Você está na página 1de 24

MEDIKASI PADA LANSIA

TIM KEPERAWATAN GERONTIK

Peran Perawat Dalam Pemberian Obat ( The Role of Nurses in Pharmacology)

1.

2. 3.

Bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan obat-obat kimia untuk meningkatkan derajat kesehatan & meminimalkan efek obat yg merugikan (adverse affects). Menguasai & mengerti persoalan yg bersusila & legal & tidak hanya pengetahuan tentang ilmu fisika & soaial saja. Mempunyai kemampuan untuk mengelola, mengontrol & memberikan obat secara aman (safety).

Tanggung jawab perawat terhadap obat (drug-related nursing responsibilities)


Sebelum memberikan obat ke pasien, perawat harus mengetahui secara pasti tentang : 1. Nama obat 2. Golongan obat / kelas farmakoterapi 3. Efek yg diinginkan & mekanisme aksi 4. Efek samping 5. Efek yg merugikan 6. Efek toksik 7. Interaksi 8. Kontraindikasi & tindakan pencegahannya 9. Regimen dosis & rute pemberian 10. Data farmakokinetika 11. Implikasi keperawatan

Penggunaan obat pada lansia


Dipengaruhi oleh : 1. Kemampuan metabolisme hati 2. Fungsi ginjal 3. Protein plasma 4. Berat badan, lemak dan cairan tubuh 5. Sensitivitas reseptor 6. Penurunan produksi asam lambung 7. Penurunan motilitas usus 8. Multidrug terapi

Hindari terapi obat yang tidak diperlukan Mengobati penyebab Pilih obat dengan pemikiran rasio manfaat risiko Rejimen dosis yang sederhana Riwayat pengobatan Titrasi obat Pemilihan bentuk sediaan yang tepat

PERUBAHAN DALAM FARMAKOTERAPI

1.Perubahan farmakokinetika (A,D,M,E) Absorpsi : -Perubahan kebiasaan makan -Tingginya konsumsi obat non resep -Lambatnya pengosongan lambung

PERUBAHAN DALAM FARMAKOTERAPI


Distribusi:

Persentase air total dan lemak tubuh menurun. Perubahan rasio albumin dan globulin. Pada usia lanjut terdapat penurunan yang berarti pada

massa tubuh tanpa lemak dan cairan tubuh total, penambahan lemak tubuh dan penurunan albumin plasma. Penurunan albumin sering terjadi pada lansia apalagi jika lansia bergizi buruk atau sangat lemah. dapat menyebabkan meningkatnya eliminasi obat

Efek usia pada ekskresi obat


Efek usia pada ginjal berpengaruh besar pada ekskresi

beberapa obat. Umumnya obat diekskresi melalui filtrasi glomerolus yang sederhana dan kecepatan ekskresinya berkaitan dengan kecepatan filtrasi glomerolus (oleh karena itu berhubungan juga dengan bersihan kreatinin) Misalnya digoksin dan antibiotik golongan aminoglikosida. Pada usia lanjut, fungsi ginjal berkurang, begitu juga dengan aliran darah ke ginjal sehingga kecepatan filtrasi glomerolus berkurang sekitar 30 % dibandingkan pada orang yang lebih muda. Fungsi tubulus juga memburuk akibat bertambahnya usia dan obat semacam penicilin dan litium, yang secara aktif disekresi oleh tubulus ginjal, mengalami penurunan faali glomerolus dan tubulus (Bustami, 2001).

EFEK OBAT
Munculnya efek obat sangat ditentukan oleh kecepatan

penyerapan dan cara penyebarannya. Durasi (lama berlangsungnya efek) lebih banyak dipengaruhi oleh kecepatan ekskresi obat terutama oleh penguraian di hati Sejumlah obat sangat mudah diekskresi oleh hati, antara lain melalui ambilan (uptake) oleh reseptor dihati dan melalui metabolisme sehingga bersihannya tergantung pada kecepatan pengiriman ke hati oleh darah. Pada usia lanjut, penurunan aliran darah ke hati dan juga kemungkinan pengurangan ekskresi obat yang tinggi terjadi pada labetolol, lidokain, dan propanolol.

Dosis yang lebih kecil diberikan bila terjadi

penurunan fungsi ginjal, khususnya bila memberi obat yang mempunyai batas keamanan yang sempit. Alopurinol dan petidin, dua obat yang sering digunakan pada lansia dapat memproduksi metabolit aktif, sehingga kedua obat ini juga perlu diberi dalam dosis lebih kecil pada lansia.

PERUBAHAN DALAM FARMAKOTERAPI Metabolisme :

-Penurunan massa dan aliran darah hepar. -Penurunan kemampuan hepar dalam penyembuhan penyakit - Perpanjangan waktu paruh (T1/2)

PERUBAHAN DALAM FARMAKOTERAPI

Ekskresi :

Penurunan kapasitas fungsi ginjal penurunan klirens

FUNGSI GINJAL
Perubahan paling berarti saat memasuki usia lanjut ialah

berkurangnya fungsi ginjal dan menurunnya creatinine clearance, walaupun tidak terdapat penyakit ginjal atau kadar kreatininnya normal. Menyebabkan ekskresi obat sering berkurang, sehingga memperpanjang intensitas kerjanya. Obat yang mempunyai half-life panjang perlu diberi dalam dosis lebih kecil bila efek sampingnya berbahaya. Dua obat yang sering diberikan kepada lansia ialah glibenklamid dan digoksin. Glibenklamid, obat diabetes dengan masa kerja panjang (tergantung besarnya dosis) misalnya, perlu diberikan dengan dosis terbagi yang lebih kecil ketimbang dosis tunggal besar yang dianjurkan produsen. Digoksin juga mempunyai waktu-paruh panjang dan merupakan obat lansia yang menimbulkan efek samping terbanyak di Jerman karena dokter Jerman memakainya berlebihan, walaupun sekarang digoksin sudah digantikan dengan furosemid untuk mengobati payah jantung sebagai first-line drug (Darmansjah, 1994).

FUNGSI HATI
Hati memiliki kapasitas yang lebih besar daripada ginjal,

sehingga penurunan fungsinya tidak begitu berpengaruh ada batasnya. Batas ini lebih sulit ditentukan karena peninggian nilai ALT tidak seperti penurunan creatinine-clearance. ALT tidak mencerminkan fungsi tetapi lebih merupakan marker kerusakan sel hati dan karena kapasitas hati sangat besar, kerusakan sebagian sel dapat diambil alih oleh sel-sel hati yang sehat. Bila ALT melebihi 2-3 kali nilai normal sebaiknya mengganti obat dengan yang tidak dimetabolisme oleh hati. Misalnya pemakaian methylprednisolon, prednison dimetabolisme menjadi prednisolon oleh hati. Kejenuhan metabolisme oleh hati bisa terjadi bila diperlukan bantuan hati untuk metabolisme dengan obatobat tertentu.

First-pass effect dan pengikatan obat oleh protein

(protein-binding) berpengaruh penting secara farmakokinetik. Obat yang diberikan oral diserap oleh usus dan sebagian terbesar akan melalui Vena porta dan langsung masuk ke hati sebelum memasuki sirkulasi umum. Hati akan melakukan metabolisme obat yang disebut first-pass effect dan mekanisme ini dapat mengurangi kadar plasma hingga 30% atau lebih. Obat yang diberikan secara intra-vena tidak akan melalui hati dahulu tapi langsung masuk dalam sirkulasi umum. Karena itu untuk obat-obat tertentu yang mengalami first-pass effect dosis IV sering jauh lebih kecil daripada dosis oral.

Aspirin sebagai antiplatelet juga akan menambah

intensitas perdarahan. Hal ini juga dapat terjadi pada aspirin yang mempunyai waktu-paruh plasma hanya 15 menit. Sebagian besar mungkin tidak berpengaruh secara klinis, tetapi untuk obat yang batas keamanannya sempit dapat membahayakan penderita (Boestami, 2001)

PERUBAHAN SOSIAL & EKONOMI

Inadequat nutrition

Multiple drug therapy

EFEK SAMPING OBAT PADA USILA


Jumlah obat yang diminum ~ Efek

samping Resiko efek samping obat 2x dewasa Data epidemiologi 1 dari 10 orang mengalami efek samping. Penambahan jenis obat meningkatkan kemungkinan interaksi obat

PENYEBAB TINGGINYA EFEK SAMPING

a. Kesalahan peresepan b. Kesalahan pasien c. Ketidak jelasan informasi pengobatan

OBAT-OBAT YANG SERING DIRESEPKAN PADA USILA


Obat- obat SSP : hipnotik sedatif ataksia analgetik narkotika anti depresan ES >> Obat- obat Kardiovaskuler : anti hipertensi prioritaskan terapi non farmakologi untuk hipertensi ringan Pilihan I Diuretik

OBAT - OBAT YANG SERING DIRESEPKAN PADA USILA


Anti aritmia Glikosida jantung Anti mikroba perhatian khusus pada gol

aminoglikosida dan beta laktam Obat AINS 20 % mengalami efek samping laksansia habituasi me motilitas usus

1.Know all of the patients medical problems 2.Know the pharmacology of the drugs 3.Start with small doses and titrate the drug based on response 4.Keep dosage regimens simple

GUIDELINES FOR PRESCRIBING

GUIDELINES FOR PRESCRIBING

5. Be sure that visual, motor or cognitive impairment 6.Review treatment plan and response regularly

PERTIMBANGAN PEMBERIAN OBAT


Penyakit lain yang diderita

(associated illness) Obat-obat yang diberikan bersamaan (concurrent therapy) Biaya obat (medication cost), dan Ketaatan pasien (patient compliance).

Você também pode gostar

  • API I (Fase Perkenalan) .
    API I (Fase Perkenalan) .
    Documento21 páginas
    API I (Fase Perkenalan) .
    Aditya Noorma
    100% (4)
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Documento3 páginas
    Daftar Pustaka
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Anemia
    Leaflet Anemia
    Documento3 páginas
    Leaflet Anemia
    Pipit Sila Pricila
    Ainda não há avaliações
  • Pemeriksaan Fisik
    Pemeriksaan Fisik
    Documento3 páginas
    Pemeriksaan Fisik
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • DM Ko
    DM Ko
    Documento5 páginas
    DM Ko
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • 4
    4
    Documento1 página
    4
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Abstrak
    Abstrak
    Documento2 páginas
    Abstrak
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Penatalaksanaan Medis Diabetes Mellitus
    Penatalaksanaan Medis Diabetes Mellitus
    Documento13 páginas
    Penatalaksanaan Medis Diabetes Mellitus
    Dessyana Paulus
    100% (1)
  • Pemeriksaan Fisik Mpuy
    Pemeriksaan Fisik Mpuy
    Documento3 páginas
    Pemeriksaan Fisik Mpuy
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Analisis Remaja RW 06
    Analisis Remaja RW 06
    Documento3 páginas
    Analisis Remaja RW 06
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Code Blue
    Code Blue
    Documento8 páginas
    Code Blue
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Permasalahan Ruangan 2
    Daftar Permasalahan Ruangan 2
    Documento19 páginas
    Daftar Permasalahan Ruangan 2
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • 6 Sasaran Keselamatan Pasien Share
    6 Sasaran Keselamatan Pasien Share
    Documento2 páginas
    6 Sasaran Keselamatan Pasien Share
    R Badrun Ahmadi
    Ainda não há avaliações
  • Analisis
    Analisis
    Documento5 páginas
    Analisis
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • KUISIONER Remaja
    KUISIONER Remaja
    Documento8 páginas
    KUISIONER Remaja
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • API II (Fase Kerja) .
    API II (Fase Kerja) .
    Documento16 páginas
    API II (Fase Kerja) .
    Yesi Mariza
    100% (4)
  • Code Blue
    Code Blue
    Documento8 páginas
    Code Blue
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Format Analisa Proses Ineraksi (API)
    Format Analisa Proses Ineraksi (API)
    Documento2 páginas
    Format Analisa Proses Ineraksi (API)
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Naskah Publikasi PDF
    Naskah Publikasi PDF
    Documento18 páginas
    Naskah Publikasi PDF
    Hajar Fatma Sari
    Ainda não há avaliações
  • Format Analisa Proses Ineraksi (API)
    Format Analisa Proses Ineraksi (API)
    Documento2 páginas
    Format Analisa Proses Ineraksi (API)
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • SEMINAR KEPERAWATAN ANAK Fix
    SEMINAR KEPERAWATAN ANAK Fix
    Documento29 páginas
    SEMINAR KEPERAWATAN ANAK Fix
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Documento2 páginas
    Daftar Isi
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento39 páginas
    Bab Ii
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • SEMINAR KEPERAWATAN ANAK Fix
    SEMINAR KEPERAWATAN ANAK Fix
    Documento29 páginas
    SEMINAR KEPERAWATAN ANAK Fix
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento39 páginas
    Bab Ii
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento5 páginas
    Bab I
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento39 páginas
    Bab Ii
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Documento22 páginas
    Bab Iii
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento5 páginas
    Bab I
    Dessyana Paulus
    Ainda não há avaliações
  • Anfis Suhu Tubuh S 1
    Anfis Suhu Tubuh S 1
    Documento47 páginas
    Anfis Suhu Tubuh S 1
    Stefy Tauran
    Ainda não há avaliações