Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OG
Identitas
Nama Usia
Status
Pekerjaan Alamat Tgl Masuk Jam Masuk No. RM
: Ny. S : 50 th : Sudah Menikah : Ibu Rumah Tangga : Sitimulyo 2/2 Puncak Wangi : 07/09/2012 : 10.00 WIB : 32.15.97-12
Anamnesis
Keluhan Utama
: Benjolan dari jalan lahir RPS : Pasien rujukan dokter keluarga dengan keterangan prolaps uteri. Pasien mengeluh keluar benjolan dari jalan lahir bila BAB/BAK. Benjolan dirasakan sebesar ibu jari, tidak terdapat nyeri, perdarahan, maupun keputihan.
Riw. Menstruasi
KB Penyakit
Operasi
: sudah menopause sejak 5 th yll : 1x, Lama : 35 tahun : G4P4A0 A1. , 27 th, spontan, dukun , sehat A2. , 25 th, spontan, dukun , sehat A3. , 20 th, spontan, dukun , sehat A4. , 16 th, spontan, dukun , sehat : sebelum menopause pernah KB suntik 3 bulan : HT, DM, asma, penyakit jantung, alergi obat disangkal : disangkal
Pemeriksaan Fisik
KU TTV
: baik, sadar : 120/70 mmHg : 84 kpm : 16 kpm : afebris : CA -- SI -: C/P tak ada kelainan : Datar : Peristaltik (+) : Tympani : NT (-) , MT (-), TFU tak teraba
Pemeriksaan Dalam
v/u tenang, dinding vagina licin, serviks utuh, mecucu, parametrium ka/ki lemas, teraba massa sebesar ibu jari keluar dari OUE, massa dapat dimasukkan, konsistensi kenyal, nyeri goyang (-), darah (-)
Diagnosis
Prolaps Uteri
Penatalaksanaan
Pemasangan pessarium
Pembahasan
PROLAPS UTERI
wanita menopause. Prolaps terkadang terjadi pada wanita nullipara atau wanita muda (sekitar 2% untuk prolaps simtomatik) dan jarang terjadi pada neonatus
Definisi
Prolaps uteri adalah penurunan
Etiologi
Trauma obstetrik
meningkat dengan multiparitas, ukuran janin yang lahir per vaginam peregangan dan kelemahan jaringan penyokong pelvis
Kelemahan kongenital dari jaringan penyokong pelvis
seperti wanita dengan diameter transversal pintu atas panggul yang lebar atau pintu atas panggul dengan orientasi vertikal yang kurang, serta uterus yang retrograde
Patofisiologi
Prolaps uteri diakibatkan oleh kelemahan jaringan penyokong pelvis, meliputi otot, ligament, dan fasia. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh trauma obstetrikal dan laserasi selama persalinan. Proses persalinan per vaginam menyebabkan peregangan pada dasar pelvis, dan hal ini merupakan penyebab paling signifikan dari prolaps uteri. Selain itu, seiring proses penuaan, terdapat penurunan kadar estrogen sehingga jaringan pelvis kehilangan elastisitas dan kekuatannya. Pada neonatus, prolaps uteri disebabkan oleh kelemahan otot atau defek persarafan pelvis secara kongenital.
Diagnosis
a. Anamnesis
Gejala diperberat saat berdiri atau berjalan dalam waktu lama dan pulih saat berbaring. Gejala-gejala tersebut antara lain : Pelvis terasa berat dan nyeri pelvis Protrusi atau penonjolan jaringan Disfungsi seksual seperti penurunan libido, dan kesulitan orgasme Nyeri punggung bawah Konstipasi Kesulitan berjalan Kesulitan berkemih Peningkatan frekuensi, urgensi, dan inkontinensia dalam berkemih Nausea Discharge purulen Perdarahan Ulserasi
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan pelvis lengkap, termasuk pemeriksaan rektovaginal untuk menilai tonus sfingter. Penemuan fisik dapat lebih diperjelas dengan meminta pasien meneran
atau berdiri dan berjalan sebelum pemeriksaan. Prolaps uteri ringan dapat
dideteksi hanya jika pasien meneran pada pemeriksaan bimanual. Evaluasi status estrogen semua pasien. Tanda-tanda menurunnya estrogen:
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan ditujukan untuk mengidentifikasi komplikasi yang serius (infeksi, obstruksi saluran kemih, perdarahan, strangulasi), dan tidak diperlukan untuk kasus tanpa komplikasi.
Radiologi
USG pelvis dapat berguna untuk memastikan prolaps ketika anamnesis dan pemeriksaan fisik meragukan.
MRI dapat digunakan untuk menentukan derajat prolaps namun tidak rutin dilakukan.
Penatalaksanaan
Terapi Medis
Pasien dengan prognosis operasi buruk atau sangat tidak disarankan untuk operasi, dapat melakukan pengobatan simtomatik saja.
Terapi Konservatif
Indikasi : a. Prolapsus ringan tanpa keluhan b. Penderita yang masih menginginkan anak lagi c. Penderita menolak untuk dioperasi d. Kondisi pasien tidak mengizinkan untuk dioperasi Jenis Terapi Konservatif : a. Latihan-latihan otot dasar panggul b. Pessarium
disuruh membayangkan seolah-oleh sedang miksi dan tibatiba menahannya. Latihan ini menjadi lebih efektif dengan menggunakan perineometer menurut Kegel.
dipakai. Prinsip pemakaian pessarium adalah bahwa alat tersebut mengadakan tekanan pada dinding vagina bagian atas, sehingga bagian dari vagina tersebut beserta uterus tidak dapat turun dan melewati vagina bagian bawah. Indikasi penggunaan pessarium : Kehamilan Bila penderita belum siap untuk dilakukan operasi Sebagai terapi tes, menyatakan bahwa operasi harus dilakukan Penderita menolak untuk dioperasi, lebih memilih terapi konservatif Untuk menghilangkan gejala yang ada, sambil menunggu waktu operasi dapat dilakukan.
Kontraindikasi pemakaian pessarium : Radang pelvis akut atau subakut Karsinoma Komplikasi penggunaan pessarium : Penyakit inflamasi akut pelvis Nyeri setelah insersi Rekuren vaginitis Fistula vesikovaginal
Macam-macam pessarium
A) Ring B) Shaatz C) Gellhorn D) Gellhorn E) Ring with support F) Gellhorn G) Risser H) Smith I) Tandem cube J) Cube K) Hodge with knob L) Hodge M) Gehrung N) Incontinence dish with support O) Donut P) Incontinence ring Q) Incontinence dish R) Hodge with support S) Inflatoball (latex)
Terapi Operatif
Indikasi untuk melakukan operasi pada prolapsus uteri tergantung dari beberapa faktor :
Macam-macam Operasi:
Ventrofiksasi Operasi Manchester Histerektomi vaginal
umur penderita
PROGNOSIS
Terima Kasih