Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Refrat Interna 14 Mei 2013 Penyusun : Ayu Winarsih Nur Fii Hidayatullah Septina Hestiningrum Pembimbing : Dr. Yulyani Werdiningsih, SpPD
Gout with early intervention, careful monitoring, and patient education, the prognosis is excellent
Pendahuluan
Artritis gout adalah suatu proses inflamasi (pembengkakan) yang terjadi karena deposisi, deposit atau timbunan kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi atau tofi (Berry et al., 2004). American College of Rheumatology (2002), gout adalah suatu penyakit dan potensi keterbatasan pergerakan sendi akibat peradangan yang disebabkan oleh deposisi kristal asam urat pada tofi Di Indonesia, sekitar 15% kasus yang menderita artritis gout berakhir dengan kecacatan (Kurniari, 2011)
Sangat berhubungan dengan hiperurisemia yaitu keadaan dimana kadar asam urat > 2 standar deviasi hasil laboratorium pada populasi normal Dikatakan hiperurisemia jika kadar asam urat pada laki-laki sebesar > 7 mg% dan pada perempuan sebesar > 6 mg% (Putra, 2006)
Patofisiologi
Nukleotida breakdown
Produksi dan Eksresi Asam Urat Hiperurisemia Asimptomatik Presipitasi dan Manifestasi
Patofisiologi
Nukleotida breakdown
Produksi dan Eksresi Asam Urat Hiperurisemia Asimptomatik Presipitasi dan Manifestasi
Patofisiologi
Nukleotida breakdown
Produksi dan Eksresi Asam Urat Hiperurisemia Asimptomatik Presipitasi dan Manifestasi
Patofisiologi
Nukleotida breakdown
Produksi dan Eksresi Asam Urat Hiperurisemia Asimptomatik Presipitasi dan Manifestasi
Gambaran Klinis
Tahapan Artritis Tahap 1 Hiperurisemia Asimptomatik Gejala Tanpa gejala atau tanda klinis Gambaran Klinis
Gambaran Klinis
Tahapan Artritis Tahap 3 Intercritical Gejala Secara klinis tidak ditemukan tanda radang akut Pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat Gambaran Klinis
Terbentuk tofi
Gambaran Klinis
Manifestasi hiperurisemia pada ginjal : Terjadi pada sekitar 20-40% penderita gout Terdapat tiga bentuk kelainan ginjal: 1. Nefropati urat, yaitu deposisi kristal urat di interstitial medulla dan pyramid ginjal 2. Nefropati asam urat, yaitu presipitasi asam urat dalam jumlah yang besar pada duktus kolektivus dan ureter, menimbulkan gagal ginjal akut 3. Nefrolitiasis, yaitu batu ginjal yang didapatkan pada 10-25% dengan gout primer
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan LED Urinalisis Eksresi asam urat per 24 jam BUN dan Serum kreatinin Analisis cairan sendi (leukosit > 2000 mm3 dengan PMN > 75%)
Laboratorium
Radiologis
Pemeriksaan Penunjang
Fase awal didapatkan soft tissue sweeling Fase kronis didapatkan gambaran khas (erosi punched out)
Laboratorium
Radiologis
Diagnosis
Lebih dari satu serangan Maksimum inflamasi timbul dalam waktu 24 jam Serangan monoartritis (85%-90% dari serangan awal) Sendi kemerah-merahan Bengkak dan nyeri pada MTP-1 Artritis unilateral yang melibatkan MTP-1 Artritis unilateral yang melibatkan sendi tarsal Kecurigaan adanya tofus Pembengkakan sendi yang asimetris (klinis dan radiologis) Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis) Tidak ada mikroba dalam cairan synovial
Diagnosis
Kriteria ACR (Minimal 6 kriteria) Riwayat bengkak pada sendi MTP-1 diikuti oleh stadium interkritik di mana bebas gejala Resolusi sinuvitis dengan cepat dengan pengobatan kolkisin Hiperurisemia
Menegakan diagnosis berdasarkan kriteria ini perlu pemeriksaan klinis dan penunjang yang cermat
Diagnosis Banding
Artritis reumatoid (AR) merupakan suatu penyakit autoimun sistemik, kronis dan eksaserbasi yang menyerang persendian dengan target jaringan sinovial Kriteria ACR 1987: Kaku sekitar sendi paling sedikit selama 1 jam pada waktu pagi. Artritis pada 3 atau lebih area sendi yang ditamukan oleh dokter secara simultan Atritis sendi tangan dan sekitarnya Bersifat simetris Nodul rheumatoid Faktor rheumatoid serum (+) Ada perubahan radiologis
Artritis Rematoid
Osteoartritis
Diagnosis Banding
Osteoartritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi Pasien OA biasanya mengeluh nyeri pada waktu melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan pada sendi yang terkena Pada derajat yang lebih berat yang lebih berat nyeri dapat dirasakan terus menerus
Artritis Rematoid
Osteoartritis
Tata Laksana
Edukasi & Diet Pasien harus diedukasi untuk mengendalikan kadar asam urat jangka panjang Tujuannya untuk mencegah kembalinya gejala akut Kontrol hiperurisemia dilakukan dengan diet rendah purin, serta menghindari obat-obatan yang meningkatkan kadar asam urat Selanjutnya diperlukan urate lowering agent, pada hiperurisemia asimptomatik terapi farmakologik dimulai jika asam urat > 9 mg/dL
Kontrol Hiperurisemia
(Rudy, 2011)
Tata Laksana
Edukasi & Diet Pemberian urate lowering agent pada penderita gout menjadi faktor pencetus serangan Prevalensi dengan kolkisin 0,6 mg 1-3 kali/hari, atau OAINS dosis rendah Target diet adalah menurunkan asam urat serum < 6,8 mg/dL
Kontrol Hiperurisemia
(Rudy, 2011)
Tata Laksana
Edukasi & Diet
Kontrol Hiperurisemia
(Choi, 2010)
Tata Laksana
Edukasi & Diet Kompres dingin OAINS OAINS penghambat selektif COX-2 short acting Kolkisin 0,5 0,6 mg/jam p.o sampai muncul efek samping (klasik) Kolkisin 0,5 0,6 mg/2-6 jam p.o (modern) Steroid Steroid intrartikuler dosis setara prednisone 20-60 mg/hari sampai keluhan hilang (Terkeltaub, 2008)
Kontrol Hiperurisemia
Tata Laksana
Edukasi & Diet Menghindari obat diuretik/agen hiperurisemik Urate lowering agent (XO inhibitor) Allopurinol diberikan mulai 100 mg/hari dan dinaikkan per minggu sampai tercapai target (rata-rata diperlukan minimal 300 mg/hari) Uricosuric agent Probenesid diberikan 0,5-3 gram dibagi 23 kali/hari Sulfinpirazon 300-400 mg dibagi 3-4 kali/hari (Terkeltaub, 2008)
Kontrol Hiperurisemia
Prognosis
Tanpa terapi yang adekuat, serangan dapat berlangsung berhari-hari bahkan beberapa minggu Periode asimptomatik akan memendek apabila penyakit menjadi progresif Semakin muda usia pasien pada saat mulai sakit, maka semakin besar kemungkinan progresif Artritis tofi kronik terjadi setelah serangan akut berulang tanpa terapi yang adekuat
Simpulan
Gout dengan latar belakang masalah gangguan metabolik yaitu hiperurisemia, masih menjadi masalah yang serius Hal ini karena manifestasinya yang tidak hanya terbatas pada sendi, namun juga bisa menimbulkan gangguan fungsi ginjal hingga kondisi gagal ginjal kronik, jantung dan mata Penegakkan diagnosis dan penanganan yang tepat diperlukan untuk meminimalisir berbagai komplikasi akibat keadaan ini Edukasi yang baik dan perubahan pola hidup termasuk diet harus dilakukan selanjutnya diperlukan juga terapi farmakologis untuk serangan akut, terapi pencegahan, dan terapi jangka panjang berupa urate lowering agent, baik golongan xanthine oxidase inhibitor maupun uricosuric agent.