Você está na página 1de 46

Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik Penderita Urologi

dr. Bobby Hery Yudhanto, SpU Email : bobby_fkua@yahoo.com

URO + LOGOS
UROLOGI: TRAKTUS URINARIUS PRIA & WANITA DAN TRAKTUS REPRODUKSI PRIA (UROLOGI & ANDROLOGI) Bidang ilmu urologi meliputi : General Urology Pediatric Urology Endourology Oncologic Urology Female Urology Neuro Urology Andrology Male Infertility

Anatomi traktus urinarius laki-laki

Anatomy and relations of the bladder, urethra, uterus and ovary, vagina, and rectum

Pemeriksaan dasar Urologi

Anamnesa / Keluhan (symptoms) Pemeriksaan fisik Laboratorik Radiologik Pemeriksaan fisik meliputi

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

Anamnesa

Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat penyakit dahulu

penyakit dahulu dg sequelae urologik : keluar batu, DM, neurologik, dll

obat-obatan
pembedahan y.l. merokok dan alkohol

alergi

Riwayat penyakit keluarga


kanker Batu saluran kemih Hyperurisemia Gagal ginjal

Keluhan utama

Durasi, beratnya, akut/kronik, periodik, derajat gangguan dan hal2 penting (demam, BB turun, lemah) Keluhan apa yang mengganggu saat ini
Fever & weight loss Unexplained attacks of fever General malaise

Keluhan-keluhan lain

Nyeri

Local & referred pain LOCAL : Involved organ: kidney (T10-12, L1) testicle REFERRED :

From diseased organ: ureteral colic ipsilateral testicle (T11-12) Urologic organ (common nerve supply) GI Gynec.

Diagrammatic representation of sensory nerves of gastrointestinal and genitourinary tracts

Nyeri

Nyeri yang timbul dari traktus urinarius dapat berat dan biasanya berhubungan dengan obstruksi atau inflamasi traktus urinarius Inflamasi pada traktus urinarius akan bertambah berat bila mengenai parenkim dari organ Tumor traktus urinarius tidak menyebabkan nyeri kecuali menimbulkan obstruksi atau terjadi ekstensi melewati organ primer dan mengenai saraf-saraf sekitarnya

Nyeri Renal

Nyeri renal berasal dari daerah sudut kosto-vertebra pada lateral dari otot sakrospinalis dan dibawah kosta ke 12. Nyeri ditimbulkan oleh distensi akut dari kapsul ginjal (disebabkan oleh inflamasi atau obstruksi) Nyeri pada ginjal dapat berhubungan dengan gejala gastrointestinal karena stimulasi refleks pada ganglion celiac dan letaknya berdekatan dengan organ-organ liver, pancreas, duodenum, gallbladder, and colon Nyeri ginjal juga dapat mirip dengan nyeri yang terjadi karena iritasi saraf-saraf kosta ( biasanya T10-T12)

Nyeri Ureter

Nyeri ureter biasanya terjadi akut dan disebabkan oleh obstruksi ureter (Kolik ureter) Referred pain : tergantung lokasinya Keluhan pada ureter distal disertai dengan frekuensi dan urgensi Differential Diagnosis : divertikulitis (kiri), adnexitis (ki/ka), appendisitis (kanan), kolik tr.digestivus

I.Ureter 1/3 proximal

II.Ureter 1/3 tengah

2 \ III.Ureter 1/3 distal

Copyright 2003, Elsevier Science (USA). All rights reserved.

Nyeri Vesika

Nyeri vesika biasanya disebabkan oleh overdistensi bulibuli sebagai akibat dari retensio urine atau inflamasi.

Nyeri suprapubik yang menetap yang tidak berhubungan dengan retensio urine biasanya jarang berasal dari organ urologi Kondisi inflamasi buli-buli biasanya menyebabkan rasa tidak nyaman di daerah suprapubik dan timbul secara intermiten (contoh : sististis bakterial atau sistitis interstisialis)

Nyeri Prostat

Nyeri pada prostat biasanya merupakan efek sekunder terhadap inflamasi karena edema sekunder dan peregangan kapsul prostat

Asal nyeri prostat sulit ditentukan dan penderita mungkin


mengeluhkan nyeri pada abdomen bawah, inguinal, perineal, lumbosacral, dan/atau nyeri pada rektal.

Seringkali berhubungan dengan gejala iritatif seperti frequency dan disuria

Nyeri Penis

Nyeri pada kondisi penis flaccid seingkali merupakan efek sekunder dari inflamasi di buli-buli atau urethra dengan referred pain di meatus urethra.

Nyeri Testis

Nyeri pada skrotum dapat primer atau referred. Dapat disebabkan oleh epididimitis akut atau torsio testis atau appendiks testis Nyeri skrotum kronis sering berhubungan dengan kondisi non inflamasi seperti hidrokel dan varikokel. Sifat nyeri tumpul, sensasi berat dan tidak menyebar. Nyeri yang ditimbulkan oleh ginjal atau retroperitoneum dapat menjalar ke testis oleh karena secara embriologi testis terbentuk dekat dengan ginjal.

Hematuria

Definisi : adanya sel-sel darah merah pada urine dengan jumlah lebih dari 3 sel darah merah per lapangan pandang mikroskop Kemungkinan identifikasi kelainan patologi semakin besar sesuai dengan peningkatan derajat hematuria. Hematuria inisial biasanya berasal dari urethra Hematuria total paling sering terjadi dan berasal dari buli-buli atau traktus urinarius atas Hematuria terminal terjadi pada akhir miksi dan berhubungan dengan inflamasi di daerah leher buli (bladder neck) atau urethra pars prostatika Nyeri akan timbul bila terdapat pembuntuan (obstruksi) atau inflamasi ureter oleh clot

Traktus Urinarius Bawah

Gejala Iritatif

Frekuensi

Frekuensi normal miksi orang dewasa sebanyak 5-6x/hari dengan setiap miksi sebanyak 300cc Penyebab :
1.

2. 3. 4.

penurunan kapasitas buli-buli termasuk bladder outlet obstruction dengan penurunan daya regang buli, peningkatan residu urine, dan/atau penurunan kapasitas fungsional buli karena iritasi neurogenic bladder dengan peningkatan sensitivitas dan penurunan daya regang buli penekanan dari luar anxietas.

Disuria : nyeri pada saat kencing yang disebabkan oleh proses inflamasi Nokturia : merupakan frekuensi yang terjadi malam hari

Normal : orang dewasa tidak terbangun lebih dari 2x semalam untuk miksi Produksi urine pada penderita geriatri meningkat pada malam hari Merupakan efek sekunder dari bladder outlet obstruction dan panurunan daya regang buli

Gejala Obstruksi
1.

Penurunan pancaran kencing

Merupakan akibat dari bladder outlet obstruction (biasanya oleh BPH atau striktur urethra). Karena prosesnya berjalan perlahan-lahan maka seringkali tidak dikeluhkan oleh penderita.

2.

Hesitansi : memerlukan waktu yang lama untuk memulai miksi

3.
4. 5.

Intermittensi : proses miksi terputus-putus


Post void dribbling : keluarnya urine setelah akhir proses miksi Straining : harus mengejan untuk memulai proses miksi

Penyakit-penyakit lain yang dapat menimbulkan keluhan iritatif :

Penyakit neurologis (contoh : cerebrovascular accidents, diabetes mellitus dan Parkinson's)

Karsinoma buli-buli in situ

The International Prostate Symptom Score (I-PSS) merupakan instrumen yang membantu untuk menegakkan diagnosa berdasar keluhan traktus urinarius bawah serta dapat menentukan terapi apakah medikamentosa atau pembedahan bagi penderita dengan disfungsi miksi.

Skor 0-7 : gejala ringan Skor 8-19 : gejala sedang Skor 20-35 : gejala berat

Inkontinensia Urine
Definisi : Keluarnya urine tanpa disadari (involunter) a. Continuous Incontinence Penyebab : fistula traktus urinarius, ektopik ureter b. Stress Incontinence Stress incontinence merujuk pada keluarnya urine secara tiba-tiba pada saat batuk, bersin olahraga atau aktivitas lain yang meningkatkan tekanan intraabdominal. c. Urgency Incontinence Merupakan keluarnya urine yang disebab dorongan kuat yang mendadak untuk berkemih. Biasanya terjadi pada penderita sistitis, neurogenic bladder atau obstruksi bladder outlet berat dengan hilangnya daya regang buli.

d. Overflow Urinary Incontinence /Inkontinensia paradoksal

Merupakan efek sekunder dari retensio urine dan volume residual urine yang tinggi. (terjadi distensi buli secara kronis dan tidak dapat mengosongkan kandung kemih secara tuntas)
Merupakan inkontinensia urine yang terjadi pada waktu tidur. Secara normal terjadi pada anak-anak hingga usia 3 tahun, tetapi tetap ada pada 15% anak usia 5 tahun dan 1 % pada usia hingga 15 tahun ( Forsythe and Redmond, 1974 ). Setiap anak berusia diatas 6 tahun dengan enuresis harus dilakukan pemeriksaan urologis

e. Enuresis

Disfungsi Seksual
a. Hilangnya Libido

Merupakan tanda defisiensi androgen (kelainan di kelenjar hipofise atau disfungsi testis)

b. Impotensi

Definisi : ketidakmampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi yang baik selama hubungan seksual. Dapat disebabkan kelainan organik atau psikogenik

c. Kegagalan ejakulasi

Dapat disebabkan oleh : 1. Defisiensi androgen 2. Gangguan denervasi sistem saraf simpatis 3. Pengaruh obat 4. Post operasi prostat atau bladder neck

d. Absence of Orgasm. Anorgasmia biasanya disebabkan faktor psikologis atau penggunaan obat untuk terapi penyakit psikatri. Dapat disebabkan oleh penurunan sensasi penis karena kerusakan n. pudendus (biasanya pada neuropahty diabetikum)
e. Premature Ejaculation f. Hematospermia Adanya darah pada cairan ejakulat. Biasanya disebabkan proses inflamasi nonspesifik pada prostat atau vesikula seminalis dan akan menghilang dengan sendirinya pada beberapa minggu. g. Pneumaturia Merupakan keluarnya gas pada urine Pada penderita yang tidak pernah dilakukan instrumentasi traktus urinarius atau pemasangan kateter, hampir selalu disebabkan fistula antara usus dan buli h. Urethral Discharge Merupakan gejala utama dari infeksi kelamin

Pemeriksaan fisik

Status Generalis/ Keadaan Umum Tanda-tanda yang sering berhubungan dengan kelainan di bidang urologi umum: edema uremic frost anemia septic ginekomastia cachexia striae jaundice hiperpigmentasi

Pemeriksaan Khusus di Urologi

Ginjal Buli-buli Penis Skrotum & isi Rektal & pemeriksaan prostat (laki2) Pemeriksaan pelvis dan genetalia eksterna (perempuan)

Pemeriksaan Ginjal

Dewasa: sulit teraba (bimanual)


Palpasi bimanual
Bila

teraba : catat permukaan, konsistensi, nyeri tekan K.p. : perkusi, transilluminasi

Buli-Buli

Palpasi : kandung kemih pada orang dewasa tidak dapat dipalpasi atau hingga terisi volume urine 150cc
Perkusi lebih superior dibandingkan palpasi pada diagnosis kandung kemih yang penuh Palpasi bimanual dapat dilakukan antara abdomen dan vagina (pada perempuan) dan antara abdomen dengan rektum (pada laki-laki). Mobilitas buli-buli

Pemeriksaan rektal dan prostat


semua pria dg . keluhan urologik semua pria diatas 40 th Evaluasi : Tonus Sphincter Ani (TSA) Refleks Bulbo Cavernosus (BCR) Prostat (konsistensi, nyeri tekan, nodul) Kelainan lain dalam ano-rektal : massa intra/ekstra lumen, fissura, fistel per anal,dll Kelainan prostat prostatitis akuta benign prostate hyperplasia (BPH) karsinoma prostat

Pemeriksaan pada perempuan


pemeriksa pria didampingi dokter/perawat perempuan inspeksi teliti dlm posisi litotomi VT atau RT (+ palpasi bimanual) Evaluasi :

Muara urethra Massa di cerviks, adnexa, uterus Fluksus di vagina Fistel

Penis

Pada penderita yang belum sirkumsisi, frenulum harus diretraksi untuk memeriksa adanya tumor atau balanopostitis

Catat posisi meatus urethra di daerah ventral (hipospadia) atau di dorsal (epipasdia). Evaluasi adanya vesikel yang kemungkinan suatu penyakit seksual
Inspeksi daerah fossa navikularis apakah terdapat neoplasma atau lesi inflamasi. Palpasi daeah shaft penis untuk mengevaluasi adanya plague fibrotik (Peyronies disease) dan daerah periurethra untuk adanya suatu urethritis atau striktur urethra.

Pemeriksaan Penis

Palpasi indurasi, batu, teraba jaringan fibrotik pada urethra, adanya angulasi penis Abnormalitas : Phymosis Peyronies disease priapismus Hipospadia (+ chordee) karsinoma

Gambaran Hipospadia dan Epispadia

Pemeriksaan Skrotum dan Testis


Evaluasi adanya kelainan kulit skrotum Evaluasi testis dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, juga epididimis pada permukaan posterior testis (Testis normal mempunyai permukaan yang halus dengan konsistensi kenyal) Funikulus spermatikus diperiksa pada posisi berdiri pada kasus varikokel (bisa dibantu dengan manuver Valsava) Pemeriksaan transiluminasi dapat membantu membedakan suatu massa solid (tumor testis atau kistik (hydrocele, spermatocele) Kelainan yang sering ditemukan :

Tumor Testis Torsio testis

Varikokel
Hidrokel Spermatokel Abses skrotum (Fournier Gangren)

Pemeriksaan Skrotum dan isinya

Evaluasi :

Testis (tumor, permukaan, konsistensi,nyeri tekan, ukuran) Epididimis, vas deferens (tumor, konsistensi, massa, nyeri tekan, puntiran) Kanalis inguinalis (HIL)

Kelainan yang sering ditemukan : tumor testis (hampir selalu ganas) tumor para testikular (hampir selalu jinak) hidrokel, spermatokel, kista epididimis, varikokel torsio testis epididimitis orkitis / orko-epididimitis

Pemeriksaan Laboratorium

Urinalisis
pd semua pend urologi UL: kimiawi & mikroskopik cara koleksi:

pria:

arus tengah (midstream) perempuan: bersihkan & arus tengah atau urin dg kateter neonatus dan bayi: spp (supra pubic puncture / aspiration)

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan fisik urin: warna, kekeruhan, BJ, pH Pemeriksaan kimiawi: urine dipsticks: darah, protein, glukosa, keton, urobilinogen & bilirubin, leukosit hematuria & DD proteinuria glukosa & keton bilirubin & urobilinogen test nitirit

urinalisis Pemeriksaan mikroskopik: sel, silinder (cast), kristal, bakteria, ragi, parasit Kultur urine dan test kepekaan antibiotika

sekresi prostat (expressed prostatic secretion)

Pemeriksaan cairan prostat

Analisa Sperma

Pemeriksaan Darah:

Darah Lengkap: Hb, leuko, diff, PCV, LED


Faal ginjal: BUN, kreatinin serum, as.urat, Klirens kreatinin atau Cystatin C (pada penderita CKD)

k/p: elektrolit
Tumor marker : PSA (Ca Prostat), alfa feto protein dan -HCG (Ca Testis)

Pemeriksaan Radiologi

USG ,TRUS (Trans Rectal Ultra Sonography) Foto polos abdomen (BOF/BNO/KUB) IVP / IVU (intravenous pyelo/uro-graphy) CT Scan MRI

Pemeriksaan Lain
Uroflowmetri (Pemeriksaan pancaran kemih) Urodynamic Rigiscan

DIAGNOSIS
1.

Diagnosis
a.

Primer

b.
c.

Sekunder
Komplikasi

2. 3. 4. 5.

DD (Differential Diagnosis=diagnosis banding) Diagnosis kerja Diagnosis klinik Diagnosis patologik

Rujukan: Smiths General Urology, Tanagho EA & Mc.Aninch JW (eds.), Lange Medical Books / McGraw-Hill, 17th ed., 2008 (Campbells Urology, Walsh PC et al. (eds.), WB Saunders Co.,9th ed., 2007)

Terima Kasih

Você também pode gostar