Você está na página 1de 19

SISTEM SARAF

Lapisan Otak Otak

Meningen

Duramater Arachnoid Piamater Archicerebelum

SS.Pusat Bagian Otak

Serebelum

Paleocerebelum Neocerebelum Korteks serebri Mesenfalon Medula Oblongata Pons Varoli Talamus Hipotalamus

Serebrum Sumsum

Ganglia basal Brain stem

S.Saraf 12Psg S.Kranial 31 Psg S.Spinal SS. Tepi S.Autonom S. Simpatis S. Parasimpatis

Diensefalon

S.Somatis

Epitalamus Subtalamus

Otak

Otak adalah suatu organ yang bekerja mengkoordinasikan seluruh yang terjadi di dalam tubuh kita, kepribadian, metabolisme, tekanan darah, emosi, hormon, ingatan , bekerja melebihi komputer manapun didunia ini. Kelainan kecil pada otak akan mempengaruhi aktifitas tubuh, karenanya kita harus selalu menjaga nutrisinya dan menjaga kesehatannya dan mengembangkannya Otak manusia mempunyai berat 2% dari berat badan orang dewasa (3 ponds) , menerima 20 % curah jantung dan memerlukan 20% pemakaian oksigen tubuh dan sekitar 400 kilokalori energi setiap harinya. Otak merupakan jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh tubuh manusia dan terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa. Jaringan otak sangat rentan terhadap perubahan oksigen dan glukosa darah, aliran darah berhenti 10 detik saja sudah dapat menghilangkan kesadaran manusia. Berhenti dalam beberapa menit , merusak permanen otak. Hipoglikemia yang berlangsung berkepanjangan juga merusak jaringan otak. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan

neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melingungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensial aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmitter . Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagi sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan neuron pada otaknya, vetebrata besar bisa mempunyai hingga seratus milliar neuron. A. Lapisan Otak (Meningen) Lapisan otak terdiri dari 3 lapisan, yaitu dura mater, arakhnoid, dan pia mater. Dura Mater (dura berarti kuat) Dura mater adalah selaput tidak elastis kuat yang terdiri dari dua lapisan. Biasanya kedua lapisan tersebut melekat erat, tetapi di bagian-bagian tertentu keduanya terpisah dan membentuk rongga berisi darah, sinus dura, atau pada rongga yang lebih besar, sinus vena. Darah vena yang berasal dari otak mengalir ke sinus-sinus ini untuk dikembalikan ke jantung. Cairan serebrospinalis juga masuk kembali ke darah di sinus-sinus ini. Araknoid (arachnoid berarti seperti laba-laba) Araknoid adalah lapisan lunak yang memiliki banyak pembuluh darah dengan gambaran seperti jaring laba-laba. Ruang antara lapisan araknoid dan pia mater di bawahnya disebut ruang sub araknoid, terisi oleh cairan serebrospinalis. Penonjolanpenonjolan jaringan araknoid (vilus araknoidalis), menembus celah dura di atasnya dan menonjol ke dalam sinus dura. Melalui permukaan vilus inilah CSS direabsorpsi ke dalam darah yang beredar ke dalam sinus-sinus. Pia mater (pia berarti lembut) Pia mater adalah lapisan yang paling rapuh. Lapisan ini banyak mengandung pembuluh darah dan melekat erat ke permukaan otak dan korda spinalis, mengikuti setiap tonjolan dan lekukan. Di daerah-daerah tertentu lapisan ini menyelam ke dalam otak untuk membawa pasokan pembuluh darah yang kaya berkontak dengan sel-sel ependim yang melapisi ventrikel. Hubungan ini penting dalam pembentukan CSS. B. Bagian-bagian Otak Serebelum (otak kecil)

Terletak dalam fossa cranial posterior , ditutupi durameter yang menyerupai atap tenda yaitu tentorium, serebelum bagian posterior bersebelahan dengan pons varolii dan medulla oblongata. Serebelum terdiri dari bagian tengah (vermis), dan dua hemisfer lateral. Hemisferium bagian kanan mengatur tubuh bagian kanan dan hemisferium kiri mengatur tubuh bagian kiri. Serebelum memiliki suatu mekanisme umpan balik yang bertujuan untuk mengendalikan pergerakan-pergerakan saat pergerakan sedang berlangsung. Fungsi utamanya sebagai pusat refleks yang mengkoordinasi dan memperhalus gerakan otot, serta mengubah tonus dan kekuatan kontraksi untuk mempertahankan keseimbangan dan sikap tubuh. Terdiri dari : 1. Arkhi serebelum : lobus ini menerima input langsung lewat serabut saraf vestibularis medialis inferior, berperan sebagai tonus kesimbangan dan sikap tubuh. 2. Paleoserebelum : bagian ini merupakan input dari susunan saraf vestibularis yang berperan pada pengaturan tonus otot. 3. Neoserebelum : menjaga kehalusan kontraksi otot, serta ketetapan kekuatan arah dan besarnya garapan gerakan volunter. Serebrum Merupakan bagian otak yang terbesar dan paling menonjol. Disini terletak pusat-pusat saraf yang mengatur semua kegiatan sensorik dan motorik juga mengatur proses penalaran, ingatan dan intelegensia. Serebrum dibagi menjadi dua oleh fisura longitudinal mayor/korpus kalosum menjadi hemisfer kanan dan hemisfer kiri. hemisfer serebri ini mengatur bagian tubuh yang berlawanan (pengendalian kontralateral) yaitu hemisfer kanan mengatur bagian tubuh sebelah kiri dan begitu juga sebaliknya. Bagian luar hemisferium terdiri dari substansia grisea yang disebut sebagai korteks serebri, dan bagian dalam oleh substansi alba yang dinamakan pusat medulla. Didalam substansi alba ini tertanam massa substansi grisea yang disebut ganglia basalis. Serebrum terdiri dari kortek serebri dan ganglia basal Korteks Serebri terdiri dari :

1. Lobus frontalis Area motorik primer :


Area 4 : bertanggung jawab untuk gerakan-gerakan voluntar. Area 6 : bertanggung jawab atas gerakan terlatih seperti menulis, mengemudi atau mengetik.

Area 8 : dinamakan lapang pandang frontal. Area 6 dan 8 : bertangguang jawab atas gerakan-gerakan voluntary dan devisiasi konjugat dari mata dan kepala. Gerakan mata voluntary mendapat input dari area 4, 6, 8 , 9 dan 46.

Area 9 12 : area-area yang berkaitan dengan kepribadian seseorang. Melakukan kegiatan intelektual kompleks, beberapa fungsi ingatan, rasa tanggung jawab untuk melakukan tindakan dan sikap yang dapat diterima oleh masyarakat, ide-ide, pikiran yang kreatif, penilaian dan pandangan ke masa depan.

Area bicara motorik broca :

Area 44 dan 45 : bertanggung jawab dalam pelaksanaan motorik berbicara.

2. Lobus parietalis Area somestik primer Area 1- 3 : bagian ini tersusun secara somatotopik dalam pola yang serupa , tetapi tidak identik dengan korteks motorik primer. Sensasi dari semua bagian tubuh diterima oleh kotteks sensori primer dan disinilah menggapai kesadaran. Sensasi umum ini mencakup nyeri, suhu, raba, tekan dan proprioseptik. Area asosiasi somatosensorik

Area 5 dan 7 : menerima dan mengintegrasi berbagai modalitas sensorik misalnya mengidentifikasi mata uang dalam tangan tanpa melihat.

Area 39 : bahasa merupakan fungsi difus yang terbesar pada berbagai area korteks. Gangguan pada area ini dapat menyebabkan aleksia (ketidakmampuan untuk memahami bahasa tulisan) dan agrafia (tidak mampu menulis) meskipun individu tersebut dapat berbicara dengan notmal.

Area 40 : gangguan pada area ini mengakibatkan gangguan kesadaran tubuh pada sis kontraateral terhadap lesi. Lesi pada area ini juga dapat mengakibatkan gangguan kesadaran tubuh.

3. Lobus temporalis Area asosiasi pendengaran primer Area 41 dan 42 bertanggung jawab dalam penerima suara. Area asosiasi pendengaran : bertanggung jawab untuk memahami bahasa ucap dan lesi. Area 22 : untuk memproses pemahaman.

4. Lobus oksipitalis Area penglihatan primer


Area 17 : menerima informasi penglihatan dan menyadari snsasi warna . Area 18 dan 19 : menyebabkan informasi-informasi penglihatan menjadi berarti, juga berperan dalam refleks gerakan mata apabila sedang memandang/ mengikuti suatu objek.

Area asosiasi visual

Area 39 : kemampuan untuk memahami simbol-simbol bahasa.

Ganglia Basal Kumpulan badan-badan sel saraf di dalam diensefalon dan mesensefalon yang berfungsi pada aktivitas motorik (menghambat tonus otot, menentukan sikap), gerakan dasar yang terjadi otomatis seperti ekspresi wajah. Batang otak (brainstem)

Batang otak terdiri dari : 1. Mesensefalon (otak tengah) Dua saraf kranialis yang berasal dari otak tengah adalah nervus okulomotois (III) dan troklearis (IV). Mesenfalon terdiri dari : a. Bagian posterior yaitu tektum yang terdiri dari

Kolikulus superior yang berperan dalam refleks penglihatan dan koordinasi gerakan pengllihatan.

Kolikulus inferior yang berperan dalam refleks pendengaran.

b. Bagian anterior yaitu pendukulus serebri yang terdiri dari

Motorik yang terdiri dari kortikospinal, kortikopontin, kortikobulbar. Yang berfungsi menerima rangsangan konduksi saraf.

Sensorik berfungsi menyampaikan impuls dari medulla oblongata ke thalamus.

2. Pons Berupa jembatan serabut-serabut yang menghubungkan kedua hemisfer serebri, serta menghubungkan mesensefalon di sebelah atas dengan medulla oblongata di bawah. Nervus saraf cranial yang terdapat di pons yaitu V (trigeminus), VI (abdusen), VII (fasialis), VIII (vestibulokoklearis dan auditorius). 3. Medulla oblongata Merupakan pusat refleks yang penting untuk jantung, vasokonstriktor, pernapasan, bersin, batuk, menelan, salvias dan muntah. Medulla oblongata mengandung saraf cranial ( saraf X sampai XII). Diensefalon Memproses rangsang sensorik dan membantu memulai atau memodifikasi reaksi tubuh, terhadap rangsang tersebut. Diensefalon Terdiri dari : a. Thalamus : merupaka stasiun penghubung yang penting dalam otak dan juga merupakan pengintegrasi subkortikal yang penting. Thalamus bertindak sebagai pusat sensasi primitive yang tidak kritis, dan individu secara samar dapat merasakan nyeri, tekanan, raba, getar, suhu yang ekstrim (misal nyeri terasa, tetapi tidak diketahui tempatnya dimana). Thalamus yang menerima rangsangan panas atau dingin lalu disampaikan ke hipotalamus. b. Hipotalamus : berkaitan dengan pengaturan rangsangan system susunan saraf autonom perifer yang menyertai ekspresi tingkah laku dan emosi. Hipotalamus juga berperan penting dalam pengaturan hormone-hormon. Fungsi-fungsi nya diantaranya pengaturan cairan tubuh dan komposisi elektrolit, suhu tubuh, fungsi endokrin dri tingkahlaku seksual dan reproduksi normal. c. Subtalamus : merupakan nucleus motorik ekstrapiramid yang penting . Lesi pada subtalamus dapat menyebabkan hemibalismus yang ditandai dengan gerakan kaki atau tangan yang terhempas kuat pada satu sisi tubuh.

d. Epitalamus : berhubungan dengan sistem limbik

yaitu berkaitan dengan

pengalaman, ekspresi perasaan, emosi, terutama reaksi takut, marah, dan emosi yang berhubungan dengan perilaku seksual.

Jaringan Saraf Sistem Persarafan terdiri atas sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia dan sel schwann). Kedua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lain sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit. Neuron Susunan saraf pusat manusia terdiri atas sekitar 100 miliar neuron. Neuron adalah suatu sel saraf dan merupakan unit anatomi dan fungsional sistem persarafan. Struktur neuron Neuron mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda 1. Badan sel Secara relatif, badan sel lebih besar dan mengelilingi nukleus yang didalamnya terdapat nucleolus. Disekelilingnya terdapat perikarion yang berisi neurofilamen yang berkelompok yang disebut neurofibril. Diluarnya terhubungkan dengan dendrit dan akson yang memberikan dukungan terhadap proses-proses fisiologis. 2. Dendrit Dendrit adalah tonjolan yang menghantarkan informasi menuju badan sel. Merupakan bagian yang menjulur keluar dari badan sel dan menjalar ke segala arah. Khususnya di korteks serebri dan serebelum, dendrit mempunyai tonjolan-tonjolan kecil bulat, yang disebut tonjolan dendrit. Neuron tertentu juga mempunyai akson fibrosa yang panjang yang berasal dari daerah yang agak tebal di badan sel, yaitu akson hilok ( bukit akson ) 3. Akson Tonjolan tunggal panjang dan panjang yang menghantarkan informasi keluar dari badan sel disebut akson.

Dendrit dan akson, secara kolektif sering disebut sebagai serabut saraf atau tonjolan saraf. Kemampuan untuk menerima, menyampaikan, dan meneruskan pesan-pesan neural disebabkan sifat khusus membrane sel neuron yang mudah dirangsang dan dapat menghantarkan pesan elektrokimia. Klasifikasi Struktur neuron Klasifikasi struktur neuron berdasarkan pada hubungan antara dendrit, badan sel dan akson mencakup : 1. Neuron Tanpa Akson Neuron tanpa akson, secara struktur lebih kecil dan tidak mempuyai akson. Neuron ini berlokasi di otak dan beberapa organ perasa khusus. 2. Neuron bipolar Ukuran dari neuron bipolar lebih kecil dibandingkan dengan neuron unipolar dan multipolar. Neuron bipolar sangat jarang ada, tetapi mereka ada di dalam organ perasa khusus, neuron ini menyiarkan ulang informasi tentang penglihatan, penciuman, dan pendengaran dari sel-sel yang peka terhadap rangsang ke neuron-neuron lainnya. 3. Neuron unipolar Didalam suatu neuron unipolar dendrit dan akson melakukan proses secara berlanjut. Dalam suatu neuron, segmen awal dari cabang dendrit membawa aksi potensial dan neuron ini memiliki akson. Beberapa neuron sensorik dari saraf tepi merupakan neuron unipolar dan sinaps neuron berakhir di sistem saraf pusat. 4. Neuron multipolar Neuron multipolar lebih banyak memiliki dendrit dan dengan satu akson. Neuron ini merupakan tipe neuron yang sebagian besar berada di SSP. Contoh tipe neuron ini adalah seluruh neuron motorik yang mengendalikan otot rangka. Klasifikasi fungsional Neuron 1. Neuron sensorik Neuron sensorik berasal dari divisi aferen dari sistem saraf tepi. Neuron ini membawa informasi dari reseptor pesan sensorik untuk dibawa ke sistem saraf pusat.

Neuron sensorik merupakan neuron unipolar atau disebut juga dengan saraf aferen yang menghubungkan antara reseptor sensorik dan batang otak atau otak. Neuron ini mengumpulkan informasi dengan memerhatikan lingkungan dalam dan lingkungan luar tubuh. Tubuh manusia memiliki sekitar 10 juta neuron sensorik. Neuron sensorik somatic melakukan pengawasan diluar tubuh dan neuron sensorik visceral memonitor kondisi didalam tubuh. Reseptor sensorik yang lebih spesifik meliputi : a) Eksteroreseptor, menyediakan informasi tentang kondisi lingkungan luar dan informasi yang didapat dari sentuhan, suhu, sensasi, tekanan, dan informasi yang didapat dari indra seperti penglihatan, penciuman, pendengaran, dan peraba. b) Proprioseptor, memonitor keadaan posisi dan pergerakan otot rangka dan sendi c) Interoseptor, memonitor kondisi sistem pencernaan, pernapasan, kardiovaskular, perkemihan, reproduksi, serta beberapa sensasi perasa dan rasa nyeri. 2. Neuron motorik Neuron motorik atau neuron eferen membawa instruksi dari SSP menuju efektor perifer. Neuron motorik akan menstimulasi atau memodifikasi aktivitas dari jaringan-jaringan perifer, organ, atau sistem organ. Tubuh manusia memiliki sekitar 500.000 neuron motorik. Aksonakson pembawa pesan dari SSP yang disebut dengan serabut eferen, terdiri atas sistem saraf somatic dan sistem saraf otonom. 3. Interneuron Interneuron atau neuron asosiasi berada diantara neuron sensorik dan motorik. Interneuron terdapat diseluruh otak dan batang otak. Tubuh manusia memiliki 20 juta interneuron dan berespons untuk mendistribusikan setiap informasi dari neuron sensorik dan mengoordinasikan aktivitas motorik.

Neuroglia Neuroglia adalah sel penyokong untuk neuron-neuron SSP, sedangkan sel Schwann menjalankan fungsi tersebut pada SST. Neuroglia menyusun 40% volume otak dan medulla spinalis. Neuroglia jumlahnya lebih banyak dari sel-sel neuron dengan perbandingan sekitar sepuluh banding satu. Terdiri dari 1. Microglia

Sekitar 5% dari sel-sel glia di SSP adalah microglia. Microglia mempunyai sifat fagosit, bila jaringan saraf rusak, maka sel-sel ini bertugas untuk mencerna sisa-sisa jaringan yang rusak. Sel jenis ini ditemukan diseluruh SSP dan dianggap berperan penting dalam proses melawan infeksi. 2. Ependimal Berperan dalan produksi cairan serebrospinal. Ependimal adalah neuroglia yang membatasi sistem ventrikel SSP. Sel-sel inilah yang merupakan epitel dari pleksus koroideus ventrikel otak. 3. Astroglia Atau astrosit merupakan sel glia terbesar, fungsinya : Sebagai barier darah-otak. Kandungan dalam sirkulasi tidak bisa bebas masuk ke dalam cairan interstisial dari SSP. Jaringan neural harus terisolasi dari sirkulasi umum karena hormone dan beberapa kimia darah akan menghambat fungsi neuron. Sel-sel endothelial dari kapiler-kapiler SSP akan melakukan pertukaran kimia antara sirkulasi darah dan cairan interstisial. Sel-sel ini disebut dengan barier darah-otak. Barier ini terisolasi dari sirkulasi umum. Memperbaiki kerusakan jaringan neuron. Di dalam SSP, kerusakan dari jaringan neuron akan merusak fisiologis dari neuron. Fungsi dari astrosit akan memperbaiki atau mencegah kerusakan lebih lanjut dari neuron. Menjaga perubahan interstisial.

4. Oligodendroglia Atau oligodendrosit seperti astrosit memiliki silinder sitoplasma yang panjang dan merupakan sel glia yang bertanggung jawab menghasilkan myelin dalam SSP. Setiap oligodenroglia mengelilingi beberapa neuron dan membrane plasmanya membungkus tonjolan neuron sehingga membentuk selubung myelin. Myelin pada SST dibentuk oleh selsel Schwann. Sel Schwann Membentuk myelin maupun neurolema saraf tepi. Membrane plasma sel Schwann secara konsentris mengelilingi tonjolan neuron SST.

Mielin merupakan suatu kompleks protein lemak berwarna putih yang mengisolasi tonjolan saraf. Myelin menghalangi aliran ion natrium dan kalium melintasi membrane neuronal dengan hampir sempurna. Selubung myelin tida kontinu disepanjang tonjolan saraf, dan terdapat celah-celah yang tidak memiliki myelin, yang disebut nodus ranvier. Tonjolan saraf pada SSP dan SST dapat bermielin atau tidak bermielin. Tranmsmisi sinaps Neuron menyalurkan sinyal-sinyal saraf ke seluruh tubuh. Kejadian listrik ini yang kita kenal dengan impuls saraf. Impuls saraf bersifat listrik disepanjang neuron dan bersifat kimia diantara neuron. Secara anatomis, neuron-neuron tersebut tidak bersambungan satu sama lain. Tempat dimana neuron mengadakan kontak dengan neuron lain atau dengan organ efektor disebut sinaps. Sinaps merupakan satu-satunya tempat dimana suatu impuls dapat lewat dari satu neuron ke neuron lainnya atau efektor. Agar proses ini menjadi efektif, maka sebuah pesan tidak selalu harus melalui perjalanan melalui akson, tetapi bisa ditransmisikan melalui jalan lain untuk menuju sel lainnya. Setiap sinaps harus melibatkan dua neuron, impuls saraf tersebut berjalan dari neuron prasinaps menuju neuron postsinaps. Setiap sinaps akan melibatkan sel-sel postsinaps. Misalnya pertautan neuromuscular, suatu jenis sinaps yang memiliki sel postsinaps berupa serabut otot rangka. Pada setiap sinaps, perubahan didalam potensial transmembran menyebabkan knob afek sinaps akan memberikan aktivitas pada sel-sel lainnya. Sinaps bisa bersifat elektrik untuk melakukan kontak antar sel atau bersifat kimia dengan melibatkan neurotransmitter. Sinaps listrik Terletak di SSP dan SST, tetapi sinaps tersebut jarang ada. Sinaps ini sering ada dipusat otak termasuk divestibular nuclei, dan juga ditemukan dimata dan sedikit di ganglia SSP. Situasi dari sinaps kimia jauh lebih dinamis dibandingkan dengan sinaps listrik, karena sel-sel tidak berpasangan. Sebagai contoh suatu potensial aksi dapat dilakukan oleh sinaps listrik selalu melalui jalan mempropaganda sel-sel selanjutnya. Tetapi pada sinaps kimia, suatu potensial aksi dapat muncul dengan atau melepaskan sejumlah neurotransmitter menuju neuron postsinaps. Kondisi ini akan mengintervensi sel-sel postsinaps sehingga lebih sensitive terhadap stimulus yang muncul.

Neurotransmitter Merupakan zat kimia yang disintetis dalam neuron dan disimpan dalam gelembung sinaptik pada ujung akson. Zat kimia ini dilepaskan dari akson terminal melalui eksitosis dan juga direabsorpsi untuk daur ulang. Merupakan cara komunikasi antarneuron. Setiap neuron melepaskan satu transmitter. Zat-zat kimia ini menyebabkan perubahan permeabilitas sel neuron, sehingga dengan bantuan zat-zat kimia ini, neuron dapat lebih mudah dalam menyalurkan impuls, tergantung dari jenis neuron dan transmitter tersebut. Neurotransmitter Asetilkolin Mekanisme aksi Secara Distribusi langsung Menyebar didalam SSP dan SST SSP : sinaps akan

mengikat regulasi kimia

menjalar di otak dan batang otak SST : pertautan sinaps

neuromuscular,

preganglion dari sistem saraf otonom; pertautan neuroefektor dari

parasimpatis divisi dari simpatis Amina biogenic Norepinefrin Tidak menggunakan messenger langsung, SSP : korteks serebri, second hipotalamus, batang otak, serebellum. spinalis SST : beberapa Medulla

neuroefektor dari saraf simpatis Epinefrin Tidak menggunakan messenger langsung, SSP : thalamus,

second hipotalamus, otak tengah, medulla spinalis

Dopamine

Langsung

dan

tidak SSP : hipotalamus, sistim

langsung sesuai dengan limbic tipe reseptor Serotonin Langsung dan tidak SSP : sistem limbic,

langsung sesuai dengan hipotalamus, serebellum, tipe reseptor Histamine Tidak menggunakan messenger Pembangkit asam amino Glutamate Langsung dan tidak SSP : korteks serebri, medulla spinalis langsung, SSP : hipotalamus second

langsung sesuai dengan batang otak tipe reseptor aspartat Langsung dan tidak SSP : medulla spinalis

langsung sesuai dengan tipe reseptor Penghambat asam amino Gamma acid aminobutyric Langsung dan tidak SSP : serebellum, korteks penghambat

langsung sesuai dengan serebri, tipe reseptor

interneuron pada otak dan medulla spinalis

Glisin

Langsung

SSP

penghambat

interneuron pada otak dan medulla spinalis Neuropeptida Enkefalin, endorfin Tidak menggunakan messenger Sinapsis kimia lainnya Senyawa berenergi tinggi Tidak (ATP, GTP) menggunakan messenger Hormone (ADH, Secara umum langsung SSP : tersebar luas di langsung, SSP : medulla spinalis second langsung, SSP : hipotalamus,

second thalamus, batang otak

oksitosin,

insulin,

Otak

glucagon, sekretin, CCK, dll) prostaglandin Tidak menggunakan messenger Dissolved gasses Karbon monoksida Tidak menggunakan messenger Nitrit oksida Tidak menggunakan messenger langsung, SSP : otak dan beberapa second pertautan neuroefektor SST : pertautan langsung, SSP : otak dan beberapa second pertautan neuroefektor langsung, SSP : tersebar luas di second otak

neuroefektor dari saraf simpatis

Organisasi Sistem Saraf

Otak

Sistem Saraf Pusat

Korda spinalis

Divisi Aferen

Sistem Saraf Tepi

Divisi Eferen

Rangsanga sensorik

Rangsangan viseral

Sistem Saraf Somatik

Sistem Saraf Otonom

Neuron motorik

Sistem Saraf Simpatis

Sistem Saraf parasimpatis

Otot Rangka

Otot polos Otot jantung kelenjar

Organ-organ efektor (terdiri dari jaringan otot dan kelenjar)

Perjalanan Impuls Saraf

Sebuah impuls saraf adalah gelombang gangguan listrik yang dicetuskan sendiri yang berjalan sepanjang permukaan membran plasma neuron. Impuls saraf tidak berjalan secara kontinyu disepanjang setiap permukaan sel saraf. Pertama mereka harus dicetuskan oleh sebuah rangsangan, sebuah perubahan dalam lingkungan neuron. Tekanan, temperatur, dan perubahan kimia adalah rangsangan yang biasa. Membran dari setiap neuron yang beristirahat memiliki muatan positif ringan pada bagian luar dan negatif pada bagian dalam, sebagaimana ditunjukkan dalam. Hal ini terjadi karena secara normal ada kelebihan ion Na+ pada bagian luar membran. Bila sebuah potongan dari membran dirangsang, saluran Na+ nya tiba-tiba terbuka, dan Na+ berebutan masuk. Bagian dalam membran untuk sementara menjadi positif, dan bagian luar menjadi negatif. Meskipun bagian dari membran ini segera pulih, gangguan listrik merangsang saluran Na+ dalam bagian berikutnya dari membran untuk terbuka. Jadi sebuah gelombang gangguan yang tercetus sendiri sebuah impuls saraf berjalan dalam satu arah melintasi permukaan neuron. Jika perjalanan impuls menghadapi sebuah bagian dari membran yang ditutupi oleh mielin, dia melompati mielin tersebut. Perjalanan impuls jenis ini yang disebut konduksi loncatan. Konduksi loncaan lebih cepat dibandingkan dengan perjalanan impuls pada akson yang tidak bermielin. Selama kehidupan, impuls saraf berjalan pada saraf ke dan dari korda spinalis dan otak. Jika semua konduksi impuls mati, maka kehidupan juga akan mati. Hanya neuron yang dapat memberikan komunikasi yang cepat diantara sel dimana hal tersebut perlu untuk mempertahankan kehidupan. Pesan hormon hanya jenis lain dari komunikasi yang dapat dilakukan oleh tubuh dan mereka berjalan jauh lebih lambat dibandingkan dengan impuls. Hormon dapat berjalan dari satu bagian tubuh ke bagian yang lain hanya melalui sirkulasi darah. Jika dibandingkan dengan konduksi impuls, sirkulasi merupakan sebuah proses yang sangat lambat. Impuls saraf, kadang-kadang disebut potensial aksi, dapat berjalan melalui milyaran rute rute yang terbentuk dari neuron-neuron karena mereka adalah sel yang menyalurkan impuls. Jadi rute yang dilalui oleh impuls saraf kadang-kadang disebut sebagai jalur neuron (neuron pathway). Satu jenis khusus dari jalur neuron (lengkung reflex) penting untuk fungsi sistem saraf. Lengkung refleks adalah seperti jalan satu arah yang memungkinkan impuls berjalan hanya pada satu arah.

Jenis yang paling sederhana dari lengkung reflex adalah lengkung dua neuron karena hanya terdiri dari dua jenis neuron: neuron sensorik dan neuron motorik. Lengkung tiga neuron adalah jenis yang paling sederhana yang berikutnya. Semuanya terdiri dari tiga jenis neuron: neuron sensorik, interneuron, dan neuron motorik. Konduksi impuls secara normal dimulai pada reseptor. Reseptor adalah pangkal dendrite dari neuron sensorik. Mereka sering terletak pada jarak yang cukup jauh dari korda spinalis (sebagai contoh dalam tendon, kulit, atau membran mukosa). reseptor sensorik terletak dalam kelompok otot quadriceps dan dalam tendon lutut (patella). Contoh reflex yang di gambarkan di sini adalah reseptor regangan dirangsang sebagai akibat dari ketukan pada tendon patella dari sebuah palu karet yang digunakan oleh seorang dokter untuk melihat sebuah refleks selama pemeriksaan fisik. Impuls saraf yang ditimbulkan, jalur neurologisnya, dan efek knee jerk-nya adalah sebuah contoh dari bentuk paling sederhana dari lengkung refleks dua neuron. Dalam refleks ini, hanya neuron sensorik dan motorik yang terlibat. Impuls saraf yang ditimbulkan oleh stimulasi dari reseptor regangan, berjalan di sepanjang dendrit neuron sensorik ke badan selnya yang terletak di dalam akar ganglion posterior. Sebuah ganglion adalah sekelompok badan sel saraf yang terletak di dalam sistem saraf perifer. Ganglion ini terletak dekat dengan korda spinalis. Setiap ganglion spinal mengandung tidak hanya satu badan sel neuron sensorik tetapi beratusratus. Akson dari neuron sensorik berjalan dari badan sel dalam akar ganglion dorsalis dan berakhir di dekat dendrit dari neuron yang lain yang terletak dalam bahan abu-abu dari korda spinalis. Sebuah ruang mikroskopis memisahkan ujung akson dari satu neuron dengan dendrit dari neuron yang lain. Ruang ini disebut sebuah sinaps. Impuls saraf berhenti di sinaps, sinyal kimia dikirimkan melintasi gap, dan impuls kemudian berlanjut disepanjang dendrit, badan sel, dan akson dari neuron motorik. Akson neuron motorik membentuk sebuah sinaps dengan sebuah struktur yang disebut sebuah efektor, sebuah organ yang membuat sinyal saraf menjadi suatu aksi. Pada respon yang lebih kompleks tidak hanya neuron sensorik dan motorik yang terlibat, tetapi melibatkan interneuron. Pada reflex tiga neuron ini ujung dari akson neuron sensorik bersinaps dengan sebuah interneuron sebelum sinyal kimia dikirim menyeberangi sinaps kedua, menghasilkan konduksi melalui neuron motorik. Sebagai contoh, pemberian rangsangan iritasi pada kulit paha mencetuskan respon refleks tiga neuron yang menyebabkan kontraksi otot untuk menarik tungkai menjauh dari rangsangan tersebut sebuah lengkung refleks tiga neuron yang disebut withdrawal reflex. Semua interneuron berada pada bahan abu-abu dari otak atau korda spinalis. Bahan abu-abu membentuk inti bagian dalam yang

berbentuk H pada korda spinalis. Karena keberadaan interneuron, refleks tiga neuron memiliki dua sinaps. Meskipun demikian, lengkung refleks dua neuron hanya mempunyai sebuah neuron sensorik dan sebuah neuron motorik dengan satu sinaps diantaranya.Dendrit dan badan selnya, seperti interneuron, terletak pada bahan abu-abu korda spinalis. Meskipun demikian, akson dari neuron motorik ini berjalan melalui akar depan (ventral) dari saraf spinal dan berakhir pada sebuah otot.

Você também pode gostar