Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Indah Jamtani
Pembimbing : Dr. Er win Daniel , Sp.B(K)Onk
Modul Rotasi I
Bedah Onkologi FKUI-RSCM 1 2 Februari 2014
Batas-batas mammae : Dinding torak anterior antara ICS II & VI dan sternal sampai dengan garis axilaris medius Vaskularisasi: a.mammaria interna a.torakoakromialis a.interkostalis 3,4,5 KGB regional: Aksila -> level I-III Supraklavikula Infraklavikula Mammaria interna
DEFINISI
Abscess: pengumpulan eksudat purulen yang terjebak di dalam jaringan yang kemudian membentuk rongga yang secara anatomis sebelumnya tidak ada dengan jaringan fibrotik disekitarnya sebagai respon tubuh terhadap adanya infeksi
Abses Payudara:
Pengumpulan lokal zat-zat purulen (pus/nanah) didalam payudara
Dapat terjadi pada periode menyusui, akibat trauma & mastitis terinfeksi
ORGANISME PENYEBAB
S. aureus paling sering * E. coli Enterococcus sp. Jamur M. tuberculose
Peripheral (10%) berhubungan dg underlying disease spt DM, rheumatoid arthritis, penggunaan steroid, mastitis lobular granulomatosa, dan trauma
MASTITIS TUBERKULOSA
1829 - Sir Astley Cooper pertama kali memperkenalkan kasus mastitis TB scrofulous swelling of the bosom pada wanitawanita muda dengan pembesaran KGB servikal . Insidens 0.1% di negara maju, 3 -4% di negara endemis seperti India dan frika
Diagnosis berdasarkan pada kecurigaan yang tinggi, temuan lesi granulomatosa dengan sel -sel datia Langhans, kultur TB dan respons terhadap OAT.
Gill M et al. Tuberculous mastitis A great mimicker. Asian Pac J Trop Dis 2012; 2(5): 348-351
MASTITIS TUBERKULOSA
Faktor risiko: AIDS, laktasi, riwayat mastitis supuratif dan trauma* Manifestasi: benjolan payudara unilateral tak nyeri, edema generalisata, abses terlokalisir dengan/tanpa keterlibatan aksila, nyeri tekan dan edema dapat dijumpai.
MASTITIS TUBERKULOSA
Klasifikasi McKeown dan Wilkinson:
1. Acute miliary tuberculosis mastitis
Jarang, penyebaran hematogen pada TB miliar
2. Nodular
tersering, berupa lesi kaseosa yang batasnya tegas, tidak nyeri dan tumbuh lambat, pada mamografi berupa lesi oval yang sulit dibedakan dari karsinoma payudara.
3. Disseminated
Lesi multipel dengan formasi sinus, menyerupai inflammatory breast cancer pada mamografi
4. Sclerosing
Wanita usia lanjut, proses fibrosis berlebih dengan perkijuan minimal dan hialinisasi ekstensif stroma, penyusutan jaringan payudara dengan retraksi kulit dini dan formasi sinus yang terlambat
Marinopouolos S. Breast tuberculosis: Diagnosis, management and treatment. Int J Surg Case Rep. 2012; 3(11): 548550.
FAKTOR PREDISPOSISI
Usia 21-35 tahun Primipara Riwayat mastitis sebelumnya 40-54 % Komplikasi partus, penggunaan oxytoxin Faktor imun pada ASI Stress dan kelelahan Wanita pekerja diluar rumah Trauma
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan fisik USG payudara Aspirasi
ANAMNESA
Edema lokal, eritema, kalor, nyeri Riwayat abses sebelumnya pada payudara Demam Discharge dari puting atau massa Sedang menyusui
PEMERIKSAAN FISIK
Eritema lokal, edema, nyeri, fluktuatif Lokasi tersering: areola & periareola Demam atau limfadenopati aksila Discharge dari puting
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG mammae
PRINSIP PENGOBATAN
Drainase abses Antibiotika adekuat
Infeksi pada neonatus, puerperalis dan infeksi pd kulit: CLOXACILLIN, ERYTHROMYCIN Non puerperalis: CO-AMOXYCLAV atau ERYTHROMYCIN + METRONIDAZOLE
we recommend the continued use of flucloxacillin (or erythromycin in the event of penicillin allergy) with or without metronidazole as initial empirical therapy until bacterial culture results are known.
PERSIAPAN OPERASI
Handschoen, doek & kassa steril Povidone-iodine Anestesi lokal (lidocaine, EMLA) Swab kultur Scalpel no. 11 Spuit 50cc Nierbekken Tampon ( packing strips dg/tanpa iodoform)
TEKNIK OPERASI
Tindakan ini bisa dikerjakan dengan pembiusan lokal tetapi pada keadaan tertentu dimana abses terletak deep dan multipel (mastitis Tuberculosa dengan abscess formation) maka dikerjakan dengan pembiusan umum. Desinfeksi payudara dengan povidone iodine, lapangan operasi dipersempit dengan doek steril
Setelah abses dievakuasi, dilakukan biopsi untuk mencari kemungkinan penyakit lain Pasang packing Luka operasi ditutup situasi atau dibiarkan terbuka
DRAIN :
Suatu tindakan untuk membantu mengeluarkan cairan (biasanya pus) dari dalam tubuh.
TAMPON :
Suatu tindakan untuk membantu proses hemostasis, menghentikan perdarahan, dengan cara menekan daerah pendarahan, misalnya dengan menggunakan kassa
SAAT MENYUSUI?
Insisi & drainase kecil lanjutkan menyusui selama tidak mengganggu latch on Jika tidak memungkinkan pompa Mengeluarkan susu Meneruskan produksi Ekskoriasi Nyeri pertimbangkan stop ASI Cabergoline 2x250ug
Cusack L. Lactational mastitis and breast abscess Diagnosis and management in general practice. Australian Family Physician Vol. 40, No. 12, December 2011
Proposed algorithm for first radiologic and clinical follow-up of a patient with a breast abscess.
Proposed algorithm for continued radiologic and clinical follow-up of the patient with a breast abscess.
TERIMA KASIH