Você está na página 1de 27

Anjungan Lepas Pantai

Arjunas Basyirul Mukminin Cut Icha Yuna Kumala Fadhel Muhammad


Dosen Pembimbing: Ir. Harunsyah, M. Eng. Sc KELOMPOK 3

Anjungan Lepas Pantai


Anjungan lepas pantai adalah struktur atau bangunan yang di bangun di lepas pantai untuk mendukung proses eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang. Biasanya anjungan lepas pantai memiliki sebuah rig pengeboran yang berfungsi untuk menganalisa sifat geologis reservoir maupun untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan cadangan minyak bumi atau gas alam dari reservoir tersebut.

Kebanyakan anjungan tersebut terletak di lepas pantai dari landas kontinen meskipun dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya harga minyak mentah, pengeboran dan produksi di perairan yang lebih dalam telah menjadi lebih baik, layak dan ekonomis. Sebuah anjungan yang khas mungkin memiliki sekitar tiga puluh mata bor, pengeboran yang terarah memungkinkan sumur bor dapat diakses pada dua kedalaman yang berbeda dan juga pada posisi terpencil sampai 5 mil (8 kilometer) dari platform.

Sumur bawah laut yang jauh juga dapat dihubungkan ke anjungan dengan garis aliran dan koneksi pusar. Solusi bawah laut dapat terdiri dari sumur tunggal ataupun dengan pusat manifold (pipa dengan mulut lubang yg banyak) untuk digunakan pada beberapa pengeboran.

Secara garis besar bisa dikelompokkan sebagai berikut : (i) Jenis struktur lepas-pantai terpancang (fixed offshore structure) atau biasa disebut juga pile-supported platform, atau ada juga yang menyebutnya jacket steel platform (ii) Jenis concrete gravity platform, (iii) Jenis guyed tower platform dan (iv) Jenis compliant platform. Pembagian ini didasarkan pada bentuk, jenis material strukturnya maupun bagaimana perilaku responnya terhadap beban-beban lingkungan yang bekerja pada struktur tersebut.

Macam-Macam Anjungan Lepas Pantai


1. Concrete Platform

Concrete Platform adalah Anjungan Lepas Pantai dengan beton sebagai kakinya. Kaki yang terbuat dari beton/concrete tersebut berfungsi pula sebagai storage atau tempat penyimpanan hasil eksploitasi Minyak atau Gas Bumi.

Troll Concrete Platform:

Troll Platform memiliki tinggi total 472m. Dan salah satu Concrete Platform terbesar yang pernah dibuat. Berat bersih dari Concrete Platform ini adalah 683.600ton.

2. Spar Platform

Spar Platform adalah sebuah Bangunan Lepas Pantai terapung yang menggunakan Buoyant Hull atau sebuah Tangki raksasa sebagai pengapung sekaligus tempat penyimpanan minyak hasil eksploitasi.

Proses Perakitan Hull Spar Platform:

Proses Perakitan Hull Spar Platform:

Spar diikatkan menggunakan mooring yang terikat ke dasar laut dengan jangkar agar tidak berpindah-pindah dari lokasi. Spar:

3.

Fixed Jacket Platform

Fixed Jacket Platform adalah Bangunan Lepas Pantai yang tertancap (fixed) ke dasar laut. Bangunan ini biasanya dipakai untuk eksploitasi Migas di laut dangkal. Kaki Fixed Platform jumlahnya bervariasi, 3 kaki, 4 kaki, atau lebih. Tergantung dari design, ukuran, fungsi, dan pertimbangan-pertimbangan lainnya. Fixed Platform ada yang dibangun untuk kedalaman laut 520m (1700 feet).

Secara garis besar, Fixed Platform terdiri atas 2 bagian: Topside/Deck

Jacket

4.

Jack-up Rig

Jack-up Rig sama seperti Fixed Platform, digunakan untuk eksploitasi Migas di laut dangkal. Namun keistimewaan dari Jack-up ini adalah dapat berpindah-pindah. Jack-up memiliki 3 atau 4 kaki yang dapat dinaik-turunkan. Biasanya mobilisasi Jack-up ini dengan cara di towing atau di tandu dengan beberapa Tug Boat. Namun terlebih dahulu kaki-kaki Jack-up dinaikkan, sehingga Jack-up akan mengapung di permukaan air.

Jack-up Saat Mengapung dan akan di Towing:

Uji Kekuatan Kaki Jack-up:

Pada saat mencapai titik yang ditentukan, maka kaki-kaki Jack-up diturunkan sampai mencapai dasar laut. Sehingga struktur tersebut menjadi seimbang dan tidak lagi mengapung. Jack-up biasanya digunakan untuk eksplorasi pada kedalaman air -+100m.

5.

Semi-submersible platform

Semi-submersible platform adalah Bangunan Lepas Pantai yang terapung dan memiliki 2 pontoon atau lambung yang berfungsi sebagai buoyancy atau pengapung'. Pontoon tersebut sekaligus berfungsi sebagai storage atau tempat penyimpanan minyak hasil eksploitasi.

Semi-submersible platform digunakan untuk eksplorasi Migas laut dalam. Bangunan ini menggunakan jangkar agar tidak berpindah dari titik eksplorasinya. Saat ini, ada teknologi baru bernama Dynamic Positioning System (DPS). Yaitu sebuah sensor yang akan mengaktifkan thruster (balingbaling/propeller) secara otomastis untuk menjaga bangunan tersebut tetap pad posisinya.

6. Tension Leg Platform (TLP)

Tension Leg Platform (TLP) pada dasarnya mirip dengan Semi-submersible Platform. Yaitu Bangunan Lepas Pantai terapung yang memiliki pontoon sebagai buoyancy dan storage.

Namun yang membedakannya adalah penambatnya. Sesuai Tension dengan namanya, TLP memiliki Tension Leg sebagai penambatnya. Yaitu penambat berupa tendon (tether) yang kaku dan kencang dan terintegrasi pada pontoon TLP dan sea-bed anchor. Sea-bed anchor adalah jangkar yang tertanam pada permukaan dasar laut.

Leg pada TLP:

7. Floating Production Storage and Offloading (FPSO) dan Sejenisnya

Sesuai dengan namanya, anjungan terapung ini berfungsi sebagai: Production atau produksi minyak atau gas mentah menjadi bahan bakar jadi/setengah jadi. Storage atau penyimpanan hasil eksploitasi migas. Baik yang masih mentah ataupun hasil pengolahan pada anjungan tersebut. Offloading atau penyetoran/penyaluran Migas hasil eksploitasi yang tersimpan dalam storage FPSO, melalui saluran pipa bawah laut ataupun kapal tanker. Selain FPSO, ada beberapa anjungan dengan fungsi sesuai dengan namanya. o Floating Production Unit (FPU) o Floating Production and Offloading (FPO) o Floating Storage and Regasification Unit (FSRU)

Você também pode gostar