Você está na página 1de 16

Astenopia

Oleh: idha kurniasih h2a008025

BAB I PENDAHULUAN
Asthenopia atau kelelahan pada mata sering pula disebut sebagai Computer Eye Syndrome adalah suatu keadaan mata yang bermanifestasi tidak spesifik seperti lelah, nyeri, penglihatan kabur, diplopia dan sakit kepala Pada tahun 2006 diperkirakan 153 juta penduduk dunia mengalami gangguan visus akibat kelainan refraksi yang tidak terkoreksi.

Di Indonesia sendiri, pada sebuah penelitian yang dilakukan di RSU Cut Nyak Dien, Aceh pada tahun 1997 menunjukkan astenopia menempati urutan keempat dari 10 penyakit mata terbanyak dalam penelitian tersebut. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Muhdahani yang dilakukan pada 57 operator komputer yang mengoperasikan komputer minimal 4 jam sehari didapatkan 88,5% mengalami astenopia akomodatif atau kelelahan

Anatomi dan Fisiologi mata2,4


Dalam bola mata terdapat beberapa struktur yang berperan dalam refraksi cahaya. Struktur tersebut antara lain kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreus humor. Cahaya yang datang dari jarak 20 kaki atau lebih dapat dianggap sebagai cahaya paralel saat mencapai mata. Sementara itu, cahaya yang datang dari jarak dekat masih divergen saat tiba di mata. Dengan begitu, titik fokus yang terbentuk akan lebih jauh. Di sisi lain, jarak antara retina dan lensa tetap sama sehingga cahaya semestinya jatuh di belakang retina. Bayangan yang tidak jatuh pada retina, baik di depan maupun di belakang retina,tidak akan jelas(blur). Namun, lensa memiliki mekanisme yang memungkinkan cahaya jatuh pada retina dengan memperkuat kekuatan refraksinya, yaitu dengan akomodasi.

Pengaturan akomodasi dilakukan oleh saraf parasimpatis yang mengatur otot siliaris melalui saraf kranial III dari nukleus saraf III pada batang otak. Perangsangan saraf parasimpatis akan menimbulkan kontraksi kedua set serabut otot siliaris, yang akan mengendurkan ligamen lensa sehingga lensa semakin tebal dan daya biasnya meningkat. Dengan begitu, mata bisa melihat lebih dekat dibanding waktu daya biasnya rendah. Perangsangan simpatis memberi efek tambahan terhadap relaksasi otot siliaris, tetapi efeknya sangat kecil dan tidak terlalu berperan pada akomodasi normal.

Definisi
Astenopia menurut US National Research Council / WHO adalah keluhan atau kelelahan visual subjektif atau keluhankeluhan yang dialami seseorang akibat menggunakan matanya. Astenopia atau kelelahan mata adalah ketegangan pada mata dan disebabkan oleh penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu yang lama dan biasanya disertai dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman.

Etiologi
Menggunakan komputer dan alat elektronik lain yang terlalu lama Membaca Aktivitas yang membutuhkan fokus dan konsentrasi dalam waktu yang lama, misal berkendara Terpapar cahaya terlalu terang atau silau Berusaha untuk melihat dalam cahaya yang redup Penggunaan computer dalam jangka waktu yang lama merupakan penyebab tersering eye strain atau disebut dengan computer vision syndrome.

Epidemiologi
Keluhan ini lebih banyak dijumpai pada umur lebih dari 40 tahun, para pemakai kacamata dan mereka yang bekerja menggunakan penglihatan dekat dalam waktu lama. Wanita lebih sering menderita astenopia daripada laki-laki.

Faktor risiko
Usia Lamanya melihat Jarak pandang Masa kerja Bentuk dan ukuran objek kerja

Patofisiologi
Astenopia terjadi karena gangguan yang komplek dan saling mempengaruhi pada proses sistem penglihatan seperti berikut: 1. Cahaya yang masuk ke dalam mata dari benda yang dilihat tidak cukup. 2. Pemusatan cahaya pada retina mata tidak sempurna. 3. Mekanisme penggabungan bayangan (fusi) oleh sistem penglihatan yang lebih sentral (otak) dan upaya untuk mempertahankannya tidak memadai.

Gejala Klinis
Keluhan astenopia dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Okular, misalnya mata terasa pegal, berat, cepat lelah, pedas, panas, tak nyaman atau sakit sekitar mata. 2. Visual, misalnya penglihatan menjadi kabur rangkap atau penglihatan warna berkurang. 3. Referal, misalnya sakit kepala, bahu dan punggung.

Tata Laksana
Prinsip penatalaksanaan astenopia adalah dengan menghindari penggunaan mata yang berlebihan dalam waktu yang lama. Untuk mengatasi astenopia bisa digunakan obat tetes air mata (artificial tears), dan mengobati kelainan yang ada misal kelainan refraksi dengan menggunakan kaca mata.

Komplikasi Tidak ada komplikasi yang serius atau berdampak panjang pada astenopia, tetapi astenopia dapat mengganggu dan menyebabkan lelah sehingga kemampuan untuk berkonsentrasi berkurang. Prognosis Penanganan yang tepat, pemeriksaan yang lengkap dan perubahan kebiasaan dapat mengurangi gejala pada astenopia.

Dapus
Ilyas Sidharta. 2008. Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Guyton AC. 2008. Fisiologi Kedokteran edisi 11 Diterjemahkan oleh Adji Dharma, Jakarta: EGC Buku Kedokteran Eye strain detection and diagnosis. http://optometrist.com.au/eye-strain-detectiondiagnosis/ diakses tanggal 8 Januari 2013 Riordan-Eva P, Whitcher JP. 2007. Chapter 1: Anatomy and Embriology of the Eye, in:Vaughans and Asburys General Opthalmology. Eye strain from Mayo clinic http://www.mayoclinic.com/health/eyestrain/DS01084/DSECTION=symptoms diakses tanggal 6 Januari 2013 Eye fatigue causes, symptomp, treatment. http://www.webmd.com/eye-health/eyefatigue-causes-symptoms-treatment?page=2 diakses tanggal 6 Januari 2013

Você também pode gostar