Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DATA BAHAN
Ketentuan - ketentuan : 1. Type Konstruksi 2. Bahan Penutup Atap 3. Jarak Antar Portal Bentang Kuda - kuda Jarak Miring Gording Tinggi Kolom Kemiringan Atap Kecepatan Angin Beban Angin Beban Hidup Alat Sambung Pondasi Baja Profil Tegangan Ijin Baja Berat Penutup Atap Tegangan leleh baja (yield stress), Tegangan tarik putus (ultimate stress), Tegangan sisa (residual stress), Modulus elastik baja (modulus of elasticity), Angka Poisson (Poisson's ratio),
2
m/s kg/m2 kg
= Baut dan Las = Foot Plate = C 200.75.20.3,2 1600 kg/m2 = = fy = fu = fr = E= u= 15 240 370 70 200000 0.3 kg/m2 MPa MPa MPa MPa
Lip Channel :
C 200.75.20.3,2
DARI TABEL PT. GUNUNG RAJA PAKSI ht = mm 200 b= a= t= A= Ix = Iy = Sx = Sy = rx = 75 20 3.2 1181 7160000 840000 71600 15800 7.79 mm mm mm mm2 mm4 mm4 mm3 mm3 mm
ry = c= Berat profil, w=
mm
kg/m
Faktor reduksi kekuatan untuk lentur, Faktor reduksi kekuatan untuk geser, Diameter sagrod, Menghitung panjang balok
fb = ff = d= L=
0.90 0.75 10 23 mm m
Jarak C - D Jarak D - F Jarak Gording yang direncanakan Banyaknya gording yang dibutuhkan + 1 Jadi, Jarak (miring) antara gording, Panjang gording (jarak antara rafter), Jarak antara sagrod (jarak dukungan lateral gording), Sudut miring atap,
m m m Buah mm mm mm
(1/2 L) = = = s= L1 = L2 = a=
G = modulus geser, J = Konstanta puntir torsi, Iw = konstanta putir lengkung, h = tinggi bersih badan,
Zx = modulus penampang plastis thd. sb. x, Zy = modulus penampang plastis thd. sb. y, X1 = koefisien momen tekuk torsi lateral, X2 = koefisien momen tekuk torsi lateral,
No
Material
Berat
Satuan
Lebar
(m) 1 Berat sendiri gording 2 Atap baja (span deck) Total beban mati, 92.7 150 N/m N/m
2
(N/m) 92.7
1.3 QDL =
Beban hidup akibat beban air hujan diperhitungkan setara dengan beban genangan air qhujan = 0.025 * 10 = setebal 1 inc = 25 mm. Jarak antara gording, Beban air hujan, Beban hidup merata akibat air hujan, Beban hidup terpusat akibat beban pekerja, s= 3 qhujan * s * 10 = QLL = PLL =
2.3. BEBAN ANGIN (WIND) Koefisien Angin Tekan Angin Tekan Koefisien Angin Hisap Angin Hisap Dalam perhitungan diambil harga W paling besar
kg/m
3. BEBAN TERFAKTOR
Beban merata, Beban terpusat, Sudut miring atap, Beban merata terhadap sumbu x, Beban merata terhadap sumbu y, Beban terpusat terhadap sumbu x, Beban terpusat terhadap sumbu y,
Qu = 1.2 * QDL + 1.6 * QLL + 0.8 W = Pu = 1.6 * PLL = a= Qux = Qu * cos a *10-3 = Quy = Qu * sin a *10 =
-3
4. MOMEN DAN GAYA GESER AKIBAT BEBAN TERFAKTOR Panjang bentang gording terhadap sumbu x, Panjang bentang gording terhadap sumbu y, Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Mux = 1/8 * Qux * Lx2 + 1/4 * Pux * Lx = Momen pada 1/4 bentang, Momen di tengah bentang, Momen pada 3/4 bentang, Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Muy = 1/8 * Quy * Ly2 + 1/4 * Puy * Ly = Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Vux = Qux * Lx + Pux = 9164 N 517942 Nmm MA = MB = MC = 13267315 3316829 13267315 9950486 Nm Nm Nm Nm Lx = L1 = Ly = L2 = 10000 2000 mm mm
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Vuy = Quy * Ly + Puy = 1396 N
Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada sayap : Kelangsingan penampang sayap, Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact, lp = 170 / fy = Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact, lr = 370 / ( fy - fr ) = Momen plastis terhadap sumbu x, Momen plastis terhadap sumbu y, Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Momen nominal penampang untuk : a. Penampang compact, b. Penampang non-compact, c. Penampang langsing, l lp llp Mn = lp< llr Mn = l>lr Mn = Mr * ( lr / l)2 l lr non-compact Mn = Mp = Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = Mn = Mr * ( lr / l)2 = non-compact Mnx = Mn = Mp = Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = Mn = Mr * ( lr / l)2 = non-compact Mny = 12479708 12479708 Nmm Nmm Nmm Nmm Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) Mp Mpx = fy * Zx = Mpy = fy * Zy = Mrx = Sx * ( fy - fr ) = Mry = Sy * ( fy - fr ) = 28.378 13256049 6881050 12172000 2686000 Nmm Nmm Nmm Nmm 10.973 l=b/t = 23.438
>
dan
<
Berdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk penampang Momen nominal penampang terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut : compact : non-compact : langsing : Momen nominal terhadap sumbu x penampang :
Momen nominal penampang terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut : compact : non-compact : langsing : Momen nominal terhadap sumbu y penampang : 3876767 3876767 Nmm Nmm Nmm Nmm
Momen nominal komponen struktur dengan pengaruh tekuk lateral, untuk : L Lp a. Bentang pendek : b. Bentang sedang : c. Bentang panjang : Mn = Mp = fy * Zx Lp L Lr Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] L > Lr Mn = Cb * p / L* [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] Lp = 1.76 * ry * ( E / fy ) = Tegangan leleh dikurangi tegangan sisa, fL = f y - f r = Mp mm MPa Mp
Panjang bentang maksimum balok yang mampu menahan momen plastis, 1357 170
Panjang bentang minimum balok yang tahanannya ditentukan oleh momen kritis tekuk Lr = ry * X1 / fL * [ 1 + ( 1 + X2 * fL2 ) ] = torsi lateral, Koefisien momen tekuk torsi lateral, Cb = 12.5 * Mux / ( 2.5*Mux + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) =
3915
mm
1.32
Momen plastis terhadap sumbu x, Momen plastis terhadap sumbu y, Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Panjang bentang terhadap sumbu y (jarak dukungan lateral), L > Lp dan Momen nominal terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
Termasuk kategori : bentang sedang Mnx = Mpx = fy * Zx = 17083472 17083472 Mpx 13256049 Nmm Nmm Nmm Nmm Nmm
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Momen nominal terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
Mny = Cb * [ Mry + ( Mpy - Mry ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = Mny = Cb * p / L* [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] = Momen nominal thd. sb. y untuk : bentang sedang Mny Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mny = > Mny =
Nmm
Momen nominal terhadap sumbu x : Berdasarkan pengaruh local buckling, Berdasarkan pengaruh lateral buckling, Momen nominal terhadap sumbu x (terkecil) yg menentukan, Tahanan momen lentur terhadap sumbu x, Momen nominal terhadap sumbu y : Berdasarkan pengaruh local buckling, Berdasarkan pengaruh lateral buckling, Momen nominal terhadap sumbu y (terkecil) yg menentukan, Tahanan momen lentur terhadap sumbu y, Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Mnx = Mnx = Mnx = fb * Mnx = Mny = Mny = Mny = fb * Mny = Mux = Muy = Mux / ( fb * Mnx ) = Muy / ( fb * Mny ) =
8. TAHANAN GESER
Ketebalan plat badan tanpa pengaku harus memenuhi syarat, 6.36 * ( E / fy ) h/t 61.50 < 183.60 Plat badan memenuhi syarat (OK) Vux = Aw = t * ht = Vnx = 0.60 * fy * Aw = ff * Vnx = Vuy = 9164 640 92160 69120 1396 N mm2 N N N
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Luas penampang badan, Tahanan gaya geser nominal thd.sb. x, Tahanan gaya geser terhadap sumbu x, Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Luas penampang sayap, Tahanan gaya geser nominal thd.sb. y, Tahanan gaya geser terhadap sumbu x,
mm N N
Syarat yang harus dipenuhi : Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) = 0.1595 < 1.0 1.0 AMAN
Sayarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur : Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) Mu / ( fb * Mn ) = Vu / ( ff * Vn ) =
1.375
Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) = Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) = Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 1.4294 > 1.375
10. TAHANAN TARIK SAGROD Beban merata terfaktor pada gording, Beban terpusat terfaktor pada gording, Panjang sagrod (jarak antara gording), Gaya tarik pada sagrod akibat beban terfaktor, Tu = Quy * Ly + Puy = Tegangan leleh baja, Tegangan tarik putus, Diameter sagrod, Luas penampang brutto sagrod, Luas penampang efektif sagrod, fy = fu = d= Ag = p / 4 * d2 = Ae = 0.90 * Ag = 1396 240 370 10 78.54 70.69 N MPa MPa mm mm2 mm2 Quy = Puy = Ly = L2 = 0.3597 676.19 2000 N/mm N/m m
Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang brutto, f * Tn = 0.90 * Ag * fy = Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang efektif, f * Tn = 0.75 * Ae * fu = Tahanan tarik sagrod (terkecil) yang digunakan, Syarat yg harus dipenuhi : 1396 Tu < f * Tn 16965 AMAN f * Tn = 19615 16965 N N 16965 N
Ketentuan - ketentuan : 1. Type Konstruksi 2. Bahan Penutup Atap 3. Jarak Antar Portal Bentang Kuda - kuda Jarak Gording Jarak Miring Gording Jarak Gording Tepi Jarak Miring Gording Tepi Tinggi Kolom Kemiringan Atap Kecepatan Angin Beban Angin Beban Hidup Alat Sambung Pondasi Baja Profil WF Tegangan Ijin Baja Berat Penutup Atap
2
Tegangan leleh baja (yield stress), Tegangan tarik putus (ultimate stress), Tegangan sisa (residual stress), Modulus elastik baja (modulus of elasticity), Angka Poisson (Poisson's ratio),
fy = fu = fr = E= u=
Analisis Bebabn Kuda - kuda Type Gable : 1. Menentukanberat yang di bebankan kepada gording 1.1. Beban Mati Berat penutup atap yang dibebankan kepada gording untuk analisis menggunakan Program SAP g.A = berat atap * 1/2 jarak miring gording A ke B = g.A = g.V = g.B = berat atap * (1/2 jarak miring B ke A + 1/2 jarak miring B ke C) g.B = g.U = g.C = berat atap * (1/2 jarak miring C ke B + 1/2 jarak miring C ke D) g.C sampai g.J dan g.M sampai g.T bernilai sama = g.K = berat atap * 1/2 jarak miring gording K ke J = g.L = g.K = 11.75 11.75 21.27 21.27 23.51 23.51 9.52 9.52
1.2. Beban Hidup a. Beban air hujan qah = 40 - (0,8 * a) = g.A = qah * 1/2 jarak miring gording A ke B = 20.00 15.67
g.A = g.V = g.B = qah * (1/2 jarak miring B ke A + 1/2 jarak miring B ke C) = g.B = g.U = g.C = qah * (1/2 jarak miring C ke B + 1/2 jarak miring C ke D) = g.C sampai g.J dan g.M sampai g.T bernilai sama = g.K = qah * 1/2 jarak miring gording K ke J = g.L = g.K
g.A = ((0,02 * a) - 0,4) * P * 1/2 jarak miring gording A ke B = g.B = ((0,02 * a) - 0,4) * P * (1/2 jarak miring B ke A + 1/2 jarak miring B ke C) = g.C = ((0,02 * a) - 0,4) * P * (1/2 jarak miring C ke B + 1/2 jarak miring C ke D) = g.C sampai g.J bernilai sama = g.K = ((0,02 * a) - 0,4) * P * 1/2 jarak miring K ke J =
5.54
Angin Hisap ( Angin Kanan ) g.T = -0,4 * P * 1/2 jarak miring gording T ke S = g.S = -0,4 * P * (1/2 jarak miring S ke T + 1/2 jarak miring S ke R) = g.R = -0,4 * P * (1/2 jarak miring R ke S + 1/2 jarak miring R ke Q) = g.T sampai g.M bernilai sama = g. = - 0,4 * P * 1/2 jarak miring L ke M = -12.24 -22.16 -24.48 -24.48 -9.91
1.3. Beban Gempa Beban Mati Berat tembok, Berat penutup atap, Berat rafter, Berat gording, Total Berat Mati, berat tembok x 1/2 tinggi tembok x jarak antar kolom = berat atap x panjang rafter x jarak antar kolom = berat profil x panjang rafter = berat gording x jarak antar kolom = 7500.00 3806.65 164193.67 92.70 175593.02
Beban Hidup Berat air hujan, Koefisien reduksi, Total Berat Mati , panjang rafter x jarak antar kolom x beban air hujan = 0,8 x berat air hujan = Wt = Total Berat mati + Berat air hujan = 8049.80 6439.84 182032.87
Wilayah Gempa, Jenis Tanah, Fungsi bangunan digunakan untuk pabrik, Faktor reduksi gempa,
Setelah itu dilakukan analisis menggunakan Program SAP agar mendapatkan Vu, Mu, dan Nu, ANALISA TERLAMPIR
Tegangan leleh baja (yield stress), Tegangan sisa (residual stress), Modulus elastik baja (modulus of elasticity), Angka Poisson (Poisson's ratio),
fy = fr = E= u=
B. DATA PROFIL BAJA Profil : WF 400.200.8.13 ht = bf = tw = tf = r= A= 400 200 8 13 16 8410 237000000 17400000 168 45.4 1190000 174000 647
tf h h2 h1 bf tw ht
Ix = Iy = rx = ry = Sx = Sy = Berat : w=
BEAM COLUMN (RAFTER) TANPA PENGAKU BADAN C. DATA BALOK KOLOM (RAFTER)
Panjang elemen thd.sb. x, Panjang elemen thd.sb. y ( jarak dukungan lateral ), Momen maksimum akibat beban terfaktor, Momen pada 1/4 bentang, Momen di tengah bentang, Momen pada 3/4 bentang, Gaya aksial akibat beban terfaktor, Gaya geser akibat beban terfaktor, Faktor reduksi kekuatan untuk aksial tekan, Faktor reduksi kekuatan untuk lentur, Faktor reduksi kekuatan untuk geser,
Lx = Ly = Mu = MA = MB = MC = Nu = Vu = fn = fb = ff =
10000 2000 123897455 95322418 105994912 93673347 671922 342774 0.85 0.90 0.75
76923 29.00 342.00 387.00 356762.7 6.515E+11 12682.9 0.0002816 1285952.0 265984.0
tw3
Iw = Iy * h2 / 4 = X1 = p / Sx * [ E * G * J * A / 2 ] = X2 = 4 * [ Sx / (G * J) ]2 * Iw / Iy = Zx = tw * ht / 4 + ( bf - tw ) * ( ht - tf ) * tf = Zy = tf * bf / 2 + ( ht - 2 * tf ) *
2 2
tw2
/4=
G = modulus geser, J = Konstanta puntir torsi, Iw = konstanta putir lengkung, X1 = koefisien momen tekuk torsi lateral - 1, X2 = koefisien momen tekuk torsi lateral - 2, Zx = modulus penampang plastis thd. sb. x,
h h2 h1 bf
tf tw ht
l = bf / tf = lp = 170 / fy =
15.385
10.973
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact, lr = 370 / ( fy - fr ) = Momen plastis, Momen batas tekuk, Momen nominal penampang untuk : a. Penampang compact : b. Penampang non-compact : c. Penampang langsing : l lp Mn = lp < l l r Mn = l > lr Mn = Mr * ( lr / l )2 lr non-compact Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) Mp Mp = fy * Zx = Mr = Sx * ( fy - fr ) = 28.378 308628480 202300000
>
lp
dan
<
Berdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk penampang Momen nominal penampang dihitung sebagai berikut : compact : non-compact : langsing : Momen nominal untuk penampang : non-compact Mn = Mp = Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = Mn = Mr * ( lr / l )2 = Mn =
281679191 281679191
Kelangsingan penampang badan, Untuk penampang yang mempunyai ukuran : maka momen nominal komponen struktur, Mn = Kg * S * fcr dengan, harus h / tw
l = h / tw = >
48.375 lr
a. Untuk kelangsingan :
b. Untuk kelangsingan : c. Untuk kelangsingan : Untuk tekuk torsi lateral : Untuk tekuk lokal :
Koefisien momen tekuk torsi lateral, Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5 * Mu + 3 * MA + 4 * MB + 3 * MC ) = diambil, Perbandingan luas plat badan terhadap luas plat sayap,
3 tw
1.19 1.19
Cb =
Jari-jari girasi daerah plat sayap ditambah sepertiga bagian plat badan yang mengalami tekan, 51
Jarak antara pengekang lateral, Angka kelangsingan, Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact,
L = Ly = l G = L / r1 = lp = 1.76 * ( E / fy ) =
2000 38.921
50.807
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact, lr = 4.40 * ( E / fy ) = Tegangan acuan untuk momen kritis tekuk torsi lateral, f c = Cb * f y / 2 = fc lG lG lp lp lG lr lG > lr fcr fy < fy lp maka diambil, fc = lG 142.88 142.88 127.017
<
dan
<
lr
Tegangan kritis penampang dihitung sebagai berikut : fcr = fy = fcr = Cb* fy* [ 1 - ( lG - lp) / ( 2*( lr - lp) ) ] = fcr = fc * ( lr / lG )2 = fcr = < maka diambil, fcr = S = Sx = 240.00 240.00 240.00 1190000
1.089
Mn = Kg * S * fcr =
310982774
ke = 4 / ( h / tw ) = diambil, ke = lG = bf / ( 2 * tf ) = lp = 0.38 * ( E / fy ) =
10.97
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact, lr = 1.35 * ( ke * E / fy ) = Tegangan acuan untuk momen kritis tekuk lokal, lG < lp dan lG fc = fy / 2 = < 29.55 120.00 lr compact
Berdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk penampang Tegangan kritis penampang dihitung sebagai berikut : lG lp lp lG lr lG > lr Tegangan kritis penampang, fcr < fy maka diambil, fcr = fy = fcr = Cb* fy* [ 1 - ( lG - lp) / ( 2*( lr - lp) ) ] = fcr = fc * ( lr / lG )2 = fcr = fcr = S = Sx =
1.089 310982774
Momen nominal komponen struktur dengan pengaruh tekuk lateral, untuk : a. Bentang pendek : b. Bentang sedang : c. Bentang panjang : L Lp Mn = Mp = fy * Zx Lp < L Lr Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] L > Lr Mn = Cb * p / L* [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ]
Panjang bentang maksimum balok yang mampu menahan momen plastis, Lp = 1.76 * ry * ( E / fy ) = 2307
fL = fy - fr = Panjang bentang minimum balok yang tahanannya ditentukan oleh momen kritis tekuk torsi lateral, Koefisien momen tekuk torsi lateral, Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5*Mu + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = Momen plastis, Momen batas tekuk, Panjang bentang thd.sb. y (jarak dukungan lateral), L < Lp dan Momen nominal dihitung sebagai berikut : Mn = Mp = fy * Zx = Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = Mn = Cb * p / L* [ E * Iy * G * J + ( p * E / L ) * Iy * Iw ] = Momen nominal untuk kategori : bentang pendek Mn Momen nominal yang digunakan, Mn = > Mn =
2
170
L r = r y * X1 / f L * [ 1 + ( 1 + X 2 * f L ) ] =
6794
Mp = fy * Zx = Mr = Sx * ( fy - fr ) = L = Ly = L <
a. Momen nominal berdasarkan pengaruh local buckling, b. Momen nominal balok plat berdinding penuh : Momen nominal berdasarkan tekuk torsi lateral, Momen nominal berdasarkan local buckling pd. sayap, c. Momen nominal berdasarkan pengaruh lateral buckling, Momen nominal (terkecil) yang menentukan, Tahanan momen lentur,
Mn = Mn = Mn = Mn = Mn = fb * Mn =
308628480
Faktor tekuk kolom dihitung dengan rumus sebagai berikut : a. Untuk nilai lc 0.25 maka termasuk kolom pendek : w= 1 b. Untuk nilai 0.25 < lc 1.20 maka termasuk kolom sedang : c. Untuk nilai lc > 1.20 maka termasuk kolom langsing : w = 1.25 * lc
2
Faktor panjang tekuk efektif terhadap sumbu x, Faktor panjang tekuk efektif terhadap sumbu y, Panjang tekuk efektif dihitung sebagai berikut : Panjang kolom terhadap sumbu x : Panjang tekuk efektif terhadap sumbu x, Panjang kolom terhadap sumbu y : Panjang tekuk efektif terhadap sumbu y, Parameter kelangsingan terhadap sumbu x :
1.00 1.00
0.6563
Menentukan nilai faktor tekuk terhadap sumbu x : Untuk parameter kelangsingan terhadap sumbu x, a. Kolom pendek : b. Kolom sedang : c. Kolom langsing : Faktor tekuk thd.sb. x, Menentukan nilai faktor tekuk terhadap sumbu y : Untuk parameter kelangsingan terhadap sumbu y, a. Kolom pendek : b. Kolom sedang : c. Kolom langsing : Faktor tekuk thd.sb. y, Tegangan tekuk thd.sb. x, Tegangan tekuk thd.sb. y, Tahanan aksial tekan : Tahanan aksial tekan nominal thd.sb. x, Tahanan aksial tekan nominal thd.sb. y, Tahanan aksial tekan nominal terkecil, Tahanan aksial tekan, Nnx = A * fcrx = Nny = A * fcry = Nn = f n * Nn = 1637656 1798981 1637656 1392007 lcy = w= w = 1.43 / ( 1.6 - 0.67 * lc ) = w = 1.25 * lc2 = wy = fcrx = fy / wx = fcry = fy / wy = 0.4858 1.1220 1.1220 194.727 213.910 lcx = w= w = 1.43 / ( 1.6 - 0.67 * lc ) = w = 1.25 * lc = wx =
2
Gaya aksial akibat beban terfaktor, Momen akibat beban terfaktor, Tahanan aksial tekan, Tahanan momen lentur,
Nu = Mu = f n * Nn = fb * Mn =
Elemen yang menahan gaya aksial tekan dan momen lentur harus memenuhi persamaan interaksi aksial tekan dan momen lentur sbb : Untuk nilai, Untuk nilai, Nu / ( fn * Nn ) > 0.20 Nu / ( fn * Nn ) + 8 / 9 * [ Mu / ( fb * Mn ) ] Nu / ( fn * Nn ) 0.20 Nu / ( 2 * fn * Nn ) + [ Mu / ( fb * Mn ) ] Nu / ( f n * Nn ) =
0.4827
>
0.2
Nu / ( fn * Nn ) + 8 / 9 * [ Mu / ( fb * Mn ) ] = Nu / ( 2 * fn * Nn ) + [ Mu / ( fb * Mn ) ] = Nilai interaksi aksial tekan dan momen lentur = 0.8792 7. TAHANAN GESER < 1.0
Kontrol tahanan geser nominal plat badan tanpa pengaku : Ketebalan plat badan tanpa pengaku harus memenuhi syarat, h2 / tw 42.75 < 6.36 * ( E / fy ) 183.60 Plat badan memenuhi syarat (OK) Vu = Aw = tw * ht = Vn = 0.60 * fy * Aw = f f * Vn = Vu 342774 < f f * Vn 345600 0.7500 AMAN (OK) 342774 3200 460800 345600
Gaya geser akibat beban terfaktor, Luas penampang badan, Tahanan gaya geser nominal, Tahanan gaya geser, Syarat yg harus dipenuhi :
Vu / ( ff * Vn ) =
Elemen yang memikul kombinasi geser dan lentur harus dilakukan kontrol sbb. : Syarat yang harus dipenuhi untuk interaksi geser dan lentur : Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) 1.375
Mu / ( fb * Mn ) = Vu / ( ff * Vn ) = Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) =
m m m m m m m
o
m/s kg/m2 kg
kg/m2 kg/m2
kg kg kg kg kg kg kg kg
kg kg
kg kg kg kg kg kg kg
kg/m2 kg kg kg kg kg kg kg
kg kg kg kg kg
kg kg kg kg kg
kg kg kg
kg kg
mm mm mm mm mm mm2 mm4 mm mm mm mm mm
3 3 4
N/m
Nmm Nmm
fy fy
< 2.3
mm4 mm2
mm
mm
MPa MPa
Nmm
< 0.763
MPa
Nmm
Mp Mp
mm
MPa
mm
Nmm
Nmm
mm mm mm mm
MPa MPa
N N N N
N Nmm N Nmm
1.0
1.0
N mm N N
2