Você está na página 1de 68

1

D A R A H
Volume darah dewasa : 6 8 % BB (liter)
1 liter darah t.a : - 0.46 RBC ( laki-2) / 46 %
hematokrit
- 0.41 RBC (wanita) / 41 %
hematokrit
Dalam 1 mm
3
darah terdapat :
5.200.000 SDM / eritrosit ( laki-2)
4.700.000 SDM / eritrosit (wanita)
4.000 10.000 leukosit
0.15 0.3. 10
6
trombosit / platelet
Sel-sel darah merah mampu mengkonsentrasikan Hb
dalam cairan sel - 34 gr / dl sel, sehingga bila hematokrit
normal 40 45 % maka pada laki-2 normal terdapat 16 gr
Hb / dl, wanita normal terdapat 14 gr Hb / dl.
Setiap gr Hb mampu berikatan dengan 1.39 ml oksigen,
sehingga laki-2 normal : 21 ml O2 dibawa dalam bentuk
gabungan dengan Hb pada setiap dl darah dan pada
wanita : 19 ml O2.
2
Fase cairan darah adalah : plasma, dengan osmolalitas
290 miliosmol/kg H2O dan mengandung 65 80 gr
protein / lt
Protein darah t.a : albumin (57%), o 1 globulin (4%), o 2
globulin (8%), | globulin (12%), c globulin (16%) dan
fibrinogen (3%)
Ketika darah membeku fibrinogen habis terpakai,
cairan yang tersisa adalah serum.
Fungsi darah :
Transpor dari bahan yang larut atau terikat secara
kimiawi (O2, Co2, bahan gizi, metabolic dll).
Transpor panas (naik / turun)
Penghantaran sinyal (hormon)
Penyangga (sebagai buffer ) cairan tubuh ke-
seimbangan asam basa
Pertahanan

3
Fungsi protein darah:
Pertahanan imun
Pemeliharaan tekanan osmotic
Transpor substansi yang tidak larut dalam air
(misal lemak lipoprotein)
Eritrosit / SDM :
Merupakan sel tidak berinti, elastis dan dapat
berubah bentuk
Dibentuk dalam sumsum tulang (fetus : dalam
limpa dan hati)
Membutuhkan besi, kobalamin dan asam folat
Imatur : berinti , masuk aliran darah inti hilang
Bentuk cakram bikonkaf
Ukuran 7.8 x 2.5 mikrometer dan 1 mikrometer
pada bagian tengahnya
Volume rata-2 SDM 90 95 mikrometer
3


4
Fungsi sel darah merah :
Utama, mengangkut O2 dan CO2 antara paru-2 dan
jaringan yang dilakukan oleh Hb
Yang lain, kandungan karbonik anhidrasenya
mengkatalisa reaksi antara CO2 dan H2O,
kemudian mengangkut dari jaringan ke paru-paru
dalam bentuk ion bikarbonat ( HCO3
-
) untuk
keseimbangan asam basa.
Produksi SDM dikontrol oleh mekanisme hormonal dan
susunan saraf pusat
Kekurangan O2 seluler / hipoksia : mengawali
produksi dan pelepasan hormon eritropoetin dari
glomerulus ginjal (90%) dan hati (10%) untuk
merangsang produksi SDM didalam sumsum
tulang
Produksi SDM meningkat hipoksia turun
eritropoetin turun
Susunan saraf pusat sumsum tulang
mengeluarkan simpanan SDM

5
Hematopoisis : Pembentukan sel-2 darah yang t.a
eritrosit, lekosit & trombosit

Berasal dari : sel primitif : pluripotential hematopoitic
stem cell
( sel induk hematopoitik : s.i.h )
~ koloni-2 sel drh jenis ttt
terj. proliferasi & maturasi



Penggandaan pendewasaan s.i.h
Juml. Sel sel drh matang &
memiliki sifat khusus

Proses di : - yolk sac
- Hati
- Limpa & sum-2 tlg.

6
s.i.h Pluri potential : sanggup berdiferensiasi menj.
semua macam sel darah & mampu mempertahankan
jumlah populasinya (self renewal capacity)

S.i.m
Mitosis ber-ulang-2 sel turunan
S.i.L (limfoid)

Sel T B
S.i.m


S.i. granulosit S.i. megakaryosit

S.i. eritrosit
S.i. monosit


7
Eritropoisis

yi. pembentukan eritrosit dr s.i.h
terj : yolk sac hati limpa SS tlg.
Dlm sirkulasi 4 bulan ( 120 hari )
Tua : dihancurkan oleh makrofag di limpa / hati
N : produksi erit = penghancuran erit
konstan
Zat yg diperlukan : as. Amino, Fe, Cu, B2, B6, B12 &
as. Folat
Fe : unsur penting dlm pembuatan Hb diangkut dlm
tubuh ol. protein transferin dari
Absorbsi usus
Cadangan Fe (hati, limpa & ss.tlg)
Penghancuran eritrosit
Bila transferin jenuh Fe sisa dibuang
Diatur oleh : hormon eritropoetin dr. ginjal


8
Komponen Darah dan Fungsinya
Komponen Fungsi
Plasma
Air (90%) Medium transpor
Membawa panas
Elektrolit Eksitabilitas membran
Distribusi osmotik cairan ECF dan ICF
Nutrients, wastes,gases,
hormos
Tidak ada fungsinya dalam darah, hanya diangkut
Protein plasma (6-8%) Mempertahankan tekanan osmotik
Penyangga
Albumin Transport subtances
Tekanan osmotik >>
Globulin
o dan |

Transport subtances
Faktor pembekuan
Inactive precursor molevules
Antibodi
Fibrinogen Inactive precursir untuk fibrin
9
Komponen Fungsi
Cellular elements Transport O2 dan CO2
Erythrocytes Leucocytes
Neuthrophyld Fagosit untuk bakteri dan debris
Eosinopphyls Penting untuk reaksi alergi, attack parasitic
worms
Basophyls Pelepasan hiatamin, hepatin
Monocytes Menjadi macrophage
Lymphocytes
B Lymphocytes Produksi antibodi
T Lymphocytes Cell mediated immue respons
Thrombocytes Hemostasis
10
Eritrosit

- Bentuk cakram bikonkaf : C 8 Um, tebal 2 Um
- Untuk alat transportasi O2 & CO2 didlm darah
- Tdk punya inti sel & organel
- Bersifat elastik mell. pemblh-2 kecil
- Mengandung : matrix protein sitoskeleton
- Juml. N : 5 juta / uL
Setiap erit. mengandung 200 300 jt molk Hb.
Setiap molk. Hb t.a : 4 rantai globin & 4 ggs heme
yang mengand. Fe, tiap molk. Hb, maksimum
mengangkut 4 molk. O2
: 16 gr / dl
Hb. Normal : 15 gr/dl
: 14 gr / dl

11
REGULASI PRODUKSI RBC

1. Oksigenasi jaringan
O2 jaringan + produksi RBC |
Misal :
Anemia ok : - perdarahan
- x-ray pada sutul
High altitude (O2) +
O2 transport + produksi RBC |
Kelainan sirkulasi yang menurunkan aliran
arah
misalnya : - Heart Failure
- penyakit paru
12
2. Erythropoietin
Hormon yang diproduksi oleh ginjal (90-95%)
oleh : - sel juxta glomerular
- dinding arteriola afferent
Suatu glycoprotein BM : 40.000
Pada Hypoxia Erythropoietin |
Menurunnya aliran darah pada ginjal Menaikkan
Tumor pada ginjal
Eritroprotein
Di udara, (O2) + : dalam beberapa menit s/d 24
jam produksi Eritropoietin |
Eritropoietin : merangsang proeritroblast
sampai dengan kebutuhan
O2 terpenuhi

13
Eritrosit melalui paru Hb.O
Hb. jenuh O2 merah
cerah
Oxygen carrying capacity darah :
Jumlah O2 yang dapat diangkut oleh 100 ml drh
Tiap gr. Hb mengikat 1, 3 ml O2 Hb N o.c.c : 15 gr / dl
x 1,34 ml O2 = 20 ml O2 / dl

Polisitemia : pe | eritrosit dari sirkulasi ( > 6 jt / ul)
3 terminologi
1. P. relatif : pe | (erit) tidak disertai pe | juml.
masa total erit - dehidrasi
- hemokonsentrasi
2. P. Vera : pe | (erit) disertai pe | masa total
akibat hiperaktivitas hematopoesis
sumsum tlg.
3. P. sekunder ( eritrositosis) : polisitemia fisiologis
respons adanya hipoksia arteri

14
Volume Darah

mengandung c.e.s (cairan dlm plasma)
Darah
c.i.s (cairan dlm sel drh. merah)
Vol. Darah : penting utk mengatur dinamika kardio-
vaskuler
60 % darah adl plasma
N : 8 % BB ( 5 lt)
40 % darah adl. SDM
Hematokrit :
Adl. Fraksi darah t.d. sel-2 darah merah
Ditemukan mell. sentrifugasi darah dlm tabung
hematokrit sp sel-2 mampat dibag. bawah
tabung.
N : 0.40
N : 0.36

Anemi berat : + s/d 0.10
Shg tidak cukup untuk mempertahankan
kehidupan >< polisitemia (Hmt Sp 0,65)

15
Perusakan Eritrosit


Erit. Tua
dihancurkan
RES ( hati / limpa )
M C
Hb

Heme globin
As. amino
Biliverdin Fe
transferin

Hiperbilirubinemi | Bilirubin Simpan/dipakai lagi(ferritin)
- | penghancuran erit diikat albumin
- peny. Hati Plasma
- sumbatan
sal. Empedu Hati


16
Bilirubin Plasma

hiperbilirubinemi hati

+ as. glukoronat

tanda-2 ikterus Sal. Empedu


usus


Stercobilin Urobilinogen

warna reabs. usus

feces ginjal urine

17
Hemoglobin
Adalah protein dengan BM 64.450
Terdiri dari 4 subunit, dimana tiap subunit berisi heme,
yang berkonjugasi dengan polipeptida
Heme : - disintesis dari acetic acid, dimana pyro-
lecompound berikatan dengan protopro-
firin. (protoporfirin IX + Fe heme)
4 heme + polipeptida hemoglobin o, |, .. dst.
Pada manusia dewasa hemoglobin tersusun dari :
2 subunit o HbA & 2 subunit | HbA + 4 Fe tiap Fe
mengikat 1 molekul O2.


18
Reaksi
Hb + O2 oksihemoglobin
(O2 berikatan dengan Fe didalam heme)

Afinitas dipengaruhi oleh : - pH
- suhu
- 2,3, DPG (difosfogliserol)
Hb + CO2 karboksihemoglobin
(karbonmonoksihemoglobin)
Afinitas HB terhadap O2 lebih rendah darpada CO2
Heme juga ditemukan di : - mioglobin
- red muscle
- sitokrom C
19
Zat Besi (Fe)
Fe diperlukan untuk membentuk :
Hb, miolobin , cytochrome axidase
Cytochrome peroksidase, katalase
Total Fe dalam tubuh : 4 - 5 gram,
65% di Hb
4 % untuk mioglobin
15 - 30 % di hepar & RES, untuk pembentukan
feritin dan hemosiderin
1 % untuk oksidasi intraseluler
Ekskresi Fe :
pada pria 1 mg/hari melalui feces
pada wanita 2 mg/hari terutama saat haid
20
Transport dan Penyimpanan Fe
Setelah diabsorbsi oleh usus

Fe
++
+ |-globulin Apotransferin

60 % disimpan dalam hepar Transferin
(dalam bentuk Fe+Apoferitin Transportasi di darah
Feritin Feritin )

Transferin sel membran reseptor eritroblast ke
mitokondria jadi heme. (bila transferin + severe
hipochromic anemia ( E RBC +, Hb +)

21
Metabolisme Fe
Bilirubin (diekskresi)










macrophage
Degrading Hb Free Fe
tissues
Ferritin di Hemosiderin
hepar

Heme
Free Fe Enzymes
Hemoglobin
Red cells
Transferin Fe
Plasma
Blood loss
0,75 mg Fe / hari
Fe ++ diabsorbsi
(oleh usus kecil
Fe diekskresi
0,6 mg / hari
22
Destruksi RBC
RBC tidak punya nukleus
ATP diperlukan untuk mempertahankan
pliabilitas (kelenturan) membran sel
transport ion melalui membran
bentuk Fe
++
(ferro) dalam Hb
mencegah oksidasi protein pada RBC
Bila RBC pecah Hb lepas difagosit o/makrofag,
destruksi terjadi di :
lien
hepar (sel kupfer)
sumsum tulang
Oleh makrofag, Fe dilepas untuk :
membuat RBC baru, atau
disimpan dalam bentuk ferritin di hati
Bagian ferritin dari molekul Hb olah makrofag diubah
menjadi pigmen empedu (bilirubin) dilepas kedalam
darah oleh hati diekskresi kedalam empedu.
23
ANEMIA
Yaitu kekurangan SDM , yang dapat disebabkan oleh karena
hilangnya darah yang terlalu cepat atau produksi SDM yang
terlalu lambat.
Macam-macam anemi :
1. Anemia akibat kehilangan darah/Anemia Hemoragis
Setelah perdarahan cepat cairan plasma diganti
dalam waktu 1 3 hari ( dengan konsentrasi SDM
yang rendah) SDM kembali normal dalam waktu 3
6 minggu.
Kehilangan darah kronis penderita tidak cukup
mengabsorbsi besi dari usus halus untuk membentuk
Hb secepat kehilangan darah terbentuk SDM yang
mengandung sedikit Hb anemia hipokromik
mikrositik
2. Anemia Aplastika : disebabkan aplasia sumsum tulang
sehingga sumsum tulang tidak berfungsi misal : oleh radiasi
sinar gamma ( bom atom ) , sinar X >>, bahan-2 kimia pada
industri tertentu, obat-obatan atau pada orang-2 yang
sensitive & keganasan.

24
3. Anemia Megaloblastik : bila salah satu faktor diantara vit. B12,
asam folat dan faktor intrinsik mukosa lambung tidak ada,
maka akan memperlambat produksi eritroblas dalam
sumsum tulang, akibatnya sel darah tumbuh besar
bentuknya aneh dengan membran yang rapuh dan mudah
pecah disebut megaloblas.
Terjadi pada :
Atrofi mukosa lambung ( anemia pernisiosa )
Gastrektomi total
Sariawan usus / intestinal sprue ( absorbsi asam kolat,
B12 dan senyawa B lain <<).
4. Anemia Hemolitik :
SDM abnormal ( biasanya ada faktor keturunan ), sel-
selnya rapuh dan mudah pecah waktu melalui kapiler /
limpa
Walaupun mungkin jumlahnya normal / >>, masa
hidupnya pendek anemia
Termasuk disini adalah :
Sferositosis herediter : SDM kecil, bentuk sferis,
tidak mempunyai struktur bikonkaf yang elastis
mudah robek

25
Anemia sel sabit : 0.3 1.0 % orang hitam di Afrika
Barat dan Amerika sel-selnya mengandung tipe Hb
yang abnormal, disebut Hb S oleh karena adanya
rantai | abnormal pada molekul Hb, yang bila terpapar
dengan O2 kadar rendah Hb mengendap menjadi
kristal-kristal panjang didalam SDM SDM jadi >
panjang dan memberi gambaran seperti bulan sabit.
Endapan Hb juga merusak membran sel sel rapuh.
Bila tekanan O2 jaringan rendah akan menghasilkan
bentuk sabit mudah robek penurunan tekanan O2
lebih lanjut bentuk makin sabit penghancuran
SDM meningkat hebat, beberapa jam kemudian
meninggal.
Eritroblastosis fetalis : SDM Rh janin diserang oleh
Ab darah ibu dengan Rh u . Ab ini menyebabkan SDM
janin rapuh robek anak lahir dengan anemia
berat.
Hemolisis oleh karena malaria atau reaksi dengan
obat-obatan.

26
5. Nutritional Anemia :
a. Anemia difisiensi Fe,
terjadi karena Fe dalam diet <, atau absorbsi Feyg
oleh GIT tidak adekuat
Jumlah RBC normal, tetapi Hb kurang ukuran
RBC kecil (mikrositer) dan kemampuan mentran-
sport O2 kurang.
b. Anemia difisiensi asam folat
Asam folat penting untuk sintesa DNA, yg berperan
dalam : - pembelian stemcell, dan
- pematangan RBC
Bila asam folat < E RBC yg berbentuk < normal
ukuran RBC > normal
(makositer), rapuh, kandungan
Hb normal.
Kesimpulan : E produksi RBC < normal
penghancuran RBC > cepat (rapuh)

27
6. Anemia Pernisiosa
Vitamin B12 penting untuk sintesa DNA yang
berperan dalam proliferasi dan maturasi sel.
Faktor intrinsik berikatan dengan B12
mekanisme transport khusus absorbsi B12 di
usus.
Anemia pernisiosa bukan karena kurang intake
B12 melainkan karena defisiensi faktor intrinsik
Bila absorbsi B12 kurang
E RBC < normal
ukuran > normal, rapuh

7. Renal Anemia
Terjadi karena sekresi eritropoietin dari ginjal
berkurang akibat penyakit ginjal. (eritropoietin
merupakan stimulus primer terhadap eritropoiesis)

28
Pengaruh Anemia terhadap sistem sirkulasi
(pada anemia berat) :
Viskositas darah turun s/d 1.5 x air ( N 3 x air )
Tahanan terhadap aliran darah turun jumlah darah yang
mengalir melalui jaringan dan kembali ke jantung >>>
Hipoksia oleh karena penurunan transpor O2 oleh darah
pembuluh darah jaringan perifer dilatasi jumlah darah yang
kembali kejantung meningkat curah jantung meningkat
beban kerja jantung meningkat.
Peningkatan curah jantung untuk mengatasi hipoksia. Tetapi
jika beraktivitas kebutuhan O2 jaringan meningkat
hipoksia jaringan meningkat gagal jantung akut.

Pengaruh polisitemia pada sistem sirkulasi :
a. Polisitemia viskositas darah meningkat aliran darah
dalam pembuluh lambat kecepatan alir balik vena ke
jantung menurun.
b. Polisitemia volume darah meningkat volume alir balik
vena meningkat.
Dari a dan b maka curah jantung pada polisitemia tidak berbeda
jauh dengan kondisi normal.

29
Lekosit / Leucocyte
dsbt juga sel drh putih ( s.d.p ) o.k tdk memp. pigmen
warna spt Hb.
Pembentukan s.d.p dsbt : Lekopoisis 2 cikal bakal :
Sel cikal bakal limfoid limfosit B & T
Sel cikal bakal mieloid sel-2 eosinofil, netrofil,
basofil & monosit
Poli morfonuklear lekosit ( Lekosit PMN) : lekosit dg
sitopl. bergranuler & inti sel berlobi-2 / segmentasi
netrofil, basofil & eosinofil
tumbuh & matang didlm SS. tlg.
Mononuclear lekosit ( Lekosit MN ) :
Sitopl. tidak bergranular, inti tdk berlobi, mis. monosit &
limfosit.
Limfosit awal tumbuh dlm ss.tlg. calon limf.B & T
Calon limf. T kel. Thymus limf. T limpa (
proliferasi )
Calon B jar.limf.usus limpa & ss.tlg. Limf.
B.
Fs. lekosit : Menyerang agen yg masuk tubuh meru-
pakan bag. dr. sist. pertahanan seluler
yi. fagositosis, detoksikasi & memben-
tuk Ab.

30
LEUCOCYT
Fungsi : - pertahanan tubuh
- phagositosis
- respon imun (produksi Ab)
Macam :
Polymorphonuclear granulocyt :
Neutrophyl 62,0 %
Eosinophyl 2,3 %
Basophyl 0,4 %
Mononuclear agranulocytes :
Monocyt 5,3 %
Lymphocyt 30 %
Jumlah normal leucocyt 7000/mm3

PRODUKSI LEUCOCYT
Berasal dari undifferenciated stem cells
Granulocyt dan monocyt diproduksi di sumsum tulang
Lymphocyt diproduksi di organ lymphoid (lymphnode
& tonsil), sedikit di sumsum tulang

31
Lifespan
Granulocyt :
4 - 8 jam dlm sirkulasi
4 - 5 hari dlm jaringan

Monocyt :
sangat pendek di sirkulasi
jaringan membesar menjadi macrofag jaringan
( 1 bln)

Lymphocyt
dari lymph node kejaringan lymphe (bbrp.jam)
di jar.bisa 100-300 hari sampai 1 tahun

32
Sel Leucocyt yg bertanggung jawab terhadap
strategi pertahanan tubuh :

1. Neutrophyl phagositic
2. Eosinoiphyl untuk cacing
(allergic manifestation)
3. Basophyl sekresi : - histamin
- heparin
(allergic manifestation)
4. Lymphocyt :
a. B -ly ke plasma mensecresi antibody
untuk destruksi antigen
b. T -ly untuk cell mediated immunity des-
truksi non phagocytic : virus - invaded cells &
mutant cells
5. Monocyt dirubah jadi macrophag
33
Phagocytosis oleh neutrophyl :
Neutrophyl ; dapat memfagosit 5 - 20 bakteri.
Caranya dengan membentuk pseudopodia
phagosome

Phagocytosis oleh macrophag
Dapat memfagosit smp 100 bacteri
Dapat memfagosit partikel yang lebih besar

Neutrophyl dan macrophage mempunyai lysosome
yang berisi enzym proteolytic untuk mencerna bacteri
dan protein asing
Lisosome punya lipase untuk mencerna membran lipid
tebal dari bacteri tertentu
Pus adalah campuran dari jaringan mati, bacteri mati,
neutrophyl & macrophage mati dan cairan jaringan

34
Lekositosis : Pe | lekosit dlm sirkulasi ( > 10.000 / uL

Terjd pd :
1. fisiologis : neonatus kehamilan , menstruasi &
latihan berat
2. patologis : infeksi bakteri, malignansi
3. leukemia : peny. keganasan yg ditandai dg
proliferasi sel-2 hemo-poetik disertai gangg.
maturasi & fs. nya.

Lekopeni :

pe + lekosit dlm sirkulasi ( < 4000 / uL )
biasanya yang turun : netrofil netropenia o.k. ss.
tlg. mengalami gangg. fungsi ( sinar X, kena
sitostatika )
gejala : lemah , pertahanan tbh + mudah infeksi

35
Leukemia :
Produksi SDP yang tidak terkontrol disebabkan oleh mutasi
yang menjurus pada kanker sel mielogenosa / sel limfogenosa
leukemia tidak berfungsi untuk perlindungan , ditandai
dengan jumlah SDP abnormal yang berlebihan didalam sirkulasi.
Tipe leukemia :
1. Leukemia limfogenosa : produksi sel limfoid yang
bersifat kanker biasanya dimulai dari nodus limfe /
jaringan limfogenosa kemudian menyebar kearah tubuh
yang lain
2. Leukemia mielogenosa : dimulai dari produksi sel
meielogenosa muda yang bersifat kanker disumsum
tulang seluruh tubuh, sehingga SDP diproduksi
diperbagai organ extramodular terutama nodus limfe,
limpa dan hati. Kadang memproduksi sel yang
terdeferensiasi sehingga menghasilkan leukemia
netrofilik, eosinofilik, basofilik dan monositik
sifatkronis. Tetapi kadang-2 makin tidak terdeferensiasi
sifat akut.

36
Pengaruh leukemia pada tubuh :
Yaitu terjadi pertumbuhan metastatik dari sel leukemik pada
tempat abnormal didalam tubuh.
Dalam sumsum tulang berkembang menyerbu tulang
disekitarnya nyeri dan mudah fraktur
Menyebar ke limpa, nodus limfe, hati dan pembuluh darah
sel tumbuh cepat dan menginvasi jaringan sekitarnya
dengan menggunakan unsur metabolik jaringan
kerusakan jaringan
Pengaruh lainnya : infeksi, anemia berat, kecenderungan
perdarahan (trombosititopeni)
Jaringan leukemik memproduksi sel-2 baru dengan cepat
dengan menggunakan bahan metabolit jaringan (terutama
asam amino dan vitamin) sehingga seluruh tubuh
mengalami kelaparan metabolik meninggal.
37

Peradangan :
Pelepasan berbagai substansi yang menimbulkan peru-
bahan sekunder didalam jaringan oleh jaringan yang terluka
akibat trauma, bakteri, bahan kimia, panas atau fenomena
yang lain.
Ditandai dengan :
1. Vasodilatasi pembuluh darah lokal aliran darah
setempat >>
2. Peningkatan permeabilitas kapiler disertai kebocoran
cairan kedalam ruang interstitial
3. Pembekuan cairan didalam ruang interstitial oleh
fibrinogen dan protein lainnya dari kapiler
4. Migrasi sejumlah besar granulosit dan monosit kedalam
jaringan
5. Pembengkakan sel jaringan.

38
Produk jaringan yang menimbulkan reaksi peradangan
adalah :
Histamin, bradikinin, serotonin, prostaglandin, beberapa
macam produk reaksi sistem komplemen, produk reaksi
sistem pembekuan darah dan berbagai substansi hormonal
yang disebut limfokin yang dilepas oleh sel T yang tersensi-
tisasi. Produk-2 tersebut akan mengaktifkan sistem makro-
fag dengan kuat makrofag segera melahap jaringan yang
telah dihancurkan.

Pembatasan / Walling Off efek peradangan :
Adalah pembatasan area yang terluka dari jaringan
yang tidak mengalami radang
Akibatnya akan menunda penyebaran bakteri atau
produk toksik
Pertahanan pertama dilakukan oleh makrofag dalam
beberapa menit setelah peradangan dimulai
Sebagai pertahanan kedua adalah netrofil dalam jam-2
pertama setelah peradangan dimulai. Kadang sampai
terjadi netrofilia , yang disebabkan produk
peradangan aliran darah sumsum tulang
menggerakkan netrofil sirkulasi


39
Bersamaan netrofil sebagai pertahanan ketiga yaitu
monosit darah juga memasuki area peradangan, yang
kemudian dalam waktu yang lambat akan membesar
menjadi makrofag untuk memfagositosis jauh lebih
banyak bakteri
Garis pertahanan keempat adalah : peningkatan
produksi granulosit dan monosit oleh sumsum tulang.

Nanah :
Adalah campuran dari berbagai jaringan nekrotik, netrofil
mati, makrofak mati dan cairan jaringan. Terdapat dalam
rongga diantara jaringan yang meradang. Setelah proses
infeksi ditekan nanah mengalami autolisis dan
diabsorbsi kedalam jaringan sekitar.

40

Trombosit (Platelet)
bentuk bulat kecil / cakram oval , C 2 4 u mt, C 2 4
um , tdk berinti, bergranula, vesicle (+), microtubule &
mitochondria
juml. dlm sirkulasi : 150.000 450.000 / uL
usia : 8 12 hari
fs.utama : dlm hemostasis yi.mekanisme tbh. unt.
mempertahankan agar drh tetap cair & berada dlm
sirkulasi
dibentuk dlm sumsum tulang dr megakariosit
permukaan membran sel terdapat lapisan glikoprotein
sehingga trombosit tdk melekat pd endotel normal,
tp melekat pd dinding pembuluh / endotel yg terluka
atau pd jar. kolagen bag. dlm pemblh darah yg terbuka

41
membran juga mengand. fosfolipid sbg aktivator
pembekuan
dlm sitoplasmanya tdpt faktor-2 aktif
- seperti :
1. aktin & miosin juga prot. kontraktil tromboplastin
shg trombosit berkontraksi
2. sisa ret. endoplasma & app. Golgi yang
mensintesis berbagai enzim & menyimpan ion Ca
++

3. mitochondria & sist. Enzim & yang mampu
membentuk ATP & ADP
4. sist. Enzim, yang mensintesis prostaglandin
5. protein faktor stabilisasi fibrin
6. f. pertumbuhan penggandaan & pertumbuhan sel
endotel p.drh, sel otot p.drh & fibroblas pertum-
buhan sel-2 memperbaiki ddg p.drh yang rusak

42
Gol. Darah

Perbedaan gol. darah setiap orang disebabkan o.k
adanya Antigen ( Ag ) dsbt juga aglutinogen pd dinding
erit & adanya antibody spesifik ( Ab ) dsbt juga
aglutinin didlm plasmanya

drh. donor + resipien

Tdk cocok transfusi
o.k terj. aglutinasi

- Ag.adalah molk.yang dianggap asing merangsang
reaksi mekanisme pertahanan spesifik ( Ab )

Gol. Drh. ABO

Gol. Drh. Ag. Ab.
O - Anti A & anti B
A A Anti B
B B Anti A
AB AB -
43
Reaksi silang

penting dikerjakan sebelum transf. darah.
eritrosit & serum atr donor & resipien direaksikan scr
silang invitro
r.s. mayor : erit. donor + serum resipien
r.s. minor : serum donor + erit. resipien
r.s. mayor : ada / tidaknya aglutinin res. yg
mungkin merusak erit. donor
r.s. minor : ada / tidaknya agglutinin donor yang
mempengaruhi erit. resipien.

Aglutinin donor dlm sirkulasi sangat diencerkan ol.
plasma res < berbahaya
r.s. minor dianggap kurang penting


44
Gol. Drh. Rhesus

Ag. gol. darah Rh, biasanya memp. antigenisitas lemah,
kec. Ag D dsbt. Ag. Rh
Ag Rh dlm erit gol. Rh
Ag Rh u dlm erit gol. Rh u
N : Ab. Anti Rh, tdk tdpt dlm plasma
gol. Drh Rh negatif
terpapar gol.drh Rh dari transfusi atau drh
bayi waktu lahir

reaksi pembentukan Ab. Anti Rh
terpapar lagi Rh

darah tsb akan dihancurkan ol. Ab. anti Rh


Ibu Rh u bayi Rh kehamilan baik o.k drh bayi
Placenta ibu. Waktu persalinan jar. placenta
rusak drh bayi ke ibu.
imunitas ibu membentuk Ab anti Rh
beberapa tahun kemudian
ibu hamil II, bayi Rh anti Rh ibu kebayi
menghancurkan drh bayi anemia hemolitik
Erythroblastosis fetalis

45

HEMOSTASIS

Yi. pencegahan hilangnya darah, bila pemb. darah
mengalami cedera atau pecah

Melalui beberapa cara :
Ada 4 langkah :
1. Spasme
2. Pembentukan platelet plug
3. Koagulasi
4. Pembentukan jaringan fibrous

46

1. Spasme P.darah :
Reflex saraf o.k rasa nyeri / impuls dr.
p.drh yang rusak
P. drh pecah Spasme miogenik setempat o.k
kerusakan ddg p. drh
Factor humoral setempat dr. jar. yang
kena trauma & trombosit darah
melepas
Vasokonstriktor tromboxan A2
Makin parah kerusakan makin hebat spasmenya


Aliran darah dr p. drh yg pecah <<

47
2. Pembentukan sumbat trombosit
Terjadi pd perlukaan pbl. drh. yang berukuran kecil-2 yg
terjadi tiap hari
Tromb luka pbl. drh tromb.bengkak irreg. dg. tonjolan
, kontraksi protein kontraktil pele-pasan granula-2 dg
factor aktif trombosit lengket pd luka keluar ADP &
tromboksan A2 mengaktifkan tromb-2 yang lain
saling melekat sumbat tromb. + benang-2 fibrin
sumbat rapat kuat
Trauma permanen endotel tidak utuh platelet kontak
dengan serum kolagen agregasi platelet melepaskan
zat kimia (ADP) permeabilitas platelet disekitarnya
menjadi lengket menempel pada agregat sebelumnya
Proses agregasi dipacu juga oleh pembentukan TXA2,
TXA2 secara :
langsung : memacu terbentuknya agregasi pla-telet
tidak langsung : merangsang agregasi
platelet lebih lanjut melalui perangsangan ter-hadap
pelepasan ADP.
48
3. Pembekuan darah pd pbl.darah yang rusak
Trauma pbl. drh hebat terbentuk dlm waktu 15-30
Trauma pbl.drh kecil terbentuk dlm waktu 1-2

Proses : Pbl. drh rusak zat activator
Tromb. & prot. drh melekat pd ddg pbl.
drh. rusak
3 6
diisi ol. bekuan drh retraksi
20-1 jam bekuan
t.u. ol tromb.

Menutup luka

4. Pembentukan jaringan ikat 2 proses
bekuan diinvasi ol. fibroblast mebentuk jar. ikat pd
seluruh bekuan
penghancuran bekuan oleh aktivasi zat khusus dlm
bekuan bila bekuan itu luas

49
Mekanisme Pembekuan Darah
Teori Dasar : Tergantung dr keseimbangan antara Pro
koagulan & Antikoagulan
Normal : Antikoagulan > dominan drpd koagulan
darah tidak membeku
Pbl.drh rusak: Prokoagulan teraktivasi > aktivasi anti
koagulan bekuan
3 Langkah Pembekuan :
1. Rangkaian reaksi kimiawi yang kompleks dengan lebih
dari 12 faktor pembekuan terbentuk komplek
substansi teraktivasi disebut activator protrombin :
sebagai respon terhadap rupturnya pembuluh darah /
kerusakan darah.
2. Aktivator protrombin : mengkatalisa perubahan
protrombin menjadi trombin
3. trombin sebagai enzim, mengubah fibrinogen menjadi
benang-2 fibri yang merangkai trombosit sel darah dan
plasma membentuk bekuan.
50
Clotting Factors

F I : Fibrinogen
F II : Prothrombin
F III : Tissue thromboplastin
F IV : Calcium
F V : Proaccelerin ; labile factor
Ac globulin (Ac-G)
F VII : Stable F
F VIII : Antihaemophilic F.A
F IX : Antihaemophilic F.B
F X : Stuart Power Factor
F XI : Antihaemophilic F.C
F XII : Hagemam F
F XIII : Fibrin stabilizing F
51
Protrombin

Aktivator protr Ca
++



Trombin


Fibrinagen Fibrinogen monomer

Ca
++


Benang-2 Fibrin
Trombin factor
stabilisasi fibrin
yg teraktivasi
( XIII a )

Benang Fibrin yang saling
berikatan


Skema perub. Protrombin : trombin & polimerisasi
fibrino-gen benang fibrin
52
(1) Cedera jaringan

Factor jaringan

(2) VII VIIa


X X teraktivasi


Ca
++

(3) Fosfolipid V
Trombosit activator
Protrombin
Protrombin trombin

Ca ++


jalur ekstrinsik sbg awal pembekuan darah
53




(1) XII XII teraktivasi
prekalikreain
(2) XI XI teraktivasi
Ca
++


(3) IX IX teraktivasi

VIII
Trombin

VIII a Ca ++
(4) X X teraktivasi

(5) Ca
+

trombin

V



Kerusakan darah atau
berkontak dengan kologen
Fosfolipid
trombosit
54


Aktivator
protrombin
Fosf.tromb.

Protrombin tromb.


Ca
++



jalur intrinsik sebagai awal pembekuan darah
55
Peranan Ion Kalsium
mempermudah / mempercepat semua reaksi
tanpa Ca
++
pembekuan drh tdk terjadi
jk perlu mencegah pembekuan dg me + ( Ca
++
) yi
deionisasi Ca
++
dg ion sitrat
mengendapkan Ca
++
dg ion oksalat
Antikoagulan Intravaskular
1) Faktor-2 di Permk. Endotel
a) licinya permk endotel aktivasi kontak dr
sistem pembekuan intrinsik
b) lapisan glikokalix yi. mukopolisack yg diabs.
kepermk bag. dlm endotel
sifat
menolak ].
pembekuan & tromb. aktivasi pembekuan.
c) Protein berikatan dg membran endotel yi
trombomodulm yg mengikat trombin complex
trombomodulin trombin
Memperlambat proses pembekuan
Mengaktifkan prot-plasma (prot.C) sbg antiko-
agulan shg aktifitas F V & VIII yg
teraktivasi dimatikan

56

Bila ddg endotel rusak, maka :
Kelicinan permukaan mengaktifkan
Lap. trombomodulin
glikokalix hilang ] XII & trombosit


Proses pembekuan
Jalur intrinsik

] . XII & trombosit kontak dg kolagen subendotel
pengaktifan > hebat.

2) Antikoagulan yg menghilangkan trombin dr. darah
a. benang-2 fibrin yg terbentuk selama proses
pembekuan
85 90 % trombin diadsorbsi kedlm benang-2
fibrin penyebaran trombin kedarah penye
bar an bekuan >>
trombin yg tdk terabs anti trombin III
12-20

inaktifitas trombin

57

b. complex heparin & antitrombin III
heparin, sebag.besar dibentuk ol. sel mast basofil dr
jar. ikat perikapiler seluruh tubuh
kadar dlm darah rendah berfs. sbg antikoag.dlm
kondisi fisiologik.
Complex heparin & antitrombin III juga meng-
hilangkan factor-2 pembekuan yg teraktivasi, mis. ]
IX, X, XI & XII
Sifat antikoag.heparin sendiri kecil antitrom III me
| efektivitas anti tr. III dlm menyingkirkan trombin.
58

Sistem Plasmin

Prot.plasma / Plasminogen / Profibrinolisin
teraktivasi
Plasmin / fibrinolisin ( Enzim proteolitik)

Mencerna benang-2 fibrin, fibrinogen, ] V, VIII, XII &

protrombin
melisis bekuan

Pembersihan bekuan



Penting dlm pembuangan bekuan-2 kecil membuka
kembali pemblh drh kecil yg tersumbat bekuan


59
Keadaan yg dapat menimbulkan perdarahan hebat
1. perdarahan akibat defisiensi vit.K
2. Hemofilia
3. Trombositopeni

1. Vit. K : disintesis dlm usus ol.bakteri flora usus

Def. Vit. K :
Terj.pd peny.hati kegagalan hati mensekresi empedu
ke GIT gangguan abs.lemak ( pd GIT)
def.vit.K
Pembentukan ]. Pembekuan yi protrombin , ] VII, IX & X
(didlm hati) perdarahan
Tx / Vit. K inj / tablet

2. Hemofilia :
Adalah kecenderungan perdarahan yang hampir
seluruhnya terjadi pada
85 % o.k def . ] VIII H (A) / H Klasik
15 % .k def . ] IX
kedua ] tsb. Diturunkan scr resesif mell. chr (X)
Perdarahan biasanya terjadi oleh karena trauma misal
cabut gigi.

60
(X X)

def N


carrier H


H carrier

komponen besar : BM jutaan
def

peny. Wille-
F. VIII brand
komponen kecil : BM 230.000
def
peny. Hemo-
filia klasik

komponen ini penting untuk jalur pembekuan
intrinsik.
Tx / F VIII inj ( diambil dr drh man / hasil rekayasa gen).

61
3. Trombositopeni : tromb. dalam sirkulasi sangat
sedikit. Perdarahan berasal dr venula-2 / kapiler-2 kecil
timbul bintik-2 perdarahan diseluruh jar. tubuh
bercak-2 kecil ungu dikulit dsbt trombositopeni
purpura.
Tx/ Transfusi darah lengkap segar

Trombosit diperlukan untuk menutup kebocoran-2 kecil di
kapiler dan pembuluh darah kecil. Perdarahan tidak
terjadi sampai jumlah trombosit turun dibawah 50.000 /
u ltr. Dibawah 10.000 / u ltr biasanya meninggal.

Trombositopenia idiopatik : terdapat antibody spesifik
yang emenghancurkan trombosit itu sendiri, bisa juga
sebagai akibat dari efek autoimun terhadap trombosit
sendiri. Kadang terjadi setelah transfusi.

62
Penyebab kelainan Perdarahan
Bawaan / didapat
Melibatkan 3 atau salah 1 dari mekanisme untuk
hemostatis

1) Kelainan pembuluh darah
Kerusakan endotel kapiler purpura
(perdarahan kapiler & selaput lendir akibat
perdarahan-2 kecil yang disbt petechiae)
Bila tidak berhubungan dg juml. Trombosit dsbt.
purpura non trombositopeni
dengan penyebab :
Kel. Fs.trombosit : trombostenia,
trombositopati
Obat-2an & bh.kimia : tlg, Fenasetrin, salisilat
Infeksi : typhoid fever
Reaksi alergi
Avitaminosis C
Purpura senilis
Purpura simplex
63
2) Kelainan trombosit (kuantitatif maupun kualitatif)
sejumlah besar eritrosit lolos mell. ddg. p.d
petechiae / echimoses
a. Kel. kuantitatif :
1. Pe + produksi o.k.gangg. ss. Tlg penyebab : obat-
2 an , radiasi, keganasan, ke (-) as.folat / B
12
dll.
2. Pe | destruksi o.k mekanisme imun ITP , AIHA,
SLE
3. Pemakaian trombosit >>
digunakan untuk pembekuan
trombositopeni. Misal pada DIC, - Giant
Hemangioma
4. Pengenceran trombosit
misal pada darah simpan, pemakaian plasma
expander >> (dextran, gellatin dll)
Solusi : pemberian 5 labu darah simpan + 1 labu
darah segar.
64
b. Kel. Kualitatif :
1. Trombositemia : pe | juml.tromb.dlm peredaran
darah o.k trombo sitosis menetap,
(kel.micloproliferatif) dengan gangg.pd.fs.tromb.
jumlah thromb. | s/d 14.000.000/ml.darah dengan
gangg.fs. Agregasi perdarahan
2. Trombastenia / peny. Glanzmann :
Suatu kel.bawaan yang diwariskan autoresesif
ditandai kecenderungan perdarahan
spt.memar,epistaxis, menoorhagi, dll.
Diduga : kel.dinding trombosit & pe + kadar
fibrinogen didlm trombosit.
3. Trombositopati : kel.tromb. Pada mekanisme
pelepasan faktor trombosit 3 / Platelet Faktor 3 atau
kadar PF3 < kegagalan hemostatis misal.pd SLE,
ked.mieloproliferatif, peny.hati menahun
65
3) Kel f. pembekuan darah
1) Kel. F.pembekuan bawaan
a. Hemofilia A ke (-) F VIII 85% dr.kel.
-- ,, -- B - -- ,, -- IX f.pemb.bawaan
Keduanya diwariskan mell.Sex linked
Keduanya tdpt hemarthrosis berulang
artritis kronik & kerusakan sendi.
b. Peny. Van Willebrand
Diwariskan scr.autosomal dominan
Terj. pe + F VIII (ringan sedang ) &
gangg.adhesi trombosit.
Gejala klinik : epistaksis, menoragia,
perdarahan mukosa, perdarahan dlm
kulit, hemarthrosis jarang.

2) Kel.f. pembekuan didapat :
a. Peny.hati kerusakan jaringan hati yang
luas, dg gangg.faal.hati pe + F.I, II, VII, IX
& X ( dihasilkan hati) kegagalan
hemostasis.

66
b. Kekurangan vit. K
misal pada obstruksi sal.empedu, steatorea sintesa
dr. Fp. II, VII, IX & X +
c. Disseminated Intravascular Coagulation : DIC adl.suatu
proses patologik krn adanya trombin dlm.sirkulasi yang
mengakibatkan deposit fibrin dlm mikrosirkulasi,
terpakainya bbrp.f.koagulasi, agregasi trombosit & pe |
fibrinolisis
Penyebab :
masuknya zat-2 yang dpt merangsang terbentuknya
bekuan didlm sirkulasi bekuan intra vaskular yang
meluas.
Misal :
Tromboplastin jar.memasuki sirkulasi (retensi fetus
yang mati, luka bakar yang luas)
Bhn asing yang beredar dlm darah : septikemia,
komplex Ag-Ab, emboli lemak dll.
Enzim proteolitik yang memasuki sirkulasi, misal
racun ular.

67
Perdarahan pada DHF : 3 jalur
1) Hemoragik diatesis : vaskulopati & trombositopeni
petechiae & DIC
hematemesis & melena
2) Pe | permeabilitas kap. : akibat dr mediator vasoaktif &
plasma leakage
3) DIC yang disertai me | tromboplastin yang beredar
syok, asidosis & trombositopeni.
68
TROMBOEMBOLIK
Trombus : bekuan abnormal yang terbentuk dalam pembuluh
darah
Darah yang mengalir akan melepaskan bekuan darah dari
tempat perlekatannya kemudia bekuan akan mengalir bebas
disebut : embolus, yang akhirnya tersangkut pada pembuluh
yang sempit
Embolus dari arteria besar / jantung kiri akan menyumbat
arteria sistemik yang lebih kecil / arteriol dalam otak, ginjal,
dll.
Embolus dari sistem vena dan jantung kanan akan masuk ke
pembuluh paru dan akan menyebabkan embuli pada arteria
pulmonalis

Penyebab tromboembolus :
1. Permukaan endotel pembuluh yang kasar misal pada
arteriosclerosis, infeksi atau trauma, ini akan mengawali
proses pembekuan
2. Bila darah yang mengalir sangat lambat, akan terbentuk
trombin dan prokoagulan yang tinggi sehingga terjadi proses
pembekuan ( bila darah mengalir cepat maka prokoagulan
dengan cepat akan bercampur dengan sejumlah besar darah
yang akan dihilangkan waktu melalui hati).
Bekuan umumnya dihilangkan dari darah oleh sistem makrofag
terutama oleh sel-sel Kupffer hati.

Tx / transfusi darah lengkap segar.

Você também pode gostar