Você está na página 1de 56

Penyakit Infeksi Jantung

SUPADI

ENDOKARDITIS REMATIK
Disebabkan langsung oleh demam rematik, suatu penyakit sistemik yang disebabkan oleh infeksi streptokokus grup A Demam rematik mempengaruhi semua persendian, menyebabkan poliartritis Jantung merupakan sasaran dan bagian kerusakan yang paling serius

Patofisiologi
Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi, artinya jaringan tersebut tidak mengalami infeksi atau secara langsung dirusak oleh organisme tersebut namun merupakan respon terhadap streptokokus hemolitikus Lekosit akan tertimbun pada jaringan yang terkena dan membentuk nodul yang kemudian diganti dengan jaringan parut

Patofisiologi
Miokardium dapat terlibat dalam proses inflamasi ini artinya berkembang menjadi miokarditis rematik (melemahkan kontraksi jantung) Perikarditis juga bisa terkena (perikarditis rematik) Tetapi hanya endokarditis rematik yang mengakibatkan efek samping dan kecacatan permanen

Patofisiologi
Endokarditis rematik dalam tahap selanjutnya akan menebalkan katup jantung menyebabkan katup memendek dan tebal sehingga tidak bisa menutup dengan sempurna Akibatnya terjadi kebocoran: regurgitasi katup Katup mitral yang paling sering mengalami regurgitasi katup

Patofisiologi
Ada beberapa kasus katup terjadi peradangan menjadi lengket satu sama lain, sehingga mengakibatkan stenosis katup (penyempitan lumen katup) Sebagian kecil pasien dengan demam rematik menjadi sakit berat (gagal jantung, disritmia serius,pneumonia rematik) Pasien harus dirawat diruang intensif

Beberapa pasien bisa sembuh sempurna, tetapi ada sebagian yang meninggalkan beberapa efek residual permanen yang meninggalkan deformitas katup yang permanen Pada pemeriksaan setelah fase akut didapatkan bising jantung (khas stenosis),regurgitasi saat auskultasi (ada thrill saat palpasi)

Manifestasi klinik
Gagal jantung pada bagian jantung yang terkena Katup mitral yang sering terkena (gagal jantung kiri): sesak nafas denga krekels dan wheezing pada paru Gejala sistemik tergantung virulensi organisme yang menyerang Bila ditemukan murmur pada seorang yang menderita sistemik harus dicurigai infeksi endokarditis

Penatalaksanaan
Tujuan penalaksanaan secara agresif membunuh organisme penyebab dan mencegah komplikasi yang terjadi (tromboemboli) Pengobatan dengan AB perenteral dan jangka panjang

Pencegahan
Endokarditia rematik dapat dicegah dengan penatalaksanaan awal yang adekuat terhadap infeksi streptokokus pada semua orang Langkah pertama mencegah serangan awal endokarditis rematik adalah mendeteksi adanya infeksi streptokokus untuk penatalaksanaan yang adekuat dan pemantauan epidemi dalam komunitas

Pencegahan
Harus mengenali dengan baik tanda dan gejala faringitis streptokokus:
Panas tinggi (39-40 derajat selsius) Menggigil Sakit tenggorok dan kemerahan pada tenggorok disertai eksudat Nyeri abdomen Infeksi hidung akut

Pencegahan
Kultur tenggorok merupakan satu-satunga metode untuk menegakan diagnosis Pemberian AB sebelum pemeriksaan gigi (ekstraksi gigi) merupakan contoh yang baik Pasien harus menggunakan AB proflaksis pada prosedur yang jarang dilakukan (sitoskopi) Otitis media akut dan sinusitis akut (mungkin Streptokus)

Endokarditis infeksi
Infeksi katup dan permukaan endotel jantung yang disebabkan oleh invasi langsung bakteri atau organisme lain dan menyebabkan deformitas katup Mikroorgainsme penyebab: streptokokus, enterokokus, pnemokokus,stapilokokus, fungi, riketsia, streptokokus viridans

Endocarditis infeksi

Patofisiologi
Endokarditis infeksi terjadi pada pasien yang mempunyai riwayat penyakit katup jantung Pasien yang berisiko tinggi (pasien jantung rematik atau prolaps mitral dan pernah mengalami pembedahan katup prostetik E I biasanya sering terjadi pada manula

Patofisiologi
Terdapat insidensi tinggi endokarditis stapilokokus pada pemakaian obat secara IV E I di rumah sakit didapat pada pasien dengan penyakit yang melemahkan (HIV/AIDS),kateter indweler, akses terapi IV jangka panjang, pasien dengan pengobatan imunosupresif atau steroid yang mengalami endokarditis fungi

Manifestasi klinis
Awitan E I biasanya mendadak Tanda dan gejala berkembang akibat efek toksik infeksi, akibat destruksi katup jantung, akibat emboli jantung Manifestai umum: mirip influensa (keluhan tidak jelas, kelemahan, nafsu makan turun, BB turun, batuk, nyeri sendi dan punggung

Manifestasi umum: demam intermitan, mungkin tidak demam pada pasien yang sudah mendapat AB dan steroid, atau pada manula, pada mereka yang mengalami gagal jantung kongestif atau gagal ginjal, perdarahan splinter (garis atau goresan perdarahan dapat dilihat di kuku jari kaki dan tangan

Manifestasi umum (cont)


Terjadi ptekie dapat muncul di konjunctiva dan membaran mukosa Perdarahan dengan bagain tengah pucat (spot roth) yang dapat dilihat di fundus okuli disebabkan oleh emboli di lapisan serabut saraf mata

Petechiae

2007 About, Inc

Roth Spots

Splinter hemorrhages

Oslers nodes

Janeway Lesions

IE:Janeway Lesions

Conjunctival petechiae

Rheumatic Fever Vegetations

Manifestasi jantung
Murmur jantung Pembesaran jantung Adanya bukti gagal jantung kongestif

Manifestasi SSP
Sakit kepala Iskhemia serebral transien atau semetara Stroke (akibat emboli pada arteri serebral) Emboli mungkin merupakan gejala yang ada, terjadi setiap waktu dan mengenai berbagai organ (di paru: pneumonia berulang, abses pulmo,ginjal: hematuria, gagal ginjal, limpa: nyeri abdomen kuadran kiri atas,jantung: infrak miokardium, otak: stroke atau pembuluh perifer

Penatalaksanaan
AB iv selama 4 sampai 6 minggu Kultur darah serial Kadar serum bakterisida AB yang terpilih dipantau dengan titrasi terhadap organ penyebab Endokarditis fungi (anti fungi:aphoterisin B) Monior demam Bila katup rusak berat, perlu diganti

Komplikasi
Gagal jantung kongestif Stroke Stenosis atau regurgitasi katup Kerusakan jantung dan aneurisma

Pembedahan
Pergantian katup dapat memperbaiki prognosis pasien dengan kerusakan katup berat. Pergantian katup diberikan pada: Pasien yang mengalami gagal jantung kongestif akibat kerusakan katup aorta atau mitral Pasien yang mempunyai lebih dari satu episode emboli sistemik serius Pasien terinfeksi tidak bisa dikontrol, berulang, endokarditis fungi.

Pencegahan
AB profilaksis dianjurkan untuk tindakantindakan dibawah ini:
Prosedur tindakan gigi Tonsilektomi atau adenoidektomi Operasi yang melibatkan mukosa usus atau pernafasan Broncoscopi Skleroterapi untuk varises usofagus Dilatasi esofagus

Pencegahan
Pembedahan kandung empedu Sitoskopi Dilatasi uretra Kateterisasi uretra bila ada ISK Pembedahan saluran kencing Pembedahan prostat Insisi dan drainage jaringan terinfeksi Histerektomi vaginal Kelahiran pervaginam bila diketahui ada infeksi

Miokarditis
Proses inflamasi di miokardium

Patofisiologi
Miokarditis biasanya disebabkan oleh: Proses infeksi terutama oleh virus, bakteri, jamur,parasit, protozoa, spiroseta Pasien dengan infeksi akut yang menerima terapi imunosupresif atau menderita I E Miokarditis dapat meyebabkan dilatasi jantung, trombus dalam dinding jantung, infiltrasi sel darah yang beredar disekitar pembuluh darah koroner dan diantara serabut otot.

Manifestasi klinis
Kelelahan Dispnoe Berdebar-debar atau rasa tidak enak di dada atau di perut

Pemeriksaan klinis
Pembesaran jantung Suara jantung tambahan Irama gallop Bising sistolik Friction rub perikardial Denyut alternans (denyut dimana terdapat perubahan reguler antara denyut kuat dan lemah Demam dan takikardi Biopsi jantung: untuk penegakan DX

Penatalaksanaan
AB Istirahat total untuk mengurangi beban jantung Pengobatan gagal jantung bila terjadi Monitor demam

Pencegahan
Imunisasi Olah raga Alkohol dihindari

Perikarditis
Inflamasi pada miokardium (kantong membran yang membungkus jantung) Bisa merupakan penyakit primer, atau dapat terjadi sesuai dengan perjalanan berbagai penyakit bedah atau medis

Penyebab
Penyebab idiopatik atau non spesifik Infeksi (bakteri:streptokokus, stapilokokus, meningokokus,gonokokus, virus: coxsakie, influensa, jamur: riketsia, parasit) Kelainan jaringan ikat SLE, demam rematik, arthritis rematik, poliartritis Keadaan hipersensitifitas-reaksi imun, reaksi obat, srum sickness

Penyebab
Penyakit struktur lainnya: infark miokard, aneurisma dissecting, penyakit pleura dan pneumonia Penyakit neoplasma: metastasis Ca payu dara, leukemia, mesotelioma Terapi radiasi Trauma dada, pembedahan jantung, kateterisasi jantung, pemasangan pace maker Gagal ginjal dan uremia TBC

Manifestasi klinis
Nyeri dirasakan daerah prekordium Nyeri biasanya dirasakan dibawah klavikula, leher dan daerah skapula kiri Nyeri perikardium terasa semakin berat saat bernafas, merubah posisi tidur, memutar tubuh, nyeri berkurang dengan berdiri Tanda khas friction rub

Manifestasi klinis
Pasien lebih menyukai membungkuk ke depan atau duduk Dispnoe

Evaluasi diagnostik
Berdasar tanda dan gejala EKG Ekhokardiogram

Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan: Memberikan terapi sesuai dengan penyebab Waspadai kemungkinan terjadinya tamponade jantung (kompresi jantung oleh cairan dalam kantung perikard) Pasien di baringkan di TT bila curah jantung belum baik, sampai demam, nyeri dada dan juga friction rub menghilang Berikan Analgetik Berikan kortikosteroid dan berikan antimikroba

Proses keperawatan
Pengkajian: Nyeri di kaji dalam berbagai posisi Inspkesi apakah nyeri berhubungan dengan pernafasan atau tidak, dengan fleksi, ekstensi,rotasi tulang belakang, termasuk leher, dengan gerakan bahu dan lengan, dengan batuk atau dengan menelan. Friction rub (diafragma stetoskop diletakan denga kuat pada dinding dada, di tepi sternum kiri rongga Ics 4, tempat dimana perikardium menyentuh dinding dada sebelah kiri)

Proses keperawatan
Friction rub perikardial mempunyai suara seperti goresan atau buih. Rub terdengar lebih keras pada akhir ekspirasi dan paling baik didengar pada posisi duduk Apabila kesulitan dalam membedakan friction rub perikardial dengan friction rub pleura, pasien diminta untuk menhan nafas. Fricyion rub perikardial akan tetap terdengar Suhu badan di pantau untuk mengetahui awitan demam mendadak

DX Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan peradangan perikardium Masalah kolaborasi: efusi perikardium dan tamponade jantung

Nursing interventions
Mengurangi nyeri
Baringkan pasien di TT atau di kursi roda Aktivitas sehari-hari dilakukan bertahap setelah demam dan friction rub hilang Catat dan monitor respon obat:analgetik,AB, kortiokosteroid Bila nyeri dan friction rub muncul kembali, pasien harus berbaring kembali

Nursing interventions
Memantau dan menangai komplikasi potensial Efusi perikardial:ditemukan penurunan drastis tekanan arteri, tekanan sistolik akan menurun,tekanan diastolik tetap stabil, bunyi jantung terdengar lemah sampai tidak terdengar sama sekali, ada distensi vena leher dan peningkatan tekanan vena sentral Beritahu segera tim medis, dan siapkan kardiosentesis

Evaluasi
Pasien bebas nyeri
Melakukan ADL dengan nyaman Suhu badan normal Friction rub tidak ada

Tidak mengalami komplikasi


TD dalam batas normal Bunyi jantung keras dan dapat diauskultasi Tidak terjadi distensi vena leher

NUWUN

TUGAS
BUAT MAKALAH dan dikumpul sebelum UTS TUGAS INDIVIDU. Searching internet Kirim di email: Supadi_Spd@yahoo.com TOPIK : Kelainan jantung di dapat,Tipe gangguan katup,Perbaikan dan pergantian katup, Perbaikan septum CABG (coronerary artey bypass graft) TPM (temporary pace maker) PPM (permanent pace maker) RJP (defibrilasi dan kardioversi) / DC Shock PTCA / PCI

Você também pode gostar