Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1.
2. 3.
Bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan obat-obat kimia untuk meningkatkan derajat kesehatan & meminimalkan efek obat yg merugikan (adverse affects). Menguasai & mengerti persoalan yg bersusila & legal & tidak hanya pengetahuan tentang ilmu fisika & soaial saja. Mempunyai kemampuan untuk mengelola, mengontrol & memberikan obat secara aman (safety).
Hindari terapi obat yang tidak diperlukan Mengobati penyebab Pilih obat dengan pemikiran rasio manfaat risiko Rejimen dosis yang sederhana Riwayat pengobatan Titrasi obat Pemilihan bentuk sediaan yang tepat
1.Perubahan farmakokinetika (A,D,M,E) Absorpsi : -Perubahan kebiasaan makan -Tingginya konsumsi obat non resep -Lambatnya pengosongan lambung
Persentase air total dan lemak tubuh menurun. Perubahan rasio albumin dan globulin. Pada usia lanjut terdapat penurunan yang berarti pada
massa tubuh tanpa lemak dan cairan tubuh total, penambahan lemak tubuh dan penurunan albumin plasma. Penurunan albumin sering terjadi pada lansia apalagi jika lansia bergizi buruk atau sangat lemah. dapat menyebabkan meningkatnya eliminasi obat
beberapa obat. Umumnya obat diekskresi melalui filtrasi glomerolus yang sederhana dan kecepatan ekskresinya berkaitan dengan kecepatan filtrasi glomerolus (oleh karena itu berhubungan juga dengan bersihan kreatinin) Misalnya digoksin dan antibiotik golongan aminoglikosida. Pada usia lanjut, fungsi ginjal berkurang, begitu juga dengan aliran darah ke ginjal sehingga kecepatan filtrasi glomerolus berkurang sekitar 30 % dibandingkan pada orang yang lebih muda. Fungsi tubulus juga memburuk akibat bertambahnya usia dan obat semacam penicilin dan litium, yang secara aktif disekresi oleh tubulus ginjal, mengalami penurunan faali glomerolus dan tubulus (Bustami, 2001).
EFEK OBAT
Munculnya efek obat sangat ditentukan oleh kecepatan
penyerapan dan cara penyebarannya. Durasi (lama berlangsungnya efek) lebih banyak dipengaruhi oleh kecepatan ekskresi obat terutama oleh penguraian di hati Sejumlah obat sangat mudah diekskresi oleh hati, antara lain melalui ambilan (uptake) oleh reseptor dihati dan melalui metabolisme sehingga bersihannya tergantung pada kecepatan pengiriman ke hati oleh darah. Pada usia lanjut, penurunan aliran darah ke hati dan juga kemungkinan pengurangan ekskresi obat yang tinggi terjadi pada labetolol, lidokain, dan propanolol.
penurunan fungsi ginjal, khususnya bila memberi obat yang mempunyai batas keamanan yang sempit. Alopurinol dan petidin, dua obat yang sering digunakan pada lansia dapat memproduksi metabolit aktif, sehingga kedua obat ini juga perlu diberi dalam dosis lebih kecil pada lansia.
-Penurunan massa dan aliran darah hepar. -Penurunan kemampuan hepar dalam penyembuhan penyakit - Perpanjangan waktu paruh (T1/2)
Ekskresi :
FUNGSI GINJAL
Perubahan paling berarti saat memasuki usia lanjut ialah
berkurangnya fungsi ginjal dan menurunnya creatinine clearance, walaupun tidak terdapat penyakit ginjal atau kadar kreatininnya normal. Menyebabkan ekskresi obat sering berkurang, sehingga memperpanjang intensitas kerjanya. Obat yang mempunyai half-life panjang perlu diberi dalam dosis lebih kecil bila efek sampingnya berbahaya. Dua obat yang sering diberikan kepada lansia ialah glibenklamid dan digoksin. Glibenklamid, obat diabetes dengan masa kerja panjang (tergantung besarnya dosis) misalnya, perlu diberikan dengan dosis terbagi yang lebih kecil ketimbang dosis tunggal besar yang dianjurkan produsen. Digoksin juga mempunyai waktu-paruh panjang dan merupakan obat lansia yang menimbulkan efek samping terbanyak di Jerman karena dokter Jerman memakainya berlebihan, walaupun sekarang digoksin sudah digantikan dengan furosemid untuk mengobati payah jantung sebagai first-line drug (Darmansjah, 1994).
FUNGSI HATI
Hati memiliki kapasitas yang lebih besar daripada ginjal,
sehingga penurunan fungsinya tidak begitu berpengaruh ada batasnya. Batas ini lebih sulit ditentukan karena peninggian nilai ALT tidak seperti penurunan creatinine-clearance. ALT tidak mencerminkan fungsi tetapi lebih merupakan marker kerusakan sel hati dan karena kapasitas hati sangat besar, kerusakan sebagian sel dapat diambil alih oleh sel-sel hati yang sehat. Bila ALT melebihi 2-3 kali nilai normal sebaiknya mengganti obat dengan yang tidak dimetabolisme oleh hati. Misalnya pemakaian methylprednisolon, prednison dimetabolisme menjadi prednisolon oleh hati. Kejenuhan metabolisme oleh hati bisa terjadi bila diperlukan bantuan hati untuk metabolisme dengan obatobat tertentu.
(protein-binding) berpengaruh penting secara farmakokinetik. Obat yang diberikan oral diserap oleh usus dan sebagian terbesar akan melalui Vena porta dan langsung masuk ke hati sebelum memasuki sirkulasi umum. Hati akan melakukan metabolisme obat yang disebut first-pass effect dan mekanisme ini dapat mengurangi kadar plasma hingga 30% atau lebih. Obat yang diberikan secara intra-vena tidak akan melalui hati dahulu tapi langsung masuk dalam sirkulasi umum. Karena itu untuk obat-obat tertentu yang mengalami first-pass effect dosis IV sering jauh lebih kecil daripada dosis oral.
intensitas perdarahan. Hal ini juga dapat terjadi pada aspirin yang mempunyai waktu-paruh plasma hanya 15 menit. Sebagian besar mungkin tidak berpengaruh secara klinis, tetapi untuk obat yang batas keamanannya sempit dapat membahayakan penderita (Boestami, 2001)
Inadequat nutrition
samping Resiko efek samping obat 2x dewasa Data epidemiologi 1 dari 10 orang mengalami efek samping. Penambahan jenis obat meningkatkan kemungkinan interaksi obat
aminoglikosida dan beta laktam Obat AINS 20 % mengalami efek samping laksansia habituasi me motilitas usus
1.Know all of the patients medical problems 2.Know the pharmacology of the drugs 3.Start with small doses and titrate the drug based on response 4.Keep dosage regimens simple
5. Be sure that visual, motor or cognitive impairment 6.Review treatment plan and response regularly
(associated illness) Obat-obat yang diberikan bersamaan (concurrent therapy) Biaya obat (medication cost), dan Ketaatan pasien (patient compliance).