Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
AGENDA
1. 2. 3. EKG NORMAL. EKG ABNORMAL. PENERAPAN KLINIS BERDASARKAN EKG.
KEPENTINGAN EKG
ALAT BANTU UNTUK DIAGNOSA :
1. 2. ADANYA KELAINAN PEMBULUH DARAH KORONER (SUMBATAN ATAU PENYEMPITAN). ADANYA KELAINAN ORGAN JANTUNG (PEMBESARAN BAGIAN JANTUNG, ADANYA KEBOCORAN JANTUNG ).
3.
4.
PERHATIAN !!
EKG NORMAL BELUM TENTU TIDAK ADA KELAINAN JANTUNG EKG ABNORMAL DICARI KELAINAN YANG MENDASARINYA.
JANTUNG
Otot yang berlobang : berada dalam rongga dada, tempat memompa dan mengalirkan darah arteri dan vena. Terdiri dari 4 ruangan 2 ATRIUM : KANAN (RA), KIRI (LA) 2 VENTRIKEL : KANAN (RV), KIRI (LV). Bertugas memompakan darah keseluruh tubuh.
ARTERI
VENA
RUANG JANTUNG
EKG = Elektrokardiogram
EKG : rekaman grafik potensial-potensial listrik yang ditimbulkan oleh jaringan jantung.
Jantung : secara normal mempunyai keunikan membentuk impuls listrik secara otomatis dan berkonraksi ritmis. Pembentukan impuls listrik : terjadi dalam sistem penghantaran jantung, yang mengakibatkan kontraksi jantung.
ELEKTROFISIOLOGI JANTUNG
4 peristiwa elektrofisiologi pembentukan EKG :
1. Pembentukan impuls pada pacu primer jantung ( biasanya : normal : Nodus Sino Atrial = Nodus SA ). Penghantaran impuls melalui serabut penhantar khusus. Pengaktifan ( depolarisasi ) miokardium. Penonaktifan ( Repolarisasi ) miokardium..
2. 3. 4.
JALUR SISTEM LISTRIK JANTUNG 1. 2. 3. 4. 5. Nodus Sino Atrial ( SA ). Nodus Atrio Ventricular ( AV ). Berkas His. Berkas kanan dan kiri Serabut-serabut purkinje.
1.
2. 3. 4. 5.
ARTERI
VENA
EKG NORMAL
1. Irama : sinus 2. Denyut jantung : 60 100 x / menit 3. Amplitudo : normal / teratur
SADAPAN JANTUNG
1. SADAPAN BIPOLAR : EINTHOVEN : standar I, II, III : LA = left arm, RA = right arm, LL = left leg.
SADAPAN UNIPOLAR : WILSON : sadapan ekstremitas, prekordial, esofageal dan intrakardial) : VR,VL,VF, V1-V6.
2.
KONFIGURASI EKG
Kisi Elektrokardiografik ( Electrocardiogaphic grid ) :
Kotak kecil EKG : garis horizontal dan vertikal berjarak : I mm. Garis tebal : pada setiap 5 mm (5 kotak kecil hoizontal dan vertikal ) . Waktu ( garis horizontal ): 1 mm = 0,04 detik. 5 mm = 0,2 detik. Voltase ( garis vertikal ): 10 mm = 1 mV. Kecepatan normal perekaman : 25 m/detik. Kalibrasi normal : 1 mV menimbulkan 10 mm. Standar ganda : menimbulkan 20 mm. Standar separuh : menimbulkan 5 mm. Standar seperempat : menimbulkan 2,5 mVm
KOMPLEKS-KOMPLEKS EKG
Gelombang-gelombang kertas EKG :
Gelombang P : defleksi keatas yang ditimbulkan oleh depolarisasi atrium.
Gelombang Ta : defleksi yang ditimbulkan oleh repolarisasi atrium. (biasanya tidak terlihat pada EKG 12 sadapan ). Gelombang Q ( q ) : defleksi negatif pertama akibat depolarisasi ventrikel.
Gelombang R ( r ) : defleksi positif pertama akibat depolarisasi ventrikel.
INTERVAL-INTERVAL NORMAL
Interval RR : Jarak antara 2 gelombang R berurutan.
INTERVAL-INTERVAL NORMAL
Interval QRS : waktu depolarisasi ventrikel : 0,10 0,11 detik.
INTERPRETASI EKG
Irama Denyut jantung (HR) Interval PR Interval QRS Gelombang P Gelombang Q Gelombang T Segmen ST Tanda hipertropi Aritmia Sinus atau bukan Lambat < 60 : Normal 60-100 : Cepat > 100 < 0,12 : 0,12-0,20 : >-0,20 < 0,10 : 0,10-0,11 : > 0,11 Tinggi, notched (berlekuk) Tidak ada : Ada normal / dalam Normal atau inverted Elevasi atau depresi Ada : tidak Ada : tidak
EKG NORMAL
EKG NORMAL
ST DEPRESI
ST depresi II, III, aVF ST depresi V2-6
ST ELEVASI
Angina spontan disertai elevasi ST Perekaman waktu istirahat. ST elevasi V2-5, depresi aVF.
1. P tinggi dan runcing II, III, aVF ( > 2,5 mm ) = P pulmonal. 2. Gel P runcing, difasik dan terbalik di V1 = P pulmonal.
Kelainan Paru : PPOK ( Penyakit Paru Obstruktif Kronik = Asma Bronkial, Bronkitis kronis, emfisema Paru ) , TBC Paru kronis dengan fibrosis. Kelainan jantung : Mitral stenosis kronik,Mitral insuffisiensi kronik, hipertropi ventrikel kiri kronik, hipertropi ventrikel kanan, ASD, VSD.
1. 2. 3. 4.
Gel R > S pada V1. Gel QR pada V1 Gel S menetap V5-V6. Depresi segmen ST dan gel T terbalik pada V1-3.
1. P lebar > 12 mm. P berlekuk = P mitral. 2. Defleksi negatif bagian terminal, lebar ( 11 mm x 0.04 det ).
I, aVL
V1, tanpa V2 V1 dan V2
Lateral
Septal non spesifik Septal
V3 dan V4
V5 dan V6 V6 ,tanpa V5
Anterior
Lateral Lateral non spesifik
I, aVL
V1, tanpa V2 V1 dan V2
Lateral
Septal non spesifik Septal
V3 dan V4
V5 dan V6 V6 ,tanpa V5
Anterior
Lateral Lateral non spesifik
I, aVL
V1, tanpa V2 V1 dan V2
Lateral
Septal non spesifik Septal
V3 dan V4
V5 dan V6 V6 ,tanpa V5
Anterior
Lateral Lateral non spesifik
HIPERTROPI JANTUNG
LOKASI
P > 2,5 mm, II, III, aVF
P negatif dalam di V1 R di I + S di III > 25 mm S di V1 + R di V5 > 35 mm QRS rata2 anterior ataupun kekanan
INTERPRETASI
Atrium kanan (RAH)
Atrium kiri (LAH) Ventrikel kiri (LVH) Ventrikel kiri (LVH) RVH
A. B. C. D.
E.
Gambar normal. Gambar permulaan : elevasi I, aVL, V3-6. depresi II, III, aVF Gambaran lanjut ( beberapa jam sp hari ) : Q pd I, aVL, V56. QS V3-4. Gambaran terakhir ( yg menetap , hari sp minggu ) : Q dan QS menetap. Segmen ST isoelektik. Gambaran yang paling akhir ( bulan sp tahun ) : q abnormal, QS menetap, T normal..
ELEVASI SEGMEN ST
Normal sampai 2 mm pada sadapan prekordial normal. Kk bisa sampai 4mm pada prekordial kiri. Merupakan repolarisasi dini sebagian miokardium ventrikel, terjadi sbelum depolarisasi daerah miokardium lainnya selesai.
HIPERVENTILASI
Interval PR memnjang Sinus takikardi. Depresi segmen ST dengan auat tanpa gelombang T terbalik. Sering ditemukan pada II< III< aVF, dan prekordial kiri. Penyebab diduga : ketidak seimbangan input sistem saraf otonom. Obat-obatan : atropin, propanolol, kalium : menormalkan EKG.
A.