Você está na página 1de 12

PENAKSIRAN RISIKO DAN DESAIN PENGUJIAN

AUFUL HIDAYATI KUMALA RAHAYU DENIS DIAH ARSELLIA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012

Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko pengendalian adalah proses evaluasi efektivitas desain dan operasi pengendalian intern entitas dalam rangka pencegahan atau pendeteksian salah saji material di dalam laporan keuangan.

Tahap-Tahap Penaksiran Risiko Pengendalian


1. Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari pemahaman atas pengendalian intern. 2. Mengidentifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi entitas. 3. Mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan untuk mencegah salah saji/ 4. Melakukan pengujian pengendalian yang diperlukan untuk menentukan efektivitas desain dan operasi pengendalian intern/ 5. Mengevaluasi bukti dan membuat taksiran risiko pengendalian.

PENGUJIAN PENGENDALIAN
Pengujian Pengendalian adalah prosedur audit yang dilaksanakan untuk menentukan efektivitas desain dan/atau operasi pengendalian intern.

Pengujian Pengendalian Bersamaan


Pengujian pengendalian bersamaan dilaksanakan oleh auditor bersamaan waktunya dengan usaha pemerolehan pemahaman atas pengendalian intern. Pengujian pengendalian bersamaan terdiri dari prosedur untuk memperoleh pemahaman dan mendapatkan bukti efektivitas pengendalian intern.

Pengujian Pengendalian Tambahan


Pengujian pengendalian tambahan dilaksanakan oleh auditor dalam pekerjaan lapangan. Pengujian pengendalian ini dapat memberikan bukti tentang penerapan semestinya kebijakan dan prosedur pengendalian secara konsisten sepanjang tahun yang diaudit.

JENIS PENGUJIAN PENGENDALIAN


1. 2. 3. 4. Permintaan Keterangan Pengamatan Inspeksi Pelaksanaan Kembali

Pengujian Dual-Purpose Tests


Merupakan pengujian yang didesain sedemikian rupa sehingga auditor dapat mengumpulkan bukti tentang efektivitas pengendalian intern sekaligus dapat mengumpulkan bukti tentang kekeliruan moneter dalam akun.

PENENTUAN RISIKO DETEKSI


Risiko deteksi adalah risiko auditor yang tidak akan mendeteksi salah saji material yang ada dalam suatu asersi. RUMUS : RD = RA RD = Risiko Deteksi RA = Risiko Audit RB x RP RB = Risiko Bawaan
RP = Risiko Pengendalian

Sifat Pengujian Substantif


Sifat Pengujian Substantif mencakup jenis dan efektivitas prosedur audit yang dilakukan oleh auditor. Auditor dapat menggunakan jenis pengujian substantif berikut ini : 1.Prosedur analitik 2.Pengujian terhadap transaksi rinci 3.Pengujian terhadap saldo akun rinci

LINGKUP PENGUJIAN
Lingkup pengujian substantif menunjukkan jumlah pos atau besarnya sampel yang diuji. Besarnya sampel merupakan masalah dalam pertimbangan profesional Auditor dapat menggunakan pendekatan statistik untuk mengkuantifikasikan pertimbangan profesionalnya dalam menentukan besarnya sampel.

Você também pode gostar