Você está na página 1de 21

GENDERLECT STYLE’S

PRESENTASI
Oleh:

M. Eric Harramain 200822320003


Ulul Azmi 200822310004

DOSEN:
Dr. Nuriyati Samatan

MAGISTER ILMU KOMUNIKASI


SEKOLAH PASCASARJANA ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2009
Presentasi ke I

Oleh:
M. Eric Harramain
DEFINISI GENDERLECT STYLE’S

Menurut Wikipedia.com (2009)


Genderlect adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antar jender,
dan berbicara menggunakan bahasa yang mereka gunakan. Ia juga merupakan
instrumen dalam bidang eksplorasi dan stereotip jender sociolinguistik.

Menurut Belton, Robert J. dalam Word of Art, Faculty of


Creative & Critical Studies, UBC Okanagan (2002)
GENDERLECT adalah jender berbasis perbedaan dalam gaya bicara.
Kedua adalah dasar hubungan genderlects dalam berbicara.
Satu keajaiban jika gagasan yang mungkin digunakan untuk merevisi esensi
dari definisi berbasis estetika jender sensibilitas, seperti pada estetika matriarkal.

Menurut Dictionary.com (2009)


Genderlect berasal dari penggabungan dua kata menjadi satu,
yaitu: [gender + (dia)lect], dimana berbagai pembicaraan atau gaya percakapan
yang digunakan oleh jender tertentu.
KOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

Komponen Genderlect style - Deborah Tannen


KOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

Dalam buku Tannen, “You Just Don’t Understand” (1990)


dalam Sam (2009),
Menggelompokkan Komponen Genderlect Styles, menjadi :

2.1. STATUS VS CONNECTION


2.2. REPORT TALK VS RAPPORT TALK
2.3. PUBLIC VS PRIVATE
2.3.1. Percakapan (Conversations)
2.3.2. Penyampaian Cerita (Story Telling)
2.3.3. Keterampilan Mendengarkan (Listening Skills)
2.3.4. Bertanya (Asking questions)
2.3.5. Konflik (Conflict)
2.4. METAMESSAGES
KOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

METAMESSAGES
Menurut Tannen (1990; 1992) dalam Sam (2009),
menggambarkan metamessages sebagai sesuatu percakapan
yang tidak diucapkan (the unspoken), atau pesan yang tersirat
di dalam pesan yang sebenarnya
(underlying messages contained in the actual message).

Metamessages dapat dilihat dari nada dimana pesan disampaikan,


berupa pesan nonverbal yang ditampilkan oleh si pembicara,
seperti gerak tubuh (gesture), dan ekspresi muka si pembicara
(facial expression).
GENDERLECT STYLE’S

Berikut ini video ilustrasi stereotip


Antara Laki – laki & Perempuan

Sebagai informasi tambahan:


Gambar Kotak Merepresentasikan Laki – Laki
Gambar Bulat Merepresentasikan Perempuan

Sumber:
www.youtube.com/stereotype_genderlect

begenning presentasi genderlect syle.flv


Ringkasan Teori Tannen /
”Summary of Tannen's Theory”

LAKI – LAKI PEREMPUAN


Berjuang untuk status dalam rangka Berjuang untuk keintiman /
hirarki sosial yang baik satu ke atas atau (Intimacy)
satu ke bawah

Mencoba untuk melindungi diri dari Mencoba untuk melindungi diri dari
pengaruh orang lain dan semakin yang mendorong diri
mendorong ke bawah (pushed down) (pushed away)
Tujuan untuk mendapatkan dan Tujuannya adalah untuk membangun
memelihara tangan diatas hubungan intim dengan pengetahuan
(The upper hand) (Intimate Knowledge)

Asimetris merupakan elemen status simetri, Kita terpisah dan berbeda, kecenderungan
menciptakan kesetaraan dan masyarakat tertutup

Memiliki kecenderungan berbicara untuk mendapatkan (connection)


kemerdekaan berbicara sambungan dan (relationship) hubungan
(Report talk) (Rapport talk)
Ringkasan Teori Tannen 2 /
”Summary of Tannen's Theory”

LAKI – LAKI PEREMPUAN


Publik speaking Private speaking

Percakapan adalah Percakapan adalah


sebuah kompetisi negosiasi untuk kedekatan
Konflik itu dapat diterima, dicari, dan Konflik merupakan ancaman untuk
dinikmati suatu koneksi, dan dapat diatasi secara
langsung tanpa adanya konfrontasi

Berjuang untuk menjadi kuat Berjuang untuk membuat komunitas


(Struggle to be strong) tetap kuat
Melihat interupsi sebagai perjuangan Interupsi dilihat sebagai bagian dari
untuk mengendalikan hubungan dalam berbicara karena
menunjukkan partisipasi dan dukungan
Nyaman memberikan informasi dan Nyaman mendukung yang lain dan
berbicara kewenangan (authoritatively) berhati-hati (causions) menyatakan
tentang informasi
Ringkasan Teori Tannen 3 /
”Summary of Tannen's Theory”

LAKI – LAKI PEREMPUAN


Rumah adalah tempat berlindung, Rumah adalah tempat berlindung,
di mana anda tidak perlu berbicara di mana anda dapat mengatakan
apa yang anda inginkan
Ingin menjadi pelindung Ingin menjadi yang dilindungi
(protector), karena peran yang adalah peran bawaan
dominan (dominant role) (subordinate role)
Maskulin berbicara dikaitkan Berbicara dengan pemimpin
dengan kepemimpinan dan dan suka menggerutu atas
otoritas otoritas
Memiliki kemampuan berbicara Memilih menghindarkan
secara percaya diri sambutannya, ragu,
(Powerful speech is confident) dan minta maaf
(Powerless speech hedges,
hesitates, and apologizes)
Presentasi ke II

Oleh:
Ulul Azmi
KOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

STATUS VS CONNECTION
Dalam buku Tannen (1990) dalam Sam (2009),
“You Just Don’t Understand”,
Dimana Tannen menjelaskan bahwa jender laki – laki
memiliki kecenderungan untuk lebih peduli kepada status dan kebebasan
(status and independence), sedangkan jender perempuan lebih berfokus
kepada hubungan dan keintiman (connection and intimacy).

menurut Griffin (2006), dimana status dan hubungan


bukanlah satu – satunya hal yang menjadi perhatian penting
dari perbedaan jender ini, tetapi yang terpenting adalah
apa yang menjadi tujuan hidup antara kedua jender tersebut.
KOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

REPORT TALK VS RAPPORT TALK

Dalam buku Tannen “You Just Don’t Understand” (1990) dalam Sam (2009),
Dimana kebanyakan perempuan itu dalam bahasa percakapan sehari – hari
menggunakan pola hubungan bahasa, sebagai salah satu cara membangun
hubungan dan hubungan baik dalam bernegosiasi (Rapport talk).

Sedangkan bahasa percakapan laki – laki menurut Tannen, dimana umumnya


laki – laki memilih untuk mempertahankan kebebasan berbicara (Report talk),
dan bernegosiasi, serta berupaya mempertahankan status hirarki sosialnya.
KOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

PUBLIC VS PRIVATE
2.3.1. Percakapan (Conversations)

Tannen (1990) dalam Sam (2009), menyatakan bahwa:


1. Perempuan sebagian besar nyaman berbicara dalam percakapan pribadi
ketika mereka berada di rumah
2. Perempuan jarang berbicara banyak di depan publik
3. Perempuan akan berbicara banyak ketika berada dalam
satu kelompok jender yang sama.

Tannen (1990) dalam Sam (2009), menyatakan bahwa:


12. Di sisi lain kebanyakan laki-laki, sangat tenang di rumah,
2. Laki – laki kebanyakan akan berbicara dengan bebas di masyarakat
dan berpartisipasi dalam diskusi kelompok.
Dalam Griffin (2006: 474),
3. kebanyakan laki – laki menghindari segala hal pembicaraan
yang bersifat kecil (most men avoid this kind of small talk).
KOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

PUBLIC VS PRIVATE
2.3.2. Penyampaian Cerita (Story Telling)

Menurut catatan Tannen dalam Griffin (2006: 474) menyatakan bahwa,


laki – laki lebih banyak bercerita dengan menggunakan cara yang humoris,
Dimana cara bercerita yang humoris (telling jokes) merupakan jalan
kaum laki – laki untuk menegosiasikan statusnya
(a maskuline way to negotiate status).

Sedangkan kebanyakan perempuan tidak terlalu menyukai ketika


menjadi pusat perhatian (do not like to be the centre of attention),
perempuan melihat penerimaan dari penyampaian cerita tentang orang lain,
biasanya akan digambarkan dengan situasi
yang dikaitkan dengan diri mereka sendiri
KOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

PUBLIC VS PRIVATE
2.3.3. Keterampilan Mendengarkan (Listening Skills)

Menurut Robin Lakoff dari buku Griffin (2003) dalam Prakosa (2007),
membedakan antara woman talk dari man talk dalam percakapan
Dimana perempuan mempunyai karakter umum sebagai berikut:
• Ditandai dengan apologis.
• Pernyataan tidak langsung (indirect).
• Pertanyaan yang meminta persetujuan
• Mengkualifikasikan.
• Perintah yang sopan.
• Interupsi seseorang terhadap perempuan dianggap sebagai
ketertarikan pendengar terhadap apa yang sedang mereka bicarakan
• Cenderung menghindari penggunaan bahasa yang vulgar.
• Sedikit berbicara, dan banyak mendengarkan (Pendengar Aktif).

Laki – laki tidak terlalu menyukai mendengarkan, tetapi senang berbicara,


Dan umumnya laki – laki akan merasa risih, bahkan marah ketika seseorang
menginterupsi pembicaraannya, sementara mereka sedang berbicara.
KOMPONEN GENDERLECT STYLE’S
PUBLIC VS PRIVATE
2.3.4. Bertanya (Asking questions)

Tannen (1990) dalam Sam (2009), memaparkan dimana perempuan


yang bertanya di saat mereka berbicara di dalam telepon, umumnya
akan mengajukan pertanyaan tentang subjek yang dibahas.
Perempuan kecenderungan berbicara banyak cabang pembicaraan,
Dan bertele – tele.

Sedangkan laki – laki saat mereka berbicara di dalam telepon, umumnya


akan fokus menanyakan pertanyaan untuk tujuan menantang lawan bicaranya
mengenai pengetahuan dari subjek yang sedang dibahas / dibicarakan
(challenge the knowledge of the subject), dan langsung kepada tujuan.

Berikut ini ilustrasi video percakapan di telepon antara


laki – laki dan perempuan.
Sumber : www.youtube.com/how-talk-to-women.

How men talk to women.flv


KOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

PUBLIC VS PRIVATE
2.3.5. Konflik (Conflict)

Menurut Prakosa (2007), menyatakan bahwa perempuan memandang


konflik sebagai ancaman dan perlu dihindari. Dan laki - laki biasanya
senang memulai konflik, namun kurang suka memeliharanya.

Didalam bukunya ” You just don’t understand”, Tannen (1990: 150)


dalam Sam (2009), mengungkapkan dimana Kebanyakan laki – laki
menggunakan konflik untuk menempatkan posisinya tehadap
suatu pengambilan keputusan. Di sisi lain, kebanyakan perempuan
mengganggap bahwa, konflik merupakan suatu ancaman yang perlu
dihindari dalam upaya membangun suatu hubungan baik.

Tannen dalam Griffin (2006: 476) juga mengatakan bahwa


kebanyakan perempuan akan melakukan upaya apapun
demi menghindari konflik yang semakin menjadi.
KRITIK ATAS GENDERLECT STYLE’S

• Bagaimana penerapan teori genderlect Tannen ini dalam realitas sosial


yang ada saat ini, apakah masih relevan atau tidak ?

• Apa yang dikemukakan oleh Tannen dalam teorinya,


apakah semuanya sudah benar (Is she right ?), dan sesuai dengan
kenyataan yang dialami oleh tiap individu kebanyakan?
Ataukah mungkin ini hanyalah upaya Tannen untuk
“terlihat” benar dari apa yang dikemukakannya
(or does it just “sound” right ?)

• Banyak kritik terhadap teori genderlect Tannen, dimana dalam


memandang sesuatu dari sudut pandang yang kaku, misalnya nilai
maskulinitas dan feminis hanya dipandang dari stereotip gaya lama.
Sedangkan saat ini, sudah banyak laki – laki yang lihai dalam berbicara
lebih banyak daripada perempuan, contohnya dalam pekerjaan sebagai
presenter tv, pertanyaan selanjutnya adalah apakah perubahan pola
berbicara laki – laki di dunia pekerjaan baru saat ini, akan menyebabkan
menurunnya nilai maskulinitas seorang laki – laki?.
KESIMPULAN GENDERLECT STYLE’S

Tannen dari temuan berupa gambaran tentang metode komunikasi


antara laki-laki dan perempuan jelas dia mendukung teori bahwa
komunikasi antara laki-laki dan perempuan adalah komunikasi antarbudaya.

Perbedaan yang keluar oleh Tannen, dimana sebagai penggerak utama


di belakang laki - laki dan perempuan, adalah "status" dan "koneksi".

Bagi sebagian besar perempuan nilai ditempatkan dalam proses membangun


suatu hubungan, dan melakukan hubungan hal - hal seperti,
berbicara dalam kelompok kecil, aktif mendengar, berhenti di pompa bensin
untuk meminta petunjuk dan menghindari konflik.
Di sisi lain, bagi laki – laki orang-orang yang ditempatkan pada yang kebebasan
dan menjaga status, dimana proses tersebut menggunakan alat-alat hirarki
kekuasaan dan kompetisi.
- TERIMA KASIH -

Você também pode gostar