Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
=
=
=
=
=
|
.
|
\
|
+
=
N
i k
dk k
N
i k
dk
d
N
i k
ik k
N
i k
ik
i
d i
d i id id
t E
t
L
t E
t
L
2
L L
E E t T
,
E
i
E
d1
E
d2
t
i1
t
i2
3
E
d3
t
i3
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
Contoh Analisis :
1 2 3 4 Total Total yad. Kenaikan
1 20 40 50 60 170 340 2
2 40 30 100 50 220 220 1
3 60 30 20 90 200 500 2.5
4 80 70 60 40 250 750 3
Total 200 170 230 240 840
Total yad. 200 510 460 640 1810
Kenaikan 1 3 2 2.67 2.15
TUJUAN
A
S
A
L
Perhitungan nilai Li dan Ld
Li untuk pengulangan pertama
L
1
= (t
12
+t
13
+t
14
)/(E
12
*t
12
+E
13
*t
13
+E
14
*t
14
) = (40+50+60)/(1*40+2.5*50+3*60) = 0,4348
L
2
= (t
21
+t
23
+t
24
)/(E
21
*t
21
+E
23
*t
23
+E
24
*t
24
) = (40+100+50)/(2*40+2.5*100+3*50) = 0,3958
L
3
= (t
31
+t
32
+t
34
)/(E
31
*t
31
+E
32
*t
32
+E
34
*t
34
) = (60+30+90)/(2*60+1*30+3*90) = 0,5238
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
Hasil Pengulangan ke-1 :
1 2 3 4 Total Total yad. Ei Li
1 20 40 50 60 170 340 2 0.4348
2 40 30 100 50 220 220 1 0.3958
3 60 30 20 90 200 500 2.5 0.5238
4 80 70 60 40 250 750 3 0.5526
Total 200 170 230 240 840
Total yad. 200 510 460 640 1810
Ed 1 3 2 2.67 2.15
Ld 0.3971 0.4884 0.4118 0.5128
TUJUAN
A
S
A
L
Iterasi ke-1
1 2 3 4 Total Total yad. Ei Li
1 16.64 110.78 84.65 151.62 363.6866 340 0.935 1.0010
2 15.86 39.79 80.76 60.58 196.9838 220 1.117 1.0671
3 69.07 113.87 46.78 310.99 540.7033 500 0.925 0.9718
4 113.96 327.92 173.59 170.47 785.9427 750 0.954 0.9719
Total 215.5226 592.3544 385.7846 693.6548 1887.316
Total yad. 200 510 460 640 1810
Ed 0.928 0.861 1.192 0.923 0.9590
Ld 0.9887 1.0211 1.0998 0.9282
TUJUAN
A
S
A
L
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
Hasil Pengulangan ke-12
Iterasi ke-12
1 2 3 4 Total Total yad. Ei Li
1 15 93 97 136 340 340 1.000 1.0001
2 16 38 104 62 220 220 1.000 0.9997
3 63 97 55 284 500 500 1.001 1.0002
4 106 283 205 157 750 750 1.000 1.0000
Total 200 510 460 640 1810
Total yad. 200 510 460 640 1810
Ed 1.000 1.000 1.000 1.001 1.0000
Ld 0.9998 0.9997 0.9998 1.0003
TUJUAN
A
S
A
L
Kondisi Saat Ini : Kondisi Yang Akan Datang :
1 2 3 4 1 2 3 4
1 20 40 50 60 1 15 93 97 136
2 40 30 100 50 2 16 38 104 62
3 60 30 20 90 3 63 97 55 284
4 80 70 60 40 4 106 283 205 157
TUJ UAN TUJ UAN
A
S
A
L
A
S
A
L
Hasil Hitungan
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
4. MODEL DETROIT
Metode ini dikembangkan bersamaan dengan pelaksanaan
pekerjaan Detroit Metropolitan Area Traffic Study dalam
usahanya mempersingkat waktu operasi komputer dan
mengoreksi metode sebelumnya.
Persamaan Umum :
T
id
= t
id
Nilai perjalanan untuk setiap sel matriks diatur dengan
coba-coba dan iterasi sehingga total trip production dan
trip attraction mendekati untuk faktor koreksi yang kecil (5
atau 10 %)
(
E
Ed Ei
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
Contoh Perhitungan Distribusi Perjalanan
dengan Metode Detroit :
1 2 3 4 Total Total yad. Kenaikan
1 20 40 50 60 170 340 2
2 40 30 100 50 220 220 1
3 60 30 20 90 200 500 2.5
4 80 70 60 40 250 750 3
Total 200 170 230 240 840
Total yad. 200 510 460 640 1810
Kenaikan 1 3 2 2.67 2.15
TUJUAN
A
S
A
L
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
Cara Hitung :
...
...
...
,
,
,
,
63 111
15 2
3 2
40
E
E E
t T
6 18
15 2
1 2
20
E
E E
t T
2 1
12 12
1 1
11 11
=
(
=
(
=
=
(
=
(
=
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
Hasil Perhitungan Pengulangan ke-1
Iterasi 1
1 2 3 4 Total Total yad. Kenaikan
1 18.60 111.63 93.02 149.02 372.28 340 0.913293
2 18.60 41.86 93.02 62.09 215.58 220 1.020496
3 69.77 104.65 46.51 279.42 500.35 500 0.999303
4 111.63 293.02 167.44 149.02 721.12 750 1.040054
Total 218.60 551.16 400.00 639.56 1809.33
Total yad. 200 510 460 640 1810
Kenaikan 0.914894 0.925316 1.15 1.000691 1.00037
TUJUAN
A
S
A
L
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
Hasil Pengulangan ke-10
Iterasi 10
1 2 3 4 Total Total yad. Kenaikan
1 15 92 97 136 340.00 340 1.0
2 16 38 105 61 220.00 220 1.0
3 63 97 54 285 500.00 500 1.0
4 105 283 204 158 750.00 750 1.0
Total 200.00 510.00 460.00 640.00 1810.00
Total yad. 200 510 460 640 1810
Kenaikan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.000000
TUJUAN
A
S
A
L
Kondisi Saat Ini : Kondisi Yang Akan Datang :
1 2 3 4 1 2 3 4
1 20 40 50 60 1 15 92 97 136
2 40 30 100 50 2 16 38 105 61
3 60 30 20 90 3 63 97 54 285
4 80 70 60 40 4 105 283 204 158
TUJ UAN
A
S
A
L
A
S
A
L
TUJ UAN
Hasil Hitungan
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
5. MODEL FURNESS
Metode ini paling sering digunakan di Inggris yang
juga termasuk metode iterasi. Metode ini
berdasarkan estimasi faktor pertumbuhan (growth
factor) untuk produksi perjalanan dan tarikan
perjalanan, yaitu dua buah faktor pertumbuhan untuk
setiap zona.
Faktor pertumbuhan (growth factor) tersebut
diaplikasikan pada baris dan kolom MAT untuk
mendapatkan perjalanan masa depan.
Nilai perjalanan untuk setiap sel matriks diatur
dengan coba-coba dan iterasi sehingga total produksi
perjalanan dan tarikan perjalanan mendekati untuk
faktor koreksi yang kecil (5 atau 10 %)
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
MODEL FURNESS
Metode Furness selalu mempunyai satu
solusi akhir dan terbukti efisien
dibandingkan dengan metode analogi
lainnya.
Solusi akhir selalu sama, tidak
bergantung dari perhitungan
pengulangan dimulai dari baris atau
kolom.
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
Contoh Analisis Distribusi Perjalanan
menggunakan Model FURNESS
Suatu daerah studi terdiri dari 4 zone : A, B, C dan D. Distribusi
bangkitan perjalanan dan tarikan perjalanan dijelaskan sebagai
berikut:
Untuk 5 tahun yang akan datang, diperkirakan bangkitan
perjalanan naik menjadi : zone A = 3 x, zone B = 2,5 x, zone C = 2
x dan zone D = 1,6 x; sedangkan tarikan perjalanan dari masing-
masing zona naik menjadi : zone A = 1,2 x, zone B = 1,5 x, zone C
= 3 x dan zone D = 2,4 x. Tentukan distrbusinya 5 tahun y.a.d !
A
B
D C
200 100
500 50
80
200
300
200
400 300
150
100
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
Langkah 1 : Distribusi Perjalanan
Distribusi perjalanan saat ini
A B C D Total Kenaikan Prediksi
A - 200 500 150 850 3 2550
B 100 - 300 50 450 2.5 1125
C 200 200 - 300 700 2 1400
D 100 80 400 - 580 1.6 928
Total 400 480 1200 500
Kenaikan 1.2 1.5 3 2.4
Prediksi 480 720 3600 1200
A
S
A
L
TUJUAN
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
Langkah 2 : Iterasi 1
Prediksi distribusi perjalanan 5 tahun yad., (Iterasi 1 : Kenaikan Bangkitan)
A B C D Total
A - 600 1500 450 2550
B 250 - 750 125 1125
C 400 400 - 600 1400
D 160 128 640 - 928
Total 810 1128 2890 1175
Seharusnya 480 720 3600 1200
F.Koreksi 0.59 0.64 1.25 1.02
F.Koreksi = Perjalanan seharusnya/Total Perjalanan = 480 / 810 = 0,59
TUJUAN
A
S
A
L
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
Langkah 3 : Iterasi 2
Prediksi distribusi perjalanan 5 tahun yad., (Iterasi 2 : F.Koreksi Tarikan)
A B C D Total Seharusnya F.Koreksi
A - 384 1875 459 2718 2550 0.94
B 147.5 - 937.5 127.5 1212.5 1125 0.93
C 236 256 - 612 1104 1400 1.27
D 94.4 81.92 800 - 976.32 928 0.95
Total 477.9 721.92 3612.5 1198.5
TUJUAN
A
S
A
L
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
Langkah 4 : Iterasi 3
Prediksi distribusi perjalanan 5 tahun yad., (Iterasi 3 : F.Koreksi Bangkitan)
A B C D Total
A - 360.96 1762.5 431.46 2554.92
B 137.175 - 871.875 118.575 1127.625
C 299.72 325.12 - 777.24 1402.08
D 89.68 77.824 760 - 927.504
Total 526.575 763.904 3394.375 1327.275
Seharusnya 480 720 3600 1200
F.Koreksi 0.91 0.94 1.06 0.90
TUJUAN
A
S
A
L
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
Ketelitian
Ketelitian 5 % : iterasi
dihentikan apabila =
0,95 < faktor koreksi < 1,05
Ketelitian 10 % : iterasi
dihentikan apabila =
0,90 < faktor koreksi < 1,10
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
Catatan :
1. Metode analog mudah dimengerti dan hanya memerlukan
data MAT sekarang dan angka faktor pertumbuhan zona di
masa yang akan datang.
2. Proses iterasi yang sederhana.
3. Jika digunakan pada wilayah studi yang stabil memungkinkan
untuk mendapatkan hasil dengan tingkat ketepatan tinggi.
4. Metode analog memerlukan data MAT yang lengkap mahal.
5. Diperlukan jumlah zona yang konsisten, sehingga perlu
adanya manipulasi guna mengantisipasi adanya pertumbuhan
zona baru di masa yang akan datang.
6. Jika ditemukan pergerakan antar zona adalah 0, maka tidak
dimungkinkan untuk meramalkan pergerakan yang akan
datang.
7. Pergerakan intrazona tidak dapat detail karena dapat
meningkatkan galat dan membutuhkan jumlah pengulangan
yang semakin banyak.
Perencanaan Transportasi
Jurusan Teknik Sipil
Kesimpulan
Model distribusi perjalanan pada intinya adalah
membangun matriks asal tujuan (MAT) untuk memprediksi
sebaran perjalanan di masa yang akan datang.
Model yang digunakan berupa model analogi dan model
sintetik.
Model faktor pertumbuhan hanya memperhitungkan faktor
pertambahana arus lalu lintasnya tanpa memperhitungkan
faktor penghambat misalnya biaya maupun waktu
perjalanan.
Model Furness terbukti yang terbaik (lebih mudah dan
efisien) dibandingkan model analog lainnya. Meskipun
demikian, dari perbandingan hasil antara model Fratar,
Detroit dan Furness menghasilkan distribusi yang hampir
sama.
See You Next Class