Você está na página 1de 33

Presentasi Kasus

HERPES ZOSTER FACIALIS


Oleh:
Dedy Murianto
Pembimbing:
dr. Boedhy Setyanto, Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK RSUD KANJURUHAN


KEPANJEN PPD UNISMA

STATUS PENDERITA
Nama
Umur
Jenis kelamin
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Alamat
Status
Suku
Tanggal periksa

: Tn. W
: 65 tahun
: Laki-laki
: Petani
: SMA
: Islam
: Kepanjen
: Menikah
: Jawa
: November

ANAMNESA
Keluhan Utama :
Bintil bintil berisi cairan di wajah sebelah kanan
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan bintil bintil berisi cairan yang
terasa panas dan nyeri di wajah sebelah kanan
Pada hari pertama pasien merasa nyeri di wajah sebelah
kanan, disertai dengan demam, kelelahan,dan sulit tidur.

Pada hari ke-2 mulai timbul warna


kemerahan di permukaan kulit dan muncul
gerombolan bintilbintil berisi cairan yang
terasa panas dan nyeri. Bintilbintil tersebut
tidak menyebar ke tempat lain. Bintil-bintil
terasa nyeri bila disentuh

Pada hari ke-3 keluhan tidak


berkurang dan mengganggu aktivitasnya
sehingga pasien memutuskan berobat ke
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD
Kepanjen.

Riwayat penyakit dahulu :


Pasien belum pernah mengalami penyakit serupa
Cacar air (+)

Riwayat penyakit keluarga :


Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat penyakit diabetes melitus disangkal
Riwayat penyakit hipertensi disangkal
Di keluarga pasien tidak ada yang mengalami
keluhan seperti pasien.
Riwayat Kontak dengan penderita dg keluhan yg
sama : (-)

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum:
Kesan cukup, kesadaran compos
mentis (GCS E4V5M6)
Tanda vital :
Tensi : - (tidak dilakukan)
Nadi : - (tidak dilakukan)
RR : - (tidak dilakukan)
Suhu : - (tidak dilakukan)

Kepala
Wajah
Mata
THT
Mulut
GIT
Leher
Thorax
Abdomen
Sistem genetalia
Ekstremitas sup.
Ekstremitas inf.

: dbn
: terdapat kelainan
: dbn
: dbn
: terdapat kelainan
: dbn
: dbn
: dbn
: dbn
: dbn
: dbn
: dbn

STATUS DERMATOLOGIS
Regio

Effloresensi

Facialis
Dextra

Terdapat gerombolan vesikel diatas kulit yang


eritematous, isi vesikula sebagian jernih
sebagian keruh, diantara gerombolan vesikel
yang satu dengan lainnya dipisahkan oleh kulit
yang normal, distribusinya sesuai dermatom
tubuh dan unilateral. Papul (+), vesikula(+)
,Krusta (-), Erosi (-), Urtikaria (-), Bula (-),
Pustula (-).

RESUME

Tn. W, seorang pasien laki-laki, 65 th, datang dengan keluhan bintil bintil
berisi cairan yang terasa panas dan nyeri di bagian wajah sebelah kanan
sejak 3 hari yang lalu.
Pada hari pertama pasien merasa nyeri pada wajah kanan disertai
dengan panas badan, kelelahan, dan nyeri kepala. Pada hari ke-2 mulai
timbul warna kemerahan di permukaan kulit dan muncul gerombolan bintil
bintil berisi cairan yang terasa panas dan nyeri di bagian wajah kanan .
Bintil bintil tidak menyebar ke tempat lain maupun bagian kiri wajah. Pada
hari ke-3 keluhan tidak berkurang dan mengganggu aktivitasnya sehingga
pasien memutuskan berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD
Kepanjen.

DIAGNOSA KERJA

Pemeriksa
an
laboratoriu
m Tzanck
smear
akan
ditemukan
sel datia
berinti
banyak

USULAN PEMERIKSAAN

PENATALAKSANAAN

NON
MEDIKAMENTOSA

1. Menghindari garukan
2. Menjaga agar tetap bersih
dan kering
3. Istirahat yang teratur

PENATALAKSANAAN

MEDIKAMENTOSA
Simptomatis
a. Sistemik
Analgetik/antipireti
k;
Asam mefenamat
3x500mg
Antibiotik
Amoxilin
3x1
tab/hari
b. Topikal

Kausatif
a. Antiviral
Asiklovir
5
x
800
mg/hari/oral selama 7 10 hari.
b. Neurotropik (vitamin B1
100 mg, vitamin B6 100
mg, vitamin B12 5000

Follow-up
3hari kemudian pasien kontrol ke
poli, pasien mengatakan keluhannya
sudah berkurang, bintil-bintil
tersebut sudah mengering, hanya
terasa sedikit gatal.

PEMBAHASAN KASUS
HERPES ZOSTER

DEFINISI
Adalah infeksi virus akut yang menyerang
kulit dan mukosa dan merupakan
reaktivasi virus Varisela-zoster laten dari
syaraf pusat dorsal atau kranial.
Ciri khas berupa:
Nyeri radikuler
Unilateral
Gerombolan vesikula yang
tersebar sesuai dermatom
yang diinervasi oleh salah
satu ganglion saraf sensoris

Sinonim :
Dampa
Cacar ular
Dap
(Jawa)

EPIDEMIOLOGI
Frekuensi penyakit pada
pria dan wanita sama, lebih
sering
mengenai
usia
dewasa
Frekuensi herpes zoster
menurut dermatom yang
terbanyak pada dermatom
torakal (55%), kranial (20%),
lumbal (15%), dan sakral
(5%)

Insiden Herpes Zoster


Rata-rata per 100,000 orang -tahun

1800
1629

1600
1400
1200

1122

1118

1000
876

Woman

800

Men

640

600

495

400
261
184 201

200
54

90

318 307

194

121

19

0
0-14

15-24

25-34

35-44

45-54

Usia

55-64

65-74

75+

ETIOLOGI

Varicella zoster virus (VZV)


merupakan famili human
(alpha) herpes virus. Genome
DNA double-stranded,
mengandung protein dan
dibungkus oleh glikoprotein.
Virus penyebab penyakit
varisela (chickenpox) dan
herpes zoster (shingles).

Faktor
Pencetus

1. Faktor stress/ emosional


2. Faktor kelelahan
3. Obatobatan
imunosupresor

PATOGENESA

Faktor
pencetus

Infeksi primer
VVZ

Varisela

Sembuh

Reaktivasi VVZ

Ganglion sel saraf


sensoris/tepi &
ganglion kranialis

VVZ stadium
laten

Herpes zoster
(HZ)

Lokasi lesi sesuai


dermatom tubuh

TEMPAT PREDILEKSI
Unilateral dan jarang melewati garis tengah
tubuh.
Paling sering didaerah T3 hingga L2 dan N VVII.

GEJALA KLINIS
Stadium prodromal
Gejala : gatal/rasa nyeri pada dermatom yang
terserang (unilateral) disertai panas, malaise dan nyeri
kepala

Stadium erupsi
Mula-mula timbul papul/plakatgerombolan vesikula
(3-5 hr) diatas kulit eritematous, kulit diantaranya tetap
normal. Lokasi sesuai dermatom, unilateral.

Stadium krustasi
vesikula menjadi purulen, mengalami
krustasi (7-10 hr) dan lepas 1-2 minggu.
Sering terjadi PHN, terutama pada orang tua.

Makulo papul eritematosa


( - 1 hari)

Vesikel berkelompok
(3 hari)

Pustul
(7-10 hari)

Krusta
(2-3 minggu)

Sembuh

Stadium Erupsi

KOMPLIKASI
1. Infeksi sekunder pada kulit
2. Neuralgia Pascaherpetik
rasa nyeri yg timbul pada daerah bekas
penyembuhan lebih dari sebulan setelah
penyakit sembuh. Pada Usia > 40 tahun.
Pengobatan; analgesik Tramadol
3. Kelainan pada mata
4. Sindrom Ramsay-Hunt
diakibatkan oleh gangguan nervus facialis dan
otikus, shg memberikan gejala paralisis bell.
5. Paralisis Motorik

Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Tzanck:
Bahan untuk Tzanck smear : vesikel < 3 hr
Pada HZ/ varisela ditemukan sel epitelial
raksasa multinuklear Diagnosa pasti HZ
2. Kultur:
Bahan: Cairan vesikel nonkomplikata,
sampai 7 hr setelah erupsi
Efek sitopatik (ESP) dalam sel kultur: Badan
inklusi eosinofilik intranuklear & sel raksasa
multinuklear Diagnosa pasti HZ.
3. Poli Chain Reaction (PCR) / Direct Fluorecent
Assay (DFA).
4. Deteksi antibodi terhadap virus
5. Pemeriksaan histologik
6. Pemeriksaan mikroskop elektron

DIFFERENTIAL DIAGNOSA
1.

Insect Bite
lesi dapat polimorf, dari makula erimatous
sampai papul, urtikaria, vesikula, bula, atau
pustula. Sering gatal atau pedih. Gambaran yang
Khas lesi berjajar seperti garis lurus (linier).

2.

Herpes Simplek
Herpes simplek sering rekuren pada
tempat yang sama. Herpes zoster jarang
kambuh.

PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
Usahakan agar vesikel tidak pecah (tidak digaruk dan pakai baju
yang longgar)
Menjaga kebersihan badan mencegah infeksi sekunder
Medikamentosa
1.
Sistemik :
a.
b.
c.

2.

Obat Antivirus : asiklovir (5x800 mg/hr) selama 7-10hr,


valasiklovir (3x1000 mg/hr), famsiklovir inhibitor DNA
polimerase pada virus
Analgetik : asam mefenamat, metampiron (4 x 1 tab/hr)
Menghambat biosintesis PG
Kortikosteroid : Indikasi untuk Sindrom Ramsay Hunt
mencegah terjadinya paralisis

Topikal

Lesi basah : kompres dengan NS

Lesi erosi : salep sodium fusidat

Lesi kering : bedak salisil 2%

PENCEGAHAN
Menghindari kontak dengan penderita
herpes zoster sentuhan langsung media
penularan fase erupsi (apalagi jika vesikel pecah).

Imunisasi pasif (Varicela Zoster Imunoglobulin; VZIG)


Imunisasi aktif (Vaksin Varisela Virus; Oka Strain) Indikasi:
usia tua (>60 tahun pasien imunokompremais dg penyakit
kronis
Menjaga sistem kekebalan tubuh agar tidak
menurun, sehingga virus sulit untuk
menginfeksi tubuh

PROGNOSIS
Pada dewasa dan anak-anak
umumnya baik, tetapi usia tua
risiko terjadinya komplikasi
semakin tinggi.

Você também pode gostar