Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dasar Teori
Sel Galvani atau disebut juga dengan sel voltaadalah sel elektrokimia yang dapat
menyebabkan terjadinya energi listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan. reaksi redoks
spontan yang dapat mengakibatkan terjadinya energi listrik ini ditemukan oleh Luigi
Galvani dan Alessandro Guiseppe Volta
Reaksi redoks adalah reaksi reduksi oksidasi
Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion
Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion
Percobaan
Hari : senin
Tanggal : 20 Mei 2013
Jam : 21.00 WITA
Alat dan bahan :
1. Sampel air asam tambang* dengan PH=3 (sebagai larutan elektrolit)
2. Tanah liat (sebagai jembatan garam, kaya dengan unsur Kalium)
3. Lempengan seng (Zn) sebagai anoda
4. Lempengan Tembaga (Cu) sebagai katoda
5. Kabel secukupnya
6. Lampu LED (light emitting diode)
7. Digital multimeter
8. pH meter
9. timbangan digital (ketelitian 0.1g)
10. Gelas ukur
11. Beberapa Gelas plastik ukuran 250 ml
(catatan * sampel diambil pada tanggal 20 Mei 2013, Lokasi tambang di Kecamatan Batu
Engau Kabupaten Paser , Kalimantan Timur)
(percobaan 1)
Prosedur kerja :
1. Susun 3 buah gelas plastik dengan diisi tanah liat masing-masing 66 gram (3 sendok makan)
2. Pasang rangkaian katoda-anoda dan tempatkan pada gelas plastik, setiap gelas akan berisi
satu lempengan seng dan satu lempengan tembaga. (rangkaian seri)
3. Tuang sampel air asam tambang ke tiap gelas masing-masing 100 ml
4. Pasang lampu LED
5. Ukur pH, tegangan, Arus listrik
Gambar 5. Grafik pH elektrolit AAT dengan tanah liat pada rangkaian seri bekerja dengan
beban sebuah lampu LED
Gambar 6. Grafik Tegangan (volt) yang dihasilkan (AAT + tanah liat) pada rangkaian seri
bekerja dengan beban (1 lampu LED) dan tanpa beban
Gambar 7. Grafik Arus Listrik (mA) yang dihasilkan (AAT + tanah liat) pada rangkaian seri
bekerja dengan beban (1 lampu LED) dan tanpa beban
Hasil Percobaan 1 :
1. Nilai pH AAT cenderung naik dengan terjadinya proses elektrokimia, dan cenderung stabil
setelah beban listrik dilepaskan.
2. AAT dengan tanah liat memberikan tegangan yang baik sekitar 2,0 volt
3. Arus listrik terus menurun sampai beban dilepaskan dan kemudian stabil
Percobaan 2
Prosedur kerja :
1. Susun 3 buah gelas plastik (tanpa diisi tanah liat)
2. Pasang rangkaian katoda-anoda dan tempatkan pada gelas plastik, setiap gelas akan berisi
satu lempengan seng dan satu lempengan tembaga. (rangkaian seri)
3. Tuang sampel air asam tambang ke tiap gelas masing-masing 150 ml
4. Ukur pH, tegangan, Arus listrik
Gambar 9. Grafik pH elektrolit AAT pada rangkaian seri bekerja tanpa beban
Gambar 10. Grafik Tegangan (volt) yang dihasilkan AAT pada rangkaian seri bekerja tanpa
beban
Gambar 11. Grafik Arus Listrik (mA) yang dihasilkan AAT pada rangkaian seri bekerja tanpa
beban
Hasil Percobaan 2 :
1. Nilai pH AAT cenderung naik kemudian cenderung stabil
2. AAT tanpa ditambahkan tanah liat dan tanpa diberi beban, tegangannya terus cenderung
menurun
3. AAT tanpa ditambahkan tanah liat dan tanpa diberi beban, arus listriknya terus cenderung
menurun
Kesimpulan :
Air Asam Tambang dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik, dari 300 ml yang dibagi
menjadi 3 wadah dan dirangkai seri sudah mampu menghasikan listrik bertegangan 2,0 volt
(lebih besar dari tegangan yang dihasilkan sebuah batrei kering). Tentunya untuk menghasilkan
tegangan yang lebih besar diperlukan pengembangan dan modifikasi lebih lanjut.
1.Mineral Sulfida
2.Oksigen
3.Air
Air Asam Tambang terbentuk karena terpaparnya batuan yang mengandung mineral sulfida,
sehingga berinteraksi dengan Oksigen dan Air.
Apa dampak Air Asam Tambang?
Air Asam Tambang dengan ciri tingkat keasaman yang sangat tinggi (PH<5) adalah pencemaran
jangka panjang, dibeberapa kasus Air Asam Tambang bahkan masih ada ratusan tahun setelah
Pit Tambang sumber AAT sudah selesai. Kondisi air dengan tingkat keasaman tinggi ini tentu
tidak baik baik biota air dan untuk konsumsi masyarakat. Belum lagi karena PH yang rendah,
sehingga AAT mudah melarutkan logam.