Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kasus
Ny. D (68 tahun) merasakan kram dan lemah
pada wajah, lengan dan tungkai kanan. Keluhan kram awalnya dirasakan ketika pasien hendak sholat dzuhur sekitar 1 hari SMRS , namun keluhan diabaikan. Serangan kedua ketika pasien hendak tidur dimalam hari, pasien mulai merasakan kelemahan pada lengan dan tungkai kanan. Ketika bangun di pagi hari pasien merasakan kram pada wajah, lengan dan tunkai, pasien juga tidak dapat menggerakkan lengan dan tungkai. Riwayat pingsan, mual dan muntah disangkal.
Pemeriksaan Fisis
Kelainan pada N. Cranialis ( V, VII, XII)
Diagnosis
Hemiperase (D) susp. NHS
Diagnosis banding
Hemiperase (D) susp. HS
Tinjauan Pustaka
Menurut WHO Stroke (serebrovascular disease) adalah kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak Stroke Stroke iskemik (NHS) Stoke hemoragik (HS)
Klasifikasi NHS
Serangan Iskemik Sepintas/Transient Ischemic
Attack (TIA) Defisit Neurologik Iskemik Sepintas/Reversible Ischemic Neurological Deficit (RIND Stroke Progresif (Progressive Stroke/Stroke In Evaluation Stroke Komplet (Completed Stroke/Permanent Stroke) MANIFESTASI KLINIK
Klasifikasi NHS
Penyebab
Trombotik emboli
Patofisiologi
Stroke adalah penyakit gangguan peredaran
darah ke otak, disebabkan oleh karena penyumbatan yang dapat mengakibatkan terputusnya aliran darah ke otak sehingga menghentikan suplay oksigen, glukosa dan nutrisi lainya kedalam sel otak.
patofisiologi
Stroke iskemik Mekanisme iskemik (non-hemoragik) terjadi karena adanya oklusi atau sumbatan di Pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti.
patofisiologis
Stroke trombotik
Stroke embolik
Tertutupnya pembuluh
Manifestasi klinik
Berdasarkan daerah dan luasnya otak yang terkena Pengaruh thd status mental
Tidak sadar Konfuse Lupa akan tubuh sebelah
Pengaruh fisik Paralisis Kesulitan menelan Gangguan sentuhan dan sensasi Gangguan penglihatan
Manifestasi klinik
Pengaruh terhadap Komunikasi
Bicara tidak jelas Kehilangan Bahasa
Manifestasi klinik
Berdasarkan bagian hemispher yang terkena Stroke Hemisfer kanan
Hemiparese sebelah kiri tubuh Penilaian buruk Mempunyai kerentanan terhadap sisi kolateral sehingga
Stroke hemisfer kiri Hemiparese kanan Perilaku lambat dan sangat berhati-hati Kelainan bidang pandang sebelah kanan Disfagia global Apasia Mudah frustasi
Penegakan diagnosis
Anamnesis dan pemeriksaan penunjang (CT
Resume
Pasien wanita usia 68 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bahteramas dengan keluhan kram dan lemah pada wajah, lengan dan tungkai yang dialami 1 hari SMRS. Perasaan tersebut awalnya dirsakan ketika pasien hendak sholat dzuhur sekitar 1 hari SMRS, awalnya pasien hanya merasakan kramkram pada wajah, lengan dan tungkai. Kemudian pada malam hari pasien mulai merasakan adanya kelemahan pada lengan dan tungkai namun hal tersebut diabaikan. Ketika bangun pada pagi hari pasien sudah tidak dapat menggerakkan lengan dan tungkainya. Pasien juga mengeluh bahwa leher pasien tegang, pusing dan sakit kepala disangkal pasien.
Resume
Pada pemeriksaan fisis ditemukan keadaan umum sadar. Tekanan darah 210/110 mmHg, Frekuensi nadi : 98x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu badan 36,5 C. Pada pemeriksaan neurologis tidak terdapat rangsang meningeal pupil dalam batas normal, RCL dan RCTL ada. Pada pemeriksaan nervus cranialis terlihat ada kelainan pada N.V, VII dan XII. Pada pemeriksaan N.V diperoleh hipestesi wajah kanan, dimana terjadi penurunan sensibilitas pada wajah pasien sebelah kanan. Pada pemeriksaan N.VII diperoleh lesi UMN sentral (S). pada pemeriksaana N.XII ditemukan lidah mencong ke arah (D). penatalaksanaan umum elevasi kepala 30 dan pemberian farmakoterapi.
Analisis kasus
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisis, diagnosis pasien adalah hemiparese susp. NHS. Pasien datang dengan keluhan kram dan lemah pada lengan dan tungkai kanan yang terjadi ketika pasien bangun tidur, kejadian tersebut juga tidak disertai mual dan muntah. Hal ini ciri khas dari kasus NHS dan berdasarkan skor hassanudin didapatkan skor <15 yang menandakan bahwa kasus tersebut adalah kasus NHS. Dan hasil perhitungan skor siriraj didaptkan sebagai berikut ; (2,5 X DK) + (2 X MT) + (2 X NK) + (0,1 X TD) (3 X TA) 12 (2,5 X 0) + (2 X 0) + (2 X 0) + (0,1 X 110) (3 X 1) 12 11- 3 - 12 = -4
Analisis kasus
Rencana pemeriksaan lanjutan yang akan lebih menunjang diagnosis adalah berupa pemeriksaan CT scan untuk melihat apakah terdapat sumbatan pada aliran darah otak, serta pemeriksaan darah rutin, dan kimia darah untuk mencari faktro pembanding guna menyingkirkan diagnosis banding. Rencana tata laksana yang akandiberikan yaitu pemberian IVFD RL untuk menjaga dan memelihara kecukupan elektrolit, pemberian neuroprotektor untuk perbaikan fungsi otak(Citociline), pemberian diuretic untuk mencegah edema ceerbri dan edema paru (Furosimide), pemberian neuroboransia (Vitamin B kompleks), pemberian antihipertensi (Herbeser).