Você está na página 1de 17

PARAGRAF

Paragraf

adalah merupakan bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat dan tersusun runtut, logis dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara lengkap utuh dan padu. Syarat-syarat paragraf yang baik 1. Kesatuan paragraf Yang dimaksud dengan kesatuan adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf dinamakan paragraf deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf disebut paragraf induktif.

Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf tersebut. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf.

Perhatikan paragraf di bawah ini Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu malam, di gedung Olah raga Jateng, Semarang. Kota Semarang terdapt di pantai utara Pulau Jawa, ibu kota Provinsi Jateng. Pertanyaan itu dianggap wajar karena apa yang diimpi-impikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali

emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi yang pernah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu. Dalam paragraf itu kalimat ketiga tidak menunjukkan keutuhan paragraf karena merupakan kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan. Oleh sebab itu, kalimat tersebut harus dikeluarkan dari paragraf.

2.Kepaduan Paragraf kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antar kalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimatkalimat dalam sebuah paragraf. a. Pengait Paragraf Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf, yaitu : 1) ungkapan penghubung transisi, 2) kata ganti, 3) kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan). Ungkapan pengait antar kalimat dapat berupa ungkapan penghubung/transisi.

1). Beberapa kata Transisi 1. Hubungan tambahan Lebih lagi, selanjutnya, lalu, berikutnya, di samping itu, demikian pula, begitu juga, lagi pula. 2. Hubungan pertentangan Akan tetapi, namun, bagaimanapun, sebaliknya, walaupun demikian, meskipun begitu, lain halnya. 3. Hubungan perbandingan Dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu, sama dengan itu. 4. Hubungan akibat Oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka.

5. Hubungan tujuan Untuk itu, untuk maksud itu. 6. Hubungn singkatan singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan. 7. Hubungan waktu sementara itu, segera setelah itu,beberapa saat kemudian. 8. Hubungan tempat berdekatan dengan itu

b. Kata Ganti Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti, baik kata ganti orang maupun kata ganti yang lain. 1. kata ganti orang kata ganti ini berguna untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-kali.kata ganti yang dimaksud adalah saya, aku, ku, kita, kami (kata ganti pertama), engkau, kau,kamu,mu,kamu sekalian (kata ganti kedua) dia, ia, beliau, mereka,dan nya (kata ganti orang ketiga) . Contoh Rizal, Rustam, dan Cahyo adalah teman sekolah sejak SMA hingga perguruan tinggi. Kini mereka sudah menyandang gelar dokter dari sebuah universitas negeri di Jakarta.

Mereka merencanakan mendirikan suatu poliklinik lengkap dengan apoteknya. Mereka menghubungi saya dan mengajak bekerja sama, yaitu saya diminta menyediakan tempat yang letaknya strategis. kata mereka dipakai sebagai pengganti kata Rizal, Rustam dan Cahyo agar nama orang tidak disebutkan berkali-kali dalam satu paragraf. Penyebutan nama orang yang berkali-kali dalam satu paragraf akan menimbulkan kebosanan serta menghilangkan keutuhan paragraf.

2. Kata Ganti yang Lain Kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan kepaduan paragraf ialah itu, ini, tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana, di sini dan sebagainya. Perhatikan contoh berikut Itu asrama mereka. Mereka tinggal di situ sejak kuliah tingkat satu sampai dengan meraih gelar sarjana. Orang tua mereka juga sering berkunjung ke situ. 3. Kata Kunci Ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata kunci, seperti kata pada contoh paragraf yang pertama. Pengulangan kata-kata kunci ini perlu dilakukan dengan hatihati (tidak terlalu sering).

Macam-macam paragraf
berdasarkan sifat dan tujuannya, paragraf dapat dibedakan atas: 1. Paragraf Pembuka

Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai


pada segala pembicara yang akan menyusul kemudian. Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menggubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan disajikan selanjutnya. Salah satu cara untuk menarik perhatian ini ialah dengan mengutip pernyataan yang memberikan rangsangan dari pada orang

terkemuka atau orang yang terkenal.

2. Paragraf penghubung yang dimaksud dengan paragraf penghubung adalah paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka dan penutup. Oleh sebab itu dalam membentuk paragraf penghubung harus diperhatikan agar hubungan antar paragraf dengan paragraf itu teratur, serta disusun secara logis. 3. Paragraf penutup paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangn itu. Biasanya, paragraf penutup berupa simpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya.

Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif Paragraf yang meletakkan kalimat topik pada awal paragraf disebut paragraf

deduktif,

sedangkan

paragraf

yang

meletakkan kalimat topik di akhir paragraf

disebut paragraf induktif.

Contoh : Paragraf Deduktif Arang aktif ialah sejenis arang yang diperoleh dari suatu pembakaran yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh dari pembakaran zat-zat tertentu, seperti ampas tebu, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang ini banyak digunakan dalam beberapa industri pangan atau nonpangan. Industri yang menggunakan arang aktif adalah industri kimia dan farmasi, seperti pekerjaan memurnikan minyak, menghilangkan bau yang tidak murni, dan menguapkan zat yang tidak perlu.

Paragraf Induktif Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir jalan Jenderal Sudirman. Seminggu kemudian seorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari kemudian polisi menemukan bercak-bercak darah di kursi belakang mobil John. Polisi juga menemukan potret dua orang anak yang tewas di Jalan Jenderal Sudirman di dalam kantung celana John. Dengan demikian, John adalah orang yang dapat dimintai pertanggung jawaban tentang hilangnya tiga anak itu.

Você também pode gostar