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan 3 S: - pasien mengatakan tidak mengeluh lemas dan pusing Pasien masih mengatakan terjadi perdarahan kira-kira 1 hari ganti pembalut 1 kali O: Tidak terdapat cyanosis Conjunctiva tidak pucat Mukosa bibir lembab Ektremitas hangat Hb 11,6 gr/dl A: masalah teratasi sebagian P: intervensi dilanjutkan 4 S : - pasien mengatakan sudah bisa tidur tapi kadangPantau discharge pervagina Lakukan pemeriksaan darah rutin Injeksi as.traneksamat 500mg/8jam Kaji nyeri pasien Ajarkan teknik nafas dalam Pemberian as. Mefenamat tablet 500mg 3x1

kadang masih terbangun Pasien mengatakan tidak lemas O : - pasien nampak lebih segar - tampak kehitaman di bawah mata, terdapat kantung mata A : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan Ciptakan kondisi lingkungan yang nyaman

Você também pode gostar