Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SMF REHABILITASI MEDIK RSUD Dr. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG MARET 2013
Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan zaman, penyakit degeneratif semakin berkembang dan terkadang tidak terkontrol sehingga menyebabkan disfungsi organ-organ atau alat gerak Jadi sebagai tindakan promotif dan preventif dalam kesehatan maka masyarakat perlu mengetahui rehabilitasi medis beserta ruang lingkupnya.
Definisi
Menurut WHO, Rehabilitasi Medik adalah ilmu pengetahuan kedokteran yang mempelajari masalah atau semua tindakan yang ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan dampak keadaan sakit, nyeri, cacat dan atau halangan serta meningkatkan kemampuan pasien mencapai integrasi sosial
Menurut Depkes, rehabilitasi adalah proses pemulihan untuk memperoleh fungsi penyesuaian diri secara maksimal atau usaha mempersiapkan penderita cacat secara fisik, mental, sosial dan kekaryaan untuk suatu kehidupan yang penuh sesuai dengan kemampuan yang ada padanya
Sejarah
Pada tahun 1916 terdapat wabah polio yang menyerang New York. Wabah tersebut dapat mengakibatkan kecacatan sementara bahkan seumur hidup jika tidak cepat ditangani, maka dibentuklah Georgia Warm Springs Young Foundation pada 1924 sebagai tanggapan terhadap wabah polio ini untuk menanggulangi akibat buruk yang ditimbulkan
Dengan demikian, pemulihan fungsi alat gerak (rehabilitasi) yang dijalani pasien polio itulah titik awal yang mendorong berdirinya rehabilitasi medis
Pelayanan Kedokteran Rehabilitasi di Indonesia dikenal sejak tahun 1947, saat Prof.Dr.R.Soeharso mendirikan Pusat Rehabilitasi untuk penderita disabilitas, yaitu penderita buta, tuli dan cacat mental di Surakarta
Beradasarkan pengertian rehabilitasi yang menekankan kepada fungsional, maka rehabilitasi medis tidak bisa terlepas dari cabang ilmu lain seperti : Neuromuskular, Muskuloskeletal, Psikologi, Anatomi, Kinesiologi, Fisiologi, Etika Profesi, dan lainlain
Upaya Promotif
Penyuluhan, informasi dan edukasi tentang hidup sehat dan aktivitas yang tepat untuk mencegah kondisi sakit
Upaya preventif
Edukasi dan penanganan yang tepat pada kondisi sakit/ penyakit untuk mencegah dan atau meminimalkan gangguan fungsi atau risiko kecacatan.
Upaya kuratif
Penanganan melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik, dan upaya rehabilitatif untuk mengatasi penyakit/kondisi sakit untuk mengembalikan dan mempertahankan kemampuan fungsi.
Upaya rehabilitatif
Penanganan melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik, keteknisan medik dan upaya rehabilitatif lainnya melalui pendekatan psiko-sosio-edukasi-okupasivokasional untuk mengatasi penyakit/kondisi sakit yang bertujuan mengembalikan dan mempertahankan kemampuan fungsi, meningkatkan aktivitas dan peran serta/ partisipasi di masyarakat
Filosofi
Rehabilitasi merupakan jembatan yang menjangkau perbedaan antara kondisi tidak berguna-berguna, kehilangan harapanberpengharapan (Rehabilitation is a bridge spanning the gap between uselessness-usefulness, hopelessness hopefulness) Rehabilitasi tidak hanya memperpanjang usia tapi juga menambah makna/kualitas dalam hidup (rehabilitation is not only to add years to life but also add life to years).
Bentuk Pelayanan
Mengembalikan fungsi pasien pasca stroke Mencegah kontraktur dan mengembalikan fungsi pasien pasca operasi dan patah tulang. Senam nafas sehat, senam hamil Memberikan alat bantu jalan, ortesa, protesa, splint, korset, dll. Melatih bicara dan gerak motorik anak dengan CP, autism, keterlambatan perkembangan Mengurangi nyeri, kaku diberbagai bagian tubuh. Dan lain-lain.
Tujuan Rehabilitasi
Mengatasi keadaan/kondisi sakit melalui paduan intervensi medic, keterapian fisik, keteknisian medic dan tenaga lain yang terkait. Mencegah komplikasi akibat tirah baring dan atau dampak penyakitnya yang mungkin membawa kecacatan. Memaksimalkan kemampuan fungsi, meningkatkan aktifitas dan partisipasi pada difabel. Mempertahankan kualitas hidup dan mengupayakan kehidupan yang berkualitas
Gangguan Fungsi
Impairment, bila ada gangguan fisik atau organ tubuh seperti luka otak, orgam mata atau organ telinga rusak, atau anggota tubuh tertentu lumpuh, yang menyebabkan bagian tersebut terganggu. Disability, akibat adanya impairment mengakibatkan gangguan fungsi sehingga berkurangnya kemampuan fisik Handicap, akibat impairment dan disability maka, hubungan sosial ataupun kegiatan sosial masyarakat mengalami hambatan.
Pelayanan Terapi Wicara Adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk memulihkan dan mengupayakan kompensasi / adaptasi fungsi komunikasi, bicara dan menelan dengan latihan remediasi, stimulasi dan fasilitasi
Pelayanan Terapi Okupasi Adalah bentuk pelayanan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, memulihkan fungsi atau mengupayakan kompensasi/adaptasi untuk aktifitas seharti-hari, produktifitas dan waktu luang melalui pelatihan remediasi, stimulasi dan fasilitasi.
Pelayanan Ortotis Prostetis Adalah salah satu bentuk pelayanan keteknisian medic yang ditujukan kepada individu untuk merancang, membuat dan mengepas alat bantu guna pemeliharaan dan pemulihan fungsi , atau pengganti anggota gerak
Prinsip Rehabilitasi
Rehabilitasi dimulai sedini mungkin, bahkan segera sejak dokter melihat penderita untuk pertama kalinya. Tidak ada seorang pun yang boleh berbaring lebih lama dari yang diperlukan, karena dapat mengakibatkan komplikasi. Rehabilitasi merupakan terapi multidisipliner terhadap seorang penderita Faktor yang terpenting adalah kontinuitas perawatan Perhatian untuk rehabilitasi diutamakan kepada sisa kemampuan yang masih dapat diperbaiki dengan latihan Fungsi lain rehabilitasi adalah pencegahan serangan berulang Penderita merupakan subjek rehabilitasi, bukan sekedar objek.
Strata II: Pelayanan Sekunder Pelayanan Rehabilitasi Medik Spesialistik (Rumah Sakit B non Pendidikan dan ketas c) Pelayanan mencakup: 1. Layanan Rehabilitasi Medik Spesialistik 2. Layanan Fisioiterapi dengan peralatan dasar 3. Layanan Okupasi Terapi dengan peralatan dasar 4. Layanan Ortotik-Prostetik, tidak mempunyai bengkel sendiri. 5. Layanan Asuhan keperawatan Rehabilitasi Medik (fakultatif)
Strata lIlA: Pelayanan Tersier Pelayanan Rehabilitasi Medik SpesiaListik dan Subspesialistik (Rumah Sakit ketas B Pendidikan/keLas A) Pelayanan mencakup: 1. Layanan RehabiLitasi Medik Spesialistik dan Subspesialistik (muskutoskeLetal, neuromuskuler, pediatrik, kardiorespirasi, geriatrik) 2. Layanan Asuhan Keperawatan Rehabilitasi Medik 3. Layanan Fisioterapi dengan atat Lengkap 4. Layanan Okupasi Terapi dengan aLat Lengkap 5. Layanan Terapi Wicara dengan atat Lengkap 6. Layanan Ortotik-Prostetik, bengkel sederhana 7. Layanan Psikotogi 8. Layanan Sosial Medik
Strata IIIB: Pusat Rujukan Nasional PeLayanan Rehabilitasi Medik Rujukan Tertinggi. PeLayanan mencakup: 1. Layanan Rehabilitasi Medik spesialistik dan subspesiaListik (muskuLoskeLetal, neuromuskuler, pediatrik? kardiorespirasi, geriatri, dan subspesialistik Lain sesuai kebutuhan) 2. Layanan Asuhan Keperawatan RehabiLitasi Medik 3. Layanan Fisioterapi dengan alat canggih 4. Layanan Okupasi Terapi dengan alat canggih 5. Layanan Terapi Wicara dengan alat canggih 6. Layanan Ortotik-Prostetik dengan bengkel Lengkap dan atau bengkel kursi roda 7. Layanan Psikologi 8. Layanan Sosial Medik 9. Layanan konseLing persiapan vokasional.
5. Kembali ke masyarakat.