Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Diajukan oleh :
FATMA HANANI
MUNA MALIKA
DWI FARIDA
ALFARI AFDHAL
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT
atas ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
dengan baik, yang berjudul “Sejarah perkembangan pemikiran dan peradaban islam
masa pertengahan (1250-1800).
Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar
dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Harapan kami, semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk kami dan teman-teman sekalian.
DAFTAR ISI
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dunia Islam pada abad pertengahan.
2. Untuk mengetehui perkembangan ajaran Islam pada abad pertengahan.
3. Untuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan.
4. Untuk mengetahui perkembangan kebudayaan Islam pada abad pertengahan.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Spanyol
Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711 M melalui jalur Afrika
Utara. Spanyol sebelum kedatangan Islam dikenal dengan nama Iberia/ Asbania,
kemudian disebut Andalusia, ketika negeri subur itu dikuasai bangsa Vandal. Dari
perkataan Vandal inilah orang Arab menyebutnya Andalusia
Pada abad pertengahan ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada dibawah
dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam terakhir di
Spanyol setelah kurang lebih 7 abad setengah lamanya menguasai wilayah ini.
Hal ini disebabkan karena terjadinya perpecahan diantara umat Islm terutama
orang-orang istana dalam memperebutkan kekuasaan. Dilain pihakumat kristen
berhasil mempersatukan diri. Abu Abdullah sebagai kholifah terakhir tidak mampu
lagi membendung serangan-serangan kristen yang dipimpim oleh Ferdinand dan
Isabella, dan akhirnya menyerahkan diri, dan dia sendri hijrah ke Afrika Utara.
Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol. Umat islam setelah itu
dihadapkankepada dua pilihan, masuk kristen atau pergi meninggalkan spanyol.
Beberapa kemunduran dan kehancuran umat islam di spanyol diantaranya:
1. Konflik Islam dengan Nasrani
Para penguasa islam cukup puas dengan menerima upeti dan tidak melakukan
islamisasi secara sempurna, bahkan membiarkan mereka mempertahankan hukum
dan adat kebiasaan kaum nasrani, sementara kehadiran bangsa arab menimbulkan
rasa iri dan membangkitkan rasa kebangsaan bangsa spanyol yang kristen (Badri
Yatim, 1993: 107). Disamping itu, sebagaimana dikemukakan dimuka, loyalitas
militer islam sebagai tentara bayaran sangat dirragukan karena kedisiplinan mereka
mengikuti perintah atasan disesuaikan dengan sipa yang membayar lebih tinggi
sehingga perpecahan sesama umat islam baik sebagai anggota masyarakat maupun
sebagai penguasa tidak dapat dihindarkan.
2. Adanya ideologi pemersatu
Islamnya penduduk pribumi spanyol tidak menjadikan sederajat dengan bangsa
arab. Tetapi tetap diperlakukan sebagai Abad dan muwalludun sehingga dianggap
merendahkan. Oleh karena itu, beragama islam tidak menjadi daya tarik bagi
bangsa spanyol sebagai dasar idiologi. Bahkan etnis non-arab sring menjadi perusak
dan menggerogoti perdamaian sehingga mempengaruhi kondisi perekonomian
negara. Sementara pembangunan bidang fisik untuk keindahan kota dan
peningkatan ilmu pengetahuan yang terlalu serius melalaikan pembangunan bidang
perekonomian yang menjadi pendukung persatuan dan kesatuan (Badri
Yatim,1993:107).
3. Kesulitan ekonomi
Islamnya penduduk pribumi Spanyol tidak menjadikan dirinya sederajat dengan
bangsa Arab, tetapi tetap diperlakukan sebagai ibad dan muwalladun sehingga
dianggap merendahkan. Oleh karena itu beragama Islam tidak menjadi daya tarik
bagi bangsa Spanyol sebagai dasar pemersatu ideologi. Bahkan etnis non Arab
sering menjadi perusak dan menggerogoti perdamaian sehingga mempengaruhi
terhadap kondisi perekonomian negara. Sementara pembangunan bidang fisik
untuk keindahan kota dan peningkatan ilmu pengetahuan yang terlalu serius
melalaikan pembangunan bidang perekonomian yang menjadi pendukung
persatuan dan kesatuan. (Badri Yatim, 1993: 107)
4. Tidak jelasnya sistem kekuasaan
Peralihan kekuasaan yang tidak jelas mengakibatkan serinh terjadi perebutan
kekuasaan sesama ahli waris, sehingga melemahkan dan hilangnya wibawa
pemerintah, bahkan mengakibatkan runtuhnya kekuasaan bani Umayah dan Muluk
Al Tawif muncul, tetapi tetap pula terjadi perebutan kekuasaan diantara mereka
(Badri Yatim, 1993: 107-108)
5. Keterpencilan.
Pemerintahan Islam di Spanyol yang jauh dari daerah Islam lain
mengakibatkan jauhnya dukungan dari daerah lain kecuali dari Afrika Utara yang
dibatasi oleh laut, sementara daerah sekitar adalah daerah yang dikuasai kaum
Nasrani yang selalu iri dan merasa direndahkan oleh etnis Arab (Badri Yatim, 1993:
107-108)
2.2. Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M)
Sepanjang sejarah islam pada abad pertengahan ini, ada berpuluh-puluh
dinasti bahkan mungkin mencapai ratusan dinasti islam muncul dan timbul
tenggelam akibat perang saudara. Hanya ada beberapa dinasti yang bertahan cukup
lama, yaitu dinasti Turki Usmani di Turki, dinasti Syafawi di Persia (Iran), dan
dinasti Mughal di India.
1. Kerajaan Turki Usmani
a. Latar belakang berdirinya Dinasti Turki Usmani
Kerajaan Turki Usmani didirikan oleh suku bangsa pengembara yang
berasal dari wilayah Asia Tengah yang termasuk suku kayi. Ketika bangsa Mongol
menyerang dunia Islam, pimpinan suku kayi yaitu Sulaiman Syah, mengajak
anggota sukunya untuk menghindari serbuan bangsa Mongol dan lari kebarat.
Bangsa Turki sangat rajin dan pintar berperang sehingga dalam waktu yang relative
singkat bangsa Turki mampu membangun sebuah kekuasaan politik yang besar.
Pada saat bangsa Mongol (sebelum Islam) dan orang Kristen ingin menghapus
Islam dari muka bumi, orang Turki Usmani muncul sebagai pembela dan pelindung
Islam, bahkan mereka membawa panji-panji Islam sampai ke daratan Eropa. Saat
Mongol menyerang Sultan Alaudin di Anggara (sekarang Angkara), al-Tugril
membantunya mengusir Mongol, dan sebagai balas jasanya Alaudin memberikan
daerah Iski Shahr dan sekitarnya kepada al-Tugril.
Al-Tugril mendirikan Ibu Kota yang bernama Sugut. Disanalah lahir
puteranya yang pertama bernama Usman pada tahun 1258 M. kemudian al-Tugril
meninggal dunia pada tahun 1288 M. sejak itulah Usman mendeklarasikan dirinya
sebagai Sultan dan berdirilah Dinasti Turki Usmani. Usman memindahkan ibu kota
ke Yeniy. Pada 1300 M sultan Alaudin meninggal, maka Usman mengumumkan
dirinya sebagai pemimpin yang berkuasa penuh.
3.1. Kesimpulan
Pada abad pertengahan, terdapat tiga kerajaan Islam di antaranya Kerajaan
Ottoman di Turki, Kerajaan mogul di India dan Kerajaan Syafawi di Persia. Pada
abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai antara lain
dengan tidal adanya lagi kekuasaan kerajaan islam yang utuh.
Walaupun pada abad pertengahan ini tidak semaju seperti pada masa periode
klasik tetapi Kerajaan-Kerajaan Islam pada abad pertengahan berhasil
menghasilkan peninggalan yang bermanfaat hingga sekarang.
3.2. Saran
Kita selaku umat muslim harus mengetahui sejarah-sejarah dalam agama kita,
kita juga harus bangga dengan para tokoh ulama yang telah memberikan
peninggalan berupa ilmu, budaya, yang berlaku dan dapat di manfaatkan oleh kita.
DAFTAR PUSTAKA
2016.
raizagumala.blogspot.co.id/2011/12/makalah-perkembangan-islam-pada-abad.
http://ssukmaa.blogspot.co.id/2012/12/sejarah-perkembangan-islam-pada-