Você está na página 1de 152

AKUNTANSI ASET TETAP dan

PSAK TERKAIT

oleh Dwi Martani

Agenda

Pengakuan

Penilaian

Depresiasi

Pengapusan

Pengungkapan

Sifat Aset Tetap


Aset tetap mempunyai
umur yang panjang atau
permanen.
Aset tetap berwujud
karena mempunyai bentuk
fisik.
Dimiliki dan digunakan
oleh perusahaan dan tidak
untuk dijual sebagai
bagian dari operasional.

Ya

Tidak
Ya

Tidak
Ya

Tidak

Aset Tetap

Beban / Biaya
Aset Tetap
Aset tak
berwujud
Aset Tetap
Persediaan
Investasi

Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK


Bunga
Pinjaman

Penurunan
Nilai Aset

PSAK
48
2010

PSAK
26
2010

Aset Tetap

PSAK Terkait
Aset tetap

PSAK
16
2011

Sewa

PSAK
30
2011

PSAK
13 & 19
ISAK 25

PSAK
58
2010
Aset Tidak Lancar
Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan

Investasi Properti
Aset tidak berwujud
Tanah

Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)


No

Perihal

PSAK 16 Revisi

PSAK 16 Lama

Istilah

Aset

Aktiva

Penyusutan

Digabung di PSAK 16. Bagian


yg signifikan disusutkan
terpisah.

Diatur di PSAK lain

Komponen biaya
perolehan

Termasuk:
biaya imbalan kerja
biaya pengujian aset hasil
penjualan dari pengujian

Tidak mengatur 2 hal tsb


secara spesifik.

Bukan komponen
biaya perolehan

Kegiatan insidental ini


mungkin terjadi sebelum atau
selama konstruksi atau
aktivitas pengembangan
(misal : parkir)

Tidak mengatur hal tsb


secara spesifik.

Pertukaran aset

Membedakan antara ada


substansi komersial atau
tidak.

Membedakan pertukaran
sejenis dan tidak sejenis
5

Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)


No

Perihal

PSAK 16 Revisi

PSAK 16 Lama

Pengukuran
Cost Model atau Revaluation
setelah pengakuan Model
Awal

Hanya Cost Model,


revaluasi boleh dilakukan
jika sesuai ketentuan
pemerintah

Telaah ulang nilai


residu, umur
manfaat & metode
penyusutan

Harus dilakukan minimum tiap


akhir tahun dan perubahannya
diperlakukan sebagai
perubahan estimasi
(prospektif).

Telaah nilai residu tidak


diatur, perubahan umur
manfaat diperlakukan
prospektif, perubahan
metode penyusutan
retrospektif.

Aktiva Lain-lain

Diatur di PSAK lain

Mengatur Aktiva Lain-lain

Dismantling cost

Diakui sebagai biaya perolehan Tidak diatur


dan kewajiban

Pengertian Aset Tetap


Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.

Ciri
Used in operations and not

for resale.
Long-term in nature and
usually depreciated.
Possess physical substance.

Tidak berlaku untuk


Hak penambangan
Reservasi tambang
7

Harga Perolehan Aset Tetap - Dikapitalisasi


Kapitalisasi proses menangguhkan biaya
perolehan yang terjadi pada periode sekarang ke
periode masa depan di mana aset tersebut diharapkan
memberikan manfaat
Biaya dikapitalisasi jika memenuhi kriteria :
Terjadi dari transaksi masa lalu
Dapat diidentifikasi dan memiliki manfaat
di masa mendatang
Pemilik memiliki kendali atas manfaat
di masa depan dari aset tersebut
control over future benefits

Harga Perolehan Aset Tetap


Dialokasikan Beban Depresiasi
Alokasi proses membebankan biaya yang
dikapitalisasi pada periode di mana aset tersebut
memberikan manfaat.
Ditentukan oleh masa manfaat, nilai sisi dan metode
alokasi
Proses alokasi dikenal sebagai:
Depreciation untuk aset tetap

Pengakuan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai


aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset
tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan
secara andal.

aset

dapat

diukur

Kriteria
pengakuan
berlaku
pada
saat
pengakuan awal dan untuk biaya setelah
perolehan awal.
10

Pengakuan Aset Tetap


Suku cadang utama dan peralatan siap pakai
termasuk aset tetap jika
digunakan lebih dari satu periode
hanya digunakan untuk aset tertentu
komponen yang diganti tidak diakui lagi.
Contoh: Entitas membeli suatu komponen suku
cadang dari suatu mesin. Suku cadang tersebut
spesifik dan harganya material dibandingkan
dengan nilai aset tersebut. Jangka waktu
pemakaian suku cadang tersebut lebih satu tahun.
Suku cadang dikategorikan sebagai aset pada saat
pembelian, dengan syarat komponen yang akan
diganti dihapuskan dari pembukuan.
11

Pengakuan Aset Tetap - materialitas


Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi
entitas. Kriteria agregasi atau invidual.
Mempengaruhi nilai aset
Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi
Laba (potensi earning management)
Material sering digunakan sebagai tambahan kriteria untuk
menentukan, apakah pengeluaran akan dicatat sebagai aset tetap
Pengeluaran yang memenuhi kriteria aset tetap namun tidak material
dari sisi jumlah seringkali tidak dikapitalisasi dan dicatat sebagai
beban pada periode berjalan.
Suatu aset secara individu tidak material, namun pembelian dalam
jumlah banyak material sehingga dikapitalisasi
12

Pengakuan Aset Tetap - materialitas


Agregasi
Entitas membeli satu buah kursi direksi
seharga Rp3.000.000
Entitas membeli 50 buah kursi manajer dengan
harga satuan Rp2.000.000 total
Rp100.000.000
Materialitas
Entitas membeli mesin hitung elektrik seharga
Rp 1.500.000
Entitas membeli dinding seharga Rp1.250.000

?
?

?
?
13

Pertimbangan - Materialitas
Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran
dikapitalisasi sebagai aset tetap:
Ukuran entitas
Relevansi informasi bagi pengguna
Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan
pencatatan aset tetap dan manfaat dari informasi yang
dihasilkan dari pencatatan aset tetap tersebut.

Konsekuensi ekonomis
Semakin tinggi batas materialitas pengeluaran akan
cenderung dicatat sebagai beban
laba akan kecil
Administrasi pencatatan aset lebih mudah
Entitas dapat menetapkan 1 jt, 5 jt, 10jt, 25jt, 50jt
Jika tidak dicatat sebagai aset biasanya tidak
diinventarisasi sehingga aset tidak dipelihara.
14

Pengukuran Awal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi
untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya
harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15)
Biaya Perolehan
Biaya yang dapat
diatribusikan
secara langsung

Biaya pembongkaran
dan pemindahan aset
tetap dan restorasi
lokasi aset
15

Biaya Perolehan awal


Seluruh biaya terkait aset yang
memiliki manfaat di masa
mendatang.
Aset lain yang berfungsi agar suatu
aset dapat memiliki manfaat di
masa mendatang.
Alat yang dipasang agar pabrik
dapat berjalan sesuai dengan
ketentuan pengolahan limbah
industri.

16

Biaya Setelah Perolehan Awal


Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban di
laporan laba rugi komprehensif periode berjalan
Perawatan
Suku cadang kecil

Penggantian aset akan menambah aset jika:


Memenuhi kriteria aset (memiliki masa manfaat lebih
dari satu periode dan diukur dengan andal)
Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset

Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset jika:


Memenuhi kriteria aset
Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan
pencatatanya

17

Komponen biaya Perolehan


a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian
yang tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon
pembelian dan potongan lain;
b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar
aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset
tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut
timbul
ketika aset tersebut diperoleh, atau
karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode
tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.
18

Biaya Diatribusikan Langsung


a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari
pembangunan atau akuisisi aset tetap.
b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
c) Biaya handling dan penyerahan awal;
d) Biaya perakitan dan instalasi
e) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi
dengan baik (setelah dikurangi hasil
penjualan produk tersebut)
f) Komisi profesional

19

Bukan Komponen Biaya Perolehan


a) Biaya pembukaan fasilitas baru
b) Biaya pengenalan produk baru
c) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru
termasuk biaya pelatihan staf
d) Administrasi dan overhead umum
e) Biaya saat alat belum beroperasi penuh
f) Kerugian awal operasi
g) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.
h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir
dari lahan yang belum digunakan).
i) Laba internal jika aset tersebut merupakan
persediaan perusahaan.
20

Ilustrasi Biaya Perolehan


Contoh

Entitas membeli peralatan yang diimport dari luar


neger. Harga peralatan 400.000 USD.
Cost insurance and freight sebesar 20.000 USD.
Peralatan tersebut dikenakan bea masuk dan
bea masuk tambahan sebesar 15% dari nilai
CIF.
PPN 10% dan PPh 22 sebesar 2,5%.
Kurs spot atas atas pembelian peralatan tersebut
sebesar 9.500 dan kurs KMK yang berlaku pada
saat transaksi sebesar 9.600.

21

Ilustrasi Biaya Perolehan


Contoh

Nilai peralatan : 400.000 + 20.000 = 420.000 USD


420.000 x 9.500 = 3.990.000.000 pencatatan perusahaan
Bea masuk 420.000 x 15% x 9.600 = 604.800.000
Total CIF + bea masuk (kurs pajak) = 420.000 x 115% x 9.600
= 4.636.800.000
PPN = 10% x 4.636.800.000 = 463.680.000
PPh 22 = 2,5% x 4.636.800.000 = 115.920.000
Nilai peralatan 3.990.000.000 + 604.800.000 = 4.594.800.000

Peralatan
Utang Dagang
Peralatan (bea masuk)
Kas
PPN Masukan
Pajak dby dmk PPh22
Kas

3.990.000.000
3.990.000.000
604.800.000

604.800.000
463.680.000
115.920.000
604.800.000

22

Ilustrasi Biaya Perolehan


Contoh

Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam


rangka perolehan mesin baru untuk produk barunya:
1. 5 milyar untuk pembelian mesin
2. 50 juta biaya tenaga kerja untuk merubah interior pabrik
agar sesuai dengan penggunaan mesin.
3. 100 juta untuk penyiapan lokasi pabrik
4. 80 juta untuk pengiriman mesin
5. 500 juta PPN dan 500 juta bea masuk.
6. Biaya promosi produk baru 800 juta
7. Biaya instalasi mesin sebesar 120 juta
8. Biaya pengetesan awal 50 juta
9. Biaya grand opening 130 juta
10.Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan
dan instalasi 30 juta
11.Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 25 juta

Diskusikan
mana yang
merupakan
biaya
perolehan??

23

Pengukuran Awal
Example

Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar


5.000+50+100+80+500+500+120+50+30= 6,430
milyar
Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan
perolehan dan pemasangan mesin pabrik tersebut
tidak boleh diakui.
Biaya yang tidak boleh dimasukkan adalah:
1. Biaya grand opening 130 juta
2. Biaya promosi produk baru 800 juta
3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 25 juta
24

Dismantling Cost
Contoh

Perusahaan menyewa sebuah lahan selama 5 tahun untuk didirikan


bangunan sementara untuk kegiatan operasional kantor. Biaya untuk
mendirikan bangunan tersebut sebesar 1.200 juta.
Bangunan tersebut menurut perjanjian sewa, harus dibongkar di akhir
masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran rumah tersebut 200 juta
Harga perolehan bangunan adalah 1.200 juta ditambah estimasi biaya
pembongkaran.
200 juta : (1 + 8%)5 = 135,1167 jt)

Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:


Dr Aset Tetap
1.335.1167 jt
Cr
Kas
1.200 jt
Kewajiban diestimasi
135,1167jt
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1
Cr Beban bunga
10,889 jt
Kewajiban diestimasi
10,889 jt

25

Dismantling Cost
Example

PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang


dikeluarkan
sebesar
300
milyar.
Peraturan
pemerintah
mengharuskan entitas memindahkan instalasi tersebut di akhir
konsesi (20 tahun yang akan datang). Estimasi biaya untuk
melakukan pemindahan dan restorasi sebesar 80 milyar. Tingkat
bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi 24,94.
Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:
Dr Aset Tetap
324,94 milyar
Cr
Kas
300 milyar
Kewajiban diestimasi
24,94 milyar
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1
Cr Beban bunga
1,497 milyar
Kewajiban diestimasi
1,497 milyar
26

Diskusi - Pengukuran Awal


Example

Entitas membeli peralatan dengan harga 2,4 milyar. Biaya


instalasi dan pemasangan 200 juta. Biaya komisi / perantara
sebesar 500 juta, biaya pengadaan dan perjalanan dinas
terkait pengadaan peralatan tersebut 100 juta?
Biaya lain-lain tersebut apakah dapat dikategorikan sebagai
biaya perolehan aset ?

Berdasarkan konsep perolehan semua biaya yang terkait


dengan pengadaan dapat ditambahkan dalam penilaian
aset.
Namun jika nilai biaya ini material, akan membuat nilai
tercatat aset tidak mencerminkan manfaat yang akan
diperoleh di masa mendatang.
Aset dapat dicatat mengalami penurunan nilai pada periode
berikutnya
Perlu koordinasi: akuntansi, pengelolaan dan pengguna
27

Diskusi - Pengukuran Awal


Example

Bagaimana pencatatan nilai aset dan biaya-biaya lain terkait


dengan aset tersebut?
Apakah perlu dipisahkan atau dicatat menjadi satu?
Praktik yang sering dilakukan, semua biaya tersebut dicatat
menjadi satu sebagai nilai aset.
Dokumen transaksi yang menjelaskan secara rinci
komponen biaya perolehan.
Tanggal pengeluaran biaya seringkali berbeda-beda, dapat
terjadi sebelum atau sesudah aset utama diperoleh.
Untuk sebelum aset utama diperoleh jika dapat diidentifikasi
berhubungan langsung dengan aset dapat diakui sebagai beban
tangguhan sebelum dicatat sebagai aset.
Untuk beban setelah aset utama diakui sebagai penambah nilai aset
tetap ditentukan titik pengakuan saat aset mulai digunakan.
28

Diskusi - Pengukuran Awal


Example

Apakah pencatatan aset dilakukan secara global sebagai satu


kesatuan atau pencatatan harus dilakukan untuk masingmasing komponen.
Pertimbangan pencatatan sebagai aset terpisah
Manfaat dan biaya dari pencatatan aset secara terpisah
Aset dapat diidentifikasi secara terpisah
Entitas dapat secara ekonomis memisahkan biaya aset per
komponen.
Masing-masing komponen aset memiliki masa manfaat yang
berbeda contoh rangka pesawat dan asesoris dalam pesawat;
bangunan dan lift; tanah dan bangunan.
Perolehan aset dilakukan secara terpisah sehingga dapat
diidentifikasi dengan mudah.

29

Perolehan Bangunan
Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :

Material, tenaga kerja, overhead selama proses


konstruksi , biaya bunga jika membangun sendiri

Harga beli bangunan dan pengurusan hak


perolehan bangunan.

Fee profesional

Ijin pendirian bangunan

30

Perolehan Tanah
Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan
tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :
(1) Harga Beli

(2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat,


pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran

bangunan yang tidak diperlukan.

31

Ilustrasi : Perolehan
Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land
improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaimana
perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Biaya arsitek membangun gedung


Biaya untuk membeli pabrik, 2.000juta untuk
tanah dan 5.000 bangunan
Biaya komisi pembelian pabrik
Biaya untuk membangun pagar di sekeliling
tanah dan bangunan
Biaya untuk menghancurkan bangunan yang ada
di atas tanah sebelum gedung dibangun
Hasil dari penjualan sisa bangunan yang
dihancurkan
Biaya untuk membangun lahan parkir
Biaya untuk membeli pohon ditanam sekitar
bangunan

1.
2.

Bangunan
Tanah

3.
4.

Tanah
Land Improvement

5.

Tanah

6.

(Tanah)

7.
8.

Land Improvement
Land
32

Biaya Perolehan
Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land
improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaiaman
perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
Classification
(a) Uang yang dipinjam untuk mendanai konstruksi

Utang Bank

(b) Pengeluaran untuk konstruksi dari pinjaman

Bangunan

(c) Biaya untuk perataan tanah

Tanah

(d) Biaya pajak dan pengurusan ijin pemilikan tanah Tanah


(e) Pembayaran asuransi selama proses
pembangunan konstruksi

Bangunan

(f)

(Bangunan)

Pengembalian polis asuransi satu bulan karena


konstruksi selesai lebih awal.

33

PSAK 13
Tanah dan Bangunan Investasi Properti
Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah:
properti (tanah atau bangunanatau bagian dari
bangunanatau keduanya) yang dikuasai (oleh
pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan)
untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan
nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Sebagian aset digunakan sebagian yang
lain disewakan prorata
34

PSAK 13
Pengakuan Investasi Properti
Kriteria Pengakuan Sama dengan PSAK 16
Memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang
Dapat diukur dengan andal

Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya


perolehan.
Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal
Biaya pengurusan surat-surat

Setelah pengukuran awal perusahaan dapat memilih


menggunakan :
Metode biaya harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi
Metode nilai wajar nilai properti pada tanggal pelaporan, selisih
perubahan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, aset
properti investasi tidak disusutkan.
35

PSAK 13
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)
Menggunakan nilai wajar

Menggunakan nilai wajar

Perubahan nilai wajar diakui


dalam laporan laba rugi pada
periode terjadinya.

Perubahan nilai wajar diakui


dalam ekuitas atau laba rugi
untuk penurunan nilai.

Tidak ada penyusutan.

Penyusutan.

Mencerminkan kondisi pasar


pada tanggal neraca.

Tidak spesifik, hanya


mengharuskan secara reguler.

36

Ilustrasi - Investasi Properti


Entitas memiliki anak perusahaan yang bergerak di
bidang menyewakan tanah dan bangunan kepada
entitas lain atau untuk kepentingan induk. Entitas induk
bergerak di bidang manufaktur.

Entitas anak mencatat dan menyajikan tanah dan


bangunan sebagai aset tetap
Induk mencatat dan menyajikan tanah dan bangunan
sebagai properti investasi

Ilustrasi - Investasi Properti


Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai
digunakan untuk kegiatan entitas, sedangkan
sisanya disewakan. Aktivitas utama entitas
bukan menyewakan gedung.
Bagian gedung yang digunakan sebagai aset
tetap, bagian gedung yang disewakan disajikan
sebagai properti investasi
Alokasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah
lantai

Perolehan Peralatan
Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan
kantor, peralatan pabrik, peralatan tambang, mesin
dan peralatan lain.
Biaya perolehan meliputi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Harga beli,
Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan
Biaya transportasi
Biaya asuransi selama pengiriman barang
Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk
melakukan instalasi
(6) Biaya untuk pengetesan peralatan
39

Aset Dibangun Sendiri


Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut
siap digunakan:
Material dan tenaga kerja
Overhead biaya variabel dan porsi dari fixed
overhead yang terkait langsung dengan
pembangunan aset.
Biaya bunga selama proses pembangunan

40

Bunga selama Proses Konstruksi

Alternatif pembebanan biaya bungan yang


muncul selama proses konstruksi
Rp 0

Biaya bunga
tidak
dikapitalisasi
selama
konstruksi

Menambah Nilai Aset

Kapitalisasi biaya
bunga aktual
selama konstruksi
(dengan modifikasi)

Rp ?

Kapitalisasi
semua biaya
bunga

IFRS/PSAK
41

Bunga Pinjaman (PSAK 26)

PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual


(dengan modifikasi)
Konsisten dengan prinsip harga perolehan
Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan
1. Qualifying assets
2. Periode kapitalisasi
3. Jumlah yang dikapitalisasi

Qualifying Assets / Aset kualifikasi

Memerlukan periode yang cukup lama untuk membangun


atau menyiapkan aset tujuan penggunaannya:
Ada dua jenis aset : aset yang dibangun sendiri maupun
aset yang akan dijual / disewakan.
42

Bunga Pinjaman (PSAK 26)


Periode Kapitalisasi

Dimulai :
1. terjadinya pengeluaran untuk aset;
2. terjadinya biaya pinjaman; dan
3. entitas telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk
menyiapkan aset untuk digunakan atau dijual sesuai
dengan maksudnya.

Berakhir
1. Aset telah selesai dibangun dan siap digunakan
2. Jika aset dihentikan pembangunannya karena kondisi
force major maka kapitalisasi dihentikan sementara.

43

Bunga Pinjaman (PSAK 26)

Jumlah yang dikapitalisasi

Jumlah yang lebih kecil antara


Biaya bunga aktual
Avoidable interest bunga yang dapat dihindarkan
yaitu biaya bunga yang tidak akan muncul jika
kegiatan pembangunan tersebut tidak dilaksanakan.

44

Bunga Pinjaman (PSAK 26)


Pinjaman dapat meliputi
1.
2.

Pinjaman khusus yang dikeluarkan untuk untuk mendanai aset


tersebut
Pinjaman umum yang ada saat proses pembangunan aset
tersebut terjadi

Pinjaman khusus menggunakan aktual biaya bunga yang


terjadi dikurangi pendapatan bunga yang dihasilkan dari
pinjaman khusus sebelum digunakan.
Pinjaman umum menggunakan rata-rata tertimbang dana
yang terpakai dikalikan dengan bunga rata-rata.
Dana yang digunakan gabungan ??

PSAK / IFRS tidak ada penjelasan khusus


US GAAP sampai dengan jumlah sebesar pinjaman khusus
menggunakan rate bunga pinjaman khusus, sisanya
menggunakan bunga pinjaman umum
45

Pengakuan PSAK 26
Sepanjang entitas meminjam dana secara
spesifik untuk tujuan memperoleh aset
kualifikasian, entitas harus menentukan jumlah
biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi
sebesar:
biaya pinjaman aktual yang terjadi atas pinjaman
tersebut selama periode berjalan dikurangi
penghasilan investasi dari investasi temporer
pinjaman tersebut.

46

Pengakuan bunga pinjaman


Menggunakan dana secara umum tingkat kapitalisasi
untuk pengeluaran atas aset tersebut.
Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya
pinjaman yang dapat diterapkan atas saldo pinjaman
selama periode berjalan, selain pinjaman yang secara
spesifik untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian.
Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tidak boleh
melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi.
Gabungan dana dipisahkan sumber dana dari pinjaman
khusus dan pinjaman umum
Pinjaman khusus = bunga aktual dikurangi hasil investasi
Pinjaman umum = rata tertimbang biaya pinjaman x pinjaman
umum yang digunakan untuk pembangunan aset
47

Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman


PT. Melati meminjam ke Bank sejumlah 10.000 juta
untuk membangun gedung dengan tingkat bunga 8%.
Pengeluaran dilakukan selama proses pembangunan
sehingga sebagian dana diinvestasikan.
Hasil investasi yang terjadi selama proses
pembangunan gedung dari pinjaman yang belum
dipakai sebesar 300juta.

Total biaya bunga yang terjadi adalah:


10.000 x 8% = 800 juta
Bunga yang dapat dikapiltalisasi adalah
800 juta 300 juta = 500 juta
48

Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman


PT. Mutiara memiliki beberapa utang pada 1/1/2010
Utang 1 sebesar 1.600 juta bunga 9%
Utang 2 sebesar 4.000 juta bunga 8%
Utang 3 sebesar 800 juta bunga 7,5%
Perusahaan membangun pabrik baru dengan total biaya 1.600
juta. Waktu untuk membangunnya 6 bulan. Tidak ada utang
khusus yang ditarik untuk mendanai pembangunan pabrik
tersebut.
Bunga rata-rata pinjaman (1.600 x 0.09) + (4.000 x 0.08) + (800 x
0.075) / (1.600 + 4.000 + 800) = 8%
Bunga yang dikapitalisasi adalah : 1.600 x 8% x 6/12 = 64 juta

49

Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman


PT. Melati membangun sendiri gedung dengan melakukan
pengeluaran selama tahun 2011:
Jan 31: $480,000
July 31: $360,000.
Dana yang tidak dipakai diinvestasikan dengan return 6%.
Perusahaan sebelumnya memiliki utang outstanding utang
dalam bentuk notes. Sumber pendanaan pembangunan
tersebut adalah sbb:
1. 10%, 2-year note specifically for the project: $500,000
2. 8%, 5-year note (other debt): $400,000
Berapa bunga yang dikapitalisasi ??

Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman


Up to
specific loan,
$500,000 at
10% x 11/12

$45,833
avoidable

Expenditure
$840,000
Excess
($840,000 less
$500,000 = $340.000)
At 8% x 5/12

$11,333
avoidable

$600
Revenue

$56,567

Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman


Bunga yang dapat dihindari :
$56,567
Bunga aktual :

$500,000 @ 10%
= $50,000

$400,000 @ 8%
= $32,000
$82,000
Bunga yang dihindari lebih kecil dari bunga
aktual sehingga bunga yang dapat
dikapitalisasi $56,567.
Beban bunga $25,433 ($82.000-56,567).

Pengukuran Biaya Perolehan

Diskon Diskon harus dikurangkan dari harga


perolehan aset aset dicatat setelah diskon

Pembayaran ditangguhkan Aset yang dibeli dengan


pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya.
Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai
beban bunga.

Pertukaran aset menggunakan nilai wajar kecuali


tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar
yang andal.

Pembelian dengan lumpsum dialokasikan nilai total


biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar
nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki
masa manfaat berbeda).
53

Pengukuran Biaya Perolehan

Penerbitan saham menggunakan dasar nilai


wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset,
jika nilai saham dapat diandalkan.

Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset.

Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang


diserahkan digunakan untuk mengukur aset yang diterima.

Hibah pemerintah tidak boleh diakui sampai


diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi
persyaratan dan hibah akan diperoleh.

54

Pertukaran Aset
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur
sebesar nilai wajar
kecuali:
Tidak memiliki substansi komersial,
atau

Nilai wajar aset yang diterima dan


diserahkan tidak dapat diukur
secara andal

Substansi
Komersial

Nilai wajar
Aset dipertukarkan

Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat


dari aset yang diserahkan.
55

Ilustrasi Pembayaran Tangguhan


PT. Mulia membeli mesin melalui angsuran. Uang muka yang
dibayarkan sebesar 500 juta dan angsuran selama 5 tahun yang
dibayarkan 200juta per tahun.
Tingkat bunga yang berlaku 12%
Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai
angsuran = 720,95
Nilai mesin 730,95+500 = 1.230,95
Jurnal perolehan
Mesin
1.230,95
Kas
Utang
Pembayaran angsuran 1
Utang
113,49
Beban bunga
86,51
Kas

500
720,95

200
56

Pengeluaran setelah Perolehan Aset


Pengeluaran yang dilakukan
untuk mengakuisisi aset tetap
baru atau menambah aset tetap
baru belanja modal = capital
expenditure.

Pengeluaran setelah Perolehan Aset


Pengeluaran untuk
memperbaiki atau memelihara
aset tetap yang tidak
memberikan manfaat di masa
mendatang disebut belanja
pendapatan = revenue
expenditure.

Pengeluaran setelah Perolehan Aset

PENGELUARAN

Meningkatkan
manfaat
ekonomis masa
depan

Tidak

Ya
Meningkatkan efisiensi Tidak
operasi atau menambah
kapasitas?

Ya
Belanja Modal (Debit
akun aset tetap)

Meningkatkan
umur ekonomis

Tidak

Ya
Belanja Modal (Debit
akun akumulasi
penyusutan)

Belanja
Pendapatan
(Debit akun
beban untuk
pemeliharaan
dan perbaikan
rutin)

Pengeluaran setelah Perolehan Aset


KEWAJIBAN

CAPITAL
EXPENDITURE

ASET

EKUITAS
PEMILIK
Laba bersih

1. Biaya awal
2. Penambahan
3. Peningkatan
4. Perbaikan luar
biasa

BEBAN

PENDAPATAN

REVENUE
EXPENDITURE

Perbaikan dan
pemeliharaan
normal dan rutin

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Entitas harus memilih antara:

Cost Model

Revaluation Model

Sebagai kebijakan
akuntansinya, dan

Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok
yang sama.

61

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Cost Model

Revaluation Model

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap


dicatat sebesar :
Biaya perolehan dikurangi
Akumulasi penyusutan dan Akumulasi
rugi penurunan nilai aset
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap
dicatat sebesar :
Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar
pada tanggal revaluasi, dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
62

Nilai Wajar

Nilai di mana suatu aset dapat


dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arms
length transaction)
Bukan nilai yang akan diterima atau
dibayarkan entitas dalam suatu transaksi
yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan,
atau penjualan akibat kesulitan keuangan.
63

Hirarki Penentuan Nilai Wajar


Kuotasi harga di pasar aktif;
Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan
teknik penilaian yang meliputi:
penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang
terkini antara pihak-pihak yang mengerti,
berkeinginan, jika tersedia;
referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain
yang secara substansial sama;
analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash
flow analysis); dan
model penetapan harga opsi (option pricing model)

64

Penentuan Nilai Wajar


Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya
ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh
penilai yang memiliki kualifikasi professional
berdasarkan bukti pasar.
Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya
menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh
penilai.

65

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar
penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang
diperjualbelikan, kecuali sebagai bagian dari bisnis yang
berkelanjutan, maka
Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan
pendekatan
penghasilan atau
biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciated
replacement cost).

66

Frekuensi Penilaian
Frekuensi revaluasi tergantung perubahan
nilai wajar dari suatu asset tetap.
Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda
secara material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi
lanjutan perlu dilakukan.
Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar
secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu
direvaluasi secara tahunan.
Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai
wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga
atau lima tahun sekali.
67

Revaluation Model
Revaluation Model

Revaluasi harus dilakukan secara


reguler Untuk memastikan jumlah
tercatat tidak berbeda secara
material dengan nilai wajar pada
tanggal neraca.

Akumulasi penyusutan pada tanggal


revaluasi diperlakukan dengan
metode: proporsional, atau
eliminasi.
68

Akumulasi Penyusutan Revalution Model


Revaluation Model

Akumulasi penyusutan pada


tanggal revaluasi diperlakukan
dengan metode:
proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan
harga perolehan dinaikkan secara
proporsional sehingga nilai bersih
aset sama dengan nilai revaluasi.

eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup
mengurangi nilai aset. Kemudian
aset dinaikkan menjadi nilai
revaluasi
69

Revaluation Model
Example

Metode Proporsional

1/1/2012
31/12/2012

31/12/ 2012

Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal


1 Januari 2012 dengan masa manfaat
ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31
Desember 2012 nilai wajar aset adalah
4.800.000.

Aset tetap
Kas
Beban Penyusutan
Akumulasi Penyusutan

4.000,000

Aset Tetap
Akumulasi Penyusutan
Surplus Revaluasi

2.000,000

4.000,000
800.000
800.000

400.000*
1.600.000

*(4.800.000 - 3.200.000) / 3.200.000) x 800.000 = 400.000


70

Revaluation Model
Example

Peralatan senilai 2.000.000 diperoleh tanggal


1 Januari 2012 dengan masa manfaat
ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31
Desember 2010 nilai wajar aset adalah
2.400.000.

Metode Eliminasi

1/1/ 2012

Aset tetap

4.000,000

Kas
31/12/ 2012

Beban Penyusutan

4.000,000
800.000

Akumulasi Penyusutan
31/12/ 2012

Akumulasi Penyusutan

800.000
800.000

Aset Tetap
Aset Tetap
Surplus Revaluasi

800.000
1.600,000
1.600.000
71

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Revaluation Model

Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka


seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus
direvaluasi
Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,
kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada
bagian surplus revaluasi.
Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada
penurunan akibat revaluasi terdahulu / impairment.
Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi,
penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.
Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) sejumlah
saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum
debit ke saldo laba.

Entire
class

To Equity
directly

Negative
to P/L

72

Revaluation Model
Revaluation Model

Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke


sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring
dengan penggunaan aset oleh entitas. (partially realized)
saat penyusutan
Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan
revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau
nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba

Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui


Laporan Laba Rugi.
73

Revaluation Model
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan
Cr Aset Tetap

3.300.000

Dr Aset Tetap
Cr Surplus Revaluasi

1.200.000

3.300.000

1.200.000

74

Revaluation Model
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi


penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan
penurunan Rp 400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan
Cr Aset Tetap

3.300.000

Dr Aset Tetap
Cr Keuntungan Revaluasi
Cr - Surplus Revaluasi

1.200.000

3.300.000

400.000
800.000

75

Revaluation Model
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp3.300.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan
Cr Aset Tetap

3.300.000

Dr Rugi Revaluasi
Cr Aset Tetap

700.000

3.300.000

700.000.

76

Revaluation Model
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah
direvaluasi dengan surplus Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan
Cr Aset Tetap

3.300.000

Dr Rugi Revaluasi
Dr Surplus Revaluasi
Cr Aset Tetap

300.000
400.000

3.300.000

700.000
77

Revaluation Model
Contoh
Revaluation Model

1.1.2010

Dr Aset tetap
50,000
PT. Kenanga membeli
Cr Kas
50,000
mesin dengan harga
50.000 pada 1 Jan 2010 31.12.2010
dan menggunakan
Dr Beban Penyusutan
10,000
metode revaluasi
Cr Akumulasi Penyusutan
10,000
Mesin tersebut
disusutkan dengan
Dr Akumulasi Penyusutan
10,000
metode garis lurus 5thn.
Cr Aset tetap
2,000
Pada 31 Desember 2010
Cr Surplus Revaluasi
8,000
direvaluasi sebesar
31.12.2011
48.000
Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000
Buat jurnal untuk tahun
Cr
Akumulasi Penyusutan
12,000
2010 dan 2011.
Dr Surplus Revaluasi
2,000
Cr Saldo Laba
2,000
78

Penyusutan
Cost Model
Penyusutan
Revaluation Model
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat
disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama
umur manfaatnya (useful life).

79

Sifat Penyusutan

Semua aset tetap kecuali


tanah kehilangan
kapasitasnya saat
digunakan.
Kehilangan kapasitas
produksi ini diakui sebagai
Beban Depresiasi.
Depresiasi alokasi
biaya perolehan

Depresiasi fisik terjadi dari


pengausan atau perusakan
saat digunakan atau karena
cuaca.

Depresasi fungsional terjadi


saat aset tetap tidak lagi
dapat digunakan pada
tingkat yang diharapkan.

Sifat Penyusutan
Faktor yang Mempengaruhi
Beban Depresiasi

Biaya Perolehan

Nilai Sisa

Biaya didepresiasi
Masa Manfaat

Beban
Depresiasi
Periodik

Penyusutan
Setiap bagian aset tetap yang
memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya
perolehan seluruh aset harus
disusutkan secara terpisah.

Penyusutan

Contoh : rangka dan mesin


pesawat
Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika
beban tersebut dimasukkan
dalam jumlah tercatat aset lain.
82

Penyusutan
Penyusutan aset dimulai pada saat
aset tersebut siap digunakan
Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset
siap digunakan sesuai dengan
keinginan dan maksud manajemen.

Penyusutan aset dihentikan lebih


awal ketika:
Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
untuk dijual; dan
Aset dihentikan pengakuannya.

Penyusutan

Implikasinya,
penyusutan tidak
dihentikan sekalipun
aset:
tidak digunakan
atau
dihentikan
penggunaannya

Tanah dan bangunan diperlakukan


sebagai aset terpisah walaupun
diperoleh sekaligus.
83

Penyusutan
Nilai residu dan umur manfaat
suatu aset harus di-review
minimum setiap akhir tahun buku
Jika hasil review berbeda dengan
estimasi
sebelumnya
maka
perbedaan
tersebut
harus
diperlakukan sebagai perubahan
estimasi akuntansi.

84

Penyusutan
Umur Manfaat

Faktor yang harus diperhitungkan dalam


menentukan umur manfaat.

Prakiraan daya pakai aset;

Prakiraan tingkat keausan fisik;

Keusangan teknis dan keusangan komersil;

Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum


(misal : sewa).

85

Penyusutan
Metode penyusutan yang
digunakan:

Metode Penyusutan

Harus mencerminkan ekspektasi


pola konsumsi manfaat ekonomis
masa depan atas aset oleh
entitas.
Harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku, dan

Perubahan metode diperlakukan


sebagai perubahan estimasi.
86

Penyusutan
Metode Penyusutan

Garis Lurus

Menghasilkan pembebanan yang tetap


sepanjang umur manfaat selagi nilai residu
tidak berubah

Saldo Menurun

Menghasilkan pembebanan yang menurun


sepanjang umur manfaat

Jumlah Unit

Menghasilkan pembebanan berdasarkan


penggunaan

87

Penyusutan
Sebagian besar
perusahaan di USA
menggunakan metode
garis lurus / straight line
Saldo Menurun

Lainnya
4%

8%

5%

Unit Produksi

83%

Garis Lurus
Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of
Certified Public Accountants, New York, 2002.

Data
Biaya Awal.......... 2.400.000
Masa manfaat dalam tahun.. 5 tahun
Masa manfaat dalam jam... 10.000
Nilai sisa............................

200.000

Metode Penyusutan Garis Lurus


Biaya Nilai Sisa

Masa Manfaat

= depresiasi tahunan

2.400.000 200.000
5 tahun

= 440.000 depresiasi tahunan


440.000
2.400.000

= 18.3%

Tingkat
depresiasi garis
lurus

Metode Garis Lurus

Tahun
1
2
3
4
5

Akum. Depr.
pada awal
Biaya tahun

2.400.000
2.400.000 440.000
2.400.000 880.000
2.400.000 1.320.000
2.400.000 1.760.000

Nilai Buku
pada awal
tahun
2.400.000
1.960.000
1.520.000
1.080.000
640.000

Biaya (2.400.000) Nilai Sisa (200.000)


Estimasi Masa Manfaat 5 thn)

Beban
Depr.
440.000
440.000
440.000
440.000
440.000

Nilai buku
pada akhir
tahun
1.960.000
1.520.000
1.080.000
640.000
200.000

Beban
Depresiasi
=
tahunan (440.000)
91

Metode Unit Produksi


Biaya Estimasi nilai sisa
Estimasi masa manfaat dalam unit,
jam, dsb.

2.400.000 200.000

= Depresiasi per unit,


jam, dsb.

= 220 per jam.

10,000 jam
Metode unit produksi lebih sesuai
dibandingkan dengan metode garis lurus
saat jumlah penggunaan aset tetap
bervariasi dari tahun ke tahun.

Metode Saldo Menurun


Tahap 1
Mengabaikan nilai
sisa, menghitung
tingkat garis lurus

2.400.000 200.000
5 tahun
480.000

= 480.000

= 20%

2.400.000

Tahap 2
Tingkat garis lurus dikali dua.
0.20 x 2 = .40

Cara mudahnya dengan


membagi satu dengan
jumlah tahun (1 5 = .20).

Untuk tahun pertama, biaya dari aset dikalikan dengan 0.40. Setelah
tahun pertama, nilai buku yang menurun dari aset dikalikan dengan 0.40.
93

Tabel Perhitungan Saldo Menurun


Tahap 3
Nilai Buku
Awal Tahun

Tahun

Depresiasi
Tahunan

Tingkat

Akumulasi
Depresiasi
Nilai Buku
Akhir Tahun Akhir Tahun

2.400.000

40%

960.000

960.000

1.440.000

1.440.000

40%

576.000

1.536.000

864.000

864.000

40%

345.600

345.600

518.400

518.400

40%

207.360

207.360

311.040

311.040

111.040

111.040

200.000

311.040 200.000

Nilai Buku akhir


yang diinginkan

Penurunan Nilai PSAK 48


PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.

Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi


dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)
Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan
Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi

95

Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami


Penurunan Nilai Aset
Akhir periode
Entitas menilai apakah
terdapat indikasi suatu
aset mengalami
penurunan nilai

Jika ada indikasi


Entitas mengestimasi
jumlah terpulihkan
aset.

Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai entitas harus:


Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan nilai
(impairment test).

Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas


Aset tidak berwujud yang belum digunakan
Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis
96

Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami


Penurunan Nilai Aset

PSAK 48 par 12

Informasi minimum yang dipertimbangkan


Informasi dari sumber-sumber
eksternal
Perubahan signifikan nilai
pasar
Perubahan signifikan
teknologi, pasar, ekonomi dan
lingkup hukum
Perubahan suku bunga
Jumlah tercatat aset neto
enttitas melebihi kapitalisasi
pasarnya

Informasi dari sumber-sumber


internal
Bukti keusangan atau
kerusakan fisik aset
Perubahan signifikan atas
penggunaan, penghentian dan
masa manfaat aset
Bukti internal mengindikasikan
bahwa kinerja ekonomi aset
lebih buruk dari yang
diharapkan.

97

Pendekatan Umum dari Pengukuran


Penurunan Nilai

Carrying
Amount

Recoverable
Amount
Nilai tertinggi

Nilai Aset

Nilai Wajar
dikurangi Biaya
Penjualan

Nilai Pakai

Akumulasi
Penyusutan
dan
Akumulasi
Rugi
Penurunan
Nilai

Recovered
through sale
Recovered
through use

98

Pengukuran Jumlah Terpulihkan


PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset sebagai
jumlah yang lebih tinggi antara:

Fair Value Less Costs to Sell

adalah jumlah yang dapat


dihasilkan dari penjualan suatu
aset atau unit penghasil kas
dalam transaksi antara pihakpihak yang mengerti dan
berkehendak bebas tanpa
tekanan, dikurangi biaya
pelepasan aset.

dan

Nilai pakai (Value in Use)

adalah nilai sekarang dari


taksiran arus kas yang
diharapkan akan diterima
atau unit penghasil kas.

99

Pengakuan Rugi Penurunan Nilai


nilai terpulihkan aset < dari nilai tercatatnya

nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar


nilai terpulihkan.
Penurunan tersebut adalah rugi penurunan
nilai

PSAK 48
Par 59-6061

Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi,


Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan
standar lain (Contoh PSAK 16: Aset Tetap)

100

Pengakuan Rugi Penurunan Nilai


Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian
diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.
diakui dalam pendapatan komprehensif lain,
sepanjang kerugian penurunan nilai tidak
melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset
yang sama
rugi penurunan nilai atas aset revaluasian
mengurangi surplus revaluasi untuk aset
tersebut

101

Ilustrasi Penurunan Nilai 1


Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai
terhadap peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan

sebesar Rp 200 juta, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual


Rp180 juta dan nilai pakainyaRp 205 juta.
Rp 200 juta

Rp 205 juta

Tidak ada
penurunan
nilai

Rp 180 juta

Rp 205 juta
102

Ilustrasi Penurunan Nilai 2


Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama
kecuali nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 175 juta.
Rp20 juta Rugi Penurunan Nilai
Illustration 11-15

Rp 200 juta

Rp 180 juta

Rp 180 juta

Rp 175 juta
103

Ilustrasi Penurunan Nilai 2 (Contd)

PT Mawar membuat jurnal berikut ini untuk mencatat


kerugian penurunan nilai:.
Dr. Kerugian Penurunan Nilai

Rp 20 juta

Cr. Akulumasi Depresiasi - Peralatan

Rp 20 juta

104

Penghentian Pengakuan
Jumlah tercatat aset tetap
pengakuannya pada saat:

dihentikan

a) dilepaskan; atau
b) Tidak ada manfaat ekonomis masa depan
yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya.

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian


pengakuan aset tetap harus dimasukkan
dalam laporan laba rugi pada saat aset
tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali
transaksi jual-sewa balik).
Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai
pendapatan.
105

Penghentian Pengakuan
Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset
tetap
Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah
tercatat aset,
Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang
digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah
disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan
penggantian = biaya perolehan yang digantikan .

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu


aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :

Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan


Jumlah tercatat dari aset.
106

Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan aset dapat dilakukan dengan
beberapa cara :
1. dibuang,
2. dijual, atau
3. ditukar tambah dengan aset serupa.
Jurnal yang diperlukan tergantung pelepasan dan kondisi,
namun secara umum terdiri dari:
Akun aset dikredit untuk mengeluarkan aset dari pembukuan
Akun Akumulasi Penyusutan terkait harus didebit untuk
mengeluarkan saldonya dari buku besar.
Tambahkan aset yang diterima dari proses penghentian jika ada
Selisih akan diperhitungkan dalam keuntungan atau kerugian

Penghentian aset
Suatu peralatan dibeli dengan harga
2.50.000 telah sepenuhnya disusutkan.
Pada tanggal 14 Februari, peralatan
tersebut dibuang.
Feb. 14 Akumulasi Peny.Peralatan
Peralatan
Menghapus peralatan yang
sudah sepenuhnya disusutkan.

2.500.000
2.500.000

Penjualan Aset
Ketika aset tetap dijual, dapat timbul kerugian atau
keuntungan.
Jika harga jual sama dengan dengan nilai buku, tidak ada
untung atau rugi.
Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, ada kerugian sebesar
selisih tersebut.
Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, ada keuntungan
sebesar selisih tersebut.

Keuntungan atau kerugian akan dilaporkan di laporan


laba rugi sebagai Pendapatan Lain-lain atau Kerugian
Lain-lain.

Penjualan Aset
Peralatan seharga 1.000.000 didepresiasikan dengan
metode tahunan garis lurus 10 tahun. Peralatan tersebut
dijual secara tunai pada tanggal 1 Oktober. Akumulasi
Penyusutan (terakhir disesuaikan tanggal 31 Des.)
memiliki saldo sebesar 700.000.

Okt. 1 Beban PenyusutanPeralatan

75.000

Ak. PenyusutanPeralatan

75.000

Mencatat beban penyusutan


tahun berjalan atas peralatan
yang dijual.

1.000.000
10%

Penjualan Aset
Asumsi 1: Peralatan tersebut dijual
seharga 225.000, jadi tidak
untung maupun rugi.
Okt. 1 Kas
Ak. PenyusutanPeralatan
Peralatan
Menjual peralatan.

225.000
775.000
1.000.000

Penjualan Aset
Asumsi 1: Peralatan tersebut dijual
seharga 100.000, jadi
terjadi kerugian.125.000
Okt. 1 Kas

100.000

Ak. PenyusutanPeralatan

775.000

Kerugian atas Pelepasan Aset Tetap

125.000

Peralatan
Menjual peralatan.

1.000.000

Penjualan Aset
Asumsi 1: Peralatan tersebut dijual
seharga 300.000, jadi
terjadi keuntungan.75.000
Okt. 1 Kas

300.000

Ak. PenyusutanPeralatan
Keuntunganatas Pelepasan Aset
Peralatan
Menjual peralatan.

775.000
75.000
1.000.000

Ilustrasi Penjualan Aset


Sale of Plant Assets
Ottawa Corporation owns machinery that cost $20,000 when
purchased on July 1, 2007. Depreciation has been recorded at
a rate of $2,400 per year, resulting in a balance in accumulated
depreciation of $8,400 at December 31, 2010. The machinery
is sold on September 1, 2011, for $10,500.
Prepare journal entries to

a) update depreciation for 2011 and


b) record the sale.

114

Ilustrasi Penjualan Aset


a) Depreciation for 2011
Depreciation expense ($2,400 x 8/12)

1,600

Accumulated depreciation

1,600

b) Record the sale


Cash

10,500

Accumulated depreciation

10,000

Machinery
Gain on sale

20,000
500

* $8,400 + $1,600 = $10,000

115

PSAK 58 - Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan


operasi dihentikan
Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi
dihentikan
Kriteria :
aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat
dijual dengan segera
penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen
pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap
rencana penjualan aset.

Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah


tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan
Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset
lancar dan terpisah dari pos lainnya.
116

Klasifikasi Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual


Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual
JIKA
Jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui
transaksi penjualan daripada melalui pemakaian
berlanjut

Syarat yang harus terpenuhi:


Berada dalam keadaan dapat/tersedia dijual
Penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable)

Penyajian Menurut PSAK 58

2005 Annual Report:

118

Contoh 1
PT XYZ mempunyai aset tetap yang diperoleh 1
Desember 2004 pada biaya perolehan Rp100juta.
Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10juta dan
masa manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2007, aset
tsb diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual.
Nilai wajar diestimasikan Rp80juta dan biaya untuk
menjual adalah Rp3juta.
Aset tersebut terjual pada 30 Juni 2008 pada harga
Rp77juta.

119

Contoh 1
a. Pada saat reklasifikasi aset tgl 1 Desember 2007:
a.
b.

Aset dipindahkan dari kelompok Aset Tetap ke kelompok Aset


dimiliki untuk dijual
Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tsb adalah
Rp77juta (Rp80 Rp3juta). Jumlah ini lebih tinggi dari nilai
tercatat aset sebesar Rp73juta (Rp100 ((Rp100-Rp10)/10 X
3). Jadi Aset tetap diukur sebesar Rp73juta.

b. Pada saat dijual tgl 30 Juni 2008, mengakui laba dari


penjualan sebesar Rp4juta (perolehan Rp77juta nilai
tercatat kini Rp73juta)

120

Contoh 1
Jurnal:
1 Desember 2007
Dr. Aset dimiliki untuk dijual
Dr. Akumulasi depresiasi
Cr.
Aset tetap

Rp73juta
Rp27juta
Rp100juta

30 Juni 2008
Dr. Kas
Rp77juta
Cr.
Aset dimiliki utk dijual
Cr.
Keuntungan penjualan aset

Rp73juta
Rp4juta
121

Pengungkapan
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah
tercatat bruto
Metode penyusutan yang digunakan
Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan
akhir periode.
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena
penjaminan utang
Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang
mengalami penurunan nilai, hilang / dihentikan.
Pemilihan metode akuntansi
Perubahan estimasi
122

Pengungkapan Revaluasi
Dasar yang digunakan untuk menilai kembali
aktiva
Tanggal efektif penilaian
Nama penilai independen, bila ada
Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk
menentukan biaya pengganti
Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap
Surplus penilaian kembali neraca

123

Penyajian dan Analisis


Analisis Aset Tetap
Asset Turnover Ratio
Mengukur kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan penjualan
yang dihasilkan dari aset
yang diinvertsasikan
Illustration 11-24

124

Penyajian dan Analisis


Analisis Aset Tetap
Profit Margin on Sales
Mengukur kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan laba dari
setiap penjualan yang
dilakukan
Illustration 11-25

125

Penyajian dan Analisis


Analisis Aset Tetap
Rate of Return on Assets
Mengukur keberhasilan
perusahaan
menggunakan asetnya
untuk menghasilkan laba
Illustration 11-26

126

LO 8

Penyajian dan Analisis


ROA dapat diagregasi menjadi komponen profit margin dan
turnover yang merupakan perpaduan antara efisiensi dan
profitabilitas

Rate of Return
on Assets
Net Income
Average Total Assets

Profit Margin on
Sales
Net Income
Net Sales

Asset Turnover

Net Sales
Average Total Assets

127

Penyajian dan Analisis


Agregasi ROA menjadi komponen profitabilitas dan efisiensi
Profitabilitas
Rate of Return
on Assets

644

Profit Margin on
Sales

644

(9,533 8,325) / 2

10,799
(9,533 8,325) / 2

10,799
=

Asset Turnover

7.2%

Efisiensi

5.96%

1.21

128

Ilustrasi Kapitalisasi Bunga


Ilustrasi kapitalisasi bunga: Blue Corporation meminjam dana senilai $200,000
dengan suku bunga 12% dari Bank Negara pada tanggal 1 Januari 2011. Pinjaman
tersebut khusus digunakan untuk membuat peralatan yang akan digunakan untuk
kegiatan operasinya. Pembuatan peralatan tersebut dimulai pada tanggal 1 Januari
2011. Dana yang tidak terpakai diinvestasikan dengan bunga 10%. Berikut ini
pengeluaran yang terjadi untuk pembuatan peralatan sebelum pembuatan selesai
pada tanggal 31 Desember 2011:
Pengeluaran Aktual 2011:
1 Januari
$100,000
30 April
150,000
1 November
300,000
31 Desember
100,000
Total pengeluaran
$650,000

Pinjaman umum yang ada


pada 1 Januari 2011:
Obligasi $500,000, 14%,
10 tahun
Wesel bayar $300,000,
10%, 5 tahun
129

Menghitung Avoidable Interest Rate


Up to
specific loan,
$200,000 at
10% x 11/12

$18,333.33
avoidable

Expenditure
$650,000
Excess
($650,000 less
$200,000 = $450,000)
At 12.5% x 8/12

$37,500
avoidable

$22,500

$3,333.33
Revenue

130

Membandingkan Bunga Aktual dan Avoidable:


Avoidable interest:
Actual interest:

$500,000 @ 14%

$300,000 @ 10%

$22,500

= 70,000
= 30,000
$100,000
Capitalize avoidable interest of $22,500
(the lesser of avoidable and actual interest).
Expense $77,500 ($100,000 less $22,500).

Kasus Pertukaran Aset


Santana Company exchanged equipment used in its
manufacturing operations plus $2,000 in cash for similar
equipment used in the operations of Delaware Company. The
following information pertains to the exchange.
Equipment (cost)
Accumulated Depreciation
Fair value of equipment
Cash given up

Santana
$28,000
19,000
13,500
2,000

Delaware
$28,000
10,000
15,500

Instructions: Prepare the journal entries to record the


exchange on the books of both companies.
132

Kasus Pertukaran Aset


Calculation of Gain or Loss
Fair value of equipment received
Cash received / paid

Santana
$15,500

Delaware
$13,500

(2,000)

2,000

Less: Bookvalue of equipment


($28,000-19,000)

(9,000)

($28,000-10,000)
Gain or (Loss) on Exchange

(18,000)
$4,500

($2,500)

133

Kasus Pertukaran Aset


Has Commercial Substance
Santana:
Equipment
Accumulated depreciation
Cash
Equipment
Gain on exchange

15,500
19,000
2,000
28,000
4,500

Delaware:
Cash
Equipment
Accumulated depreciation
Loss on exchange
Equipment

2,000
13,500
10,000
2,500
28,000
134

Kasus Pertukaran Aset


Santana (Has Commercial Substance):
Equipment
Accumulated depreciation
Cash
Equipment
Gain on disposal of equipment

15,500
19,000
2,000
28,000
4,500

Santana (LACKS Commercial Substance):


Equipment (15,500 4,500)
Accumulated depreciation
Cash
Equipment

11,000
19,000
2,000
28,000
135

Kasus Pertukaran Aset


Delaware (Has Commercial Substance):
Cash
Equipment
Accumulated depreciation
Loss on disposal of equipment
Equipment

2,000
13,500
10,000
2,500
28,000

Delaware (LACKS Commercial Substance):


Cash
Equipment
Accumulated depreciation
Loss on disposal of equipment
Equipment

2,000
13,500
10,000
2,500
28,000
136

Kasus Revaluasi
RevaluationLand
Illustration: Siemens Group (DEU) purchased land for
1,000,000 on January 5, 2010. The company elects to use
revaluation accounting for the land in subsequent periods. At
December 31, 2010, the lands fair value is 1,200,000. The
entry to record the land at fair value is as follows.

Land
Unrealized Gain on Revaluation - Land

200,000
200,000

Unrealized Gain on RevaluationLand increases other comprehensive


income in the statement of comprehensive income.
137

Kasus Revaluasi
RevaluationDepreciable Assets
Illustration: Lenovo Group (CHN) purchases equipment for
500,000 on January 2, 2010. The equipment has a useful life
of five years, is depreciated using the straight-line method of
depreciation, and its residual value is zero. Lenovo chooses to
revalue its equipment to fair value over the life of the
equipment. Lenovo records depreciation expense of 100,000
(500,000 5) at December 31, 2010, as follows.
Depreciation Expense
Accumulated DepreciationEquipment

100,000
100,000

138

Kasus Revaluasi
RevaluationDepreciable Assets
After this entry, Lenovos equipment has a carrying amount of
400,000 (500,000 - 100,000). Lenovo receives an
independent appraisal for the fair value of equipment at
December 31, 2010, which is 460,000.
Accumulated DepreciationEquipment

100,000

Equipment

40,000

Unrealized Gain on RevaluationEquipment

60,000

139

Kasus Revaluasi
RevaluationDepreciable Assets
Illustration 11-22
Financial Statement
PresentationRevaluations

Lenovo reports depreciation expense of 100,000. The Accumulated Other


Comprehensive Income account related to revaluations cannot have a negative
balance.
140

Kasus Model Revaluasi & Cost


An asset was acquired January 1, 2006, for 1.000.000 and is expected to
have a 5-year life without any salvage value. Straight-line depreciation
is used.
On January 1, 2007 the asset is appraised at a sound value
(depreciated replacement cost) of 1.200.000
On January 1, 2008 the asset is appraised at a sound value
(depreciated replacement cost) of 450.000
On January 1, 2009 the asset is appraised at a sound value
(depreciated replacement cost) of 500.000
Required:
a. Prepare all necessary journal based on revaluation model!
b. Prepare all necessary journal based on cost model! Assume that the
condition of January 1, 2008 fulfills the criteria for impairment!
141

Ilustrasi Perubahan Estimasi


Arcadia HS, purchased equipment for $510,000 which was
estimated to have a useful life of 10 years with a residual value
of $10,000 at the end of that time. Depreciation has been
recorded for 7 years on a straight-line basis. In 2010 (year 8), it
is determined that the total estimated life should be 15 years
with a residual value of $5,000 at the end of that time.
Questions:

What is the journal entry to correct


the prior years depreciation?

Calculate the depreciation expense


for 2010.
142

Kasus Penurunan Nilai


Impairments Illustrations

Case 1

At December 31, 2011, Hanoi Company has equipment with a cost of


VND26,000,000, and accumulated depreciation of VND12,000,000. The
equipment has a total useful life of four years with a residual value of
VND2,000,000. The following information relates to this equipment.
1.

The equipments carrying amount at December 31, 2011, is


VND14,000,000 (VND26,000,000 VND12,000,000).

2.

Hanoi uses straight-line depreciation. Depreciation was VND6,000,000


for 2011 and is recorded.

3.

Hanoi has determined that the recoverable amount for this asset at

December 31, 2011, is VND11,000,000.


4.

The remaining useful life after December 31, 2011, is two years.
143

Kasus Penurunan Nilai


Case 1: Hanoi records the impairment on its equipment at
December 31, 2011, as follows.
VND3,000,000 Impairment Loss

VND14,000,000

VND11,000,000

Loss on Impairment
3,000,000
Accumulated Depreciation
Equipment
3,000,000

144

Kasus Penurunan Nilai


Equipment
Less: Accumulated Depreciation-Equipment
Carrying value (Dec. 31, 2011)

VND 26,000,000
15,000,000
VND 11,000,000

Hanoi Company determines that the equipments total useful life has
not changed (remaining useful life is still two years). However, the
estimated residual value of the equipment is now zero. Hanoi
continues to use straight-line depreciation and makes the following
journal entry to record depreciation for 2012.
Depreciation Expense

5,500,000

Accumulated DepreciationEquipment

5,500,000
145

Kasus Penurunan Nilai


Impairments Illustrations

Case 2

At the end of 2010, Verma Company tests a machine for impairment. The
machine has a carrying amount of $200,000. It has an estimated remaining
useful life of five years. Because there is little market-related information on
which to base a recoverable amount based on fair value, Verma determines
the machines recoverable amount should be based on value-in-use. Verma
uses a discount rate of 8 percent. Vermas analysis indicates that its future

cash flows will be $40,000 each year for five years, and it will receive a
residual value of $10,000 at the end of the five years. It is assumed that all
cash flows occur at the end of the year.
Illustration 11-16

146

Kasus Penurunan Nilai


Case 2: Computation of the impairment loss on the machine at
the end of 2010.
$33,486 Impairment Loss
Illustration 11-15

$200,000

$166,514

Unknown

$166,514
147

Kasus Penurunan Nilai


Case 2: Computation of the impairment loss on the machine at
the end of 2010.
$33,486 Impairment Loss
Illustration 11-15

$200,000

$166,514

Loss on Impairment
33,486
Accumulated Depreciation
machine
33,486

Unknown

$166,514
148

Kasus Penurunan Nilai


Reversal of Impairment Loss
Tan Company purchases equipment on January 1, 2010, for
$300,000, useful life of three years, and no residual value.

At December 31, 2010, Tan records an impairment loss of $20,000.


Loss on Impairment
20,000
Accumulated DepreciationEquipment

20,000
149

Kasus Penurunan Nilai


Reversal of Impairment Loss
Depreciation expense and related carrying amount after the
impairment.

At the end of 2011, Tan determines that the recoverable amount of the
equipment is $96,000. Tan reverses the impairment loss.
Accumulated DepreciationEquipment
Recovery of Impairment Loss

6,000
6,000
150

Main References
Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley
Standar Akuntansi Keuangan
Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI

International Financial Reporting Standards Certificate Learning


Material
The Institute of Chartered Accountants, England and Wales

151

TERIMA KASIH
Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id atau dwimartani.com
08161932935 atau 081318227080

152

Você também pode gostar