Você está na página 1de 60

KLAIM KONSTRUKSI

Seng Hansen

PENDAHULUAN
CONTRACTING PRINCIPLES
OWNER To pay CONTRACTOR To build

KLAIM!!

Hadley v Baxendale (1854) :


Where two parties have made a contract, which one of them has broken, the damages which the other party ought to receive in respect of such breach of contract should be such as may fairly and reasonably be considered either arising naturally, i.e., according to the usual course of things from such breach of contract itself, or such as may reasonably be supposed to have been in the contemplation of both parties at the time they made the contract, as the probable result of the breach of it.

4/24/2013

Seng Hansen

PENDAHULUAN
PROJECT LIFE CYCLE
Percent Complete
Installation Substantially Com plete Full Operations

Pra Konstruksi
Major Contracts Let

Konstruksi

Pasca

Project "GO" Decision

Stage I
F e a s a bilit y - P ro ject Fo rmulatio n - Feasabiltiy Studies - Strategies Design & A ppro val

Stage II
P la nning & D e s ign - B ase Design - Co st & Schedule - Co ntract Terms & Co nditio ns. - Detailed P lanning

Stage III
C o ns t ruc t io n - M anufacturing - Delivery - Civil Wo rk - Installatio n - Testing

MUNCUL KLAIM
Stage IV
T urno v e r & S t a rt Up - Final Testing - M aintenance

Figure 1.1 : Construction Projects Life-Cycle (Ref: PMBK, 2000)

4/24/2013

Seng Hansen

PENDAHULUAN
PROYEK

KLAIM

REMEDIES
4/24/2013 Seng Hansen

DISPUTE
4

APA ITU KLAIM?


Blacks Law Dict Fifth Edt 1979, hlm 224 Websters New Twentieth Century Dict Unabridged Second Edt,

hlm. 332 Websters Encyclopedic Unabridged Dict of the English Language, hlm 271 The New Webster Dict of the English Language, hlm 150 The New Grolier Webster International Dict of the English Language, hlm 184 The World Book Dict Volume One, hlm 378 The World Book Encyclopedia, Book 4, hlm 50 Managing Construction Contracts, Robert D. Gilbreath, Second Edt, hlm 203-285 Construction Law in Contractors Language, Mc. Neil Stokes, hlm 129-141

4/24/2013

Seng Hansen

APA ITU KLAIM?


Klaim konstruksi: klaim yang timbul dari atau

sehubungan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan jasa konstruksi antara pengguna jasa dan penyedia jasa atau antara penyedia jasa utama dengan sub-penyedia jasa atau pemasok bahan atau antara pihak luar dan pengguna/penyedia jasa yang biasanya mengenai permintaan tambahan waktu, biaya atau kompensasi lain.
Owner Main Cont

3rd Party

SC/ Supl Seng Hansen 6

4/24/2013

SEBAB TERJADINYA KLAIM


Beberapa sebab utama terjadinya klaim (Prof. H. Priyatna Abdurrasyid,

Arbitrase & Alternatif Penyelesaian Sengketa, hlm 214-215): 1. Informasi desain yang tidak tepat (delayed design information) 2. Informasi desain yang tidak sempurna (inadequate design information) 3. Investigasi lokasi yang tidak sempurna (inadequate site investigation) 4. Reaksi klien yang lambat (slow client response) 5. Komunikasi yang buruk (poor communications) 6. Sasaran waktu yang tidak realistis (unrealistic time target) 7. Administrasi kontrak yang tidak sempurna (inadequate contract administration) 8. Kejadian eksternal yang tidak terkendali (uncontrollable external events) 9. Informasi tender yang tidak lengkap (incomplete tender information) 10. Alokasi resiko yang tidak jelas (unclear risk allocation) 11. Keterlambatan-ingkar membayar (lateness-non payment)
4/24/2013 Seng Hansen 7

UNSUR-UNSUR KLAIM
Unsur-unsur klaim: a. Tambahan upah, material, peralatan, pengawasan,
b. c. d. e. f. g. h.

administrasi, overhead dan waktu Pengulangan pekerjaan (bongkar/pasang) Penurunan prestasi kerja Time Pengaruh iklim De-mobilisasi dan re-mobilisasi Salah penempatan peralatan Project Triangle Penumpukan bahan De-efisiensi jenis pekerjaan
Cost Quality Seng Hansen 8

4/24/2013

WHAT TO CLAIM?

TIME
OTHER COMPENSATION

MONEY
4/24/2013 Seng Hansen 9

KATEGORI KLAIM
Dilihat dari siapa yang mengajukan klaim 1. Dari pengguna jasa terhadap penyedia jasa: a.

pengurangan NK, b. percepatan waktu penyelesaian pekerjaan, c. kompensasi atas kelalaian penyedia jasa 2. Dari penyedia jasa terhadap pengguna jasa: a. tambahan waktu pelaksanaan pekerjaan, b. tambahan kompensasi, c. tambahan konsesi atas pengurangan spesifikasi teknis atau bahan 3. Dari sub penyedia jasa atau pemasok bahan terhadap penyedia jasa utama

4/24/2013

Seng Hansen

10

REMEDIES
CLAIMS

4/24/2013

Seng Hansen

11

DELAY/KETERLAMBATAN
Istilah delay atau keterlambatan digunakan ketika kita ingin mengekspresikan bahwa pekerjaan yang dilakukan tidaklah berprogress sesuai dengan yang diharapkan, dan sebagai akibatnya waktu penyelesaian proyek mungkin tidak dapat dicapai sebagaimana yang tertuang dalam kontrak. Delay dalam dunia konstruksi merupakan masalah yang kompleks. Wells v Army & Navy Co-operative Society Ltd (1902) The contractor may claim extension of time due to the employer-responsible delay and the employer may not deduct the payment for contractor.
4/24/2013 Seng Hansen 12

DELAY/KETERLAMBATAN
DELAY CLAIM

KONTRAKTOR Scope changes Change Orders Errors & Omissions Accelerations Stoppages Acts of God Site Availability
4/24/2013 Seng Hansen

OWNER Late Completion Out of Specification Defective Work Property Damages Project Data Safety

13

JENIS-JENIS DELAY
DELAY

Excusable Entitlement for time Compensable

Non-Excusable No Time Non-Compensable

Non-Compensable
4/24/2013 Seng Hansen 14

JENIS-JENIS DELAY
1. Excusable Delays. Keterlambatan yang diijinkan

dan pihak penggugat (biasanya kontraktor) dapat memperoleh perpanjangan waktu. 2. Compensable Delays. Disini pihak penggugat/kontraktor tidak hanya diberikan tambahan waktu tetapi juga tambahan kompensasi . 3. Concurrent Delays. Keterlambatan yang disebabkan oleh kedua belah pihak. Periode keterlambatan saling menumpuk/terjadi bersamaan (concurrent).
4/24/2013 Seng Hansen 15

NON-EXCUSABLE DELAY
Non-Excusable Delay adalah keterlambatan yang

tidak diberikan kompensasi karena penyebab keterlambatan tersebut sebenarnya masih berada dalam kendali kontraktor. Perkiraan tingkat produktifitas yang rendah Penjadwalan dan manajemen proyek yang buruk Permasalahan peralatan konstruksi Termination of contract oleh kontraktor

4/24/2013

Seng Hansen

16

EXCUSABLE DELAY
Cuaca buruk yang tidak biasanya terjadi
Perubahan desain dan extra works Kondisi Lapangan yang berbeda

Keterlambatan akibat faktor-faktor yang

tidak dapat diperkirakan sebelumnya (unforeseeable causes) Dll


14/06/1434 17

UNSUR-UNSUR EXCUSABLE DELAY


Kontraktor agar proposal klaim keterlambatannya disetujui, maka akan selalu mencoba klaim keterlambatan yang excusable

Foreseeability

Beyond the control


Without fault or negligence

14/06/1434

18

BIAYA AKIBAT DELAY

Delay Claims (Robert D. Gilbreath, Managing Construction Contracts, hlm 209-210): Klaim keterlambatan biasanya selalu berupa permintaan perpanjangan waktu dan tambahan uang. Beberapa item biaya yang meningkat akibat perpanjangan waktu (time-sensitive costs) sbb: 1. Interest (Bunga) 2. Insurance (Asuransi) 3. Home office overhead (Biaya overhead) 4. Utilities (Biaya utilitas) 5. Rental (Biaya sewa) 6. Equipment maintenance (Biaya pemeliharaan peralatan) 7. Supplies (Persediaan) 8. Engineering support 9. Contract administration 10. Quality program administration 11. Security 12. Supervision 13. Extension or loss of warranties 14. Material storage and protection
4/24/2013 Seng Hansen 19

ANATOMI BIAYA KONSTRUKSI


DIRECT COST INDIRECT COST Items of Work OVERHEAD COSTS At the Job Costs which cannot be allocated to specific items The Site COST TOTAL CONTRACT SUM
4/24/2013 Seng Hansen 20

Profit Margin

Costs which are incurred for specific items of work

Operating Costs which cannot be allocated to specific jobs The Firm FEE

Difference between all costs and all income

The Work

The Motive

HOW TO DIFFERENTIATE BETWEEN DELAY & CONCURRENT DELAY?

Project Original Schedule


14/06/1434 21

HOW TO DIFFERENTIATE BETWEEN DELAY & CONCURRENT DELAY?

Proyek dengan Delay Considered & Not Considered


14/06/1434 22

HOW TO DIFFERENTIATE BETWEEN DELAY & CONCURRENT DELAY?

Proyek dengan Concurrent Delay (terjadi bersamaan/overlap)


14/06/1434 23

CONCURRENT DELAY

4/24/2013

Seng Hansen

24

CONCURRENT DELAY

4/24/2013

Seng Hansen

25

CONCURRENT DELAY

4/24/2013

Seng Hansen

26

BEST PRACTICES.
SURVEY SAYS..

14/06/1434

27

BEST PRACTICES.
Owner menyebabkan penundaan atau

keterlambatan untuk periode waktu yang unreasonable Excusable 100% Compensable 100%

14/06/1434

28

BEST PRACTICES.
Keterlambatan utilitas (prasarana proyek)

yang tidak dapat dihindari Excusable 95% Compensable 56%

14/06/1434

29

BEST PRACTICES.
Cuaca ekstrim yang tidak biasanya

Excusable 95% Compensable 8%

14/06/1434

30

BEST PRACTICES.
Ketiadaan pasokan material konstruksi yang

muncul setelah kontrak Excusable 90% Compensable 0%

14/06/1434

31

BEST PRACTICES.
Unjuk rasa buruh/tenaga kerja setelah

kontrak Excusable 81% Compensable 9%

14/06/1434

32

BEST PRACTICES.
Force majeure: kebakaran, banjir, bencana

alam, perang, dan faktor-faktor lain di luar kendali kontraktor Excusable 100% Compensable 29%

14/06/1434

33

BEST PRACTICES.
Keterlambatan akibat pihak ketiga tanpa

kelalaian yang disebabkan oleh owner maupun kontraktor Excusable 88% Compensable 31%

14/06/1434

34

BEST PRACTICES.
Kondisi lapangan yang berbeda

Excusable 100% Compensable 95%

14/06/1434

35

ACCELERATION
Acceleration/percepatan adalah tindakan yang diambil oleh kontraktor untuk mempercepat pekerjaan di lapangan agar proyek dapat selesai tepat waktu (apabila sebelumnya terjadi delay) atau agar proyek dapat selesai lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan dalam kontrak (atas perintah owner).

VOLUNTARY

NOT COMPENSABLE

CONSTRUCTIVE DIRECTIVE
4/24/2013 Seng Hansen

MAYBE COMPENSABLE

COMPENSABLE

36

SUCCESSFUL DELAY CLAIM


1. Terjadi pada critical path activity. (FLOAT??) 2. Terdapat peristiwa penyebab terjadi keterlambatan dan di luar kendali kontraktor. 3. Menggunakan metode analisis delay yang diakui (CPM Analysis) 4. Kontraktor harus bisa membuktikan bahwa delay terjadi di luar kendali dan merupakan delay yang excusable dan compensable. 5. Memberikan notice/pemberitahuan tentang terjadinya delay. 6. Kontraktor harus mereview kembali kontrak untuk melihat apakah isi kontrak mengijinkan adanya extension of time ataupun kompensasi. 7. Kontraktor melampirkan bukti-bukti akibat delay: dokumentasi, catatan akuntansi dll
4/24/2013 Seng Hansen 37

FAKTOR PENDUKUNG KLAIM

4/24/2013

Seng Hansen

38

FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN KLAIM


1. Tidak lengkap 2. Tidak mengajukan pemberitahuan yang disertai durasi terjadinya peristiwa 3. Tidak merinci biaya dan waktu yang diklaim 4. Permohonan pengajuan klaim terlambat 5. Tidak mengikuti prosedur sesuai dalam kontrak 6. Tidak diperkenankan dalam kontrak 7. Kurang akuratnya rekaman data yang dibutuhkan 8. Klaim tidak mempunyai dasar yang kuat 9. Informasi untuk menguji kebenaran klaim tidak tersedia
4/24/2013 Seng Hansen 39

WHAT TO PREPARE?
NAMA PROYEK & JUDUL KLAIM PENDAHULUAN: para pihak terkait, tanggal terjadinya peristiwa, informasi singkat lain PENJELASAN: penjelasan mengenai sebab terjadinya klaim dan akibatnya FAKTA LAPANGAN BUKTI & REFERENSI: lampirkan referensi kontrak dan risalah rapat ANALISA DAMPAK: perhitungan thd biaya dan waktu DATA PENDUKUNG: bukti, instruksi, dll DOKUMENTASI 4/24/2013 Seng Hansen 40

FORMAT KLAIM KONTRAKTOR


Bentuk/Format Klaim Kontraktor, Robert D. Gilbreath, Managing

Construction Contracts, hlm 207: The Structure of Contractors Claims As mentioned earlier, contractor claim may vary in formality and content. A typical claim, however, generally foloows this structure: 1. A description of the contractual terms and conditions, such as scope of work and pricing structure, covering the segment of work in question 2. A factual description of events that have (or have not) taken place, usually presented in chronological order and referencing correspondence, change orders, meetings, and so on 3. The results of the claim-provoking circumstances, usually presented a narrative description of the increased effort required of the contractor 4. A cost analysis, which may include a detailed listing of increased costs due to the change or a comparison of actual cost and anticipated cost the difference comprising the claim amount

4/24/2013

Seng Hansen

41

PROSEDUR KLAIM
Claim Procedure, Mc. Neil Stokes in

Construction Law in Contractors Language, hlm 140-142: Prosedur Klaim: 1. Dibuat tertulis 2. Tidak ada format baku yang harus diikuti 3. Proposal klaim harus dibuat terorganisir dan memberikan fakta-fakta klaim sedetail mungkin 4. Harus merujuk pada pasal-pasal kontrak dan dokumen penting lainnya 5. Dilengkapi dengan foto dokumentasi, laporan saksi ahli, dll
4/24/2013 Seng Hansen 42

EARLY NOTICE OF CLAIM


Prosedur paling penting dalam mengajukan klaim, kontraktor

harus memberikan pemberitahuan klaim untuk perpanjangan waktu pekerjaan atau kemungkinan kompensasi lainnya. Pemberitahuan ini bisa berupa surat kepada MK/Owner. Surat tersebut harus berisi 2 pernyataan berikut ini: 1. Kontraktor telah diperintahkan untuk melakukan extra works (sebutkan) yang akan menimbulkan biaya extra. Klaim atas biaya extra tersebut akan diajukan di kemudian hari (atau bisa sekarang jika kontraktor sudah membuat analisa harga pekerjaan extra tersebut). 2. Extra work tersebut akan mempengaruhi jadwal pelaksanaan pekerjaan dan oleh karena itu kontraktor mengklaim perpanjangan waktu pekerjaan.
4/24/2013 Seng Hansen 43

PROSES PENANGANAN KLAIM


Claims Analysis, Robert D. Gilbreath, Managing Construction Contracts, hlm 208:

Claim Analysis To judge the merits of a claim and determine what additional compensation, if any, should be allowed, the owner must thoroughly analyze the claim in 3 stages: 1. A factual analysis (what happened?) 2. A legal or contractual analysis (is the contractor due relief?) 3. A cost analysis (how much additional money or time should the contractor be granted?) Factual and legal analysis of claim are easier if you have had proper formation controls, detailed record keeping, structured change control, objective progress and payment determinations, and so on. It is surprising, however, how widely cost analysis may vary given the same factual and legal circumstances. This is the area of claims defense cost analysis- that contains the highest degree of risk and requires the most owner attention. There are 2 distinct methods to quantify the cost of a claim-provoking situation: 1. The total-cost method 2. The incremental-cost method
4/24/2013 Seng Hansen 44

PROSES PENANGANAN KLAIM


Claims Analysis, Robert D. Gilbreath, Managing Construction Contracts,

hlm 208: Claim Analysis (contd) With the total-cost method, the contractor simply compares the actual cost of performing the work, or work segment, with the anticipated cost (or bid or contract price). The assumption is that all increased costs incurred by the contractor are due to the claim-provoking situation. Needless to say, most owner respond negatively to the total-cost approach. The major problem is that the contractor must prove that the work, as changed, was performed as efficiently as possible. This is difficult to do. Although this approach may provide a useful upper limit to the cost, it is generally incremental-cost method is recommended over the total-cost method for several reasons. First, it separates costs arising from other conditions from those due to the facts of the claim (contractor inefficiency, bad luck, or factors not pertinent to the claim itself). Second, this approach allow costs to be estimated for discrete elements of work under fairly well defined cost parameters. 4/24/2013 Seng Hansen 45

PROSES PENANGANAN KLAIM


Claims Analysis, Robert D. Gilbreath, Managing Construction

Contracts, hlm 208: Claim Analysis (contd) Often with the total-cost philosophy, an unjustified element of increased cost, when included with the claim, obscures or taints the remaining meritable elements, there by reducing the effectiveness of the claim. And the incremental method focuses on cause and effect in a one-toone fashion. With the incremental method, contractor relate each additional cost to each factual cause, for example, Your direction that soil be hand tamped instead of machine rolled caused us the following increased costs. Most important, the incremental cost method allows incremental resolution-easily resolved elements can be separated and handled quickly, while more disputed ones are pending.
4/24/2013 Seng Hansen 46

PROSES PENANGANAN KLAIM


PERUBAHAN PEKERJAAN
DIKETAHUI SEBELUMNYA

YA

PEMBERITAHUAN

DISETUJUI

TIDAK
PEMBERITAHUAN TAK RESMI PERMINTAAN PERUBAHAN

TIDAK KLAIM

YA

PENGAKHIRAN KONTRAK

TIDAK

ADR TIDAK PENGADILAN

DISETUJUI

YA
PENERBITAN PERINTAH PERUBAHAN

YA

AMANDEMEN KONTRAK

4/24/2013

Seng Hansen

47

DEFINISI-DEFINISI
Pengertian Changes
a.

b.

c.

Formal Changes, pengarahan kepada kontraktor untuk melakukan perubahan-perubahan tertentu dari pekerjaan baik planningnya maupun spesifikasinya Constructive changes, suatu perubahan yang terjadi untuk melakukan suatu perbaikan tetapi dalam segi administratif tidak terdukung. Mengenai hal ini bisa juga diartikan sebagai suatu langkah yang tidak dilakukan atau langkah yang dilakukan oleh pemilik proyek (atau wakilnya) yang dapat menimbulkan pengaruh pada biaya, waktu maupun urutan pekerjaan. Terlepas dari apakah perubahan tersebut dikeluarkan secara resmi maupun tidak. Cardinal changes, perubahan yang besar dan fundamental atau perubahan secara drastis yang dapat merubah karakter dari pekerjaan. Banyak pula yang mengartikannya sebagai suatu perubahan kontrak.
Seng Hansen 48

4/24/2013

DEFINISI-DEFINISI
Pengertian Changes
d.

e.

f. g. h. i.

Design Related Changes, terkait dengan langkah-langkah mengkoreksi kekeliruan dalam desain atau penyempurnaan desain melalui review. Sering kali agak rancu dengan kewajiban kontraktor untuk mengadakan koreksi-koreksi praktis Termination, penghentian atau pengurangan bagian-bagian pekerjaan tertentu yang bisa dalam pengertian partial termination tetapi bisa juga dalam pengertian drastic changes atau default Payment Changes, perubahan yang terkait dengan angsuran pembayaran Coordination Changes, yang berubah adalah mengenai tanggung jawab koordinasi serta kewenangannya Owner Supply/ Owner Furnished Changes, segala sesuatu yang menjadi tanggung jawab owner mengalami perubahan Higher Standard Changes, perubahan yang dilatarbelakangi keinginan untuk mendapatkan standar produk yang lebih tinggi
Seng Hansen 49

4/24/2013

DEFINISI-DEFINISI
Pengertian Changes

Delay, perubahan mempengaruhi timbulnya delay atau in-effective delay k. Acceleration, adanya percepatan ini umumnya untuk mengejar keterlambatan. Dalam hal di mana keterlambatan tersebut merupakan akibat dari kesalahan kontraktor, maka tidak ada kompensasi atas akibat percepatan itu. Tetapi jika percepatan adalah atas permintaan owner atau dalam rangka mengatasi keterlambatan yang ditimbulkan oleh supply material dari owner, maka percepatan ini mempengaruhi klaim l. Disruption, dimana kelancaran pekerjaan menjadi terganggu, pekerjaan tersendat, tidak continue atau menjadi tidak praktis. m. Kualitas material, tidak memenuhi persyaratan atau mengakibatkan defects pada pekerjaan meskipun defects tersebut terdeteksi dan diperbaiki, tidak dapat dihindari adanya pengaruh biaya dan waktu.
j.
4/24/2013 Seng Hansen 50

PROSES PENANGANAN KLAIM


Tahapan mengevaluasi claim dan counter-claim:
1. 2. 3. 4. 5.

Investigasi pendahuluan Informasi mengenai adanya saran pertemuan dan organisasi Informasi mengenai susunan organisasi yang terlibat Usaha mendapatkan informasi mengenai dampak yang ditimbulkan Memperoleh gambaran mengenai kerugian yang ditimbulkan

4/24/2013

Seng Hansen

51

BAHAN EVALUASI KLAIM


Bahan evaluasi:
a. Dokumen kontrak b. Perubahan pekerjaan c. Ringkasan pekerjaan tambah/kurang yang telah disetujui

d. Risalah rapat
e. Korespondensi dengan penyedia jasa

Jadual pekerjaan g. Foto-foto dokumentasi proyek h. Laporan dan sebagainya


f.

14/06/1434

52

TEKNIK DAN KIAT MEMANFAATKAN PELUANG KLAIM


PELUANG PENYEDIA JASA PADA WAKTU TENDER
1. 2.

Kesalahan spesifikasi teknis Kondisi tanah setempat

PELUANG PENYEDIA JASA PADA WAKTU PELAKSANAAN 1. 2. 3. 4. 5.

Perubahan rencana Perubahan kondisi lapangan/site Perubahan bahan Kondisi lingkungan Kondisi budaya/keagamaan

4/24/2013

Seng Hansen

53

TEKNIK DAN KIAT MEMANFAATKAN PELUANG KLAIM


KIAT-KIAT BILA TIDAK ADA PELUANG KLAIM
1. 2.

3.

4.

Berusaha menghitung metode kerja yang tepat dan penggunaan bahan sehemat mungkin tanpa mengorbankan mutu Melaksanakan apa yang biasa dikenal dengan istilah business intelligence. Mempelajari dengan seksama para pesaing dalam tender, kebiasaan dan perilaku pengguna jasa termasuk bonafiditas pendanaannya Bila kontraktor yakin peluang klaim hampir tidak ada, para pesaing kebanyakan sama bonafide dan jelinya dengan dia sendiri, maka harga penawaran dia tinggikan agar tidak menang. Kalau toh dia menang, resiko kerugian telah diantisipasinya Apabila dokumen tender mengizinkan usulan lain (perubahan spesifikasi tanpa mengurangi manfaat fasilitas yang direncanakan ) dia akan mengusulkan 2 penawaran: 1) sesuai spek, 2) versi dia sendiri (dengan harga yang lebih rendah namun dia sangat menguasai dan berpengalaman)
Seng Hansen 54

4/24/2013

TEKNIK DAN KIAT MEMANFAATKAN PELUANG KLAIM


PELUANG PENGGUNA JASA MENGAJUKAN KLAIM
1.

2. a.

b.

c.

Pada waktu tender: pengguna jasa sudah menyiapkan beberapa kemungkinan perubahan spek dan bahan tanpa mengurangi mutu dan tanpa memberi tahu peserta tender. Dengan demikian, pengguna jasa dapat menggunakan klaim perpendekan waktu penyelesaian dan atau pengurangan NK karena perubahan bahan. Hal ini tentunya dilakukan setelah penyedia jasa ditetapkan sebagai pemenang tender. Pada waktu pelaksanaan: Pengguna jasa dapat meminta perubahan rencana/metode kerja sehingga lebih efisien dan dapat mengklaim perpendekan waktu. Pekerjaan yang kurang penting dibatalkan atau ditunda dulu untuk mengurangi biaya Pengguna jasa menyewakan peralatan yang dimilikinya dengan sewa yang lebih murah dari harga pasaran sehingga dapat mengklaim pengurangan biaya kontrak dan menghemat waktu Dapat meminta penyedia jasa melakukan value engineering
Seng Hansen 55

4/24/2013

PENYELESAIAN KLAIM
Engineering Judgement
Negosiasi Mediasi
ADR (Alternative Dispute Resolution)

Arbitrasi
Mini Trial

DRB
DAB Pengadilan
4/24/2013 Seng Hansen

Litigasi
56

PENUTUP
Cara terbaik untuk mengajukan proposal klaim adalah

dengan memberikan data seakurat mungkin, dilengkapi dengan rujukan-rujukan risalah dan kontrak. Cara terbaik untuk menyelesaikan sengketa klaim adalah dengan bernegosiasi yang didasari dengan prinsip equitable risk sharing dan fair economic price adjustment. Klaim merupakan hal yang kompleks dan memakan waktu dan proses yang lama. Yang paling baik adalah menghindari munculnya klaim.

4/24/2013

Seng Hansen

57

PENUTUP
Claims Avoidance
Menghasilkan dokumen kontrak yang komprehensif

dan akurat Melakukan review konstruksibilitas Memahami sejelas-jelasnya tentang persyaratanpersyaratan kontrak sebelum melakukan tender Memiliki prosedur administrasi kontrak yang baik Komunikasi yang jujur dan terbuka Menyelesaikan masalah sebelum menjadi besar

4/24/2013

Seng Hansen

58

REFERENSI
Construction Delays & Best Practices, Gene

Wortham The Overview of Concurrent Delay, Global Claim and Liquidated and Ascertained Damages, Seng Hansen, 2012 Mengenal Klain Konstruksi dan Penyelesaian Sengketa Konstruksi, Ir. H. Nazarkha Yasin, 2008
14/06/1434 59

Terima Kasih

14/06/1434

60

Você também pode gostar