Você está na página 1de 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


KONSEP PEMBUANGAN SAMPAH

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)


Sub Pokok Bahasan : Konsep Pembuangan Sampah
Hari/Tanggal : Kamis, 2 Maret 2017
Waktu : Pkl. 16.00 WIT
Tempat : RT 03 RW 03 Kelurahan Imbi
Sasaran : Warga RT 03 RW 03 Kelurahan Imbi
Penyuluh : Hidayatul Mufidah

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit warga diharapkan mampu memahami
tentang konsep pembuangan sampah
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat mampu:
a. Menjelaskan pengertian pembuangan sampah.
b. Mengetahui jenis sampah dan sumber sampah.
c. Menyebutkan pembagian sampah.
d. Menyebutkan dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan.
e. Menyebutkan dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah.
f. Mengetahui hal – hal yang perlu di perhatikan dalam pembuangan sampah.
g. Menyebutkan beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar.

B. PENGORGANISASIAN
1. Penyaji : Hidayatul Mufidah
2. Moderator : Yolandina Yeimo
3. Notulen : Rahmat Agung Sandhika
4. Observer : Apolos Galio Msen
5. Fasilitator : Sylva dan Obet
6. Dokumentasi : Lany Vanesya Pentury
C. URAIAN KEGIATAN
Uraian Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Masyarakat
1. 2 menit Pendahuluan Memperkenalkan diri dan Mendengar
menjelaskan tujuan /memperhatikan

2. 10 menit Penjelasan Menjelaskan materi Mendengarkan


materi penyuluhan tentang :
1. Pengertian pembuangan
sampah
2. Jenis sampah dan
Sumber sampah
3. Pembagian sampah
4. Dampak sampah
terhadap Manusia dan
lingkungan
5. Dampak negatif dan
positif dari pembuangan
sampah
6. Hal – hal yang perlu di
perhatikan dalam
pembuangan sampah
7. Beberapa cara
pembuangan sampah
secara benar dan tidak
benar.

3. 5 menit Evaluasi Tanya jawab Bertanya

4. 3 menit Penutup Menyimpulkan memperhatikan

D. Sasaran
Warga RT 03/RW 03 Kelurahan Imbi Jayapura Utara

E. Media
Leaflet dan Poster

F. Evaluasi
1. Antusias keluarga dan keaktifan peserta dalam mengikuti penyuluhan
2. Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Penilaian dari posttest secara lisan
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Pembuangan Sampah ( Refuse disposal )


Pembuangan sampah adalah semua zat/ benda yang sudah tidak terpakai lagi baik berasal
dari rumah-rumah maupun siasa-sisa proses industri, sedangkan sampah adalah suatu
bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam
yang belum memiliki nilai ekonomis.

B. Jenis Sampah
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai Sampah Organik dan
Sampah Anorganik.
1. Sampah Organik
Merupakan jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan
hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau
yang lainnya. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami.
2. Sampah Anorganik
Merupakan jenis sampah yang berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti
mineral dan minyak bumi atau dihasilkan dari proses industri. Beberapa bahan seperti
ini tidak terdapat di alam, yaitu plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara
keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian yang lain hanya
diuraikan secara lambat. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga berupa botol,
botol plastik, tas plastik, kaleng dan lain-lain.
Kertas, koran dan karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran
dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran dan karton dapat di
daur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng dan plastik)
sehingga dapat digolongkan sampah anorganik.

C. Sumber Sampah
1. Sampah Pemukiman, Perdagangan dan Perkantoran yang disebabkan oleh :
a. Penduduk yang tinggal di sepanjang sungai dan pemukiman padat langsung
membuang sampah ke sungai dan saluran pembuangan.
b. Limpasan air hujan yang membawa sampah dari pasar-pasar maupun pusat-pusat
kegiatan dan pemukiman.
c. Sampah perkantoran terdiri dari kertas, alat tulis menulis, toner foto caopy, baterai
dll.
2. Sampah Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperto jerami dan
sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau
dimanfaatkan untuk pupuk
3. Sampah Bangunan dan Gedung
Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung dapat
berupa organik maupun anorganik. Sampah organik : kayu, bambu, triplek dll.
Sampah Anorganik : semen, ubin, besi, baja, kaleng, kaca dll.
4. Sampah Khusus
Sampah khusus merupakan sampah yang memerlukan penanganan khusus untuk
menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya. Sampah jenis ini meliputi :
5. Sampah Rumah Sakit
Merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan, peralatan operasi,
botol infus dan sejenisnya serta obat-obatan. Semua sampah ini terkontaminasi oleh
bakteri, virus dan pembawa penyakit lainnya yang sangat berbahaya bagi manusia dan
lingkungan sekitarnya.

D. Pembagian Sampah
Sampah ini dibagi dalam :
1. Garbage : adalah sisa pengolahan ataupun sias makanan yang sudah membusuk.
2. Rubbish : adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk. Rubbish ini ada
yang mudah terbakar misalnya : kayu, kertas. Ada yang tidak terbakar misalnya
kaleng, kawat dan sebagainya.

E. Dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan


1. Terhadap Kesehatan
Pengelolaan sampah yang tidak memadai (pembuangan sampah sembarangan dan
tidak terkontrol) dapat menimbulkan berbagai penyakit sebagai berikut :
a. Diare, kolera, tipus dan demam berdarah dapat menyebar dengan cepat karena
sampah memasuki air minum.
b. Cacing pita yang dapat menyebar melalui rantai makanan, dimana cacing
dikonsumsi sebelumnya oleh ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan / sampah.
c. Minamata (di Jepang) disebabkan karena masyarakat mengkonsumsi ikan yang
terkontaminasi sampah beracun (limbah baterai dan akumulator yang dibuang di
perairan umum)
2. Terhadap Lingkungan
Cairan yang dilepaskan sampah ke saluran drainase dan air tanah sehingga mencemari
sumber air tersebut. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan
menghasilkan asam organik dan gas-cair organik seperti metana (dapat menimbulkan
bau dan gasnya dapat menimbulkan ledakan bila konsentrasinya cukup besar).

F. Dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah


1. Dampak negatif antara lain :
a. Musibah fatal contohnya burung bangkai yang terkubur di bawah timbunan
sampah akan menimbulkan bau busuk dan merusak tanah.
b. Kerusakan infrastruktur contohnya kerusakan ke akses jalan oleh kendaraan berat
yang mengangkut sampah ke TPA menimbulkan kerusakan pada jalan yang di
laluinya.
c. Pencemaran lingkungan setempat seperti pencemaran air tanah oleh kebocoran
dan pencemaran tanah sisa selama pemakaian TPA, begitupun setelah penutupan
TPA
d. Pelepasan gas metana yang disebabkan oleh pembusukan sampah organik, metana
adalah gas rumah kaca yang berkali-kali lebih potensial daripada karbon dioksida,
dan dapat membahayakan penduduk suatu tempat.
e. gangguan sederhana contohnya debu, bau busuk, dan kutupolusi suara.
2. Dampak positif antara lain :
Menjadi lahan Perekonomian yang sangat produktif bagi masyarakat sekitar.
Banyaknya tumpukan sampah anorganik di TPA,telah menimbulkan inisiatif baru
dalam sektor ekonomi bagi masyarakat di sekitar TPA,mereka menganggap tumpukan
sampah tersebut adalah lahan perekonomian yang sangat produktif,dengan cara
mengumpulkan sampah-sampah anorganik,seperti plastik,atau barang-barang bekas
yang tidak mudah mudah hancur,plastik dan barang bekas tersebut telah mampu
memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari,bahkan menurut tanggapan
masyarakat yang ada di sekitar sana,penghasilan yang mereka dapatkan dari TPA
dengan cara mengumpulkan plastik dan barang bekas lebih dari cukup. Bahkan ada
masyarakat sekitar yang mau meninggalkan usaha dagangan nya,karna mereka
beranggapan TPA lebih mampu memenuhi kebutuhan perekonomian mereka sehari-
hari.

G. Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam pembuangan sampah


Agar sampah ini tidak membahayakan kesehatan manusia, maka perlu pengaturan
pembuanagnnya.
Dari sampah ini harus diperhatikan :
1. Penyimpanannya (Storage)
2. Pengumpulan (Collection
3. Pembuanagan (Disposal)

Penyimpanan Sampah
Untuk tempat sampah di tiap-tiap rumah isinya cukup 1 meter kubik. Tempat sampah
janganlah ditempatkan di dalam rumah atau di pojok dapur, karena merupakan gudang
makanana bagi tikus-tikus sehingga rumah banyak tikus.
Tempat sampah sebaiknya :
1. Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak.
2. Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatang-binatang lainnya
seperti : tikus, ayam, kucing dan sebagainya.
3. Ditempatkan di luar rumah. Biloa pengumpulannya tidak dilakukan oleh pemerintah,
tempatkanlah tempat sampah sedemikian rupa sehingga karyawan pengumpul sampah
mudah mencapainya.

Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah dapat dilakukan :
1. Perorangan
Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya masing-masing untuk
dibuang pada tempat tertentu
2. Pemerintah
Pengumpulan sampah di kota-kota dilakukan pemerintah dengan menggunakan truk
sampah atau gerobak sampah
3. Swasta
Swasta hanya mengambil sampah-sampah tertentu sebagai bahan baku pada
perusahaannya misalnya untuk pembuatan kertas, karton dan palstik.

Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan cara :
1. Land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah. Pembuangan samapah secara ini hanya baik
untuk sampah-sampah jenis rubbish, sedangkan bila jenis garbage atau tercampur dengan
garbage, tempat pembuangan sampah ini akan menjadi tempat perkembangbiakan
serangga, tikus, juga menimbulkan bau-bauan yang tidak sedap.
2. Sanitary land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah, kemudian ditutup lagi dengan tanah paling
sedikit 60 cm, untuk mencegah pengorekan oleh anjing, tikus dan binatang-binatang
lainnya. Cara ini memenuhi syarat kesehatan.
3. Individual incineration
Sampah dari rumah dikumpulkan sendiri, kemudaian dibakar sendiri. Pembakaran
sampah ini harus dilakukan dengan baik sebab bila tidak asapnya mengotori udara dan
bila tidak terbakar sempurna sisanya tercecer kemana-mana.
4. Incineration dengan incinerator khusus
Cara ini dikerjakan oleh pemerintah. Sampah-sampah yang telah dikumpulkan dari truk /
gerobak sampah dibakar dam incinerator khusus (alat pembakar sampah). Incinerator ini
mempunyai bagian-bagian :
a. Tempat pengumpulan sampah
b. Ruang pengeringan
c. Ruang pembakaran atau Cerobong asap
Cara pembuangan sampah ini baik sekli tapi biayanya mahal.
5. Pulverisation
Semua sampah baik garbage maupun rubbish digiling (dihaluskan) dengan alat khusus,
kemudian dibuang ke laut. Dalam bentuk yang sudah digiling ini, sampah menjadi tidak
disukai lagi baik oleh serangga maupun tikus-tikus.
6. Composting (dibuat pupuk)
Dari sampah yang terbuang masih dapat dibuat pupuk sebagai penyubur tanah pertanian.
Cara ini telah banyak dikerjakan di negara-negara maju misalnya di Amerika Serikat.
Pada prinsipnya :
a. Mula-mula sampah-sampah dari gelas, logam dan bahan-bahan lainnya yang tak dapat
dijadikan kompos dipisahkan terlebih dahulu.
b. Setelah dipisah-pisahkan, sampah yang akan dijadikan kompos digiling menjadi halus
agar proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pembusuk berlangsung dengan
baik.
c. Kemudian sampah diletakkan pada suatu tempat dimana proses pembusukan akan
terjadi. Tempat ini dilengakapi dengan alat pengatur suhu, pengatur kelembaban dan
pengaliran udara agar proses pembusukan terjadi secra optimum.
d. Kadang-kadang ditambahkan starin mikro-organisme yang dapat mempercepat proses
pembusukannya, tapi sering kali hal ini tidak perlu, karena pada sampah sendiri telah
cukup mengandung mikrooranisema tersebut.
e. Bila sampah yang sedang dibusukkan ini ditambahkan Lumpur dari air limbah akan
dihasiklkan kompos yang baik sekali. Lama proses pembusukannya bervariasi antara
2 hari samapi 6 minngu. Untuk dijual ke pasaran, kompos ini dikeringkan, digiling
kemabali dan dibungkus.
7. Hogfeeding (sebagai makanan ternak)
Yang dapat dipergunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa sayuran , ampas pembuatan
tapioca,ampas pembuatan tahu dan sabagainya. Diberikan kepada ternak sebagai
makanannya.
8. Recycling
Dengan cara ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, maka bagian-bagian
sampah yang masih dapat dipakai/ digunakan, diambil lagi misalnya kertas-kertas, gelas-
gelas, logam-logam dan sebagainya. Dari benda-benda ini dapat dihasilkan benda-benda
baru yang berguna misalnya karton, plastik alat-alat dari gelas dan sebagainya.
Sangat berbahaya untuk kesehtan bila kertas-kertas dari tempat sampah yang
dikumpulkan kaum tuna-wisma, dipergunakan sebagi kantong pembungkus makanan.
Karena itu sebaiknya sampah-sampah dari kertas segera dibakar setelah dibuang.
H. Beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar
Beberapa cara membuang sampah yang tidak benar antara lain :
1. Membuang sampah sembarangan tak peduli tempat sampah
2. Membuang sampah di sungai / kali
3. Meletakkan sampah di pinggir jalan dengan harapan diambil
tukang sampah
4. Mengumpulkan/mengoleksi sampah hingga banyak lalu dibakar
5. Menumpang buang sampah di tempat sampah pribadi orang lainMenggali tanah lalu
mengubur sampah
Cara buang sampah yang baik dan benar, yaitu antara lain :
1. Memisahkan antara sampah yang bisa didaurulang dan
yang tidak bisa didaur ulang
2. Memisahkan antara sampah organik (basah) dengan sampah non organik (kering)
3. Membuang sampah pada tempatnya baik milik publik/umum maupun pribadi
4. Memberikan sampah yang masih bernilai secara cuma-cuma (gratis) pada tukang
beling/tukang loak barang bekas
5. Sampah basah/sampah organik bisa dijadikan pupuk, olah sendiri atau serahkan
kepada ahlinya
6. Jika malas untuk melakukan apa-apa, kita tinggal bungkus saja sampah yang ada di
kantong plastik dan buang di tempat yang benar yang nantinya akan diangkut ke
tempat pembuangan akhir (TPA)
DAFTAR PUSTAKA

http://mufrikaamaliah.blogspot.co.id/2014/04/satuan-acara-penyuluhan-sap-
pembuangan.html.
(diakses pada Rabu, 1 Maret 2017 pkl. 12.30 wit)

Você também pode gostar