Você está na página 1de 16

Cardiorespiratory

Arrest
Presented by : Febri Rahmadani
Wirnal
(12-10070100-095)
Fakultas Kedokteran
Universitas Baiturrahmah
2014

Definisi
Cardiac arrest disebut juga
cardiorespiratory arrest, cardiopulmonary
arrest, atau circulatory arrest, merupakan
suatu keadaan darurat medis dengan tidak
ada atau tidak adekuatnya kontraksi
ventrikel kiri jantung yang dengan seketika
menyebabkan kegagalan sirkulasi. Secara
keseluruhan, kondisi cardiac arrest ialah
kondisi gangguan yang terjadi pada ritme
jantung saat bilik jantung, yakni ventricles,
berdenyut tidak konsisten.

Kondisi tersebut dipicu oleh terjadinya


kekacauan pada stimulasi listrik jantung
(ventricular fibrillation), kondisi dinding
bilik jantung hanya bergetar (tidak
berdegup sempurna) sehingga terjadi
kegagalan proses pemompaan darah yang
menyebabkan kegagalan lebih luas pada
organ vital.

ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG


1. Suplai arteri pada Jantung
Arteri koronaria adalah yang
bertanggung jawab untuk mensuplai
jantung itu sendiri dengan darah yang
kaya oksigen. Arteri koronaria adalah
end-arteries yang diujung dan bila terjadi
penyumbatan, maka suplai darah ke otot
miokardium akan terhambat.

2. Saluran darah vena jantung


Vena-vena dan arteri-arteri koronaria mengalir
ke dalam atrium kanan melalui sinus koronaria.
Pembuluh darah vena sedang mengikuti arteri
interventrikular posterior dan bersamaan dengan
pembuluh darah vena kecil yang mengikuti arteri
marginalis, mengalir ke dalam sinus koronaria.

3. Sistem konduksi jantung ekg


Terdapat 3 jenis sel dalam jantung yang
berperan dalam proses impuls normal di
dalam
jantung, yaitu:
Sumber daya listrik jantung.
a. Sel perintis (pacemaker cells)
Nodus sino- atrial (SA) adalah pacemaker
jantung.

Kabel jantung.
b. Sel konduksi listrik
Impuls yang dihasilkan oleh nodus SA diantar melalui
otot-otot atrial untuk menyebabkan sinkronisasi kontraksi
atrial. Impuls tiba ke nodus atrioventrikular (AV). Dari sini
impuls diantar ke ventrikel melalui serabut
atrioventrikular (His). Serabut His terbagi menjadi 2
cabang kanan dan kiri. Cabang-cabang ini akan berakhir
pada serabut serabut purkinje.

Mesin kontraksi jantung.


c. Sel miokardium
Jika sebuah gelombang depolarisasi
mencapai sebuah sel jantung, kalsium
akan dilepaskan ke dalam sel sehingga sel
tersebut berkontraksi. Sel jantung memiliki
banyak sekali protein kontraktil, yaitu
aktin dan miosin.

EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat , telah tercatat untuk
sudden cardiac arrest. CDC
memperkirakan bahwa setiap tahun di
Amerika Serikat , sekitar 2000 pasien yang
< 25 tahun akan mati karena henti
jantung. 2 hingga 6 studi menunjukkan
bahwa frekuensi henti jantung pada
remaja dan dewasa muda kian meningkat.

ETIOLOGI
Penyebab cardiac arrest yang paling umum
adalah gangguan listrik di dalam jantung.
Jantung memiliki sistem konduksi listrik yang
mengontrol irama jantung tetap normal. Masalah
dengan sistem konduksi dapat menyebabkan
irama jantung yang abnormal, disebut aritmia.
Terdapat banyak tipe dari aritmia, jantung dapat
berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau
bahkan dapat berhenti berdetak. Ketika aritmia
terjadi, jantung memompa sedikit atau bahkan
tidak ada darah ke dalam sirkulasi.

PATOGENESIS
Kebanyakan korban henti jantung
diakibatkan
oleh timbulnya aritmia:
a) Fibrilasi ventrikel
b) Takhikardi ventrikel
c) Pulseless Electrical Activity (PEA)
d) Asistole

PATOFISIOLOGI
Patofisiologi cardiac arrest tergantung dari etiologi
yang mendasarinya. Namun, umumnya
mekanisme terjadinya kematian adalah sama.
Sebagai akibat dari henti jantung, peredaran darah
akan berhenti. Berhentinya peredaran darah
mencegah aliran oksigen untuk semua organ
tubuh. Organ-organ tubuh akan mulai berhenti
berfungsi akibat tidak adanya suplai oksigen.
Ketiadaan oksigen ke otak, menyebabkan korban
kehilangan kesadaran dan tidak bernapas normal.
Kerusakan otak mungkin terjadi jika cardiac arrest
tidak ditangani dalam 5 menit dan selanjutnya
akan terjadi kematian dalam 10 menit.

patofisiologi dari masing-masing etiologi yang


mendasari terjadinya cardiac arrest:
1. Penyakit Jantung Koroner
2. Stess fisik.
3. Kelainan Bawaan
4. Perubahan struktur jantung
5. Obat-obatan
6. Tamponade jantung
7. Tension pneumothorax

FAKTOR PREDISPOSISI
Menurut American Heart Association (2010),
seseorang dikatakan mempunyai risiko tinggi
untuk terkena cardiac arrest dengan kondisi:
a. Ada jejas di jantung akibat dari serangan
jantung terdahulu
b. Penebalan otot jantung (Cardiomyopathy).
c. Seseorang yang sedang menggunakan obatobatan untuk jantung
d. Kelistrikan jantung yang tidak normal

e. Pembuluh darah yang tidak normal


f. Penyalahgunaan obat

Você também pode gostar