Você está na página 1de 22

ASCARIASIS

1341012191
Annajmiyatul Fitria
PENDAHULUAN
Askariasis disebabkan
oleh cacing gelang (
Ascaris lumbricoides )
KLASIFIKASI
Kerajaan : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : secementea
Ordo : Ascaridida
FamilI : Ascarididae
Genus : Ascaris
Spesies : A.lumbricoides
SIKLUS HIDUP
Ascaris lumbricoides
Cacing betina dewasa bisa tumbuh mencapai 30
cm, bertelur mencapai 200.000 telur/hari yang
kemudian dikeluarkan melalui feses
Telur berkembang menjadi di tanah dan menjadi
infektif setelah 2-3 minggu, tergantung pada
kondisi lingkungan

Telur cacing ditemukan pada tanah yang
terkontaminasi oleh feses manusia atau dalam
makanan mentah yang terkontaminasi oleh tanah
yang mengandung telur cacing
Telur cacing akan berubah menjadi larva pada
saluran pencernaan manusia
Larva akan menembus dinding saluran
pencernaan dan mencapai paru paru melalui
aliran darah, menjadi matang 10-14hari
Larva menembus dinding alveolar akan kembali
ke kerongkongan dan ditelan
Di saluran pencernaan, larva akan berkembang
menjadi cacing dewasa, antara 2-3 bulan
Cacing dewasa bisa hidup 1-2 tahun
GEJALA PENYAKIT
Gejala ringan
Ditemukannya cacing
dalam tinja
Batuk mengeluarkan
cacing
Kurang napsu makan
Demam
Bunyi mengik saat
bernapas (wheezing
Gejala berat
Muntah
Napas pendek
Perut buncit
Nyeri perut
Usus tersumbat
Saluran empedu
tersumbat

PATOGENESIS
Fase perpindahan larva dari darah ke paru-paru.
Fase dewasa di usus
HOSPES DAN DISTRIBUSI
Hospes atau inang dari askariasis adalah manusia.
Penyakit ini bersifat kosmopolit, terdapat hampir
diseluruh dunia. Prevalensi askariasis sekitar 70-
80%.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYEBARAN

Siklus hidup yang sederhana
Jumlah telur yang banyak
Telur resisten terhadap desinfektan, telur dapat
bertahan sampai beberapa tahun
Budaya dan kebiasaaan hidup
CARA PENULARAN
Penularan terjadi karena menelan telur yang fertile
dari tanah yang terkontaminasi dengan kotoran
manusia atau dari produk mentah yang
terkontaminasi dengan tanah yang berisi telur
cacing. Penularan tidak terjadi langsung dari orang
ke orang lain atau dari tinja segar ke orang.

DIAGNOSIS

Ascaris pneumonitis: uji sputum untuk
larva ascaris biasanya berguna
Ascaris usus: pemeriksaan telur pada feses
Kadang di dalam tinja atau muntahan
penderita ditemukan cacing dewasa dan
didalam dahak ditemukan larva
Jumlah eosinofil didalam darah bisa meningkat
Tanda2 adanya perpindahan parasit bisa
terlihat pada foto rontgen dada

PROGNOSIS

Pada umumnya, askariasis memiliki prognosis
yang baik. Kesembuhan askariasis mencapai 70
hingga 99%. Komplikasi bisa disebabkan oleh
cacing dewasa yang bergerak ke organ tertentu
menyebabkan blockage usus .
Komplikasi yang mungkin terjadi:
Penghambatan sekresi liver
blockage intestine
Perforasi pada usus
PENCEGAHAN
Mencegah kontak dengan tanah yang
mengandung feses manusia
Jangan membuang feses tidak pada
tempatnya
Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum
menyentuh makanan
Ketika bepergian ke negara yang sanitasi
danhigienisnya jelek, hindari makanan yang
mungkin berkontaminasi dengan tanah
Cuci, kupas atau masak bahan-bahan sayur
dan buah sebelum dimakan
Edukasi kesehatan

MEBENDAZOLE
Mebendazol adalah
derivat benzimedazol
yang memiliki spektrum
anthelmentik yang luas
Mekanisme kerja:
mengikat beta tubula
parasit dengan
menghambat polimerisasi
tubula menjadi
mikrotubula
ES: Nyeri abdominal,
diare, sedikit sakit kepala
Dosis : 100 mg dua kali
sehari selama 3 hari

ALBENDAZOL
Albendazol adalah
turunan dari derivat
benzimedazol carbamate
MK : terikat dengan beta
tubulin, mencegah
pemnbentukan
mikrotubula, beta tubulin
dipengaruhi oleh beta
tubulin
efek samping minor yaitu
nyeri pada epigastric dan
diare, kurang dari 6%
pasien yang
mengalaminya
Dosis tunggal 400 mg

Levamisole
Levamisole adalah L-
isomer dari tetramisol
Mekanisme kerjanya
adalah melalui stimulasi
autonomic ganglia
(nicotinic reseptor) dari
cacing
Pada dosis besar
levamisol bekerja
sebagai imunostimulant
(khususnya sel T)
ES: Nausea, vomiting,
abdominal pain dan
sakit kepala


Harus dicegah pada pasian yang alergi
obat
Levamisol dilaporkan menggantikan ikatan
protein rifampicin invitro
Dewasa: 150 mg levamisol (base) sebagai
dosis tunggal
Anak-anak: 2,5 mg/kg levamisol (base)
sebagai dosis tunggal
Levamisol dilaporkan antagonis kompetitif
dengan rifampicin dalam ikatannya dengan
protein

PYRANTEL PAMOATE
Pyrantel adalah derivat pyrimidin
Spektrum luas
Mekanisme kerja sama dengan levamisole
ES : nausea (4%), diare (4%), nyeri perut (4%), sakit
kepala (3%) and muntah (2%)
ES yang jarang : anoreksia, demam, pusing, insomnia
Dosis : Dewasa dan anak-anak 20 mg /kg dosis tunggal
selama 2 hari.
PIPERAZINE
MK : piperazin
menyebabkan
hiperpolarisasi pada otot
asacaris
ES : Nausea, vomiting,
kram abdominal, diare.
Pada overdosis timbul
gatal-gatal, kesemutan
dan gejala neurotksis.
Dosis : Dewasa : dosis
tunggal 75 mg/kg
piperazin hexahydrate
(max 3.5 g) Anak-anak: 50
mg/kg piperazin
hexahidrat (max 2.5 g)

TERIMA KASIH

Você também pode gostar