Você está na página 1de 24

PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM

SEJARAH PERKEMBANGAN PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM


MASSA PERTENGAHAN (1250-1800)

Diajukan oleh :

FATMA HANANI

CICI DIANA ISKA.D (15611038)

MUNA MALIKA

DWI FARIDA

ALFARI AFDHAL

PROGRAM STRATA-1 STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT
atas ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
dengan baik, yang berjudul “Sejarah perkembangan pemikiran dan peradaban islam
masa pertengahan (1250-1800).

Sholawat dan salam senantisa tercurah pada junjungan kita Nabi


Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.

Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar
dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Harapan kami, semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk kami dan teman-teman sekalian.
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................


KATA PENGANTAR ...............................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................
1.2. Tujuan .................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sejarah dan Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan ................................
2.2. Masa Kemunduran ..............................................................................................
2.3. Masa Tiga Kerajaan Besar ..................................................................................
2.4. Kerajaan Turki Usmani .......................................................................................
2.5. Kerajaan Safawi ..................................................................................................
2.6. Kerajaan Mughal .................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .........................................................................................................
3.2. Saran ....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa agama Islam diturunkan oleh
Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Sejak saat
itulah,Rasulullah SAW mulai menyebarkan agama Islam ke seluruh penjuru dunia
khususnya Jazirah Arab.
Agama Islam mulai berkembang semakin pesat ke seluruh Arab Saudi,
walaupun masih mendapat penolakan dan ancaman dari para kaum kafir Quraisy.
Dengan usaha keras dan pantang menyerah dari Rasulullah SAW agama Islam telah
menyebar ke seluruh penjuru Arab. Hingga beliau wafat, perjuangan untuk
menyiarkan dan mendirikan agama Islam tidaklah berhenti begitu saja.
Sepeninggalan beliau, perjuangan tersebut dilanjutkan oleh para 4 khalifah yaitu
Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Mereka semua hanya mempunyai 1 tujuan yaitu memperjuangkan agama Tauhid
yaitu agama Islam.
Dalam sejarahnya Islam terbagi menjadi ke dalam 3 periode yaitu:
1. Periode Klasik (650-1250 M)
2. Periode Pertengahan (1250-1800 M)
3. Periode Modern (1800-sekarang)
Sebagai umat Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT, maka kita haruslah juga
mengetahui bagaimana perkembangan Islam, terutama pada abad Pertengahan yang
tentunya sangat berperan penting dalam perkembangan agama Islam sampai
sekarang ini.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dunia Islam pada abad pertengahan.
2. Untuk mengetehui perkembangan ajaran Islam pada abad pertengahan.
3. Untuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan.
4. Untuk mengetahui perkembangan kebudayaan Islam pada abad pertengahan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah dan Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan


Sejarah perkembangan peradaban Islam dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
priode klasik (650 -1250 M), priode pertengahan (1250 – 1800 M) dan priode
modern (1800 – sekarang).Yang dimaksud abad pertengahan ialah tahapan sejarah
umat Islam yang diawali sejak tahun-tahun terakhir keruntuhan Daulah Abbasiyah
(1250 M ) sampai timbulnya benih-benih kebangkitan atau pembaharuan Islam
yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 1800 M. Priode pertengahan ini juga terbagi
menjadi dua bagian, yaitu masa kemunduran I (1250 – 1500 M) dan masa tiga
kerajaan besar (1500 – 1800 M).

2.2. Masa Kemunduran I (1250 -1500 M)


Disebut masa kemunduran karena masa-masa ini dunia islam dalam proses
penghancuran oleh bangsa Mongol dibawah pimpinan Jengiskhan dan
keturunannya serta Timur Lenk yang juga masih keturunan bangsa Mongol.
Masa kemunduran ini dapat dibagi kebeberapa fase lagi, yaitu:
1. Serangan Mongol oleh Dinasti Jengiskhan
Pada zaman ini Jenghiz Khan dan keturunannya datang menghancurkan
dunia islam. Bangsa Mongol ini berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang
membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia Utara, Tibet Selatan dan
Mancuria Barat serta Turkistan Timur.
Daerah-daerah yang dikuasai dinasti ini adalah daerah yang terletak antara
Asia kecil di Barat dan India di Timur. Kedatangannya kedunia islam diawali
dengan ditaklukannya wilayah-wilayah kerajaan Transoksania dan Khawarizm
1219 M; kerajaan Ghazna pada tahun 1221 M Azarbaizan pada tahun 1223 M dan
saljuk di Asia kecil pada tahun 1243 M.
Serangan ke Baghdad dilakukan oleh cucunya hulagu khan. Kota Baghdad
sendiri dihancurkan rata dengan tanah, sebagaimana kota-kota lain yang dilalui
tentara Mongolia tersebut. Pada 1258 M inilah kota Baghdad jatuh ketangan bangsa
Mongol dan mengakhiri khilafah Abbasiyah disana, juga merupakan awal
kemunduran politik dan peradaban islam. Karena pada masa itu Baghdad
merupakan pusat kebudayaan dan merupakan kawasan yang kaya akan khasanah
ilmu pengetahuan.
Kejatuhan Baghdad ini tidak semata-mata karena faktor ekstern tetapi juga
karena faktor intern yang telah meruntuhkan khilafah Abbasiyah disana. Faktor
intern itu antara lain adanya perpecahan yanng ditandai dengan lepasnya daerah
kekuasaan yang kemudian membentuk kerajaan kecil-kecil, diantaranya kerajaan
jaylar (1336-1411 M) dengan baghdad sebagai ibu kota, kerajaan salghari (1148-
1282 M) di faris. Dan kerajaan muzaffari (1313-1393 M) juga di faris.
2. Serangan Dinasti Timur Lenk
Timur Lenk, seorang yang berasal dari keturunan Jenghitz Khan dapat
menguasai Samarkand pada tahun 1369 M. Dari Samarkhad ia mengadakan
serangan- serangan ke sebelah Barat dan dapat menguasai daerah-daerah yang
terletak di antara Delhi dan Laut Marmara. Keganasan Timur Lenk digambarkan
oleh pembunuhan massal yang dilakukan dikota-kota yang lain yang telah
ditundukan. Timur lenk mendirikan piramida dari tengkorak rakyat yang dibunuh.
Di Delhi misalnya, ia mebunuh 80.000 dari penduduknya. Dialeppo lebih dari
20.000 orang.Masjid - masjid dan madrasah - madrasah dihancurkan.15(Munir, S.M.
Drs. 2009. Sejarah peradaban islam. Jakarta: Amzah)
Penyerangan kali ini yang dipimpin oleh Timur Lenk kedunia islam tidak kurang
membawa kehancuran, bahkan dia lebih kejam dari pada Jengiskhan atau Hulaghu
Khan. Berbeda dengan Jengiskhan dan Hulaghu Khan yang masih menganut
kepercayaan Syamaniyah Timur Lenk ini sudah menganut “agama islam’. Pada
tanggal 10 April 1370 M Timur Lenk memproklamirkan diri sebagai penguasa
tunggal di Tranxosiana. Ia berencana untuk menaklukan daerah-daerah yang pernah
dikuasai oleh Jengiskhan. Ia berkata: sebagaimana ada 1 Tuhan di alam ini maka
dibumu seharusnya hanya ada seorang raja. Setelah itu serangan diteruskan ke
Baghdad dan membantai 20 ribu penduduknya.
3. Dinasti Mamluk di Mesir
Satu-satunya penguasa Islam yang dapat memukul mundur tentara Mongolia
(Hulagukhan) ialah tentara Mamluk yang saat itu sedang berkuasa di Mesir yang
dibawa pimpiman sultan Baybars (1260-1277) sebagai sultan yang terbesar dan
termasyhur serta dipandang sebagai pembangun hakiki dinasti Mamluk di Mesir.
Dinasti Mamluk berkuasa sejak tahun 1250 M. Menggantikan dinasti Al-
Ayyubi dan berakhir tahun 1517 M karena dapat meghalau tentara Hulagukhan,
Mesir terhindar dari penghancuran, sebagaimana dialami didunia Islam lain yang
ditaklukan oleh Hulagu. Dinasti Mamluk mengalami kemajuan diberbagai bidang.
Kemenangannya terhadap tentara Mongolia menjadi modal dasar untuk menguasai
daerah-daerah di sekitarnya. Banyak penguasa-penguasa kecil menyatakan setia
pada dinasti ini. Dinasti ini juga dapat melumpuhkan tentara salib di sepanjang laut
tengah.
Dibidang politik atau pemerintahan, pemerintahan dinasti ini bersifat Oligarki
Militer kecuali dalam waktu yang singkat ketika Qalawun (1280-1290 M).
Menerapkan pergantian sultan secara turun menurun.
Dalam bidang ekonomi, ia membuka hubungan perdagangan dengan prancis
dan Italia, terutama setelah kejatuhan Baghdad oleh tentara Timur Lenk, membuat
kairo menjadi kota yang sangat penting yang menghubungkan jalur perdagangan
antara laut merah dan laur Eropa. Hasil pertanian juga meningkat.
Dibidang ilmu pengetahuan, Mesir menjadi tempat pelarian-pelarian ilmuan-
ilmuan asal baghdad dari serangan Mongolia karena itu ilmu-ilmu banyak
berkembang di Mesir. Seperti sejarah, kedokteran, matematika, dan ilmu Agama.

4. Spanyol
Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711 M melalui jalur Afrika
Utara. Spanyol sebelum kedatangan Islam dikenal dengan nama Iberia/ Asbania,
kemudian disebut Andalusia, ketika negeri subur itu dikuasai bangsa Vandal. Dari
perkataan Vandal inilah orang Arab menyebutnya Andalusia
Pada abad pertengahan ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada dibawah
dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam terakhir di
Spanyol setelah kurang lebih 7 abad setengah lamanya menguasai wilayah ini.
Hal ini disebabkan karena terjadinya perpecahan diantara umat Islm terutama
orang-orang istana dalam memperebutkan kekuasaan. Dilain pihakumat kristen
berhasil mempersatukan diri. Abu Abdullah sebagai kholifah terakhir tidak mampu
lagi membendung serangan-serangan kristen yang dipimpim oleh Ferdinand dan
Isabella, dan akhirnya menyerahkan diri, dan dia sendri hijrah ke Afrika Utara.
Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol. Umat islam setelah itu
dihadapkankepada dua pilihan, masuk kristen atau pergi meninggalkan spanyol.
Beberapa kemunduran dan kehancuran umat islam di spanyol diantaranya:
1. Konflik Islam dengan Nasrani
Para penguasa islam cukup puas dengan menerima upeti dan tidak melakukan
islamisasi secara sempurna, bahkan membiarkan mereka mempertahankan hukum
dan adat kebiasaan kaum nasrani, sementara kehadiran bangsa arab menimbulkan
rasa iri dan membangkitkan rasa kebangsaan bangsa spanyol yang kristen (Badri
Yatim, 1993: 107). Disamping itu, sebagaimana dikemukakan dimuka, loyalitas
militer islam sebagai tentara bayaran sangat dirragukan karena kedisiplinan mereka
mengikuti perintah atasan disesuaikan dengan sipa yang membayar lebih tinggi
sehingga perpecahan sesama umat islam baik sebagai anggota masyarakat maupun
sebagai penguasa tidak dapat dihindarkan.
2. Adanya ideologi pemersatu
Islamnya penduduk pribumi spanyol tidak menjadikan sederajat dengan bangsa
arab. Tetapi tetap diperlakukan sebagai Abad dan muwalludun sehingga dianggap
merendahkan. Oleh karena itu, beragama islam tidak menjadi daya tarik bagi
bangsa spanyol sebagai dasar idiologi. Bahkan etnis non-arab sring menjadi perusak
dan menggerogoti perdamaian sehingga mempengaruhi kondisi perekonomian
negara. Sementara pembangunan bidang fisik untuk keindahan kota dan
peningkatan ilmu pengetahuan yang terlalu serius melalaikan pembangunan bidang
perekonomian yang menjadi pendukung persatuan dan kesatuan (Badri
Yatim,1993:107).

3. Kesulitan ekonomi
Islamnya penduduk pribumi Spanyol tidak menjadikan dirinya sederajat dengan
bangsa Arab, tetapi tetap diperlakukan sebagai ibad dan muwalladun sehingga
dianggap merendahkan. Oleh karena itu beragama Islam tidak menjadi daya tarik
bagi bangsa Spanyol sebagai dasar pemersatu ideologi. Bahkan etnis non Arab
sering menjadi perusak dan menggerogoti perdamaian sehingga mempengaruhi
terhadap kondisi perekonomian negara. Sementara pembangunan bidang fisik
untuk keindahan kota dan peningkatan ilmu pengetahuan yang terlalu serius
melalaikan pembangunan bidang perekonomian yang menjadi pendukung
persatuan dan kesatuan. (Badri Yatim, 1993: 107)
4. Tidak jelasnya sistem kekuasaan
Peralihan kekuasaan yang tidak jelas mengakibatkan serinh terjadi perebutan
kekuasaan sesama ahli waris, sehingga melemahkan dan hilangnya wibawa
pemerintah, bahkan mengakibatkan runtuhnya kekuasaan bani Umayah dan Muluk
Al Tawif muncul, tetapi tetap pula terjadi perebutan kekuasaan diantara mereka
(Badri Yatim, 1993: 107-108)
5. Keterpencilan.
Pemerintahan Islam di Spanyol yang jauh dari daerah Islam lain
mengakibatkan jauhnya dukungan dari daerah lain kecuali dari Afrika Utara yang
dibatasi oleh laut, sementara daerah sekitar adalah daerah yang dikuasai kaum
Nasrani yang selalu iri dan merasa direndahkan oleh etnis Arab (Badri Yatim, 1993:
107-108)
2.2. Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M)
Sepanjang sejarah islam pada abad pertengahan ini, ada berpuluh-puluh
dinasti bahkan mungkin mencapai ratusan dinasti islam muncul dan timbul
tenggelam akibat perang saudara. Hanya ada beberapa dinasti yang bertahan cukup
lama, yaitu dinasti Turki Usmani di Turki, dinasti Syafawi di Persia (Iran), dan
dinasti Mughal di India.
1. Kerajaan Turki Usmani
a. Latar belakang berdirinya Dinasti Turki Usmani
Kerajaan Turki Usmani didirikan oleh suku bangsa pengembara yang
berasal dari wilayah Asia Tengah yang termasuk suku kayi. Ketika bangsa Mongol
menyerang dunia Islam, pimpinan suku kayi yaitu Sulaiman Syah, mengajak
anggota sukunya untuk menghindari serbuan bangsa Mongol dan lari kebarat.
Bangsa Turki sangat rajin dan pintar berperang sehingga dalam waktu yang relative
singkat bangsa Turki mampu membangun sebuah kekuasaan politik yang besar.
Pada saat bangsa Mongol (sebelum Islam) dan orang Kristen ingin menghapus
Islam dari muka bumi, orang Turki Usmani muncul sebagai pembela dan pelindung
Islam, bahkan mereka membawa panji-panji Islam sampai ke daratan Eropa. Saat
Mongol menyerang Sultan Alaudin di Anggara (sekarang Angkara), al-Tugril
membantunya mengusir Mongol, dan sebagai balas jasanya Alaudin memberikan
daerah Iski Shahr dan sekitarnya kepada al-Tugril.
Al-Tugril mendirikan Ibu Kota yang bernama Sugut. Disanalah lahir
puteranya yang pertama bernama Usman pada tahun 1258 M. kemudian al-Tugril
meninggal dunia pada tahun 1288 M. sejak itulah Usman mendeklarasikan dirinya
sebagai Sultan dan berdirilah Dinasti Turki Usmani. Usman memindahkan ibu kota
ke Yeniy. Pada 1300 M sultan Alaudin meninggal, maka Usman mengumumkan
dirinya sebagai pemimpin yang berkuasa penuh.

b. Kesultanan Turki Usmani.


Raja-raja Turki Usmani bergelar Sultan dan khalifah sekaligus. Mereka
mendapatkan kekuasaan secara turun-temurun walaupun tidak harus putra pertama
yang menjadi pengganti sultan terdahulu. Setelah Usman meninggal pada tahun
1326 M, kemudian Ia digantikan oleh puteranya yang bernama Orkhan (Urkhan).
Pada periode ini tentara Islam pertama kali masuk ke Eropa karena Orkhan berhasil
membentuk tiga pasukan utama tentaranya yang terdiri dari: Sipahi (tentara
regular), Hazab (terntara ireguler) yang digaji pada saat mendapatkan harta
rampasan perang (Mal Al-Ganimah). Ketiga yaitu tentara Jenisari yang direkrut
pada saat berumur dua belas. Karena tentara tersebut menyalah gunakan kekuatan
mereka, sehinga pada masa Sultan Mahmud II berkuasa tentara ini dibubarkan.
Setelah itu Sultan Mahmud digantikan oleh puteranya yang bernama Murad
I yang berhasil menaklukkan banyak daerah seperti Adrionopol, Masedonia,
Bulgaria, Serbia dan Asia Kecil. Namun yang paling monumental adalah
penaklukkan di Kosovo (1389 M) sehingga daerah tersebut selama lima ratus tahun
dikuasai oleh pemerintahan Turki Usmani. Walaupun banyak menghadapi
peperangan Sultan Murad I tidak pernah terkalahkan, sehingga ia dijuluki
Alexander pada Abad pertengahan. Setelah itu Murad digantikan oleh puteranya
yang bernama Bayazid yang terkenal dengan julukan Ildrim/Eldream (kilat).
Bayazid dengan cepat menaklukkan daerah-daerah sekitar dan memperluas
wilayahnya sampai ke Eropa. Sepeninggal Bayazid Turki Usmani mulai mengalami
kemunduran. Selanjutnya Turki Usmani dipimpin oleh Muhammad yang berhasil
mengmbalikan Turki Usmani seperti sedia kala, dia berhasil menstabilkan Turki
Usmani dan atas keberhasilannya ini para sejarawan mensejajarkannya dengan
Umar II dari dinasti Umayyah.
Setelah Muhammad meninggal, ia digantikan oleh Murad II yang berhasil
mengembalikan citra Murad I, yaitu dengan kembali merebut daerah-daerah
kekuasaan di Eropa (Kosovo) yang sempat lepas setelah Bayazid meninggal. Dia
juga seorang penguasa yang saleh dan dicintai oleh rakyatnya, juga seorang yang
sabar, cerdas dan berjiwa besar dan ahli ketatanegaraan.

c. Perluasan Wilayah dan Puncak Kekuasaan


Penaklukkan Konstantinopel oleh Kesultanan Utsmaniyah pada 29 Mei
tahun 1453 saat dipimpin oleh Muhammad II atau yang dalam sejarah lebih dikenal
dengan nama Muhammad al-Fatih mengukuhkan status kesultanan tersebut sebagai
kekuatan besar di Eropa Tenggara dan Mediterania Timur. Pada masa ini
Kesultanan Utsmaniyah memasuki periode penaklukkan dan perluasan wilayah,
memperluas wilayahnya sampai ke Eropa dan Afrika Utara di bidang kelautan,
angkatan laut Utsmaniyah mengukuhkan kesultanan sebagai kekuatan dagang yang
kuat. Perekonomian kesultanan juga mengalami kemajuan berkat kontrol wilayah
jalur perdagangan antara Eropa dan Asia. Pada saat itulah kehancuran bagi
Bizantium yang sudah berkuasa sebelum masa Nabi. Sultan Muhammad al-
Fatih juga berhasil menaklukkan Venish, Italy, Rhodos dan Cremia yang terkenal
dengan Konstantinopel II.
Al-Fatih juga menetapkan undang-undang baru dalam Islam yang disahkan
dalam Qanun Namah yaitu membunuh saudara kandung, termasuk keponakan,
paman dan keluarga dekat yang dianggap bersaing dalam perebutan kekuasaan-
adalah Halal, dengan alasan untuk tetap menjaga keutuhan Negara dan wilayahnya
tidak terpecah-pecah. Fatwa tersebut disahkan oleh Syaikh al-Islam. Setelah Fatih
meninggal, ia digantikan oleh puteranya yang bernama Bayazid II, kemudian
dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Salim I, ia terkenal sebagai penguasa yang
sangat kejam. Dalam sejarah Eropa, ia dikenal sebagai Salim The Grim. Sebelum
menjadi Sultan ia melawan ayahnya dan melakukan pembunuhan terhadap
saudaranya yang bersaing merebut tahta dan kekuasaan. Ia menaklukkan Asia
Kecil, Persia, Kaldrin dan Mesir dan juga berhasil menaklukkan Sultan Mamluk
(1517 M). Ia juga memindahkan Khalifah Bani Abbas ke Konstantinopel dan
merebut gelar saklar dengan cara paksa. Dengan pemindahan jabatan sacral dari
Kairo ke Konstantinopel, maka sejak itu nama kota tersebut berubah menjadi
Istambul.
Sejak saat itu dalam sejarah Islam terdapat dua jabatan penting yang
dukuasai oleh seorang penguasa, yaitu sebagai Sultan untuk kekuasaan Turki dan
sebagai khalifah bagi seluruh dunia Islam. Sepeninggal Salim I, ia digantikan
Sulaiman Agung 1520-1566 M, ia merupakan penguasa Usmani yang berhasil
membawa kejayaan Islam. Ia dijuluki sebagai Sulaiman Al-Qanuni. Sulaiman
merupakan pemimpin yang paling terkenal di kalangan Turki Usmani dan pada
awal abad ke-16 ia adalah kepala Negara yang paling terkenal di dunia. Sulaiman
juga berhasil menerjemahkan Al-Qur’an dalam bahasa Turki. Bahkan pada saat
terjadi pertentangan antara protestan dan katolik di Eropa, sebagian diantara mereka
meminta suaka politik kepada Khalifah Sulaiman. Setelah Sulaiman, kerajaan Turki
Usmani mengalami kemunduran.

d. Runtuhnya Khilafah Turki Utsmani.


Sejaktahun 1920, MustafaKemalPasha menjadikan Ankara sebagai pusat
aktivitas politiknya. Setelah menguasai Istambul, Inggris menciptakan kevakuman
politik, dengan menawan banyak pejabat negara dan menutup kantor-kantor dengan
paksa sehingga bantuan kholifah dan pemerintahannya mandeg. Instabilitas terjadi
di dalam negeri, sementara opini umum menyudutkan kholifah dan memihak kaum
nasionalis. Situasi ini dimanfaatkan Mustafa Kemal Pasha untuk membentuk
Dewan Perwakilan Nasional, dan ia menobatkan diri sebagai ketuanya. Sehingga
ada 2 pemerintahan; pemerintahan khilafah di Istambul dan pemerintahan Dewan
Perwakilan Nasional di Ankara.
Setelah resmi dipilih jadi ketua parlemen, Pasha mengumumkan
kebijakannya, yaitu mengubah sistem khilafah dengan republikyang dipimpin
seorang presiden yang dipilih lewat Pemilu. Tanggal 29 November 1923, ia dipilih
parlemen sebagai presiden pertama Turki. Kemal mengeluarkan ancaman bahwa
penentang sistem republik ialah pengkhianat bangsa dan ia melakukan teror untuk
mempertahankan sistem pemerintahannya. Kholifah digambarkan sebagai sekutu
asing yang harus dienyahkan.

2. Dinasti Syafawi di Persia (Iran)


a. Latar belakang berdirinya Dinasti Syafawi
Daulah Syafawiyah berasal dari sebuah gerakan tarekat yang didirikan oleh
Syekh Ishak Syafiuddin (1252-1334) yang berpusat di Ardabil, sebuah kota di
Azerbijan. Tarekat Safawiyah ini didirikan bersamaan dengan berdirinya kerajaan
Usmani di Turki.
Sebagai pendiri kerajaan, Safiuddin dikenal sebagai pribadi yang agamis. Ia
merupakan keturunan Musa al-Kazhim yang terkenal sebagai imam Syi’ah yang
keenam. Setelah ia berguru dengan Syaikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi dan menjadi
menantunya, ia mendirikan tarekat Safawiyah pada tahun 1301 M. Pada mulanya
gerakan tasawuf Safawiyah ini bertujuan untuk memerangi orang-orang ingkar dan
golongan Ahl al-Bid’ah Namun pada perkembangannya, gerakan tasawuf berubah
menjadi gerakan keagamaan yang mempunyai pengaruh besar.
Selama periode Syafawiyah di Persia, persaingan antara Turki dan Persia
semakin nyata untuk mendapatkan kekuasaan. Namun demikian Ismail merasa
bahwa saingan terberat adalah Sultan Turki Utsmani, Salim 1. Penyebab
ketegangan antara kedua penguasa Muslim (Salim: Sunni dan Ismail: Syi’ah)
berasal dari kebencian Salim dan ajaran Syi’ah yang ada didaerah kekuasaannya.
Fanatisme Salim membuatnya membunuh 40.000 orang yang dicurigai dan
didakwa telah mengingkari ajaran Sunni.
Ketegangan kedua penguasa ini berakhir pada peperangan Chalddiran,
Tibriz (6 september 1514M). Persia dipimpin oleh Shakh Ismail menjalankan
perang dengan turki, sang shakh mengadakan persahabatan dengan Portugis yang
ada di India untuk menyerbu Turki dan Mesir dan akhirnya shah dapat
mempertahankan Persia.

b. Kesultanan Kerajaan Syafawiyah


Pada 1524, shah Ismail wafat. Wilayah kekuasaannya meliputi daerah utara
Tranxsosiana sampai teluk Persia di wilayah selatan. Afganistan dibagian Timur
hingga dibagian Barat sungai Eufrat. Setelah ituShah Tamasp putranya diangkat
menjadi raja. Pada tahun 1554 M. Dia menjadi penguasa yang paling lama berkuasa
di kerajaan Syafawiyah. Setelah ia meninggal dunia, terjadilah benturan antara
pangeran syafawi dengan Suku Kijilbash.Tetapi yang paling dekat dengannya
adalah anak ke-limanya yaitu Pangeran Haedar Mirza, kedekatan ini yang
membuatnya mengumumkan dirinya menjadi pangeran, inilah yang membuat
orang Kijilbash menjadi keberatan, akhirnya Haedar Mirza terbunuh.
Kamudian naiklah Ismail Mirza sebagai pangeran yang terkenal sangat
kejam dan rakus pada tahun 1576. Dia membunuh delapan pangeran dan lima belas
keluarga kerajaan. Pada saat kematiannya rakyat merasa senang karena terbebas
dari kediktatorannya. Kemudian Ia digantikan oleh Muhammad Mirza (anak sulung
dari Shah Thamasp) yang dijuluki dengan Shah Muhammad Khuda Bandah. Pada
periode ini tidak ada kemajuan yang berarti.Setelah periode ini naiklah Shah Abbas
yang pada saat itu berusia enam belas tahun. Ia sangat terkenal dan berhasil menarik
simpati rakayatnya dan Ia berhasil menstabilkan kondisi pemerintahan. Abbas I
menempuh langkah yaitu:
1) Berusaha menghilangkan dominasi pasukan Qizibasy atas Kerajaan Safawi
dengan cara membentuk pasukan baru yang terdiri atas budak-budak.
2) Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani.
Pada periode ini kamjuan ilmu politik dan ekonomi sangat pesat. Salah satu
bukti kamjuannya adalah bangunan Cahel Sultun yang terdiri atas empat puluh pilar
yang kokoh, disanalah kerajaan Syafawiyah. Disisi lain puisi dan filsafat juga
mendapatkan perhatian pada periode ini. Lembaga-lembaga pendidikan Syi’ah juga
berkembang dengan subur. Banyak sekolah yang dibangun oleh kerajaan
Syafawiyah di Isfahan, Siraj dan Mushad.Hancurnya Syafawiyah dimulai sejak
wafatnya Abbas I, tetapi kehancuran total mulai terlihat ketika Khalifah Sulaiman
berkuasa. Ia balas dendam karena rezim Syi’ah melakukan pemerasan dan
penindasan terhadap rakyat, termasuk pemaksaan terhadap ulama dari golongan
Sunni agar menerima ajaran Syi’ah. Dan puncak kehancurannya teradi saat
kekuasaan Shah Sultan Husein II.
Pemimpin selanjutnya adalah Karim Khan yang merupakan pimpinan
koalisi kelompok kesukuan Zand di Iran Barat. Rezim ini berlangsung secara efektif
dari tahun 1750-1779. Selama periode ini Iran berada dibawah dominasi ekonomi
dan politik dari kekuatan Barat, khusunya Inggris dan Rusia. Campur tangan
bangsa-bangsa Eropa terhadap Iran datang dalam bentuk penaklukkan dan
pengukuhan pengaruh mereka melalui persaingan antar kekuatan Eropa terutama
Inggris dan Rusia.
Pada 1925, muncullah Dinasti Pahlevi yang dipimpin oleh Reza Khan
setelah mengusir Ahmad Ali Shah penguasa dari Dinasti Qajar. Kemudian dia
secara resmi memakai mahkota Iran. Pada masa inilah Iran mengalami kemajuan
yang cukup pesat di berbagai bidang, kemudian dia mengangkat puteranya yang
bernama Muhammad Reza sebagai shah-e-Iran. Pada masa ini ia berhasil
menasionalisasikan Anglo Iranian Oil Company menjadi milik Iran pada tahun
1951, melalui pengesahan di parlemen. Kekuasaannya lama sampai pada akhirnya
muncullah revolusi Iran yang dipimpin oleh Ayatullah Khomaini.

c. Kemajuan Peradaban Islam di Persia


Kebudayaan dan peradaban memiliki arti yang hampir sama tetapi terdapat
perbedaan dalam hal perwujudannya. Demikian juga dengan kemajuan peradaban
Islam di Persia. Keberhasilan raja Abbas I dalam merebut kembali daerah-daerah
yang pernah dikuasai oleh kerajaan lain pada masa raja-raja sebelumnya menjadi
tolak ukur kemajuan peradaban Islam di Persia khususnya dalam bidang politik.
Selain kemajuan di bidang politik, raja Abbas I juga telah membawa peradaban
Islam menuju masa keemasan di bidang yang lainnya seperti ekonomi, ilmu
pengetahuan dan pembangunan.
Di bidang ekonomi, raja Abbas I berhasil mengubah pelabuhan Gumrun
menjadi pusat perdagangan yang berada pada jalur penghubung antara Timur dan
Barat. Sedangkan di dunia IPTEK, Persia masa itu berhasil melahirkan ilmuwan-
ilmuwan handal seperti Baha al-Din al-Syaerazi, Sadar al-Din al-Syaerazi (filosof)
dan Muhammad Baqir Ibn Muhammad Damad yang pernah mengadakan observasi
mengenai kehidupan lebah-lebah. Pada masa kejayaan ini kerajaan telah berhasil
menciptakan Isfahan, ibu kota kerajaan, menjadi kota yang sangat indah. Di kota
tersebut berdiri bangunan-bangunan besar lagi indah, seperti masjid-masjid, rumah
sakit-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa di atas Zende Rud, dan Istana
Chihil Sutun. Pada pintu masjid ini terdapat lapisan perak yang membuat masjid ini
terlihat begitu megah.

d. Kemunduran dan Kehancuran.


Sepeninggal Abbas I Syafawi dipimpin oleh Sultan-Sultan yang tidak
mampu mempertahankan kemajuan Syafawi. Hal ini disebabkan oleh beberapa
factor yang antara lain sebagai berikut:
1) Ketegangan dan konflik dengan Turki Usmani yang keberadaannya jauh lebih
besar dan kuat daripada Syafawi.
2) Keadaan para sultan yang lemah dan tidak efektif memimpin. Abbas II adalah
raja yang gemar minum-minuman keras demikian juga sultan-sultan setelahnya
yang memaksakan kehendak terhadap rakyatnya sehingga banyak
pemberontakan yang menyebabkan kerajaan runtuh.
3) Kelemahan para sultan ditambah dengan melemahnya semangat pasukan
budak-budak yang direkrut Abbas I, membuat Syafawi semakin.
4) Dekadensi moral khusunya dilingkungan Istana juga menyebabkan merosotnya
pamor Syafawi dimata rakyatnya

3. Dinasti Mughal Di India


a. Latar belakang berdirinya Dinasti Mughal
Kerajaan Mughal patut untuk dimasukkan ke dalam salah satu kerajaan
terkuat di India. Latar belakang sejarah berdirinya kerajaan Mughal berawal dari
ekspansi yang dilakukan oleh Zahirudin Muhammad dikenal dengan Babur yang
berarti singa, salah satu cucu dari timur lank. Kemenangan Babur atas ekspansi di
wilayah Samarkand tidak lepas dari adanya dukungan dan bantuan dari kerajaan
Safawi. Sehingga dalam beberapa peperangan kerajaan Mughal selalu mendapatkan
kemenangan.
Pada saat ayahnya Umar Shekh Mirza meninggal dunia pada Juni 1494 M
Babur yang ketika itu baru berumur sebelas tahun langsung diangkat menjadi
penguasa Fargana. Walaupun ia masih muda, tapi semangatnya matang, hal ini
terbukti pada tahun 1496, dia berusaha menaklukkan Samarkhan walaupun belum
berhasil, namun dalam serangan berikutnya pada 1497, Samarkhan dapat
ditaklukkan. Pada 1525 M, Babur meneruskan perjalanannya menuju Punjab, dan
dalam pertempuran tersebut Punjabpun dapat ditaklukkannya, ini merupakan
kesempatan baik bagi Babur untuk mengadakan serangan ke Delhi, dimana pada
waktu itu Sultan Ibrahim Lodi sedang berselisih dengan pamannya, Alam pada 21
April 1526 M, terjadilah peperangan yang dahsyat di panipat, Sultan Ibrahim
dengan gigih mempertahankan negeri bersama 100.000orang tentara dan 1000
kendaraan Gajah. Namun Babur mampu memenangkan pertempuran karena ia
menggunakan senjata api nerupa Meriam, dan akhirnya Sultan Ibrahim Lodi gugur
bersama 25.000 pasukannya.
Dengan ditaklukkannya Sultan Ibrahim, maka ini merupakan kesempatan
untuk Babur untuk mendirikan kerajaan Mughal di India. Selain itu anaknya yang
bernama Humayun disuruh untuk menaklukkan kota terbesar kedua di India yaitu
Agra, serta kota-kota penting lainnya, Babur juga berhasil menaklukkan kerajaan-
kerajaan lain yang terdapat dianak benua India, termasuk juga kerajaan-kerajaan
Hindu. Dibawah pimpinan Amir Mahmud beserta 100.000 pasukan Islam
memporak-porandakan pasukan Hindu di Khanwa. Raja dari kerajaan Hindu yaitu
Rana Sangga, mati terbunuh dalam peristiwa yang terjadi pada tahun 1527.

b. Kesultanan Kerajaan Mughal


Setelah Babur menikmati usahanya membangun kerajaan Mughal selama
lima tahun, karena ia wafat pada tahun 1530 M, kemudian pemerintahan diteruskan
oleh puteranya yang bernama Humayun. Pada pemerintahannya ia terlibat dalam
beberapa peperangan diantaranya pada tahun 1535 M di Baksardekat
Barnasmelawan pasukan Sher Khan. Humayun kalah dalam pertempuran tersebut.
Pada pertempuran kedua Humayun mengalami kekalahan yang serupa sehingga
harta rampasan perang dikuasai oleh Sher Khan, sedangkan pasukan yang mati
dalam pertempuran dibuang kesungai.karena kalah akhirnya Humayun melarikan
diri. Dalam pelariannya ia sempat menikah dengan putrid Hamidah Banu
Begumdan lahirlah puteranya yang bernama Akbar Agung pada 23 November
1542. Ia berusaha mengkonsoloidasi sisa-sisa pasukannya. Humayun menghadap
Sultan Syafawiyah yang bernama Sheh Thamasp untuk meminta bantuan. Setelah
disetujui, iapun mempu menaklukkan Kandahar dan Kabul.
Sementara itu setelah Shekh Khan (yang berhasil mengalahkan Humayun)
meninggal pada tahun 1545 M, anak-anaknya tidak dapat memlihara pusaka
kerajaan yang telah diwariskan. Mereka saling berebut kekuasaan sehingga
kekuatan Negara menjadi pecah. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh
Humayyun untuk merebut kembali kekuasaan yang sempat terampas darinya. Oleh
karena itu pada November 1555 M Lahore dapat ditaklukkan. Ia pun melanjutkan
perjalanan menuju Delhi. Ditengah perjalanan ia dihadang oleh pasukan Iskandar
Shah, akan tetapi Humayyun dan pasukannya dapat melumpuhkannya dan
Delhipun dapat direbut kembali. Namun tidak berselang lama Humayun wafat,
tepatnya pada tanggal 24 januari 1556 M.
Setelah Humayun wafat, ia digantikan oleh puteranya yang bernama
Muhammad, yang diberi gelar Abu Fath Jalaluddin dan yang paling terkenal adalah
Sultan Akbar Agung. Ia menjadi raja terbesar diantara raja-raja Mughal di India.
Kekuasaannya melingkupi seluruh wilayah anak benua India. Pada awal
pemerintahanya, ia diserang oleh sisa-sisa kerajaan Afgan yang masih berkuasa di
Bihar, Ayudhiya, dan Bangla dibawah pimpinan Adil Khan. Namun akhirnya ia
dapat dikalahkan oleh pasukan Akbar Agung dan mengaku tunduk padanya. Patut
dicatat dalam sejarah, bahwa Sultan Akbar Agung dikenal sebagai pribadi yang
Jenius, bijaksana, ahli berperang dan administrator Negara yang ulung, selain itu
juga ia dikenal sebagai tokoh Ilmu Perbandingan Agama. Prestasi ini disebabkan
karena pemikirannya dalam konsep Dien-e-Ilah yang mengandung berbagai anasir
dari berbagai unsure agama, yaitu Hindu, Budha, Jaina, Islam, Parsi, dan Kristen.
Inti dari konsep ajaran tersebut adalah, bahwa agama merupakan gejala dari rasa
tunduk kepada satu zat yang Maha Kuasa. Menurut Sultan Akbar, agama-agama
tersebut pada hakekatnya adlah satu. Oleh karena itu perlu dicari jalan kesatuan inti
agama, dan ia membuat agama baru yang disebutnya sebagai Dien-e-Ilah (1582 M).
selain itu ia juga mengajarkan ajaran yang disebut Sulh-e-Kul yang memiliki arti
perdamaian universal.
Setelah Sultan Akbar wafat, puteranya Sultan Salim diangkat menjadi
penggantinya, yang dijuluki dengan gelar Jahanggir. Bersama kematian Sultan
Akbar maka ajaran Dien-e-Ilah dihilangkan atau dilarang, karena pada prinsipnya
sebagian besar ummat Islam menolak ajaran tersebut. Jahanggir merupakan raja
pelukis dari para pelukis karena karya lukisannya sangat bagus dan luar biasa.
Jahanggir menikah dengan putri Persia yang bernama Mahruun Nisa’, setelah
menjadi permaisuri diberi gelar Nurjannah yang berarti cahaya dunia (250-251).
Karena kecintaannya terhadap permaisuri, ia terlena. Sang istri mulai mencampuri
urusan kenegaraan, akibatnya kewibawaan dari Sultan Salim mulai luntur.
Terjadilah pemberontakan yang dilakukan oleh puteranya sendiri yang bernama
Khurram. Ia dipenjarakan sampai menemui ajalnya.
Prestasi lain yang dicapainya adalah penerapan bahasa Urdu sebagai satu
bahasa resmi Negara sebagai akomodasi dari berbagai bahasa termasuk Sanksekerta
dan parkit sebagai bahasa masyarakat umum, bahasa Turki untuk kalangan Istana,
bahasa Persi untuk pejabat kantor dan bahasa Arab untuk kalangan agamawan.
Setelah Jahanggir wafat, kerajaan diperebutkan oleh kedua puteranya yaitu Shah
Jahan dan Asaf Khan. Perselisihan tersebut akhirnya dimenangkan oleh Shah Jahan
(1628 M) yang kemudian diberikan gelar Abul Muzaffar Sahabuddin Muhammad
SahibQiran-e-Sani, sedangkan saudaranya ditangkap dan dipenjarakan, dan
matanya dibutakan. Pada waktu ia menjadi raja Shah Jahan telah menikah dengan
Mumtaz Mahal, dan dari pernikahannya tersebut, ia dikaruniai enam anak, yaitu 2
orang laki-laki dan 4 orang perempuan.
Shah Jahan mampu menaklukkan Galkon, Bidar dan Baijapur dengan
dibantu oleh puteranya. Namun akhirnya terjadi perselisihan diantara putera-
puteranya untuk menggantikan kedudukannya. Aurangzeb dapat mengalahkan
saudaranya, dia membujuk ayahnya agar diizinkan masuk ke istana dengan
membawa bala tentaranya dan berjanji untuk tidak akan mengganggu kedudukan
ayahnya, tetapi Aurangzeb mengingkari janjinya, dia melumpuhkan ayahnya dan
memenjarakan ayahnya, sebagaimana Shah Jahan memenjarakan Jahanggir (156
M). pada masa pemerintahannya Shah Jahan meninggalkan hasil kebudayaan yang
memiliki nilai artistic yang sangat tinggi yaitu Taj Mahal yang ia persembahkan
kepada permaisurinya, disana pula akhirnya ia dimakamkan oleh puteranya. Hal ini
mengingatkan akan kisah Abdurrahman III di Andalusia yang membangun Qashr
Az-Zahra untuk mengabdikan cintanya kepada istrinya Fatimah Az-Zahra.
Aurangzeb termasuk berhasil dalam menjalankan pemerintahan, karena dia
mampu memberikan corak keislaman di tengah-tengah masyarkat Hindu.
Aurangzeb mengajak rakyatnya untuk masuk Islam. Ia memerintahkan untuk
menanam arca-arca Hindu dibawah jalan-jalan menuju Masjid agar orang Islam
setiao harinya menginjak arca-arca tersebut. Kebijakan Aurangzeb itu banyak
menuai kritik dari kalangan Hindu, diantaranya kerajaan Rajput yang pada awalnya
mendukung kerajaan Mughal tapi kemudian menentanganya. Tindakannya yang
sewenang-wenang itu pula yang akhirnya membawa kerajaan Mughal mengalami
kemunduran.

c. Kemajuan di Bidang Peradaban.


Kebijakan-kebijakan dalam pengembangan kebudayaan ditampakkan
adanya bentuk perpaduan antara unsure Islam dan Hindu. Bentuk perpaduan ini
dapat dilihat secara jelas pada arsitektur dan lukisan dan beberapa benteng Istana di
Ajmer, Agra, Allahabad, Lahore dan Fathepur Sikri dan juga terlihat pada bentuk
motif lonceng dan sejumlah sarana lainnya. Kubah yang lahir dari tradisi arsitektur
Muslim dipakai baik untuk Masjid maupun Kuil.
Perekonomian Mughal mengandalkan sector Pertanian dan industry, system
pertanian dibangun, dimana petani tigkat bawah bertanggung jawab atas tanah
garapan yang disebut Deh. Antara pemerintah dan petani dihubungkan dengan
seorang Muqaddam. Hasil pertanian yang melimpah ruah mampu mensuplai
kebutuhan bahan baku bagi pabrik-pabrik pengolahan. Kerajinan tenun
berkembang menjadi pabrik tekstil di zaman Aurangzeb. Ia mengekspor tenun,
rempah-rempah, opium, gula, bubuk sodium dll ke pasar Eropa.
Bidang seni syair dan seni arsitektur berkembang pesat. Terdapat seorang
penyair Istana terkenal yang bernama Malik Muhammad Jayazi, yang menulis
karya agung yang berjudul Padmavat. Bangunan yang negah dan indah yang
merupakan peninggalan Mughal yang sampai sekarang ada yaitu Istana Fathur
Sikri, Lahore, Villa, Tajmahal, dan Masjid Agung Delhi. Sedangkan bahasa Urdu
meningkat menjadi bahasa literature menggantikan bahasa Persi yang semula
dipakai dikalangan Istana sultan-sultan di Delhi. Diantara penulis pertama dalam
bahasa Urdu adalah Mazhar, Sauda, Dard dan Mir.

Setelah Aurangzeb wafat, raja-raja berikutnya mulai lemah. Kerajaan


Mughal dan rajanya tidak lebih hanya sebagai symbol dan lambing belaka, bahkan
raja digaji oleh colonial Inggris yang datang dan tinggal didalam Istana. Akhirnya
raja terakhir Bahadur Shah memimpin pemberotakan melawan Inggris namun
gagal, bahkan ia tertangkap dan disiksa secara keji, lalu dibuang ke Rangon
(Myanmar) pada tahun 1862. Dengan demikian maka tamatlah riwayat Kerajaan
Islam Mughal di India, setelah beraba-abad lamanya mengalami kejayaan.
Peninggalannya yang paling berharga adalah bangunan Istana Taj Mahal dan
Masjid yang indah. Mereka juga membantu penyebaran ajaran agama Islam di anak
benua India. Banyak factor penyebab kemunduran dan kehancuran kerajaan
Mughol antara lain adalah:
1) Perebutan kekuasaan antara keluarga. Hampi semua keturunan Babur umumya
mempunyai watak yang keras da ambisius. Semua berebut kekuasaan sehingga
terjadi perang saudara.
2) Pemberontakan oleh Ummat Hindu yang pada saat itu mayoritas, sedangkan
Islam merupakan minoritas karena penguasa yang terakhir memimpin
melakukan pendekatan masuknya Islam lebih kepada jalur politik bukan pada
jalur dakwah cultural. Sehingga membuat sebagian garis keras orang-orang
Hindu tidak senang dan berontak. Sehingga pemberontakan demi
pemberontakan tidak dapat dielakkan lagi.
3) Serangan dari pihak atau kekuatan luar. Serangan dari luar semula dilakukan
oleh kerajaan Syafawi di Persia, kemudian dilanjutkan dengan serangan dari
Afganishtan. Pangkal perselisihan antara Mughal dan Syafawi adalah karena
rebutan daerah Kandahar.
4) Kelemahan ekonomi. Kemunduran politik Mughal sangat menguntungkan
bangsa-bangsa barat untuk menguasai jalur perdagangan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pada abad pertengahan, terdapat tiga kerajaan Islam di antaranya Kerajaan
Ottoman di Turki, Kerajaan mogul di India dan Kerajaan Syafawi di Persia. Pada
abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai antara lain
dengan tidal adanya lagi kekuasaan kerajaan islam yang utuh.
Walaupun pada abad pertengahan ini tidak semaju seperti pada masa periode
klasik tetapi Kerajaan-Kerajaan Islam pada abad pertengahan berhasil
menghasilkan peninggalan yang bermanfaat hingga sekarang.

3.2. Saran
Kita selaku umat muslim harus mengetahui sejarah-sejarah dalam agama kita,
kita juga harus bangga dengan para tokoh ulama yang telah memberikan
peninggalan berupa ilmu, budaya, yang berlaku dan dapat di manfaatkan oleh kita.
DAFTAR PUSTAKA

Andres Septian. 2014. Perkembangan Islam http://ourpos.blogspot.co.id/2014/09/

contoh-makalah-perkembangan-islam-pada.html Diakses tanggal 11 September

2016.

Riza. 2011. Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan. http://icha30-

raizagumala.blogspot.co.id/2011/12/makalah-perkembangan-islam-pada-abad.

html Diakses tanggal 11 September 2016.

Sukmawati. 2012. Sejarah Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan

http://ssukmaa.blogspot.co.id/2012/12/sejarah-perkembangan-islam-pada-

abad.html Diakses tanggal 11 September 2016.

Você também pode gostar