Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Puskesmas
Meta Emilia Surya Dharma
1441012067
Landasan hukum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang KesehatanBab I pasal 1Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutusediaan
farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obatserta pengembangan obat, bahan
obat dan obat tradisional.Bab V pasal 42Pekerjaan kefarmasian harus dilakukan dalam rangka menjaga mutu
sediaanfarmasi yang beredar.Bab VI pasal 63Pekerjaan kefarmasian dalam pengadaan, produksi, distribusi dan
pelayanansediaan farmasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyaikeahlian dan
kewenangan untuk itu.Bab X pasal 82Barangsiapa yang tanpa keahlian dan kewenangan dengan
sengaja melakukan pekerjaan kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 dipidana den
gan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidanadenda paling banyak Rp
100.000.000 (seratus juta rupiah).2.
Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika3.
Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika4.
Ordonansi Obat Berkhasiat Keras (Sterekwerkende geenesmiddelen ordonantieStb.1949
/no.419)5.
Kepmenkes No. 125/Kab/B VII/th 1971 tentang Wajib Daftar Obat6.
Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN)
Administrasi
Perencanaan-
Penerimaan
Permintaan Obat
Penerimaan Obat
Penyimpanan obat
Pendistribusian obat
Tujuan :
Memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan
yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis,
mutu, jumlah, dan tepat waktu.
Pengendalian obat
Tujuan
Pelayanan Obat
Tujuan :
Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
Sumber data untuk melakukan pengaturan dan
pengendalian
Sumber data untuk pembuat laporan.
(Depkes
RI,2003).
1.
Kepala Puskesmas
a.
Tugas
1)
Membina petugas pengelola obat
2)
Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
3)
Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang
rusak/kadaluarsa dan atau obat yang tidak dibutuhkan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat
4)
Melaporkan obat hilang kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota setempat
5)
Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
b.
Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan
kesehatan di Puskesmas.
2.
1)
Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas
Keshatan Kabupaten/Kota
2)
Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan
kesehatan
3)
Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan
kesehatan untuk sub unit pelayanan
4)
Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk
sub unit pelayanan
5)
Pengendalian penggunaan persediaan
6)
Pencatatan dan pelaporan
7)
Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan
kesehatan
8)
Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9)
Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
10) Penyusunan laporan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
3.
1)
Menyimpan, memelihara dan mencatat mutasi obat
dan perbekalan kesehatan yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam bentuk
buku catatan mutasi obat
2)
Membuat laporan pemakaian dan penerimaan obat
dan perbekalan kesehatan
3)
Menyerahkan kembali obat rusak/kadaluarsa
kepada petugas gudang obat
4)
Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5)
Memberikan informasi tentang pemakaian obat dan
penyimpanan obat kepada pasien.
4.
1)
Menyimpan, memelihara dan mencatat mutasi
obat dan perbekalan kesehatan yang dikeluarkan
maupun yang diterimanya
2)
Membuat laporan pemakaian dan mengajukan
permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3)
Menyerahkan kembali obat rusak/kadaluarsa
kepada petugas gudang obat
5.
1)
Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan
mengajukan permintaan obat yang diperlukan
kepada Kepala Puskesmas
2)
Mencatat pemakaian dan sisa obat serta
perbekalan kesehatan
3)
Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya,
segera mengembalikan sisa obat kepada Kepala
Puskesmas melalui petugas gudang obat.
6.
1)
Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan
mengajukan permintaan obat yang diperlukan
kepada Puskesmas
2)
Mencatat pemakaian dan sisa obat serta
perbekalan kesehatan
3)
Setelah selesai denagn kegiatan lapangannya,
segera mengembalikan sisa obat kepada Kepala
Puskesmas melalui petugas gudang obat.
7.
1)
Menyimpan, memelihara dan mencatat mutasi
obat dan perbekalan kesehatan yang dikeluarkan
maupun yang diterima oleh Puskesmas dalam
bentuk kartu stok/buku
2)
Setiap awal bulan membuat laporan
pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3)
Menyerahkan kembali obat rusak/kadaluarsa
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang
obat
(Depkes RI, 2001).