Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
212
Akut
Perdarahan haid yang banyak sehingga perlu
Kronik
Perdarahan uterus abnormal yang telah terjadi
Intermenstrual Bleeding
Perdarahan haid yang terjadi diantara 2 siklus
PALM COEIN
Definisi :
Pertumbuhan lesi lunak pada lapisan endometrium uterus, baik
Gejala :
bertangkai maupun tidak, berupa pertumbuhan berlebih dari stroma dan kelenjar endometrium dan dilapisi oleh epitel endometrium
Diagnostik :
Asimptomatik, tetapi dapat pula menyebabkan PUA. Umumnya jinak, namun sebagian kecil atipik atau ganas.
USG dan atau histeroskopi, dengan atau tanpa hasil
histopatologi. Histopatologi pertumbuhan eksesif lokal dari kelenjar dan stroma endometrium yang memiliki vaskularisasi dan dilapisiolehepitel endometrium.
Definisi :
Dijumpai jaringan stroma dan kelenjar endometrium ektopik pada lapisan
Gejala :
miometrium
Nyeri haid, nyeri saat senggama, nyeri menjelang atau sesudah haid, nyeri
Diagnostik :
saat buang air besar, atau nyeri pelvik kronik Gejala nyeri tersebut diatas dapat disertai dengan perdarahan uterus abnormal.
Kriteria adenomiosis ditentukan berdasarkan kedalaman jaringan
endometrium pada hasil histopatologi pemeriksaan MRI dan USG Hasil USG menunjukkan jaringan endometrium heterotopik pada miometrium dan sebagian berhubungan dengan adanya hipertrofi miometrium. Hasil histopatologi menunjukkan dijumpainya kelenjar dan stroma endometrium ektopikpadajaringan miometrium.
Definisi :
Pertumbuhan jinak otot polos uterus pada lapisan
Gejala :
miometrium
Perdarahan uterus abnormal Penekanan terhadap organ sekitar uterus, atau benjolan
Diagnostik :
dinding abdomen
biasanya bukan penyebab tunggal PUA Pertimbangan dalam membuat sistem klasifikasi mioma uteri yakni hubungan mioma uteri denga endometrium dan serosa lokasi, ukuran, serta jumlah mioma uteri.
Definisi :
Pertumbuhan hiperplastik atau pertumbuhan ganas
Gejala :
Diagnostik :
dan keganasan merupakan penyebab penting PUA Klasifikasi keganasan dan hiperplasia menggunakan sistem klasifikasi FIGO dan WHO Diagnostik pasti ditegakkanberdarkanpemeriksaanhistopatologi.
Definisi :
Gangguan hemostatis sistemik yang berdampak
Gejala :
Diagnostik :
hemostatis sistemik yang terkait dengan PUA Tiga belas persen perempuan dengan perdarahan haid banyak memiliki kelainan hemostatis sistemik, dan yang paling sering ditemukan adalahpenyakit von Willebrand.
Definisi :
Kegagalan ovulasi yang menyebabkan terjadinya
perdarahan uterus
Gejala :
Perdarahan uterus abnormal
Diagnostik :
Gangguan ovulasi merupakan salah satu penyebab
PUA dengan manifestasi perdarahan yang sulit diramalkan dan jumlah darah yang bervariasi Gejala bervariasi mulai dari amenorea, perdarahan ringan dan jarang, hingga perdarahan haid banyak
Definisi :
Gangguan hemostatis lokal endometrium yang memiliki kaitan erat dengan
Gejala :
Diagnostik :
Perdarahan uterus abnormal Perdarahan uterus abnormal yang terjadi pada perempuan dengan siklus haid
teratur Penyebab perdarahan pada kelompok ini adalah gangguan hemostatis lokal endometrium Adanya penurunan produksi faktor yang terkait vasokonstriksi seperti endothelin-1 dan prostaglandin F2 serta peningkatan aktifitas fibrinolitik Gejala lain kelompok ini adalah perdarahan tengah atau perdarahan yang berlanjut akibat gangguan hemostasis lokal endometrium Diagnosis PUA-E ditegakkan setelah menyingkirkan gangguan lain pada siklus haid yang berovulasi.
Perdarahan sela terjadi karena rendahnya konsentrasi estrogen dalam sirkulasi yang disebabkan oleh sebagai berikut :
Pasien lupa atau terlambat minum pil kontrasepsi Pemakaian obat tertentu seperti rifampisin
Kategori not yet classified dibuat untuk penyebab lain yang jarang atau sulit dimasukkan dalam klasifikasi Kelainan yang termasuk dalam kelompok ini adalah endometritis kronik atau malformasi arteri-vena Kelainan tersebut masih belum jelas kaitannya dengankejadian PUA
Anamnesis dilakukan untuk menilai kemungkinan adanya kelainan uterus, faktor risiko kelainan tiroid,penambahan dan penurunan BB yang drastis, serta riwayatkelainan hemostasis pada pasiendan keluarganya. Ditanyakan siklus haid sebelumnya serta wak tu mulai terjadinya perdarahan uterus abnormal
Pertanyaan Untuk Menapis Kelainan Hemostatis Pada Pasien Dengan Perdarahan Haid Banyak 1. 2. Perdarahan haid banyak sejak menars Terdapat minimal 1 (satu) keadaan dibawah ini 3. Perdarahan pasca persalinan Perdarahan yang berhubungan dengan operasi Perdarahan yang berhubungan dengan perawatan gigi
Terdapat minimal 2 (dua) keadaan dibawah ini : Memar 1-2x/bulan Epistaksis 1-2x/bulan Perdarahan gusi yang sering Riwayat keluarga dengan keluhan perdarahan
Keluhan dan Gejala Nyeri pelvik Mual, peningkatan frekuensi berkemih Peningkatan berat badan, fatigue,
gangguan toleransi terhadap dingin Penurunan berat badan, banyak keringat, palpitasi Riwayat konsumsi obat antikoagulan dan gangguan pembekuan darah Riwayat hepatitis, ikterik Hirsutisme,akne,akantosis obesits Perdarahan pasca koitus Galaktorea, sakit kepala, gangguan lapang pandang Displasia serviks, polip endoserviks Tumor hipofisis nigricans, Penyakit hati Sindrom ovarium polikistik Koagulopati Hipertiroid
Pemeriksaan fisik pertama kali dilakukan untuk menilai stabilitas keadaan hemodinamik. Pastikan bahwa perdarahan berasala dari kanalis servikalis dan tidak berhubungan dengan kehamilan. Pemeriksaan IMT, Tanda-tanda hiperandrogen, Pembesaran kelenjar tiroid atau manifestsi hipotiroid/hipertiroid Galaktorea Gangguan lapang pandang (adenoma hipofisis), Purpura dan ekimosis wajib diperiksa.
Pemeriksaan ginekologi yang teliti perlu dilakukan termasuk pemeriksaan pap smear. Harus disingkirkan pula kemungkinan adanya mioma uteri, polip, hiperplasia endometrium atau keganasan.
Siklus haid yang berovulasi sekitar 22-35 hari. Jenis perdarahan PUA-O bersifat ireguler dan sering diselingi amenorea. Konfirmasi ovulasi dapat dilakukan dengan pemeriksaan progesteron serum fase lutela mayda atau USG transvaginal bila diperlukan.
Bertujuan untuk menilai kemungkinan adanya polip endometrium atau mioma uteri submukosum. USG transvaginal merupakan alat penapis yang tepat dan harus dilakukan pada pemeriksaan awal PUA. Bila dicurigai terdapat polip endometrium atau mioma uteri submukosum disarankan untuk melakukan SIS atau histeroskopi. Keuntungan dalam penggunaan histeroskopi adalah diagnosis dan terapi dapat dilakukan bersamaan
Bertujuan untuk menilai kemungkinan adanya mioma uteri atau adenomiosis. Miometrium dinilai menggunakan
USG (transvaginal, transrektal dan abdominal), SIS histeroskopi MRI
Reseksi secara histeroskopi Dilatasi dan kuretase Kuret hisap Hasil dikonfirmasi dengan pemeriksaan histopatologi