Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Gambaran klinis yang timbul akibat peningkatan glukokortikoid plasma jangka panjang dalam dosis farmakologik (latrogen).(Wiliam F. Ganong , Fisiologi Kedokteran, Hal 364).
ACTH MENINGKAT
NEOPLASMA ADRENAL
LATROGENIK
Rambut kepala menjadi tipis Berjerawat dan pipi kemerahan Moon Face
Buffalo hump Bulu halus banyak pada wajah dan seluruh tubuh Striae kemerahan pada abdomen dan pendolus abdomen
Lengan dan kaki kurus dengan atrofi otot Kulit cepat memar, ekimosis dan penyembuhan luka sulit Berat badan bertambah
Limfositofeni
Hiperglikemi
Hipokalemia
17 hidroksi kortikosteroid
Pemberian 1 mg dexametason
Urin 24 jam
Menurun
Positif kortisol
Urinary deksametasone suppression test. Ukur kadar 17 hidroxi kostikosteroid dalam urin 24
jam Kemudian diberikan dexametasone 4 X 0,5 mg selama 2 hari Periksa lagi kadar 17 hidroxi kortikosteroid bila tidak ada atau hanya sedikit menurun, mungkin ada kelainan. Berikan dexametasone 4 x 2 mg selama 2 hari Bila kadar 17 hidroxi kortikosteroid menurun berarti ada supresi-kelainan adrenal itu berupa hiperplasi Bila tidak ada supresi kemungkinan adenoma atau karsinoma.
menghambat pembentukan kortisol sampai pada 17 hidroxikortikosteroid. Pada hiperplasi, kadar 17 hidroxi kortikosteroid akan naik sampai 2 kali pada adenoma Pada karsinoma tidak terjadi kenaikan kadar 17 hidroxikortikosteroid dalam urine. Test stimulasi ACTH, pada adenoma didapati kenaikan kadar sampai 2 3 kali, pada kasinoma tidak ada kenaikan.
Foto rontgen tulang: osteoporosis terutam pada pelvis, kranium, kosta dan vertebra Pielografi/laminografi: pembesaran adrenal (karsinoma) Arteriografi : lokalisasi tumor adrenal Scaning : tumor, hiperplasia USG: tumor, hiperplasia Foto rontgen kranium: tumor hipofisis (Darmono, dalam IPD)
Operasi hipofisektomi transfenoidalis Radiasi kelenjar hipofisis Adrenalektomi Obat (metyropone, amino gluthemide)
Identitas Keluhan Utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga
Resiko cidera b/d kelemahan Resiko infeksi b/d perubahan metabolisme protein serta respon inflamasi menurun. Kurang perawatan diri b/d perasaan mudah lelah, atrofi otot . Gangguan integritas kulit b/d kulit yang tipis serta rapuh Gangguan citra tubuh b/d perubahan penampilan fisik, gangguan fungsi sexual, dan penurunan tingkat aktivitas Gangguan proses berfikir b/d fluktuasi emosi, iritabilitas & depresi
Menciptakan lingkungan yang protektif untuk mencegah jatuh, fraktur dan cidera lainnya pada tulang dan jaringan lunak. Klien yang sangat lemah membutuhkan bantuan saat ambulasi dalam mobilisasi untuk mencegah jatuh atau terbentur pada tepi perabot yang tajam. Hindari pertemuan dengan pengunjung, staf atau pasien yang menderita infeksi. Kaji klien atau penilaian kondisi pasien harus sering dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi yang tidak jelas. Berikan diet tinggi Protein, Ca dan Vitamin D untuk mengurangi kemungkinan pel
Rencanakan aktivitas dan latihan untuk memungkinkan perubahan periode istirahat dan aktivitas. Atur aktivitas menjadi tahap-tahap yang sederhana dan berikan dorongan klien untuk melakukanya untuk mencegah komplikasi imobilitas. Ciptakan lingkungan yang tenang dan aman untuk meningkatkan istirahat dan tidur.
Hindari penggunaan pleater karena dapat menimbulkan iritasikulit dan luka pada kulit yang rapuh. Periksa daerah tonjolan tulang dan kulit sesering mungkin . Anjurkan dan bantu pasien untuk mengubah posisi 2 sampai dengan 3 jam sehingga kerusakan kulit dapat dicegah.
Jelaskan bahwa perubahan fisik terjadi sebagai akibat kelebihan kortikosteroid. Jika penyebab sindrom cushing dapat diatasi dengan baik, perubahan fisik yang lain juga akan menghilang pada saatnya dan sangat membantu apabila pasien diberi penjelasan tentang dampak yang ditimbulkan perubahan tersebut terhadap konsep diri dan hubunganya dengan orang lain. 3.Kenaikan BB dan edema yang terlihat pada sindrom cushing dapat dimodifikasi melalui diit rendah karbohidrat, dan rendah natrium.
Berikan penjelasan kepada klien dan anggota keluarga mengenai penyebab ketidakstabilan emosional dalam mengatasi fluktuasi, emosi, iritabilitas, serta depresi. Observasi dan catat tanda gangguan proses berfikir yang berat (seperti letorki, gangguan memori, tidak ada perhatian, kesulitan berkomunikasi, dan mengantuk). Dorong pasien dan anggota keluarga untuk mengungkapkan perasaannya jika terjadi perilaku psikotik.