Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Proses metabolisme dalam tubuh manusia menghasilkan asam dalam jumlah besar (as karbonat, as sulfat, as fosfat dll) Dalam keadaan abnormal asam-asam ini akan menumpuk dalam tubuh dengan jumlah yang besar Produk-produk ini akan dibawa ke organ ekskresi (paru dan ginjal) melalui cairan interstitial dan darah dengan meninggalkan perubahan yang minimal
sistem penyangga : bekerja meminimalkan perubahan pH yg disebabkan oleh beban asam atau basa mekanisme pernafasan : mengendalikan perubahan pCO2 sistem pengendalian ginjal : mempertahankan kadar HCO3 plasma dalam batas yg sempit
Penentuan gangguan asam basa dpt dilakukan dengan penentuan pH, pCO2, pO2 dan kadar HCO3 darah Alat yang digunakan : Blood Gas Analyzer Parameter yang diukur secara langsung:
Parameter lain:
Base excess Jumlah asam atau basa yang harus ditambahkan pada satu liter darah agar pH menjadi 7,4; pada suhu 370C dan PO2 40 mmHg Standard bikarbonat Kadar HCO3 dalam darah yg teroksigenasi penuh, pada suhu 370C dan PO2 40 mmHg Total CO2 (ct CO2)
darah
Saturasi O2 Perbandingan antara oksigen comtent dan oksegen capacity O2 Content Kadar oksigen total dalam darah, yg ditentukan pada darah yg diambil secara anaerob, secara monometrik, sesudah oksigen dibebaskan dengan penambahan ferricyanide O2 Capacity Kadar oksigen total dalam darah, ditentukan sesudah darah dijenuhkan dengan oksigen
1.
2.
3.
4.
Melihat hasil pH darah : asidemia, alkalemia atau normal Melihat hasil pCO2 : asidosis respiratorik atau alkalosis respiratorik Melihat hasil HCO3 : asidosis metabolik atau alkalosis metabolik Menggabungkan ketiga informasi untuk menentukan status dan adanya kompensasi
pH darah:
Bila pH berada dalam rentang normal (7,357,45), pH 7,4 digunakan sebagai pegangan, pH < 7,4 mengarah ke asidosis dan pH > 7,4 mengarah ke alkalosis pCO2 darah adalah komponen respiratorik, pCO2 normal: 35 45 mmHg pCO2 < 35 mmHg berarti ada hiperventilasi atau alkalosis respiratorik pCO2 > 45 berarti ada hipoventilasi atau asidosis respiratorik
Normal : 23 28 mmol/l HCO3 < 23 mmol/l : asidosis metabolik (HCO3 berkurang) HCO3 > 28 mmol/l : alkalosis metabolik (HCO3 meningkat)
Interpretasi ?
pH
pCO2
HCO3
Secara keseluruhan:
pH rendah (asidemia) pCO2 rendah (alkalosis respiratorik) HCO3 rendah (asidosis metabolik)
Kesimpulan : asidosis metabolik sebagai gangguan primer (yg menyebabkan asidemia) dan alkalosis respiratorik sebagai kompensasi
Bila data asam basa normal dimasukkan ke dalam formula Henderson Hassellbalch sistem bikarbonat, maka pH darah=7,4 Kompensasi : suatu proses mengatasi gangguan asam basa sekunder, yg bertujuan mengembalikan pH darah ke pH normal (7,4) Data asam basa normal:
HCO3
pH = 6,3 + log
0,03 xpCO2 24 pH = 6,3 + log
0,03 x 40
pH = 6,3 + log 20
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa selama perbandingan pembilang (nominator) dan penyebut (denominator) = 20 maka pH akan tetap 7,4 Kompensasi bertujuan untuk mempertahankan pH darah selalu mendekati 7,4 Gangguan asam basa murni (bukan campuran) selalu membangkitkan proses kompensasi
Asidosis metabolik
Akan membangkitkan kompensasi alkalosis respiratorik Nilai bikarbonat dan pCO2 dapat diperkirakan dengan rumus:
pCO2 = (1,5 x kadar HCO3 ) + 8
Nilai pCO2 + 2 mmHg Nilai hitungan baru bisa dicapai setelah 12 jam Batas kompensasi pernafasan pada asidosis metabolik, pCO2 paling rendah 10 mmHg
Alkalosis metabolik
Asidosis respiratorik
Respon terhadap pCO2 yg terjadi disini adalah peningkatan kadar HCO3- darah. Peningkatan bikarbonat terjadi dalam 2 tahap :
Akut : dalam waktu 10 mnt HCO3- plasma meningkat
Alkalosis respiratorik
terendah 18 mmol/l
menurun, tetapi biasanya tidak akan lebih rendah dari 12 mmol/l Alkalosis respiratorik kronik adalah gangguan asam basa murni satu-satunya yang dapat mencapai kompensasi sempurna ( pH darah normal)
Jika nilai pCO2 dari pemeriksaan lebih besar dari nilai normal pCO2 hitungan, kemungkinannya adalah:
Suatu asidosis metabolik murni, tetapi kompensasi belum lengkap Suatu gangguan campuran antara asidosis respiratorik dan asidosis metabolik
ika nilai pCO2 dari pemeriksaan lebih rendah dari nilai normal pCO2 hitungan, kemungkinannya adalah:
Interpretasi?
pH
pCO2
HCO3
Interpretasi
Sebelum menggunakan rumus kompensasi asidosis respiratorik dengan kompensasi alkalosis metabolik Dengan menggunakan rumus kompensasi Pada asidosis respiratorik kronik HCO3 ((0,43 x 86) + 7,6 = 44,6 pemeriksaan lebih besar dari hitungan dan melewati batas kompensasi metabolik (> 45 mmol/l)
Status asam basa gangguan asam basa campuran, antara asidosis respiratorik dan alkalosis metabolik
Evaluasi
pH : 7,38 (dalam rentang normal < 7,4 asidosis ? Campuran ? pCO2: 26 mmHg < 35 mmHg alkalosis respiratorik HCO3 : 15 mmol/l < 23 mmol/l asidosis metabolik
Interpretasi
Sebelum menggunakan rumus kompensasi Asidosis metabolik dengan kompensasi alkalosis respiratorik Dengan menggunakan rumus kompensasi pCO2 hitungan = 30 mmol/l (> pemeriksaan) tidak mungkin asidosis metabolik murni Yg paling mungkin gangguan asam basa campuran antara asidosis metabolik dan alkalosis respiratorik Data ini didapat dari penderita keracunan aspirin Aspirin memiliki sifat asam tetapi merangsang pusat nafas dan menyebabkan hiperventilasi
Asidosis metabolik
Jumlah produksi asam organik melebihi jumlah ekskresinya Ekskresi asam terganggu atau berkurang (gagal ginjal, renal tubular asidosis) Pembuangan HCO3 (basa) yangberlebihan (diare)
Alkalosis metabolik
Pemberian basa yang berlebihan , misal NaHCO3: sitras (pada transfusi darah) atau oabat antasida oral Kehilangan asam klorida berlebihan dari lambung dan hipovolemia sesudah muntah lama, obstruksi pilorik atau intestin bagian atas dan sesudah kumbah lambung Kekurangan kalium Retensi HCO3 dalam ginjal Pemberian diuretik jangka lama Sesudah pemebrian laksatif atau sesudah pemberian cairan infus yang tidak mengandung K+
Narkotik, barbiturat Trauma sistem saraf pusat, tumor, kelainan degeneratif Infeksi sistem saraf pusat (ensefalitis, meningitis) Koma Hipoventilasi sentral perifer PPOM/COPD Fibrosis Status asmatikus Infeksi paru berat Gangguan gerakan paru (efusi pleura, pneumothorak)
Lain-lain
Distensi abdomen (peritonitis, asites) Obesitas berat Gangguan tidur (sleep apnea)
Alkalosis respiratorik
Keteganagan, histeri Panas badan Septikemia Ensefalopati metabolik (karena penyakit hati) Infeksi sistem saraf pusat (ensefalitis, meningitis) Hipoksemia Hipertiroid Oabat (salisilat, katekolamin, progresteron) Pneumonia asma emboli paru penyakit paru intersitial gagal jantung kongesti kompensasi pernafasan setelah koreksi asidosis metabolik
Penyakit paru
Lain-lain
Persiapan pasien
Pasien harus tenang perubahan frekwensi nafas akan mempengaruhi hasil Hal-hal yg dapat menimbulkan gangguan dalam pemeriksaan:
Protein serun yg sangat tinggi Hiperlipidemia Jumlah sel darah putih
Darah yang diambil anaerob Darah arteri lebih baik daripada darah vena