Você está na página 1de 30

Oleh : Tri Djoko Endro Susilo Bagian Patologi Klinik RS Panti Rapih Yogyakarta

Proses metabolisme dalam tubuh manusia menghasilkan asam dalam jumlah besar (as karbonat, as sulfat, as fosfat dll) Dalam keadaan abnormal asam-asam ini akan menumpuk dalam tubuh dengan jumlah yang besar Produk-produk ini akan dibawa ke organ ekskresi (paru dan ginjal) melalui cairan interstitial dan darah dengan meninggalkan perubahan yang minimal

Pengendalian asam-basa ini dilakukan bersama-sama oleh :

sistem penyangga : bekerja meminimalkan perubahan pH yg disebabkan oleh beban asam atau basa mekanisme pernafasan : mengendalikan perubahan pCO2 sistem pengendalian ginjal : mempertahankan kadar HCO3 plasma dalam batas yg sempit

Penentuan gangguan asam basa dpt dilakukan dengan penentuan pH, pCO2, pO2 dan kadar HCO3 darah Alat yang digunakan : Blood Gas Analyzer Parameter yang diukur secara langsung:

pH, pCO2, pO2

Kadar bikarbonat perhitungan

Parameter lain:

Base excess Jumlah asam atau basa yang harus ditambahkan pada satu liter darah agar pH menjadi 7,4; pada suhu 370C dan PO2 40 mmHg Standard bikarbonat Kadar HCO3 dalam darah yg teroksigenasi penuh, pada suhu 370C dan PO2 40 mmHg Total CO2 (ct CO2)

darah

Jumlah dari HCO3, H2CO3 dan gas CO2 dalam

Saturasi O2 Perbandingan antara oksigen comtent dan oksegen capacity O2 Content Kadar oksigen total dalam darah, yg ditentukan pada darah yg diambil secara anaerob, secara monometrik, sesudah oksigen dibebaskan dengan penambahan ferricyanide O2 Capacity Kadar oksigen total dalam darah, ditentukan sesudah darah dijenuhkan dengan oksigen

1.

2.

3.

4.

Melihat hasil pH darah : asidemia, alkalemia atau normal Melihat hasil pCO2 : asidosis respiratorik atau alkalosis respiratorik Melihat hasil HCO3 : asidosis metabolik atau alkalosis metabolik Menggabungkan ketiga informasi untuk menentukan status dan adanya kompensasi

pH darah:

normal 7,35 7, 45 < 7,35 : asidemia > 7,45 : alkalemia

Bila pH berada dalam rentang normal (7,357,45), pH 7,4 digunakan sebagai pegangan, pH < 7,4 mengarah ke asidosis dan pH > 7,4 mengarah ke alkalosis pCO2 darah adalah komponen respiratorik, pCO2 normal: 35 45 mmHg pCO2 < 35 mmHg berarti ada hiperventilasi atau alkalosis respiratorik pCO2 > 45 berarti ada hipoventilasi atau asidosis respiratorik

HCO3 darah adalah komponen metabolik

Normal : 23 28 mmol/l HCO3 < 23 mmol/l : asidosis metabolik (HCO3 berkurang) HCO3 > 28 mmol/l : alkalosis metabolik (HCO3 meningkat)

Hasil pemeriksaan AGD

pH 7,32 pCO2 : 25 mmHg HCO3 : 12 mmol/l

Interpretasi ?

pH

Lebih rendah dari normal (asidemia)


Rendah alkalosis respiratorik

pCO2

HCO3

Rendah asidosis metabolik

Secara keseluruhan:

pH rendah (asidemia) pCO2 rendah (alkalosis respiratorik) HCO3 rendah (asidosis metabolik)

Kesimpulan : asidosis metabolik sebagai gangguan primer (yg menyebabkan asidemia) dan alkalosis respiratorik sebagai kompensasi

Bila data asam basa normal dimasukkan ke dalam formula Henderson Hassellbalch sistem bikarbonat, maka pH darah=7,4 Kompensasi : suatu proses mengatasi gangguan asam basa sekunder, yg bertujuan mengembalikan pH darah ke pH normal (7,4) Data asam basa normal:

pH = 7,4 pCO2 = 40 mmHg HCO3 = 24 mmol/l

HCO3

pH = 6,3 + log
0,03 xpCO2 24 pH = 6,3 + log

0,03 x 40

24 pH = 6,3 + log 1,2

pH = 6,3 + log 20

pH = 6,3 + 1,3 = 7,4

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa selama perbandingan pembilang (nominator) dan penyebut (denominator) = 20 maka pH akan tetap 7,4 Kompensasi bertujuan untuk mempertahankan pH darah selalu mendekati 7,4 Gangguan asam basa murni (bukan campuran) selalu membangkitkan proses kompensasi

Asidosis metabolik

Akan membangkitkan kompensasi alkalosis respiratorik Nilai bikarbonat dan pCO2 dapat diperkirakan dengan rumus:
pCO2 = (1,5 x kadar HCO3 ) + 8

Nilai pCO2 + 2 mmHg Nilai hitungan baru bisa dicapai setelah 12 jam Batas kompensasi pernafasan pada asidosis metabolik, pCO2 paling rendah 10 mmHg

Alkalosis metabolik

Kompensasi pernafasannya nilai pCO2 dapat dihitung dengan rumus:

pCO2 = (0,9 x kadar HCO3 ) + 9

Nilai pCO2 + 2 mmHg

Nilai perhitungan dpt dicapai setelah 12 - 24 jam


Batas kompensasi paling tinggi sekitar pCO2 60 mmHg

Asidosis respiratorik

Respon terhadap pCO2 yg terjadi disini adalah peningkatan kadar HCO3- darah. Peningkatan bikarbonat terjadi dalam 2 tahap :
Akut : dalam waktu 10 mnt HCO3- plasma meningkat

2 4 mmol/l biasanya peningkatan tidak melampaui 30 32 mmol/l


Kronik : peningkatan kadar HCO3- plasma setelah 2

4 hari, dapat dihitung dg rumus:

HCO3- = (0,43 x pCO2) + 76


HCO3- = + 2 mmHg

Batas tertinggi kompensasinya 45 mmol/l

Alkalosis respiratorik

Terjadi dalam 2 tahap:


Akut: HCO3- plasma menurun 2 4 mmol/lpada batas

terendah 18 mmol/l

Kronik : sesudah 5 7 hari HCO3- plasma terus

menurun, tetapi biasanya tidak akan lebih rendah dari 12 mmol/l Alkalosis respiratorik kronik adalah gangguan asam basa murni satu-satunya yang dapat mencapai kompensasi sempurna ( pH darah normal)

Jika nilai pCO2 dari pemeriksaan lebih besar dari nilai normal pCO2 hitungan, kemungkinannya adalah:
Suatu asidosis metabolik murni, tetapi kompensasi belum lengkap Suatu gangguan campuran antara asidosis respiratorik dan asidosis metabolik

ika nilai pCO2 dari pemeriksaan lebih rendah dari nilai normal pCO2 hitungan, kemungkinannya adalah:

Suatu gangguan campuran antara asidosis metabolik dan alkalosis respiratorik

pH = 7,36 pCO2 = 86 mmHg HCO3 = 48 mmol/l

Interpretasi?

pH

7,36 asidosis ? (< 7,4)


86 mmHg hiperkapnea, hipoventilasi asidosis respiratorik 48 mmol/l alkalosis metabolik

pCO2

HCO3

Interpretasi
Sebelum menggunakan rumus kompensasi asidosis respiratorik dengan kompensasi alkalosis metabolik Dengan menggunakan rumus kompensasi Pada asidosis respiratorik kronik HCO3 ((0,43 x 86) + 7,6 = 44,6 pemeriksaan lebih besar dari hitungan dan melewati batas kompensasi metabolik (> 45 mmol/l)

Status asam basa gangguan asam basa campuran, antara asidosis respiratorik dan alkalosis metabolik

Hasil : pH = 7,38 pCO2 = 26 mmHg HCO3 = 15 mmol/l

Evaluasi

pH : 7,38 (dalam rentang normal < 7,4 asidosis ? Campuran ? pCO2: 26 mmHg < 35 mmHg alkalosis respiratorik HCO3 : 15 mmol/l < 23 mmol/l asidosis metabolik

Interpretasi
Sebelum menggunakan rumus kompensasi Asidosis metabolik dengan kompensasi alkalosis respiratorik Dengan menggunakan rumus kompensasi pCO2 hitungan = 30 mmol/l (> pemeriksaan) tidak mungkin asidosis metabolik murni Yg paling mungkin gangguan asam basa campuran antara asidosis metabolik dan alkalosis respiratorik Data ini didapat dari penderita keracunan aspirin Aspirin memiliki sifat asam tetapi merangsang pusat nafas dan menyebabkan hiperventilasi

Asidosis metabolik

Jumlah produksi asam organik melebihi jumlah ekskresinya Ekskresi asam terganggu atau berkurang (gagal ginjal, renal tubular asidosis) Pembuangan HCO3 (basa) yangberlebihan (diare)

Alkalosis metabolik

Pemberian basa yang berlebihan , misal NaHCO3: sitras (pada transfusi darah) atau oabat antasida oral Kehilangan asam klorida berlebihan dari lambung dan hipovolemia sesudah muntah lama, obstruksi pilorik atau intestin bagian atas dan sesudah kumbah lambung Kekurangan kalium Retensi HCO3 dalam ginjal Pemberian diuretik jangka lama Sesudah pemebrian laksatif atau sesudah pemberian cairan infus yang tidak mengandung K+

Asidosis respiratorik, penyebab:

Langsung menekan pusat saraf


Narkotik, barbiturat Trauma sistem saraf pusat, tumor, kelainan degeneratif Infeksi sistem saraf pusat (ensefalitis, meningitis) Koma Hipoventilasi sentral perifer PPOM/COPD Fibrosis Status asmatikus Infeksi paru berat Gangguan gerakan paru (efusi pleura, pneumothorak)

Keadaan yang mengenai alat pernafasan


Lain-lain
Distensi abdomen (peritonitis, asites) Obesitas berat Gangguan tidur (sleep apnea)

Alkalosis respiratorik

Rangsangan pusat nafas


Keteganagan, histeri Panas badan Septikemia Ensefalopati metabolik (karena penyakit hati) Infeksi sistem saraf pusat (ensefalitis, meningitis) Hipoksemia Hipertiroid Oabat (salisilat, katekolamin, progresteron) Pneumonia asma emboli paru penyakit paru intersitial gagal jantung kongesti kompensasi pernafasan setelah koreksi asidosis metabolik

Penyakit paru

Lain-lain

Hiperventilasi karena penyakit respiratorik

Persiapan pasien

Pasien harus tenang perubahan frekwensi nafas akan mempengaruhi hasil Hal-hal yg dapat menimbulkan gangguan dalam pemeriksaan:
Protein serun yg sangat tinggi Hiperlipidemia Jumlah sel darah putih

Darah yang diambil anaerob Darah arteri lebih baik daripada darah vena

Você também pode gostar