Você está na página 1de 26

A.

Pengantar
Asidimetri -> acid = asam, metri = pengukuran.
-> Titrasi untuk penetapan basa
dengan standar asam sbg alat
ukurnya.
Alkalimetri -> alkali = basa, metri =pengukuran.
-> Titrasi untuk penetapan asam
dengan standar basa sbg alat
ukurnya.

Faktor utama dalam menentukan
pengukuran adalah [H
+
] dan [OH
-
]
dalam larutan, baik sbg Titrat maupun
sbg Titran
Oleh karena itu dalam mempersiapkan
larutan pemeriksaan harus
menggunakan air suling sbg bahan
pelarut, sebab air suling adalah netral (
[H
+
] =[OH
-
] = 10
-7
, pH = 7 ).
Reaksi dasar netralisasi adalah:

H
+
+ OH
-
H
2
O
asam basa netral
Kw
Kw = [H
+
] [OH
-
] [OH
-
] = --- pOH =
pKw-pH
[H
+
]

pH + pOH = pKw -> pKw = 14.
Hub antara konsentrasi ion dan
eksperimen ionnya digambarkan sbb:
1
pH = ---- = - log [H
+
]
[H
+
]
Pada temperatur ruangan, didapatkan:
pH + pOH = -log 10
-14
= 14
pH = 14 pOH
pOH = 14 - pH
Dalam titrasi Asidi-Alkalimetri, didalam titrat
(analat) baik asam maupun basa sudah
mempunyai harga pH tertentu.
Perjalanan titrasi dg penambahan titran
akan menyebabkan perubahan pH yang
pada suatu saat nanti dimana m-ek titrat =
m-ek titran akan mempunyai pH tertentu.
Pada pH dimana Titik Akhir Titrasi
(TAT)tercapai adalah merupakan bgn yang
paling penting, sebab pada TAT letak kunci
keberhasilan perhit.stoikiometris.
Untuk itu pemilihan indikator yang paling
sesuai dengan pH pada TAT menjadi
penting. Dalam menentukan indikator
yang paling sesuai, diperlukan studi
kelayakan yang bersangkut paut
dengan kurva titrasi.
Kurva titrasi terdiri dari; pH sbg ordinat
dan volume penambahan titran sbg
absis.
B. Indikator Asam Basa
Indikator asam basa ialah indikator yang
akan mengalami perubahan warna bila pH
berubah.
Contoh:
Metil Merah (MM) : 4,2 6,3
Warna: asam -> merah
basa -> kuning
Artinya: MM mempunyai trayek pH antara
4,2 6,3.
Apabila pH larutan 4,2 = berwarna merah
Apabila pH larutan 6,3 = berwarna kuning
Harga-harga pH < 4,2 tak mempunyai warna
berbeda.
Harga-harga pH > 6,3 tak mempunyai warna
berbeda.
Tetapi warna indikator pH dalam trayek
4,2 pH 6,3 ,
Tiap perubahan pH selalu disertai dengan
perubahan warna antara merah
kuning; misalnya yang dapat diamati
warna tsb; merah- merah orange-
orange muda orange kuning kuning.
Disinilah letak kesulitan dalam
pengamatan perubahan warna
indikator shg untuk tiap-tiap individu
sering terjadi perbedaan, tetapi dengan
menggunakan warna pembanding
kesukaran dapat diatasi. (perubahan
warna pH menurut Oswald, 1891).
Indikator asam basa adalah merupakan
asam organik lemah atau basa organik
lemah.
Sebagai asam -> H Ind.
Sebagai basa -> Ind.OH
Didalam air akan berdisosiasi sbb;
H Ind H
+
+ Ind
-
Warna A Warna B

[H
+
] [Ind
-
]
K
ind
= -------------
[ H Ind]
Dalam larutan asam H
+
dominan, maka
kesetimbangan akan bergeser kekiri,
hingga [Ind
-
] menurun dan [H Ind]
meningkat, dan yang muncul adalah
warna H Ind yang tak mengalami
disosiasi (warna A).
Bila larutan dalam suasana alkalis, maka
[H
+
] menurun, kesetimbangan bergeser
kekanan dan yang muncul adalah
warna [Ind
-
] yang terdisosiasi (warna B).



Dari persamaan diatas;
[HInd]
[H
+
] = K
ind --------------


[Ind-]
[bentuk terdisosiasi]
= K
ind ---------------------------------------

[bentuk tak terdisosiasi]






[Ind
-
]
Shg: pH = pK
ind
+ log

---------
[H Ind]

pH pada inilah yang paling cocok untuk
pengamatan perbedaan warna
indikator.

Mata manusia hanya dapat mengamati
perubahan warna antara perbandingan
1/10 dan 10/1 untuk [warna B/warna A].
Misal: bromtimol biru mempunyai pK
ind

=7. Indikator ini mempunyai warna asam
kuning dan warna basa biru.
Jika [warna B] / [warna A] = 1/10.
pH = 7 + log 1/10 = 6

Indikator Universal (multiple range indicator)
Indikator universal digunakan untuk
keperluan analisis kualitatif -> mengetahui
pH secara kolorimetris.
Misal: 0,1 g PP + 0,2 g MM + 0,3 g KM + 0,4 g
BB + 0,5 g BT; dilarutkan dlm 500 ml alkohol
absolut dan ditambahkan NaOH 0,1 N tetes
demi tetes sampai warna -> tetap kuning.
Perubahan warna:
pH = 2 (merah), pH = 4 (orange), pH 6
(kuning), pH = 8 (hijau), pH = 10 (biru)

* Grafik Titrasi Netralisasi
Dalam prose netralisasi baik proses
asidimetri maupun proses Alkalimetri
besarnya perubahan [H
+
] dalam lart
selama berlangsungnya proses titrasi
adalah sangat penting, terutama perub
[H
+
] didaerah sekitar ttk ekivalen.

Dengan menget besarnya perub [H
+
]
/pH lart disekitar ttk ekivalen dpt
digunakan unt memilih dan menentukan
suatu jenis indikator yang paling sesuai.
Untuk suatu proses titrasi, artinya dengan
menggunakan lart indikator yang telah
terpilih tsb, -> kesalahan titrasi dapat
diusahakan sekecil mungkin shg dapat
abaikan.
Untuk menentukan besarnya [H
+
] atau
pH larutan selama berlangsungnya
proses titrasi, dapat digunakan rumus pH
lart. Buffer dan rumus pH larutan garam
terhidrolisa.
Rumus-rumus tsb adalah:
a. Untuk buffer dr asam lemah dan
garamnya;
[Garam]
pH = pKa + log ------------
[Asam ]
b. Untuk buffer basa lemah dan
garamnya;
[Garam)
pH= pKw pKb log ---------
[ Basa]
c. Untuk garam terhidrolisa dr asam
lemah dan basa lemah:

pH= pKw + pKa + log [garam]
d. Untuk garam terhidrolisa dari basa
lemah dan asma kuat;
pH= pKw - pKb - log [Garam]

e. Untuk garam terhidrolisa dari asam
lemah dan basa lemah;
pH= pKw + pKa - pKb.



Kurva Titrasi
Bila larutan asam dititer dengan larutan
basa, maka :
- Sebelum titrasi dilaksanakan titrat
mempunyai pH ttt. Harga pH ini
merupakan titik awal.
- 1 tetes titran ditambahkan sampai 1
tetes menjelang TAT akan terjadi perb.
Harga pH, harga pH pada tiap perb.tsb
merupakan angka-angka yang selalu
naik dengan teratur.
Pada TAT pH akan menunjukkan angka
dimana semua telah dinetralkan dan
berlaku m-ek titran = m-ek titrat.
Bila titrasi diteruskan maka pH akan
menunjuk angka-angka yang naik,
sampai satu saat tidak dapat naik lagi.

Bila angka-angka tsb digambarkan dlm
koordinat cartecius dengan pH sbg
ordinat dan penambahan titran sbg
absis, dihubungkan satu sama lain
manfaat dari kurva adalah digunakan
untuk memilih indikator yang sesuai
pada titrasi asam basa tsb.
Contoh perhitungan (terlampir).

Dengan demikian indikator yang terpilih
hrs memenuhi bbrp syarat a.l:
a. Ind hrs berubah warna; tepat pada
saat titran menjadi ekivalen dg titrat.
b. Perub warna hrs terjadi scr mendadak,
agar tidak timbul keragu-raguan bagi
pengamat untuk menghentikan titrasi.
Perub warna mendadak akan
menunjukkan titik akhir yang tegas /
tajam. (tugas).

Você também pode gostar