Você está na página 1de 17

Tugas Mata Kuliah Arsitektur Dan Organisasi Komputer I

1. 2. 3. 4. 5.

Disusun Oleh : Shulchan P.N Chandra A.Y Riski Yudha P Gilang Lulus S Ricko Chantriano

(123100012) (123100018) (123100043) (123100044) (123100045)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN YOGYAKARTA 2011/2012

1. Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner: . - B : himpunan yang didefinisikan pada opeartor +, , dan - 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B. Tupel (B, +, , ) disebut aljabar Boolean jika untuk setiap a, b, c B berlaku aksiomaaksioma atau postulat Huntington berikut: 1. Closure: 2. Identitas: (i) a + b B (ii) a b B (i) a + 0 = a (ii) a 1 = a

3. Komutatif: (i) a + b = b + a (ii) a b = b . a 4. Distributif: (i) a (b + c) = (a b) + (a c) (ii) a + (b c) = (a + b) (a + c) 5. Komplemen1: (i) a + a = 1 (ii) a a = 0

Untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean, harus diperlihatkan: 1. Elemen-elemen himpunan B, 2. Kaidah operasi untuk operator biner dan operator uner, 3. Memenuhi postulat Huntington.

Aljabar Boolean Dua-Nilai Aljabar Boolean dua-nilai: - B = {0, 1} - operator biner, + dan - operator uner, - Kaidah untuk operator biner dan operator uner: a b a b a+b ab 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 Cek apakah memenuhi postulat Huntington: 1. Closure : jelas berlaku 2. Identitas: jelas berlaku karena dari tabel dapat kita lihat bahwa: (i) 0 + 1 = 1 + 0 = 1 (ii) 1 0 = 0 1 = 0 3. Komutatif: jelas berlaku dengan melihat simetri tabel operator biner. 4. Distributif: (i) a (b + c) = (a b) + (a c) dapat ditunjukkan benar dari tabel operator biner di atas dengan membentuk tabel kebenaran: a 0 0 0 0 1 1 1 1 b 0 0 1 1 0 0 1 1 c 0 1 0 1 0 1 0 1 b+c 0 1 1 1 0 1 1 1 a (b + c) 0 0 0 0 0 1 1 1 ab 0 0 0 0 0 0 1 1 ac 0 0 0 0 0 1 0 1 (a b) + (a c) 0 0 0 0 0 1 1 1

a 0 1

a 1 0

(ii) Hukum distributif a + (b c) = (a + b) (a + c) dapat ditunjukkan benar dengan membuat tabel kebenaran dengan cara yang sama seperti (i). 5. Komplemen: jelas berlaku karena Tabel 7.3 memperlihatkan bahwa: (i) a + a = 1, karena 0 + 0= 0 + 1 = 1 dan 1 + 1= 1 + 0 = 1 (ii) a a = 0, karena 0 0= 0 1 = 0 dan 1 1 = 1 0 = 0 Karena kelima postulat Huntington dipenuhi, maka terbukti bahwa B = {0, 1} bersama-sama dengan operator biner + dan operator komplemen merupakan aljabar Boolean.

Ekspresi Boolean Misalkan (B, +, , ) adalah sebuah aljabar Boolean. Suatu ekspresi Boolean dalam (B, +, , ) adalah: (i) setiap elemen di dalam B, (ii) setiap peubah, (iii) jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean, maka e1 + e2, e1 e2, e1 adalah ekspresi Boolean

Contoh: 0 1 a b c a+b ab a (b + c) a b + a b c + b, dan sebagainya Mengevaluasi Ekspresi Boolean Contoh: a (b + c) jika a = 0, b = 1, dan c = 0, maka hasil evaluasi ekspresi: 0 (1 + 0) = 1 1 = 1 Dua ekspresi Boolean dikatakan ekivalen (dilambangkan dengan =) jika keduanya mempunyai nilai yang sama untuk setiap pemberian nilai-nilai kepada n peubah. Contoh: a (b + c) = (a . b) + (a c)

Contoh. Perlihatkan bahwa a + ab = a + b . Penyelesaian: a 0 0 1 1 b 0 1 0 1 a 1 1 0 0 ab 0 1 0 0 a + ab 0 1 1 1 a+b 0 1 1 1

Perjanjian: tanda titik () dapat dihilangkan dari penulisan ekspresi Boolean, kecuali jika ada penekanan: (i) (ii) (iii) a(b + c) = ab + ac a + bc = (a + b) (a + c) a 0 , bukan a0

Prinsip Dualitas Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean yang melibatkan operator +, , dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dengan cara mengganti + 0 1 dengan dengan dengan dengan + 1 0

dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan S* juga benar. S* disebut sebagai dual dari S. Contoh. (i) (a 1)(0 + a) = 0 dualnya (a + 0) + (1 a) = 1 (ii) a(a + b) = ab dualnya a + ab = a + b Hukum-hukum Aljabar Boolean 1. Hukum identitas: (i) a + 0 = a (ii) a 1 = a 3. Hukum komplemen: (i) a + a = 1 (ii) aa = 0 5. Hukum involusi: (i) (a) = a 7. Hukum komutatif: (i) a + b = b + a (ii) ab = ba 9. Hukum distributif: (i) a + (b c) = (a + b) (a + c) (ii) a (b + c) = a b + a c 11. Hukum 0/1 (i) 0 = 1 (ii) 1 = 0 2. Hukum idempoten: (i) a + a = a (ii) a a = a 4. Hukum dominansi: (i) a 0 = 0 (ii) a + 1 = 1 6. Hukum penyerapan: (i) a + ab = a (ii) a(a + b) = a 8. Hukum asosiatif: (i) a + (b + c) = (a + b) + c (ii) a (b c) = (a b) c 10. Hukum De Morgan: (i) (a + b) = ab (ii) (ab) = a + b

Contoh 7.3. Buktikan (i) a + ab = a + b dan (ii) a(a + b) = ab Penyelesaian: (i) a + ab = (a + ab) + ab (Penyerapan) = a + (ab + ab) (Asosiatif) = a + (a + a)b (Distributif) =a+1b (Komplemen) =a+b (Identitas) (ii) adalah dual dari (i) Fungsi Boolean Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn ke B melalui ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai f : Bn B yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut ganda-n (ordered n-tuple) di dalam daerah asal B. Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean. Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah f(x, y, z) = xyz + xy + yz Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3 (x, y, z) ke himpunan {0, 1}. Contohnya, (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1 sehingga f(1, 0, 1) = 1 0 1 + 1 0 + 0 1 = 0 + 0 + 1 = 1 . Contoh. Contoh-contoh fungsi Boolean yang lain: 1. f(x) = x 2. f(x, y) = xy + xy+ y 3. f(x, y) = x y 4. f(x, y) = (x + y) 5. f(x, y, z) = xyz Setiap peubah di dalam fungsi komplemennya, disebut literal. Boolean, termasuk dalam bentuk

Contoh: Fungsi h(x, y, z) = xyz pada contoh di atas terdiri dari 3 buah literal, yaitu x, y, dan z.

Contoh. Diketahui fungsi Booelan f(x, y, z) = xy z, nyatakan h dalam tabel kebenaran. Penyelesaian: x 0 0 0 0 1 1 1 1 y 0 0 1 1 0 0 1 1 z 0 1 0 1 0 1 0 1 f(x, y, z) = xy z 0 0 0 0 0 0 1 0

Komplemen Fungsi 1. Cara pertama: menggunakan hukum De Morgan Hukum De Morgan untuk dua buah peubah, x1 dan x2, adalah Contoh. Misalkan f(x, y, z) = x(yz + yz), maka f (x, y, z) = (x(yz + yz)) = x + (yz + yz) = x + (yz) (yz) = x + (y + z) (y + z)

2. Cara kedua: menggunakan prinsip dualitas. Tentukan dual dari ekspresi Boolean yang merepresentasikan komplemenkan setiap literal di dalam dual tersebut. Contoh. Misalkan f(x, y, z) = x(yz + yz), maka dual dari f: komplemenkan tiap literalnya: Jadi, f (x, y, z) = x + (y + z)(y + z) x + (y + z) (y + z) x + (y + z) (y + z) = f

f,

lalu

2. Gerbang Logika Rangkaian Digital Elektronik

x y
Gerbang AND (inverter)

xy

x y
Gerbang OR

x+ y

x
Gerbang

x'
NOT

Contoh. Nyatakan fungsi f(x, y, z) = xy + xy ke dalam rangkaian logika. Jawab: (a) Cara pertama
x y xy xy+x'y x y x' x'y

(b) Cara kedua


x y xy xy+x 'y x' x'y

(b) Cara ketiga


x y xy xy+x'y x' x'y
8

Gerbang turunan

x y
Gerbang NAND

(xy)'

x y
Gerbang XOR

x +y

x y
Gerbang NOR

(x+y)'

x y

(x

y)'

Gerbang XNOR

x y

(x + y)' ekivalen dengan

x y

x+y

(x + y)'

x' y'

x'y'

ekivalen dengan

x y

(x+y)'

x' y'

x' + y'

ekivalen dengan

x y

(xy)'

3. Rangkaian Kombinasional Implementasi Fungsi Boolean Contoh. f(x, y) = xy + xy + y disederhanakan menjadi f(x, y) = x + y Penyederhanaan fungsi Boolean dapat dilakukan dengan 3 cara: 1. Secara aljabar 2. Menggunakan Peta Karnaugh 3. Menggunakan metode Quine Mc Cluskey (metode Tabulasi) Penyederhanaan Secara Aljabar 1. f(x, y) = x + xy = (x + x)(x + y) = 1 (x + y ) =x+y 2. f(x, y, z) = xyz + xyz + xy = xz(y + y) + xy = xz + xz 3. f(x, y, z) = xy + xz + yz = xy + xz + yz(x + x) = xy + xz + xyz + xyz Peta Karnaugh a. Peta Karnaugh dengan dua peubah y m0 m2 m1 m3 = xy(1 + z) + xz(1 + y) = xy + xz

Contoh:

0 xy xy

1 xy xy

x 0 1

b. Peta dengan tiga peubah

yz 00 x 0 1 xyz xyz

01 xyz xyz

11 xyz xyz

10 xyz xyz

m0 m4

m1 m5

m3 m7

m2 m6

10

Contoh. Diberikan tabel kebenaran, gambarkan Peta Karnaugh. x 0 0 0 0 1 1 1 1 y 0 0 1 1 0 0 1 1 yz 00 x 0 1 0 0 z 0 1 0 1 0 1 0 1 01 0 0 f(x, y, z) 0 0 1 0 0 0 1 1 11 0 1 10 1 1

b. Peta dengan empat peubah

yz 00 wx 00 01 11 10 wxyz wxyz wxyz wxyz

01 wxyz wxyz wxyz wxyz

11 wxyz wxyz wxyz wxyz

10 wxyz wxyz wxyz wxyz

m0 m4 m12 m8

m1 m5 m13 m9

m3 m7 m15 m11

m2 m6 m14 m10

Contoh. Diberikan tabel kebenaran, gambarkan Peta Karnaugh. w 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 x 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 y 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 z 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 f(w, x, y, z) 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0

11

yz 00 wx 00 01 11 10 0 0 0 0

01 1 0 0 0

11 0 1 0 0

10 1 1 1 0

Teknik Minimisasi Fungsi Boolean dengan Peta Karnaugh 1. Pasangan: dua buah 1 yang bertetangga yz 00 wx 00 01 11 10 0 0 0 0 01 0 0 0 0 11 0 0 1 0 10 0 0 1 0

Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz Hasil Penyederhanaan: f(w, x, y, z) = wxy Bukti secara aljabar: f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz = wxy(z + z) = wxy(1) = wxy 2. Kuad: empat buah 1 yang bertetangga yz 00 wx 00 01 11 10 0 0 1 0 01 0 0 1 0 11 0 0 1 0 10 0 0 1 0

12

Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz + wxyz + wxyz Hasil penyederhanaan: f(w, x, y, z) = wx Bukti secara aljabar: f(w, x, y, z) = wxy + wxy = wx(z + z) = wx(1) = wx yz 00 wx 00 01 11 10 Contoh lain: yz 00 wx 00 01 11 10 0 0 1 1 01 0 0 1 1 11 0 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 1 0 01 0 0 1 0 11 0 0 1 0 10 0 0 1 0

Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz + wxyz + wxyz Hasil penyederhanaan: f(w, x, y, z) = wy 3. Oktet: delapan buah 1 yang bertetangga yz 00 0 0 1 1 01 0 0 1 1 11 0 0 1 1 10 0 0 1 1

wx 00 01 11 10

13

Sebelum disederhanakan: f(a, b, c, d) = wxyz + wxyz + wxyz + wxyz + wxyz + wxyz + wxyz + wxyz Hasil penyederhanaan: f(w, x, y, z) = w Bukti secara aljabar: f(w, x, y, z) = wy + wy = w(y + y) =w yz 00 wx 00 01 11 10 0 0 1 1 01 0 0 1 1 11 0 0 1 1 10 0 0 1 1

Contoh 5.11. Sederhanakan fungsi Boolean f(x, y, z) = xyz + xyz + xyz + xyz. Jawab: Peta Karnaugh untuk fungsi tersebut adalah: yz 00 x 0 1 1 01 11 1 1 1 10

Hasil penyederhanaan: f(x, y, z) = yz + xz

14

4. Rangkaian Sekuensial A. Flip- flop Setiap sistem digital akan mempunyai bagian yang merupakan rangkaian kombinasi. Disamping itu dalam sistem digital juga pada umumnya dipergunakan bagian rangkaian yang dapat mengingat keadaan keluarannya sebelumnya dan keluarannya untuk suatu kombinasi masukan tertentu juga tergantung atas keadaan keluarannya sebelum masukan itu dikenakan. Bagian rangkaian demikian disebut sebagai rangkaian berurut (sequential). Rangkaian logika berurut juga pada umumnya memakai rangkaian logika kombinasi, setidak-tidaknya pada rangkaian masukannya. Unsur pengingat (memory) yang paling umum dipakai pada rangkaian berurut serempak adalah flip-flop. Setiap flip-flop dapat menyimpan satu bit (binary digit) informasi, baik dalam bentuk sebenarnya maupun bentuk komplemennya. Jadi, flipflop, pada umumnya mempunyai dua keluaran, yang satu merupakan komplemen dari yang lainnya. Tergantung atas cara bagaimana informasi disimpan ke dalamnya, flipflop dibedakan atas beberapa jenis, RS, JK, D dan T. 1. RS flip- flop Flip-flop RS atau SR (Set-Reset) merupakan dasar dari flip-flop jenis lain. Flip-flop ini mempunyai 2 masukan yaitu S (SET) yang dipakai untuk menyetel atau membuat keluaran flip-flop berkeadaan 1 dan R (RESET) yang dipakai untuk me-reset atau membuat keluaran berkeadaan 0. Flipflop RS dapat dibentuk dari dua gerbang NOR atau dua gerbang NAND. 2. JK flip- flop Flip- flop JK merupakan flip- flop universal dan penggunaannya luas, memiliki sifat dari semu flip- flop jenis lain. Pada masukan diberi label J dan K merupakan masukan data sedangkan keluaran Q dan Q merupakan komplementer biasa pada suatu flip- flop. Cara kerja dari flip- flop JK adalah sebagai berikut : a. b. Pada saat J dan K keduanya rendah, gerbang AND tidak memberikan tanggapan sehingga keluaran Q tetap bertahan pada keadaan terakhirnya. Pada saat J rendah dan K tinggi, maka flip- flop akan diseret hingga diperoleh keluaran Q = 0 (kecuali jika flip- flop berada dalam keadaan reset atau Q berada pada keadaan rendah). c. Pada saat J tinggi dan K rendah, maka masukan ini akan mengeset FF hingga diperoleh keluaran Q = 1 (kecuali jika FF memang sudah dalam keadaan set atau Q sudah dalam keadaan tinggi).
15

d.

Pada saat J dak K kedua-duanya tinggi, maka FF berada dalam keadaan "toggle", artinya keluaran Q akan berpindah pada keadaan lawan jika pinggiran pulsa clocknya tiba. Clk 0 1 1 1 1 J x 0 0 1 1 K Q x Q 0 Q 1 0 0 1 1 Q Q Q Q 1 0 Q Catatan disable ingat reset set togel

3.

D flip- flop Nama flip-flop ini berasal dari Delay. Flip-flop ini mempunyai hanya satu masukan, yaitu D. Jenis flip-flop ini sangat banyak dipakai sebagai sel memori dalam komputer. Pada umumnya flip-flop ini dilengkapi masukan penabuh. Keluaran flipflop D akan mengikuti apapun keadaan D pada saat penabuh aktif, yaitu: Q+ = D. Perubahan itu terjadi hanya apabila sinyal penabuh dibuat berlogika 1 (CP=1) dan tentunya akan terjadi sesudah selang waktu tertentu, yaitu selama tundaan waktu pada flip-flop itu. Bila masukan D berubah selagi CP = 0, maka Q tidak akan terpengaruh. Clk 0 1 1 D x 0 1 Q Q 0 Q Q Q 1 Q

Gambar 2.4 Flip- flop D & Tabel Kebenaran Keadaan Q selama CP= 0 adalah keadaan masukan D tepat sebelum CP berubah menjadi 0. Dikatakan keadaan keluaran Q dipalang (latched) pada keadaan D saat perubahan CP dari aktif ke tak-aktif. 4. T flip- flop Nama flip-flop T diambil dari sifatnya yang selalu berubah keadaan setiap ada sinyal pemicu (trigger) pada masukannya. Input T merupakan satu-satunya masukan yang ada pada flip-flop jenis ini sedangkan keluarannya tetap dua, seperti semua flipflop pada umumnya.

16

Jika keadaan keluaran flip-flop 0, maka setelah adanya sinyal pemicu keadaanberikut menjadi 1 dan bila keadaannya 1, maka setelah adanya pemicuan keadaannya berubah menjadi 0. Karena sifat ini sering juga flip-flop ini disebut sebagai flip-flop toggle (berasal dari scalar toggle/pasak). Flip-flop T dapat disusun dari satu flip-flop RS dan dua gerbang AND. B. Register Register merupkan alat untuk menyimpan data informasi. Register adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi. Register tidak lain adalah alat untuk menyimpan data yang dapat berupa satu flip-flop atau beberapa flip- flop yang digabungkan menjadi satu. Register yang paling sederhana hanya terdiri dari satu bit bilangan biner saja yaitu 1 dan 0. Oleh karena itu untuk menyimpan data yang terdiri dari empat bit bilangan biner diperlukan flip- flop sebanyak empat buah. Sebuah register terdiri sekelompok flip-flop. Setiap flip-flop mampu menyimpan satu bit informasi. Sebuah n-bit register berisi sekelompok n flip-flop yang mampu menyimpan n bit informasi biner. Selain flip-flop, register dapat memiliki gate-gate kombinasional yang melakukan tugas pemrosesan data tertentu. Dalam definisi yang lebih luas, sebuah register terdiri dari sekelompok flip-flop dan gate yang mempengaruhi transisinya. Flip-flop memegang informasi biner dan gate menentukan bagaimana informasi ditransfer ke dalam register.

17

Você também pode gostar