Você está na página 1de 9

PRINSIP-PRINSIP MORAL DAN AGAMA YANG MENDASARI HUBUNGAN DOKTER PASIEN

Dr. H. AZWAR ABDULLAH, Sp.THT-KL


Prodi Pendidikan Dokter Unimal/RSUD Cut Meutia

Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku (Q.S As-Syuara: 80) Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya (Q.S Yunus: 107) Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya selain Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu (Q.S Al Anaam:17)

Ar-Razi (Kitab Ash-Shirath Al-Falasifah dan Ath-Thibb Ar-Ruhani)


1. Dua dimensi tanggung jawab etika dokter terhadap pasien: a. Hubungan antara dokter-pasien: keramahan, kesabaran, perhatian serta keyakinan profesionalisme yang diperlihatkan pada pasien.

b. Keyakinan kuat bahwa jika dokter itu bukan orang baik dan bermoral, maka pengobatan tidak akan berjalan efektif. 2. Kesehatan merupakan sebuah unsur yang utuh, baik kesehatan moral maupun fisik menjadi perhatian medis secara langsung.

Ishaq ibn Ar-Ruhawi (Kitab Adab Ath-Thib) Seorang dokter harus memiliki etika: a. Wajib menghubungkan kesehatan spiritual dan jasmani (sependapat dengan Hipocrates, dalam bukunya On Belief). b. Senantiasa berkumpul bersama orangorang yang berbudi luhur dan terpelajar.

c.Tidak membeli tanah dan membuat bangunan sendiri atau aktif berdagang, karena akan menghalangi untuk mencari ilmu dalam rangka meningkatkan profesionalisme sebagai dokter.

d. Memperoleh pendapatan yang layak untuk meringankan kebutuhannya, untuk membesarkan dan mendidik anak-anak di bidang pengobatan, serta memelihara perkawinan dan kenyamanan hidup keluarga.

Panduan Ar-Razi tentang etika dokter:


a. b. c. d. e. Berbudi luhur Dapat dipercaya oleh pasien. Memupuk keyakinan profesional. Harus sabar, sopan dan berbelas kasih. Bersikap mandiri dan orisinal dalam diagnosis dan terapi. f. Tidak membedakan yang kaya dan miskin. g. Hidup seimbang, tidak berlebih-lebihan. h. Tidak membuang-buang waktu dan energi dengan menikmati kesenangan dan kenikmatan. i. Merasa bangga dengan profesinya, karena semua agama menghormati profesi dokter. j. Mampu membuat pasien senang dan gembira.

Panduan Ar-Razi tentang etika pasien:


a.Mengikuti dengan ketat perintah dokter. b.Menghormati dokter dan menganggap dokter sebagai sahabat terbaiknya. c.Berhubungan langsung dengan dokter dan tidak boleh merahasiakan penyakitnya. d.Meminta nasihat dokter tentang cara menjaga kesehatan.

Seorang dokter dituntut (Muhammad al-Areifi):


a. Amanah serta menjaga rahasia pasien. Barangsiapa menutup aib seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat (H.R. Muslim) Tidak memanfaatkan profesi untuk kepentingan pribadi. Menutup aurat : Sisi lain dari amanah yang tidak kalah pentingnya. Rendah hati karena Allah dan berlemah lembut kepada sesama. Semampunya mengetahui hukum syariat yang berhubugan dengan pengobatan dan orang sakit. Mampu menjadi saksi ahli yang jujur. Tidak menjatuhkan wibawa dokter lain dihadapan pasien.

b. c. d. e. f. g.

Você também pode gostar