Você está na página 1de 41

OLEH :

SANDRA TRI SEPTARI NI


6 ELC
ANALISA PERHITUNGAN SETTING RELAI
ARUS LEBIH PADA PENYULANG BEO
DI GARDU INDUK SEDUDUK PUTIH
Perumusan Masalah
Menganalisa setting relai arus lebih pada penyulang
Beo di Gardu Induk Seduduk Putih dengan
memasukkan data-data peralatan pengaman pada
penyulang tersebut ke rumus perhitungan yang ada,
guna mendapatkan nilai setelan relai arus lebih yang
sesuai.

Tujuan
Untuk mengetahui besaran nilai arus gangguan
hubung singkat pada distribusi 20 kV
Untuk mengetahui nilai setting relai arus lebih yang
tepat untuk dipasang pada penyulang Beo di Gardu
Induk Seduduk Putih
Untuk mengetahui waktu kerja relai terhadap titik
gangguan tertentu pada penyulang Beo di Gardu
Induk Seduduk Putih
Untuk mengetahui perbandingan nilai perhitungan
setting relai arus lebih dengan nilai setting yang ada
di lapangan.

Manfaat
Dapat mengetahui besaran arus hubung singkat pada
penyulang Beo di beberapa titik tertentu, sehingga
potensi bahaya akibat gangguan hubung singkat dapat
dihindari.
Dapat mengetahui nilai setting yang tepat untuk
dipasang pada relai, sehingga relai arus lebih dapat
bekerja cepat apabila terdapat gangguan hubung singkat.
Dapat menjelaskan waktu kerja relai terhadap titik
gangguan tertentu pada penyulang Beo di Gardu Induk
Seduduk Putih
Dapat menjelaskan perbandingan perhitungan nilai
setting dengan nilai setting yang ada di lapangan

Pembatasan Masalah
Difokuskan pada nilai setelan yang tepat untuk
diterapkan pada relai arus lebih yang terdapat di
penyulang Beo, Gardu Induk Seduduk Putih.

Metode Penulisan
Metode Literature
Metode Pengamatan
Metode Interview
Prosedur Perhitungan
Tahap 1 : Memasukkan data MVA trafo dan tegangan
sisi sekunder, menghitung nilai reaktansi trafo. Apabila
nilai reaktansi dihasilkan, dilanjutkan ke tahap kedua.

Tahap 2 : Memasukkan data Z, dan panjang
penyulang. Menghitung nilai impedansi. Apabila nilai
impedansi dihasilkan, lanjut ke tahap ketiga.

Tahap 3 : Memasukkan data I,V, dan Z. Menghitung
nilai arus hubung singkat. Apabila tidak terjadi error,
maka dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Prosedur Perhitungan
Tahap 4 : Memasukkan nilai arus hubung singkat yang
didapatkan, dan menghitung nilai setting arus dan TMS
relai arus lebih. Apabila nilai didapatkan maka
dilanjutkan ke tahap lima.

Tahap 5 : Memasukkan nilai setting berdasarkan
perhitungan dan membandingkan dengan nilai setting
yang diterapkan di lapangan.

Tahap 6 : Menganalisa perbandingan antara kedua
nilai tersebut.


Prosedur Perhitungan
Flowchart Perhitungan
Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat
Perhitungan Impedansi Sumber
Perhitungan Reaktansi Transformator
Perhitungan Impedansi Penyulang
Perhitungan Impedansi Ekivalen Jaringan
Perhitungan Impedansi Sumber
Data hubung singkat pada Gardu Induk Seduduk Putih sebesar 645,1 MVA

Sisi 70 kV





Perhitungan Impedansi Sumber
Sisi 20 kV

Perhitungan Reaktansi Transformator
Impedansi transformator tenaga I 20 MVA sebesar 9,8%


Perhitungan Reaktansi Transformator
Reaktansi Urutan Positif, Negatif
Reaktansi Urutan Nol
Perhitungan Impedansi Penyulang
Penyulang Beo dengan total panjang penyulang
11,876 km. Dengan klasifikasi :

Kabel SKTM 240 = 0,035 km
Kabel AAAC 150 = 5,832 km
Kabel AAAC 70 = 6,009 km

2
mm
2
mm
2
mm
Perhitungan Impedansi Penyulang
Nilai impedansi urutan positif, negatif, dan nol
menurut SPLN-64 Tahun 1985

SKTM 240 :

2
mm
AAAC 150 :

2
mm
Perhitungan Impedansi Penyulang
AAAC 70 :
2
mm
Sehingga didapatkan impedansi total :
Perhitungan Impedansi Penyulang
Impedansi urutan positif, negatif :
Perhitungan Impedansi Penyulang
Impedansi urutan nol :
Perhitungan Impedansi Ekivalen Jaringan
Impedansi ekivalen jaringan urutan positif dan
negatif :

Perhitungan Impedansi Ekivalen Jaringan
Impedansi ekivalen jaringan urutan positif dan
negatif berdasarkan panjang penyulang :
Perhitungan Impedansi Ekivalen Jaringan
Impedansi ekivalen jaringan urutan nol :
Perhitungan Impedansi Ekivalen Jaringan
Impedansi ekivalen jaringan urutan nol berdasarkan
panjang penyulang :
Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat
Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa
Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat
Gangguan Hubung Singkat 2 Fasa
Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat
Gangguan Hubung Singkat 1 Fasa ke Tanah
Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat
Kurva Perbandingan besaran nilai arus gangguan
hubung singkat 3 fasa, 2 fasa, dan 1 fasa ke tanah :
Penyetelan Relai Arus Lebih
Diketahui pada penyulang Beo transformator arus
yang terpasang mempunyai rasio 150/5 ampere, dan
relai arus lebih yang terpasang mempunyai
karakteristik Standard Inverse (Normal Inverse).


Penyetelan Relai Arus Lebih
Sisi Penyulang 20 kV
Setting Arus

o I beban = I maksimum transformator
= 267 A

o Iset (primer) = 1,05 x I beban
= 1,05 x 267 A
= 280,35 A

o Iset (sekunder) = Iset (primer) x

= 280,35A x

= 4,6


RatioCT
1
300
5
Penyetelan Relai Arus Lebih
Setting TMS (Time Multiplier Setting)

o t =


o TMS =

o TMS =

o TMS = 0,122 SI
1 ) (
. 14 , 0
02 , 0

Iset
If ault
TMS
14 , 0
) 1 ) ((
02 , 0
xt
Iset
If ault

14 , 0
3 , 0 ) 1 )
35 , 280
1 , 4473
((
02 , 0
x
Penyetelan Relai Arus Lebih
Sisi Incoming 20 kV

Data yang diperoleh :
Kapasitas = 20 MVA
Tegangan = 70/20 kV
Impedansi= 9,8%
CT rasio = 600/5 Ampere

Penyetelan Relai Arus Lebih
Setting Arus


o Iset(primer) = 1,05 x I beban
= 1,05 x 577,3
= 606,24

o Iset (sekunder) = Iset (primer) x

= 606,24 x

= 5,052

5
RatioCT
1
600
5
Penyetelan Relai Arus Lebih
Setting TMS (Time Multiplier Setting)


TMS =

TMS = 0,204 SI
14 , 0
7 , 0 ) 1 )
24 , 606
1 , 4473
((
02 , 0
x
Pemeriksaan Waktu Kerja Relai
Waktu Kerja Relai Pada Gangguan 3 Fasa
Pemeriksaan Waktu Kerja Relai
Waktu Kerja Relai Pada Gangguan 2 Fasa
Pemeriksaan Waktu Kerja Relai
Penyetelan Relai Gangguan Tanah
Sisi Penyulang 20 kV
Setting Arus
o Iset (primer)= 10% x (gangguan di 100% panjang penyulang)
= 10% x 186,17
= 18,617 A

o Iset (sekunder) = Iset (primer) x
= 18,617 A x
= 0,31 A

RatioCT
1
300
5
Pemeriksaan Waktu Kerja Relai
Setting TMS (Time Multiplier Setting)

o TMS =

TMS = 0,112 SI

14 , 0
3 , 0 ) 1 )
617 , 18
31 , 239
((
02 , 0
x
Pemeriksaan Waktu Kerja Relai
Sisi Incoming 20 kV
Setting Arus
o Iset (primer)= 8% x (gangguan di 100% panjang penyulang
= 8% x 186,17 A
= 14,89 A

o Iset (sekunder) = Iset (primer) x

= 14,89 x

= 0,124

RatioCT
1
600
5
Pemeriksaan Waktu Kerja Relai
Setting TMS (Time Multiplier Setting)
o t =


o TMS =

TMS =

TMS = 0,285 SI
) 1 ) ((
. 14 , 0
02 , 0

Iset
If ault
TMS
14 , 0
) 1 ) ((
02 , 0
xt
Iset
If ault

14 , 0
7 , 0 ) 1 )
617 , 18
31 , 239
((
02 , 0
x
Pemeriksaan Waktu Kerja Relai
Waktu Kerja Relai Pada Gangguan 1 Fasa ke Tanah

Perbandingan Hasil Perhitungan Dengan Data di Lapangan
Tabel nilai setting berdasarkan hasil perhitungan
dengan nilai setting yang terpasang di lapangan :

Você também pode gostar