Você está na página 1de 44

Bio syahrial 10310443.

P
Virus-virus yang ditularkan kepada
manusia/vertebrata melalui gigitan
vektor yang berupa arthropoda
Dilihat dari sukunya sangat beraneka
Host reservoirsnya adalah burung liar
dan mamalia kecil.
Beberapa penamaan virus
didasarkaan pada:
Jenis penyakit yang ditimbulkan
(yellow fever, dengue)
Geografi munculnya penyakit
pertama kali (st. Louis encephalitis,
west nile fever)
Encephalitis
Fever (kadang-kadang dengan
pendarahan/haemorrhage)

Dikenal ada:
Arbovirus encephalitis
Arbovirus fevers dan haemorrhagic
fevers
ARTHROPODA
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani :
Arthros = Sambungan ; Podos = Kaki
Kelompok Arthropoda dibagi menjadi beberapa filum :
1. Filum Onychophora
2. Filum Trilobita
3. Filum Chelicerata
4. Filum Uniramia
5. Filum Crustacea
Pemisahan ini didasarkan pada perbedaan struktur, susunan
kaki, apendik, perbedaan embriologi dan anatominya.
Filum Onychophora
Filum Onychophora tidak
dibicarakan lebih lanjut
karena semua
anggotanya hidup di
daratan, terutama tempat
yang lembab.
Filum Trilobita
Merupakan kelompok Arthropoda yang paling primitif, hidup di laut
dan melimpah pada zaman Palaeozoikum. Terdapat 4.000 spesies fosil.
Tubuh berbentuk lonjong dan pipih, di bagian dorsal terdapat 3 buah
lengkungan, karena adanya dua buah alur memanjang dari anterior ke
posterior. Pada kepala atau chepalon terdapat sepasang antena, empat
pasang apendik biramus dan adakalanya sepasang mata. Semua ruas
thorax juga mempunyai sepasang apendik biramus.
Anatomi Luar Trilobita
Anatomi
Dalam
Trilobita
Struktur virus
rhabdovirus mempunyai
morfologi bentuk
rode/bundar
Morfologi
Diameter 75 x 180nm
Glycoproteins cover p= 10nm
Genom single strand RNA,
BM 4,6 x 106
Mempunyai RNA polymerase
Contoh yang paling
prominent dari
rhabdovirus adalah
Rabies atau
penyakit anjing
gila. adalah
penyakit hewan
menular yang
disebabkan oleh
virus, bersifat akut
serta menyerang
susunan syaraf
pusat hewan
berdarah panas
dan manusia.
Rabies bersifat zoonosa artinya penyakit
tersebut dapat menular dari hewan ke
manusia
Rabies sangat berbahaya. Rabies belum
ada obatnya. Apabila gejala klinis sudah
timbul, selalu diikuti dengan kematian,
baik pada hewan maupun manusia.
Virus rabies masuk ke dalam tubuh
manusia atau hewan melalui:
Luka gigitan hewan penderita rabies
Luka yang terkena air liur hewan atau manusia
penderita rabies
1. Stadium Prodromal
Gejala-gejala awal berupa demam, malaise,
mual dan rasa nyeri ditenggorokan selama
beberapa hari.
2. Stadium Sensoris
Penderita merasa nyeri, rasa panas disertai
kesemutan pada tempat bekas luka. Kemudian
disusul dengan gejala cemas, dan reaksi yang
berlebihan terhadap rangsang sensorik.
3. Stadium Eksitasi
Tonus otot-otot dan aktivitas simpatik menjadi
meninggi dengan gejala hiperhidrosis,
hipersalivasi, hiperlakrimasi dan pupil dilatasi.
Bersamaan dengan stadium eksitasi ini
penyakit mencapai puncaknya, yang sangat
khas pada stadium ini ialah adanya macam-
macam fobi, yang sangat terkenal diantaranya
ialah hidrofobi.
4. Stadium Paralis
Sebagian besar penderita rabies meninggal
dalam stadium eksitasi Kadang-kadang
ditemukan juga kasus tanpa gejala-gejala
eksitasi, melainkan paresis otot-otot yang
bersifat progresif. Hal ini karena gangguan
sumsum tulang belakang, yang
memperlihatkan gejala paresis otot-otot
pernafasan.

Setiap ada kasus gigitan hewan menular rabies
harus ditangani dengan cepat dan sesegera
mungkin. Untuk mengurangi/mematikan virus
rabies yang masuk pada luka gigitan, usaha
yang paling efektif ialah mencuci luka gigitan
dengan air (sebaiknya air mengalir) dan sabun
atau diteregent selama 10-15 menit, kemudian
diberi antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat
merah
Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit,
kecuali jahitan situasi. Bila memang perlu sekali
untuk dijahit (jahitannya jahitan situasi), maka
diberi Serum Anti Rabies (SAR) sesuai dengan
dosis, yang disuntikan secara infiltrasi di sekitar
luka sebanyak mungkin dan sisanya disuntikan
secara intra muskuler.
Disamping itu harus dipertimbangkan perlu
tidaknya pemberian serum/ vaksin anti tetanus,
anti biotik untuk mencegah infeksi dan
pemberian analgetik
Meningitis
infeksi meninges.
Meninges :
membran yang
mengelilingi otak
dan sumsum
tulang belakang.
Meningitis adalah
infeksi yang
menular.
Dapat disebabkan oleh
mikroorganisme (seperti virus, bakteri, jamur,
atau parasit yang menyebar dalam darah ke
cairan otak),
luka fisik,
kanker, atau obat-obatan tertentu.
Dapat menyebabkan kerusakan kendali
gerak, pikiran, bahkan kematian.

Bakteri penyebab
meningitis
terbanyak
disebabkan oleh:
Hemophilus
influenzae,
Streptococcus
pneumoniae dan
Neisseria
meningitidis.
Penyebab meningitis terbagi atas
beberapa golongan umur:
1. Neonatus : Eserichia coli,
Streptococcus beta hemolitikus,
Listeria monositogenes
2. Anak di bawah 4 tahun : Hemofilus
influenza, meningococcus,
Pneumococcus.
3. Anak di atas 4 tahun dan orang dewasa
: Meningococcus, Pneumococcus,

Faktor predisposisi untuk terjadinya
meningitis:
Infeksi jalan napas bagian atas,
Otitis media,
mastoiditis,
Anemia sel sabit dan hemoglobinopatis
lain,
Prosedur bedah saraf baru,
trauma kepala, dan
pengaruh immunologis.

Jenis Meningitis :
Viral meningitis
Bakteri meningitis
Meningitis jamur
Agen penyebab

Invasi ke SSP melalui aliran darah

Bermigrasi ke lapisan subarahnoid

Respon inflamasi di piamatter, arahnoid,CSF
dan ventrikuler

Exudat menyebar di seluruh saraf cranial dan
saraf spinal

Kerusakan neurologist

Gejala awal meningitis bakteri mirip
dengan kondisi penyakit lain, dan
meliputi:
sakit kepala berat
demam
mual (rasa sakit)
muntah (yang sakit)
umumnya merasa tidak sehat
http://video.about.com/infectiousdiseases/Menin
gitis.htm


Jenis meningitis Glukosa protein Sel
Bakteri akut Rendah tinggi
PMNs,
sering> 300/mm
Virus akut Normal normal atau tinggi
mononuklear
<300/mm
Berkenaan dgn
penyakit TBC
Rendah tinggi
mononuklear dan
PMNs, <300/mm
Jamur Rendah tinggi <300/mm
Ganas Rendah tinggi
biasanya
mononuklear
Pemeriksaan fisik
leher kaku, sakit kepala parah, dan demam.
pembengkakan di mata, yang menunjukkan
tekanan intrakranial meningkat, dan ruam kulit.
Tes darah
Computed tomography (CT scan) atau
magnetic resonance imaging (MRI scan)
dari otak
Spinal tap
Menghilangkan infeksi dengan
menurunkan tanda-tanda dan gejala
Mencegah kerusakan neurologik
seperti kejang, tuli, koma, dan
kematian

Tekanan darah
Glukosa
Respirasi
RR dan HR
Volume output urin

Virus Herpes Simpleks adalah virus DNA
yang dapat menyebabkan infeksi akut
pada kulit yang ditandai dengan adanya
vesikel yang berkelompok di atas kulit
yang sembab.

Tersebar kosmopolit
Menyerang pria maupun wanita
HSV I biasanya terkena pada anak
HSV II terjadi pada dekade II atau III
berhubungan dengan peningkatan
aktivitas seksual
Famili : Herpesviridae
Subfamili : Alphaherpesvirinae
Genus : Simpleksvirus
Spesies : Virus Herpes Simpleks Tipe 1
dan Virus Herpes Simpleks Tipe 2


Pembagian tipe I dan tipe II berdasarkan
antigenic marker dan lokasi klinis (tempat
predileksi)
HSV-Tipe I biasanya menginfeksi daerah
mulut dan wajah (Oral Herpes),
HSV-Tipe II biasanya menginfeksi daerah
genital dan sekitar anus (Genital Herpes).
( mikrobiologi kedokteran,Jawetz,jilid 2,hal.87)
Daerah predileksi dikacaukan karena
adanya cara hubungan sexual seperti
orogenital

HSV-1 : menyebabkan munculnya
gelembung berisi cairan yang terasa nyeri
pada mukosa mulut, wajah, dan sekitar mata.
HSV-2: herpes genital ditularkan melalui
hubungan seksual dan menyebakan
gelembung berisi cairan yang terasa nyeri
pada membran mukosa alat kelamin



Jejas akibat Virus:
1.Partikel virus yang melakukan replikasi cepat
mempengaruhi beberapa aspek metabolisme
dan kerusakan sel
2. Mekanisme yang melibatkan reaksi imun
sehingga terjadi kerusakan sel
HSV I : ditransmisikan melalui sekresi oral,virus
menyebar melalui droplet pernapasan atau
melalui kontak langsung dengan air liur yang
terinfeksi

Struktur khas virus ( glikoprotein G )

berinteraksi dengan reseptor pada host

Terjadi replikasi virus

Virus sitolisis menggunakan ATP,ribosom,RNA peralihan,enzim & proses
biosintesis lain sel host untuk replikasi & menekan sel host)

sitolisis

Kerusakan dan kematian sel

nekrosis ( Robbins kumar jilid ,hal.11)
A.isolasi dan identifikasi virus
B.serologi
C. Multinucleated giant cells pada
pemeriksaan Tzanck smear
Pengobatan yang diberikan biasanya
berupa pengobatan suportif atau
simptomatik dan menjaga higienis yang
baik agar terhindar dari infeksi sekunder

Você também pode gostar