Você está na página 1de 1

STEP 7

1.
A.
B. Transkripsi
Transkripsi merupakan proses sintesis RNA dengan menggunakan DNA sebagai
cetakan. Dengan kata lain, informasi genetik yang tersimpan dalam sekuens basa-basa
nitrogen DNA ditulis ulang sehingga informasi genetik yang sama dapat muncul pada
sekuens basa mRNA. RNA pembawa pesan (mRNA) membawa informasi yang
dikode untuk membuat protein spesifik dari DNA ke ribosom, tempat protein
disintesis. Basa sitosin (C) pada DNA akan berpasangan dengan guanin (G) pada
mRNA , demikian pula sebaliknya. Basa timin (T) pada DNA akan berpasangan
dengan adenin (A) pada mRNA, namun basa adenin (A) pada DNA tidak
berpasangan timin pada mRNA melainkan dengan urasil (U). Urasil memiliki struktur
kimia yang agak berbeda dengan timin namun berpasangan basa dengan cara yang
sama, sehingga bila pada rantai DNA terdapat pola basa AGTCTA, maka pada rantai
mRNA yang baru disintesis, akan terdapat basa komplementer berupa UCAGAU.
Proses transkripsi dimulai ketika enzim RNA polimerase terikat pada tapak
promotor pada DNA sebagai inisiasi (awal) proses transkripsi. Selanjutnya RNA
polimerase merakit tiga nukleotida ke dalam rantai baru yang komplementer dengan
basa pada cetakan DNA. Rantai RNA yang baru selanjutnya tumbuh mengikuti
pergerakan RNA polimerase sepanjang untai cetakan DNA. Sintesis rantai mRNA ini
berlangsung hingga RNA polimerase mencapai tapak terminasi (terminator) pada
DNA. Saat RNA polimerase mencapai tapak terminasi pada DNA, RNA polimerase
akan terlepas dari rantai DNA, demikian pula rantai mRNA yang baru terbentuk,
sehingga proses transkripsi berhenti.

Pratiwi, Sylvia T.Mikrobiologi Farmasi.Jakarta:Erlangga.2008

Você também pode gostar